~ II - 19 ~ Dari kondisi Tabel 2.17 diatas terlihat bahwa pertumbuhan penduduk di Kecamatan
Tanimbar Utara cenderung meningkat dengan kepadatan yang makin meningkat selama warsa 5 tahun ini. Dengan luas wilayah yang lebih sempit dibanding Kecamatan Tanimbar
Selatan, Kecamatan Tanimbar Utara pertumbuhan penduduknya hampir 13 sendiri. Walaupun persentase pertumbuhan penduduknya tidak sebesar Kecamatan Tanimbar
Utara, namun ternyata jumlah penduduknya jauh lebih banyak bertambah di Kecamatan ini yaitu sekitar 1.829 orang. Untuk Saumlaki yang merupakan daerah ibukota kecamatan
ternyata merupakan daerah yang terpadat penduduknya, di Kecamatan Tanimbar Selatan. Daerah pantai Timur P. Yamdena berpenduduk relatif lebih padat apabila
dibandingkan dengan daerah pantai Barat, demikian pula jumlah desa-desanya lebih banyak. Wilayah pantai Timur lebih menarik untuk dihuni diperkirakan karena lahannya
landai sehingga pemukim mudah untuk tinggal disana. Bila dilihat dari komposisi penduduknya ternyata jumlah penduduk kedua kecamatan ini
lebih banyak perempuan, walaupun perbedaan jumlah keduanya tidak begitu mencolok.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.18 berikut ini. Tabel 2.18.
Komposisi Penduduk di Kedua Wilayah
Jenis Kelamin Kecamatan
Tahun Laki-laki
Perempuan Jumlah
Rasio LP
2000 9.500
9.875 19.375
96,20 Tanimbar Selatan
2005 10.505
10.699 21.204
98,19 2000
5.918 6.054
11.972 97,75
Tanimbar Utara 2005
6.764 6.757
13.521 100,10
Sumber : Maluku Tenggara Barat dalam Angka 20052006
2.10. JENIS USAHA
Masyarakat di Kepulauan Tanimbar, masih tergolong masyarakat agraris. Sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup mereka pada lahan pertanian. Sektor-sektor yang
merupakan sumber mata pencaharian masyarakat secara berurutan pentingnya ialah pertanian, perdagangan terutama kopra, pegawai negeriswasta dan industri. Penyebaran
keluarga berdasarkan mata pencaharian mereka dapat dilihat pada Tabel 2.19.
~ II - 20 ~ Tabel
2.19. Penyebaran Keluarga Berdasarkan Mata Pencaharian di Kedua Kecamatan Tanimbar
Nama Kecamatan Pertanian
Perdagangan Industri
Peg.NegSwasta Jumlah
Tanimbar Utara 12.744
269 140
368 13.521
Tanimbar Selatan 19.980
346 214
664 21.204
Jumlah 32.724
615 354
1.032 34.725
Sumber : Maluku Tenggara Barat dalam Angka 20052006
2.11. AGAMA DAN FASILITAS PERIBADATAN
Tiga jenis agama dianut oleh penduduk Kepulauan Tanimbar ialah Kristen Protestan, Kristen Katholik dan Islam. Mayoritas penduduk memeluk Agama Kristen Protestan,
disusul oleh pemeluk Agama Kristen Katholik dan Islam. Dari jumlah penduduk yang tercatat menganut kepercayaan lain. Desa-desa yang berada di pantai Timur P.
Yamdena yang termasuk dalam wilayah administratsi Kecamatan Tanimbar Selatan, seluruhnya menganut Agama Kristen Katholik. Adapun desa-desa yang termasuk dalam
wilayah administrasi Kecamatan Tanimbar Utara, pada wilayah pantai yang sama, ada pula yang menganut agama Kristen Protestan.
Wilayah pantai Barat P. Yamdena yang berada di dalam admintrasi Kecamatan Tanimbar Selatan, seluruhnya dihuni oleh penduduk yang menganut Agama Kristen Protestan. Di
wilayah pantai Barat dalam administrasi Kecamatan Tanimbar Utara, ada pula desa-desa yang berpenduduk Islam selain Protestan.
Penduduk yang menganut Agama Islam tersebar di 6 desa dalam wilayah Kecamatan Tanimbar Selatan dan di 11 desa di wilayah Kecamatan Tanimbar Utara. Desa Kampung
Bugis dan Labobar merupakan desa yang penganut Islamnya terbanyak, disusul oleh Desa Kilon. Penyebaran pemeluk Agama Islam terutama di daerah Ibukota Kecamatan
dan di daerah sekitar pantai Barat P. Yamdena tersebut diduga karena mereka adalah pendatang yang pada waktu menetap di wilayah Kepulauan Tanimbar sudah memeluk
Agama Islam, sedang para pemeluk agama lainnya asalnya adalah penduduk asli yang kemudian memeluk agama Kristen dengan datangnya misi Agama Kristen Protestan dan
Kristen Katholik. Itulah sebabnya pula mengapa penyebaran mereka mengelompok di satu wilayah pantai
Barat. Oleh karena wilayah pantai Timur P. Yamdena sudah terlebih dahulu penuh oleh pemukim, maka pendatang baru mencari daerah-daerah yang masih memungkinkan
~ II - 21 ~
mereka untuk menetap. Dalam hal ini kawasan pantai Barat beserta pulau-pulau disekitarnya merupakan tempat yang dapat lebih leluasa mereka huni.
Desa Labobar yang terletak di pulau Labobar merupakan daerah yang sangat terkenal sejak masa dahulu karena bajak lautnya. Diperoleh keterangan bahwa hanya satu-
satunya desa yang ada di P. Lalobar dihuni oleh penduduk pendatang dari P. Buton yang beragama Islam. Adapun Desa Kilon terletak berseberangan dengan Desa Labobar di P.
Labobar. Salah satu kemungkinan ialah bahwa Desa Kilon dihuni oleh penduduk yang sama asalnya dengan yang bermukim di Desa Labobar sehingga mereka juga beragama
Islam. Kemungkinan yang lain adalah bahwa penduduk Desa Kilon umumnya menganut Agama Islam karena pengaruh penduduk di Desa Labobar.
Penganut Agama Islam di wilayah Kecamatan Tanimbar Selatan terutama berada di Ibukota Kecamatan Saumlaki. Penganut Agama Islam di desa-desa lainnya dari kelima
desa yang ada penganut Islamnya, boleh dikatakan sangat sedikit, yaitu maksimum 8 orang.
Gereja dapat dijumpai di setiap desa Kristen Protestan dan Katholik. Bangunan gereja pada umumnya jauh lebih baikmegah dari pada perumahan penduduk sendiri. Dilihat dari
sudut letak, kualitas bangunan serta luas bangunan dan arsitekturnya, bangunan gereja adalah superior. Gereja dibangun oleh masyarakat dengan jalan sumbangangotong
royong. Di seluruh kecamatan Tanimbar Utara terdapat 48 buah gereja sedangkan desa yang
berpenduduk Kristen ada 32 buah, yang berarti di suatu desa terdapat lebih dari satu buah gereja. Mesjid hanya 6 buah di wilayah Kecamatan Tanimbar Utara dan hanya satu
buah terdapat di Kecamatan Tanimbar Selatan, yaitu di Saumlaki.
2.12. PEREKONOMIAN