2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI 5. Sesar Normal Haruku
Terletak di sebelah barat lokasi penyelidikan, yaitu di Kampung Haruku, berarah baratdaya-
timurlaut, dengan kemiringan diperkirakan berarah barat laut. Tanda-tanda keberadaan sesar
ini ditandai adanya kelurusan mata air panas di Way Rusia di sekitar Kampung Haruku.
Kedua sesar terakhir ini diperkirakan terbentuk pada zaman Kuarter, bersamaan dengan
terbentuknya graben Ambon di P. Ambon yang juga berarah baratdaya-timurlaut dan berasosiasi
dengan mata air panas seperti di Tolehu dan Tawiri.
2.2. Geokimia
Manifestasi panas bumi di daerah penyelidikan terdiri dari mata air panas Oma 1, Oma 2, dan
Oma 3 dengan metode penyelidikan terdiri dari pengamatan pada manifestasi panas bumi, yang
berupa mata air panas, air rembesan, tanah panas dengan parameter temperatur manifestasi, pH dan
debit, selain itu dilakukan juga plotting pada peta serta mengambil Hg tanah dan CO
2
udara tanah.
2.2.1.Hasil Analisis dan Pembahasan Berdasarkan plotting pada diagram segitiga
Cl-SO
4
-HCO
3
Gambar 3 ketiga mata air
panas di desa Oma, termasuk tipe klorida, hal ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi Cl
dalam air panas dengan temperatur tinggi di permukaan tertinggi 100
o
C yang memungkinkan berhubungan dengan deep
water , sedangkan b
erdasarkan diagram segitiga
Na-K-Mg Gambar 4, semua sample air panas terletak pada partial equlibrium, hal ini
mengindikasikan telah terjadi sebagian interaksi antara batuan dengan fluida panas sebelum naik
ke permukaan.
Dari hasil plotting pada diagram segitiga Cl-Li- B Gambar 5, posisi semua mata air panas
mengarah di bagian atas namun tidak pada pojok atas Cl, hal ini mengindikasikan adanya
kontaminasi air laut pada proses keseimbangan interaksi batuan dengan fluida panas pada saat
menuju permukaan. Persamaan geotermometer air yang mengacu
kepada Fournier, 1981 dan Giggenbach, 1988 yang paling memungkinkan diaplikasikan adalah
geotermometer SiO
2
200
o
C temperatur minimum, dimana konsentrasi SiO
2
pada manifestasi merupakan produk dari SiO
2
pada reservoir, fluida panas yang mengalir ke
permukaan akan melepaskan panas sehingga mengalami penurunan temperatur, sebagian
konsentrasi SiO
2
akan terendapkan sedangkan SiO
2
yang tetap terlarut dalam air panas akan terencerkan dan mengalami penurunan
konsentrasi, sehingga temperatur yang diperoleh dari persamaan geotermometer tersebut terjadi
penurunan nilai dari yang sebenarnya, sedangkan dari geotermometer NaK 237
o
C temperatur maksimum, akan tetapi geotermometer NaK dapat
dipengaruhi dengan kemungkinan kontaminasi manifestasi tersebut oleh air laut. Maka perkiraan
temperatur bawah permukaan di daerah P. Haruku adalah 225
o
C, yang diperoleh dari nilai
temperatur antara 200-237
o
C, berdasarkan nilai temperatur ini maka reservoir di daerah ini bertipe
High Entalphy. Temperatur tanah bervariasi dengan nilai
terendah 16.1
o
C sampai tertinggi yaitu 100
o
C, yang terletak di mata air panas Oma. Distribusi
temperatur nilai lebih dari 40
o
C terletak di sekitar lokasi air panas Oma di bagian selatan pada
daerah penyelidikan. Nilai pH tanah didominasi oleh nilai 6-7,
dengan nilai terendah 3.45 sampai tertinggi 7.92. Distribusi nilai pH lebih dari 7.0 netral
mengarah ke lokasi mata air panas Oma. Konsentrasi Hg tanah setelah dikoreksi dengan
konsentrasi H
2
O
-
, diperoleh distribusi seperti pada
gambar 7 . Konsentrasi terendah 45 ppb sampai
dengan konsentrasi tertinggi 915 ppb. Nilai Hg yang cukup signifikan diindikasikan oleh nilai
yang lebih dari 450 ppb, terletak di sekitar lokasi manifestasi Oma ,yang terletak disebelah selatan
daerah penyelidikan.
Konsentrasi CO
2
tanah terendah adalah 0.19 sampai dengan konsentrasi tertinggi 1.83 . Nilai
CO
2
yang yang tinggi, lebih dari 1.5 , hanya titik amat A1050 dan A1250. Sedangkan nilai
terendah yaitu kurang dari 0,50 terletak di bagian barat, utara, timur dan selatan lokasi
penyelidikan. Konsentrasi
18
O dan D dalam satuan ooo permil. Nilai
δ
18
O berkisar antara –7,11 sampai –5.25ooo, sedangkan nilai
δD berkisar antara – 46.8 sampai –25.4ooo. Dari nilai rasio isotop
tersebut mengindikasi telah terjadi pengkayaan oksigen 18 dari air panas Oma 1, akibat reaksi
substitusi oksigen 18 dari batuan dengan oksigen 16 dari fluida panas pada saat terjadi interaksi
fluida panas dengan batuan sebelum muncul ke permukaan. Sedangkan sampel air panas Oma 2,
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI Oma 3 dan sampel air dingin Rohomoni, terletak
pada meteoric water line, sebagai indikasi pengaruh air permukaan Gambar 6.
2.3. Geofisika