ANALISIS PERUBAHAN LAHAN MANGROVE MENJADI LAHAN SAWIT DI KAWASAN PESISIR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD (STUDI KASUS DI KECAMATAN TALAWI KABUPATEN BATUBARA).

ANALISIS PERUBAHAN LAHAN MANGROVE MENJADI
LAHAN SAWIT DI KAWASAN PESISIR DENGAN
MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD
(Studi Kasus di Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ARNI FARAMUDITA
NIM. 3113131006

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015


ABSTRAK

Arni Faramudita, Nim. 3113131006. Analisis Perubahan Lahan Mangrove
Menjadi Lahan Sawit Di Kawasan Pesisir Dengan Menggunakan Citra Quickbird
(Studi Kasus di Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara). Skripsi. Jurusan
Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui tingkat akurasi interpretasi
Citra Quickbird dalam menganalisis perubahan lahan mangrove, (2) Mengetahui
perubahan penggunaan lahan mangrove menjadi lahan sawit di Kawasan Pesisir
Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara pada tahun 2008 dan tahun 2014.
Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pesisir Kecamatan Talawi Kabupaten
Batubara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lahan mangrove di
Kawasan Pesisir Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara sekaligus sampel
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter,
interpretasi, observasi dan analisis. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu
analisis deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian adalah : (1) Perhitungan tingkat akurasi interpretasi
penggunaan lahan Citra Quickbird tahun 2008 dan tahun 2014 diperoleh akurasi
seluruh pemetaan sebesar 92%. (2) Luas lahan mangrove pada tahun 2008 di
Kawasan Pesisir Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara sebesar 466,27 Ha.

Setelah tahun 2014 lahan mangrove berubah menjadi lahan sawit, tambak,
permukiman, dan lahan kosong. Terjadi perubahan luas lahan sebesar 232,68 Ha
atau 49,90% dari luas lahan mangrove pada tahun 2008. Akan tetapi perubahan
lahan mangrove yang berubah menjadi lahan sawit sebesar 84,50 Ha atau 36,32%.

vii

KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang teramat besar penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan limpahan kasih sayang dan berkah-Nya serta telah
melapangkan hati dan pikiran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini yang berjudul “Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Mangrove
Menjadi Lahan Sawit Di Kawasan Pesisir Dengan Menggunakan Citra Quickbird
(Studi Kasus Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara)”. Penulisan skripsi ini
merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati serta cinta kasih yang
mendalam penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih teruntuk orangtuaku
Ayahanda Muhammad Jerry dan yang terkasih Ibunda Erda Yuharni. Terimakasih
untuk kelapangan hati dan ketulusan cinta, kasih dan sayang yang kalian

curahkan. Semoga yang terbaik dari Allah selalu dilimpahkan.
Pada kesempatan ini ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada
pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.

Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.

3.

Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan sekaligus penguji yang telah banyak memberikan
masukan pada penulis.


iii

4.

Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan.

5.

Bapak Darwin P. Lubis, S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
dengan kelapangan hati dan pikiran serta kelapangan waktu yang diberikan
untuk selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi
ini.

6.

Ibu Dra. Rosni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan motivasi selama penulis menjalani perkuliahan.

7.


Bapak M. Ridha Syafi’i Damanik, S.Pi, M.Sc selaku Kepala Laboratorium
Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen
Penguji yang telah banyak memberi bimbingan dan motivasi kepada penulis.

8.

Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan
yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan.

9.

Bapak Hayat Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

10. Bapak Basrah, S.Pd, M.Si selaku Camat Talawi beserta Staffnya yang telah
memberikan izin dan data kepada penulis, dan mempermudahkan penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Bapak Faisal Simangungsong, SP, M.Si selaku Kepala Bidang Sarana dan
Prasarana Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang telah memberikan data dan

mempermudahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Untuk yang teristimewa adinda Rika Akana dan Della Mayang Sari yang
selalu menjadi alasan bagi penulis untuk berjuang menjemput mimpi.

iv

13. Untuk bagian terkhusus perjalanan ini saudaraku sekaligus sahabat terkasih
Achmad Rivai, S.T, terimakasih untuk seuntai cinta dan keikhlasan kasih
sayang yang telah tercurahkan dan kisah yang kita ukir bersama.
14. Untuk sahabatku tercinta Dina Lestari Handayani, Minaria C. N. Saragih,
Wulan Nur Hasanah, Isnaini Ulfa, Weny Ramadhany Harahap, Sri Gustina
Limbong, dan Zico R. Harahap terimakasih untuk episode kisah yang telah
kita lalui dan kita ukir bersama serta seuntai cinta dan keikhlasan kasih
sayang yang telah tercurahkan.
15. Keluarga besar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi khususnya sahabatsahabatku tercinta abangda M. Yuliansyah Amini, S.Pd, Indra Rachmat
Setiawan, M. Arifin Sirait, Wirawan Masyhuri, Nurdesiana Nasution, Ika
Melisa Siburian, M. Ali Nafia Simanjuntak,

Eka Tresna Permata, Mery


Christiana Purba, Sri Lestari, Ziki Wahyu Rinaldi dan keluarga A Reguler
2011, terimakasih untuk kenangan, motivasi dan kerjasama selama 4 tahun
ini.
16. Teman-teman PPLT-14 SMA Negeri 1 Perbaungan terimakasih untuk
motivasi dan semangatnya.
17. Buat seluruh rekan Pramuka Medan Area dan Pramuka Unimed terkhusus
K’ Lindung Siregar, K’ Zahara Nasution, K’ Raujattul Jannah, K’ Khairuna
Thalib, K’ Rahmi, Widya, Yuliana, Yenti Piliang, Ratih, Adit, Jefri Hariadi
Sormin, Aziz, Abi, Syahrial, Fahmi, Muhammad Ilham, Rahmatun Aini, dan
Fauziah Rafika Husna Tarigan terimakasih atas dukungan dan semangatnya.

v

18. Seluruh adik-adikku yang ada di Kompleks Gleno, terkhusus Abdul Aziz,
Desi Ratna Sari, Icha, Tika Andria terimakasih kalian selalu menjadi obat
pelipur lara, semoga yang terbaik dari Allah terlimpahi untuk kalian.
19. Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk menyempurnakan
skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak

pihak.

Medan, Oktober 2015
Penulis

Arni Faramudita
NIM. 3113131006

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ......................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 6
D. Perumusan Masalah .................................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis ....................................................................................... 8
B. Penelitian Relevan ...................................................................................... 28
C. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 34
B. Populasi dan Sampel................................................................................... 34
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ............................................ 34
D. Bahan dan Alat ........................................................................................... 35


ix

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 36
F. Teknik Analisa Data ................................................................................... 46
BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH
A. Kondisi Fisik ............................................................................................. 47
B. Kondisi Non Fisik ..................................................................................... 53
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 66
B. Pembahasan ............................................................................................... 78
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................ 83
B. Saran .......................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85
LAMPIRAN ......................................................................................................... 87

x

DAFTAR TABEL


No.

Uraian

Hal

1.

Tipe-tipe Informasi Hasil Ekstrasi dari Data Penginderaan Jauh ................ 22

2.

Karekteristik Satelit Quickbird .................................................................... 24

3.

Luas Masing – Masing Desa/Kelurahan dan Jumlah Dusun
di Kecamatan Talawi Tahun 2013............................................................... 48

4.

Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan Talawi Tahun 2013...................... 52

5.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Kepadatan Penduduk
di Kecamatan Talawi Tahun 2013 ............................................................... 54

6.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Per Desa dan Kelurahan di Kecamatan Talawi Tahun 2013 ....................... 56

7.

Komposisi Penduduk Menurut Agama di Kecamatan Talawi 2013 ........... 57

8.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Terakhir
di Kecamatan Talawi 2013 .......................................................................... 58

9.

Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian 2013 ............................. 59

10.

Jumlah Guru di Kecamatan Talawi 2013 .................................................... 60

11.

Prasarana Pendidikan di Kecamatan Talawi 2013....................................... 61

12.

Sarana Kesehatan Di Kecamatan Talawi 2013 ............................................ 61

13.

Prasarana Kesehatan di Kecamatan Talawi 2013 ........................................ 62

14.

Sarana Ibadah Di Kecamatan Talawi Tahun 2013 ...................................... 62

15.

Sarana Komunikasi Di Kecamatan Talawi 2013 ......................................... 63

16.

Kondisi Jalan di Kecamatan Talawi 2013 ................................................... 64

17.

Jenis Alat Transportasi di Kecamatan Talawi Tahun 2013 ......................... 65

18.

Penggunaan Lahan Mangrove di Daerah Penelitian Tahun 2008 ............... 71

19.

Penggunaan Lahan Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2014 ...................... 73

20.

Perubahan Luas Mangrove di Kawasan Pesisir Kecamatan Talawi ............ 76

21.

Konversi Penggunaan Lahan di Kawasan Pesisir Kecamatan Talawi......... 76

xi

DAFTAR GAMBAR

No.

Uraian

Hal

1.

Skema Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................. 33

2.

Diagram Alir Penelitian ................................................................................. 39

3.

Peta Administrasi Kabupaten Batubara ......................................................... 49

4.

Peta Lokasi Penelitian Kecamatan Talawi ..................................................... 50

5.

Proses Mozaic Citra ....................................................................................... 67

6.

Citra Quickbird di Kawasan Pesisir Kecamatan Talawi
setelah proses mozaic dan cropping .............................................................. 68

7.

Training Area dan Validasi Lapangan ........................................................... 69

8.

Peta Penggunaan Lahan Mangrove di Kawasan Pesisir
Kecamatan Talawi Tahun 2008 ..................................................................... 72

9.

Peta Penggunaan Lahan Sawit di Kawasan Pesisir
Kecamatan Talawi Tahun 2014 ..................................................................... 74

10. Peta Perubahan Penggunaan Lahan Mangrove menjadi Lahan Sawit
di Kawasan Pesisir Kecamatan Talawi Tahun 2008-2014............................. 77

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Uraian

Hal

1.

Bahan Penelitian ............................................................................................ 87

2.

Uji Lapangan .................................................................................................. 89

3.

Dokumentasi Penelitian ................................................................................. 92

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada dalam posisi silang
yang diapit oleh Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dua benua yakni
Asia dan Australia. Kepulauan Indonesia yang terdiri atas 17.508 pulau, yang
mempunyai panjang garis pantai ± 81.000 Km dan pada umumnya berelif relatif
datar (Dahuri, R dkk, 1996). Kondisi ini menyebabkan Indonesia memiliki potensi
sumberdaya alam yang melimpah, baik sumberdaya alam hayati maupun
sumberdaya nonhayati. Namun demikian, ditengah kekayaan alam ini, Indonesia
dihadapkan pada berbagai permasalahan, salah satunya adalah keamanan di
wilayah pesisir. Adapun pemanfaatan wilayah pesisir untuk berbagai pemenuhan,
diantaranya pertambakan, pemukiman, pertanian, industri, pelabuhan, pariwisata
dan lainnya (Subardjo, 2004).
Pertambahan penduduk yang meningkat pesat memunculkan berbagai
permasalahan dalam pembangunan, di antaranya adalah meningkatnya kebutuhan
akan ruang untuk pemenuhan berbagai kebutuhan hidup. Upaya
kebutuhan

pemenuhan

yang meningkat menyebabkan tekanan terhadap ruang dan

sumberdaya alam, terutama dikarenakan perekonomian Indonesia masih sangat
tergantung kepada pemanfaatan sumberdaya alamnya, termasuk sumberdaya
hutan (Purwoko, 2009).
Pelaksanaan pembangunan wilayah menentukan tinggi rendahnya tingkat
aksesibilitas suatu wilayah. Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau

1

2

kemudahan lokasi tersebut dicapai melalui transportasi (Black, 1981). Faktor
pendukung aksesibilitas yaitu sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana disuatu
wilayah berupa jalan, jembatan, kendaraan (darat, udara, dan laut), terminal,
pelabuhan, dan lain-lain memberikan landasan terhadap kelancaran perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan wilayah yang akan menunjang dan mendukung
pembangunan secara fisik (Sumaatmadja, 1988).
Lahan merupakan salah satu potensi alam yang paling sering digunakan
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia mengelola lahan untuk
memperoleh hasil yang optimal dan memerlukan pengawetan serta perlindungan
dari manusia agar kelestariannya tetap terjaga. Penggunaan lahan harus sesuai
dengan prioritas pembangunan sehingga pemanfaatan lahan yang optimal tidak
memberikan dampak yang negatif, yakni berdasarkan atas kemampuan daya
dukung wilayah, sehingga diperlukan penataan lahan yang baik agar tidak
menimbulkan kerusakan lahan (Dewi, 2011).
Kawasan pesisir merupakan salah satu wilayah yang kaya akan
sumberdaya alam dan cukup berpotensi. Indonesia memiliki kawasan pesisir
sangat luas yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman pantai yang berguna untuk
mendukung program pembangunan yang berkelanjutan. Sumberdaya alam pesisir
akan menjadi sumber pertumbuhan baru serta menjadi tumpuan utama bagi
Pembangunan Nasional di masa mendatang, mengingat luasnya wilayah maritim
Indonesia dengan wilayah pesisir yang kaya akan sumberdaya alam (Dewi, 2011).
Hal ini menempatkan wilayah pesisir sebagai wilayah strategis untuk bangsa
Indonesia yang apabila dikelola dengan baik dapat memberikan kontribusi
signifikan untuk kemakmuran bangsa dan negara.

3

Kabupaten Batubara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera
Utara yang mengalami pemekaran dari Kabupaten Asahan pada tahun 2007. Luas
Kabupaten Batubara adalah 90.496 Ha yang terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan.
Total area hutan di Kabupaten Batubara mencapai 12.334,19 Ha yang terdiri dari
3.424,53 ha hutan lindung, dan 8.909,66 ha hutan produksi terbatas (BPS
Kabupaten Asahan, 2008). Ekosistem mangrove yang berada di Kecamatan
Talawi Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara mendapat pengaruh sifat
laut seperti angin laut, pasang surut, dan perembesan air laut yang dicirikan oleh
vegetasinya pada wilayah antara darat dan laut, dengan batas kearah darat
meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air.
Berdasarkan hasil elevasi Balai Pengelola Hutan Mangrove Departemen
Kehutanan tahun 2010, lahan hutan mangrove di seluruh Indonesia berada dalam
kondisi rusak sekitar 50 persen. Adapun kerusakan ini disebabkan oleh program
alih fungsi mangrove dengan luas areal hutan mangrove yang semakin menyempit
dari sebelumnya 9,3 juta hektar menjadi 6,6 juta hektar. Sedangkan dari luas
hutan mangrove 6,6 juta hektar yang ada saat ini yang ditumbuhi mangrove hanya
4,5 juta hektar. Hal ini dikarenakan, Indonesia memiliki nilai pemanfaatan hutan
mangrove yang masih bernilai rendah serta minimnya perhatian terhadap
pelestarian kawasan hutan dari berbagai pihak yang menjadikan lahan hutan
semakin menjadi-jadi dalam skala besar dan waktu yang cepat.
Ekosistem Mangrove sebagai salah satu ekosistem wilayah pesisir dan
lautan sangat potensial bagi kesejahteraan masyarakat baik dari segi ekonomi,
sosial, dan lingkungan hidup. Namun semakin hari semakin kritis ketersediaannya
di beberapa daerah pesisir di Indonesia sudah terlihat adanya pendegradasian

4

ekosistem mangrove akibat

penebangan mangrove yang dilakukan secara

berlebihan. Keberadaan hutan mangrove disepanjang pesisir Kabupaten Batubara
terancam punah. Kondisi ini diakibatkan karena maraknya penjualan lahan,
perambahan dan pengalih fungsi mangrove yang telah dirubah menjadi konversi
ke pemanfaatan lain seperti untuk konversi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Kegiatan konversi hutan mangrove menjadi kebun kelapa sawit selain
merusak habitat hutan mangrove juga menghancurkan seluruh kekayaan hayati
hutan yang tidak ternilai harga dan manfaatnya, serta akan merubah
landscape hutan mangrove secara total yang mengakibatkan degradasi kawasan
hutan mangrove ditunjukkan secara nyata dengan semakin berkurangnya luasan
hutan mangrove, banjir akibat tidak adanya lagi penahan air laut saat pasang.
Kegiatan ini mengancam manusia karena manfaat hutan mangrove tidak hanya
bagi biota laut seperti ikan, udang dan kepiting, tetapi juga bagi nelayan yang
mata pencaharian utama mereka menangkap ikan, udang dan kepiting. Ini
artinya bila tanaman mangrove yang tumbuh di laut, maka tangkapan nelayan
tidak ada lagi, akibat alih fungsi lahan yang terjadi di Kecamatan Talawi
Kabupaten Batubara (Dinas Kelautan dan Perikanan, 2006).
Salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut perlunya peta actual
penggunaan lahan yang sangat penting untuk keperluan perencanaan, pemantauan,
dan evaluasi. Kini, dengan semakin berkembangnya teknologi penginderaan jauh
dan berbagai kelebihan yang dimilikinya, mendorong orang berpaling ke teknik
ini untuk berbagai studi, termasuk diantaranya untuk mendeteksi perubahan
penggunaan lahan. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh berupa data citra
landsat yang diperoleh dari SAS.Planet.Release.140303, dapat diinterpretasi

5

secara visual untuk memperoleh informasi yang akurat dalam menganalisis
tutupan lahan, informasi bentuk lahan, potensi dan penggunaan lahan
(Howard,1996). Citra satelit yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
jenis citra satelit Quickbird tahun 2008 dan tahun 2014 dengan memiliki resolusi
spasial hingga 0,61 meter – 2,4 meter untuk moda pankromatik dan multispektral,
karena jenis citra ini memiliki kualitas dan resolusi yang baik.
Keakuratan data citra akan menentukan keefektifan data penginderaan jauh
untuk digunakan dalam menginterpretasikan objek-objek yang ada di lapangan.
Semakin akurat data maka akan semakin efektif data tersebut digunakan untuk
menginterpretasi perubahan lahan yang ada di Kecamatan Talawi Kabupaten
Batubara. Jadi, dalam penginderaan jauh sangat penting diketahui seberapa akurat
data yang digunakan sehingga data tersebut dapat menghasilkan data yang benar,
akurat dan terpercaya.
Hasil interpretasi citra selanjutnya diolah dengan menggunakan komputer
yang dilengkapi perangkat lunak Sistem Informasi Geografi (SIG) yang berupa
ArcView 3.3, ArcGIS 10,1 dan SAS.Planet.Release.140303. SIG digunakan untuk
memperoleh hasil analisis yang akurat terhadap data penelitian ini. Data yang
besar dapat diolah lebih cepat, efisien dan dapat ditayangkan kembali karena data
tersimpan dalam bentuk digital. Hasilnya berupa peta aktual digital penggunaan
lahan yang berguna bagi perencana dan pengelola kota.
Kabupaten Batubara telah mengalami pemekaran dari Kabupaten Asahan
pada tahun 2007, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang
berhubungan dengan perubahan penggunaan lahan di kawasan pesisir di
Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara tahun 2008 dan tahun 2014. Masalah yang

6

melatarbelakangi penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat akurasi interpretasi
citra Quickbird dengan di lapangan, dalam mengkaji seberapa besar perubahan lahan
mangrove menjadi lahan sawit yang telah terjadi dari tahun 2008 dan tahun 2014.
Dari hasil pengolahan data tersebut akan didapat informasi perubahan lahan dalam
bentuk peta. Peta informasi perubahan lahan tersebut memungkinkan dapat
digunakan sebagai bahan penyusunan kebijakan dan strategi

pengelolaan serta

pemanfaatan lahan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Meningkatnya
kebutuhan akan ruang untuk pemenuhan berbagai kebutuhan hidup, (2)
Terjadinya penggunaan lahan di Kawasan Pesisir Kecamatan Talawi Kabupaten
Batubara baik faktor fisik maupun non-fisik, (3) Terjadinya pemekaran Kabupaten
Asahan pada tahun 2007 menjadi Kabupaten Batubara, (4) Adanya kegiatan
konversi hutan mangrove menjadi kebun kelapa sawit yang merusak habitat hutan
mangrove, (5) Seberapa besar tingkat akurasi interpretasi citra Quickbird untuk
menganalisis perubahan lahan mangrove.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Seberapa besar tingkat
akurasi interpretasi citra Quickbird untuk menganalisis perubahan lahan mangrove,
(2) Perubahan penggunaan lahan mangrove menjadi lahan sawit di Kawasan
Pesisir Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara pada tahun 2008 dan tahun 2014.

7

D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1.

Bagaimanakah tingkat akurasi interpretasi citra Quickbird untuk menganalisis
perubahan lahan mangrove ?

2.

Bagaimanakah perubahan penggunaan lahan mangrove menjadi lahan sawit
di Kawasan Pesisir Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara pada tahun 2008
dan tahun 2014 ?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1.

Mengetahui tingkat akurasi interpretasi citra Quickbird dalam menganalisis
perubahan lahan mangrove.

2.

Mengetahui perubahan penggunaan lahan mangrove menjadi lahan sawit di
Kawasan Pesisir Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara pada tahun 2008
dan tahun 2014.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.

Sebagai bahan informasi dalam mengambil kebijakan dan perencanaan yang
berhubungan dengan Perencanaan Pengembangan Wilayah.

2.

Sebagai tambahan informasi tentang perubahan penggunaan lahan bagi
masyarakat Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.

3.

Sebagai studi perbandingan bagi peneliti lain khususnya dalam objek yang
sama pada tempat yang berbeda demi penyempurnaan yang berbeda.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat
dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Perhitungan tingkat akurasi interpretasi penggunaan lahan citra Quickbird
tahun 2008 dan tahun 2014 diperoleh akurasi seluruh pemetaan sebesar 92%.
2. Luas lahan mangrove pada tahun 2008 di Kawasan Pesisir Kecamatan Talawi
Kabupaten Batubara sebesar 466,27 Ha. Setelah tahun 2014 lahan mangrove
berubah menjadi lahan sawit, tambak, permukiman, dan lahan kosong. Terjadi
perubahan luas lahan sebesar 232,68 Ha atau 49,90% dari luas lahan
mangrove pada tahun 2008. Akan tetapi perubahan lahan mangrove yang
berubah menjadi lahan sawit sebesar 84,50 Ha atau 36,32%.

83

84

B. Saran
1. Diperlukan ketelitian dan kesabaran baik pada saat melakukan digitasi
ataupun pada saat melakukan identifikasi pada citra.
2. Perlu adanya campur tangan pemerintah daerah setempat dan semua stake
holders terkait untuk melakukan upaya peningkatan pengamanan yang tegas
terhadap tindakan penataan dan rehabilitas ekosistem mangrove sebagai pilar
pengembangan wilayah di Kawasan Pesisir Kecamatan Talawi Kabupaten
Batubara, agar kerusakan lebih lanjut bisa dicegah dan sebisa mungkin bisa
mengembalikan berbagai fungsi ekosistem mangrove bagi kesejahteraan
masyarakat pesisir.
3. Pemerintah daerah bersama-sama dengan masyarakat dapat melakukan
program penghijauan atau penanaman mangrove seluas 100 – 200 meter dari
pinggir pantai terluar untuk menghijaukan kembali daerah pesisir pantai
Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, E. 1993. “Dampak Alih fungsi Lahan Sawah menjadi Lahan Non Pertanian di Sektor
Wilayah Perkotaan”. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota No. 10/Desember
Arsyad, S. 2006. Konversi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.
Barlowe R. 1986. Land Resources Economic : The Economics of Real Estate Fourth Edition.
Prentice Hall. Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.
Biro Pusat Statistik 2008.
Clark, R.J. 1996. Coastal Zone Management Hand Book. CRC Lewis Publishers. Boca raton,
Florida.
Dahuri, Rokhim (dkk), 1996. “Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara
Terpadu”. PT. Saptodadi. Jakarta.
Dewi, Lestari Winda. 2011. Analisa Perubahan Penggunaan Lahan Wilayah Pesisir Desa
Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan (1990-2011). Skripsi. Medan : Jurusan
Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.
Dewianti, Eka Sri. 2014. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Aek Kanopan Kabupaten
Labuhanbatu Utara dengan Menggunakan Citra Landsat Tahun 2000 – 2013. Skripsi.
Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.
Digital Globe. 2004. Standart Imagery. http://www.Digitalglobe.com/product/standart
imagery.Shtml [15 April 2015]
Hardjowigeno, S. Dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan
Tataguna Tanah. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Hardoyo, Surito. 1999. Perubahan Pemilikan Lahan dan Pendapatan Masyarakat Akibat
Pembangunan : Kasus Masyarakat Tergusur Pembangunan Waduk Sermo di Desa
Harga Wilis Kecamatan Kukap Kabupaten Kulon Progo. Majalah Fakultas Geografi
UGM Yogyakarta.
Harianto. 2011. Pemetaan Perubahan Penutupan Lahan di Kecamatan Pesisir Kabupaten
Serdang Bedagai. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Howard, J. A. 1996. Penginderaan Jauh untuk Sumberdaya Hutan. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Jaya INS. 2002. Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Kehutanan. Penuntun Praktis
menggunakan ArcInfo dan ArcView. Bogor : Laboratorium Inventarisasi Hutan
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Lillasand dan Kiefer, 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Terjemahan Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
Lo. C. 1995. Penginderaan Jauh Terapan. Bambang Purbowiseso. Penerjemah. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Pemerintahan No. 4 tahun 2001.
85

86
Prahasta E. 2002. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung : Informatika.
Purba, MR. 1986. Tata Guna Lahan (Land Use Planning). Medan : FPIS IKIP Medan.
Purwoko, A. 2011. Analisis Perencanaan Peruntukan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove
untuk Pengembangan Wilayah di Kawasan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai.
Disertasi. Program Doktor Perencanaan Wilayah USU. Medan.
Rayes, M. Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
Saefulhakim, R.S. 1999. Pengembangan Model Sistem Interaksi Antar Aktivitas Sosial
Ekonomi dengan Perubahan Penggunaan Lahan. Lokakarya HDP-LUCC . Jakarta.
Silalahi, R.B. 1997. Penggunaan Tanah dan Penyebab Tanah Kritis di Propinsi Sumatera
Utara, Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Pasca Sarjana IPB Bogor.
Subardjo, Petrus. 2004. Evaluasi Perubahan Penggunaan Lahan Pesisir Kabupaten Kendal
Tahun 1997 – 2001 dengan Menggunakan Data Citra Landsat – TM. Jurnal Ilmu
Kelautan FPIK Vol.9 Semarang.
Sugandhy, Aca. 2007. Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Supriharyono, 2009. Pelestarian dan pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir
Tropis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sutanto, 1986. Penginderaan Jauh Jilid 1.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Utami, Prima Nurlia. 2011. Perubahan Penggunaan Lahan Hutan Dari 2000 – 2010 di
Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi
FIS-UNIMED.
Venus, Silviana. 2008. Klasifikasi Penutupan Lahan Menggunakan Citra Satelit Quickbird di
Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Skripsi. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian
Bogor.
Winoto, J., Achsani N. A., Barus B., Panuju D. R., Tonny F. Dan Aidi M. N. 1996. Konversi
Lahan dan Dampaknya Terhadap Keberlangsungan Sistem Pertanian di Pantai Utara
Jawa Barat. Laporan Penelitian Kerjasama LP-IPB dan ARMP, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Yastuti, Sari. 2013. Studi Perubahan Penggunaan Lahan di Desa Sambirejo Timur Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan
Geografi FIS-UNIMED.

Dokumen yang terkait

Analisis Konversi Lahan Karet Menjadi Lahan Kelapa Sawit (Studi Kasus : Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu)

44 254 66

Pemetaan Perubahan Penutupan Lahan di Kecamatan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai

5 86 91

Analisis Perubahan Fungsi Lahan Di Kawasan Pesisir Dengan Menggunakan Citra Satelit Berbasis Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus Di Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading Dan Langkat Timur Laut)

1 62 6

Analisis Dampak Pengalihan Lahan Konservasi Hutan Bakau Menjadi Lahan Pertambakan Terhadap Keadaan Sosial Ekonomi Nelayan Di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Sumatera Utara (Studi Kasus Desa Tapak Kuda Kecamatan Tanjung Pura)

0 22 101

ANALISIS PERUBAHAN PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN CITRA PENGINDERAAN JAUH (STUDI KASUS DI KECAMATAN TALAWI KABUPATEN BATUBARA).

0 4 18

ANALISIS PERUBAHAN LAHAN SAWAH DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2005 DAN 2014 DENGAN MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD.

0 2 26

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Tahun 2006 Dan 2014 Berdasarkan Citra Quickbird.

0 5 20

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Tahun 2006 Dan 2014 Berdasarkan Citra Quickbird.

0 4 12

PENDAHULUAN Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Tahun 2006 Dan 2014 Berdasarkan Citra Quickbird.

0 5 31

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI PJ DAN SIG DI PESISIR KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Dengan Menggunakan Aplikasi Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Di Pesisir Kecamatan

0 0 18