FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS” SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA PUBLIK TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA

(1)

SKRIPSI

FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS”

SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA PUBLIK

TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA

Mega Haryanti Pitria (08260042)

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG

2013


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama :Mega Haryanti Pitria

NIM :08260042

Jurusan :Hubungan Internasional

Judul Skripsi :FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS” SEBAGAI

MEDIA PROPAGANDA PUBLIK TERHADAP

MASYARAKAT KOREA UTARA Disetujui

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Tonny Dian Effendy, S.Sos, M.Si. Drs. Sulismadi, M.Si.

Mengetahui

Dekan FISIP UMM Ketua Jurusan Hubungan Internasional


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama :Mega Haryanti Pitria

NIM :08260042

Jurusan :Hubungan Internasional

Fakultas :Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul skripsi :FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS” SEBAGAI MEDIA

PROPAGANDA PUBLIK TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA.

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional

Dan dinyatakan LULUS

Pada hari: Jum’at Tanggal: 25 Januari 2013 Tempat: Lab Hubungan Internasional

Mengesahkan Dekan FISIP – UMM

Dr. Wahyudi, M.Si. Dewan Penguji:

1. Tonny Dian Effendy, S.Sos., M.Si. penguji 1 ( )

2. Drs. Sulismadi, M.Si. penguji 2 ( )

3. Ayusia Sabhita Kusuma, M.Soc. Sc. penguji 3 ( )

4. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si. penguji 4 ( )


(4)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

1. Nama : Mega Haryanti Pitria

2. NIM : 08260042

3. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

4. Jurusan : Hubungan Internasional

5. Judul Skripsi : FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS”

SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA PUBLIK TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA

6. Pembimbing : 1. Tonny Dian Effendy, S.Sos., M.Si. 2. Drs. Sulismadi, M.Si.

7. Kronologi Bimbingan

Tanggal Paraf Pemb I Tanggal Paraf Pemb II Keterangan

10-12-11 10-12-11 ACC Judul

17-12-11 17-12-11 Pengajuan BAB I

24-12-11 24-12-11 ACC BAB I

31-12-11 31-12-11 Pengajuan BAB II

07-01-12 07-01-12 ACC BAB II

19-05-12 19-05-12 Pengajuan BAB III

01-06-12 01-06-12 ACC BAB III

16-06-12 16-06-12 Pengajuan BAB IV


(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mega Haryanti Pitria

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 29 April 1990

NIM : 08260042

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Hubungan Internasional

Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (skripsi) dengan judul :

FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS” SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA FILM TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 30 Januari 2013 Yang Menyatakan,


(6)

MOTTO

H i dup i ni ha ny a seka li

m a ka ja di ka nla h hi dup i ni ber m a nfa a t da n ber guna

da n

H i dupla h seper t i pohon ka y u y a ng leba t bua hny a ; hi dup di t epi ja la n da n di lem pa r i or a ng denga n ba t u, teta pi di ba la s

denga n bua h. (A bu Ba ka r Si bli)


(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulis skripsi yang berjudul: FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS”

SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA PUBLIK TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA.

Dalam penelitian ini, penulis menyajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi latar belakang masalah, landasan konseptual mengenai propaganda publik yang di terapkan pada film King 2 Hearts digunakan oleh pihak swasta sebagai media propaganda publik khususnya terhadap masyarakat Korea Utara.

Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarata untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1 (S-1) Jurusan Hubungan Internasional pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadyah Malang.

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Muhajir Effendy, M.Ap selaku Rektor Universitas

Muhammadyah Malang.

2. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadyah Malang.

3. Ketua Jurusan Hubungan Internasional Bapak Tonny Dian Effendy, S.Sos., M.Si selaku pembimbing I yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

4. Bapak Drs. Sulismadi, M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.


(8)

5. Keluarga tercinta Mama, Papa dan Mas dedy yang sudah memberikan motivasi serta dorongan baik moril maupun materiil dan doa yang tiada hentinya.

6. Segenap dosen jurusan Hubungan Internasional, FISIP Universitas Muhammadyah Malang yang telah memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis selama menjalani masa belajar dan pengerjakan skripsi.

7. Dosen dan karyawan FISIP Universitas Muhammadyah Malang yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.

8. My best friend Cicik makasih atas bantuan pendapatnya dan masukkan-nya dalam proses skripsi.

9. Teman-teman kos ku Warladupan Deasy, Uul, Erna, Kiki, dan Ochi makasih atas motivasi-nya dan bantuan kepada penulis selama mengerjakan skripsi.

10.Teman-teman seperjuangan Darna, Nizar, Nilam, Nita, Fitri, Monic dan Kiki makasih atas dukungannya kepada penulis dan semua pihak yang membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari penulisan ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu kritik, saran serta masukan yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pihak-pihak yang membutuhkan khususnya.

Malang, 30 Januari 2013


(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL………. i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI……….. ii

LEMBAR PENGESAHAN……… iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS……….. iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI……….. v

ABSTRAKSI……….. vi

MOTTO... viii

KATA PENGANTAR……… ix

DAFTAR ISI……….. xi

DAFTAR TABEL……….. xiii

DAFTAR GAMBAR………. xiv

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1 Latar Belakang……… 1

1.2 Rumusan Masalah……… 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 6

1.3.1 Tujuan Penelitian………. 6

1.3.2 Manfaat Penelitian……… 6

1.4 Kajian Pustaka……… 7

1.4.1 Penelitian Terdahulu……… 7

1.4.2 Konsep……… 9

1.4.2.1 Konsep Kepentingan Nasional………. 9

1.4.2.2 Konsep Propaganda………. 12

1.4.2.3 Konsep Film……….……… 17

1.5 Metode Penelitian ……….. 23

1.5.1 Variabel Penelitian……….. 24

1.5.2 Jenis Penelitian……… 24

1.5.3 Sumber Data………... 24

1.5.4 Teknik Pengumpulan Data………. 24

1.5.5 Teknik Analisa Data………. . 24

1.5.6 Ruang Lingkup Penelitian ………. 25

1.5.6.1 Batasan Materi………. 25

1.5.6.2 Batasan Waktu ……… 25

1.6 Argumen Dasar……… 25


(10)

BAB II FILM KING 2 HEART……… 30

2.1 Perkembangan Industry Film di Korea Selatan……… 30

2.2 Latar Belakang Pembuatan Film King 2 Hearts……….. 35

2.3 Sinopsis Film King 2 Heart……….. 38

2.4 Peran Penting Media bagi Pemerintahan Korea Selatan……….. 41

BAB III FILM KING 2 HEARTS SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA PUBLIK TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA ……... 45

3.1 Hubungan Film dan Propaganda………. 45

3.2 Pesan Film King 2 Hearts……… 49

3.3 Respon Masyarakat Korea Utara terhadap Film King 2 Hearts…….. 51

3.4 Bagian-Bagian Propaganda dalam Adegan Film King 2 Hearts…….. 62

BAB IV PENUTUP………. 72

Kesimpulan………. 72


(11)

DAFTAR TABEL


(12)

DAFTAR GAMBAR

1.1Alur Pemikiran……… 27


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka buku:

Nina Pradani, skripsi : “konflik politik global peradapan hindu, islam dan barat dalam film My Name is Khan”, Universitas Muhammadyah Malang, 2011.

T. May Rudy, 2002. “Study Strategis dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca Perang Dingin”, Bandung, Penerbit : Refika Aditama.

Drs. Mohammad Shoelhi, 2011. “ Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional”, Bandung: penerbit remaja rosdakarya.

Dra. Djoenaesih S.Sunarjo dan Drs. Sunarjo, 1982. “Mengenal

Propaganda”, Yogyakarta, penerbit: Liberty.

Werner J.Severin dan James W.Tankard, 2009. “ Teori Komunikasi : sejarah, metode, dan terapan di dalam media massa”, Jakarta, penerbit: Prenada Media Group.

Nurudin, 2001, “komunikasi propaganda”, Bandung, penerbit: remaja rosdakarya.

Mohtar Mas’ud, 1990. ” Ilmu Hubungan Internasional, disiplin dan metodelogi”, Jakarta : LP3ES.

Shielry Biagi, 2010. “media / impact pengantar media massa”, Jakarta, penerbit: salemba humanika.

Stanley J.Baran, 2011. ”pengantar ilmu komunikasi massa literasi media dan budaya”, Jakarta, penerbit: salemba humanika.


(14)

Prof.Dr.H.Hafied Cangara, M.Sc, 2009, “pengantar ilmu komunikasi”, Jakarta, penerbit: raja grafindo persada.

Fajar Junaedi, 2007, “komunikasi massa pengantar teoritis”, Yogyakarta, penerbit: santusta.

Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah, 2007, “ komunikasi masa suatu pengantar”, Bandung, penerbit: simbiosa rekatama media.

Drs. Mohammad Shoelhi, M.B.A., M.M., 2012, “propaganda dalam komunikasi internasional”, Bandung, penerbit: simbiosa rekatama media.

Internet:

Life & Style Metro TV, 2013, “Hallyu”, Produk Politik Korea Selatan”, di ht t p:/ / w w w.met rot vnew s.com/ lifest yle/ video/ 2013/ 01/ 04/ 11/ 168073/ Hallyu-Produk-Polit ik-Korsel, diakses pada t anggal 24 Januari 2013.

Indah Wulandari, Skripsi: “Upaya Diplomasi Kebudayaan Pemerintah Korea Selatan melalui Media Film di Indonesia”, Universitas Muhammadyah

Yogyakarta, 2010, di http://

publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/view/1237/577, diakses pada tanggal 23 Oktober 2011.

W.Z Sari, Skripsi:”Budaya Pop dan Gaya Hidup (studi kasus Korean Lovers

di Makassar)”, Universitas Hassanudin, 2011, di

Repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/160/skripsi.rtf, di akses pada tanggal 23 Oktober 2011.


(15)

George Buchan, 2012, “Nation Interest and The European Union”, di ht t p:/ / w w w.brugesgroup.com/ Nat ionalInt erest .pdf, diakses pada tanggal 30 Oktober 2012.

Sue Jin Lee,”The Korean Wave: The Seoul of Asia”, di

http://www.elon.edu/docs/e-web/academics/communication/research/vol2no1/09suejin.pd. diakses pada tanggal 20 Desember 2011.

“History of Cinema in South Korea”, di

http://www.filmbirth.com/south_korea.html, diakses pada tanggal 15 November 2012.

Kedutaan Besar Indonesia di Korea,”Drama dan Film”, di

http://idn.mofat.go.kr/languages/as/idn/about/budaya/drama/index.jsp, diakses pada tanggal 20 Desember 2012.

Kapanlagi.com, 2005, “Film Welcome to Dongmakgol”, di

ht t p:/ / m.kapalagi.com/ show biz/ asian-st ar/ film-w elcome-t o-dongmakgol-raih-blockbust er-di-korsel-9w jz3dt .ht ml, diakses pada tanggal 25 Januari 2013.

Nohchool Park,”Cultural Interpretation of The South Korean Independent

Cinema Movement, 1975-2004”, di

ht t p:/ / kuscholarw orks.ku.edu/ dspace/ bit st ream/ 1808/ 5392/ 1/ Park_ku_0099D_10254_DATA_1. pdf, diakses pada t anggal 20 Novem ber 2012.


(16)

KBS, 2012,”Perfilman Korea”, di ht t p:/ / w orld.kbs.co.kr/ indonesian/ program/ program _askm e_det ail.ht m?No=104163,, diakses pada t anggal 20 Desember 2012.

Kapanlagi.com, 2012,”Film Korsel makin berkembang setelah sensor di hapus”, di www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/film-korsel-makin-berkembang-setelah-sensor-dihapus-13e640.htm, diakses pada tanggal 25 Januari 2013.

KBS WORLD, 2012,”Sandiwara Gambaran Masyarakat Korea Selatan

dari sudut pandang pengungsi”, di

ht t p:/ / rki.kbs.co.kr / indonesian/ program/ program _koreat odaypeople_det ail.ht m?No=869,

diakses pada t anggal 26 Januari 2013.

Joong Ang, 2012,”The Impact of Hallyu in North Korea”, di

ht t p:/ / rokdrop.com/ 2012/ 07/ 31/ t he-impact -of -hallyu-in-nort h

korea/ ?ut m_source=f eedburner& ut m _m edium=f eed& ut m _cam paign=Feed%3A+RokDr op+%28R OK+Drop 29, diakses pada tanggal 25 November 2012.

KBS WORLD, 2012,”Festival Film Internasional untuk Hak Asasi Manusia

Korea Utara”,di

ht t p:/ / rki.kbs.co.kr / indonesian/ program/ program _koreat odaypeople_det ail.ht m?No=1007& curr ent _page=2, diakses pada t anggal 26 Januari 2013.

Noori, 2012, “The Korean Wave Surges in North Korea...Pyongyang Love Southren Variety Show”, di ht t p:/ / w w w .koreabang.com/ 2012/ st or ies/ korean-w ave-is-flourishing-i n-nort h-korea-says-report .ht ml, diakses pada t anggal 27 November 2012.


(17)

Jeremy Hsu, 2012,”Illegal File-Sharing Opens North Korea to World”, di ht t p:/ / w w w .t echnew sdaily.com/ 5776-f ile-sharing-nort h-korea.ht ml, diakses pada t anggal 17 Novem ber 2012.

Hermit Kingdom”,di http://www.rfa.org/english/news/korea/dvd-05082012122725.html, diakses pada tanggal 26 November 2012.

Joong Ang, 2012, “The Impact of Hallyu in North Korea”,di

http://rokdrop.com/2012/07/31/the-impact-of-hallyu-in-north, diakses pada tanggal 25 November 2012.

Chan Kyun Lee RFA, 2007, “North Korea Cracks Down on Korean Wave of Illicit TV”, di

http://www.rfa.org/english/korea/korea_wave-20070717.html?searchterm=None, diakses pada tanggal 27 November 2012. Noori, 2012,”The Korean Wave Surges in North Korea..Pyongyang Loves Southren Variety Show”, di http://www.koreabang.com/2012/stories/korean-wave-is-flourishing-in-north-korea-says-report.html, diakses pada tanggal 27 November 2012.


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang banyak sekali persaingan antar Negara diantaranya persaingan pertumbuhan ekonomi, budaya dan teknologi. Persaingan yang semakin ketat menghasilkan barang atau hasil yang baik contohnya barang – barang hasil produksi ekonomi, maupun yang lainnya. Salah satu Negara yang mulai maju di Asia Timur yaitu Korea Selatan. Korea Selatan memiliki kekuatan ekonomi yang menjadikan sebagai Negara maju, serta tidak hanya di lihat dari aspek ekonomi tetapi juga dari aspek budaya. Begitu pula sebaliknya Negara Korea Utara juga sedang memperbaiki perekonomian Negara supaya tidak tertinggal dengan Negara lain.

Awal hubungan sejarah Korea Selatan dan Korea Utara dimulai ketika pecahnya semenanjung menjadi 2 yaitu bagian Utara dan Selatan. Kemudian tahun 1950 terjadi perang saudara, hingga pada 27 juli 1953 perang Korea berakhir ketika Amerika Serikat, China dan Korea Utara mendatangani persetujuan genjatan senjata. Namun pihak dari Korea Selatan menolak mendatangani perjanjian itu dan berjanji untuk menghormatinya. Korea Selatan menjadi Negara yang merdeka tanggal 15 Agustus 1945 dan Korea Utara merdeka tanggal 9 September 1945. Sejak perang saudara usai,


(19)

2 ketengangan masih terus berlanjut permasalahan saling memprovokasi sampai mempropaganda melalui media massa salah satunya film.

Penyebaran film Korea Selatan sendiri mulai dari wilayah Asia Tenggara, Amerika, Asia hingga sampai di Eropa. Di Asia penyebaran film Korea Selatan atau di kenal dengan istilah Korean wave, yang penyebarannya di ciptakan press China pada pertengahan tahun 1999. Hallyu wave sendiri tahun 2000 di mulai dengan drama full house dan princess hour di China, Jepang dan kawasan Asia Tenggara. Kepopuleran drama Korea ini kemudian diikuti dengan populernya berbagai hal dari Korea seperti fashion, model rambut, makanan, bahasa, film serta music yang lebih dikenal dengan K-POP hal tersebut membuat Korea menjadi salah satu eksportir budaya selain Jepang, Amerika Serikat.

Hallyu wave termasuk produk politik Korea Selatan telah menyerap 11 juta tenaga kerja, kemajuan hallyu tidak lepas dari buah persaingan ketat industry entertainment di Korea Selatan, rumah produksi dan label artis berkompetisi secara maksimal oleh televisi swasta korea. Demam hallyu pemerintah menjadikan lahan yang potensial bagi pemasukan Negara, di dukung pemerintah mulai teknologi, tempat pertunjukan, persiapan daya manusia hingga pembuatan undang-undang perlindungan hak cipta karya seni termasuk rencana hari tua artis telah di persiapkan.1

1

Life & st yle m etro t v,2013, “hallyu” , produk polit ik korea selat an” , di

ht t p:/ / w w w .m etrot vnew s.com / lifest yle/ video/ 2013/ 01/ 04/ 11/ 168073/ Hallyu-Produk-Politik-Korsel, diakses pada t anggal 24 Januari 2013.


(20)

3 Penyebaran film Korea Selatan hampir di semua Negara terutama di Korea Utara, juga banyak yang menyukai hal yang berbau Korea Selatan akibat dari film maupun K-pop. Dilihat dari geografis kedua Negara Korea Utara letaknya bersebelahan dengan Korea Selatan jadi tidak mengherankan jika film maupun lagu masuk ke Korea Utara. Banyaknya film Korea Selatan yang masuk ke Korea Utara membuat masyarakat Korea Utara begitu menyukai film Korea Selatan di bandingkan dengan film hasil produksi buatan dalam negeri.

Dulu film hampir dikuasai oleh Jepang namun, sekarang ini Korea yang mau menguasai Asia lewat filmnya. Pariwisata maupun hal atau aspek yang lain mempengaruhi pertumbuhan Korea Selatan salah satu cara dengan melewati media film berperan besar untuk memajukan negara Korea Selatan, lain halnya dengan negara tetangga Korea Utara yang pertumbuhan ekonomi maupun politiknya kurang berkembang.

Penulis mengambil film yang berjudul King 2 Hearts, latar belakang film tersebut menceritakan mengenai film Korea Selatan dengan Korea Utara mengenai konflik politik dan social. Meskipun sebagian di film tersebut terdapat unsur fiksi sebagian ada unsur propaganda film. film tersebut mengambil setting keadaan wilayah Korea Selatan dan Korea Utara hampir sama dengan keadaan sesungguhnya. Totalitas dalam pembuatannya pun patut diapresiasi karena mereka secara detail membuat semirip mungkin dengan keadaan aslinya.


(21)

4 Film King 2 Hearts tidak memihak salah satunya Korea Utara maupun Selatan, hanya menggambarkan bagaimana situasi konflik politik yang sudah pernah diberitakan oleh media massa ditambah cerita yang terdapat pada film umumnya yaitu cerita remaja. Keingginan pihak Korea Selatan untuk berdamai di tuangkan dalam film tidak menutup kemungkinan pihak dari Utara juga sebenarnya ingin mengakhiri konflik yang berkepanjangan.

Di film itu para tokoh utama sebagai pemimpin Korea Selatan yaitu Raja Korea, seperti yang di ketahui bahwa Korea Selatan system kepemimpinannya presidensial adalah presiden sebagai kepala Negara sedangkan kepala pemerintahannya perdana menteri. Jadi film itu terdapat hal yang merupakan imajinasi dari penulis cerita, di sisi lain Korea Utara tetap pada system komunisnya tidak ada khalayan dari bentuk pemerintahannya.

Raja Korea Selatan yang bekerjasama dengan pihak Korea Utara melalui partai yang berkuasa di sana, untuk melakukan kerjasama dalam bidang militer. Kemudian melakukan pembentukkan latihan pasukan militer, yang tahapnya sudah di tentukan masing-masing Negara siapa yang akan ikut dalam latihan pasukan militer bernama WOC. Dalam cerita terdapat tokoh antagonis di dalam film ini yang menjadi antagonis merupakan seorang pengusaha perusahaan penjualan senjata terbesar yang ingin membuat Korea Selatan dan Utara berkonflik bahkan hampir saja akan perang juga melakukan ancaman pembunuhan.


(22)

5 Usaha tersebut berhasil yang pada akhirnya menghancurkan pelakunya sendiri dengan masuknya penjara atas kejahatan terutama dalam merencanakan pembunuhan raja Korea Selatan sebelumnya. Usaha yang dilakukan Raja baru di bantu pihak-pihak dari istana perlahan membuahkan hasil memuaskan, setelah melalui beberapa rintangan berat. Amerika Serikat ikut mengupayakan perdamaian di semenanjung Korea, dengan berpatisipasi ikut dalam pelatihan pasukan militer bergabung dengan pasukan gabungan Korea Selatan dan Utara dari 16 negara yang ikut berpatisipasi.

Memang dirasa agak sedikit adegan fiksi dalam dunia nyata hal tersebut tidak mungkin terjadi, kalau pun harus benar-benar ada pasti akan membutuhkan waktu yang lama. Menarik untuk di bahas pada kenyataannya meskipun sudah menjalin kerjasama di berbagai bidang bahkan pihak Korea Selatan juga mengirimkan bantuan berupa pangan di saat pemerintah Korea Utara terkena bencana.

Tetap saja ada konflik yang bermunculan, sehingga menciptakan perdamaian yang sesungguhnya dirasa akan sedikit susah. Di lain sisi pihak Utara tetap mempertahankan program nuklirnya sedangkan pihak Selatan menginginkan agar program nuklir di hentikan karena dianggap membahayakan Negara tetangga, keamanan menjadi terganggu. Kehidupan para tokoh utama di film itu baik itu raja maupun putri dari pemimpin partai di Korea Utara penuh dengan lika-liku kehidupan kehidupan pribadi sampai ada hubungannya dengan kerjasama bilateral kedua Korea.


(23)

6 Contohnya ketika raja Korea Selatan memutuskan untuk melakukan pernikahan dengan seorang putri yang merupakan anak dari pemimpin partai berpengaruh di Korea Utara juga seorang perwira hebat di negaranya. Membuat Negara heboh serta melalui pernikahan diharapkan menjadi simbol perdamaian selamanya di semenanjung Korea.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis merumuskan masalah yaitu

“Bagaimana Analisa Film Korea Selatan “King 2 Hearts” sebagai Media Propaganda terhadap Masyarakat Korea Utara?”.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk menambah pengetahuan mengetahui bagaimana cara pemerintah Korea Selatan menyampaikan pesan melalui media film ke Korea Utara, film yang digunakan adalah film King 2 Hearts setidaknya terdapat dampak yang mempengaruhi Korea Selatan dan Utara.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Untuk mendapatkan wawasan dalam ilmu Hubungan Internasional menerapkan konsep terhadap fenomena yang sedang di teliti yaitu mengenai pengaruhnya film


(24)

7 Korea terhadap hubungan diplomatik Korea Selatan – Korea Utara serta dampak yang terjadi di masyarakat sendiri Korea Selatan atau dari Korea Utara.

1.4 Kajian Pustaka

1.4.1 Penelitian Terdahulu

Begitu banyaknya penelitian mengani gelombang hallyu wave diantaranya, Penelitian mengenai pengaruh film Korea Selatan terhadap drama Korea di Korea Utara sebelumnya sudah ada yang meneliti mengenai Indonesia dan Korea Selatan oleh mahasiswi Universitas Muhammadyah Yogyakarta Indah Wulandari 2010 yang berjudul “Upaya Diplomasi Kebudayaan Pemerintah Korea Selatan Melalui Media Film di Indonesia”. Penelitian ini menjelaskan tentang media film Korea Selatan yang berhasil memasuki dan mempengaruhi masyarakat Indonesia. Melalui media film tersebut pemerintah Korea Selatan berupaya menyebarkan budaya, bahasa maupun fashion Korea Selatan. Selain itu cara tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah Korea Selatan melakukan diplomasi dengan Indonesia.2

Penulis mengambil skripsi tersebut karena adanya hubungan atau kemiripan dengan yang akan di bahas seperti hallyu, diplomasi dan media film, King 2 Hearts contoh dari sekian banyaknya contoh gelombang hallyu. Kemudian penelitian yang

2

Indah w ulandari, skripsi: “Upaya Diplomasi Kebudayaan Pemerintah Korea Selatan melalui media flim di Indonesia” ,Universit as M uhamm adyah Yogyakart a, 2010, di ht t p:/ /


(25)

8 berjudul oleh W.Z. Sari mahasiswi Universitas Hasanuddin 2011: ” Budaya Pop dan Gaya Hidup (study kasus Korea Lovers di Makassar)”. Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana budaya pop Korea berhasil masuk di Indonesia terutama di Makassar, begitu kuatnya budaya pop Korea sehingga banyak remaja Makassar mengadopsi Korean Style di kesehariannya. Terlebih tempat penyewaannya VCD dan DVD Korea yang semakin ramai peminat. Beberapa remaja bahkan telah

membentuk Korean Lovers atau fandom resmi di Makassar yang mencapai 7.3 Sama

dengan penelitian yang dilakukan mahasiswi Indah Wulandari, mengenai gambaran tentang sudah terpengaruhnya remaja melakukan gaya atau fashion yang sedang booming hanya dari akibat menontonnya filmnya, drama serta lagu-lagu yang dibawakan idola favoritnya.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh peneliti dari Universitas Muhammadyah Malang mahasiswi jurusan hubungan internasional Nina Nuruwaida Anggita Pradani yang skripsi berjudul “konflik politik global peradapan hindu, islam dan barat dalam

film My Name is Khan”, menceritakan bagaimana bentuk propaganda serta

dampaknya bagi Negara India, AS dan Eropa setelah beredarannya film tersebut. Film yang berlatang belakang mengenai isu terorisme pasca kejadia 11 September 2001 dan tertuduhnya islam sebagai sarang terorisme semua di ceritakan dalam

3 W.Z Sari, skripsi : “ Budaya Pop dan Gaya Hidup (st udi kasus Korean Lovers di M akassar)” ,

Universit as Hassanudin, 2011, di


(26)

9 skripsi tersebut dan juga menjadi isu yang sedang hangat di bicarakan.4 Adanya

kesamaan dengan judul skripsi tersebut hanya yang membedakan adalah film King 2 Hearts menceritakan konflik serta perdamaian di semenanjung Korea mengingat Korea masih terjadi provokasi juga saling mempropaganda menyerang system pemerintahan.

1.4.2 Konsep

1.4.2.1 Konsep Kepentingan Nasional

Di sini penulis menggunakan konsep kepentingan Nasional, pengertian konsep kepentingan Nasional sendiri yaitu tujuan – tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan bangsa / Negara atau sehubungan dengan hal yang dicita – citakan. Kepentingan nasional sering dijadikan tolok ukur atau kriteria pokok bagi para

pengambil keputusan (decision makers) masing-masing negara sebelum merumuskan

dan menetapkan sikap atau tindakan. Bahkan setiap langkah kebijakan luar negeri (Foreign Policy) perlu dilandaskan kepada kepentingan nasional dan diarahkan untuk mencapai serta melindungi apa yang dikategorikan atau ditetapkan sebagai ”Kepentingan Nasional”.5

Menurut Morgenthau :

4

Nina Pradani, skripsi : “konflik politik global perdapan hindu, islam dan barat dalam film M y Nma is Khan” , Universit as M uhamm adyah M alang, 2011.

5

T. M ay Rudy,2002, “ Study St rat egis dalam Transformasi Sist em Int ernasional Pasca Perang Dingin” , Bandung, Penerbit : Refika Adit am a, hal 116.


(27)

10

”Kepentingan nasional adalah kemampuan minimum negara untuk melindungi, dan mempertahankan identitas fisik, politik, dan kultur dari gangguan negara lain.

Dari tinjauan ini para pemimpin negara menurunkan kebijakan spesifik terhadap negara lain yang sifatnya kerjasama atau konflik”.

Kepentingan vital yang berpusat pada keamanan sebagai negara merdeka, dan perlindungan, yang orang lembaga dan nilai-nilai, dan karena itu kepentingan-kepentingan yang memiliki konsekuensi langsung untuk praktis kelangsungan hidup negara. Dalam hal pemerintahan, maka, hal ini mendasarkan mereka di militer, pertahanan, keamanan, dan kebijakan ekonomi negara. Penting untuk dicatat kata 'kebijakan' di sini, karena pemerintah yang memiliki pengawasan utama tersebut daerah, apa tujuan mereka dan bagaimana mewujudkannya. Inilah bagaimana Peran utama dari pemerintah adalah perlindungan dari orang-orang dan segala sesuatu yang lain yang terletak di dalam perbatasannya dari eksternal agresi.

Ada sedikit gunanya punya sistem perawatan kesehatan terbaik di dunia jika tidak dapat dilindungi dan dijamin. Oleh karena itu, kepentingan nasional yang vital jauh lebih terbuka untuk politik manipulasi karena mereka jauh lebih obyektif oleh alam, dan sebagai Morgenthau menyatakan (bawah), lebih merupakan produk dari kebutuhan. Secara inheren terkait dengan kompleks industri militer dalam negeri, mereka selalu dalam negeri dalam kaitannya untuk apa negara memiliki geografis untuk bertahan hidup, dalam hal bahan baku, produksi dan produktivitas melalui,


(28)

11 bisnis ekonomi dan perdagangan, dan karena itu mungkin yang lebih penting, apa yang tidak memiliki. Selain itu, sebagai kepentingan nasional berada dalam hubungan langsung dengan internasional status negara itu, dan itu adalah campuran antara status, kekuatan dan kemampuan setiap negara tertentu yang memungkinkan untuk mencari kepentingan internasional melalui kebijakan luar negerinya.6

Dari penjelasan di atas pemerintah Korea Selatan menggunakan film untuk kepentingan Negara atau film sebagai membawa sekaligus memperkenalkan pada Negara lain tentang budaya Korea Selatan, tidak hanya itu saja tetapi juga untuk meningkatkan khususnya ekonomi contohnya pariwisata. Korea Selatan menjadikan industry hiburan sebagai komoditas utama ekspor dan juga diandalkan sebagai penarik devisa Negara.

Gelombang Korea merujuk pada lonjakan dalam visibilitas internasional budaya Korea, dimulai di Asia Timur pada tahun 1990 dan akhir-akhir ini di Amerika Serikat, Amerika latin, Timur Tengah dan sebagian kawasan Eropa. Gelombang Korea menggambarkan sebuah frame belum pernah terjadi sebelumnya Korea budaya populer oleh media Korea sepanjang jalur dengan nasionalisme komersial, sebagai

6

George Buchan, 2012, “National Int erest and the European Union” , di


(29)

12 hasilnya Korea gelombang diwujudkan sebagai tren budaya regional menandakan

kemenangan budaya Korea.7

Dalam film ini pihak yang paling diuntungkan adalah pihak swasta karena mulai produksinya semua di pegang oleh orang-orang pekerja industry hiburan, dalam hal ini pemerintah tidak turun tangan hanya mendanai secara umum untuk membangun dunia perfilman Korea Selatan.

1.4.2.2 Konsep Propaganda

Kegiatan propaganda telah di lakukan orang sejak zaman Yunani kuno dalam abad ke 6 sebelum masehi yaitu dalam kehidupan Thales seorang filsuf dari Miletos. Sumber keterangan mengenai Thales ini dari seorang ahli sejarah yang termashur dan hidup dalam abd ke 5 sebelum masehi bernama Herodotos. 8

Pengertian konsep propaganda menurut Harry Lasswell dan Brown propaganda mencangkup periklanan (yang tujuannya bukan untuk kebaikan penerima tetapi penjualan yang lebih besar bagi penerima iklan), kampanye politik (yang bertujuan bukan untuk kebaikan penerima kampanye tetapi pemilihan kandidat), dan public relation / hubungan masyarakat (yang tujuannya sering kali tidak untuk kebaikan penerima tetapi nama baik perusahaan).

Lasswell juga membahas empat tujuan utama propaganda :

7

Sue Jin Lee, “The Korean Wave : The Seoul of Asia” ,di ht t p:/ / w w w .elon.edu/ docs/

e-w eb/ academics/ com m unicat ions/ research/ vol2no1/ 09SueJin.pd, diakses t anggal 20 Desem ber 2011. 8

Dra. Djoenaesih S.Sunarjo dan Drs. Sunarjo, “ M engenal Propaganda” , penerbit : Libert y, Yogyakart a, 1982,Hal: 1.


(30)

13

1. Untuk menumbuhkan kebencian terhadap musuh.

2. Untuk melestarikan persahabatan sekutu.

3. Untuk mempertahankan persahabatan dan jika mungkin untuk

menjalain kerja sama dengan pihak-pihak yang netral.

4. Untuk menghancurkan semangat musuh. 9

Di dalam “communication Theories” dikatakan bahwa propaganda adalah

kegiatan komunikasi yang menggunakan teknik – teknik tertentu. Harry Lasswell

dalam bukunya “propaganda technique in the world war” (1927) mengatakan bahwa

propaganda semata – mata merupakan control opini”, yang dilakukan melalui simbul – simbul yang mengandung arti, atau menyampaikan pendapat yang konkrit dan teliti, melalui sebuah cerita, rumor, laporan gambar – gambar dan bentuk - bentuk lain yang bias digunakan dalam komunikasi social.10

Seperti yang dikatakan Harry Lasswell propaganda untuk mempengaruhi masyarakat dan di sini pemerintah Korea Selatan menggunakan media elektronik yaitu media film. Media film selain untuk hiburan juga bisa membawa dampak bagi masyarakat dan di harapkan bisa sampai pada pemerintah Korea Utara. Propaganda yang dilakukan oleh Korea Selatan dapat dikatakan sebagai propaganda secara halus atau propaganda tidak secara langsung tapi melalui tahap dari bawah.

Propaganda ada yang bentuk hard propaganda dan soft propaganda, hard propaganda yaitu lebih menonjolkan daya destruktif dan dapat menimbulkan

9

Werner J.Severin dan James W.Tankard, “ Teori Komunikasi : sejarah, metode, dan t erapan di dalam media massa” , penerbit : Prenada M edia Group, Jakart a, 2009, Hal: 129.

10


(31)

14 persaingan negatif, aneka benturan kepentingan, bahkan kebencian dan permusuhan. Soft propaganda adalah penerapan berbagai sarana seperti aset ekonomi, hubungan dagang, olah raga , hiburan, standart hidup, media massa, sosial kemasyarakatan, kebudayaan, humaniter dan pendidikan.11

Penulis menggunakan konsep media propaganda karena berhubungan dengan komunikasi publik. Di sini film “King 2 Hearts” salah satu bentuk propaganda melalui media film. media propaganda Korea Selatan film “King 2 Hearts yang satu sisi terdapat adegan keburukan rezim pemerintah Korea Utara serta hubungan politik dengan Korea Selatan hampir sama dengan kenyataan aslinya. Tujuan dari bentuk propaganda tersebut adalah untuk membentuk image Korea Selatan yang paling benar dari system pemerintahannya dibandingkan Korea Utara penuh dengan otoriter Negara.

Jenis-jenis dari propaganda menurut Ellul ada 2 jenisnya yaitu propaganda vertical dan horizontal. Pengertian dari propaganda vertical adalah yang dilakukan oleh satu pihak kepada orang banyak dan biasanya mengandalkan media untuk menyebarkan pesan-pesannya. Sedangkan pengertian propaganda horizontal adalah propaganda yang dilakukan pemimpin suatu organisasi atau kelompok pada anggota organisasi atau kelompok pada anggota organisasi atau kelompok itu melalui tatap muka atau komunikasi antar pesona dan biasanya tidak menganalkan media

11

Drs. M ohamm ad shoelhi, 2012, “propaganda dalam komunikasi int ernasional” , bandung, penerbit : sim biosa rekat am a m edia, hal: 47.


(32)

15 massa.12Dari penjelasan tersebut fenomena propaganda film Korea Selatan jelas

termasuk dalam propaganda vertikal. Dan film King 2 Hearts adalah film propaganda dari publik ke masyarakat luas, meskipun Negara pembuat film tersebut sebenarnya tidak memihak pada siapa pun baik itu bagian Korea Utara atau Korea Selatan. Merupakan hasil penilaian orang Korea Selatan ke Korea Utara dan tertuang dalam film sehingga terlihat layaknya nyata sesuai dengan gambaran perselisihan Korea Selatan dan Korea Utara. Film banyak digunakan sekelompok orang atau pemerintah sebagai media yang paling cepat pengaruhnya baik itu yang bersifat negatif maupun positif bahkan sampai pada menimbulkan tindakan bagi yang melihat, untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Adapun 9 teknik propaganda yang digunakan menurut Alfred McClung Lee dan Elizabeth Briant Lee yaitu:

1. Name Calling/Penjulukan adalah memberikan label buruk kepada

seseorang, lembaga atau gagasan dengan simbol emosional dalam propagandanya. Begitu terkena terpaan propaganda ini target propaganda diharapkan akan menolak atau mengutuk orang atau lembaga yang dituju atau idenya tanpa harus melihat fakta dan tanpa perlu memeriksa atau mencari bukti yang lain.

2. Glittering Generality/Kemilau Generalitas adalah teknik ini

menghubungkan sesuatu dengan kata yang sangat baik untuk membuat

12


(33)

16 target propaganda merasa senang sehingga bersedia menerima dan menyetujui yang ditawarkan secara mentah-mentah.

3. Transfer/Pengalihan adalah teknik untuk mengalihkan otoritas gengsi dan prestise sesuatu yang dihargai dan dihormati kepada sesuatu yang dia inginkann agar massa menerimanya.

4. Testimony/Kesaksian adalah digunakan untuk meminta dukungan seseorang

yang berstatus tinggi untuk mengesahkan dan memperkuat tindakan dengan pengakuan atau kesaksian orang tersebut. Kesaksian adalah salah satu teknik propaganda yang paling umum digunakan dengan menampilkan seseorang yang bersaksi untuk mempromosikan produk dan ide tertentu.

5. Plain Folk/Rakyat Biasa adalah teknik propaganda yang menggunakan pendekatan untuk menunjukkan bahwa sang propagandis rendah hati dan mempunyai empati dengan penduduk pada umunya.

6. Card Stancking/Menimbang-nimbang kartu untuk digunakan adalah suatu teknik pemilihan dan pemanfaatan fakta atau kebohongan, ilustrasi atau penyimpangan serta pernyataan logis atau tidak logis untuk memberikan kasus terbaik atau terburuk pada suatu gagasan, program, orang atau produk. 7. Frustration or Scapegoat/ Menutupi frustrasi atau kambing hitam adalah cara mudah untuk menciptakan kebencian atau menyalurkan frustrasi adalah menciptakan kambing hitam.


(34)

17 8. Bandwagon/Seruan mengikuti pihak mayoritas adalah berisi himbauan kepada khalayak untuk ikut bergabung ke dalam kelompoknya memiliki tujuan yang baik dan menyenangkan.

9. Fear Arousing/Membangkitkan ketakutan adalah cara propaganda untuk mendapatkan dukungan dari target massa dengan menimbulkan emosi negatif, khususnya ketakutan.13

1.4.2.3 Konsep Film

Sebelum membahas mengenai dampak film “King 2 Hearts” terlebih dulu mengetahui menangani film. Film yang dimaksud oleh peneliti yaitu termasuk dalam komunikasi massa karena film dapat menjangkau luas khalayak bahkan sampai ke wilayah pedesaan. Dan juga film bisa mempengaruhi terhadap individu seperti apa yang terjadi di film maupun iklan yang di tanyangkan di televisi atau kecenderungan masyarakat untuk mempengaruhi dan mempropaganda isi pesan di film tersebut. Pengertian film dalam arti sempit yaitu penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian lebih luas bisa juga termasuk yang di siarkan TV.

Sebagai contonhnya yaitu iklan close up dipercaya tidak akan secara langsung mempengaruhi banyak orang – orang untuk mencobanya.14Pengertian komunikasi

massa sendiri menurut Bittner yaitu pesan yang dikomunikasikan melalui media masa

13

Shoelhi, Op, cit., hal: 59. 14

Fajar junaedi, 2007, “komunikasi massa pengantar t eorit is” , Yogyakart a, penerbit : sant ust a, hal: 98.


(35)

18 pada sejumlah besar orang ( mass communication is massages communicated through a mass medium to a large number of people ).15

Industry media massa meliputi buku, surat kabar, majalah, rekaman, radio, film, televisi dan internet.

1. Buku

pemerintah menerbitkan sekitar 40.000 judul setahun di Amerika Serikat. Penerbitan buku merupakan industry media tertua maksudnya adalah industry yang statis dengan sedikit potensial pertumbuhan walaupun penerbit buku berusaha untuk memperbesar penjualan dengan e-book sebagai alternative dari buku cetak.

2. Surat kabar

Surat kabar yang setiap hari memproduksi, kemudian iklan banyak bermunculan berbagai kolom surat kabar. Sekarang ini banyak surat kabar yang meluncurkan edisi online untuk memperluas jangkauan.

3. Majalah

Untuk menjaga dan meningkatkan keuntungan, majalah menaikkan harga berlanggangan dan berjuang untuk menjaga pendapatan iklan. Beberapa majalah telah meluncurkan edisi online internet dan sebagian kecil hanya diterbitkan secara online.

15

Elvinaro ardiant o, lukiati kom ala, sit i karlinah, 2007, “ kom unikasi m asa suatu pengant ar” , bandung, penerbit : sim biosa rekat am a media, hal: 3.


(36)

19

4. Rekaman

Pada umumnya orang-orang yang berusia di atas 25 tahun merupakan pembeli rekaman, karena orang-orang di bawah usia tersebut mengunduh music dari internet baik sah maupun tidak sah. Unduhan online terhitung sebagai hampir dari seluruh penghasilan industry rekaman dengan sedikit keuntungan dari video musik.

5. Radio

Radio satelit AS seperti Sirius dan XM menghasilkan pendapatan melalui berlangganan, menawarkan hampir tak terbatas pada jenis music dan siaran pilihan tanpa perlu iklan.

6. Film

Sudah merupakan hal yang wajar pertumbuhan bioskop banyak bermuculan. Di AS terdapat sekitar 30.000 bioskop gabungan antara studio besar dan independen. Industry ini mengumpulkan lebih banyak uang karena harga tiket yang tinggi. Akan tetapi minat orang untuk menonton di bioskop semakin banyak menonton di bioskop dari pada di rumah.

7. Televisi

Sekarang TV ada yang televisi kabel dan satelit, pelayanan keduanya kini ditumpukkan dalam satu kategori yang disebut televisi berlangganan.


(37)

20 industry media terbaru merupakan media yang pertumbuhannya paling cepat. Media internet menjadi medium massa baru sekaligus system pengiriman yang terintegrasi bagi media tradisional cetak, audio, dan video.16

Kembali pada pembahasan mengenai Film berawal dari dunia fotografi yang di kembangkan oleh penemunya asal Prancis Joseph Nicephore Niepce, pada saat itu Niepce adalah orang pertama yang menggunakan secara nyata kegunaan kamera dan film. kemudian sekitar tahun 1890 film bercerita mulai berkembang meskipun hanya beberapa menit saja oleh Edison dan Lumiere.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai film terdapat fungsi film itu sendiri memberikan sarana hiburan bagi penonton.

Ada pun jenis – jenis film:

1. Film cerita: jenis film yang mengandung suatu cerita yang lazim di pertunjukan di gedung – gedung bioskop dengan bintang film tenar dan film ini di distribusikan sebagai barang dagangan.

2. Film berita: film yang mengenai fakta, peristiwa yang benar- benar terjadi.

3. Film documenter: hasil interprestasi pribadi (pembuat)

mengenai kenyataan tersebut.

16

Shielry biagi, 2010, “media / impact pengant ar media massa” , Jakart a, penerbit : salemba hum anika, hal: 11.


(38)

21 4. Film kartun: di buat untuk komsumsi anak-anak.17

Ada 3 komponen industry film adalah produksi, distribusi dan pemutaran:

1. Produksi yaitu pembuatan film. kemajuan teknologi juga mempengaruhi produksi pembuatan film, dari tahun ke tahun perkembangan kualitas film semakin baik disertai effek gambar yang memukau.

2. Distribusi yaitu menyalurkan ke jaringan telivisi, kabel, dan satelit serta para pembuat kaset video dan videodisc. Ruang lingkup dari bisnis distribusi ini memastikan bahwa perusahaan besar akan mendominasi.

3. Pemutaran yaitu pemutaran hasil produksi film di bioskop atau di teater.18

Dari berbagai penjelasan mengenai konsep Film, film King 2 Hearts termasuk dalam media komunikasi massa. Pengertian komunikasi massa dalam artian sederhana pengiriman pesan dari sumber ke penerima. Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak yang lebih

17

Ibid, hal: 149. 18

St anley j.baran,2011,”pengantar ilmu komunikasi massa lit erasi media dan budaya” , Jakart a, penerbit : salemba hum anika, hal: 216.


(39)

22 banyak atau komunikan yang tidak terbatas. Fungsinya dari komunikasi massa salah satunya untuk mempengaruhi, hiburan, pendidikan dan informasi.19

Film King 2 Hearts merupakan film yang bagus diantara sekian banyaknya film di Korea Selatan. Mereka dari tahun ke tahun memperbaiki kualitas yang dari segi gambar, effek sampai pada kualitas pemainnya terlebih mereka memakai aktor dan aktris terkenal. Film yang bertemakan antara Korea Selatan dan Korea Utara banyak akan tetapi tahun ini yang sempat tidak mengusul tema tersebut muncul kembali dengan suasana yang lebih segar dan berbeda.

Film paling mudah dapat di terima oleh masyarakat luas, terlebih penyebarannya sangat cepat hanya butuh berapa hari saja. King 2 Hearts membuktikan bahwa orang Korea Selatan mampu membuat film yang bagus tidak tertinggal jauh dengan Negara indutri film yang sudah lebih dulu terkenal. Sangat kontras dengan Korea Utara yang hanya mampu menciptakan hasil film dengan kualitas kurang maksimal akan tetapi sudah mendapatkan penilaian yang baik dari Negara lain. Di lihat dari keadaan politik maupun ekonominya Korea Utara sudah bagus menghasilkan karya film bertemakan romantis atau perjuangan tokoh utama untuk mencapai cita-citanya.

19


(40)

23

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah adalah konsep yang digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan konsep lain dan yang terjadi sebelum terjadinya variabel dependen, sedangkan variabel dependen adalah konsep yang hendak dijelaskan dan diramalkan kejadiannya dan yang terjadi sebagai akibat dari variabel lain.20

1.5.2 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe deskriptif kualitatif yaitu semata-mata mengacu pada identifikasi sifat-sifat yang membedakan lebih kepada identifikasi data atau karakteristik sekelompok manusia, benda atau peristiwa, untuk menjelaskan mengenai film “King 2 Hearts” Korea Selatan sebagai media propaganda masyarakat Korea Utara.

20

M oht ar M as’ud, 1990,” Ilmu Hubungan Int ernasional, disiplin dan metodelog” , Jakart a : LP3ES, hal 35.


(41)

24

1.5.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

1.5.3.1 Sumber Data

Penelitian ini penulis menggunakan data sekunder merupakan data yang berupa kumpulan-kumpulan data yang dijadikan acuan sebagai bahan literatur untuk penelitian dan juga dapat dijadikan acuan dalam menjawab rumusan masalah.

1.5.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui study pustaka yaitu dari buku-buku, artikel, sumber-sumber di internet, jurnal / majalah online serta dari situs pemerintahan yang berkaitan dengan obyek penelitian ini.

1.5.4 Teknik Analisa Data

Studi ini menggunakan analisis kualitatif dengan mengumpulkan data kualitatif berdasarkan informasi yang diperoleh dari telaah literatur kemudian menyimpulkan. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan menggunakan data-data yang diperoleh berkaitan dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan melalui jalur diplomasi terhadap pemerintah Korea Utara.


(42)

25

1.5.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.5.5.1 Batasan Materi

Untuk mempermudah melakukan penelitian, maka peneliti menggunakan batasan materi penelitian mengenai pengaruh film Korea Selatan “King 2 Hearts” sebagai media propaganda terhadap masyarakat Korea Utara. Serta bagaimana terhadap impact bagi masyarakatnya terutama di Korea Utara.

1.5.5.2 Batasan Waktu

Batasan waktu yang digunakan untuk penelitian ini sehingga ruang lingkup tidak terlalu luas yaitu mulai meluasnya film Korea Selatan di Korea Utara antara tahun 1990 – 2012.

1.6 Argumen dasar

Berdasarkan uraian di atas peneliti dapat menarik hipotesa bahwa film Korea Selatan digunakan sebagai propaganda bagi pihak swasta Korea Selatan dan juga pengaruh dari film Korea Selatan di Korea Utara membawa hal yang kurang baik bagi masyarakatnya dikarenakan masyarakat Korea Utara menyukai film maupun lagu Korea Selatan, akan dipenjara oleh pemerintah Korea Utara. Pemerintah Korea Utara melakukan hal tersebut disebabkan menolak budaya asing masuk ke negara tersebut kecuali budaya sesama negara komunis seperti China, yang film maupun lagu banyak ditemui di Korea Utara, kemudian film King 2 Hearts yang berlatar


(43)

26 belakang keadaan Korea Utara maupun Korea Selatan dari segi kehidupan sehari-hari atau gambaran Suasana politiknya.

Ini merupakan salah satu strategi pemerintah Korea Utara untuk menjauhkan masyarakat, dari film Korea Selatan dikarenakan sejarah konflik politik yang berkepanjangan juga Korea Selatan dekat dengan Amerika Serikat. Membuat Korea Utara semakin untuk menjauhkan segala bentuk baik itu film atau hal-hal yang berkaitan dengan negara demokrasi. Mengingat bahwa Korea Selatan sudah termasuk negara maju dengan banyaknya film yang di ekspor ke luar, semakin menunjukkan bahwa kuatnya pengaruh Korea Selatan di Asia maupun di dunia.


(44)

27

1.7 Alur Pemikiran

.konsep kepent ingan nasional .konsep propaganda

.konsep film

Bagaimana pengaruh film Korea Selat an “ King 2 Heart s” sebagai m edia propaganda publik

t erhadap m asyarakat Korea Ut ara

M et ode penelit ian Daft ar pust aka

Locus

Film digunakan sebagai m edia propaganda publik

Korea Selat an

Focus M edia propaganda publik yang digunakan

adalah film “ King 2 Heart s” Korea Selat an

khususnya kepada m asyarakat Korea Ut ara


(45)

28

1.8 Struktur Penulisan

n No

Bab Judul Pembahasan

1 1

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian 1.3.2 Manfaat Penelitian

1.4 Kajian Pustaka

1.4.1 Penelitian Terdahulu

1.4.2 Konsep

1.4.2.1 Konsep Kepentingan Nasional

1.4.2.2 Konsep Propaganda

1.4.2.3 Konsep Film

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Jenis Penelitian

1.5.2 Sumber Data

1.5.3 Teknik Pengumpulan

Data

1.5.4 Teknik Analisa Data

1.5.5 Ruang Lingkup

Penelitian

1.6 Argumen dasar

1.7 Alur Pemikiran

2 2

Bab II Film King 2 Hearts 2.1 Perkembangan Industry Film Korea

Selatan

2.2 Latar Belakang Pembuatan King 2 Hearts

2.3 Sinopsis film King 2 Hearts

2.4Peran Penting Media bagi

Pemerintahan Korea Selatan

3 3

Bab III Film King 2 Hearts sebagai Media Propaganda Publik terhadap Masyarakat

3.1 Hubungan Film dan Propaganda 3.2 Pesan Film King 2 Hearts 3.3 Respon Masyarakat Korea Utara terhadap Film King 2 Hearts


(46)

29

Korea Utara Propaganda dalam Film King 2 Hearts

4 4

Bab IV Penutup 4.1 Kesimpulan

Dari Bab I peneliti menulis konsep apa yang tepat untuk menggambarkan judul yang akan di teliti. Maka peneliti menggunakan konsep kepentingan Negara, apa saja yang diraih pemerintah Korea Selatan terhadap kebijakan memperkenalkan budaya secara meluas. Kemudian disusul dengan konsep propaganda serta konsep film sesuai dengan judul skripsi King 2 Hearts.

Bab II serta Bab III membahas apa saja dampak dari film tersebut bagi Korea Utara khususnya pada masyarakat. Penyebaran beredarnya film atau hal yang berkaitan dengan hiburan Korea Selatan di Korea Utara, terlebih Korea Utara sangat tertutup pada akses informasi. Juga bagaimana film tersebut terdapat unsur indikasi propaganda terbuka dan dampak dari film itu ketika masyarakat Korea Utara menyaksikan. Yang terakhir Bab IV bagian penutup yang berisi hasil kesimpulan keseluruhan mengenai film Korea Selatan “King 2 Hearts” sebagai media propaganda publik terhadap masyarakat Korea Utara.


(1)

24

1.5.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

1.5.3.1 Sumber Data

Penelitian ini penulis menggunakan data sekunder merupakan data yang berupa kumpulan-kumpulan data yang dijadikan acuan sebagai bahan literatur untuk penelitian dan juga dapat dijadikan acuan dalam menjawab rumusan masalah.

1.5.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui study pustaka yaitu dari buku-buku, artikel, sumber-sumber di internet, jurnal / majalah online serta dari situs pemerintahan yang berkaitan dengan obyek penelitian ini.

1.5.4 Teknik Analisa Data

Studi ini menggunakan analisis kualitatif dengan mengumpulkan data kualitatif berdasarkan informasi yang diperoleh dari telaah literatur kemudian menyimpulkan. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan menggunakan data-data yang diperoleh berkaitan dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan melalui jalur diplomasi terhadap pemerintah Korea Utara.


(2)

25

1.5.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.5.5.1 Batasan Materi

Untuk mempermudah melakukan penelitian, maka peneliti menggunakan batasan materi penelitian mengenai pengaruh film Korea Selatan “King 2 Hearts” sebagai media propaganda terhadap masyarakat Korea Utara. Serta bagaimana terhadap impact bagi masyarakatnya terutama di Korea Utara.

1.5.5.2 Batasan Waktu

Batasan waktu yang digunakan untuk penelitian ini sehingga ruang lingkup tidak terlalu luas yaitu mulai meluasnya film Korea Selatan di Korea Utara antara tahun 1990 – 2012.

1.6 Argumen dasar

Berdasarkan uraian di atas peneliti dapat menarik hipotesa bahwa film Korea Selatan digunakan sebagai propaganda bagi pihak swasta Korea Selatan dan juga pengaruh dari film Korea Selatan di Korea Utara membawa hal yang kurang baik bagi masyarakatnya dikarenakan masyarakat Korea Utara menyukai film maupun lagu Korea Selatan, akan dipenjara oleh pemerintah Korea Utara. Pemerintah Korea Utara melakukan hal tersebut disebabkan menolak budaya asing masuk ke negara tersebut kecuali budaya sesama negara komunis seperti China, yang film maupun lagu banyak ditemui di Korea Utara, kemudian film King 2 Hearts yang berlatar


(3)

26 belakang keadaan Korea Utara maupun Korea Selatan dari segi kehidupan sehari-hari atau gambaran Suasana politiknya.

Ini merupakan salah satu strategi pemerintah Korea Utara untuk menjauhkan masyarakat, dari film Korea Selatan dikarenakan sejarah konflik politik yang berkepanjangan juga Korea Selatan dekat dengan Amerika Serikat. Membuat Korea Utara semakin untuk menjauhkan segala bentuk baik itu film atau hal-hal yang berkaitan dengan negara demokrasi. Mengingat bahwa Korea Selatan sudah termasuk negara maju dengan banyaknya film yang di ekspor ke luar, semakin menunjukkan bahwa kuatnya pengaruh Korea Selatan di Asia maupun di dunia.


(4)

27

1.7 Alur Pemikiran

.konsep kepent ingan nasional .konsep propaganda

.konsep film

Bagaimana pengaruh film Korea Selat an “ King 2 Heart s” sebagai m edia propaganda publik

t erhadap m asyarakat Korea Ut ara

M et ode penelit ian Daft ar pust aka

Locus

Film digunakan sebagai m edia propaganda publik

Korea Selat an

Focus M edia propaganda publik yang digunakan

adalah film “ King 2 Heart s” Korea Selat an

khususnya kepada m asyarakat Korea Ut ara


(5)

28

1.8 Struktur Penulisan

n No

Bab Judul Pembahasan

1 1

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1.3.2 Manfaat Penelitian 1.4 Kajian Pustaka

1.4.1 Penelitian Terdahulu 1.4.2 Konsep

1.4.2.1 Konsep Kepentingan Nasional

1.4.2.2 Konsep Propaganda 1.4.2.3 Konsep Film

1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Jenis Penelitian 1.5.2 Sumber Data

1.5.3 Teknik Pengumpulan Data

1.5.4 Teknik Analisa Data 1.5.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.6 Argumen dasar 1.7 Alur Pemikiran 2

2

Bab II Film King 2 Hearts 2.1 Perkembangan Industry Film Korea Selatan

2.2 Latar Belakang Pembuatan King 2 Hearts

2.3 Sinopsis film King 2 Hearts

2.4Peran Penting Media bagi Pemerintahan Korea Selatan

3

3

Bab III Film King 2 Hearts sebagai Media Propaganda Publik terhadap Masyarakat

3.1 Hubungan Film dan Propaganda 3.2 Pesan Film King 2 Hearts 3.3 Respon Masyarakat Korea Utara terhadap Film King 2 Hearts


(6)

29 Korea Utara Propaganda dalam Film King 2 Hearts 4

4

Bab IV Penutup 4.1 Kesimpulan

Dari Bab I peneliti menulis konsep apa yang tepat untuk menggambarkan judul yang akan di teliti. Maka peneliti menggunakan konsep kepentingan Negara, apa saja yang diraih pemerintah Korea Selatan terhadap kebijakan memperkenalkan budaya secara meluas. Kemudian disusul dengan konsep propaganda serta konsep film sesuai dengan judul skripsi King 2 Hearts.

Bab II serta Bab III membahas apa saja dampak dari film tersebut bagi Korea Utara khususnya pada masyarakat. Penyebaran beredarnya film atau hal yang berkaitan dengan hiburan Korea Selatan di Korea Utara, terlebih Korea Utara sangat tertutup pada akses informasi. Juga bagaimana film tersebut terdapat unsur indikasi propaganda terbuka dan dampak dari film itu ketika masyarakat Korea Utara menyaksikan. Yang terakhir Bab IV bagian penutup yang berisi hasil kesimpulan keseluruhan mengenai film Korea Selatan “King 2 Hearts” sebagai media propaganda publik terhadap masyarakat Korea Utara.