BAB II PEMBAHASAN
2.1. Qs.Al-Maidah ; 1
A. Teks ayat
B. Terjemahan
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. yang demikian itu
dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.
C. Penafsiran
: penuhilah aqad-aqad itu
Menurut M.Quraish Shihab kata al-uqud adalah jamak dari ‘aqadl akad yang
pada mulanya berarti mengikat sesuatu dengan sesuatu sehingga tidak menjadi
bagiannya dan tidak berpisah dengannya. Jual beli misalnya adalah salah satu bentuk akad yang menjadikan barang yang dibeli menjadi milik pembelinya sehingga dia
dapat melakukan apa saja dengan barang itu dan pemilik semula,yakni penjualnya,dengan aqad jual beli tidak lagi memiliki wewenang sedikit pun atas
barang yang telah dijualnya
1
. Perintah ayat ini menunjukkan betapa al-quran sangat menekankan perlunya memnuhi aqad dalam segala bentuk dan maknanya dengan
pemenuhan sempurna kalau perlu melebihkan dari yang seharusnya serta mengecam mereka yang menyia-nyiakannya.
Allah memerintahkan kepada setiap orang yang beriman untuk memenuhi janji-janji yang telah diikrarkan ,baik janji prasetia hamba kepada allah maupun janji
yang dibuat diantara sesama manusia termasuk kontrak bisnis, perkataan „aqdu
mengacu terjadinya dua perjanjian atau lebih ,yaitu apabila seseorang mengadakan janji kemudian ada orang lain yang menyetujui janji tersebut serta menyatakan pula
suatu janji yang berhubungan dengan janji yang pertama,maka terjadilah perikatan dua buah janji „ahdu dari dua orang yang mempunyai hubungan antara satu dengan
yang lain disebut perikatan„aqad. Semua perikatan dapat dilakukan selama perikatan itu tidak melanggar ketentuan Allah. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan
oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah ra “ setiap syarat ikatan janji yang tidak sesuai dengan kitab Allah adalah Bathil meskipun seratus macam syarat .” dengan
1
M. Quraish Shihab ,Tafsir Al-MishbahPesan,kesan dan keserasian Al-quran,Jakarta : Lentera Hati,2002,Vol.3,Hlm.7
demikian,pembuatan dan pemenuhan perikatan adalah yang telah sesuai dengan ketentuan Allah ,maka tepatilah setiap perikatan itu.
2
Dan menurut Ibnu Katsir Al- uquud,al’uhuud : janji-janji dan semua yang
diikat,diakadkan yaitu semua yang dihalalkan oleh Allah,dan diharamkan serta batas- batas hukum dalam Al-quran,jangan kalian menyalahinya atau mengingkarinya. Zaid
bin Aslam berkata : Aufu bil „uquud,al uhuud itu ada enam : Abdullah perintah dan larangan Allah , aqdul hilf perjanjian persekutuan suku,Aqdusy syarikah
perjanjian persekutuan dagangan ,Aqdul bai‟perjanjian jual beli ,Aqdun nikah akad nikah perkawinan,Aqdul Yamin perjanjian sumpah.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa yang dimaksud dengan „uqud ialah perjanjian yang telah diadakan Allah terhadap hamba-hambanya yaitu apa saja yang
telah diharamkan apa-apa saja yang telah dihalalkan ,apa-apa saja yang telah diwajibkan, serta apa-apa saja yang telah dibataskan dalam al-quran dan seluruhnya
bahwa semua itu tak boleh dilanggar.
3
Ayat ini disebut-sebut oleh ulama sebagai ayat yang sangat singkat redaksinya tetapi sangat padat kandungannya. Filosof Al-kindi pernah diminta untuk
menyusun kalimat singkat yang syarat makna seperti ayat-ayat al-quran. Tetapi setelah tekun sekian hari menyendiri dan berpikir dia mengaku tak mampu,bahkan
tak seorang pun akan mampu”Aku membuka Mushaf al-quran,kutemukan surah al- maidah dan kuperhatikan ternyata ayatnya berbicara tentang kewajiban menepati
perjanjian,melarang melanggarnya,mengalalkan
secara umum,kemudian
2
Dwi Suwiknyo,Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam,Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2010,Hlm.66
3
Ahmad Mustafa, Tafsir Al-Maraghi,Semarang : PT.Karya Toha Putra Semarang,1992,h.80
mengecualikan setelah pengecualian kemudian menjelaskan tentang kekuasaan allah dan hikma kebijaksanaan Nya.
4
Makna akad dalam Qs.al-Maidah : 1 merupakan suatu janji yang dapat berupa perkataan maupun perbuatan yang harus dipenuhi.
Tetapi,dalam menjalankan akad tidak dianjurkan untuk menghalalkan barang haram dan mengharamkan barang halal. Aqad bersifat mengikat baik terhadap dirinya
sendiri maupun pihak lain. Dalam ayat ini kita dituntun untuk menunaikan akad dan berkewajiban menepati perjanjian atau akad tersebut. Akad dapat dibedakan menjadi
3 jenis ,yaitu akad manusia dengan Tuhan,akad manusia dengan dirinya sendiri dan akad manusia dengan manusia. Akad yang dilakukan dapat berupa akad
ta‟awuntolong menolong maupun akad tabarru‟.
2.2. Qs. Al Imran : 76