HUBUNGAN PENGUNGKAPAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Menjalin hubungan dengan orang lain merupakan bagian yang tidak pernah lepas dalam interaksi antar individu. Untuk itu, dalam kehidupan manusia selalu membutuhkan berinteraksi dengan lingkungan. Misalnya dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat terjadi hubungan antar individu. Agar hubungan antar individu terjalin secara harmonis dengan lingkungan sosialnya maka individu dituntut mampu menyesuaikan diri. Penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya adalah proses dimana individu dapat menjalin suatu hubungan yang baik dengan lingkungan sosialnya.

Pengungkapan diri merupakan salah satu aspek yang perlu dikembangkan dalam kehidupan setiap individu, baik penyesuaian diri dengan individu itu sendiri maupun di luar individu tersebut. Agar individu mampu melakukan pengungkapan diri dengan baik maka dibutuhkan ketrampilan sosial. Ketrampilan sosial inilah yang mampu menunjang seseorang dapat melakukan pengungkapan diri dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat . Pengungkapan diri dapat membantu seseorang meningkatkan kepercayaan diri serta sebuah hubungan menjadi lebih akrab. Selain itu, pengungkapan diri dapat membantu melepaskan perasaan cemas dan merasa bersalah. Tanpa adanya pengungkapan diri yang baik seseorang cenderung diperlakukan kurang baik dalam berinteraksi dengan orang lain sehingga akan mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.

Pengungkapan diri ini dapat berupa berbagai topik seperti informasi perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi, ide yang sesuai dan terdapat di dalam diri individu yang bersangkutan. Gainau (2006) menjelaskan bahwa kedalaman dan pengungkapan diri seseorang tergantung pada situasi dan orang yang diajak untuk berinteraksi. Jika orang yang berinteraksi dapat menyenangkan dan membuat merasa aman serta dapat membangkitkan semangat maka kemungkinan bagi individu untuk lebih membuka diri amat besar. Sebaliknya pada beberapa orang tertentu yang dapat saja menutup diri karena merasa kurang percaya diri.


(2)

2

Pada proses pengungkapan diri biasanya seseorang dirundung rasa curiga dan tidak percaya diri yang kuat sehingga tidak berani menyampaikan berbagai gejolak atau emosi yang ada di dalam dirinya kepada orang lain, apalagi jika menyangkut hal-hal yang dianggapnya tidak baik untuk diketahui orang lain. Akibatnya individu tersebut lebih banyak memendam berbagai persoalan hidup yang akhirnya seringkali terlalu berat untuk ditanggung sendiri sehingga menimbulkan berbagai masalah psikologis maupun fisiologis. Meskipun di satu sisi mereka merasa ragu dan takut untuk mengungkapkan diri namun di sisi lain mereka merasa bahwa hal tersebut sangat diperlukan untuk meringankan beban diri sendiri.

Dalam proses pengungkapan diri individu – individu yang terlibat dalam proses tersebut memiliki kecenderungan yang dinamakan dengan norma timbal balik. Norma timbal balik disini dimaksudkan apabila rekan dalam proses pengungkapan diri seseorang menceritakan sesuatu yang bersifat pribadi maka akan cenderung memberikan reaksi yang sepadan. Pada umumnya mengharapkan orang lain memperlakukan sama seperti memperlakukan mereka. Adanya norma timbal balik ini sebenarnya sudah menumbuhkan sifat saling terbuka antara yang satu dengan yang lainnya.

Pengungkapan diri merupakan aspek penting dalam hubungan sosial sehingga diperlukan bagi remaja. Pada masa remaja merupakan periode dimana individu belajar untuk memberi dan menerima dalam interaksi dengan orang lain. Sesuai dengan tugas perkembangan, remaja dituntut untuk belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas dan beraneka ragam kepribadian. Pada umumnya remaja kurang bisa mengungkapkan diri kepada orang lain bahkan yang mengkwatirkan apabila mereka tidak mau berbagi informasi tentang diri mereka pribadi jika tidak diminta. Kondisi seperti inilah yang membuat pada remaja merasa tidak nyaman dan cenderung membuat mereka dijauhi oleh teman ataupun anggota keluarganya sendiri.

Pengungkapan diri penting bagi perkembangan individu namun masih banyak individu yang kesulitan dalam mengungkapakan diri karena dilandasi oleh faktor resiko. Resiko dapat berupa bocornya informasi yang telah diberikan pada seseorang kepada pihak ketiga padahal informasi tersebut dianggap sangat pribadi oleh pemberi informasi, atau informasi yang diceritakan justru menyinggung perasaan


(3)

3

orang lain sehingga dapat mengganggu hubungan interpersonal yang sebelumnya sudah terjalin baik. Selain itu pengungkapan diri pada orang atau kondisi yang tidak tepat justru akan menjadi bumerang bagi si pemberi informasi. Selain faktor risiko, faktor pola asuh juga berperan penting. Dalam keluarga atau lingkungan yang tidak mendukung semangat keterbukaan dan kebiasaan berbagi informasi maka individu akan sulit untuk bisa mengungkapkan diri secara tepat. Itulah sebabnya mengapa sebagian orang amat sulit berbagi informasi dengan orang lain, sekali pun informasi tersebut sangat positif bagi dirinya dan orang lain.

Meskipun pengungkapan diri mengandung risiko bagi si pemberi informasi namun para ahli psikologi menganggap bahwa pengungkapan diri sangatlah penting. Hal ini dasarkan pada pendapat yang mengatakan bahwa pengungkapan diri yang dilakukan secara tepat merupakan indikasi dari kesehatan mental seseorang. Penelitian Nurwati (2009) menguraikan bahwa individu yang mampu mengungkapkan diri secara tepat terbukti lebih mampu menyesuaikan diri (adaptive), lebih percaya pada diri sendiri, lebih kompeten, extrovert, dapat diandalkan, lebih mampu bersikap positif dan percaya terhadap orang lain, lebih obyektif dan tebuka. Pada dasarnya pengungkapan diri dapat meningkatkan kesehatan jiwa, mencegah penyakit dan mengurangi masalah-masalah psikologis yang menyangkut hubungan interpersonal.

Begitu juga dengan lingkungan di sekolah pengungkapan diri diperlukan bagi siswa – siswi Sekolah Menengah Atas untuk mengungkapkan segala pendapat yang ada dalam pikiran siswa tersebut karena dengan cara tersebut diharapkan bisa berhubungan baik dengan siswa yang lain maupun dengan guru – guru. Apabila seorang siswa tidak memiliki kemampuan pengungkapan diri yang baik maka pada akhirnya akan merugikan diri sendiri dan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya dalam lingkungan kelas banyak dijumpai adanya komunikasi yang kurang efektif antara siswa dan guru dikarenakan mungkin faktor siswa yang terkesan malu dalam mengungkapkan pendapat,situasi kelas yang tidak mendukung atau dari pihak fasilitator yaitu guru yang tidak memberikan kesempatan yang merata pada semua siswa untuk mengeluarkan pendapar karena yang diberi kesempatan hanya siswa-siswa yang berprestasi saja.


(4)

4

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Pengungkapan Diri Dengan Prestasi Belajar Pada Remaja”.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pengungkapan diri dengan prestasi belajar pada remaja.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengungkapan diri dengan prestasi belajar pada remaja.

D. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pengembangan ilmu psikologi pada umumnya dan psikologi perkembangan dan pendidikan pada khususnya.

b. Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan siswa siswi pada khususnya dapat lebih meningkatkan pengungkapan diri sehingga mereka akan lebih mudah dalam memberikan informasi tentang diri pribadi dalam bentuk informasi secara verbal kepada orang lain


(5)

iv

HUBUNGAN PENGUNGKAPAN DIRI

DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Andika Desita Sari

05810194

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012


(6)

(7)

(8)

(9)

viii

KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrahim.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nyakarena dengan izin-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Pengungkapan Diri dengan Prestasi Akademik Pada Remaja”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, dorongan, petunjuk, dukungan serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dengan segala kerendahan hati kepada :

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammmadiyah Malang

2. Dra. RR. Siti Suminarti, M.Si selaku dosen pembimbing I atas bimbingan dan masukan yang sangat berarti dalam penulisan skripsi ini.

3. Ari Firmanto, S.Psi selaku dosen pembimbing II atas dorongan dan saran-saran selama penyusunan skripsi ini.

4. Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si selaku dosen wali yang selalu memberikan dukungan dan arahan pada penulis.

5. Kedua orangtua penulis tercinta, Alm. ayahanda Adi Suparman, S.Pt dan ibunda Siti Sari yang tak pernah lelah mendoakan anaknya ini dan tak henti-hentinya memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Mohammad Thohir, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pasuruan yang telah memberikan izin penelitian dalam menyelesaikan tugas akhir.


(10)

ix

7. Ibu Kastin, S.Pd yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian di SMA Negeri 2 Pasuruan.

8. Adik penulis, Ardian Dwi Sinatra yang selalu memberikan dukungan agar skripsi ini dapat segera selesai.

9. Spesial untuk “Batu Karangku” yang telah mengikis “Gunung Es” atas protes dan kritik yang bermanfaat ke depan.

10.All Crew PLP yang tak henti-hentinya memberi dukungan dan membantu penulis hingga selesainya skripsi ini.

11.Seluruh siswa SMU Negeri 2 Pasuruan khususya kelas IPA, IPS, XI-Bahasa, X-2, X5 yang telah bersedia menjadi subyek penelitian.

12.Teman-teman kos TU 13 dan 53 yang telah memberikan dukungan moril dan membantu penulis.

13.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membertikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

Sebagai penutup, penulis menyadari bahwa tugas akhir yang sederhana ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritikan dan saran sangat penulis harapkan guna kesempurnaan karya sederhana ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 19 April 2012 Penulis,


(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

INTISARI ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A.Pengungkapan Diri 1. PengertianPengungkapan Diri ... 5

2. Alasan Pengungkapan Diri... 6

3. Dimensi Pengungkapan Diri ... 7

4. Manfaat Pengungkapan Diri ... 9

5. Bahaya Pengungkapan Diri ... 9

B.Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar... 10

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar ... 11

C.Remaja 1. Definisi Remaja ... 13


(12)

xi

3. Tugas Perkembangan Remaja ... 16

D.Hubungan Pengungkapan Diri dengan Prestasi Belajar Pada Remaja ... 17

E.Kerangka pemikiran penelitian ... 20

F. Hipotesis ... 21

BAB III. METODE PENELITIAN A.Rancangan Penelitian ... 22

B.Identifikasi dan Definisi Operasional VariabelPenelitian ... 22

C.Populasi dan sampel ... 23

D.Jenis data dan metode Pengumpulan Data ... 24

E.Prosedur Penelitian... 26

F. Analisa Data... 27

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi data ... 30

B.Hasil analisa Data... 33

C.Pembahasan ... 34

BAB V. PENUTUP A.Kesimpulan ... 37

B.Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 39


(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Skor pilihan jawaban………. 24

Tabel 3.2 : Blue print skala pengungkapan diri……….. 26

Tabel 3.3 : Rancangan Analisis Data Product Moment……….. 28

Tabel 3.4 : Reabilitas skala pengungkapan diri………. 29

Tabel 4.5 : Tabulasi Sebaran Pengungkapan Diri………. 30

Tabel 4.6 : Hasil T Score Variabel Pengungkapan Diri……… 31

Tabel 4.7 : Hasil T-score Pengungkapan Diri Per Aspek………. 32

Tabel 4.8 : Sebaran Prestasi Belajar Siswa……….. 32

Tabel 4.9 : Sebaran Pengungkapan Diri dengan Prestasi Belajar Siswa….. 33


(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Penelitian……….. 41

Lampiran 2. Skala Pengungkapan Diri……….. 46

Lampiran 3. Data Penelitian……….. 51

Lampiran 4. Validitas dan Reabilitas………. 82


(15)

xii

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, H. (2009). Psikologi perkembangan pendekatan ekologi kaitannya dengan konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja. Jakarta: Refika Aditama. Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dayakisni, T & Hudaniah. (2006). Psikologi sosial. Malang: UMM Press. Desmita. (2008). Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gainau, M. (dalam proses cetak). Keterbukaan diri (self disclosure) siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Diperoleh dari

http://nadhirin.blogspot.com/2006/04self-disclosure-pengungkapan-diri.html). Diakses tanggal 15 Maret 2011.

Hasan, I. (2002). Pokok-pokok materi metodologi penelitian dan aplikasinya. Bogor: Galia Indonesia.

Hurlock, E.B. (1996). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Mar’at, S. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Morissan, M.A. (2010). Psikologi komunikasi. Bogor : Ghalia Indonesia.

Ningsih, R, S. (2007) Self disclosure siswi sekolah umum dan santriwati pondok pesantren modern.Laporan Penelitian. Universitas negeri Semarang.

Nurwati, A. (dalam proses cetak). Hubungan antara interaksi social siswa dengan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa madrasah ibtidaiyah se-kabupaten Gorontalo. Diperoleh dari http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/view/311 Diakses tanggal 17 April 2012.

Purwandari, K. (dalam proses cetak). Keterbukaan diri dan hubungannya dengan kebahagian dalam hubungan cinta. Jurnal Psikologi Sosial. Diperoleh dari http://journal.psikologi social.ac.id/view/613. Diakses tanggal 10 November 2011.

Sarwono, S & Eko M. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Sarwono, S. (2010). Psikologi remaja. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga.


(16)

xiii

Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r & d. Bandung: Alfabeta.

Sukandarrumidi. (2006). Metodologi penelitian. Yogyakarta: UGM Press. Supratiknya, A. (2004). Komunikasi antar pribadi. Yogyakarta : Konisius

Syah M. (2008). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tubbs, S. L. (2008). Human communication prinsip-prinsip dasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Winarsunu, T. (2002). Statistik dalam psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press.


(1)

x DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

INTISARI ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A.Pengungkapan Diri 1. PengertianPengungkapan Diri ... 5

2. Alasan Pengungkapan Diri... 6

3. Dimensi Pengungkapan Diri ... 7

4. Manfaat Pengungkapan Diri ... 9

5. Bahaya Pengungkapan Diri ... 9

B.Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar... 10

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar ... 11

C.Remaja 1. Definisi Remaja ... 13


(2)

xi

3. Tugas Perkembangan Remaja ... 16

D.Hubungan Pengungkapan Diri dengan Prestasi Belajar Pada Remaja ... 17

E.Kerangka pemikiran penelitian ... 20

F. Hipotesis ... 21

BAB III. METODE PENELITIAN A.Rancangan Penelitian ... 22

B.Identifikasi dan Definisi Operasional VariabelPenelitian ... 22

C.Populasi dan sampel ... 23

D.Jenis data dan metode Pengumpulan Data ... 24

E.Prosedur Penelitian... 26

F. Analisa Data... 27

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi data ... 30

B.Hasil analisa Data... 33

C.Pembahasan ... 34

BAB V. PENUTUP A.Kesimpulan ... 37

B.Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 39


(3)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Skor pilihan jawaban………. 24

Tabel 3.2 : Blue print skala pengungkapan diri……….. 26

Tabel 3.3 : Rancangan Analisis Data Product Moment……….. 28

Tabel 3.4 : Reabilitas skala pengungkapan diri………. 29

Tabel 4.5 : Tabulasi Sebaran Pengungkapan Diri………. 30

Tabel 4.6 : Hasil T Score Variabel Pengungkapan Diri……… 31

Tabel 4.7 : Hasil T-score Pengungkapan Diri Per Aspek………. 32

Tabel 4.8 : Sebaran Prestasi Belajar Siswa……….. 32

Tabel 4.9 : Sebaran Pengungkapan Diri dengan Prestasi Belajar Siswa….. 33


(4)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Penelitian……….. 41

Lampiran 2. Skala Pengungkapan Diri……….. 46

Lampiran 3. Data Penelitian……….. 51

Lampiran 4. Validitas dan Reabilitas………. 82


(5)

xii

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, H. (2009). Psikologi perkembangan pendekatan ekologi kaitannya dengan

konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja. Jakarta: Refika Aditama.

Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dayakisni, T & Hudaniah. (2006). Psikologi sosial. Malang: UMM Press. Desmita. (2008). Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gainau, M. (dalam proses cetak). Keterbukaan diri (self disclosure) siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Diperoleh dari

http://nadhirin.blogspot.com/2006/04self-disclosure-pengungkapan-diri.html). Diakses tanggal 15 Maret 2011.

Hasan, I. (2002). Pokok-pokok materi metodologi penelitian dan aplikasinya. Bogor: Galia Indonesia.

Hurlock, E.B. (1996). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang

kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Mar’at, S. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Morissan, M.A. (2010). Psikologi komunikasi. Bogor : Ghalia Indonesia.

Ningsih, R, S. (2007) Self disclosure siswi sekolah umum dan santriwati pondok

pesantren modern.Laporan Penelitian. Universitas negeri Semarang.

Nurwati, A. (dalam proses cetak). Hubungan antara interaksi social siswa dengan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa madrasah ibtidaiyah se-kabupaten Gorontalo. Diperoleh dari http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/view/311 Diakses tanggal 17 April 2012.

Purwandari, K. (dalam proses cetak). Keterbukaan diri dan hubungannya dengan kebahagian dalam hubungan cinta. Jurnal Psikologi Sosial. Diperoleh dari http://journal.psikologi social.ac.id/view/613. Diakses tanggal 10 November 2011.

Sarwono, S & Eko M. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Sarwono, S. (2010). Psikologi remaja. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga.


(6)

xiii

Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r & d. Bandung: Alfabeta.

Sukandarrumidi. (2006). Metodologi penelitian. Yogyakarta: UGM Press. Supratiknya, A. (2004). Komunikasi antar pribadi. Yogyakarta : Konisius

Syah M. (2008). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tubbs, S. L. (2008). Human communication prinsip-prinsip dasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Winarsunu, T. (2002). Statistik dalam psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsep Diri, Prestasi Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan, dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan Keuangan

1 58 94

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK Hubungan Antara Kepribadian Ekstraversi Dengan Pengungkapan Diri Pada Remaja Pengguna Facebook.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK Hubungan Antara Kepribadian Ekstraversi Dengan Pengungkapan Diri Pada Remaja Pengguna Facebook.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Pengungkapan Diri Pada Remaja Pengguna Facebook.

0 3 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Pengungkapan Diri Pada Remaja Pengguna Facebook.

0 4 12

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Pengungkapan Diri Pada Remaja Pengguna Facebook.

5 26 15

HUBUNGAN ANTARA PENGUNGKAPAN DIRI DENGAN KECANDUAN Hubungan Antara Pengungkapan Diri Dengan Kecanduan Facebook Pada Remaja.

0 1 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pengungkapan Diri Dengan Kecanduan Facebook Pada Remaja.

0 2 7

HUBUNGAN ANTARA PENGUNGKAPAN DIRI DENGAN KECANDUAN Hubungan Antara Pengungkapan Diri Dengan Kecanduan Facebook Pada Remaja.

0 1 16

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN EFIKASI DIRI PADA REMAJA - Unika Repository

0 0 14