Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

dan kegagalan dokter untuk melakukan interpretasi yang tepat bagi foto toraks. Hal ini jelas hanya akan merugikan pasien. Foto toraks biasanya sulit untuk dibaca dan memerlukan ketrampilan yang bagus untuk menafsirkannya secara akurat. Tumor yang hanya berukuran 1cm akan terlihat sebagai garis samar pada foto toraks, hal ini jika tidak ditanggapi dengan betul hanya akan menunda pengobatan dan seterusnya hanya akan mengganggu kelangsungan hidup pasien akibat keterlambatan membuat diagnosa Gutman, 2006. Selain itu, erat terkait dengan permasalahan ini adalah kegagalan untuk mendapatkan tindak lanjut. Mungkin foto toraks tidak dapat ditafsirkan dengan tepat oleh seorang ahli radiologis juga. Di sini akan diperlukan pemeriksaan yang lebih akurat seperti CT-Scan dan MRI. Ketika dokter gagal untuk mendapatkan tindak lanjut yang diperlukan, bisa timbul dakwaan malpraktek medis Gutman, 2006. Menurut Palmer 2005, sebuah penelitian telah dilakukan di Federal Rio de Janeiro School of Medicine, di kota Rio de Janeiro, Brazil terhadap 65 orang mahasiswa kedokteran di universitas tersebut untuk menilai kompetensi mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani koskap dalam mendiagnosa tuberkulosis TBC berdasarkan dari foto toraks. Hasil yang diperoleh menunjukkan kompentensi dalam menginterpretasi foto toraks bagi pasien TB adalah baik. Hasil penelitian ini amat penting untuk menunjukkan bahwa lulusan dokter menguasai ketrampilan yang diajarkan dengan baik dan dapat memberikan layanan pemeriksaan radiologi yang lebih baik bagi pasien di masa depan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian, maka dapat dirumuskan bahwa permasalahan yaitu bagaimanakah tingkat pengetahuan dokter muda Co-Ass tentang pemeriksaan diagnostik radiologi foto toraks? Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dokter muda Co-Ass tentang pemeriksaan diagnostik radiologi foto toraks di Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui tingkat pengetahuan dokter muda Co-Ass tentang pemeriksaan diagnostik radiologi foto toraks di Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan. 2. Mengetahui tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan diagnostik radiologi foto toraks berdasarkan angkatan 2005 dan angkatan 2006.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Dapat memberikan pengalaman pengetahuan dan informasi yang sangat berharga bagi peneliti untuk dapat berguna dalam melaksanakan tugas nantinya. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk para dokter muda Co- Ass untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang pemeriksaan diagnostik radiologi foto toraks supaya dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif. 3. Menerusi penelitian ini diharapkan secara tidak langsung dapat menyediakan dokter yang berpengetahuan tentang pemeriksaan diagnostik radiologi foto toraks dan dapat memanfaatkannya se efektif mungkin dan dapat menjimatkan masa dan uang pasien yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. 4. Dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya oleh peneliti lain Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo 2003 pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan tersebut menjadi panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga, perilaku dalam bentuk pengetahuan yakni dengan mengetahui situasi atau rangsangan dari luar. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Apabila perilaku didasari pengetahuan, kesadaran dan sikap positif maka perilaku tersebuat akan bersifat langgeng long tasting. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama. Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yakni: 1. Tahu Know. Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. 2. Memahami Compression. Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi Application. Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya real. Universitas Sumatera Utara