8 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non
keuangan dengan kriteria tertentu yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2010-2013.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, dapat dikatakan bahwa perusahaan yang mengalami
financial distress
memiliki kecenderungan untuk membatasi informasi yang akan dissampaikan kepada publik, di mana hal ini
didukung sesuai dengan
signaling theory
Nasir dan Abdullah, 2004. Akan tetapi, berdasarkan
agency theory ,
perusahaan yang mengalami
financial distress
atau memiliki informasi yang buruk mengenai prospek perusahaan kedepan akan tetap untuk menginformasikan informasi tersebut kepada publik. Hal tersebut
dilakukan untuk mengurangi beban masa depan dan meghindari potensi terjadinya
kebangkrutan Wijantini, 2006; Webb dan Cohen, 2007.
Corporate governance
memainkan peran yang sangat penting dalam menghasilkan laporan keuangan perusahaan yang berkualitas. Studi mengenai
pengaruh
corporate governance
terhadap pengungkapan sukarela
voluntary disclosure
telah cukup banyak dilakukan S.M. Ho dan Wong, 2001; Alhazaimeh, Palaniappan dan Almsafir, 2013; Saha dan Akter, 2013; Gisbert dan
Navallas, 2013. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahawa
corporate governance
memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pengungkapan informasi sukarela. Akan tetapi, penelitian mengenai pengaruh dari perusahaan
yang mengalami
financial distress
terhadap pengunkapan informasi sukarela
9 masih sangat terbatas. Penelitian ini akan meneliti pengaruh dari
financial distress
dan struktur
corporate governance
terhadap luas pengungkapan informasi sukarela. Oleh sebab itu, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah perusahaan yang yang mengalami
financial distress
akan menyajikan lebih sedikit pengungkapan informasi sukarela dibandingkan
dengan perusahaan yang berada dalam kondisi keuangan yang sehat
healthy firm
? 2.
Apakah independensi dewan komisaris berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan informasi sukarela
voluntary disclosure
? 3.
Apakah jumlah rapat yang dilakukan oleh dewan komisaris berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan informasi sukarela
voluntary disclosure
? 4.
Apakah independensi komite audit berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan informasi sukarela
voluntary disclosure
? 5.
Apakah jumlah rapat yang dilakukan oleh komite audit berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan informasi sukarela
voluntary disclosure
? 6.
Apakah kompetensi komite audit dibidang akuntansi dan keuangan berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan informasi sukarela
voluntary disclosure
?
10
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian