Meta Amalya Dewi

Meta Amalya Dewi

Program Studi Sistem Informasi, School of Engineering Tanri Abeng University Jakarta [email protected]

Diterima 30 April 2018 Disetujui 8 Juni 2018

Abstract —Employees are the important aspect to

determine company progress. PT. Adiperkasa Anugrah Pratama is a company which engaged in manufacturing

Pesatnya perkembangan teknologi yang hadir saat

by giving bonuses to employees as appreciation action,

ini mendorong terjadinya perubahan perilaku bisnis

in determining the employees bonuses they have no

[2]. Perusahaan dapat memanfaatkan perkembangan

precise calculation and potential subjectivity to describe

teknologi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan

employees dissatisfaction. This research is conducted by

perhitungan besaran bonus tahunan karyawan dengan

using simple additive weighting (SAW) method. This

mengembangkan

sistem

penunjang keputusan

method can find the best alternative to determine the

menggunakan metode simple additive weighting

amount of employees bonus by finding job period, job position, departmental function and performance value.

(SAW) yang sering juga dikenal dengan istilah

This method can determine the solution and the optimal

metode penjumlahan terbobot dengan mencari

alternative. The application designed by Unified

penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap

Modeing Language (UML) that implemented in PHP

alternatif pada semua atribut [3].

programming language with sublime text 3 and MySQL database type. The result of this study is a supportive

Beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan

system that can assist the management in determining

dengan sistem pendukung keputusan menggunakan

the bonus amount of the employees.

metode simple additive weighting diantaranya adalah yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan

Index Terms —employee,

position,

bonuses,

Penentuan Bonus Dengan Metode Simple Additive

performance.

Weighting (Studi Kasus : PTPN III Sei Karang) dengan menggunakan kriteria keuntungan, golongan,

I. P ENDAHULUAN jabatan, gaji dan pajak [4] dan penelitian yang Pemberian bonus merupakan salah satu cara

dilakukan oleh Zulkifli dan Sariffudin dengan judul yang telah dilakukan banyak perusahaan untuk

“Decision Support System Pemberian Bonus memberikan

Karyawan Menggunakan Metode Simple Additive karyawannya [1]. Demikian halnya PT Adiperkasa

Weighting (Study Kasus : STMIK Pringsewu) dengan Anugrah Pratama sebagai perusahaan berkembang

menggunakan kriteria masa kerja, kedisiplinan, yang bergerak

di bidang manufaktur dalam tanggung jawab dan hasil kerja [5] menghasilkan produk sparepart kendaraan bermotor merek Honda secara rutin memberikan bonus tahunan

membahas bagaimana sebagai imbalan dan apresiasi kepada karyawannya.

membangun sistem penunjang keputusan, dengan Namun dalam penentuan besaran bonus belum

menyediakan informasi, membimbing, memberikan memiliki standar perhitungan baku, sehingga besaran

prediksi serta mengarahkan kepada pengguna bonus yang diterima karyawan kerap menimbulkan

informasi agar dapat melakukan pengambilan ketidakpuasan karena dianggap faktor penentunya

keputusan yang lebih baik [6] dengan menggunakan 4 adalah like and dislike, kedekatan dengan atasan dan

kriteria penilaian kinerja karyawan PT Adiperkasa penilaian subyektifitas yang tinggi. Hal ini berpotensi

Anugrah Pratama, yaitu masa kerja, jabatan, fungsi menjadi demotivasi atau penurunan motivasi dan

kerja, dan hasil kerja.

semangat kerja yang akan

Langkah Penyelesaian metode SAW [7] adalah menurunnya tingkat produktifitas. Sementara dari sisi

berdampak pada

sebagai berikut :

lain, kinerja Manajer Personalia ditentukan dengan ketepatan waktu penyerahan bonus tahunan kepada

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan karyawan yang faktanya masih sering mengalami

dalam pengambilan keterlambatan karena proses perhitungan yang masih

dijadikan

acuan

keputusan, yaitu Ci.

dilakukan secara manual.

ULTIMA InfoSys, Vol. IX, No. 1 | Juni 2018

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif Pada tahap ini sistem didesain menggunakan tools pada setiap kriteria.

UML, yaitu sebuah bahasa pemodelan untuk

3. Membuat matriks keputusan berdasarkan perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi kriteria

objek’, sementara pemodelan digunakan untuk normalisasi matriks berdasarkan persamaan

permasalahan kompleks yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut

penyederhanaan

sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipahami keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga

[8], pemodelan ditulis dengan menggunakan diperoleh matriks ternormalisasi R.

usecase diagram dan class diagram.

Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan Pada tahap ini dilakukan pembangunan aplikasi

yaitu penjumlahan dari perkalian matriks agar User dapat melakukan proses sesuai dengan

ternormalisasi R dengan vector bobot

sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih disain yang telah dibuat dan menampilkan sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.

informasi-informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan

Formula untuk melakukan normalisasi tersebut

sublime text 3.

adalah:

e. Evaluasi Pada tahap evaluasi ini, user mencoba aplikasi

untuk mengetahui apakah aplikasi sudah berjalan 𝑀𝑎𝑥 𝑋 𝑖𝑗

Jika 𝑗 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

r dengan baik dan bisa memberikan kepuasan pada

user atau tidak. User melakukan analisis

Jika 𝑗 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑐𝑜𝑠𝑡) { 𝑖𝑗

kelayakan aplikasi dengan menggunakan PIECES framework yang menilai sistem dari aspek

Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi performance, information, economic, control/ Max Xij adalah nilai maksimum dari setiap kriteria security, efficiency , dan services dengan parameter Min Xij adalah nilai minimum dari setiap kriteria

Xij adalah baris dan kolom dari matriks penilaian throughout dan respond time untuk Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari

performance; accurate, relevant dan on time alternatif Ai pada atribut Cj; i =1,2,…m dan j

untuk information, cost untuk economic, system =1,2,…,n.

control untuk control/security, sumberdaya biaya Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan

dan tenaga untuk effisiency dan proses layanan sebagai :

untuk services [9].

Alur dari pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat

pada gambar berikut :

DimanaVi adalah Nilai akhir dari alternatif Wj adalah Bobot yang telah ditentukan rij adalah Normalisasi matriks

NilaiVi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai merupakan alternatif terbaik.

Gambar 1. Alur Penelitian

III. H ASIL DAN P EMBAHASAN

II. M ETODE P ENELITIAN A. Analisa Masalah

penggunaan metode SAW penentuan bonus karyawan dengan menggunakan

Pengembangan sistem penunjang keputusan

Dalam

proses

memerlukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan SAW ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :

sebagai bahan perhitungan untuk penentuan besaran bonus karyawan di PT. Adiperkasa Anugrah Pratama

a. Analisa Masalah dengan berdasarkan pada data penilaian kinerja

Analisa masalah dilakukan untuk mendapatkan karyawan dalam satu tahun. Berdasarkan data gambaran

diperoleh bahwa perusahaan memberikan bobot nilai penentuan perhitungan besaran bonus tahunan

berdasarkan tingkat karyawan menggunakan kriteria sesai kebutuhan

kepentingannya adalah sebagai berikut : perusahaan.

b. Identifikasi Kebutuhan Tabel 1. Bobot Nilai Identifikasi

Nilai mengetahui kebutuhan user terhadap sistem

1 pendukung keputusan yang akan dibangun dalam

Sangat baik

0,75 penentuan besaran bonus tahunan karyawan.

Baik

c.

Desain Sistem 0,50

46 ULTIMA InfoSys, Vol. IX, No. 1 | Juni 2018

Sangat kurang

0 1. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. Berikut di bawah ini merupakan rating kecocokan

B. Identifikasi Kebutuhan dari setiap alternatif berdasarkan kriterinya

Untuk menyelesaikan masalah dengan metode

masing-masing.

simple additive weighting, dibutuhkan urutan kerja sebagai berikut :

Tabel 7 Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria

Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan

Kriteria Berdasarkan wawancara yang telah penulis lakukan

acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu C 1 .

N Alternatif

C1 C2 C3 C4 kepada Manajer Personalia dalam menentukan

20% 30% 30% penilaian

1 1 1 1 performance indicator , maka kriteria yang dipilih

kinerja karyawan

Gaji pokok)

dalam menentukan besaran bonus karyawan adalah

1 sebagai berikut :

2 A2 (1 ½ kali

Gaji pokok)

0,75 0,25 0,75 Tabel 2 Nilai prioritas setiap kriteria

Gaji pokok)

Kriteria Keterangan

2. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria C2 Jabatan

Nilai

C1 Masa kerja

(Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks C3 Fungsi departemen

berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut

C4 Kinerja

biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. Matriks keputusan dibentuk dari tabel

Berdasarkan tabel di atas, berikutnya adalah bobot kecocokan sebagai berikut di bawah ini : nilai dari setiap kriteria yang ditentukan :

a. Kriteria masa kerja

1 1 1 1 Tabel 3 Nilai bobot kriteria masa kerja (C1)

1 } 0,50 0,75 0,25 0,75 Masa kerja

1 tahun masa kerja

Kurang

Normalisasi matriks menggunakan persamaan 1:

2 tahun masa kerja

Cukup

Alternatif A1 (2 kali gaji pokok) :

5 tahun masa kerja

Baik

> 5 tahun masa kerja

Sangat baik

r 1,1 =

b. Kriteria jabatan

Tabel 4 Nilai bobot jabatan (C2)

r 1,2 =

1 Kepala Bagian

Kepala Regu

1 1 r 1 1,3 = = = 1

Asmen dan Manager

Sangat baik

c. Kriteria fungsi departemen Tabel 5 Nilai bobot fungsi departemen (C3)

1 1 Fungsi departemen

r 1,4 =

1 Non produksi

Sangat baik

1 Alternatif A2 (1 ½ kali gaji pokok) :

d. Kriteria kinerja

0,75 Tabel 6 Nilai bobot kinerja (C4)

r 2,1 =

Sangat memuaskan

Sangat baik

Cukup memuaskan

Baik

r 2,2 =

Kurang memuaskan

ULTIMA InfoSys, Vol. IX, No. 1 | Juni 2018 ULTIMA InfoSys, Vol. IX, No. 1 | Juni 2018

Tabel 8 Hasil bobot nilai kerja

r 2,4 =

= =1 No Bonus Tahunan

Bobot nilai kerja

𝑀𝑎𝑥(1; 1; 0,75) 1 1 2 kali gaji pokok

2 1 ½ kali gaji pokok

55% Alternatif A3 (1 kali gaji pokok) :

3 1 kali gaji pokok

C. Desain Sistem

r 3,1 =

1 Tahap berikutnya adalah membuat desain sistem baru, dan sebelum aplikasi dibangun dilakukan

rancangan proses dengan menggunakan diagram usecase untuk mengetahui

fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi

r 3,2 = = = 0,75 dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-

1 fungsi tersebut [10].

r 3,3 =

r 3,4 =

Dari hasil perhitungan di atas maka di dapat matriks ternormalisasi r sebagai berikut di bawah ini :

Selanjutnya proses

perangkingan

diperoleh

sebagai berikut di bawah ini :

Vektor bobot = (20%, 20%, 30%, 30%)

V1 = ((20%) (1) + (20%) (1) + (30%) (1)+ (30%) (1))

Gambar 1.Usecase diagram rancangan aplikasi sistem penunjang keputusan penentuan bonus

V2 = ((20%) (0,75) + (20%) (1) + (30%) (0,25) + (30%) (1))

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa = (15% + 20% + 22,5% + 30%)

terdapat 3 user yang berinteraksi dengan sistem yaitu = 87,5%

admin, manager personalia dan direktur. Berikutnya rancangan class diagram yang menggambarkan

V3 = ((20%) (0,5) + (20%) (0,75) + (30%) (0,25)+ seluruh objek yang terlihat dalam sistem informasi (30%) (0,75))

[11] berorientasi objek sebagai acuan dalam = (10% + 15% + 7,5% + 22,5%)

membangun database, yang dapat dilihat pada gambar = 55%

di bawah ini:

Berdasarkan perhitungan di atas V1 (bonus 2 kali gaji pokok) = 100%, V2 (bonus 1 ½ kali gaji pokok) = 87,5%, dan V3 (bonus 1 kali gaji pokok) = 55%, bonus tahunan yang diberikan oleh PT Adiperkasa Anugrah Pratama kepada karyawan yang mempunyai bobot nilai kerja sebagai berikut :

48 ULTIMA InfoSys, Vol. IX, No. 1 | Juni 2018

Gambar 4 di atas merupakan tampilan data kriteria yang akan diinput dengan kriteria masa kerja, jabatan, fungsi departemen dan hasil kinerja dengan bobotnya masing-masing.

Gambar 5.Tampilan nilai kriteria Gambar 2. Class diagram rancangan aplikasi sistem

Pada gambar 5 menunjukkan tampilan input nilai penunjang keputusan penentuan bonus kriteria dalam bentuk persentase.

Pada gambar 2 di atas dapat dijelaskan bahwa

untuk membangun database sistem penunjang keputusan penentuan bonus karyawan, dibutuhkan 8 tabel yang terdiri dari tabel karyawan, tabel rangking, tabel kriteria, tabel nilai, tabel bonus, tabel duit, tabel user, dan tabel periode.

D. Implementasi Berikut adalah hasil rancangan aplikasi sistem

penunjang keputusan penentuan bonus karyawan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan

sublime text 3 Gambar 6. Tampilan proses hitung bonus

Gambar 6 di atas adalah tampilan proses hitung bonus karyawan dengan menginput kriteria masa kerja, jabatan, fungsi departemen dan hasil kinerja, maka sistem akan melakukan proses kalkulasi dan hasil dari perhitungan penentuan besaran bonus karyawan dapat dilihat pada gambar 7 di bawah ini :

Gambar 3 Halaman utama aplikasi Gambar 3 di atas merupakan tampilan utama dari

aplikasi setelah user berhasil memasukkan sandi Gambar 7. Tampilan hasil perhitungan penentuan dengan benar pada halaman login, di halaman utama

ini terdapat menu data karyawan, kriteria, periode, bonus karyawan bonus, nilai kriteria, hitung bonus, dan print laporan

E. Evaluasi

bonus karyawan. Setelah mencoba sistem aplikasi penunjang keputusan penentuan bonus karyawan, user (Manajer

Personalia) mengisi formulir penilaian yang telah disediakan penulis, dan hasilnya terangkum dalam tabel 9 di bawah ini.

Gambar 4. Tampilan Kriteria

ULTIMA InfoSys, Vol. IX, No. 1 | Juni 2018

Tabel 9. Hasil penilaian user berdasarkan PIECES PHP dengan sublime text 3 dan database MySQL framework

dapat meningkatkan kinerja Manajer Personalia dalam

perhitungan bonus tahunan Parameter

proses

Hasil Penilaian User karyawan dengan hasil perhitungan yang akurat Throughout

Aplikasi berjalan baik tanpa dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. n ce hambatan (errors)

AFTAR Respond USTAKA Hanya membutuhkan waktu D P rma time

kurang dari 5 menit untuk [1] S.J.Kuryanti dan N.Indriyani, “Penentuan Bonus Karyawan erfo

proses input, kurang dari 2 detik Dengan Menggunakan Metode Analytic Network Process P (Studi Kasus : PT. Asahimas Flat Glass, T untuk proses pembatalan dan BK Jakarta)”, Prociding Seminar nasional dan teknologi Universitas proses pencarian data.

Muhammadiyah Jakarta, 2016, hal 1-9. Accurate

Hasil perhitungan bonus telah [2] M.A.Dewi, Suliyanih dan J.Marlieana, “Dashboard Sistem sesuai dan tidak ada kesalahan

Informasi Keuangan dalam Mendukung Proses Pengambilan n

Keputusan ,“ Journal Semnasteknomedia, 2013, hal. 17-185. Relevant

tio [3] P.C. Fishburn, A Problem-Based Selection of Multi-Atribute aplikasi

Decision Making Method. Blackwell Publishing. 1967 rma

sesuai

kebutuhan

Manajer Personalia [4] R. Savitri, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus fo In On time

Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus : PTPN

III Sei Karang)”, Jurnal Pelita aplikasi bersifat automaticly Informatika Budi Darma, Vol. VIII. No. 3, 2014, hal 167-171.

sehingga tepat waktu [5] Zulkifli dan Sariffudin, “Decision Support System Pemberian Cost

Bonus Tahunan Pada Karyawan Berdasarkan Kinerja o Karyawan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting my penggunaan kertas (paperless) n

( Studi Kasus : STMIK Pringsewu)”, Jurnal TAM, Vol. 7, co

2016, hal. 67-73.

E. Turban dan J.E.Aronson, Decision Support Systems and System

Kontrol sistem sangat baik Intelligent Systems. 6th edition . Prentice Hall: Upper Saddle l

o River, NJ. 2001 control dengan menggunakan log in tr

[7] Kusumadewi, Fuzzy Multi-Attribut Decision Making (Fuzzy o n

untuk keamanan sistem dan MADM) , Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006

A. Nugroho, Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java , Andi Offset: Yogyakarta, 2010, hal. 6. Sumber

C dilengkapi pesan kesalahan.

Adanya aplikasi sudah tidak [9] R. Taufiq, Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, cy daya biaya

memerlukan material kertas dan Analisa Dan Metode Pengembangan , Graha Ilmu : pengurangan tinta printer.

Yogyakarta, 2013, hal. 154.

ien Sumber

Proses yang singkat cukup [10] M.A.Dewi, “Implementasi Scrum Model Development pada ffis

E daya tenaga Monitoring Inventory Control Cleaning Equipment dan hanya dilakukan oleh Manajer Chemical PT. Explore Global Solution”, Jurnal Ultima

Personalia saja. Infosys, Vol. VIII. No.8, 2017, hal 112-117 Proses

Proses layanan aplikasi sangat [11] M.A.Dewi, “Digital Racking Number Guna Memaksimalkan layanan

baik

Just In Time-Distribusi Di Warehouse Finished Good PT. kecepatan respon, kemudahan

dengan

memberikan

Softex Indonesia”, Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I), 2015, hal. 260-265

S ervices proses input dan informasi yang dihasilkan dengan akurat.

Dari tabel 9 di atas menunjukkan bahwa aplikasi telah berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan informasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan user dalam menunjang keputusan penentuan bonus karyawan.

IV. S IMPULAN

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan metode simple additive weighting berhasil dilakukan untuk menentukan besaran bonus tahunan karyawan menggunakan kriteria masa kerja, jabatan, fungsi departemen dan kinerja karyawan dengan hasil perhitungan yang sangat obyektif.

2. Hasil rancangan aplikasi sistem penunjang keputusan penentuan bonus karyawan yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman

50 ULTIMA InfoSys, Vol. IX, No. 1 | Juni 2018

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penentuan Penerima Beasiswa PT BFI Finance