Kebahagiaan Di Tempat Kerja

F. Kebahagiaan Di Tempat Kerja

Kebahagiaan merupakan pemahaman umum mengenai seberapa senang seseorang akan kehidupannya sendiri atau secara formal merupakan tingkat dimana seseorang menilai keseluruhan kehidupannya secara positif (Sopiah, 2008). Ditambahkan lagi oleh Veenhoven bahwa elemen dasar dari definisi ini adalah penilaian subjektif atas kesenangan akan hidup, juga mengacu pada kepuasan akan hidup. Sedangkan (Suwanto dan Priansa, 2011) menyatakan bahwa kebahagiaan adalah perasaan yang menyenangkan meliputi penilaian seseorang tentang hidupnya. Dalam hal ini, perasaan kita sebut sebagai unsur afektif dan penilaian merupakan unsur kognitif.

(Alwi, 2002) kebahagiaan adalah sesuatu yanglebih dari sebuah pencapaian tujuan dikarenakan pada kenyataannya kebahagiaan selalu dihubungkan dengan kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang lebih tinggi, pendapatan yang lebih tinggi, serta tempat kerja yang lebih baik. Sedangkan (Santamaria, 1991) menyatakan bahwa kebahagiaan adalah pengalaman hidup yang ditandai oleh perasaan positif seperti perasaan bahagia dan pikiran yang mengarah pada kepuasan kehidupan.

Bagi kebanyakan individu, kebahagiaan bisa terwujud ketika ia bisa merasakan keamanan, merasa lebih percaya diri, membuat sebuah keputusan dengan cara yang mudah, memiliki pekerjaan yang menyenangkan, memiliki toleransi yang tinggi, hidup lebih sehat dan menikmati kehidupan yang memuaskan (Wiklund, et al, 2003). Menurut (Santamaria, 1991) ada empat karakteristik yang selalu ada pada orang yang Bagi kebanyakan individu, kebahagiaan bisa terwujud ketika ia bisa merasakan keamanan, merasa lebih percaya diri, membuat sebuah keputusan dengan cara yang mudah, memiliki pekerjaan yang menyenangkan, memiliki toleransi yang tinggi, hidup lebih sehat dan menikmati kehidupan yang memuaskan (Wiklund, et al, 2003). Menurut (Santamaria, 1991) ada empat karakteristik yang selalu ada pada orang yang

Penentuan kebahagiaan kita bukanlah apa yang terjadi pada kita, melainkan bagaimana reaksi kita terhadap hal-hal yang terjadi pada kehidupan kita. Kita juga bertanggung atas kebahagiaan itu sendiri. Untuk bahagia, Fokuskan pikiran kita pada pikiran-pikiran bahagia. Kita adalah pengendali pikiran kita sendiri. (Diener, 2000) mendefinisi tentang (kebahagiaan) adalah subjektif, yaitu kesejahteraan sikap untuk menyertakan emosi dalam bekerja dan proses kognitif yang menghasilkan rasa kesejahteraan.

1. Manfaat kebahagiaan di tempat kerja

Berikut adalah 10 alasan mengapa kebahagiaan di tempat kerja adalah alasan nomor 1 untuk meningkatkan produktifitas, seperti yang dijabarkan oleh (Alwi, 2002) :

a. Orang-orang yang bahagia bekerja lebih baik dengan orang lain. Mereka akan lebih menyenangkan dalam bergaul dan tentunya akan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Ini akhirnya:

1) Kerjasama yang lebih baik.

2) Hubungan yang lebih baik dengan bawahan (bila manager/supervisor).

3) Pelanggan yang lebih puas (bila di bidang jasa).

4) Meningkatnya penjualan (bila di bidang penjualan).

b. Orang-orang yang bahagia lebih kreatif. Ketika produktifitas perusahaan Anda sangat tergantung dengan adanya ide-ide baru, orang-orang di perusahaan Anda harus bahagia. “ketika orang-orang dalam mood yang baik di hari apapun, mereka akan lebih memiliki ide-ide yang kreatif hari itu dan hari keesokannya.” Sepertinya ada proses cognitive yang terjadi ketika orang merasakan rasa senang yang menjadikannya lebih fleksibel, lebih lancar berbicara dan memiliki pikiran-pikiran yang original. Lalu kemudian masih terbawa ke keesokan harinya.

c. Orang-orang yang bahagia memperbaiki masalah dan bukan mengeluh tentang masalah Ketika Anda tidak bahagia, maka kerikil pun terlihat seperti gunung. Menjadi sangat sulit untuk memperbaiki masalah atau menemukan solusi-solusinya tanpa mengeluh terlebih dahulu. Ketika Anda bahagia di tempat kerja – tidak ada pilihan lain tetapi langsung mencari jalan keluarnya.

d. Orang-orang yang bahagia memiliki lebih banyak energi Orang-orang yang bahagia memiliki lebih banyak energi dan tentunya lebih efisien dalam melakukan segala hal.

e. Orang-orang yang bahagia lebih optimis Orang-orang yang bahagia memiliki cara pandang yang lebih positif dan optimis. Penelitan pun menemukan (terutama penelitian oleh Martin Seligman di bidang positive psychology) bahwa orang-orang yang optimis jauh lebih sukses dan produktif. Seperti e. Orang-orang yang bahagia lebih optimis Orang-orang yang bahagia memiliki cara pandang yang lebih positif dan optimis. Penelitan pun menemukan (terutama penelitian oleh Martin Seligman di bidang positive psychology) bahwa orang-orang yang optimis jauh lebih sukses dan produktif. Seperti

f. Orang-orang yang bahagia lebih termotivasi Motivasi yang rendah berarti produktifitas yang rendah. Dan satu-satunya cara untuk termotivasi secara konsisten adalah dengan menjadi bahagia. Dan ini sebabnya motivasi dengan memberikan uang/makanan/hadiah tidak memiliki dampak yang besar dan lama.

g. Orang-orang yang bahagia tidak sering sakit Sakit adalah pembunuh produktifitas. Dan ketika Anda tidak bahagia terutama menikmati pekerjaan Anda, maka Anda akan lebih mudah terkena penyakit, termasuk maag, kanker, diabetes dan jantung. Anda pun akan lebih cepat stres dan lelah.

h. Orang-orang yang bahagia belajar lebih cepat Ketika Anda senang, bahagia dan rileks, maka Anda akan lebih terbuka untuk mempelajari hal-hal baru di tempat kerja dan akhirnya meningkatkan produktifitas.

i. Orang-orang yang bahagia tidak terlalu khawatir tentang membuat kesalahan – dan akhirnya melakukan kesalahan lebih sedikit Ketika Anda bahagia, sekali-kali melakukan kesalahan tidak akan terlalu mengganggu Anda. Anda akan cepat bangkit dari kesalahan tersebut, belajar dari hal tersebut dan maju kembali. Anda juga akan lebih mudah mengakui kesalahan Anda ke orang lain – mengambil tanggung jawab atas hal tersebut, meminta maaf dan kemudian memperbaikinya. Sikap yang rileks ini menjadikan seseorang untuk melakukan lebih sedikit kesalahan dan lebih belajar dari kesalahan tersebut.

j. Orang-orang yang bahagia membuat keputusan yang lebih baik Orang-orang yang tidak bahagia biasanya selalu dalam krisis. Fokus mereka menjadi lebih sempit dan sulit untuk melihat gambaran besarnya. Biasanya langsung masuk ke survival insticts dan keputusan yang ada hanya untuk jangka pendek. Kebalikannya, orang-orang yang bahagia lebih bisa mengambil keputusan berdasarkan informasi yang lebih baik dan juga lebih pandai dalam memprioritaskan pekerjaan mereka.