Media Informasi Mengenai Yoga Sebagai Healing Therafy
Laporan Pengantar Tugas Akhir
Media Informasi Mengenai Yoga Sebagai Healing Therapy Kesehatan Bagi Wanita
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014-2015
Oleh:
Gina Dery Triana 51911206
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(2)
(3)
(4)
iii KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala bimbingan, kekuatan, dan kesehatan yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Media Informasi Mengenai Yoga Sebagai Healing Therapy Kesehatan Bagi Wanita.”
Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat kelulusan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) dan sebagai sarana penerapan ilmu yang didapat pada bangku kuliah.
Tugas akhir ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa yang mengambil Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Dengan beban 6 sks dan merupakan prasyarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Desain (S.Ds).
Tugas akhir ini dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Abigail M. Angkawijaya selaku pengajar yoga di Svarga E-Motion Sanctuary yang telah mengizinkan dan memberikan banyak pengetahuan selama penulis melakukan penelitian, seluruh staff dan pengajar Svarga E-Motion Sanctuary yang telah membantu memberikan informasi untuk penelitian penulis, Ibu Tiara Isfiaty, M.Sn selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktunya dan dengan sabar memberikan pengarahan dan masukan selama tugas akhir berlangsung, Bapak Prof. Dr. Primadi Tabrani selaku Dekan Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia yang telah membantu kelancaran pembuatan tugas akhir ini, Bapak M. Syahril Iskandar, M.Ds Selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia yang telah membantu kelancaran tugas akhir ini, seluruh Staff dan Dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia selaku pemberi ilmu selama mengajar di Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan didalamnya untuk itu penulis memohon maaf.
(5)
iv Akhirnya, penulis sangat mengharapkan agar laporan pengantar tugas akhir ini dapat dibaca oleh siapa saja dan dapat memberikan tambahan wawasan serta manfaat yang besar.
Bandung, 11 Agustus 2015
(6)
v ABSTRAK
MEDIA INFORMASI MENGENAI YOGA SEBAGAI HEALING THERAPY KESEHATAN BAGI WANITA
GINA DERY TRIANA 51911206
Perancangan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat yoga sebagai healing therapy kesehatan bagi wanita. Informasi yang diberikan dibuat dalam media desain komunikasi visual, agar masyarakat tertarik untuk menggunakan media tersebut. Dengan adanya media ini diharapkan masyarakat utamanya kaum wanita dapat melakukan gerakan-gerakan yoga sendiri guna mengatasi gangguan menstruasi dan menangani arthritis atau pembengkakan sendi yang ditujukan untuk kaum wanita yang tidak memiliki waktu dan biaya lebih untuk sekedar mengikuti kelas yoga.
Dalam laporan tugas akhir ini dijelaskan mengenai proses pembuatan media yang dimulai dari strategi perancangan dan konsep visual, hingga teknis produksi media.
(7)
vi ABSTRACT
THE INFORMATION MEDIA ABOUT YOGA AS A HEALTHY HEALING THERAPY FOR WOMEN
GINA DERY TRIANA 51911206
The aim of the design is to inform the peoples about the advantages and benefits of Yoga as healthy healing therapy for women. The information is designed in visual communication media in order to attract people attention to use it. This information media made for a women as target audience and it has a purpose for women to do it themselves to avoid any menstrual disorders and help them from arthritis. It is made for women who doesn’t have enough time and occasion for Yoga class.
In this final report, described the process of how to make the media. Starting from strategy design and visual concepts, to the technic for produced the media.
(8)
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
I.1 Latar Belakang ... 1
I.2 Identifikasi Masalah ... 2
I.3 Rumusan Masalah ... 3
I.4 Batasan Masalah ... 3
I.5 Tujuan Perancangan ... 3
BAB II : YOGA SEBAGAI HEALING THERAPY KESEHATAN BAGI WANITA ... 5
II.1 Pengertian Yoga ... 5
II.1.1 Asana ... 6
II.1.2 Pranayana ... 6
II.2 Yoga Sebagai Healing Therapy ... 6
II.2.1 Manfaat Yoga Sebagai Healing Therapy Bagi Kesehatan Wanita ... 7
II.2.2 Mengatasi Gangguan Menstruasi ... 9
II.2.3 Menangani Arthritis ... 15
II.3 Analis ... ... 22
(9)
viii
II.5 Resume yang Mengarah Pada Solusi Perancangan ... 25
BAB III : STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 26
III.1 Strategi Perancangan ... 26
III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 26
III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 27
III.1.3 Materi Pesan ... ... 27
III.1.4 Gaya Bahasa ... ... 27
III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan ... 28
III.1.6 Strategi Kreatif ... 29
III.1.7 Strategi Media ... 30
III.1.8 Strategi Distribusi ... 31
III.2 Konsep Visual ... 32
III.2.1 Format Desain ... 33
III.2.2 Tipografi ... 33
III.2.3 Storyboard ... 34
III.2.4 Storyline ... 37
III.2.5 Teknik Pengambilan Gambar ... 38
III.2.6 Warna ... 38
III.2.7 Suara ... 39
BAB IV : TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 40
IV.1 Material Peoduksi ... 40
IV.2 Produksi ... 40
IV.3 Media utama ... 41
IV.4 Media Pendukung ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 52
(10)
1 BAB I
PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Yoga berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti penyatuan. Penyatuan ini diartikan sebagai penyatuan dengan alam atau penyatuan dengan Sang Pencipta. Dalam yoga, tubuh manusia terhubung erat dengan pola gerak, napas, serta pikiran yang memungkinkan terjadinya relaksasi dan keseimbangan dalam menjalani hidup. Lewat serangkaian latihan fisik yang cermat dan penuh konsentrasi, seorang pelaku yoga diajarkan untuk membangun seluruh bagian tubuh maupun jiwanya (Lebang, 2013).
Salah satu manfaat yoga dalam membangun tubuh, yaitu dengan healing therapy. Yoga juga dapat menjadi Terapi Kesehatan (Healing Therapy) jika dilakukan secara teratur. Healing therapy dalam hal ini merupakan sebagai proses terapi penyembuhan pada seseorang yang sebelumnya mengalami gangguan kesehatan agar bisa menjadi lebih baik bahkan sembuh dari gangguan kesehatan yang diderita seperti contohnya pada seseorang yang mengalami cedera akibat kecelakaan, melakukan yoga untuk mengembalikan posisi tulang yang bergeser hingga perlahan kembali ke posisi semula dengan melakukan serangkaian gerakan-gerakan yoga. Ini terbukti oleh salah satu guru pengajar yoga di Svarga E-motion Sanctuary Abigail M. Angkawijaya, yang pernah mengalami cedera dan memilih yoga sebagai sarana untuk terapi.
Yoga juga memiliki nilai positif bagi tubuh dan ketenangan jiwa pada seseorang, karena pada dasarnya manusia sangat membutuhkan ketenangan jiwa dan raga, semua itu dapat didapat saat relaksasi. Rasa lelah setelah berhadapan dengan masalah pekerjaan, keluarga, atau sekitarnya, menuntut manusia untuk sejenak merehatkan tubuh dan fikirannya dengan relaksasi. Tak sedikit yang menjadi frustasi atau stess karena menghadapi masalah kehidupan yang sulit diatasi. Apalagi khususnya bagi seorang wanita. Seorang wanita yang sibuk bekerja, baik itu yang bekerja dikantor maupun menjadi seorang ibu rumah tangga, memiliki
(11)
2 tugas dan beban fikiran yang lebih banyak, dan tak sedikit diantaranya mengalami yang namanya stress. Stress hanya menyebabkan seseorang menjadi lebih emosional. Pada seorang wanita, stress hanya menyebabkan kerutan diwajah, penuaan dini, kulit kusam hingga menimbulkan rasa ketidak percayaan diri pada seorang wanita yang dituntut bepenampilan fisik menarik, dan stress merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang mengalami gangguan kesehatan. Maka dari itu, dengan melakukan yoga dapat meringankan stress dan membuat relaks pada seseorang yang secara tidak langsung menjadi terapi penyembuhan (healing therapy) bagi seseorang yang mengalami stress itu sendiri.
Dengan yoga sebagai healing therapy juga dapat mengatasi gangguan menstruasi dan menangani arthritis atau pembengkakan sendi. Kedua penyakit ini sering dialami oleh sebagian kaum wanita akibat dari gaya hidup, pola makan, dan hal lainnya.
Yoga sebagai healing therapy tentunya sangat baik dilakukan, utamanya untuk kaum wanita. Akan tetapi masih saja ada kendala bagi sebagian masyarakat. Masyarakat hanya tahu yoga sebagai olah tubuh yang membuat tubuh ideal dan bugar saja, tanpa mengetahui bahwa yoga juga dapat menjadi terapi kesehatan (healing therapy). Faktor biaya juga menjadi kendala masyarakat tidak melakukan yoga. Yoga memang merupakan sarana olah tubuh yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini juga yang membuat masyarakat melakukan yoga sendiri di rumah tanpa mengetahui resiko yang terjadi bila gerakan yang dilakukan salah. Rutinitas yang padat juga membuat masyarakat, utamanya kaum wanita tidak memiliki waktu untuk mengikuti kelas yoga.
I.2 Identifikasi Masalah
• Masyarakat mengetahui yoga hanya sebatas olah tubuh yang dapat membuat tubuh ideal dan bugar saja, tanpa mengetahui bahwa yoga juga dapat membantu sebagai terapi kesehatan yang dapat mengatasi gangguan mestruasi dan menangani arthritis.
(12)
3
• Mahalnya biaya latihan yoga membuat masyarakat yang tertarik mengikuti kelas yoga tidak dapat mengikuti kelas yoga dikarenakan lebih memilih kebutuhan lain yang jauh lebih penting seperti mencukupi keperluan sehari-hari terlebih dahulu dibandingkan dengan mengikuti kelas yoga yang tak murah.
• Banyak yang beranggapan jika semua gerakan yoga dapat dilakukan sendiri dirumah, tanpa mengetahui resiko yang akan terjadi jika melakukan gerakan yoga tanpa bantuan dan ilmu yang cukup mengenai gerakan-gerakan yoga sebelumnya atau bimbingan terlebih dulu dan malah akan beresiko cedera. • Kurangnya waktu karena terlalu sibuk bekerja dan sibuk melakukan rutinitas
sehari-hari di luar rumah membuat masyarakat tidak dapat mengikuti kelas yoga.
I.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini, yakni: Bagaimana agar masyarakat, utamanya kaum wanita, dapat tetap melakukan terapi kesehatan (healing therapy) yang baik dan benar tanpa perlu mempermasalahkan waktu dan biaya.
I.4 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah disini dikhususkan kepada informasi mengenai manfaat gerakan yoga sebagai healing therapy yang belum tersampaikan ke masyarakat, utamanya kaum wanita usia 25-35 tahun yang memiliki gangguan kesehatan seperti pada gangguan menstruasi dan arthritis yang dialami oleh sebagian wanita karena gaya hidup yang kurang baik dan memakan makanan yang kurang sehat dan cenderung tidak baik dimakan saat mengalami siklus menstruasi sehingga penyebabkan ternjadinya rasa nyeri saat datang bulan.
I.5 Tujuan Perancangan
• Masyarakat menjadi tahu bahwa yoga bukan hanya sebagai olah tubuh untuk membuat tubuh ideal dan bugar saja, tetapi juga dapat menjadi terapi
(13)
4 kesehatan (healing therapy) bagi beberapa penyakit, yang diantaranya juga dapat mengatasi gangguan menstruasi dan menangani arthritis.
• Masyarakat yang tidak memiliki waktu dan biaya untuk mengikuti kelas yoga tetap dapat melakukan yoga sendiri di rumah tanpa adanya resiko,dengan adanya panduan gerakan-gerakan yang baik dan benar dari seorang instruktur yang sudah terpercaya dan memiliki sertifikat mengajar yoga sebelumnya.
(14)
5 BAB II
YOGA SEBAGAI HEALING THERAPY KESEHATAN BAGI WANITA II.1 Pengertian Yoga
Yoga berasal dari kata “yoga”, dari bahasa sangsekerta yang berarti ‘kuk’ atau ‘penyatuan’. Dalam buku yoga untuk semua, menurut Devi Asmarani (2014) bahwa yoga yang berkembang sekarang sangat berbeda dengan yoga yang dilakukan beberapa ribu tahun yang lalu, meskipun tradisi meditasi yang diwariskan tetap ada. Dituliskan dalam buku Amazing yoga yang ditulis oleh M. Sandra Kenuk Yuliani, bahwa Dalam kitab Wedha, sekitar 1.500 SM di dalam Rig Veda, kata yoga pertama kali ditemukan. Dalam kitab ini, yoga berasal dari suku kata “yuj” atau dalam bahasa inggris “to yoke” (menyatukan). Penyatuan dalam hal ini bisa berarti menyatukan tiga hal penting dalam yoga, yaitu latihan fisik (Asana), pernafasan (Pranayama), dan meditasi (Dyana).
Yoga lahir dari India, kemudian berkembang dalam masyarakat, sejak zaman dulu sampai sekarang yang mengalami perubahan dan perbedaan. Yoga pertama kali diperkenal luaskan melalui buku yang ditulis oleh patanjali yang merupakan tokoh legenda yang hidup sekitar 200 hingga 500 SM, buku itu berjudul “Yoga Sutras”. Dalam buku patanjali ini terdapat sebuah kombinasi dari 196 sutra atau bisa disebut literatur religius yang memuat aspek kehidupan, salah satunya adalah bentuk sistematis prinsip dan cara berlatih standar yang harus dipenuhi oleh para pelaku yoga. Yoga tidak perlu dikaitkan dengan salah satu agama tertentu. Dalam Sutra-Sutra Patanjali, yoga mempunyai konsep yang universal, tidak berbau sekte, aliran, atau apa saja. Oleh karena itu, Yoga cocok diadopsi siapapun. Praktisi yoga sering disebut yogi.
Hidup yang berkualitas adalah mendapatkan tubuh yang sehat dan pikiran yang positif. Maka yoga yang banyak dianut masyarakat jaman sekarang adalah yoga yang diambil dari Barat, dengan tujuan ingin mendapatkan hidup yang berkualitas, baik kesehatan tubuh, fikiran dan lain-lain, bukan yoga yang menjurus kepada agama tertentu.
(15)
6 II.1.1 Asana
Asana adalah sikap duduk pada waktu melaksanakan yoga. Dalam buku yoga sutra oleh Anand Krishna (2015) menyebutkan tidak mengharuskan sikap duduk tertentu, tetapi menyerahkan sepenuhnya pada sikap duduk yang paling disenangi dan rileks, asalkan dapat menguatkan konsentrasi dan pikiran dan tidak terganggu karena badan merasakan sakit akibat duduk yang dipaksakan. Selain itu sikap duduk yang dipilih agar dapat berlangsung lama, serta mampu mengendalikan sistem saraf sehingga terhindar dari goncangan-goncangan pikiran.
II.1.2 Pranayama
Pranayama adalah pengaturan nafas keluar masuknya paru-paru melalui lubang hidung dengan tujuan menyebarkan prana (energi) keseluruh tubuh. Pranayana terdiri dari Puraka yaitu memasukkan nafas, Kumbhaka yaitu menahan nafas, dan Recaka yaitu mengeluarkan nafas. Puraka, Kumbhaka, dan Recaka dilaksanakan pelan-pelan bertahap masing-masing selama dalam waktu tujuh detik (Krishna, 2015).
II.2 Yoga Sebagai Healing Therapy
Yoga juga dapat menjadi Terapi Kesehatan (Healing Therapy) jika dilakukan secara teratur. Healing therapy dalam hal ini merupakan sebagai proses terapi penyembuhan pada seseorang yang sebelumnya mengalami gangguan kesehatan agar bisa menjadi lebih baik bahkan sembuh dari gangguan kesehatan yang diderita seperti contohnya pada seseorang yang mengalami cidera akibat kecelakaan, melakukan yoga untuk mengembalikan posisi tulang yang bergeser hingga perlahan kembali ke posisi semula dengan melakukan serangkaian gerakan-gerakan yoga. Ini terbukti oleh salah satu guru pengajar yoga di Svarga E-motion Sanctuary Abigail M. Angkawijaya, yang pernah mengalami cedera dan memilih yoga sebagai sarana untuk terapi. Berikut ini beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan terapi kesehatan dengan melakukan yoga, diantaranya : • Mengatasi sakit lambung
• Memperbaiki penyumbatan koroner jantung • Menangani arthritis
(16)
7
• Menangani diabetes
• Meringankan derita tekanan darah tinggi • Menangani tekanan darah rendah
• Mengatasi derita saraf lumbar terjepit • Mengatasi asma
• Mengatasi gangguan mesntruasi
Kesembilan macam gangguan kesehatan tersebut dapat diatasi dengan healing therapy yoga yang dilakukan secara teratur dengan baik dan benar. Beberapa gerakan atau pose yoga memang terlihat mudah untuk dilakukan sendiri, namun untuk beberapa penyakit yang serius memang diharuskan untuk melakukan yoga di tempat yang memang sudah terpercaya yang memfasilitasi pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan serangkaian gerakan yoga atau memang melakukan cek kesehatan di sebuah rumah sakit terlebih dahulu seperti contohnya pada gangguan kesehatan penyumbatan koroner jantung yang merupakan gangguan kesehatan yang cukup serius.
Dengan melakukan gerakan yoga dan mendalami serta memahami yoga, seorang praktikan yoga secara tidak langsung akan mengerti bagaimana menghargai pentingnya hidup, menjaga kesehatan dengan baik, serta selalu bersyukur kepada Sang Pencipta. Obat terapi yang paling tepat untuk memulihkan diri sendiri dari beberapa gangguan kesehatan adalah dengan jiwa yang sehat, karena jiwa yang sehat juga berasal dari pikiran yang sehat, maka yoga sangat bermanfaat jika dilakukan secara rutin dengan baik dan benar.
II.2.1 Manfaat Yoga Sebagai Healing Therapy Bagi Kesehatan Wanita Yoga merupakan olah tubuh yang dapat membantu menjaga kesehatan, mengatasi dan meringankan beberapa penyakit. Yoga baik dilakukan di pagi hari saat udara segar, dengan memakai pakaian yang nyaman dipakai seperti kaos yang mudah menyerap keringat dan celana yang mengikuti kelenturan tubuh seperti legging serta dilengkapi dengan matras atau alas untuk lebih nyaman berpijak dan berbaring. Dengan berlatih yoga secara rutin, dapat membawa sejumlah manfaat
(17)
8 bagi kesehatan tubuh. Karena dalam yoga, tubuh manusia terhubung erat dengan pola gerak, nafas, serta pikiran yang memungkinkan terjadinya relaksasi dan keseimbangan dalam menjalani hidup.
Dengan melakukan serangkaian gerakan fisik yang cermat dan penuh konsentrasi, seorang pelaku yoga diajarkan untuk membangun seluruh bagian tubuh maupun jiwanya. Berbagian gerakan yoga berefek positif bagi peredaran darah, memudahkan penyerapan gizi, serta membersihkan racun dari berbagai bagian tubuh. Hal ini adalah faktor yang membantu seseorang dalam terapi kesehatan, baik untuk mengatasi, atau meringankan sakit yang diderita.
Beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan yoga menggunakan terapi kesehatan dari beberapa penyakit yang diakibatkan oleh gaya hidup, pola makan, dan stres. diantaranya adalah :
• Penyakit yang di derita oleh sebagian besar masyarakat baik pria maupun wanita
a. Mengatasi sakit lambung
b. Memperbaiki penyumbatan jantung c. Menangani Diabetes
d. Meringankan tekanan darah rendah e. Meringankan derita tekanan darah tinggi f. Mengatasi derita sayaf lumbar terjepit g. Mengatasi asma
• Penyakit yang banyak diderita oleh sebagian kaum wanita yang bisa diatasi dan ditangani dengan yoga.
a. Mengatasi gangguan menstruasi
(18)
9 II.2.2 Mengatasi Gangguan Menstruasi
Menstruasi adalah suatu keadaan fisiologis atau normal, merupakan peristiwa pengeluaran darah, lendir dan sisa-sisa sel secara berkala yang berasal dari mukosa uterus dan terjadi relatif teratur mulai dari menarche sampai monopause, kecuali pada masa hamil dan laktasi. Lama pendarahan pada menstrulasi bervariasi, pada umumnya 4-6 hari, tapi 2-9 hari masih dianggap fisiologis (Ganong, 2003). Gangguan atau kelainan pada saat siklus menstruasi diantaranya : • Hipermenorea, yaitu perdarahan dengan lama haid lebih dari 8 hari dengan
darah haid sekitar 26-40 ml.
• Polimenorea, yaitu siklus menstrulasi lebih pendek kurang dari 21 hari. • Oligomenorea, yaitu menstrulasi yang jarang dengan siklus lebih dari 35 hari. • Amenorea, yaitu tidak menstrulasi 3 bulan berturut-turut dari terakhir
menstrulasi.
• Gangguan atau gejala yang menyertai siklus menstrulasi, antara lain sindroma pra-menstrulasi dan dismenorea. Dismenorea adalah rasa nyeri di perut bagian bawah karena kontraksi otot-otot rahim saat terjadi peluruhan dinding. Bila tidak ada kelainan ginekologi seperti endometriosis, radang panggul atau kista pada indung telur maka disebut dismenorea primer, tetapi bila disertai kelainan ginekologi disebut dismenorea sekunder (Manuaba, 1999). Gangguan menstrulasi juga dapat berupa keram diperut bawah, lemas, migren,pusing berkepanjangan, hingga mual dan kadang berlanjut dengan muntah.
Beberapa gerakan asana yang mampu meredakan rasa sakit saat menstruasi. Asana ini dikonsentrasikan untuk menstimulasi area pinggul, selangkangan, organ kewanitaan, perut bagian bawah, paru-paru, jantung, sistem saraf, dan otak, diantaranya adalah :
(19)
10
• Baddha konasana
Gambar II.1 Pose Baddha konasana
Sumber : Buku Yoga Sehari-hariErikar Lebang
Dalam pose ini, tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Duduk di lantai, tempelkan kedua telapak kaki.
b. Lebarkan lutut ke arah lantai, dorong tumit mendekat ke arah selangkangan. c. Tekan jari ke lantai dan angkat sisi atas tubuh, lebarkan dada dengan memutar
bahu kearah belakang.
d. Jaga tulang punggung agar tetap tegak, tahan pergelangan kaki sambil menekan telapak kaki sekuat mungkin.
e. Tahan selama 3-5 menit.
Pose ini berguna untuk menstimulasi dan memperkuat area kewanitaan yang sering tidak diperhatikan para wanita yang menderita gangguan sakit setiap menstruasi. Selama melakukan pose ini, konsentrasikan pada napas dengan menarik napas dengan dalam, lalu perlahan-lahan turunkan lutut ke lantai sambil menghembuskan napas panjang. Dan rasakan bagian perut bawah dan pangkal paha terstimulasi. Jangan bergerak terlalu cepat untuk menghindari tekanan berlebihan pada area kewanitaan.
(20)
11
• Janu sirsasana (chair)
Gambar II.2 Pose Janu sirsasana (chair)
Sumber : Buku Yoga Sehari-hari by Erikar Lebang
Dalam pose ini, tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut dengan menggunakan alat bantu kursi dan selimut :
a. Luruskan kedua kaki dalam posisi dandasana, tarik kaki kiri kebelakang hingga tumit menempel pada selangkangan.
b. Letakan kursi dengan posisi dudukan menghadap wajah. Angkat kedua tangan, tarik sisi kiri dan kanan tubuh ke atas. Jika pada bagian kaki yang terlipat terasa kurang nyaman di area pangkal paha, gulung selimut dan letakkan dibawahnya sebagai penyangga.
c. Turunkan wajah perlahan-lahan kearah kursi, lipat tangan dan istirahatkan dahi pada bagian atas lengan bawah. Lakukan dengan kaki bergantian setelah beberapa menit.
Manfaat dari pose atau gerakan ini diantaranya : a. Menstimulasi organ pencernaan
b. Menguatkan otot perut dan area pinggang, pinggul dan selangkangan. c. Menenangkan jantung.
d. Merilakskan ketegangan sistem saraf.
Pada umumnya, rasa sakit hebat menstimulasi sistem saraf simpatetik (flight of fight system) yang membuat semua organ menegang dan memberi efek negatif berkepanjangan. Pose ini mampu membuat tubuh berada dalam kondisi relaks dengan memindahkan kerja saraf simpatetik ke para simpateti yang bersifat lebih alami serta terkait dengan kerja organ yang stabil dan mirip dengan kerja
(21)
12 organ pencernaan atau detak jantung. Rasa kram perut bawah sering terminimalisir dalam pose ini.
• Setubandha sarvangasana
Gambar II.3 Pose Setubandha sarvangasana
Sumber : Buku Yoga Sehari-hari by Erikar Lebang
Dalam pose ini, tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut dengan menggunakan alat bantu guling dan sabuk :
a. Susun dua guling saling tegak lurus.
b. Duduk dibagian tengah guling yang tegak, luruskan kaki, dan tempatkan tumit di atas guling melintang. Ikat kedua paha dengan sabuk.
c. Tegakkan tubuh bagian atas. Perlahan jatuhkan tubuh kebelakang. Biarkan tulang belikat tersangga ujung guling dan bahu menyentuh lantai.
d. Biarkan bagian belakang kepala relaks dilantai. Bentangkan tangan kesamping, kemudian tekuk sikut 90 derajat.
e. Bernapaslah dengan relaks 5 sampai 8 menit. Manfaat dari pose atau gerakan ini diantaranya : a. Meregangkan otot dan organ rongga dada.
b. Mensuplai darah segar penuh oksigen pada kelenjar tiroid. c. Memanjangkan ruas-ruas tulang punggung.
d. Memberikan stimulasi pada organ rongga perut. e. Merelaksasikan dan menyegarkan tubuh.
Pose ini berfungsi untuk menstimulasi area ginjal dan kelenjar adrenalin, menenangkan pikiran, membuat otot diafragma menjadi lebih elastis dan berfungsi baik, serta meredakan sakit kram atau sakit yang sering muncul saat menstrulasi.
(22)
13
• Viparita karani
Gambar II.4 Pose Viparita karani
Sumber : Buku Yoga Sehari-hari by Erikar Lebang
Dalam pose ini, tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut dengan menggunakan alat bantu balok, guling, dan tembok :
a. Tempatkan balok dibawah dekat tembok dan letakkan guling didepannya. b. Duduk di atas bagian tengah guling, tempelkan sisi kiri tubuh ke tembok. c. Putar kaki kanan keatas, sangga tubuh dengan sikut, hadapkan tubuh
sejajar dengan langit-langit.
d. Tumpukkan kedua sikut untuk menahan tubuh. Aangkat kaki kiri, disusul kaki kanan. Konsentrasikan seluruh bagian belakang kaki agar menyentuh tembok.
e. Perlahan, jatuhkan tubuh ke arah belakang. Lebarkan sikut dan tekuk posisi 90 derajat. Tahan 30 sampai 60 detik.
Manfaat dari pose atau gerakan ini diantaranya : a. Memberi energi.
b. Memelihara efektivitas kerja organ pencernaan. c. Mengatasi rasa mual.
d. Memudahkan aliran pembuluh darah balik. e. Menstabilkan kerja jantung.
f. Mengatasi varises.
g. Meredakan rasa sakit menstrulasi. h. Menenangkan otak.
(23)
14 Pose ini dapat meringankan kerja organ perut, menstimulasi dan melebarkan paru-paru, membantu kerja otot diafragma, merelaksasi tubuh, memperbaikisirkulasi darah, meringankan rasa sakit dibagian perut bawah serta mengatasi sakit selama menstrulasi.
• Savasana
Gambar II.5 Pose Savasana
Sumber : Buku Yoga Sehari-hari by Erikar Lebang
Dalam pose ini, tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut dengan menggunakan alat bantu kursi, selimut, dan matras :
Masuk kedalam posisi sarvangasana dengan kursi.
a. Tempatkan kursi di depan kepala dan kaki. Lapisi punggung dengan tumpukan selimut dan sesuaikan dengan panjang torso tubuh.
b. Tekuk lutut dan tempatkan di depan wajah. Perlahan, tempatkan kaki diatas selimut. Pastikan tulang punggung teregang lurus keatas, tidak cekung maupun cembung.
c. Lepaskan tangan dan tekuk 90 derajat disambing kepala. Perhatikan posisi leher agar tidak tergeser jatuh ke lantai. Tahan 3 sampai 5 menit.
d. Untuk keluar, tekuk lutut dan letakkan disamping kepala, Perlahan jatuhkan bokong ke lantai.
Manfaat dari pose atau gerakan ini diantaranya : a. Membantu tubuh merestorasi energi.
b. Memaksimalkan seluruh aktivitas pembuangan racun tubuh. c. Melepaskan beban pikiran dan mental.
(24)
15 Sama seperti savasana sebelumnya, pose ini adalah pose perangkum seluruh asana yang dilakukan. Pemulih energi dan menormalkan metabolisme.
Gangguan menstrulasi adalah hal yang paling sering dialami oleh kaum wanita, bisa itu keputihan, rasa nyeri saat datang bulan, atau siklus datang bulan yang tidak teratur. Maka dari itu dengan melakukan yoga secara rutin dengan melakukan pose-pose yang benar, dapat membantu menangani hal-hal yang berhubungan dengan menstrulasi bagi kaum wanita.
II.2.3 Menangani Arthritis
Arthritis atau penyumbatan sendi yang lebih dikenal rematik terjadi karena kurangnya pergerakan yang menyebabkan tubuh minim memproduksi cairan synovial (cairan pelumas tubuh untuk mencegah gesekan sambungan tulang). Penyebab lainnya adalah kesalahan postur tubuh, sehingga posisi tulang yang tersambung menjadi terlalu rapat dan kehilangan jarak alaminya, serta pemakaian sepatu hak tinggi berlebihan, cedera, pola makan, dan gaya hidup buruk.
Faktor usia juga mempengaruhi gangguan sendi terbesar. Terutama pada wanita yang mengalami fase perubahan hormonal dimasa monopause. Penyakit ini cukup banyak menyerang masyarakat indonesia pada usia 25-74 tahun dengan prevalensi dan keparahan yang meningkat dengan usia.
Menurut BKS Iyengar, latihan asana yoga yang sistematis dan konsisten memaksa tubuh mengaktifkan sistem sirkulasi limfatik tubuh dan melancarkan sirkulasi darah secara merata keseluruh tubuh. Hal ini membuat kesehatan sendi selalu terjaga dan membuat tubuh menggunakan seluruh nutrisi yang didapatnya dengan baik sehingga mampu mencegah penyakit akibat fenomena penurunan fungsi. Yoga dapat mengontrol stres dan produksi kortisol terkait dengan produksi hormon adrenalin dalam darah sebagai satu upaya ampuh menjaga kesehatan tulang dan sendi. Serangkaian gerakan asana untuk mengatasi Arthritis diantaranya :
(25)
16
• Dandasana
Gambar II.6 Pose Dandasana
Sumber : Buku Yoga Sehari-hari by Erikar Lebang
Dalam pose ini, tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Duduk di lantai dengan kaki lurus kedepan. Pindahkan bokong kesamping sehingga tulang bokong benar-benar menempel pada lantai.
b. Letakkan telapak tangan pada lantai disamping pinggang dengan jari-jari tangan menghadap kedepan. Tekan ke lantai hingga dada terangkat dengan bergantung pada tinggi tubuh bagian atas. Luruskan tangan.
c. Keraskan otot paha depan, dan tarik kearah selangkangan. Usahakan seluruh kaki bagian belakang dan bokong menekan lantai.
d. Tegakkan bagian atas tubuh. Pastikan otot diafragma bebas dari tekanan. Angkat rusuk dan pastikan tulang punggung lurus.
e. Tahan selama 20 sampai 30 detik.
Pose ini berfungsi memberikan latihan beban bagi tubuh bagian atas seperti lengan, tangan, sikut dan bahu, serta menstimulasi kekuatan tulang sekaligus mengaktifkan sendi untuk memproduksi cairan synovial. Pose ini juga dapat membuat otot area perut menguat.
(26)
17
• Uttanasana
Gambar II.7 Pose Uttanasana
Sumber : Buku Yoga Sehari-hari by Erikar Lebang
Dalam pose ini, tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut memakai alat bantu balok : Letakkan tumpukan balok dibawah kepala dan tangan untuk menahan tubuh dan meminimalisir kesalahan gerakan pada tulang punggung.
Manfaat dari pose atau gerakan ini diantaranya : a. Membuat kerja jantung lebih tenang dan stabil.
b. Menenangkan dan menyehatkan sistem saraf pusat dan otak. c. Meredakan tekanan stres yang berlebihan.
d. Menstabilkan tekanan darah.
Pose ini memberikan peregangan pada tulang paha dan tulang kering ke arah yang berlawanan sehingga memberikan jarak yang alami yang dibutuhkan oleh sendi lutut.
(27)
18
• Virabhadrasana I
Gambar II.8 Pose Virabhadrasana I
Sumber : Buku Yoga Sehari-hari by Erikar Lebang
Dalam pose ini, tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pertama tama lakukan langkah 1 dan 2 dari pose virabhadrasana II.
b. Perlahan putar tubuh atas 90 derajat ke arah kanan, lakukan hal yang sama dengan kaki, dorong tumit kiri keluar sedikit kearah kanan. Perhatikan putaran pada lutut dan telapak kaki kanan, buat kedua elemen ini berada pada satu arah yang sama.
c. Tekuk lutut kanan perlahan-lahan hingga paha dan tungkai kaki bawah membentuk sudut tang tepat, dengan posisi paha kanan sejajar dengan lantai. Bantu dengan meluruskan kaki kiri sejauh mungkin sehingga kaki kanan dapat membentuk sudut ideal.
d. Angkat kedua tangan perlahan-lahan keatas kepala, hadapkan kedua telapak tangan satu sama lain, dorong setinggi mungkin kearah langit-langit. Aktifkan seluruh jari tangan. Angkat tulang belikat pada punggung atas dan dekatkan pada satu sama lain.
e. Fokuskan arah energi tubuh kelangit-langit lewat kedua tangan dan mengkombinasikan dengan berat tubuh yang tersebar merata di kedua belak kaki.
f. Tahan 15 sampai 30 detik. Ulangi untuk sisi lainya.
Latihan stimulasi beban menggunakan berat tubuh ini secara aman menstimulasi tulang dibagian tungkai kaki sekaligus merangsang sendi bagian pinggul dan lutut agar tetap fleksibel serta aktif memproduksi cairan pelumas.
(28)
19 Putaran pada tulang punggung juga mengaktifkan tulang punggung agar selalu fleksibel dan memiliki kemampuan menyerap cairan yang dibutuhkan.
• Bharadvajasana
Gambar II.9 Pose Bharadvajasana
Sumber : Buku Yoga Sehari-hari by Erikar Lebang
Dalam pose ini, tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut dengan alat bantu kursi dan selimut :
a. Luruskan kedua kaki dalam posisi dandasana.
b. Letakkan kursi dengan posisi dudukan menghadap wajah, angkat kedua tangan tarik sisi kanan dan kiri bagian tubuh ke atas.
c. Turunkan wajah perlahan-lahan kearah kursi, lipat tangan dan istirahatkan dahi dibagian atas lengan bawah.
d. Jika sulit menempatkan dahi pada lipatan tangan, duduk diatas 2 tumpuk selimut.
Manfaat dari pose atau gerakan ini diantaranya : a. Melepaskan tekanan pada tulang punggung. b. Menyelaraskan ruas-ruas tulang punggung. c. Merelakskan area leher dan bahu.
d. Menstimulasi otot dan organ rongga perut. e. Memperbaiki sistem pencernaan.
f. Menstimulasi positif organ reproduksi. g. Menstimulasi organ pencernaan.
h. Menguatkan otot perut dan area pinggang, pinggul, dan selangkangan. i. Merelakskan ketegangan sistem saraf.
(29)
20 Pose ini berfungsi menetralkan tekanan pada tulang dan otot punggung sekaligus melumasi sendi pinggul.
• Setubandha sarvangasana
Gambar II.10 Pose Setubandha sarvangasana Sumber : Buku Yoga Sehari-hari Erikar Lebang
Dalam pose ini, tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut dengan alat bantu guling dan sabuk :
a. Susun dua guling saling tegak lurus.
b. Duduk dibagian tengah guling yang tegak, luruskan kaki, dan tempatkan tumit di atas guling melintang. Ikat kedua paha dengan sabuk.
c. Tegakkan tubuh bagian atas. Perlahan jatuhkan tubuh kebelakang. Biarkan tulang belikat tersangga ujung guling dan bahu menyentuh lantai.
d. Biarkan bagian belakang kepala relaks dilantai. Bentangkan tangan kesamping, kemudian tekuk sikut 90 derajat.
e. Bernapaslah dengan rileks 5 sampai 8 menit. Manfaat dari pose atau gerakan ini diantaranya : a. Meregangkan otot dan organ rongga dada.
b. Mensuplai darah segar penuh oksigen pada kelenjar tiroid. c. Memanjangkan ruas-ruas tulang punggung.
d. Memberikan stimulasi pada organ rongga perut. e. Merelaksasikan dan menyegarkan tubuh.
Pose ini berfungsi memberikan jarak alami pada bagian sendi pinggul yang sering menyempit pada wanita karena postur buruk, akibat pemakaian sepatu hak tinggi dsb. Pose ini juga menstimulasi area ginjal dan kelenjar adrenalin
(30)
21 serta meregangkan seluruh organ perut yang memfasilitasi fase relaksasi secara optimal.
• Savasana
Gambar II.11 Pose Savasana
Sumber : Buku Yoga Sehari-hari by Erikar Lebang
Dalam pose ini, tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut dengan menggunakan alat bantu kursi, selimut, dan matras :
a. Masuk kedalam posisi sarvangasana dengan kursi.
b. Tempatkan kursi di depan kepala dan kaki. Lapisi punggung dengan tumpukan selimut dan sesuaikan dengan panjang torso tubuh.
c. Tekuk lutut dan tempatkan di depan wajah. Perlahan, tempatkan kaki diatas selimut. Pastikan tulang punggung teregang lurus keatas, tidak cekung maupun cembung.
d. Lepaskan tangan dan tekuk 90 derajat disambing kepala. Perhatikan posisi leher agar tidak tergeser jatuh ke lantai. Tahan 3 sampai 5 menit.
e. Untuk keluar, tekuk lutut dan letakkan disamping kepala, Perlahan jatuhkan bokong ke lantai.
Manfaat dari pose atau gerakan ini diantaranya : • Membantu tubuh merestorasi energi.
• Memaksimalkan seluruh aktivitas pembuangan racun tubuh. • Melepaskan beban pikiran dan mental.
• Menyiapkan tubuh untuk aktivitas selanjutnya.
Pose ini merupakan langkah perangkum semua manfaat dari ragam asana yang telah dilakukan sekaligus memaksimalkan semua kerja organ tubuh dalam melakukan fungsinya mendukung proses metabolisme.
(31)
22 Bagi penderita Arthritis, dapat melakukan serangkaian latihan 30 menit dengan rutin, setidaknya 5-6 hari seminggu hingga kondisi tubuh membaik.
II.3 Analisa
Yoga tidak hanya sebatas olah tubuh untuk membuat tubuh ideal dan bugar saja, tetapi yoga juga dapat menjadi terapi kesehatan jika dilakukan dengan baik dan benar, hanya saja sebagian masyarakat tidak mengetahui hal itu.
Tabel II.1 Masyarakat yang Tahu Yoga Dapat Menjadi Terapi Kesehatan Sumber : Dokumentasi Pribadi
Masyarakat yang tahu yoga dapat
menjadi terapi kesehatan Jumlah Persentase
Tahu 19 38%
Tidak Tahu 31 62%
Jumlah 50 100%
Dari hasil angket di atas terlihat kurang dari 50% masyarakat tidak mengetahui bahwa yoga dapat menjadi terapi kesehatan. Biaya kelas yoga yang mahal juga menjadi kendala bagi masyarakat yang tertarik untuk mengikuti kelas yoga tetapi tidak dapat mengikutinya. Yoga memang merupakan olah tubuh yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu kebanyakan studio atau tempat yoga dikhususkan bagi kaum menengah ke atas, dilihat dari tempat dan pengajarannya. Berikut contoh data atau daftar harga yang dikeluarkan untuk mengikuti kelas yoga pada salah satu studio yoga di Bandung, diantaranya :
(32)
23
Tabel II.2 Daftar Harga Yoga di Intelligent Exercise Group Yoga & Pilates
Sumber : Dokumentasi Intelligent Exercise Group Yoga & Pilates
Intelligent exercise group Yoga & Pilates
Joining Fee Rp. 500.000
1x Trial Yoga Rp. 200.000
1x Trial Yoga & Pilates Rp. 350.000
Monthly 8 sessions Yoga & Pilates Rp. 900.000
Three Month Unlimited Yoga & Pilates Rp. 3.750.000
Six Month Unlimited Yoga & Pilates Rp. 6.000.000
Yearly Unlimited Yoga & Pilates Rp. 9.000.000
Contoh data tersebut secara tidak langsung menjadi salah satu hal yang melatar belakangi seseorang tidak mengikuti kelas yoga untuk sebagian orang dari kalangan menengah ke bawah. Sehingga lebih memilih membeli kebutuhan lain yang jauh lebih penting seperti mencukupi keperluan sehari-hari terlebih dahulu dibandingkan dengan mengikuti kelas yoga yang tak murah.
Beberapa gerakan atau pose yoga memang terlihat mudah dilakukan sendiri, namun pada kenyataannya gerakan-gerakan tersebut membutuhkan panduan dalam melakukannya. Itulah alasan kenapa yoga harus selalu dibimbing dengan instruktur yoga. Kesalahan pada gerakan tidak akan membuat praktikan yoga mendapatkan manfaat dari gerakan yoga tersebut, bahkan kesalahan yang berulang dapat mengakibatkan salah urat dan gangguan-gangguan lainnya (Lebang, 2013).
Permasalahan yang terjadi tidak hanya sampai disitu saja. Waktu menjadi alasan utama untuk beberapa masyarakat, utamanya kaum wanita. Seorang wanita yang sibuk bekerja, baik itu yang bekerja di kantor maupun yang menjadi seorang ibu rumah tangga, memiliki tugas dan beban fikiran yang lebih banyak, dan tidak sedikit diantaranya mengalami yang namanya stress.
(33)
24
Tabel II.3 Wanita yang Tidak Memiliki Waktu Untuk Berolah Tubuh Sumber : Dokumentasi Pribadi
Wanita yang Tidak Memiliki
Waktu Untuk Berolah Tubuh Jumlah Persentase
Memiliki Waktu 12 24%
Tidak Memiliki Waktu 38 76%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel di atas, wanita yang memiliki waktu untuk berolah tubuh setiap harinya hanya berjumlah 12 orang saja dari jumlah 50 orang. Hal ini menjadi salah satu alasan utama masyarakat, utamanya wanita tidak dapat mengikuti kelas yoga dikarenakan sibuknya dengan aktifitas sehari-hari.
II.4 Target Audience
Target audience dalam perancangan ini adalah wanita, alasan pemilihan dikarenakan kebanyakan yang mengikuti kelas yoga adalah wanita. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
• Secara Demografis
Umur : 25 – 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Wanita karir dan IRT (Ibu Rumah Tangga) Status : Wanita karir, wanita yang sudah menikah dan
Memiliki anak
Kalangan : Menengah
• Secara Psikografis
Target audience adalah kaum wanita yang selalu berusaha berpenampilan menarik. Penampilan merupakan segalanya bagi target audience. Memiliki kesibukan yang padat, bekerja dari pagi hingga sore, bahkan terkadang sampai malam hari. Tetapi selalu membawa perlengkapan kecantikan di dalam tas agar tetap bisa menjaga penampilan. Akibat kesibukannya, target audience terkadang mengabaikan pola makan dan jenis makanan yang dimakan.
(34)
25
• Secara Geografis
Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Banyaknya jumlah penduduk mengakibatkan kepenatan dalam diri masyarakatnya karena berbagai hal seperti macet dan lainnya. Di Bandung sendiri banyak bermunculan studio-studio yoga, karena yoga cukup populer pada saat ini. Banyak masyarakat yang tertarik akan yoga, namun tidak melakukannya karena berbagai hal seperti contohnya faktor biaya dan waktu.
Bandung dipilih dalam perancangan ini karena dirasa tepat dari faktor lingkungannya untuk mengenalkan yoga sebagai penyembuhan terapi bagi gangguan kesehatan menstruasi dan arthritis yang banyak dialami atau dirasakan kaum wanita. Kaum wanita di Bandung cenderung memperhatikan penampilan, sehingga kota Bandung dipilih untuk menjadi kota pertama untuk menyebaran media informasi ini.
II.5 Resume yang Mengarah Pada Solusi Perancangan
Solusi perancangan yang diambil untuk memberikan informasi mengenai manfaat yoga sebagai healing therapy bagi kaum wanita yang dapat mengatasi gangguan menstruasi dan arthritis. Media informasi ini menjawab permasalahan seperti kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap yoga yang berfikir bahwa yoga hanya untuk olah tubuh yang membuat tubuh menjadi ideal dan bugar saja, namun dapat juga memberikan informasi atau pengetahuan lebih mengenai seputar yoga yang dapat menjadi terapi kesehatan untuk mencegah gangguan kesehatan yang dialami oleh kaum wanita. Media informasi juga menjawab permasalahan bagi masyarakat khususnya kaum wanita, yang tidak memiliki waktu untuk mengikuti kelas yoga dikarenakan aktifitas yang padat dan biaya yang besar untuk mengikuti kelas yoga. Meminimalisir resiko gerakan yoga yang cenderung dianggap mudah bagi kaum wanita yang mempelajari gerakan yoga sendiri tanpa instruktur dengan media informasi ini.
(35)
26 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan
Dalam merancang media yang akan dibuat, tentunya dibutuhkan strategi perancangan yang akan digunakan untuk merancang media. Strategi perancangan yang digunakan dilakukan tahap demi tahap untuk memudahkan perancangan.
Tahap pertama yang akan dilakukan perancangan ini menentukan informasi apa yang ingin disampaikan ke masyarakat. Informasi yang akan disampaikan merupakan informasi mengenai manfaat melakukan yoga sebagai healing therapy guna mengatasi gangguan menstruasi dan menangani arthritis atau pembengkakan sendi. Cara penyampaian informasi mengenai tata cara melakukan yoga sebagai healing therapy dengan memperlihatkan langkah-langkah gerakannya. Tahap berikutnya menentukan visual yang akan diperlihatkan dalam penyampaian informasi. Visualisasi yang akan digunakan tentunya memperlihatkan gerakan-gerakan yoga sebagai healing therapy. Selanjutnya adalah pemilihan pesan yang ingin disampaikan ke masyarakat, dan terakhir adalah pemilihan media yang tepat dalam perancangan kali ini. Tentunya tiap-tiap tahap disesuaikan dengan target audience, seperti halnya visualisasi, jenis informasi, jenis media yang digunakan, semuanya akan disesuaikan dengan target audience.
III.1.1 Tujuan Komunikasi
Tujuan komukasi disini adalah untuk menginformasikan manfaat yoga sebagai healing therapy yang dapat mengatasi serta menangani beberapa penyakit dengan melakukan gerakan-gerakan yoga secara rutin dengan baik dan benar. Dengan adanya perancangan ini masyarakat, utamanya wanita, menjadi tahu manfaat apa yang dapat diberikan dengan melakukan yoga healing therapy yang baik dan benar. Penyakit yang di jadikan tajuk utama adalah penyakit yang dialami oleh sebagian besar wanita yang dikarenakan gaya hidup dan pola makan yang tidak baik yaitu gangguan menstruasi dan arthritis.
(36)
27 III.1.2 Pendekatan Komunikasi
Pendekatan Visual
Yoga merupakan jenis olah tubuh yang tentunya mengguanakan banyak gerakan, sehingga pendekatan visual yang akan digunakan dengan penyampaian informasi yang bersifat edukatif, menampilkan serangkaian gerakan yoga healing therapy berfokus pada gerakan-gerakan asana dan pranayana.
Pendekatan Verbal
Pendekatan verbal akan menggunakan kalimat-kalimat yang menjelaskan langkah-langkah gerakan yoga sebagai healing therapy. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku dan jelas keterbacaannya, sederhana dan singkat, sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh target audience. Bahasa tambahan seperti Bahasa Inggris untuk judul untuk lebih menarik perhatian target audience yang merupakan khalayak menengah.
III.1.3 Materi pesan
Materi pesan pada media informasi ini berisi informasi yang bersifat edukatif , memberikan informasi kepada mesyarakat tentang manfaat melakukan gerakan yoga healing therapy yang dapat mengatasi gangguan menstruasi dan menangani arthritis atau pembengkakan sendi. Materi pesan juga berisikan informasi tutorial yoga sebagai healing therapy yang baik dan benar agar target audience dapat dengan mudah mengikuti gerakan tersebut di rumah sekalipun yang akan diperagakan oleh instruktur yoga.
III.1.4 Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang di ambil adalah gaya bahasa indonesia naratif. Bahasa naratif menyampaikan informasi pada masyarakat bahwa yoga healing therapy dapat mengatasi gangguan menstruasi dan menangani arthritis atau pembengkakan sendi. Gaya bahasa sekunder adalah berupa gaya bahasa Totum Pro Parte. Totum Pro Parte adalah sinekdok yang digunakan untuk mengungkapkan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
(37)
28 III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan
Target audience dalam perancangan ini adalah wanita, alasan pemilihan dikarenakan kebanyakan yang mengikuti kelas yoga adalah wanita. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
• Secara Demografis
Umur : 25 – 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Wanita karir dan IRT (Ibu Rumah Tangga) Status : Wanita karir, wanita yang sudah menikah dan
memiliki anak
Kalangan : Menengah
• Secara Psikografis
Target audience adalah kaum wanita yang selalu berusaha berpenampilan menarik. Penampilan merupakan segalanya bagi target audience. Memiliki kesibukan yang padat, bekerja dari pagi hingga sore, bahkan terkadang sampai malam hari. Tetapi selalu membawa perlengkapan kecantikan di dalam tas agar tetap bisa menjaga penampilan. Akibat kesibukannya, target audience terkadang mengabaikan pola makan dan jenis makanan yang dimakan.
• Secara Geografis
Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Banyaknya jumlah penduduk mengakibatkan kepenatan dalam diri masyarakatnya karena berbagai hal seperti macet dan lainnya. Di Bandung sendiri banyak bermunculan studio-studio yoga, karena yoga cukup populer pada saat ini. Banyak masyarakat yang tertarik akan yoga, namun tidak melakukannya karena berbagai hal seperti contohnya faktor biaya dan waktu.
Bandung dipilih dalam perancangan ini karena dirasa tepat dari faktor lingkungannya untuk mengenalkan yoga sebagai penyembuhan terapi bagi gangguan kesehatan menstruasi dan arthritis yang banyak dialami atau dirasakan kaum wanita. Kaum wanita di Bandung cenderung memperhatikan penampilan, sehingga kota Bandung menjawab permasalahan.
(38)
29
• Costumer Insight
Target audience adalah seorang wanita yang mementingkan penampilan tetapi mengabaikan kesehatan dikarenakan rutinitas kesibukannya yang padat. Tidak percaya diri dengan penampilan sehingga selalu memaksakan diri salah satunya yaitu selalu menggunakan high heels berlebih disetiap rutinitas sedangkan secara medis itu tidak dianjurkan. Lalu diakibatkan rutinitas yang padat sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan lainnya seperti olahraga. Akan tetapi, setiap wanita menginginkan tubuh yang cantik dan sehat.
• Costumer Journey
Pada saat bangun tidur, hal pertama yang dilakukan target audiens adalah mempersiapkan diri, mandi, berdandan, berpenampilan semenarik mungkin, tipikal wanita feminim dan perfeksionis di setiap penampilannya yang sering menggunakan high heels, menyiapkan berkas-berkas pekerjaan, peralatan make up yang selalu disimpan di tas kemanapun dia pergi, langsung berangkat ke kantor dan tidak sempat sarapan. Pada siang hari, pada jam istirahat pergi makan siang disebuah tempat makan atau restaurant, sambil menunggu makanan datang dia mengeluarkan smartphone dan membuka media sosial. Pada jam pulang dia menjadi salah satu orang yang terakhir pulang karena kesibukan pekerjaan. Sesampainya di rumah dia makan malam, mengecek smartphone, membersihkan diri, lalu tidur.
III.1.6 Strategi Kreatif
Strategi kreatif yang digunakan adalah dengan menggunakan atau memakai seorang instruktur yoga yang sudah mempunyai nama atau sudah berpengalaman serta banyak dikenal masyarakat dan memiliki sertifikat mengajar yang baik, sehingga konsumen akan lebih percaya. Menggunakan model wanita yang cantik dengan tubuh yang ideal dan sehat untuk meyakinkan target audience bahwa yoga dapat menjadi terapi kesehatan yang baik.
Agar media informasi ini berbeda dengan media informasi yoga yang lainnya, desain kemasan untuk tempat CD di desain semenarik mungkin, dengan
(39)
30 ditambahkan beberapa rangkuman yang menjelaskan tentang yoga, gangguan menstruasi dan arthritis, serta serangkaian gerakan yoga yang dipakai untuk mengatasi gangguan kesehatan tersebut. Strategi kreatif secara promosi menggunakan beberapa media cetak seperti x banner, poster, flayer, dll untuk menarik minat masyarakat khususnya kaum wanita untuk membeli, melihat, dan melakukan gerakan yoga yang terdapat dalam media informasi yoga sebagai healing therapy kesehatan bagi wanita.
III.1.7 Strategi Media
Strategi media merupakan alat untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran, agar pesan yang akan disampaikan dapat diterima dengan mudah, strategi media digunakan untuk menentukan media yang akan di aplikasikan kepada rancangan, baik itu berupa media utama maupun media pendukung.
• Media Utama
Media utama dalam melakukan perancangan ini adalah video tutorial yang akan memperlihatkan tutorial yoga sebagai healing therapy kesehatan bagi wanita. Tujuan pembuatan dari media utama ini adalah:
a. Untuk memberikan informasi yang bermanfaat mengenai serangkaian gerakan yoga yang baik dan benar.
b. Memberikan informasi mengenai manfaat melakukan yoga sebagai healing therapy guna mengatasi gangguan menstruasi dan menangani arthritis atau pembengkakan sendi.
• Media Pendukung
Pada perancangan media informasi ini, tentunya juga dibutuhkan media pendukung yang akan membantu media utama dalam memberikan informasi. Media-media pendukung meliputi:
a. Poster b. Flyer c. Standee d. Kaos e. Totebag f. X-Banner
(40)
31 g. Stiker
h. Packaging CD i. Instagram j. Twitter k. Facebook l. Hand tag m.Handuk n. Botol minum
III.1.7 Strategi Distribusi
Agar informasi manfaat yoga sampai pada khalayak sasaran, maka diperlukan adanya strategi dalam pendistribusian informasi ini, hal ini dilakukan agar dalam pendistribusian benar-benar sampai pada khalayak sasaran. Tahap distribusi yang dipakai dengan menggunakan AISAS. AISAS memberikan tahap atau proses pendistribusian yang terstruktur.
• Attention : Poster • Interest : Social media • Search : Social media • Action : Video tutorial
• Share : Toko buku dan Flyer
Tabel III.1 Strategi Distribusi Sumber : Dokumen Pribadi
Media Tempat/lokasi
Waktu Penyebaran
Juni Juli Agustus
Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Poster Yoga centre, Rumah makan atau Restaurant, kawasan padat
(41)
32 penduduk
Facebook Online
Twitter Online
Instagram Online
Video tutorial
Toko buku
Kaos Hadiah
Totebag Hadiah
Hand tag Hadiah
Handuk Hadiah
Botol minum Hadiah
Flyer Pinggir jalan,
kawasan padat penduduk
Stiker Pinggir jalan, kawasan padat penduduk
Beberapa media seperti halnya kaos, totebag, Hand tag, Handuk, dan Botol minuman diberikan secara gratis untuk 100 pembeli pertama yang membeli CD video tutorial disetiap toko buku. Hal ini guna menarik masyarakat untuk membeli CD video tutorial ini.
III.2 Konsep Visual
Konsep visual merupakan pembahasan mengenai ide warna, gambar, layout, dan tipografi yang digunakan pada media informasi yoga sebagai healing therapy kesehatan bagi wanita. Karena sangatlah penting untuk membatasi elemen-elemen desain yang digunakan dalam media informasi ini, jika elemen desain yang digunakan terlalu banyak dimungkinkan akan membingungkan khalayak sasaran, sehingga akan bekerja lebih keras untuk memahami arti pesan yang disampaikan.
(42)
33 III.2.1 Format Desain
• Custom video for windows - Frame size : 840 x 680px - Frame rate : 25 fps - Format video : mp4 - Durasi : 21 menit 45 detik • Audio setting
a. Sample rate: 4800Hz b. Format audio: mp3
III.2.2 Tipografi
Font yang digunakan dalam videography ini menggunakan font century gothic dan DJB COFEE SHOPPE ESPRESSO.
Penggunaan font “Century Gothic” pada bodyteks karena bentuknya yang mirip dengan font standar sehingga tingkat keterbacaan yang jelas dan karater huruf yang tegas.
Gambar III.1 Font Century Gothic
Sumber : Dokumen Pribadi
Sedangkan untuk penggunaan font “DJB COFEE SHOPPE ESPRESSO” untuk judul karena disesuaikan untuk objek penelitian yoga, sebab font ini memiliki karakter bentuk yang tidak kaku sehingga cocok memncermin karakter yoga yang tidak kaku.
(43)
34
Gambar III.2 FontDJB COFEE SHOPPE ESPRESSO
Sumber : Dokumen Pribadi
III.2.3 Storyboard
Berikut storyboard yang digunakan dalam perancangan media ini.
Gambar III.3 Storyboard 1
(44)
35
Gambar III.4 Storyboard 2
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar III.5 Storyboard 3
(45)
36
Gambar III.6 Storyboard 4
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar III.7 Storyboard 5
(46)
37 III.2.4Storyline
Dalam video tutorial ini, telah dibagi menjadi beberapa chapter storyline.
Opening
Adegan ini dibuka dengan menampilkan deretan pegangan di dalam sebuah bus kota, yang dilanjutkan dengan menampilkan figur seorag gadis yang sedang duduk termenung didekat kaca sambil melamun memandang keluar jendela
Act 1
Sang gadis yang sedang memandang keluar jendela itu sedang melamuni masa lalunya. Masa lalu yang menurutnya tidak positif terutama dalam masalah kesehatan. Dalam lamunannya, sang gadis memikirkan dirinya yang sedang berdiri di tengah keramaian, diam terpaku diantara keramaian yang ada. Tiba-tiba gadis itu tersadar dari lamunannya. Dia hanya tersenyum tak bersuara dengan masih dalam keadaan memandang jendela bus kota yang ia tumpangi.
Act 2
Mengambil shoot deretan jalan, agar tercerminkan sebuah perjalan menuju tempat atau hidup yang jauh lebih baik, sama halnya dengan memulai hidup sehat dan beralih untuk melakukan yoga.
Act 3
Adegan selanjutnya menampilkan beberapa potongan gerakan yoga sang gadis yang seakan sedang bermeditasi atau melakukan relaksasi tubuh. Adegan ini menampilkan solusi masalah yang sang gadis keluhkan dan teratasi dengan memilih olah tubuh yoga.
Act 4
Adegan sebelum melakukan yoga, yaitu pemanasan agar semua tubuh relaks dan tidak kaget saat melakukan gerakan-gerakan selanjutnya.
Act 5
Adegan ini mulai memasuki gerakan yoga untuk menangani gangguan menstruasi. Dan selanjutnya dilanjutkan dengan gerakan yoganya.
(47)
38 Act 6
Masih mengenai adegan gerakan-gerakan yoga, namun kini gerakan yang di shoot adalah gerakan untuk menangani arthritis. Dilanjutkan dengan gerakan yoganya.
Act 7
Adegan sebelum closing. Menampilkan sang gadis yang sedang duduk membelakangi kamera dengan melakukan pernafasan pada yoga.
Closing
Menampilkan adegan sang gadis yang berhasil merubah hidupnya dengan teratur mengikuti kelas yoga, badan sehat dan sang gadis menghargai dirinya sendiri. Sang gadis dalam adegan ini terlihat bahagia menikmati hidupnya sekarang yang ia jalani.
III.2.5Teknik Pengambilan Gambar
Sudut pengambilan gambar akan memberikan kekuatan sebuah shoot. Point of view ini akan menempatkan arah pandangan mata penonton sehingga apabila arah ini salah maka penonton akan mempunyai pandangan yang salah dari sebuah shoot. Teknik pengambilan gambar yang digunakan yaitu teknik eye level. Dimana sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang berdiri atau pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian tubuh tepat tingginya sama dengan objek.
III.2.6 Warna
Pemilihan warna yang digunakan, mencerminkan manfaat yoga dalam segi psikografis yang menggunakan tiga warna yaitu warna hijau, biru dan juga coklat. • Warna hijau, mengartikan keseimbangan dan juga kesehatan.
• Warna biru, mengartikan ketenangan. • Warna coklat, mengartikan kesuburan.
(48)
39
Gambar III.8 Warna yang Akan Digunakan Sumber : Dokumen Pribadi
III.2.7 Suara
Penggunaan audio merupakan bagian penting ketika membuat sebuah video, termasuk dalam membuat video tutorial ini. Penggunaan video juga ditujukan agar yang melihatnya bisa menikati isi dari video juga membangun mood yang baik ketika melihatnya.
• Backsound
Menggunakan backsound yang up to beat ketika memberikan alur ceritanya. Dan ketika gerakkan yoga itu ditampilkan, diiringi dengan alunan musik. • Dubbing
Dubbing dibagi menjadi dua yaitu : a. Narator
Dubbing narator menjelaskan prolog dan epilog pada video ini. b. Pengisi suara karakter
Suara karakter yang dimaksud adalah suara dari instruktur yoga yang menjelaskan langkah-langkah dari setiap gerakan yoga.
(49)
40 BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1 Material Produksi
Dalam pembuatan video tutorial ini sangat membutuhkan komputer yang memiliki spesifikasi besar dan mampu mengolah data dengan cepat. Sehingga dapat mempersingkat waktu dan mendapatkan hasil yang diinginkan. Perangkat lunak atau software sangat dibutuhkan dalam suatu proses produksi video ini, karena software merupakan alat utama dalam proses digital pembuatan video. Software yang digunakan dalam pembuatan video infografis sebagai berikut:
• Adobe Illustrator CS6 • Adobe Photoshop CS6 • Adobe Premiere CS6
Perancangan media video tutorial akan dilakukan melalui beberapa tahap teknis produksi yaitu :
• Storyline
Storyline berfungsi untuk membuat alur cerita yang berkelanjutan agar sebuah konsep tersusun sesuai rencana.
• Storyboard
Storyboard Sejumlah sketsa yang menggambarkan aksi di dalam film, atau bagian khusus film yang disusun teratur pada papan buletin dan dilengkapi dengan dialog yang sesuai waktunya atau dekskripsi adegan. Storyboard berfungsi untuk mempermudah proses produksi dalam menentukan sudut pandang pengambilan gambar, tata letak, efek dan transisi video.
IV.2 Produksi
Pada tahap produksi, menggunakan adobe pramiere cs6 untuk menyatukan dan memberikan efek pada video hingga menjadi proses paling penting dalam membuat video tutorial ini.
(50)
41 IV.3 Media Utama
Video utama mengambil video tutorial yang didalamnya berisi media informasi mengenai yoga sebagai terapi kesehatan bagi wanita. Isi dalam video tutorial ini berisikan serangkaian gerakan yoga yang baik dilakukan untuk mengatasi gangguan menstruasi dan arthritis. Berikut adalah teknis produksi dalam video tutorial mengenai yoga sebagai healing therapy kesehatan bagi wanita :
Gambar IV.1 Scene 1 Gambar IV.2 Scene 2 Gambar IV.3 Scene3
Gambar IV.4 Scene 4 Gambar IV.5 Scene 5 Gambar IV.6 Scene 6
Gambar IV.7 Scene 7 Gambar IV.8 Scene 8 Gambar IV.9 Scene 9
(51)
42
Gambar IV.13 Scene 13 Gambar IV.14 Scene 14 Gambar IV.15 Scene 15
Gambar IV.16 Scene 16 Gambar IV.17 Scene 17 Gambar IV.18 Scene 18
Gambar IV.19 Scene 19 Gambar IV.20 Scene 20 Gambar IV.21 Scene 21
Gambar IV.22 Scene 22 Gambar IV.23 Scene 23 Gambar IV.24 Scene 24
(52)
43
Gambar IV.28 Scene 28 Gambar IV.29 Scene 29 Gambar IV.30 Scene 30
Gambar IV.31 Scene 31 Gambar IV.32 Scene 32 Gambar IV.33 Scene 33
Gambar IV.34 Scene 34 Gambar IV.35 Scene 35
IV.4 Media Pendukung
• Packaging CD
Packaging CD berfungsi sebagai tempat penyimpanan CD dan terdapat buku yang melengkapi tentang gerakan-gerakan yoga.
(53)
44
Gambar IV. 36 Packaging CD
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
• Poster
Poster merupakan media pendukung yang digunakan untuk menyebarkan informasi mengenai yoga sebagai healing therapy kesehatan bagi wanita. Poster dipilih untuk membuat konsumen penasaran akan video tutorial tersebut.
Gambar IV. 37Pembuatan Poster Pada Adobe Illustrator CS6
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Ukuran : 42 cm x 29,7 cm
Material : Art Paper 150 gsm
(54)
45
• Flyer
Flyer juga merupakan media pendukung yang digunakan untuk menyebarkan informasi pentingnya yoga sebagai healing therapy. Penyebaran flayer kepada masyarakat merupakan sebuah strategi untuk pengenalan, agar konsumen tertarik dan penasaran hingga berminat membeli video tutorial tersebut.
Gambar IV.38Pembuatan Flyer Pada Adobe Illustrator CS6
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Ukuran : 14,8 cm x 21 cm
Material : Art Paper 150 gsm
Teknis Produksi : Cetak Printing
• X-Banner
X-Banner merupakan media pendukung yang diletakkan di dekat meja display, agar menarik minat konsumen untuk datang hingga berminat membei video tutorial tersebut.
(55)
46
Gambar IV.39Pembuatan X-banner Pada Adobe Illustrator CS6
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Ukuran : 60 cm x 160 cm
Material : Fleksi Korea
Teknis Produksi : Cetak Printing
• Standee
Standee juga merupakan media pendukung yang diletakkan bersama x-banner di dekat display meja. Tujuan utama ditambahkan standee di dekat display meja adalah agar menarik minat masyarakat untuk datang hingga tertarik membeli atau sekedar melihat lihat.
Gambar IV.40Pembuatan Standee Pada Adobe Illustrator CS6
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Ukuran : 96 cm x 150 cm
Material : Steroform dan Fleksi Korea Teknis Produksi : Cetak Printing
(56)
47 • Display Meja (rak buku)
Merupakan meja promosi yang terbuat dari PVC plastik, umumnya digunakan di dalam mall atau pameran-pameran yang menjual produk dengan cara mempromosikan produk yang dijual diatas meja tersebut.
Gambar IV.41Pembuatan Display Meja Pada Adobe Illustrator CS6
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Ukuran : 120 cm x 140 cm
Material : Kayu dan kaca
• Tote Bag
Totebag adalah media pendukung yang berfungsi sebagai souvenir media utama.
Gambar IV.42 Tote Bag
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Ukuran : 44 cm x 58 cm
(57)
48 • Gantungan Tote Bag
Gantungan Totebag adalah media pendukung yang berfungsi sebagai souvenir media utama yang disatukan dengan tote bag.
Gambar IV.43Gantungan Tote Bag
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Ukuran : 6 cm x 10 cm
Material : Art Paper 160 gsm
• Handuk
Handuk adalah media pendukung yang berfungsi sebagai souvenir media utama.
Gambar IV.44Handuk
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Ukuran : 25 cm x 50 cm
(58)
49 • T-shirt
T-shirt merupakan media pendukung yang berfungsi sebagai souvenir media utama.
Gambar IV.45 Kaos
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Ukuran : S, M, dan L
Material : Kaos
Facebook sebagai media informasi dan promosi media utama.
Gambar IV.46 Facebook
(59)
50 • Instagram
Instagram sebagai media informasi dan promosi media utama.
Gambar IV.47 Instagram Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Twitter sebagai media informasi dan promosi media utama.
Gambar IV.48 Twitter
(60)
51 DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Asmarani, Devi. (2014). Yoga Untuk Semua. Jakarta : PT. Gramedia.
Effendy Heru. (2002). Mari Membuat Film : Panduan Menjadi Produser. Yogyakarta : Panduan dan Yayasan Konfiden.
Ganong, W. F. (2003) Fisiologi Kedokteran. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Krishna, Anand. (2015). Yoga Sutra Patanjali. Jakarta : PT. Gramedia
Manuaba, I. B. G. (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Penerbit Arcan.
Lebang, Erikar. (2013). Yoga Sehari-hari. Jakarta : Pustaka Bunda
Supriyono Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI
Yuliani, Sandra, M. & Kenuk, S. (2014). Amazing Yoga, Sehat, Cantik, Awet Muda. Jakarta : Bhafana Publishing
(61)
(62)
61
LAMPIRAN E DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Gina Dery Triana
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 6 Mei 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :
• TK. Kartika Bandung , Jawa Barat.
• SD Negeri Sukarasa 3,4,5 Bandung, Jawa Barat. • SMP Negeri 29 Bandung, Jawa Barat
• SMA Pasundan 2 Bandung, Jawa Barat
• Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) 2011
Alamat : Jln. Setiabudhi Gg. H. Ridho No.40 174b
Email : ghina_cilik@yahoo.com
(1)
48 • Gantungan Tote Bag
Gantungan Totebag adalah media pendukung yang berfungsi sebagai souvenir media utama yang disatukan dengan tote bag.
Gambar IV.43Gantungan Tote Bag
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Ukuran : 6 cm x 10 cm
Material : Art Paper 160 gsm
• Handuk
Handuk adalah media pendukung yang berfungsi sebagai souvenir media utama.
Gambar IV.44Handuk
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Ukuran : 25 cm x 50 cm
(2)
49 • T-shirt
T-shirt merupakan media pendukung yang berfungsi sebagai souvenir media utama.
Gambar IV.45 Kaos
Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Ukuran : S, M, dan L
Material : Kaos
Facebook sebagai media informasi dan promosi media utama.
Gambar IV.46 Facebook
(3)
50 • Instagram
Instagram sebagai media informasi dan promosi media utama.
Gambar IV.47 Instagram Sumber : Dokumen Pribadi (06 July 2015)
Twitter sebagai media informasi dan promosi media utama.
Gambar IV.48 Twitter
(4)
51
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Asmarani, Devi. (2014). Yoga Untuk Semua. Jakarta : PT. Gramedia.
Effendy Heru. (2002). Mari Membuat Film : Panduan Menjadi Produser. Yogyakarta : Panduan dan Yayasan Konfiden.
Ganong, W. F. (2003) Fisiologi Kedokteran. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Krishna, Anand. (2015). Yoga Sutra Patanjali. Jakarta : PT. Gramedia
Manuaba, I. B. G. (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Penerbit Arcan.
Lebang, Erikar. (2013). Yoga Sehari-hari. Jakarta : Pustaka Bunda
Supriyono Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI
Yuliani, Sandra, M. & Kenuk, S. (2014). Amazing Yoga, Sehat, Cantik, Awet Muda. Jakarta : Bhafana Publishing
(5)
(6)
61
LAMPIRAN E DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Gina Dery Triana
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 6 Mei 1993 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :
• TK. Kartika Bandung , Jawa Barat.
• SD Negeri Sukarasa 3,4,5 Bandung, Jawa Barat. • SMP Negeri 29 Bandung, Jawa Barat
• SMA Pasundan 2 Bandung, Jawa Barat
• Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) 2011
Alamat : Jln. Setiabudhi Gg. H. Ridho No.40 174b Email : ghina_cilik@yahoo.com