DARI NIZAMUDDIN

14. FITNAH MEDIA

Hari ini tanpa kita hadir mesyuarat dan buat keputusan dan sebarkan semua tipudaya dan propaganda dalam internet/whatsapp/facebook. Hati akan bersatu atau berpecah? Dapat ijtimaiyat atau tak dapat ijtimaiyat? Di nizamuddin, satu benda pun tak dihantar melalui internet/whatsapp/facebook. Mereka yang buat macam itu sebab mereka nak pecahkan ijtimaiyat yang ada di nizamuddin. Saya minta dengan tuan-tuan jangan percaya apa pun perkhabaran yang berlaku di nizamuddin yang ada di internet/whatsapp/facebook sehingga tuan-tuan sendiri meneliti perkara tersebut dengan nizamuddin. Yang paling baik ialah kita pergi sendiri ke sana dan tengok dengan mata kepala kita sendiri apa yang berlaku di sana. Bila dah tengok sendiri, maka akan lupa semua sangkaan yang ada dalam kepala otak kita. Tiada pergaduhan di sana. Kerja berjalan macam biasa seperti dulu. Ada orang yang nak jadi mahsyur dan letak khabar-

khabar yang tak betul, fitnah dalam media. (Sumber : Maulana Syamim Bayan Maghrib 07/12/2016 Sri Petaling)

Selebaran/tulisan yang sudah di buat buku atau ebook (format pdf). Disebarkan diseluruh Indonesia. Kalau para pendukung setia syuro alami di Indonesia jujur itu diambil dari medsos. Facebook, web, Whatsapp, youtube dsb. Maka hal yang wajar korban para penanggung jawab di indonesia, maulana para ustadz dan orang khawas, para ahbab dsb. Mereka para pengguna medsos khususnya Whatsapp. Bukan hanya sampai disitu orang-orang terdekat para penanggung jawab dan Maulana pengguna Whatsapp ini juga mempengaruhi orang-orang disekitarnya untuk percaya informasi yang di dapat dari Whatsapp tersebut. Senjata pemungkas terakhir pun dibuat dengan menyusun buku/tulisan yang punya team editor sendiri. Buku inilah yang disebar keseluruh indonesia untuk membentuk keyakinan terhadap tulisan tersebut.

Para pendukung Syuro alam tentu akan mengatakan bahwa hal tersebut sudah di tanyakan kepada para masyeikh waktu Ijtima di Beaufort Sabah dan musyawarah Indonesia di Ancol bahwa tulisan dsb yang beredar adalah benar.

Tapi jangan lupa satu hal ada Yasin yang aktif menyebar isu-isu dikalang masyeikh sehingga pemikiran mereka juga sudah mulai larut terhadap pengaruh Yasin. Sehingga pembicaraan para masyeikh sudah terpengaruh oleh isu-isu yang disuntikkan oleh Yasin dan orang-orang munafiq lainnya.

Pecahnya perang jamal dan siffin juga karena adanya peran orang-orang munafiq dibekalangnya.

15. BUKTI ADANYA PERAN ORANG MANAFIQ DALAM PERSELISIHAN INI.

a. Adanya percobaan pembunuhan kepada Maulana Saad sebanyak 4 kali.

b. Adanya pemukulan kepada para pendukung maulana Saad DB atau pihak Syuro alami. Untuk tetap menciptakan suasana yang panas dikedua belah pihak.

c. Adanya team Cyber khusus yang berusaha untuk menjatuhkan karakter Maulana Saad supaya markaz Nizamuddin bisa resmi di tutup.

Ikhtilaf para masyeikh : Dulu tatkala nabi musa as berdakwah tidak semua orang mau jadi pengikutnya. Setelah Nabi Isa

AS hadir tidak semua pengikut nabi Musa AS mau ikut dengan Nabi isa AS. begitu juga ketika Nabi muhammad saw hadir tidak semua pengikut dari Nabi Isa as mau ikut. Padahal kata Allah swt mereka mengenali Nabi saw melebih anaknya sendiri. Tapi mereke tidak mau ikut kenapa ? karena ege, yaitu kenapa bukan kami ?

Begitu juga ketika peralihan dari Maulana Ilyas ke Maulana Yusuf tidak semua dari pengikut Maulana Ilyas setuju dengan pengangkatan Maulana Yusuf sebagai Amir Dakwah. Begitu juga dari Maulana Yusuf ke Maulana Inamul Hasan, tidak semua pengikut maulana Yusuf setuju dengan Maulana Inamul Hasan sebagai Amir Dakwah. sekarang di era Maulana Saad juga terjadi fitnah sehingga tidak semua pengikut Maulana Inamul Hasan mau menerima Maulana Saad sebagai Amir Dakwah.

Dakwah akan kuat jika 3 komponen ini bersatu :

10. Nasab : Personel dalam Dakwah

11. Sanad : Nizamuddin

12. Amal : Dakwah Ahlul Batil buat kerja untuk melemahkan kerja dakwah ini dengan merusak 3 komponen

tersebut. Merusak Nasab yaitu dengan menghancurkan wibawa Maulana Saad sebagai pelanjut kerja dari keluarga Maulana ilyas rah.a. Sedangkan Nasab Dakwah kita ini selain dari para masyeikh termasuk yang paling utama adalah keturunan dari keluarga Maulana Ilyas rah.a. Lalu mereka berusaha memutuskan Sanad Dakwah dari Nizammuddin dengan membuat markaz dakwah baru. Dan memindahkan amal dakwah keluar dari nizammuddin.

Mufti Zainal Abidin pernah cerita tentang kisah 3 sapi vs singa :

1. Sapi warna merah

2. Sapi warna putih

3. Sapi warna hitam

Ketika 3 sapi bersatu singa tidak bisa mengalahkan mereka. Mulai singa buat siasat. Tahap I Singa berkata dengan sapi merah dan sapi putih bahwa sapi hitam itu buruk tanpa sapi hitam

maka kalian akan kuat terbebas dr keburukan sapi hitam. Maka sapi putih dan merah menyetujuinya. Akhirnya singa menerkam sapi hitam berhasil sesuai rencananya.

Tahap II Singa mendekati sapi putih lalu mengatakan bahwa sapi merah tidak cocol sama sapi putih.

Kamu sapi putih akan lebih baik tanpa sapi merah. Maka sapi putih terbuai omongan singa shg menyetujuinya. Maka singapun menerkam sapi merah.

Tahap III Kini sapi putih sudah sendirian, lemah dari pertahanan menghadapi singa. Maka singa

mendatangi sapi putih dan siap menerkamnya. Sapi putih berkata ketika kamu mulai dari menerkam sapi hitam aku sudah merasakan bahwa bagian dari diriku sudah mati.

Kini ahlul batil sedang bekerja untuk menghancurkan dakwah dengan fitnah- fitnah karena kalo dibunuh akan ada pengganti. Tapi dengan fitnah maka mereka akan berpecah sehingga

nusrotullah berhenti. (Sumber : Bayan Bapak Cecep Firdaus)

16. AHKLAK SEORANG PEMIMPIN

a. Bismillahirrahmanirraheem Letter to Hazrat Maulana Ibrahim Dewla SB DB from Bangle Wali Masjid Markaz

Nizamuddin Signed By Hazrat Ji Maulana Saad Kandhlavi Damat'Barkatuh and Drafted By Mufti

Shahzad SB DB All are requested to make special Duas and give sadqa for the betterment of Hazrats health May Allah grant him Shifa and provide him with a complete and speed recovery Muhammad Saad sahb make dua for Hazrat Maulana Ibraheem dawla sab for his health

Hazrat Molana Ibraheem sahb is in USA, his operation today because of heart attack. Allah knows best. Muhammad Sa'ad

Bismillahirrahmanirrahim Surat kepada Hazrat Maulana Ibrahim Dewla SB DB dari Bangle Wali Masjid

Markaz Nizamuddin Ditandatangani Oleh Hazrat Ji Maulana Saad Kandhlavi Damat'Barkatuh dan

Draft oleh Mufti Shahzad SB DB Semua diminta untuk membuat doa khusus dan memberikan sedekah untuk

kemajuan kesehatan Hazrat. Semoga Allah memberinya kesehatan dan memberinya pemulihan yang lengkap

dan cepat. Muhammad Saad Sahab membuat Doa untuk Hazrat Molana Ibrahim Dewla

sahab karena kesehatannya Hazrat Maulana Ibrahim Sahab yang berada di Amerika Serikat, operasinya hari ini karena serangan jantung.

Allah tahu yang terbaik. Muhammad Sa'ad Allah tahu yang terbaik. Muhammad Sa'ad

- Hazrat Molana Abdul Sattar sb - Hazrat Molana Mufti Shazad sb - Hazrat Molana Farooq sb - Hazrat Bhai Mursaleen - Hazrat Hafiz Salman sb

In a very Good environment All akaberen. Alhamdulillah had lunch. Masha Allah

Dari markaz internasional Molana Saad sb Ameer dunia telah mengutus jamaat Akabereen Elders dalam pelayanan sb Molana Ibrahim. Untuk menerima dan membuat Eyadat tentang kesehatannya kepadanya. Jamaat pergi ke rumah sb ibrahim Molana di Gujrat. Jamaat akaberen Elders

- Hazrat Molana Abdul Sattar sb - Hazrat Molana Mufti Shazad sb - Hazrat Molana Farooq sb - Hazrat Bhai Mursaleen - Hazrat Hafiz Salman sb

Dalam lingkungan yang sangat baik semua akaberen Alhamdulillah makan siang. Masha

Allah. (Sumber : Muhammad Iqbal Khismir India)

c. Ketika musim dingin di India sampai pada puncaknya. Banglawali masjid banyak kedatangan tamu foreign. Keadaan di masjid begitu ramai sehingga tamu foreign harus tidur di lantai 5. Keadaan lantai 5 ketika itu belum selesai. Atapnya juga belum selesai terpasang. Sehingga jamaah yang tidur di atas begitu merasakan keadaan dingin yang sangat. Ditengah malam ketika jamaah semua sudah tidur. Satu orang dari lantai dasar berjalan ke lantai 5 untuk tidur disana. Tubuh beliau pun mulai berbaring di antara jamaah yang sedang tidur dengan perlengkapan tidur apa adanya. Dikegelapan malam itu seseorang melihatnya dan bertanya. Ya syeikh, mengapa engkau tidur disini? Sebaiknya kembalilah ke kamarmu dan tidurlah disana. Apa jawab beliau... Bagai mana aku bisa tidur nyenyak di kamarku. Sedangkan tamu-tamu Allah SWT mereka tidur dalam keadaan kedinginan

Beliau adalah Maulana Saad DB. (Sumber : Bayan Bhai Syafiq Di Musyawarah Medan bulan

maret 2017)

b. Sikap Maulana Saad DB. Sama dengan sikap Maulana Ilyas rah.a Salah saya... kesalahan saya Kisah maulana ilyas Pada suatu saat, beliau pergi ke salah satu kota di India yang bernama Lucknow. Di tempat itu, beliau diundang oleh seorang Bupati yang kaya raya di wilayah itu, untuk sarapan pagi. Untuk keperluan itu, orang tadi mengutus pembantunya, menyampaikan undangan ke Maulana Ilyas. Pembantu itu, mengatakan kepada Maulana Ilyas : “Tuan, diundang oleh majikan saya untuk sarapan pagi pukul 09.00”. Padahal, undangan orang tersebut sebenarnya pukul 08.00, bukan pukul 09.00. Karena undangan dikatakan pukul 09.00, maka Maulana Ilyas datang tepat pada pukul 09.00. Sedangkan ulama-ulama lain yang diundang orang tadi, sudah datang terlebih dahulu, yaitu pukul 08.00, karena memang undangan yang disampaikan juga pukul 08.00. Lantaran Maulana Ilyas datang pukul

09.00, sesuai dengan waktu yang disampaikan oleh pembantu orang tadi, maka beliau telah terlambat satu jam. Oleh karena itu, maka Maulana Ilyas dicaci maki di hadapan para undangan lainnya, oleh bupati si peng undang tersebut. Dikatakannya: “Engkau telah buat kerja yang besar, tetapi pada saat menghadiri undangan engkau tidak datang tepat pada waktunya. Kemana ummat ini akan engkau bawa ?”. Mendengar cacian ini, Maulana Ilyas diam saja. Tidak menjawab sepatah katapun. Setelah acara makan pagi selesai, maka Maulana Ilyas pulang kembali ke New Delhi dengan menggunakan kendaraan kereta api. Pada malam hari, di rumah orang Bupati tersebut, saat dia akan tidur, dipijit-pijitlah kepalanya oleh pembantu yang menyampaikan undangan ke Maulana Ilyas. Dia berkata:“Wahai tuan, sebenarnya bukan Maulana yang salah. Sayalah yang salah, karena menyampaikan kepada Maulana undangan pukul 09.00. Sayalah yang salah menyampaikan waktu undangan tersebut kepada Maulana. Dan Maulana ternyata datang tepat pada waktunya”. Mendengar tutur kata pembantunya tadi, Bupati itu gelisah sepanjang malam sampai pagi. Setelah pagi tiba, maka diajaknya seluruh undangan yang hadir pada acara makan pagi tersebut ke New Delhi, untuk menemui Maulana Ilyas. Sampai di New Delhi dan berjumpa dengan Maulana Ilyas, Bupati tadi minta ma’af kepada Maulana disaksikan oleh seluruh undangan yang pernah mendengarkan caci maki Bupati kepada Maulana Ilyas. Menyadari kesalahannya, Bupati tadi menangis dan menangis, sehingga Maulana Ilyas ikut menangis. Mengapa saling menangis ?. Karena Bupati telah menyadari kesalahannya dan Maulana juga merasa bahwa itu juga karena kesalahannya sendiri.

Sebagai da’i kita harus bersikap tawadhu’, dan selalu mengakui kesalahan sendiri serta merasa bahwa kesalahan orang lain juga karena kesalahan kita sendiri. Sebagai da’i harus berani mengakui : “Karena dosa yang saya perbuat, maka orang lain berbuat seperti itu. Bukan salah dia, tetapi salah saya”. (Sumber : Bayan Maulana

Syamim At Markaz Yala 1990)

Baca juga kisah Abu Bakar Siddiq di caci maki ra dan kisah Nabi Yusuf as di fitnah. Mereka hanya diam. Begitu juga sikap Maulana Saad DB.

17. HAYATUSH SHAHABAH

Kisah Saqifah Bani Sa‟idah Diriwayatkan oleh al Baihaqi dari ibnu Ishaq tentang khutbah Abu Bakar ash Shiddiq

r.a. di Saqifah Bani Sa‟idah ( Hari Saqifah Bani Sa‟idah). Kata Abu Bakar r.a., “Sungguh tidak sesuai dan tidak patut untuk kaum muslimin mempunyai dua orang amir (pemimpin). Karena jika demikian akan mengakibatkan munculnya perselisihan dalam semua urusan, kesatuan akan pecah dan mereka akan hancur bercerai berai. Dalam keadaan demikiaan sunnah Rasulullah saw. akan ditinggalkan, bid‟ah akan meraja rela, fitnah akan tersebar dan menguasai setiap ruang lingkup dan tidak seorang pun akan mendengar nasihat untuk perbaikan di kalangan mereka.”

Dikeluarkan oleh al Baihaqi dari Salim bin Abid, hadist mengenai bai‟at Abu Bakar r.a. Dalam hadist itu dikatakan: Seorang lelaki Anshar berkata, “Dari kalangan kalian (Anshar) seorang amir dan dari kalian (Muhajirin) seorang amir.”

Umar berkata, “Bagaimana mungkin dua bilah pedang dapat dimasukkan ke dalam sebuah sarung.”

Dikeluarkan oleh At Thabrani dari Abdullah bin Mas‟ud r.a. katanya, “ Wahai manusia, hendaklah kalian senantiasa taat dan bersatu-padu dalam satu jamaah, karena sesungguhnya itu adalah tali Allah yang Dia telah memerintahkan hambah-NYA supaya berpegang kepadanya. Apa yang kamu tidak suka dalam jamaah itu adalah lebih baik dari apa yang kamu suka dalam keadaan kamu berpecah-belah. Karena sesungguhnya Allah swt. Tidak akan menciptakan sesuatu kecuali menciptakan untuknya titik noktah di mana ia akan berakhir di sana. Dan sesungguhnya agama islam telah sampai pada zaman keutuhan dan kekuatannya. Suatu saat nanti ia akan sampai juga ke penghujungnya. Di dalam tempo itu, ia akan mengalami keadaan naik dan turun hingga ke hari kiamat. Akhir dari yang demikian itu adalah kemiskinan (kefakiran) dan kesusahan di mana si fakir tidak akan memperoleh orang yang akan bersedekah kepadanya dan si kaya tidak akan berpuas hati dengan apa yang dimilikinya. Keadaan menjadi bertambah buruk sehingga seorang lelaki yang fakir apabila mengadu kepada saudara lelakinya atau pun anak saudaranya, namun mereka tidak akan memberikan apa- apa kepadanya.”

“Begitu jaga seorang peminta sedekah akan berkeliling hingga dua kali jum‟at, namun ia tidak akan menjumpai seorang pun yang memberikan sesuatu kepadanya. Apabila keadaan menjadi sedemikian genting, bumi akan mulai tenggelam, dan semua manusia akan melihat tanah yang dipijaknya tenggelam, kemudian bumi akan terus tenggelam “Begitu jaga seorang peminta sedekah akan berkeliling hingga dua kali jum‟at, namun ia tidak akan menjumpai seorang pun yang memberikan sesuatu kepadanya. Apabila keadaan menjadi sedemikian genting, bumi akan mulai tenggelam, dan semua manusia akan melihat tanah yang dipijaknya tenggelam, kemudian bumi akan terus tenggelam

Seseoarang bertanya, “Wahai ayah Abdur Rahman, apakah isi bumi itu?” Kata Abdullah bin Mas‟ud, “Kepingan-kepingan emas dan perak, tetapi ketika itu tidak

akan memberikan manfaat hingga hari kiamat.” Haistami mengatakan hadist ini telah diriwayatkan oleh Thabrani dengan sanad-

sanadnya. Dikeluarkan oleh Abu Nu‟aim dalam kitab al Hilyah dari jalur Mujalid dan didalam

riwayatnya, “Hubungan Silaturrahmi akan terputus dan tidak aka nada yang ditakuti oleh si kaya melainkan kefakiran, dan si fakir tidak akan mendapati seorang pun yang dapat memenuhi keperluannya, tetapi tidak memperoleh bantuan apa- apa.”

Dikeluarkan oleh Ahmad dari seorang lelaki, katanya: Kami membawa sesuatu untuk dihadiahkan kepada Abu Dzar r.a. kami membawakannya keju, lalu kami menanyakan mengenai dirinya, tetapi gagal menemuinya. Seseorang berkata bahwa Abu Dzar telah meminta izin untuk mengerjakan haji dan ia telah diizinkan untuk melakukannya.

Kami mendatanginya di Baldah, yaitu Mina. Ketoka kami berada disampingnya, seseorang berkata kepadanya, “Utsman r.a. telah mengerjakan shalat empat rakaat, ia tidak mengqashar shalat itu menjadi dua rakaat di dalam perjalanan.”

Berita itu menyebabkan Abu Dzar r.a. sedih lalu berkata, “Aku telah mengerjakan shalat bersama Rasulullah saw. dan beliau shalat dua rakaat . Aku juga telah mengerjakan shalat bersama Abu Bakar r.a. dan Umar r.a..”

Kemudian Abu Dzar r.a. pun bangun lalu shalat sebanyak empat rakaat. Seseorang berkata kepadanya, “Engkau telah mencela perbuatan Amirul Mu‟minin (Usman r.a.) kemudian melakukan perbuatan yang sama (yaitu shalat empat rakaat).”

Abu Dzar r.a. berkata, “Perselisihan dengan Khalifah merupakan perkara yang berat. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda kepada kami di dalam khutbahnya, „Akan terjadi setelah aku, suatu pemerintahan oleh amir (khalifah), maka sesungguhnya ia telah mencabut tali Islam dari lehernya, taubatnya tidak akan diterima kecuali apabila ia memperbaiki kesalahannya, berbaiat kepada amirnya lagi dan menjadi orang yang mendukung dan membantunya.‟ Rasulullah saw. telah memerintahkan kami untuk melakukan tiga hal, „Hendaknya mengajak manusia Abu Dzar r.a. berkata, “Perselisihan dengan Khalifah merupakan perkara yang berat. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda kepada kami di dalam khutbahnya, „Akan terjadi setelah aku, suatu pemerintahan oleh amir (khalifah), maka sesungguhnya ia telah mencabut tali Islam dari lehernya, taubatnya tidak akan diterima kecuali apabila ia memperbaiki kesalahannya, berbaiat kepada amirnya lagi dan menjadi orang yang mendukung dan membantunya.‟ Rasulullah saw. telah memerintahkan kami untuk melakukan tiga hal, „Hendaknya mengajak manusia

Dikeluarkan oleh Abdurrazzaq dari Qatadah r.a., bahwa Rasulullah saw., Abu Bakar, Umar, dan Utsman r.hum., pada awal kekhalifahan mereka telah mengerjakan shalat qashar dua rakaat di Makkah dan di Mina, kemudian Utsman r.a. mengerjakannya sebanyak dua rakaat.

Ketika Ibnu Mas‟ud r.a. diberi tahu mengenai hal ini, ia berkata, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooj i‟uun.”

Kemudian ia bangun dan mengerjakan shalat empat rakaat. Seseorang berkata kepadanya, “Engkau telah mengucapkanInnaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji‟uun, tetapi mengapa mengerjakan shalat empat rakaat?”

Ia menjawab, “Perselisihan (dengan khalifah adalah suatu kemungkaran.” (al Kanz) Dikeluarkan oleh Bukhari dab Abu Ubaid dalam kitab al Amwal dan al

Ashbahanidalam kitab al Hujjah, dari Ali r.a., katanya, “Putuskanlah sebagaimana yang telah kamu putuskan, karena sesungguhnya aku tidak suka perselisihan hingga menyebabkan orang banyak berpecah-belah. Aku akan mati sebagaimana sahabat- sahabatku mati.”

Ibnu Sirrin mengatakan bahwa riwayat yang menyebutkan penentangan Ali r.a. terhadap keputusan khalifah-khalifah yang sebelumnya adalah dusta.

Dikeluar kan Oleh al Askari dari Salim bin Qais al „Amiri, katanya bahwa Ibnu al Kiwa berkata kepada Ali r.a. mengenai sunnah, bid‟ah, jamaah, dan perpecahan. Ali r.a. menjawab, “Wahai Ibnu Kiwa, engkau telah menghafal permasalahan dan hendaklah engkau memahami jawabannya juga. Demi Allah, sunnah adalah sunnah Nabi Muhammad saw., dan bid‟ah adalah apa yang terpisah dari sunnah itu. Demi Allah, jamaah adalah perkumpulan semua ahli haq (yang berada di atas kebenaran) walaupun jumlah mereka sedikit. Perpecahan adalah perkumpulan ahli batil walaupun jumlah mereka banyak.” (al Kanz)

Dikutip dari kitab Hayatush Shahabah Terjemahan Jilid 2 hal. 2-4

18. APA NANTI YANG AKAN KITA LAKUKAN ?

Sebagai bahan renungan untuk kita semua. Apa nanti yang akan kita lakukan ketika para masyeikh kita rujuk kembali …? Kata-kata yang sudah terucap sudah terekam rapi di audio visual. Kata-kata yang sudah terucap sudah tersemat di halaman facebook kita. Kata-kata yang sudah terucap sudah sudah dibaca ratusan orang di grup-grup Whatsapp. Ketika itu terjadi rasa malu dalam diri kita jauh lebih kuat. Malu untuk datang ke Markaz Kebun Jeruk Malu untuk datang ke Markaz Nizamuddin Malu untuk gabung dengan teman-teman di halaqah Malu untuk gabung dengan teman-teman di Markaz Karena rasa malu lebih kuat dalam diri kita. Sehingga kita pun mulai meninggalkan amalan dakwah.

Sebelum rasa malu itu lebih kuat dan lebih membesar dalam diri kita. Datanglah ke Nizamuddin dibulan oktober 2017 ini untuk kembali menapak tilas usaha dakwah yang telah dihidupkan bertahun-tahun disana.

Sebahagian besar sumber tulisan diambil dari audio atau surat yang pro Syuro alami. Supaya mereka lebih yakin karena sumber dari hasil karya mereka sendiri