Indikator Keluar an

3. Pendidikan dan pelatihan jarak jauh yang melibatkan penggunaan video tutor ial dan modul latihan di dalam elear ning.

4. Daftar kontak relawan dalam SIG (sistem infor masi geogr afis) ber ikut kompetensi dan car a menghubunginya.

5. Dukungan teknis / Help Desk yang dapat dihubungi melalui live chat dan sur at elektr onik atau for um.

6. Informasi kinerja relawan dalam SIG yang memudahkan sponsor untuk mengetahui pr ogr am ker elaw anan apa yang bisa dilakukan ber sama.

3.6. Relawan TIK sebagai Stakeholder s

Sub bab ini ber isi penjelasan ter kait per an r elaw an TIK dalam pr ogr am pembangunan masyar akat infor masi yang dilaksanakan oleh pemer itah dan per usahaan mitr anya mengutip dar i Cahyana (2013). Dalam pembahasannya akan ditunjukan beber apa kendala War des yang dapat ditangani dengan melibatkan st akeholder s pendukung seper ti r elaw an TIK. Hal ini penting untuk disampaikan kar ena banyak t elecent er yang ber hasil ber kat manfaat kontr ibusi r elaw an (Acevedo, 2005), dan

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 35

t elecent er ini sama fungsinya dengan War des (Lihat penger tian t elecent er di sub bab 2.4).

War des menur ut br osur “W@r des – War net Desa” yang diter bitkan Kementr ian Komunikasi dan Infor matika adalah tempat yang menyediakan keper luan akses inter net dan layanan konten digital ser ta ber bagai fasilitas lain untuk mendukung ter laksananya tr ansaksi bisnis secar a online . Pada tahun 2012, r elaw an TIK Gar ut dan Kor ea menemukan hambatan dalam pemanfaatannya sebagai ber ikut (Cahyana, 2012) :

1. Linux tidak digunakan kar ena penggunanya tidak mengenal jenis sistem oper asi ini.

2. Komputer r usak kar ena tidak ada st abilizer yang dapat menahan lonjakan listr ik secar a tiba-tiba.

3. Layanan fir ewall , updat e , dan anti vir us dalam sistem oper asi Micr osoft Window s tidak difungsikan.

4. Pengguna tidak dapat menggunakan Netbook.

5. Koneksi inter net ter putus atau lambat.

6. Sistem int er net billing atau ser ver tidak ber fungsi.

7. Spesifikasi komputer tidak ber saing dengan pesaing.

8. Lambatnya dukungan teknis. Ber dasar kan temuan masalah ter sebut, ditetapkanlah solusi

sebagaimana tampak pada tabel 3.3. Penyebab masalah ter sebut meliputi aktivitas-aktivitas di dalam daur hidup aplikasi infor matika, yang meliputi analisis dan per ancangan [AD], Implementasi [I], dan Pemelihar aan [M]. Misalnya masalah komputer r usak kar ena tidak ada st abilizer yang dapat menahan lonjakan listr ik secar a tiba-tiba [RM3] di War des adalah disebabkan kar ena kelemahan dalam analisis dan per ancangan [AD] di sisi Per usahaan dan Pemer intah.

36 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Tabel 3.3. Masalah War des dan Solusinya

Manajer 1. Spesifikasi komputer tidak 1. Pelatihan manajemen ber saing dengan pesaing. [MM1]

dan bisnis 2. Layanan fir ewall, updat e, dan anti

2. Pelatihan dasar TIK vir us dalam sistem operasi

untuk pengguna akhir Micr osoft Window s tidak difungsikan. [MM2]

Pengguna 1. Linux tidak digunakan karena Pelatihan dasar TIK untuk pengguna tidak menguasainya.

pengguna akhir [PM1] 2. Netbook tidak digunakan karena pengguna tidak menguasainya. [PM2]

Rekanan 1. Koneksi inter net terputus atau 1. Evaluasi ter hadap lambat. [RM1]

spesifikasi fasilitas TIK 2. Sistem int er net billing atau ser ver

2. Per baikan layanan tidak ber fungsi. [RM2]

inter net dan dukungan 3. Komputer rusak karena tidak ada

teknis st abilizer yang dapat menahan

3. Pengaw asan ber sama lonjakan listr ik secar a tiba-tiba.

keber fungsian fasilitas [RM3]

TIK 4. Lambatnya dukungan teknis [RM4]

Solusi umum per masalahan ter sebut dengan melibatkan fungsi r elaw an TIK di dalamnya adalah sebagaimana tampak pada tabel 3.4. Dengan memper hatikan solusi ter sebut dan sistem r elaw an TIK, pr ogr am yang dapat dilakukan oleh Relaw an TIK untuk War des adalah sebagai ber ikut :

1. Program pelatihan untuk masyar akat pengelola dan pengguna War des. Mater i pelatihannya meliputi :

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 37

a. Pengenalan per angkat TIK dan penggunaannya secar a baik dan benar .

b. Pengembangan model bisnis dan pemelihar aan aset TIK.

2. Program pendampingan War des, yang meliputi :

a. Penyampaian infor masi kebutuhan War des dan sar an pengembangan War des kepada Pemer intah, dan kepada Per usahaan ter kait non pengembang, seperti ISP ( Int er net Ser vice Pr ovider ), Bengkel, atau Per usahaan Manufaktur Platfor m TIK yang digunakan.

b. Pemanfaatan Knowladge Management Syst em atau situs w eb Helpdesk , di mana Relaw an TIK ber fungsi sebagai penyampai pengetahuan dan help desk alter natif apabila War des mengalami masalah teknis.

Tabel 3.4. Solusi Per masalahan War des Memper hatikan Entitas

Kasus Sousi

[RM3] : [AD] Pengadaan perangkat pelindung perangkat keras komputer melalui per usahaan mitra

[PM1,PM2] : [I] Pelatihan dasar TIK bagi pengguna akhir disekitar War des

[RM1, RM2, RM4] : [M] 1. Member ikan alter natif penyedia layanan inter net 2. Menyediakan basis pengetahuan online agar ter w ujud aktivitas ber bagi pengetahuan di antara st akeholder s . 3. Menggunakan layanan relaw an TIK untuk mengatasi masalah perangkat lunak yang ber sifat sementar a sebelum ditangani oleh per usahaan.

[MM1, MM2] : [I] Pendidikan dan pelatihan model bisnis dan pengelolaan aset TIK bagi pengelola War des.

38 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Dengan demikian, terdapat empat entitas yang mempengar uhi kiner ja War des dan CAP, yakni Pemer intah dan Per usahaan yang melaksanakan daur hidup aplikasi infor matika, masyar akat yang ter libat dalam pener apannya, ser ta Relaw an TIK yang melaksanakan evaluasi. Sebagai or ganisasi non pr ofit, r elaw an TIK tidak ter libat dalam pr oses pengadaan, tetapi membantu semua pihak dalam pemanfaatannya. Relaw an TIK juga tidak dapat dilibatkan dalam peker jaan yang ditentukan di dalam kontr ak pengadaan War des, seper ti pemasangan per angkat War des.

Gambar 3.7. Fungsi st akeholder s War des

Keter libatan Relaw an TIK dalam pemanfaatan War des ini sangat penting jika dikaitkan dengan manfaat yang dihar apkan dar i War des, yang meliputi:

1. Mengenal dan belajar tentang komputer dan inter net;

2. Memper kaya infor masi, data dan fakta dar i ber bagai per istiw a;

3. Memper luas w aw asan dan cakr aw ala ilmu dan pengetahuan;

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 39

4. Menyambungkan silatur ahmi teman dan ker abat dar i ber bagai penjur u dunia;

5. Meningkatkan daya pemikir an dan kemampuan menelaah secar a kr itis; Dar i manfaat War des ter sebut diketahui ada tiga jenjang keahlian

yang har us dicapai oleh masyar akat infor masi, yakni:

1. Penguasaan teknologi , ter kait manfaat War des poin 1;

2. Penguasaan informasi dan komunikasi , ter kait manfaat War des poin 2 sampai 5; dan

3. Peningkatan tar af kehidupan dengan teknologi, infor masi, dan komunikasi, ter kait manfaat War des point 6. Per luasan pengetahuan dan jejar ing sosial tidak akan dicapai oleh

pengguna Wardes apabila mer eka tidak menguasai komputer dan inter net. Contohnya jika dikembalikan kepada masalah yang ter jadi di Gar ut, pengguna War des tidak akan mencapai tahap kedua apabila masih tidak dapat mengoper asikan Linux dan netbook yang mungkin digunakan di War des, dan War des belum mendapatkan dukungan teknis yang cepat baik dar i per usahaan yang mengadakan per angkat War des atau sambungan inter net. Demikian pula apabila pengguna War des tidak tahu bagaimana memper luas pengetahuan mer eka dan memanfaatkan jejar ing sosial, maka mer eka tidak akan dapat mencapai peningkatan tar ap kehidupan dengan War des.

Relaw an TIK khususnya har us dapat membantu masyar akat mencapai tiga tahapan masyar akat infor masi. Apalagi jika tahapan ter sebut dilihat dar i pendekatan “buta-melek-cer das”, maka keahlian yang har us dimiliki masyar akat ber kelipatan dua, sebagaimana tampak pada gambar 3.8. Buta difahami sebagai kondisi di mana seseor ang tidak tahu atau belum mencapai tahapan ter tentu, sementar a melek difahami sebagai kondisi sebaliknya, dan cer das difahami sebagai kondisi ter baik

40 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

di mana seseor ang mensyukur i apa yang dimilikinya dengan tidak mer ugikan or ang lain dan dapat melindungi dir inya dar i ber bagai ancaman. Hubungan jenjang keahlian dengan tahapan pembangunan kemampuan Acevendo (2005) adalah sebagaimana tampak pada gambar

Gambar 3.8 Matr iks indikator keahlian masyar akat i nfor masi

Seseor ang dalam masyar akat infor masi dianggap buta teknologi apabila ia tidak mengetahui dan tidak mampu menggunakan teknologi yang dapat member i keuntungan kompetitif bagi dir inya. Untuk menjadi melek teknologi, ia har us menguasai minimalnya keahlian dasar TIK melalui pendidikan dan pelatihan. Ia dianggap cer das dalam penguasaan teknologi apabila penggunaan teknologi tidak membahayakan dir inya dan or ang lain. Kecer dasan ter sebut mulai dar i kemampuannya melindungi komputer dar i ker usakan yang disebabkan lonjakan listr ik hingga kemampuan membatasi akses kepada simpanan data di inter net.

Seseor ang dalam masyar akat infor masi dianggap buta infor masi dan komunikasi apabila ia tidak tahu dan tidak mampu mer ubah data menjadi infor masi yang dapat member i keuntungan kompetitif bagi dir inya. Untuk mengubahnya menjadi melek infor masi, ia har us

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 41

menguasai keahlian melek infor masi melalui pendidikan dan pelatihan. Ia dianggap cer das infor masi dan komunikasi apabila mampu melindungi dir inya dar i infor masi dan komunikasi yang mer ugikan, baik infor masi itu datang kepada dir inya dar i or ang lain atau ber asal dar i dir inya untuk or ang lain. Misalnya ia tidak membuat infor masi tentang or ang lain tanpa data yang akur at yang akan mer ugikan dir inya dan or ang lain.

Dan seseor ang dalam masyar akat infor masi dianggap buta tar af kehidupan apabila ia tidak mengetahui atau tidak dapat menggunakan keahli an TIK, infor masi, dan komunkasinya untuk keuntungan kompetitif. Melek tar af kehidupan dapat dicapai melalui pelatihan bisnis ber basis TIK. Ia dianggap cer das tar af kehidupan apabila tidak melakukan bisnis ber basis TIK yang mer ugikan dir inya dan or ang lain.

3.7. Tinjauan Aktivitas Relawan TIK Indonesia

Banyak aktivitas r elaw an TIK di Indonesia yang dilakukan oleh anggota masyar akat dengan atau tanpa melalui lembaga sw adaya masyar akat. Bagian ini akan menyor oti aktivitas r elaw an TIK yang melaksanakan tindakan r elaw annya melalui Relaw an TIK Indonesia. Pemilihan or ganisasi Relaw an TIK Indonesia ini diper timbangkan dengan melihat str uktur kepengur usan or ganisasi Relaw an TIK Indonesia yang telah ter sebar di ber bagai pr ovinsi di Indonesia. Tinjauan ter hadap aktivitas r elaw an TIK di dalam or ganisasi ini ber dasar kan dokumen lapor an pengur us w ilayah Relaw an TIK Indonesia dalam r apat ker ja nasional Relaw an TIK Indonesia di Sur abaya tanggal 23 Mei 2013.

Dokumen lapor an ber upa ber kas pr esentasi dalam for mat PDF ter sebut diper oleh dar i Dir ektor at Pember dayaan Infor matika, Dir ektor at Jender al Aplikasi Infor matika, Kementr ian Komunikasi dan Infor matika Republik Indonesia, meliputi 18 lapor an pengur us Relaw an TIK

42 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Indonesia w ilayah Aceh, Bali, Gor ontalo, Jakar ta, Jaw a Bar at, Jaw a Tengah, Jaw a Timur , Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur , Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utar a, Nusa Tenggar a Bar at, Sulaw esi Utar a, Sulaw esi Bar at, Sumater a Utar a, Sumater a Selatan. Data yang digunakan dar i lapor an meliputi aktivitas yang telah dilaksanakan r elaw an TIK, peser ta, dan lokasinya. Dua lapor an yang tidak digunakan adalah lapor an dar i w ilayah Gor ontalo kar ena ber kas tidak dapat dibuka, dan w ilayah Aceh kar ena tidak ber isi infor masi kegiatan yang telah dilaksanakan.

Dikaitkan dengan lapisan layanan dar i infr astr uktur komunitas TIK, lapor an menujukan r elaw an TIK telah melaksanakan dua dar i empat layanan yang ada, yakni layanan pengembangan sumber daya manusia dan kolabor asi. Kolabor asi dilaksanakan oleh Relaw an TIK dalam pengembang sumber daya manusia yang dilakukannya. Dilapor kan r elaw an TIK per nah ber kolabor asi dengan or ganisasi laba dalam pr oyek Taman Digital, dengan or ganisasi nir laba non r elaw an TIK dalam pr oyek Saka Telematika, dan dengan or ganisasi nir laba r elaw an TIK lainnya dalam pr oyek Ger akan Desa Membangun.

Lapor an menyebutkan keter libatan Relaw an TIK Indonesia dalam Ger akan Desa Membangun yang di dalamnya ada kegiatan r ekayasa aplikasi mitr a desa, tetapi tidak dijelaskan secar a r i nci apa aktivitas atau per annya sehingga tidak ada indikasi Relaw an TIK Indonesia telah melaksanakan layanan pengembangan sumber daya TIK. Lapor an juga tidak menyebutkan dilaksanakannya layanan penyampaian infor masi di mana r elaw an TIK ber tindak sebagai br oker infor masi yang mencar ikan infor masi yang diinginkan masyar akat.

Pengur us pusat Relaw an TIK Indonesia telah membentuk pengur us w ilayah di sejumlah pr ovinsi di Indonesia. Selanjutnya beber apa pengur us w ilayah Bali, Jaw a Bar at, Jaw a Timur , Kalimatan

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 43

Selatan, Lampung, Nusa Tenggar a Bar at, dan Sumater a Selatan dilapor kan telah membentuk pengur us cabang di ber bagai kabupaten. Ar tinya sekitar 39 per sen dar i selur uh w ilayah dilapor kan telah menyediakan pengelola ker elaw anan TIK di tingkat kota / kabupaten, dan sebanyak 61 per sen tidak diketahui sudah atau belum melakukan usaha ter sebut. Keter sediaan pengelola baik di w ilayah atau cabang ini ikut menentukan keter sediaan basis r elaw an TIK di tengah masyar akat.

Basis r elaw an TIK mer upakan satuan r elaw an TIK ter kecil yang dapat ber kontribusi ter hadap penambahan jumlah populasi masyar akat infor masi pada wilayah geogr afis ter tentu. Di dalam str uktur organisasi Relaw an TIK Indonesia, satuan ter kecil ini ber nama komisar iat. Dar i lapor an diketahui hanya 11 per sen atau dua w ilayah saja yang ber hasi l membangun pengur us komisar iat di per gur uan tinggi atau univer sitas, yakni Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggar a Bar at. Jika dikaitkan dengan usaha membangun masyar akat Indonesia dan memper hatikan luasnya sebar an kota dan pedesaan di Indonesia, maka peningkatan jumlah basis r elaw an TIK ini penting untuk dilakukan oleh r elaw an TIK per intis.

Ter kait dengan aktivitas pengembangan sumber daya manusia inter nal, dilapor kan hanya satu w ilayah saja yang telah melaksanakan pelatihan untuk pelatih bagi r elaw an TIK. Pelatihan ter sebut ber manfaat agar r elaw an TIK dapat melatih masyar akat menguasai keahlian melek infor masi dan TIK. Walau demikian, semua w ilayah dilapor kan ber hasil member ikan pelatihan TIK kepada masyar akat. Hal ini mer upakan petunjuk bahw a di setiap w ilayah telah ter sedia sumber daya manusia yang dapat menyelenggar akan pendidikan dan pelatihan TIK bagi masyar akat. Tidak menutup kemungkinan or ang yang ber gabung dengan Relaw an TIK Indonesia adalah yang ter latih sebagai pelatih sehingga tanpa pelatihan untuk pelatih pun mer eka mampu menyelenggar akan

44 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

pelatihan TIK bagi masyar akat. Dalam pembahasan ini tidak dapat ditunjukan apakah kemampuan w ilayah dipengar uhi oleh adanya r elaw an TIK seper ti itu kar ena tidak disebutkan dalam semua lapor an kompetensi r elaw an TIK yang menjadi pelatih untuk setiap jenis pelatihan yang diselenggar akannya.

Aktivitas pengembangan sumber daya manusia ekster nal dilakukan r elaw an TIK melalui ber agam pelatihan melek infor masi dan teknologi kepada masyar akat. Tempat yang dipilih r elaw an TIK menur ut lapor an meliputi sekolah, sekr etar iat or ganisasi massa, tempat ibadah, kantor pemer intahan, dan t elecent er . Aktivitas r elaw an TIK yang dilakukan di t elecent er dilapor kan ter jadi di wilayah Kalimantan Selatan, Lampung, Maluku Utar a, Nusa Tenggar a Bar at, Sulaw esi Utar a, dan Sumater a Utar a. Kegiatannya meliputi peningkatan kapasitas oper ator t elecent er dan pelatihan melek TIK bagi masyar akat. Telecent er yang menjadi tempat atau digunakan oleh r elaw an TIK meliputi meliputi w ar ung inter net pedesaan, mobil communit y access point , dan mobil pusat layanan inter net kecamatan Walau hanya 33 per sen dar i selur uh w ilayah yang ada melaksanakan kegiatannya di t elecent er , hal ini sudah member ikan peluang keber hasilan t elecent er seper ti yang disampaikan Acevendo (2005). Kegiatan di t elecent er ini penting kar ena r elaw an TIK sebagai st akeholder s sekunder diper lukan sebagai pelatih dan pendamping bagi t elecent er sebagaimana dijelaskan dalam sub bab 3.4.

Kelompok pengguna TIK yang menjadi peser ta peatihan TIK menur ut lapor an meliputi apar atur pemer intahan, gur u dan pelajar dar i jenjang sekolah dasar hingga atas atau kejur uan, mahasisw a per gur uan tinggi, komunitas kepemudaan, keagamaan, anggota lembaga sw adaya masyar akat. Sekitar 61 per sen melapor kan aktivitas r elaw an TIK di sekolah. Hal ini memper kuat hasil penelitian yang dikutip dalam sub bab

3.4 bahw a sekolah mer upakan jenis or ganisasi yang paling banyak

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 45

dibantu oleh r elaw an. Walau penelitian menyebutkan sekolah mer upakan tempat per ekr utan atau kader isasi r elaw an usia 16-24 tahun, namun tidak ada satupun dar i lapor an yang menyebutkan per ekr utan r elaw an TIK dilakukan saat kegiatan dilaksanakan r elaw an TIK di sekolah.

Mater i yang disampaikan r elaw an TIK kepada masyar akat didominasi oleh aplikasi inter net. Hal ini w ajar kar ena sekitar 61 per sen dar i w ilayah yang ada dilapor kan telah member ikan mater i inter net sehat kepada masyar akat. Tabel 3.5 menunjukan jumlah w ilayah yang menyelenggar akan mater i keahlian TIK yang dikategor ikan ber dasar kan keahli an dasar TIK yang akan dijelaskan pada sub bab 5.2. Wilayah yang lapor annya tidak menyebutkan secar a spesifik latihan TIK nya tidak ditambahkan ke dalam tabel ter sebut.

Tabel 3.5. Mater i TIK bagi Masyar akat

Jumlah Wilayah Kategor i Mater i Penyelenggar a

Komputer 4 Aplikasi Desktop

8 Jar ingan Komputer

7 Aplikasi Inter net

Relaw an TIK member ikan mater i TIK untuk pengguna akhir sehingga w ajar apabila mater i tentang aplikasi inter net dan desktop menjadi dominan. Jika memper hatikan penjelasan keahlian dasar TIK pada sub bab 5.2 dan per angkat lunak yang digunakan dalam aktivitas pemenuhan infor masi pada sub bab 4.3, keahlian kategor i aplikasi desktop dan inter net ini menunjang keahlian melek infor masi yang

46 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

diper lukan masyar akat infor masi. Adapun keahlian TIK kategor i komputer dan jar ingan komputer diper lukan oleh r elaw an TIK dalam aktivitas pemasangan dan pemelihar aan sebagaimana akan dijelaskan dalam sub bab 5.2. Lebih tepat kalau keahlian ini diber ikan untuk calon r elaw an TIK kelompok pengembang yang ter libat dalam pemasangan per angkat TIK untuk masyar akat.

Lapor an menyebutkan Relaw an TIK w ilayah Jaw a Bar at ber inter aksi dengan kelompok pengembangan melalui Ger akan Desa Membangun. Dalam ger akan ini desa mener apkan aplikasi Mitr a Desa. Aplikasi ini dikembangkan oleh Inst it ut e of Educat ion Development , Social, Religious and Cult ur al St udies (Infest) Yogyakar ta, yakni or ganisasi nir laba yang beker ja secar a sw adaya untuk meningkatkan kualitas masyar akat Indonesia melalui pendidikan, pembangunan jejar ing infor masi, dan advokasi masyar akat. Par a pengembang aplikasi Mitr a Desa di Infest yang member ikan aplikasi ter sebut secar a gr atis kepada masyar akat dapat disebut r elaw an TIK kelompok pengembang. Kar ena tidak ter libat dalam r ekayasa aplikasi ter sebut maka aktivitas Relaw an TIK Indonesia w ilayah Jaw a Bar at dalam pr ogr am Ger akan Desa Membangun kemungkinan seputar pemasangan dan pelatihan aplikasi Mitr a Desa.

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 47

4. KERANGKA KERJA PEMENUHAN INFORMASI

4.1. Tahapan Pr oses

Kemampuan menggunakan TIK tidak akan membaw a kepada manfaat infor masi apabila tidak diikuti dengan melek infor masi. Dan seseor ang tidak dianggap melek infor masi apabila ia tidak dapat menjalankan pr oses pemenuhan infor masi. Dengan memper hatikan cir i or ang yang melek infor masi (Rab, 2007), keahlian melek infor masi (Eisenber g dan Ber kow itz, 1990) dan aktivitas SI (O’brian dan Mar akas, 2005) yang ter sebut dalam pembahasan tentang masyar akat infor masi sebelumnya, dibuatlah tahapan pr oses pemenuhan infor masi yang skemanya tampak pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Skema tahapan pr oses pemenuhan infor masi

Secar a r ingkas tahap pr oses pemenuhan infor masi, deskr ipsi dan hubungannya dengan level keahlian melek infor masi (Eisenber g dan Ber kow itz, 1990) sebagaimana tampak pada tabel 4.1. Str uktur r incian aktivitasnya sebagaimana tampak pada gambar 4.2.

48 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Tabel 4.1. Tahap Pr oses Pemenuhan Infor masi

Level Keahlian Melek Proses Pemenuhan Informasi Informasi

Tahap

Deskripsi

Menentukan spesifikasi identifikasi infor masi

I. Penentuan tugas dan

I. Analisis

Kebutuhan

infor masi yang har us

Infor masi

dipenuhi

Mer ancang ur utan infor masi

II. Str ategi penemuan

II. Per ancangan

pr oduksi

aktivitas, ber ikut w aktu,

infor masi

tempat, teknik, dan

III. Menggunakan sumber daya SI nya.

infor masi

IV. Sintesis

III. Implementasi

Mempr oduksi infor masi

r ancangan

ber dasar kan r ancangan

V. Evaluasi

IV. Evaluasi

Pemenuhan spesifikasi

pr oduksi

dan kepuasan pengguna

V. Pemelihar aan

Menjaga keter sediaan dan

infor masi

memper bahar ui infor masi

Keahlian melek infor masi level “menentukan tugas dan mengidentifikasi infor masi” dibutuhkan dalam tahap “analisis kebutuhan infor masi”. Pada tahap ini, pengguna infor masi menentukan spesifikasi infor masi yang dibutuhkannya, yang meliputi batasan infor masi, bentuk sajian infor masi, tenggat w aktu pemenuhannnya, dan lain sebagainya. Apabila pemenuhan infor masi ini dilakukan oleh br oker infor masi, maka spesifikasi infor masi dapat disampaikan pengguna kepadanya baik di dunia nyata ataupun di dunia maya / inter net.

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 49

si

a rm

fo n i

hu n e

ep s a

it v ti k

an

a ci

n ri r

tu ku

tr .S

50 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Keahlian melek infor masi level “str ategi menemukan infor masi” dan level “menggunakan infor masi” dibutuhkan dalam tahap “per ancangan pr oduksi infor masi”. Pada tahap ini, pihak yang memenuhi infor masi menentukan ur utan aktivitas pr oduksi infor masi, ser ta w aktu, tempat, teknik, dan sumber daya SI untuk setiap aktivitas ter sebut. Total w aktu aktivitas tidak boleh melampaui tenggat w aktu pemenuhan infor masi.

Keahlian melek infor masi level “sintesis” diper lukan dalam tahap “implementasi”. Pada tahap ini, selur uh aktivitas dilaksanakan melaui pr oses pr oduksi sesuai dengan r ancangan. Dengan memper hatikan Kar valics (2007), Gudauskas (2011), dan Rab (2007), r incian aktivitas pr oduksi infor masi adalah sebagaimana tampak pada gambar 4.3.

Gambar 4.3. Rincian aktivitas pr oduksi infor masi

Pr oses pr oduksi infor masi diaw ali dengan aktivitas pencar ian data pada sejumlah media penyimpanan atau dar i seseor ang dengan memper hatikan spesifikasi infor masi. Pencar i data har us mengenali infor masi yang dicar inya, menaksir nilai data yang ditemukan, ser ta mengetahui kapan pencar ian dapat atau har us diakhir i. Data yang

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 51

ditemukan dan dipilih kemudian disusun dan disimpan dalam media penyimpanan data.

Setelah pencar i an data selesai , aktivitas selanjutnya adalah pemr osesan data. Aktivitas ini mer upakan sintesis atau penyusunan infor masi dengan mengkombinasikan data yang ter kumpul sedemikian r upa sehingga menjadi data bar u yang ber ar ti dan ber guna bagi penggunanya. Infor masi yang dihasilkan kemudian disampaikan kepada pengguna dalam for mat dokumen yang dikehendakinya

Keahlian melek infor masi level “evaluasi” diper lukan dalam tahap “evaluasi” dan tahap “pemelihar aan”. Infor masi yang telah dihasilkan dievaluasi untuk memastikan telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan dan dapat diter ima oleh pengguna. Apabila telah memenuhi har apan pengguna, infor masi yang ter susun dan ter simpan kemudian dipelihar a agar tidak hilang selama kebutuhan akan infor masi itu ada, dan diper bahar ui saat munculnya kebutuhan bar u.

Gambar 4.4. Tr anfor masi data dan infor masi

Jika infor masi adalah data yang ber ar ti dan ber guna bagi seseor ang (O’Br ien dan Mar akas, 2008), maka infor masi dapat dianggap sebagai data dan per lu dipr oses lagi saat tidak ber ar ti dan ber guna bagi

52 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

seseor ang. Kar enanya setelah infor masi ditemukan, jika per lu dipr oses kembali untuk membuat nilai atau menjadi infor masi bagi pengguna yang menemukannya (Rab, 2007). Demikianlah daur pemr osesan data di mana dar i data dapat kembali menjadi data, dan dalam per putar an ter sebut or ang mengambil data yang ber nilai sebagai infor masi.

Adapun aktivitas kendali kiner ja selur uh aktivitas dalam pr oses pemenuhan infor masi, dilaksanakan oleh semua pihak yang ber kepentingan, ter utama pengguna infor masi. Masukan

bagi pengukur an kiner ja adalah keluar an dar i setiap aktivitas. Hasil penilaian kiner ja ini menjadi penentu apakah aktivitas selanjutnya dapat dijalankan atau aktivitas yang sudah ber jalan per lu diulang. Komunikasi di dalam masyar akat infor masi umumnya melalui media komunikasi digital dengan atau tanpa w aktu jeda.

4.2. Per angkat Teknologi

Apabila kepemilikan infor masi menjadi kekuat an pendor ong bagi per ubahan dan pembangunan dalam masyar akat infor masi (Kar valics, 2007), ser ta menjadi penentu keber hasilan or ang atau bisnis (Fenner , 2002), maka pr oses pemenuhan infor masi ini akan senantiasa ada setiap har i dalam masyar akat infor masi. Dan apabila TIK menjanjikan keuntungan kompetitif (Gudauskas, 2011), maka per angkat TIK ini akan digunakan oleh masyar akat infor masi dalam pr oses pemenuhan infor masi. Oleh kar enanya diper lukan keahlian teknis penggunaan per angkat pada setiap level melek infor masi (Rab, 2007; Andr etta, 2005).

Dengan memper hatikan deskr ipsi tahapan pr oses pemenuhan infor masi pada sub bab 4.1 dan asumsi pr oses tersebut dilakukan oleh lebih dar i satu or ang, gambar an seder hana penggunaan per angkat TIK dalam pr oses ter sebut adalah sebagaimana tampak pada gambar 4.5.

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 53

Gambar 4.5. Kolabor asi ber basis TIK dalam masyar akat infor masi

Per angkat lunak sistem dan aplikasi memfungsikan komputer dan jar ingannya (baik kabel atau nir kabel) sehingga dapat mendukung selur uh aktivitas dalam pr oses pemenuhan infor masi. Kombinasi per angkat lunak, komputer , dan jar ingan memungkinkan ter jadinya pengiriman data, infor masi, dan pengetahuan di antar a pengguna secar a:

1. Offline menggunakan aplikasi pr esentasi semisal Libr eOffice Impr ess, atau media penyimpanan digital semisal flash disk dan CD ( compact disk ) / DVD ( digit al ver sat ile disk ) ROM ( r ead-only memor y ).

2. Online menggunakan layanan cetak dan ber bagi penyimpanan digital dalam LAN atau inter net, ataupun menggunakan aplikasi t eleconfer ence untuk pengiriman tanpa w aktu jeda dan sur at elektr onik atau situs w eb untuk pengiriman dengan w aktu jeda. Pengir iman infor masi kepada penggunanya selain dalam bentuk

digital mungkin juga dalam bentuk ter cetak. Sementar a aplikasi pengolah data yang digunakan dalam pr oses ter sebut mengakomodasi data jenis

54 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

teks, suar a, gambar , dan video. Oleh kar enanya ber bagai jenis per angkat masukan dan keluar an mungkin digunakan dalam pr oses ter sebut, seper ti layar monitor , act ive speaker , mikr ofon, pr int er , scanner , dan kamer a.

Gambar 4.6. Unit sistem komputer dengan per ipher al -nya (Mayer s, 2007)

Sumber daya TI ter sebut ter sedia dalam masyar akat infor masi sebagai aset pr ibadi yang tidak dibagi, aset pr ibadi yang dibagikan untuk mendapatkan insentif uang atau insentif lainnya, dan aset umum yang dikelola oleh pemer intah. Aset ter sebut ada yang menetap seper ti PLIK (Pusat Layanan Inter net Kecamatan) dan ada juga yang ber ger ak dengan menggunakan kendar aan seper ti Mobil PLIK.

Setiap or ang dapat mencar i keuntungan dar i infor masi di inter net dengan komputer nya yang ter hubung dengan modem inter net, atau dengan menyew a komputer di w ar ung inter net. Inter net dapat menghantar kan setiap or ang kepada data, infor masi, komunitas vir tual, atau banyak or ang dengan kepentingan yang sama, di mana penjual dapat ber temu dengan pembeli, atau yang mencar i dapat ber temu dengan apa yang dicar inya.

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 55

Internet

Gambar 4.7. Ker ja kolabor atif dalam masyar akat melek infor masi

Tahapan pr oses pemenuhan infor masi mungkin akan sama antar a satu kasus dengan kasus lainnya, namun sumber daya yang digunakan akan ber beda sesuai dengan konteks infor masi yang dibutuhkannya. Oleh kar enanya har us didefinisikan dengan jelas kapan, di mana, bagaimana dan kenapa aktivitas masukan, pr oses, keluar an, dan kendalinya dilakukan, ser ta sumber daya apa yang digunakan.

Gambar 4.8. Aktivitas dan sumber daya pr oses pemenuhan infor masi

56 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

4.3. Identifikasi Per angkat Lunak

Dengan menggunakan pendekatan aktivitas SI, teknologi yang digunakan dalam pr oses pemenuhan infor masi dibagi menjadi empat kategor i sebagaimana tampak pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Kategor i Teknologi

Kode Kategori Deskripsi

K.1 Penyampaian Menyampaikan data dan infor masi kepada or ang yang membutuhkannya

K.2 Pencar ian Menemukan ber kas digital, data atau infor masi

K.3 Penyimpanan Menyimpan media penyimpanan digital dan memanipulasinya

K.4 Pengolahan Mengolah data menjadi infor masi sesuai dengan kebutuhan

Kategor i ter sebut digunakan pada setiap aktivitas pemenuhan infor masi sebagaimana tampak pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Aplikasi dalam Aktivitas Pemenuhan Infor masi

A.1.1 Komunikasi di antar a or ang yang ber kepentingan K.1

A.1.2 Pembuatan

spesifikasi kebutuhan K.4 infor masi

dokumen

A.1.3 Penyampaian dokumen spesifikasi kebutuhan

K.1 infor masi

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 57

Tabel 4.3. Lanjutan

A.2.1.1 Pembuatan skema ur utan aktivitas K.4

A.2.1.2 Pembuatan Gantt Char t K.4

A.2.1.3 Pembuatan tabel sumber daya SI K.4

A.2.2 Penyampaian dokumen r ancangan K.1

A.3.1.1 Pencar ian data K.2

A.3.1.2 Penyimpanan data K.3

A.3.2 Pemr osesan data K.4

A.3.3 Penyampaian infor masi K.1

dengan K.1 spesifikasi kebutuhan

A.4.1 Pemer iksaan

kesesuaian

infor masi

A.4.2 Pemer iksaan kepuasan pengguna K.1

A.4.3 Penyampaian hasil evaluasi K.1

A.5.1 Pembuatan dokumentasi K.4

A.5.2 Penyimpanan dokumentasi K.3

Ber ikut ini adalah contoh aplikasi tidak ber bayar yang masuk dalam empat kategor i aplikasi ter sebut:

1. Audacity , mer upakan aplikasi pengolahan suar a sebagai penunjang dalam pr oduksi infor masi ber basis audio-video. Aplikasinya

di halaman w eb http:/ / audacity.sour cefor ge.net/

dapat

diunduh

gr atis

2. Blogger , adalah layanan publikasi blog milik Google yang memungkinkan penggunanya untuk ber bagi infor masi kepada pengguna inter net, dan infor masinya dapat ditelusur i oleh mesin pencar i.

dapat diakses di http:/ / w w .blogger .com

Layanan

inter net

cini

58 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

3. Brasero , adalah aplikasi bur ning ber basis desktop untuk menyalin ber kas digital ke CD/ DVD ROM. Aplikasi ber basis GNOME

diunduh di http:/ / pr ojects.gnome.or g/ br aser o/

4. Google Drive , yakni layanan komputasi aw an milik per usahaan Google untuk penyimpanan data di inter net yang juga menyediakan sejumlah aplikasi di dalamnya, seper ti Document untuk pengolah kata, Spr eadsheet untuk pengolahan data ber basis tabel, Dr aw ing untuk menggambar , dan lains sebagainya. Layanan ini memungkinkan pengolahan data dilakukan ber sama- sama dalam satu w aktu. Layanan ini dapat diakses oleh pengguna yang telah memiliki akun Google melalui situs w eb https:/ / dr ive.google.com/

5. Google Email atau Gmail, digunakan untuk mengir imkan sur at elektr onik. Penggunanya

dapat menuliskan sur at dan melampir kan ber kas ke alamat sur at elektr onik lainnya. Dengan menggunakan akun sur at elektr onik, pemiliknya dapat mengakses semua layanan Google. Layanannya dapat diakses pada alamat https:/ / mail.google.com/

6. Google Form , digunakan untuk membuat for mulir dan mengisinya secar a online . Data isianya disimpan dalam Google Spr eadsheet dan juga menyediakan statistik ber basis gr afis. For mulir nya dapat dibagikan melalui email, jejar ing sosial, atau halaman w eb langsung. Aplikasi ini sangat ber manfaat untuk pengumpulan data atau sur vei. Layanannya dapat diakses pada alamat https:/ / dr ive.google.com/

7. Google Hangout , digunakan untuk pertemuan / t eleconfer ence dan kolabor asi jar ak jauh. Per temuan dan kolabor asi ini dapat

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 59

diikuti oleh lebih dar i satu or ang. Layanannya dapat diakses pada alamat https:/ / plus.google.com/ hangouts

8. Google Plus , adalah jejar ing sosial yang digunakan untuk ber komunikasi dengan banyak or ang, dan ber bagi sumber daya data seper ti teks, gambar , dan video. Di dalamnya ter dapat fitur komunitas yang memungkinkan penggunanya ber temu dengan pengguna lainnya yang memiliki kesamaan minat dan tujuan. Layanannya dapat diakses pada alamat https:/ / plus.google.com/

9. LibreOffice , ter dir i dar i aplikasi Wr iter untuk pengolah kata, Calc untuk pengolahan data ber basis tabel ( spr eadsheet ), Dr aw ing untuk menggambar , Impr ess untuk pembuatan sli de pr esentasi, dan lain sebagainya. Per angkat lunak yang dihasilkan or ganisasi non

pada situs w eb http:/ / w ww .libr eoffice.or g/

pr ofit

10. Pitivi , yakni aplikasi pembuat video ber basis dekstop. Aplikasi ini dapat menggabungkan data teks, video, gambar , dan suar a menjadi video.

11. Ubuntu file manager , adalah per angkat lunak aplikasi yang ter integr asi dengan per angkat lunak sistem Ubuntu, digunakan untuk pengelolaan simpanan data (folder dan drive) dan manipulasi ber kas digital (salin, tempel, ganti nama, hapus, dan ubah). Selain itu, aplikasi ini juga digunakan untuk mencar i ber kas digital yang ter simpan pada media penyimpanan data yang ber ada di dalam atau ter hubung ke unit sistem komputer .

12. Youtube , selain dugunakan untuk mencar i dan mempublikasikan video, juga dapat digunakan untuk pengolahan data video. Tidak semua aplikasi dalam kategor i ter tentu digunakan dalam

aktivitas ter tentu. Untuk melihat aplikasi apa saja yang digunakan,

60 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

sebelumnya dibuatkan dulu kode untuk aplikasinya seper ti tampak pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Daftar Aplikasi

Nama Aplikasi

Kode

Audacity S.A1 Blogger

S.B1 Br aser o

S.B2 Google Dr ive

S.G1 Google Document

S.G2 Google Spr eadsheet

S.G3 Google Dr aw ing

S.G4 Google Email

S.G5 Google For m

S.G6 Google Hangout

S.G7 Google Plus

S.G8 Google Sear ch Engine

S.G9 Libr eOffice Wr iter

S.L1 Libr eOffice Calc

S.L2 Libr eOffice Impr ess

S.L3 Libr eOffice Dr aw

S.L4 Pitivi

S.P1 Ubuntu File Manager

S.U1 Youtube

S.Y1

Skenar io penggunaan aplikasi untuk setiap aktivitasnya dapat dibuat sebagaimana tampak pada tabel 4.5.

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 61

Tabel 4.5. Aplikasi dalam Pr oses Pemenuhan Infor masi

Aktivitas Kategori

Aplikasi Offline

Aplikasi Online

A.1.1 K.1

S.L1, S.L2

S.G2, S.G3, S.G5, S.G6, S.G7

A.1.2 K.4

S.L1, S.L2

S.G2, S.G3

A.1.3 K.1

S.L3, S.U1, S.B2

S.G1, S.G5, S.G7

A.2.1.1 K.4

S.L1, S.L4

S.G2, S.G4

A.2.1.2 K.4

S.L1, S.L2

S.G2, S.G3

A.2.1.3 K.4

S.L1, S.L2

S.G2, S.G3

A.2.2 K.1

S.L3, S.U1, S.B2

S.G1, S.G5, S.G7

A.3.1.1 K.2

S.U1

S.G9

A.3.1.2 K.3

S.U1

S.G1

A.3.2 K.4

S.A1, S.P1, S.L1, S.L2,

S.G2, S.G3, S.G4

S.L4

A.3.3 K.1

S.L3, S.U1, S.B2

S.B1,S.G1, S.G5, S.G7, S.G8, S.Y1

A.4.1 K.1

S.L1, S.L2

S.G2, S.G5, S.G7

A.4.2 K.1

S.L1, S.L2

S.G2, S.G5, S.G7

A.4.3 K.1

S.L3, S.U1, S.B2

S.G1, S.G5, S.G7

A.5.1 K.4

S.L1, S.L2, S.L4

S.G2, S.G3, S.G4

A.5.2 K.3

S.U1, S.B2

S.G1

Dengan melihat contoh pener apan aplikasi ter sebut, diper oleh data aplikasi per kategor i aktivitas sebagaimana tampak pada tabel 4.6.

62 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Tabel 4.6. Aplikasi dalam Pr oses Pemenuhan Infor masi

Kategori Aplikasi Offline Aplikasi Online

K.1 S.L1(3), S.L2( 3), S.L3(4), S.B1, S.G1(4), S.G2(3), S.G3, S.U1(4), S.B2(4)

S.G5(7), S.G6, S.G7(7), S.G8, S.Y1

K.2

S.G9 K.3

S.U1

S.U1(2), S.B2 S.G1(2) K.4

S.A1, S.P1, S.L1(6), S.L2(5), S.G2(6), S.G3(5), S.G4(3)

S.L4(3)

Untuk melihat secar a jelas aplikasi apa saja yang digunakan dalam setiap kategor i aktivitasnya, kode aplikasi nya dir ubah menjadi nama aplikasi seper ti tampak pada tabel 4.7.

Tabel 4.7. Aplikasi Offline dan Online Ber dasar kan Kategor i

Kode Kategori

Aplikasi Offline

Aplikasi Online

K.1

Penyampaian LibreOffice Wr iter, Blogger , Google

infor masi

LibreOffice Calc,

Drive, Google

LibreOffice Impress,

Document, Googe

Ubuntu File Manager, Spr eadsheet, Google Brasero

Email, Google For m, Google Hangout, Google Plus, Youtube

K.2 Pencar i data

Ubuntu File Manager

Google Sear ch Engine

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 63

Tabel 4.7. Lanjutan

Kode Kategori

Aplikasi Offline

Aplikasi Online

K.3 Penyimpan

Ubuntu File Manager, Google Drive

data

Br aser o

K.4 Pengolah data Audacity, Pitivi, Google Document,

LibreOffice Wr iter,

Google Spreadsheet,

LibreOffice Calc,

Google Drawing

LibreOffice Draw

4.4. Intensitas Penggunaan Per angkat Lunak

Angka dalam tanda kur ung yang tampak pada t abel 4.6 menunjukan ber apa kali aplikasi ter sebut digunakan. Ur utan aplikasi ber dasar kan kemungkinan intensitas penggunaannya sebagai mana tampak pada tabel

Tabel 4.8. Ur utan Kemungkinan Intensitas Penggunaan Aplikasi

Peringkat Kode

Nama Aplikasi

Intensitas

1 S.L1 Libr eOffice Wr iter

1 S.G2 Google Document

2 S.L2 Libr eOffice Calc

3 S.G5 Google Email

3 S.G7 Google Hangout

3 S.U1 Ubuntu File Manager

4 S.G1 Google Dr ive

4 S.G3 Google Spr eadsheet

5 S.B2 Br aser o

6 S.L3 Libr eOffice Impr ess

64 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Tabel 4.8. Lanjutan

Peringkat Kode

Nama Aplikasi

Intensitas

7 S.G4

Google Dr aw ing

7 S.L4

Libr eOffice Dr aw

8 S.Y1

Youtube

9 S.A1

Audacity

9 S.B1

Blogger

9 S.G6

Google For m

9 S.G8

Google Plus

9 S.G9

Google Sear ch Engine

9 S.P1

Pitivi

Keter angan intensitas dalam tabel 4.7 member i petunjuk pada aktivitas kategor i apa seseor ang yang lemah menguasai aplikasi ter tentu kemungkinan akan ter hambat. Misalnya jika seseor ang tidak menguasai aplikasi Ubuntu File Manager , sementar a aktivitas dalam pr oses pemenuhan infor masinya dilakukan secar a offline , maka kemungkinan ia bisa ter hambat pada aktivitas kategor i Pencar ian Data (K2), Penyampaian Data (K3), dan Penyampaian Infor masi (K5). Tingkat hambatannya ditentukan oleh intensitas penggunaan aplikasi. Relaw an TIK memper hatikan intensitas penggunaan aplikasi dalam tahap pendampingan paska latihan dasar TIK untuk menentukan pr ior itas bantuan kepada pengguna akhir .

Pemetaan aplikasi ke dalam aktivitas pemenuhan infor masi diper lukan untuk menentukan keahlian apa yang per lu diber ikan kepada pengguna akhir dan r elaw an TIK selaku pelatihnya. Pemetaan dalam sub bab ini dilakukan ber dasar kan skenar io. Per lu dilakukan sur vei untuk

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 65

mengetahui secar a pasti aplikasi apa saja yang digunakan di dalam komunitas TIK untuk setiap aktivitas pemenuhan infor masi.

Selain aplikasi, komponen TI pendukung aplikasi juga per lu dipetakan. Aplikasi Google Document misalnya, tidak dapat dimanfaatkan oleh pengguna apabila tidak ada komputer dan jar ingan. Dalam pembahasan studi kasus War des pada sub bab 3.4 ditemukan kondisi di mana War des tidak dapat dimanfaatkan pengguna kar ena ter lambatnya dukungan teknis. Hambatan pengguna ini dapat diatasi apabila r elaw an TIK mampu memasang dan memelihar a komponen TIK ser ta diber i akses untuk membantu War des. Oleh kar enanya, sumber daya penting lainnya bagi pr oses pemenuhan infor masi selain aplikasi adalah per angkat ker as komputer dan jar ingan.

Semua aplikasi online dan offline membutuhkan komputer , namun tidak semuanya membutuhkan jar ingan. Keter angan aplikasi offline dan online dalam tabel 4.7 menunjukan keter sediaan aplikasi dalam inter net, sehingga ditetapkan semua aplikasi online dalam

penggunaannya membutuhkan jar ingan inter net dan aplikasi offline tidak membutuhkan jar ingan internet. Dalam sudut pandang lain, jika kolabor asi tidak hanya dilakukan dengan memanfaatkan inter net, tetapi juga memanfaatkan jar ingan lokal, maka aplikasi semisal Ubuntu File Manager dapat ditentukan sebagai per angkat yang membutuhkan jar ingan lokal. Setiap or ang yang ter libat dalam pemenuhan infor masi saling ber bagi ber kas di dalam jar ingan lokal, di mana Ubuntu File Manager digunakan oleh setiap or ang untuk mengakses ber kas ter sebut.

Selain aplikasi atau per angkat lunak, per angkat teknologi lainnya yang per lu diidentifikasi adalah per angkat ker as, jar ingan, dan data. Car a identifikasinya sama dengan identifikasi aplikasi. Identifikasi dilakukan sampai selur uh sel dalam tabel aktivitas dan sumber daya pr oses

66 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

pemenuhan infor masi ter isi semua. Kelengkapan tabel ini mer upakan acuan bagi r elaw an TIK untuk menentukan mater i apa yang har us diajar kan dan untuk menentukan per angkat TIK apa yang har us diadakan.

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 67

5. KOMPETENSI RELAWAN TIK

5.1. Kompetensi Layanan

Kompetensi r elaw an TIK difahami sebagai kemampuan melaksanakan selur uh per an r elaw an TIK yang telah dibahas dalam sub bab 3.2. Kelompok-kelompok per an r elaw an TIK kemudian mengisi lapisan layanan dalam infr astr uktur komunitas TIK. Dengan demikian kompetensi r elaw an TIK juga dapat difahami sebagai kemampuan melaksanakan layanan kepada masyar akat infor masi. Bagian ini akan membahas kompetensi r elaw an TIK untuk layanan penyampaian infor masi, pengembangan sumber daya manusia, dan pengembangan sumber daya TIK, di mana layanan kolabor asi ter integr asi di setiap layanannya.

Kemampuan Menyampaikan Infor masi

Kemampuan r elaw an TIK melaksanakan layanan penyampaian infor masi dibangun oleh keahlian melek infor masi dan TIK. Relaw an TIK mendapatkan infor masi dengan mengikuti ker angka ker ja pemenuhan infor masi yang diaw ali dengan analisis kebutuhan infor masi dan diakhir i oleh pemelihar aan infor masi. Siapapun yang dilayani oleh r elaw an TIK, baik kelompok sponsor ataupun kelompok pengguna akhir , selalu menggunakan ker angka ker ja yang sama. Adapun keahlian melek TIK sebagaimana disebutkan di dalam sub bab 4.2 mer upakan penunjang keahli an melek infor masi. Dan layanan penyampaian infor masi dapat dilaksanakan sendir ian atau secar a kolabor atif. Oleh kar enanya kemampuan melaksanakan layanan kolabor asi ter kadang diper lukan dalam pelaksanaan layanan penyampaian infor masi.

68 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Kemampuan Mengembangkan Sumber Daya Manusia

Kemampuan r elaw an TIK melaksanakan layanan pengembangan sumber daya manusia dibangun oleh keahlian dasar TIK. Kemampuan ini diper lukan untuk melaksanakan tahap kedua pembangunan kapasitas yakni pelatihan dasar TIK kepada masyar akat. Keahlian dasar TIK yang diber ikan kepada masyar akat umumnya hanya meli puti kategor i aplikasi desktop dan inter net. Ter kadang seor ang r elaw an TIK pelatih hanya mampu mengajar kan sebagian dar i keahlian dasar TIK sehingga har us ber kolabor asi dengan r elaw an TIK lainnya agar masyar akat mendapat selur uh keahlian dasar TIK yang dibutuhkan.

TIK har us mampu memper siapkan sendir i komputer dan jar ingan yang akan digunakannya atau digunakan oleh masyar akat infor masi. Kemampuan ini dibangun oleh keahlian dasar TIK kategor i komputer dan jar ingan. Keahlian dasar TIK seor ang r elaw an TIK yang meliputi kategori komputer , aplikasi desktop, jar ingan, dan aplikasi inter net dapat diw ariskan kepada r elaw an TIK lainnya melalui pr ogr am pelatihan untuk pelatih.

Dalam situasi

ter tentu,

r elaw an

Kemampuan Mengembangkan Sumber Daya TIK

Sumber daya TIK ber kaitan dengan sistem dan pr oses bisnis kar ena pener apan TIK ter gantung hasil r ekayasa pr oses bisnis yang juga ter gantung hasil r ekayasa sistem. Oleh kar enanya kemampuan r elaw an TIK pengembang melaksanakan layanan pengembangan sumber daya TIK dibangun oleh keahlian r ekayasa sistem, pr oses bisnis, dan teknologi. Sebagian di antar a r elaw an TIK yang melaksanakan layanan ini adalah kalangan pengembang pr ofesional. Kelompok ini kadang menggunakan keahli an r ekayasa ulang pr oses bisnis untuk memaksimalkan keuntungan dengan TIK sesuai dengan tujuan masyar akat infor masi. Hammer dan

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 69

Champy dalam Rainer dan Cegielski (2011) ber kata bahw a pr oses bisnis per lu secar a r adikal dir ancang ulang untuk menur unkan biaya dan meningkatkan kualitas agar dapat menjadi lebih kompetitif dengan tenologi infor masi.

Walau demikian ter kadang r elaw an TIK pengembang tidak menguasai selur uh keahlian r ekayasa sehingga ia ber kolabor asi dengan pengembang lainnya dalam melaksanakan layanan ini. Adapun kolabor asi kelompok pengembang yang menguasai keahlian r ekayasa dengan kelompok pengger ak yang menguasai keahlian dasar TIK sebagaimana tampak pada gambar 5.1.

Gambar 5.1. Wilayah keahlian per sonal dalam ker elaw anan TIK

70 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Relaw an TIK pengger ak yang menguasai keahlian melek TIK dapat diber ikan kemampuan membangun plat for m oleh r elaw an TIK pengembang. Misalnya membangun situs w eb menggunakan CMS ( cont ent management syst em ) di mana r elaw an TIK pengger ak tidak per lu melakukan pemr ogr aman, tetapi cukup hanya mampu mengkonfigur asi saja. Kemampuan ini mir ip dengan kemampuan membangun komputer di mana r elaw an TIK pengger ak ter libat dalam konfigur asi BIOS ( Basic Input Out put Syst em ) atau kemampuan membangun jar ingan di mana r elaw an TIK ter libat dalam konfigur asi per angkat Access Point. Keahlian yang membangun kemampuan ini mer upakan lanjutan dar i keahlian dasar TIK sehingga disebut keahlian TIK lanjutan.

5.2. Kompetensi Pembangunan Kemampuan

Semua layanan digunakan untuk mendukung pelaksanaan tahapan pembangunan kapasitas yang rinciannya telah disampaikan dalam sub bab 3.2. Sub bab ini akan membahas kemampuan r elaw an TIK melaksanakan pembangunan kemampuan.

Ada dua aktivitas yang dilaksanakan pada tahap peningakatan kesadar an, yakni analisis kebutuhan dan pembangunan kesadar an. Pr oduk dar i analisis kebutuhan ini adalah daftar infor masi dan daftar TIK yang digunakan dalam pr oses pemenuhan infor masinya. Identifikasi infor masi yang dibutuhkan masyar akat dapat dilakukan oleh r elaw an TIK kelompok dan fungsi manapun yang menguasai keahlian melek infor masi atau minimalnya teknik pengumpulan data, sementar a identifikasi TIK hanya dapat dilakukan oleh r elaw an TIK yang menguasai keahlian melek infor masi dan TIK. Har apannya ada r elaw an TIK yang memi liki kemampuan r ekayasa, yang memiliki w aw asan terhadap per kembangan TIK, mungkin juga mampu mer ekayasa per angkat lunak, dan mampu mer ekayasa ulang pr oses bisnis untuk meningkatkan keuntungan

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 71

masyar akat dengan TIK, yang ter libat dalam aktivitas ini. Untuk aktivitas ini diper lukan per ekr utan r elaw an TIK dan pelatihan melek infor masi dan TIK.

Aktivitas pembangunan kesadar an adalah usaha meyakinkan masyar akat bahw a infor masi dan TIK yang diketahui dar i analisis kebutuhan sesuai dengan kebutuhan, menjadi solusi bagi per masalah, dan sesuai dengan har apan masyar akat. Aktivitas ini dapat dilakukan oleh semua r elaw an TIK yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan masyar akat untuk melaksanakan aktivitas ini, kar ena tidak sedikit masyar akat yang skeptis ter hadap kemampuan TIK.

keinginannya untuk memanfaatkan elemen infor masi dan TIK ter sebut, r elaw an TIK har us mampu mengajar kan keahlian dasar TIK nya kepada masyar akat. Setelah masyar akat menguasai keahlian dasar TIK, r elaw an TIK har us mampu mengaw asi dan mendampingi masyar akat dalam pener apan keahlian ter sebut.

Setelah masyar akat

menunjukan

5.3. Keahlian Dasar TIK

Sebagaimana disebutkan dalam sub bab 3.2, keahlian dasar TIK yang dilatihkan kepada masyar akat dalam pr oses pembangunan kapasitas adalah keahlian untuk penggunaan umum komputer mulai dar i pembuatan konten hingga menggunakan email dar i w eb. Pembuatan konten hingga email mew akili kategor i aplikasi desktop dan inter net. Adapun kategor i komputer dan jar ingan dimasukan sebagai kelengkapan yang diper lukan oleh r elaw an TIK sebagaimana dijelaskan dalam sub bab

5.1. Rincian str uktur keahlian dasar TIK kelompok pengger ak dan ur utannya adalah sebagaimana tampak pada gambar 5.2.

72 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Gambar 5.2. Keahlian TIK Spesialis Pengger ak

Tabel 4.7 pada bagian sebelumnya menunjukan penggunaan aplikasi desktop saat tidak memiliki sambungan inter net / offline dan penggunaan aplikasi inter net saat memiliki sambungan inter net / online . Dua aplikasi ter sebut dijalankan pada satu atau lebih komputer . Oleh kar enanya, kelompok pengger ak har us memi liki keahlian ter kait komputer , aplikasi desktop, jar ingan komputer , dan aplikasi inter net.

Kar ena aplikasi komputer tidak dapat dijalankan tanpa komputer dan jar ingan komputer tidak ber makna tanpa keber adaan komputer , maka penguasaan keahlian TIK spesialis pengger ak ini dimulai dar i komputer . Dalam kondisi belum ter hubung dengan jar ingan, keahli an ber ikutnya yang diper lukan adalah ter kait aplikasi desktop untuk pemenuhan infor masi. Daftar aplikasi offline pada tabel 4.7 dapat dijadikan acuan dalam menentukan aplikasi desktop mana saja yang har us dikuasai.

Sekalipun ker ja kolabor atif dapat ber jalan tanpa jar ingan dengan memanfaatkan media penyimpanan digital, namun untuk efisiensi kelompok pengger ak har us dapat memanfaatkan jar ingan komputer .

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 73

Oleh kar enanya keahli an ter kait jar ingan komputer menjadi ur utan ber ikutnya. Dan dalam kondisi ter hubung ke internet, kelompok pengger ak dapat memanfaatkan keahlian ter kait aplikasi inter net untuk membangun ker ja kolabor atif yang lebih luas lagi. Daftar aplikasi online pada tabel 4.7 dapat dijadikan acuan dalam menentukan aplikasi inter net mana saja yang har us dikuasai.

Gambar 5.3. Konfigur asi Per angkat Jar ingan dengan Wizar d

Kar ena r elaw an TIK itu dapat or ang pr ofesional dan amatir (CIVICUS, IAVE, dan UNV, 2007), maka keahlian TIK spesialis pengger ak ini har us dalam kategor i dasar dan mudah dipelajar i. Misalnya dalam membangun jar ingan komputer , kelompok pengger ak tidak per lu ter libat dalam konfigur asi ber basis teks yang r umit. Penggunaan per angkat jar ingan yang menyediakan car a konfigur asi ber basis gr afis atau menggunakan pilihan langkah ter pimpin lebih diutamakan.

Keahlian Dasar Komputer

Keahlian dasar komponen komputer dimulai dengan pengenalan nama dan fungsi setiap komponen unit sistem dan per ipher als . Setelah

74 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

mengetahuinya, keahlian ber ikutnya adalah per akitan komponen, di mana setiap komponen dan per ipher als har us ter pasang dengan benar . Setelah komputer ber bentuk dan dapat difungsikan, keahlian ber ikutnya adalah penyalaan komputer yang meliputi menghidupkan dan mematikan komputer . Keahli an ini diper lukan kar ena komputer tidak dapat member i manfaat apapun apabila tidak mengetahui car a menyalakannya. Dan ter akhir adalah keahlian ter kait cer das TIK, yakni mengamankan komputer agar tidak mer ugikan dir i sendir i dan or ang lain. Komputer dapat diamankan dengan membatasi akses masuk ke dalam unit sistem atau menggunakan per angkat pr oteksi untuk mencegah lonjakan listr ik atau sengatan listr ik.

Gambar 5.4. Str uktur keahlian Komputer

Keahlian dasar BIOS dimulai dengan keahlian pengelolan BIOS untuk keper luan instalasi per angkat lunak sistem. BIOS ini tidak per lu dipasang kar ena sudah ter tanam dalam Mot her boar d , yakni papan elektr onik di dalam unit sistem di mana kar tu-kar tu ekspansi, kabel data, dan kabel penyedia daya dilekatkan padanya. Saat komputer dinyalakan,

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 75

BIOS menampilkan infor masi dalam layar tampilan tentang bagaimana car a mengakses pr ogr am setup BIOS. Pr ogr am ini digunakan untuk mengkonfigur asi BIOS. Kepentingan utama pengguna di dalam BIOS adalah mengatur ur utan pembacaan media penyimpanan digital, apakah DVD ROM Dr ive dulu, HDD ( Har d Disk Dr ive ), atau USB ( Univer sal Ser ial Bus ) flash dr ive dulu. Jika kepentingannya adalah pemasangan sistem oper asi, maka ur utannya ber gantung kepada lokasi penyimpanan pr ogr am setup per angkat lunak sistemnya. Dan keahli an ter akhir dar i BIOS ini adalah ter kait cer das TIK, yakni bagaimana membatasi akses ke BIOS agar tidak ada or ang yang mendisfungsikan per angkat ker as atau jalur komunikasinya yang diper lukan oleh per angkat lunak aplikasi.

Keahlian dasar sistem oper asi dimulai dengan keahlian memasang per angkat lunak sistem dalam komputer . Sisi cer das TIK nya adalah har us mampu mengenali per angkat lunak sistem ber esiko (tidak asli) dan yang tidak, dan mengetahui car a mendapatkan per angkat lunak sistem yang aman (yang asli atau bebas vir us). Penggunaan per angkat lunak sistem tidak asli ber esiko menghilangkan atau mer usak data kar ena mallwar e yang dikandungnya. Keahlian pemasangan sistem oper asi ini ber gantung kepada keahlian dasar BIOS. Setelah sistem oper asinya ter pasang, keahlian ter akhir yang diper lukan adalah pengamanan sistem oper asi. Keahlian cer das TIK ini member ikan kemampuan membatasi akses masuk ke dalam sistem oper asi agar tidak semua or ang dapat menggunakan sumber daya si stem oper asi, seper ti aplikasi, data, per ipher als yang ter sambung, dan lain sebagainya.

Keahlian dasar media penyimpanan digital dimulai dengan memanfaatkan aplikasi pengelolaan ber kas / file yang ter sedia dalam sistem oper asi. Aplikasi ter sebut digunakan untuk mengakses ber kas dan membuat penyimpanan ber kas ( folder ) dalam media penyimpanan digital inter nal seper ti HDD dan dar i media penyimpanan digital ekster nal

76 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

seper ti USB flash disk . Ter masuk dalam keahlian pengaksesan adalah pencar ian ber kas dalam media penyimpanan digital. Keahlian lainnya adalah manipulasi ber kas dan r uang penyimpanan ber kas, di mana ber kas har us dapat diubah namanya, dipindahkan lokasinya, dan dihapus, ser ta media penyimpaan digital har us dapat dibagi atau disatukan. Keahlian ini penting kar ena aktivitas pr oduksi infor masi menyisakan ber kas sementar a dan mengur angi r uang penyimpanan ber kas. Dan keahlian ter akhir adalah ber kaitan dengan cer das TIK, yakni bagaimana membatasi akses ke ber kas dan penyimpananya.

Gambar 5.5. Str uktur keahlian dasar media penyimpanan data

Keahlian Dasar Aplikasi Desktop

Keahlian dasar ini meliputi pemasangan dan penggunaan aplikasi pr oduksi konten ber basis teks, gambar , suar a, dan video. Sisi cer das TIK nya adalah, keahlian mengenal aplikasi ber esiko dan tidak. Resiko

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 77

per angkat lunak aplikasi ini sama dengan r esiko per angkat lunak sistem. Keahlian yang ter akhir adalah penyampaian konten, baik melalui ber kas untuk pr esentasi atau melalui CD/ DVD ROM.

Gambar 5.6. Keahlian dasar aplikasi desktop

Keahlian penggunaan aplikasi desktop ini mer upakan keahlian pengguna akhir , yang digunakan dalam pr oses pemenuhan infor masi secar a offline . Relaw an TIK kelompok pengger ak menggunakan keahlian ini untuk menyediakan data dan infor masi bagi pengguna infor masi, dan masyar akat kelompok pengguna akan menggunakan keahlian ini untuk memenuhi kebutuhan infor masi mer eka.

Keahlian Dasar Jar ingan Komputer

Keahlian dasar ini meliputi pemasangan dan penggunaan jar ingan kabel UTP ( Unshielded Twist ed Pair ) dan jar ingan nir kabel Wifi untuk jar ingan lokal. Adapun penggunaannya adalah ter kait ber bagi sumber daya seper ti

78 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

pr int er . Keahlian jar ingan UTP ini har us dicapai ter lebih dahulu sebelum keahli an jar ingan nir kabel Wifi kar ena nir kabel dapat digunakan untuk menghubungkan dua jar ingan kabel.

Gambar 5.7. Str uktur keahlian dasar jar ingan komputer

Ur utan per tama keahli an dasar jar ingan kabel adalah pemasangan, yang meliputi ter minasi kabel UTP, penghubungan dua komputer dengan kabel cr ossover , penghubungan dua komputer atau lebih dengan kabel st r aight -t hr ought melalui swit ch (topologi bintang), dan pengalamatan komputer dengan alamat pr otokol inter net kategor i pr ivate. Pemilihan topologi bintang adalah kar ena umumnya per usahaan sekar ang ini menggunakan topologi ter sebut untuk kabel UTP. Adapun ter minasi kabel adalah pemasangan modular plug RJ-45v pada kedua sisi kabel agar kabel dapat dipasangkan ke por t RJ-45 pada komputer .

Setelah ter hubung, keahlian penggunaan jar ingan kabel dapat dibangun agar dapat membagi sumber daya per angkat lunak, per angkat ker as, dan data di dalam jar ingan lokal. Agar pr ivasi setiap pengguna komputer ter jaga, maka keahlian ter akhir pengamanan sumber daya. TIK

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 79

cer das ini mer upakan keahlian untuk membatasi akses pengguna dalam jar ingan ke sumber daya yang dibagi, misalnya melalui pengatur an akun pengguna sumber daya yang dibagi.

Keahlian dasar jar ingan nir kabel dimulai dar i penerapan topologi Ad-Hoc di mana banyak komputer dapat sali ng ter hubung tanpa membutuhkan per angkat lainnya dengan Wifi. Keahlian ber ikutnya adalah mener apkan topologi Infr astr uctur e di mana banyak komputer dapat saling ter hubung dengan Wifi melalui Access Point . Agar mampu menggabungkan dua local ar ea net wor k melalui Wifi, diber ikan juga keahli an pemasangan Br idge . Sisi cer das TIK dalam keahlian dasar jar ingan nir kabel ini adalah pembatasan akses ke dalam jar ingan nir kabel. Dan keahlian ini diakhir i dengan inter net, yang meliputi

pemasangan USB modem untuk satu komputer , modem r outer untuk penggunaan layanan inter net ber sama-sama

Keahlian Dasar Aplikasi Internet

Keahlian dasar aplikasi inter net jar ingan ini setelah peser ta dapat menghubungkan dir i ke inter net. Keahlian ini meliputi pengelolaan akun yang akan digunakan untuk penggunaan ber bagai aplikasi inter net. Sementar a Keahlian yang ber kaitan dengan cer das TIK adalah penapisan konten. Keahlian ini ber guna untuk membatasi konten dar i inter net agar tidak mengandung hal yang negatif. Keahlian pengumpulan data dengan menggunakan mesin pencar i dan for mulir online . Keahli an pengumpulan data ini diper lukan dalam aktivitas pengumpulan data secar a online dalam pr oses pemenuhan infor masi. Setelah data ter kumpul, keahlian ber ikutnya adalah yang digunakan untuk pengolahan data kolabor atif, meliputi pengolahan data tabel, gambar , dan teks. Di negar a dengan har ga sew a inter net yang mahal, pengolahan data suar a dan video tidak efisien dilakukan di inter net kar ena akan menghabiskan banyak kuota

80 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

data inter net. Aplikasi pengolah data di inter net ini tidak per lu dipasang di dalam komputer , kar ena dapat langsung digunakan menggunakan aplikasi int er net br owser .

Gambar 5.8. Str uktur keahlian dasar aplikasi inter net

Dan keahlian ter akhir adalah penyampaian konten secar a online menggunakan aplikasi inter net yang menyediakan w aktu jeda dan tanpa w aktu jeda. Aplikasi inter net yang dapat digunakan untuk diseminasi konten yang mengijinkan w aktu jeda misalnya sur at elektr onik, penyimpanan data online , situs w eb, dan semisal lainnya. Sementar a aplikasi internet yang dapat digunakan untuk diseminasi konten tanpa w aktu jeda misalnya t eleconfer ence .

5.4. Keahlian TIK lanjutan

Dalam sub bab 5.2 disebutkan bahw a r elaw an TIK kelompok pengger ak dapat dilatih agar mampu membangun plat for m TIK. Kemampuan ini dibangun oleh keahlian TIK lanjutan. Sebagaimana keahlian dasar TIK kategor i komputer dan jar ingan, keahlian TIK lanjut an ini pun menunjang

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 81

per an r elaw an TIK saat mer eka har us beker ja sendir i mengadakan plat for m penting yang diper lukan. Plat for m penting yang per lu dibangun oleh r elaw an TIK adalah situs w eb r elaw an TIK.

Kemampuan membangun situs w eb r elaw an TIK diper lukan khususnya oleh r elaw an TIK per intis yang membangun basis-basis r elaw an TIK. Situs w eb mer upakan kelengkapan basis r elaw an TIK. Kar enanya r elaw an TIK per intis har us dapat membangun atau member ikan keahlian membangun situs w eb relaw an TIK kepada r elaw an TIK binaannya. Kategor i keahlian TIK lanjutan ini ditentukan ber dasar kan kelengkapan situs w eb r elaw an TIK yang telah disebutkan dalam sub bab 3.5.

Ada banyak aplikasi w eb yang dapat dipelajar i untuk memenuhi kebutuhan situs w eb Relaw an TIK. Untuk pengadaan situs w eb Relaw an TIK yang mur ah dapat dicapai dengan memanfaatkan aplikasi Blogger dar i Google. Blogger menyediakan fitur penggunaan layanan nama domain, sehingga for mat nama domainnya dapat diubah sesuai dengan kebijakan or ganisasi r elaw an TIK. Ber ikut ini contoh penggunaan Blogger untuk memenuhi kebutuhan situs w eb Relaw an TIK ber ikut kelengkapannya :

1. Penyimpanan pengetahuan, misalnya dengan memanfaatkan Scr ibd dan fitur embed nya .

2. Penyimpanan ber kas di internet, misalnya dengan memanfaatkan

Box dan fitur embed nya.

3. Pendidikan dan latihan jar ak jauh, misalnya buku pelatihan digitalnya disimpan di Scr ibd sementar a komunikasi dengan instr uktur nya melalui For um Tanya Jaw ab dar i Google atau bisa juga menggunakan Google Hangout.

82 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

4. Daftar kontak r elaw an, misalnya pendaftar annya dengan For mulir Google dan hasilnya ditampilkan dalam halaman w eb Blog dengan memanfaatkan embed dar i Google Dr ive.

5. Dukungan teknis, misalnya dengan menggunakan For um Tanya Jaw ab dar i Google.

6. lapor an kiner ja r elaw an, misalnya dalam bentuk buku digital disimpan di Scribd atau dalam bentuk ar tikel diter bitkan di halaman Blog. Dengan memper hatikan pr ior itas dan keter gantungannya,

keahli an TIK lanjutan untuk r elaw an TIK kelompok pengger ak ini disusun sebagaimana tampak pada gambar 5.9. Dalam pr aktiknya, aplikasi yang digunakan dalam keahlian ini bisa ditentukan dengan per timbangan kelengkapan fitur , per kembangan teknologi, dan lain sebagainya. Misalnya dengan mempetimbangkan fitur , Moodle digunakan sebagai elear ning menggantikan kombinasi Scr ibd dan For um Tanya Jaw ab atau Hangout dar i Google.

Gambar 5.9. Keahlian TIK lanjutan

Keahlian Pembangunan Situs Web

Keahlian membuat situs w eb dengan Blogger yang per tama adalah pembuatan Blog. Keahlian ini membutuhkan hasil dar i keahlian dasar TIK kategor i inter net yakni akun email untuk keper luan r egistr asi.

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 83

Selanjutnya dilanjutkan dengan keahlian melakukan pengatur an ter hadap Blog, mulai dar i tampilan, tata letak, penulis, dan lain sebagainya. Keahlian ter akhir adalah pengelolaan domain, meliputi r egistr asi sew a nama domain dan pengalihan alamat Blog ke nama domain.

Gambar 5.10. Keahlian Pembuatan Situs Web

Keahlian Pembangunan Media Infor masi

Keahlian infor masi ber kaitan dengan pembuatan sar ana infor masi untuk publikasi lapor an kiner ja r elaw an TIK, pendaftaran r elaw an TIK bar u, dan infor masi r elaw an TIK. Keahlian yang per tama adalah pembuatan ar tikel yang meliputi penulisan dan pengelolaan ar tikel. Kemampuan penulisan ar tikel sangat ditunjang oleh keahlian dasar TIK kategor i aplikasi desktop atau inter net. Dalam pengelolaan ar tikel, r elaw an TIK har us dapat mengetahui ar tikel mana yang mengandung komentar dan per lu ditanggapi.

Keahlian yang kedua adalah ter kait pembuatan for mulir . Keahlian ini member ikan kemampuan kepada r elaw an TIK untuk membuat for mulir misalnya untuk pendaftar an anggota bar u ser ta kemampuan untuk menampilkan hasilnya dalam ar tikel Blog. Keahli an for mulir juga dapat digunakan sebagai alat sur vei untuk meneliti r espon masyar akat ter hadap ker elaw anan TIK.

84 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Gambar 5.11. Keahlian Pembuatan Media Infor masi

Keahlian Pembangunan Media Penyimpanan

Keahlian penyimpanan ini ter bagi menjadi dua, yakni pembuatan media penyimpanan untuk pengetahuan dan untuk ber kas. Dua keahlian ini member ikan kemampuan kepada r elaw an TIK untuk membuat dan mengelola. Keahlian pembuatan adalah r egistr asi layanan Scr ibd dan Box. Keahlian pengelolaan meliputi pengunggahan ber kas, pengatur an infor masi dan akses. Tampilan media penyimpanan ini di situs w eb dapat dalam bentuk daftar atau per dokumen.

Gambar 5.12. Keahlian Pembuatan Media Penyimpanan

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 85

Keahlian Pembangunan Media Komunikasi

Keahlian komunikasi diper lukan untuk menunjang pelatihan jar ak jauh dan dukungan teknis. Keduanya dapat menggunakan For um Tanya Jaw ab atau Hangout dar i Google. Sama dengan keahlian situs w eb, keahlian ini juga ditunjang oleh hasil keahlian dasar TIK kategor i inter net, yakni akun email yang akan digunakan dalam pembuatan For um. Sementar a keahli an pengelolaan diper lukan untuk menghubungkan For um ini dengan situs w eb, peser ta for um, dan lain sebagainya.

Gambar 5.13. Keahlian Pembuatan Media Komunikasi

86 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 87

6. KERANGKA KERJA PEMBANGUNAN MASYARAKAT INFORMASI

6.1. Langkah Pembangunan Masyar akat Infor masi

Ker angka ker ja pembangunan masyar akat infor masi mer upakan panduan langkah r elaw an TIK dalam membangun masyar akat infor masi. Daur hidup pembangunan masyar akat infor masinya sebagaimana tampak pada gambar 6.1. Daur hidup ter sebut dir ancang dengan memper hatikan teor i-teor i pada bagian sebelumnya agar ter jadi pembangunan basis r elaw an TIK dan pembangunan kapasitas yang ber kelanjutan.

Gambar 6.1. Daur hidup pembangunan masyar akat infor masi

88 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Tiga tahap yang meliputi penyediaan akses TIK, pembangunan basis r elaw an TIK, dan pembangunan kapasitas ber ikut alur nya diper lukan untuk mew ujudkan per cepatan per luasan wilayah populasi masyar akat infor masi melalui peningkatan jumlah basis r elaw an TIK. Alur dar i pembangunan basis r elaw an TIK ke penyediaan akses TIK ter jadi saat r elaw an TIK diposisikan sebagai pemangku kepentingan sekunder untuk memper tahankan jumlah populasi masyar akat infor masi pengguna fasilitas akses TIK. Dengan demikian ker angka ker ja ini memastikan r elaw an TIK menambah jumlah populasi masyar akat infor masi sekaligus mencegah agar jumlahnya tidak menur un. Kebutuhan yang har us dipenuhi untuk setiap tahapannya agar r elaw an TIK dapat menjalankan ker angka ker ja ini sebagaimana tampak pada gambar 6.2.

Gambar 6.2. Daftar kebutuhan r elaw an TIK

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 89

Penyediaan akses TIK

Akses TIK adalah jalan masuk masyar akat menuju TIK. Penyediannya diw ujudkan melalu ber agam car a oleh ber bagai pi hak, misalnya dengan penar ikan kabel fiber opt ic oleh per usahaan telekomunikasi, pendir ian r adio base st at ion oleh per usahaan jasa seluler , pengadaan t elecent er oleh

pemer intah, penyediaan pr ogr am aplikasi komputer oleh r elaw an TIK, dan lain sebagainya. TIK mer upakan kebutuhan dasar masyar akat infor masi sehingga akses kepadanya mer upakan syar at utama dalam pembangunan masyar akat infor masi.

Dalam kaitannya dengan penyediaan akses TIK r elaw an TIK dapat diper ankan sebagai pendamping, yang member ikan dukungan teknis kepada pengelola fasilitas TIK dalam batasan ter tentu dan member ikan infor masi kebutuhan dan lapor an kemajuan fasilitas akses TIK kepada pemer intah dan per usahaan pendukung seper ti ISP, bengkel, atau manufaktur TIK. Pendampingan ini bertujuan untuk menjaga keter sediaan akses TIK agar tidak ter jadi pengur angan jumlah populasi masyar akat infor masi. Pr aktek dukungan teknisnya dapat dilaksanakan melalui situs w eb r elaw an TIK.

Dalam pr aktik suppor t cent er , dukungan teknis per tama dilakukan oleh pengguna TIK dengan panduan per sonel dukungan teknis yang menjaw ab masalah ber dasar kan basis pengetahuan. Dalam lapisan per sonel komunitas TIK, pemandu ini diper ankan oleh kelompok pengger ak. Apabila tidak ter sedia jaw abannya di dalam basis pengetahuan maka masalah ter sebut akan disampaikan kepada ahlinya. Dalam lapisan per sonel komunitas TIK, ahli i ni diper ankan oleh kelompok pengembang. Ahli ini akan menganalisis masalah dan mer ancang solusinya dan menambahkan solusi ter sebut ke dalam basis pengetahuan untuk kemudian disampaikan kepada pengguna TIK. Apabila ahli tidak dapat menjaw abnya, maka akan dijaw ab oleh

90 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

manufaktur TIK ter sebut. Jenis aplikasi yang digunakan dalam pr aktik ini misalnya Ticket Suppor t Syst em . Keter libatan tenaga ahli atau kalangan pr ofesional TIK sebagai r elaw an dalam dukungan teknis ini sangat dimungkinkan sebagaimana telah dijelaskan dalam sub bab 3.1.

Relaw an TIK juga dapat ber per an sebagai penyedia akses TIK. Beber apa basis r elaw an TIK mungkin tidak hanya memiliki r elaw an TIK pengger ak tetapi juga pengembang sehingga menghasilkan beber apa pr oduk TIK yang ber guna dalam pembangunan masyar akat infor masi. Masyar akat mengakses pr oduk ter sebut dar i r elaw an TIK nya langsung atau melalui media penyimpanan situs w eb r elaw an TIK. Semua kegiatan ter kait akses TIK ini dicatat oleh r elaw an TIK dalam buku har ian kegiatan r elaw an TIK. Dan khusus untuk calon r elaw an TIK per intis dicatatkan juga dalam buku SKJF-RTIK (syar at kenaikan jenjang fungsional r elaw an TIK).

Pembangunan Basis Relawan TIK

Penambahan basis r elaw an TIK dilakukan oleh r elaw an TIK dengan fungsi per intis yang menguasai keahlian TIK dasar dan lanjutan. Agar usaha menghasilkan r elaw an TIK per intis oleh basis r elaw an TIK ter us mener us dilakukan, maka har us ada r elaw an TIK dengan fungsi pelatih. Selain itu diper lukan juga r elaw an TIK dengan fungsi pengelola yang akan memastikan segala kebutuhan pelatihan dan kebutuhan or ganisasi lainnya ter penuhi, apakah dar i sisi pendanaan, fasilitas, dan lain sebagainya. Dan yang ter penting har us ada calon r elaw an TIK yang diper oleh melalui per ekr utan. Hubungan r elaw an TIK pelatih, pengelola, dan per intis dengan masyatakat, pemangku kepentingan, dan calon per intis sebagaimana tampak pada gambar 6.3.

Agar r elaw an TIK per intis tidak hanya memiliki pengetahuan TIK saja tetapi juga pengalaman sebagai pelatih dan per intis, maka r elaw an

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 91

TIK per intis har us menaiki jenjang mulai dar i calon r elaw an TIK, kemudian naik menjadi r elaw an TIK pelatih dengan syar at ter tentu, kemudian menjadi r elaw an TIK pengelola dengan syar at ter tentu, dan akhir nya menjadi r elaw an TIK per intis dengan syarat ter tentu. Kenaikan jenjang fungsional ini hanya ber laku bagi r elaw an TIK pengger ak yang ingin ber fungsi sebagai per intis. Menjadi r elaw an TIK per intis ini bukan kew ajiban tetapi dianjur kan, kar ena menjadi r elaw an itu sukar ela dan keber adaan basis r elaw an TIK itu penting. Pembahasan syar at kenaikan jenjang fungsionalnya akan dijelaskan pada bagian khusus.

Gambar 6.3 Daur Hidup Pembangunan Masyar akat Infor masi

Agar dapat menjadi pelatih bagi masyar akat dan r elaw an TIK, diper lukan modul pelatihan keahlian melek infor masi dan TIK. Mater i dalam modul dapat dibuat ber dasar kan str uktur keahlian melek infor masi pada sub bab 4.1, ser ta dasar TIK dan lanjutan yang telah dibahas pada sub bab 5.3 dan 5.4. Selain modul juga diper lukan

92 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

per angkat pr aktikum sebagaimana ter sebut dalam tabel 6.1. Kalau per angkat pr aktikum tidak ter sedia di setiap basis r elaw an TIK, maka sebaiknya ter sedia di pusat latihan r elaw an TIK di setiap kabupaten / kota. Namun apabila di kabupaten / kota tidak ada pusat latihan r elaw an TIK, maka kegiatan pelatihannya bisa beker jasama dengan sekolah, per gur uan tinggi, atau balai latihan ker ja pemer intah yang memiliki labor ator ium TIK. Tabel 6.1 hanya menampilkan sesi mater i yang memer lukan per angkat pr aktikum. Beber apa per angkat tidak dimasukan ke dalam tabel seper ti kabel jar ingan dan modular plug RJ-45, kar ena dianggap dapat dipenuhi oleh peser ta latihan atau kas or ganisasi.

Tabel 6.1. Per angkat Pr aktikum Relaw an TIK

Materi Pelatihan Per angkat Latihan

Komponen Komputer Satu unit komputer dan UPS Jar ingan Kabel

Satu unit sw itch 8 port, cable tester , crimping tool

Jar ingan Nir kabel Dua unit Access Point yang dapat dikonfigurasi sebagai Br idge atau WDS

Sambungan Inter net Satu unit modem GSM yang memiliki port RJ-45.

Syar at kenaikan jenjang fungsional ter cantum dalam buku SKJF- RTIK. Dengan buku ini r elaw an TIK dapat mencatat selur uh data yang diper lukan untuk kenaikan jenjang fungsional dan mendapatkan lembar pengesahan kenaikan jenjang fungsional sebagai bukti kelayakan r elaw an TIK melaksanakan fungsi r elaw an TIK dalam jenjang fungsional bar u. Pencatatan data juga dapat dilakukan ke dalam basis data SKJF-RTIK melalui antar muka aplikasi SI Relaw an TIK. Selain lembar pengesahan, r elaw an TIK juga diber ikan dua ser tifikat yang meliputi ser tifikat

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 93

penghar gaan atas jasanya sebagai r elaw an TIK yang melaksanakan fungsi sebelumnya dan ser tifikat jabatan fungsional bar u. Pembahasan tentang syar at kenaikan jenjang yang menentukan isi buku syar at kenaikan jenjang fungsional r elaw an TIK akan disampaikan pada sub bab khusus.

Walau kebutuhan penting dalam daur hidup pembangunan masyar akat infor masi ini hanyalah r elaw an TIK yang menapaki tangga fungsi dar i calon r elaw an TIK hingga r elaw an TIK per intis, namun basis r elaw an TIK juga membuka pintu bagi siapapun yang ingin ber gabung dalam ker elaw anan TIK. Sebagian r elaw an TIK yang tidak mengikuti jenjang fungsional untuk menjadi r elaw an TIK per intis dapat ber per an dalam tahap per tama pembangunan kapasitas yakni peningkatan kesadar an. Siapapun dapat menjadi r elaw an TIK untuk melaksanakan tahap per tama ter sebut asalkan ia dapat membuat or ang atau kelompok yang akan dibinanya sadar bahw a infor masi dan TIK ter tentu dapat member ikan keuntungan kompetitif. Mer eka dapat melakukan komunikasi ter sebut secar a tatap muka baik for mal ataupun infor mal, atau melalui media online yang ter sedia dalam situs w eb r elaw an TIK. Kar ya tulis mer eka dapat dipublikasikan sebagai ar tikel dalam media infor masi atau dapat disimpan dalam media penyimpanan ber kas yang dapat diakses melalui situs w eb r elaw an TIK. Mer eka pun dapat ber inter aksi dengan masyar akat melalui jejar ing sosial, milis, atau for um yang juga ditemukan dalam situs yang sama.

Saat r elaw an TIK mencapai jumlah tindakan r elaw annya ter entu, maka ia mendapatkan ser tifikat dedikasi sebagai r elaw an TIK. Saat r elaw an TIK telah ber hasil menghantar kan sejumlah or ang kepada tujuan masyar akat infor masi, maka ia mendapatkan ser tfikat pr estasi. Ser tifikat pr estasi ini dapat diber ikan dengan memper hatikan catatan pencapaian r elaw an TIK dalam buku har ian kegiatan r elaw an TIK. Pember ian

94 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

ser tifikat dedikasi dan pr estasi ini sebagai tambahan motivasi bagi r elaw an TIK selain r ewar d atas pencapaian yang telah dilakukannya.

Relaw an TIK per intis har us memastikan basis r elaw an TIK memiliki r elaw an TIK pelatih dan pengelola yang dapat melaksanakan fungsinya, sehingga pembangunan basis r elaw an TIK di tempat lain oleh dir inya dan juga r elaw an TIK per intis bar u hasil ker janya, ser ta pembangunan kapasitas di dalam atau di luar basis r elaw an TIK yang dibangunnya ter us ber jalan. Buku pedoman r elaw an TIK yang menjelaskan per an dan fungsi r elaw an TIK dapat menunjang usaha ter sebut, selain per hatian dan komunikasi antar a r elaw an TIK per intis atau basis pembinanya (yang diw akili r elaw an TIK pengelola) dengan basis r elaw an TIK yang dibina atau r elaw an TIK di dalamnya. Pengaw asan basis r elaw an TIK dapat dilakukan dengan mencer mati statistik kiner ja basis r elaw an TIK hasil penggalian data SKJF-RTIK. Untuk pengaw asan ini diper lukan SIG kiner ja r elaw an TIK yang memetakan lokasi basis r elaw an TIK, jumlah populasi masyar akat infor masi, jumlah r elaw an TIK ber dasar kan fungsi dan kompetensinya, sumber daya basis yang dapat dibagi, pr ogr am yang dapat dikolabor asikan, dan lain sebagainya.

Pembangunan Kapasitas

Relaw an TIK di semua basis har us melaksanakan per an pembangunan kapasitas agar ter jadi peningkatan jumlah populasi masyar akat infor masi. Per an ter sebut dijalankan baik per seor angan atau ber kelompok. Teknis pembangunan kapasitas yang meliputi car a dan sumber daya yang digunakan pada tahap peningkatan kesadar an, pember ian keahlian dasar , dan peningkatan kapasitas dituangkan dalam buku pedoman r elaw an TIK. Buku ini pun mengandung panduan teknis pelaksanakaan dua tahap pembangunan masyar akat infor masi lainnya.

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 95

Penjelasan setiap tahap pembangunan kapasitas ini telah disampaikan pada sub bab 3.2, dan kompetensi untuk melaksanakan pembangunan kapasitas ini telah disampaikan pada sub bab 5.2. Tidak menutup kemungkinan dalam tahap ini masyar akat yang dilatih kemudian memutuskan untuk menjadi r elaw an TIK. Dengan demikian tahap ini menjadi kesempatan bagi r elaw an TIK untuk mer ekr ut r elaw an TIK bar u.

Pembangunan kapasitas ini dapat dilakukan secar a offline melalui tatap muka langsung ataupun online melalui situs w eb r elaw an TIK. Pembangunan kapasitas ini meliputi pelatihan melek infor masi dan TIK bagi masyar akat yang diselenggar akan di mana saja. Kar ena pelatihannya ter kait aplikasi saja, maka tidak diper lukan per angkat pr aktikum yang ter sebut dalam tabel 6.1. Setiap usaha pembangunan kapasitas har us dicatat setiap r elaw an TIK dalam buku SKJF-RTIK mer eka. Infor masi masyar akat mana yang telah dan belum dibangun kapasitasnya dapat ditemukan dar i SIG kiner ja r elaw an TIK.

6.2. Jenjang Fungsional Relawan TIK Pengger ak

Jenjang fungsional mengatur fungsi r elaw an TIK dalam setiap per an r elaw an yang dilaksanakannya. Untuk r elaw an TIK pengger ak calon per intis, jenjang fungsionalnya adalah sebagaimana tampak pada gambar

6.4. Setiap jenjang diper takan ter hadap lapisan layanan komunitas TIK yang dilaksanakan oleh r elaw an TIK. Kar ena lapisan kolabor asi ter integr asi dalam tiga layanan lainnya, maka kemampuan kolabor asi menjadi syar at di selur uh jenjang fungsional r elaw an TIK. Jenis kolabor asinya disesuaikan dengan fungsi dan layanannya.

Sebelum calon per intis melaksanakan tugas di luar komunitas atau w ilayah geogr afi / ar eanya, mer eka har us dapat membangun kemampuannya di dalam basis dan komunitas mer eka sendir i. Basis

96 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

r elaw an TIK ber tanggung jaw ab atas pelaksanaan selur uh layanan r elaw an TIK. Relaw an TIK di dalam basis yang ber fungsi sebagai pelatih dan pengelola memastikan ter penuhinya tanggung jaw ab ter sebut. Sementar a r elaw an TIK per intis ber tugas keluar membangun basis r elaw an TIK bar u dan menambah jumlah populasi masyar akat infor masi.

Jenjang fungsional ber ikut spesifikasi tugasnya sebagaimana tampak pada gambar 6.4. Kenaikan jenjang fungsional ditentukan oleh kemampuan r elaw an menuntaskan fungsinya atau memenuhi spesifikasi ter sebut. Tabel 6.2 menunjukan contoh indikator seor ang r elaw an dapat naik jenjang. Buku SKJF-RTIK dibuat dengan ber dasar kan tabel 6.2 ter sebut.

Tugas utama r elaw an TIK pelatih adalah member i keahli an dasar TIK kepada calon r elaw an TIK dan masyar akat umum baik dalam tahap pembangunan basis r elaw an TIK ataupun pembangunan kapasitas. Tugas tambahannya adalah menyampaikan infor masi yang dibutuhkan masyar akat yang dilayaninya. Dalam kondisi masyar akat binaannya belum melek TIK atau tidak ter sedia akses TIK di tengah masyar akat ter sebut, r elaw an TIK pelatih ini dapat menjadi br oker infor masi bagi masyar akat binaannya.

Tugas tambahan lainnya adalah memasang TIK agar dapat dimanfaatkan oleh dir inya sendiri dan juga masyar akat binaannya. Sebagaimana disebutkan pada pembahasan keahli an dasar TIK sebelumnya, r elaw an TIK mungkin har us memasang sendir i TIK yang diper lukannya untuk pelatihan atau ker ja infor masi masyar akat binaannya. Relaw an TIK pelatih mampu melakukan ini kar ena ia telah diber ikan keahlian dasar TIK ter kait pemasangan komputer , aplikasi, dan jar ingan komputer dalam pelatihan calon r elaw an TIK sebelumnya.

Tugas utama r elaw an TIK pengelola adalah member ikan lapor an kiner ja r elaw an TIK dalam basisnya kepada pemangku kepentingan baik

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 97

di dalam ataupun di luar neger i. Ter tar ik atau tidaknya pemilik modal member ikan

ker elaw anan yang dilaksanakan basisnya dipengar uhi infor masi yang dibuat oleh r elaw an TIK pengelola ini. Tugas tambahannya adalah member ikan pelatihan kehali an TIK lanjutan kepada r elaw an TIK pelatih yang mer upakan calon pengelola basis r elaw an TIK. Keahlian ini har us diber ikan sebelum ia menaiki jenjang fungsional ber ikutnya atau ber henti dar i ker elaw anan. Keahlian ini sangat penting untuk memastikan media infor masi dan komunikasi yang menghubungkan r elaw an TIK dengan pemangku kepentingan tetap ada. Sebagaimana telah dijelaskan dalam sub bab 5.4, keahli an ini ter kait pengembangan situs w eb r elaw an TIK dengan kelengkapan media penyimpanan, infor masi, dan komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan tugas utama r elaw an TIK pengelola.

bantuan

keuangan

ter hadap

Tugas tambahan lainnya adalah memelihar a per angkat TIK yang digunakan di dalam basis r elaw an TIK, khususnya situs w eb r elaw an TIK. Pemelihar aan TIK untuk pelatihan dapat dilakukan ber sama dengan r elaw an TIK pelatih kar ena keduanya telah memiliki keahlian dasar TIK. Sementar a pemelihar aan situs w eb r elaw an TIK hanya dapat dilaksanakan oleh r elaw an TIK pengelola saja kar ena r elaw an TIK pelatih ber um memiliki atau dalam pr oses mempelajar i keahlian TIK lanjutan.

Relaw an TIK per intis melaksanakan fungsi pelatih dan pengelola dalam basis r elaw an TIK yang sedang dikembangkannya sampai basis ber hasil menyediakan r elaw an TIK pelatihnya dan pengelolanya sendir i. Relaw an TIK per intis ini mendapatkan ser tifikat pr estasi setelah basis binaannya diketahui telah memiliki r elaw an TIK selur uh jenjang fungsional yang melaksanakan selur uh layanannya. Ser tifikat ini mer upakan penanda ter capainya tujuan per intis.

98 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

k ra e

e n P IK

w la

o si

gnu

gn

ja n

e .J .4

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 99

Tabel 6.2. Syar at Kenaikan Jenjang

Bukti Fisik Pelatih

Jenjang

Syar at

Telah menguasai keahlian melek Ser tifikat keahlian melek informasi dan keahlian dasar TIK

informasi dan keahlian dasar TIK

Pengelola

Telah memenuhi kebutuhan Publikasi informasi ter sebut di informasi atau mengedukasi

situs w eb basisnya atau situs w eb selama setahun penuh,

lainnya

minimalnya satu bulan sekali Telah menghasilkan minimalnya

Presensi pelatihan calon relaw an satu relaw an TIK penggerak calon

dan pengesahan keahlian calon pelatih yang menguasai keahlian

r elaw an oleh pembina basis melek informasi dan keahlian

r elaw an TIK. dasar TIK

Penah memasang minimalnya Publikasi usaha ter sebut dalam satu perangkat TIK yang

situs w eb basisnya yang dilakukan dimanfaatkan oleh basis relawan

oleh pengelola. TIK atau masyarakat

Per intis

Telah menyampaikan informasi Publikasi informasi ter sebut di kepada stakeholders dalam dan

situs w eb basisnya atau situs w eb luar neger i selama setahun penuh,

lainnya

minimalnya satu bulan sekali Telah menghasilkan minimalnya

Presensi pelatihan calon relaw an satu relaw an TIK penggerak calon

dan pengesahan keahlian calon pengelola yang menguasai

r elaw an oleh pembina basis keahlian TIK lanjutan yang

r elaw an TIK. mendukung pengelolaan basis r elaw an TIK.

Telah memberikan dukungan Rekaman dukungan teknis dalam teknis selama satu tahun,

situs helpdesk atau publikasi di minimalnya satu bulan sekali.

situs w eb

100 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

6.3. Syar at Pengakuan Relawan TIK Pengembang

Kelompok pengembang ini sudah memiliki kompetensi yang diper oleh dan diuji dalam pr oses pendidikan di sekolah atau univer sias atau dalam pr oses ker ja mer eka di pemer intahan, per usahaan, atau or ganisasi sw adaya masyar akat. Tidak per lu ada pengatur an jenjang fungsional, kar ena fungsi mer eka disesuaikan dengan keahlian baw aan. Apabila keahliannya mengembangkan sistem, maka fungsi mer eka adalah sebagai pengembang sistem. Apabila kompetensinya mengembangkan per angkat lunak, maka fungsi mer eka adalah sebagai Pengembang Per angkat Lunak.

Jenjang mer eka setar a dengan r elaw an TIK per intis dar i kelompok pengger ak. Relaw an TIK kelompok pengembang tidak per lu dituntut untuk melaksanakan fungsi kelompok pengger ak kar ena kontr ibusi mer eka mengadakan r ancangan sistem atau per angkat lunak yang digunakan oleh banyak komunitas TIK dan member ikan dukungan teknis ter kait pener apannya sudah cukup mengimbangi kontr ibusi lokal r elaw an TIK kelompok pengger ak dalam fungsi pelatih dan pengelola.

Seseor ang atau kelompok dianggap sebagai r elaw an TIK kelompok pengembang apabila telah menghasilkan pr oduk sistem atau teknologi yang diter apkan oleh minimalnya satu komunitas TIK. Kata “diter apkan” dimaknai sebagai penggunaan ber kelanjutan sehingga member ikan manfaat kepada or ang atau kelompok or ang yang mener apkannya. Oleh kar enanya syar at pengakuan mer eka sebagai r elaw an TIK kelompok pengembang meliputi keber adaan pr oduk, kelompok pengguna yang memanfaatkannya, dan hasil pengukur an dampak pemanfaatannya. Relaw an TIK pengembang menyediakan infor masi

ter kait kegiatan pengembangannya misalnya pelaksanaan fase difusi TIK Bouw man (2005) yang ter lah dibahas pada sub bab 2.3.

bagi

pemangku

kepentingan

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 101

Gambar 6.5. Kontr ibusi kelompok pengembang

6.4. Pener apan Ker angka Ker ja

Dalam sub bab 3.6 dikemukakan per masalahan yang dihadapi oleh War des. Per masalahan ter sebut jika tidak diatasi akan menyebabkan penur unan jumlah pengguna atau tidak akan menambah jumlah pengguna War des. Bagian ini akan menjelaskan bagaimana ker angka ker ja pembangunan masyar akat infor masi ini menjadi solusi bagi per masalahan ter sebut.

Tahap penyediaan akses TIK telah dilaksanakan oleh pemer intah dengan diadakannya War des. Namun War des ini menghadapi ber bagai kendala yang dapat menyebabkannya tidak dimanfaatkan oleh masyar akat. Kendala ini muncul dar i sisi TIK, pengguna, dan pengelola, di mana kendala TIK ber kaitan dengan dukungan teknis sehingga per angkat TIK tidak ber fungsi, kendala pengguna ber kaitan dengan keahlian dasar TIK, dan kendala pengelola ber kaitan dengan kemampuan bisnis.

Kendala di sisi TIK seper ti ter putusnya koneksi inter net atau tidak ber fungsinya ser ver dapat diselesaikan oleh per usahaan penyedia jasa War des dan juga r elaw an TIK. Saat oper ator War des tidak ber hasil menguasai keahlian dasar TIK yang diper lukan untuk menyelesaikan

102 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

kendala TIK, ia dapat meminta bantuan r elaw an TIK untuk menanganinya. Tentu saja bantuan ini sebatas yang diper bolehkan per usahaan penyedia jasa War des dan yang bisa diselesaikan dengan keahli an dasar TIK saja, misalnya memasang per angkat lunak ber dasar kan panduan teknis yang diber ikan penyedia jasa, per baikan jar ingan komputer , dan koneksi inter net. Bantuan yang diber ikan kepada usaha laba ini memang dapat menghasilkan uang, namun r elaw an TIK melakukannya secar a sukar ela atas nama amal dengan melihat kepentingan umum ter hadap War des, khususnya apabila di daer ah ter sebut tidak ada fasilitas akses TIK selain War des ter sebut.

Kendala di sisi pengguna seperti tidak dapat menggunakan netbook dan Linux, dapat diselesaikan melalui pelatihan dasar TIK. Sementar a ini pengelola War des menyelesaikannya dengan memasang jenis sistem oper asi lain yang dikenal oleh masyar akat kebanyakan. Tindakan pengelola War des ini tidak dapat disalahkan kar ena memang ada kesenjangan pengetahuan dalam masyar akat khususnya ter kait FOSS ( fr ee and open sour ce soft war e ) semisal Linux ini. Kesenjangan ini dapat diatasi dengan pelatihan keahlian dasar TIK ber basis FOSS. Pelaksanaan pengembangan kapasitas masyar akat sekitar War des menjadi solusi bagi per masalahan ini. Semakin banyak masyar akat yang melek TIK, semakin besar kemungkinan calon pelanggan War des. Dengan demikian, ker jasama antar a pengelola War des dengan r elaw an TIK menjadi solusi saling menguntungkan, di mana r elaw an mendapat kesempatan ber amal kepada masyar akat yang menjadi tujuan ker elaw anannya, dan pengelola w ar des ber kesempatan mendapatkan penambahan jumlah calon pelanggan yang menjadi tujuan bisnisnya. Oleh kar enanya tidak salah jika Acevendo (2005) mengatakan banyak t elecent er yang ber hasil ber kat kontr ibusi r elaw an.

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 103

Dengan melihat keuntungannya bagi bisnis, pengelola War des dapat menggandeng r elaw an TIK sebagai mitr a abadi. Pengelola War des dapat menjadikan War desnya sebagai basis r elaw an TIK agar r elaw an TIK dapat mener apkan ker angka ker ja pembangunan masyar akat infor masi di War desnya. Saat ker angka ker ja ter sebut diter apkan, maka War des menjadi pusat pembangunan masyar akat infor masi.

Pener aapan ker angka ker ja ter sebut memastikan adanya r elaw an TIK yang member ikan dukungan teknis ber kelanjutan kepada oper ator War des dan pembangunan kapasitas ber kelanjutan bagi calon pelanggan War des. Relaw an TIK per intis dapat menjadikan oper ator War des atau sekelompok pemuda di sekitar War des sebagai calon r elaw an TIK dan menaikan mer eka dar i calon r elaw an TIK hingga mencapai jenjang fungsional per intis. Kenaikan jenjang ini juga penting untuk r egener asi, mengingat r elaw an TIK bukan mer upakan pekerjaan abadi. Kenaikan jenjang fungsional memastikan di dalam War des senantiasa ter sedia tenaga pelatih dan pengelola yang penting bagi bisnis atau pemanfaatan War des oleh masyar akat. Di luar ker elaw anannya, per sonel r elaw an TIK dapat dir ekr ut oleh pengelola War des sebagai pelatih keahlian TIK atau dukungan teknis ber bayar . Dengan demikian War des sebagai pusat pembangunan masyar akat infor masi tidak hanya menyediakan jasa inter net saja, tetapi juga pelatihan TIK, per baikan, dan penjualan plat for m TIK. Hal ini memenuhi kebutuhan dasar masyar akat infor masi.

104 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 105

DAFTAR PUSTAKA

Acevedo, M. (2005) Volunt eer ing in t he infor mat ion societ y. http:/ / ictlogy.net/ bibliogr aphy/ r eports/ pr ojects.php?idp=1284 Andr etta, S. (2005) Infor mat ion lit er acy: a pr act it ioner ’s guide. Chandos Publishing, Oxfor d. Ar iyabandu, R. (2009) Role of t elecent r es as knowladge net wor ks:successes

and challenges . http:/ / w ww .unescap.or g/ idd/ papers.asp Attw ood, C., G., Singh, D., Pr ime, R., Cr easey, dan lainnya (2003) 2001 home office cit izenship sur vey: people, families, and communit ies , Resear ch study 270, London : Home Office.

Bor gesen P. dan Mikalsen A. (2005). Local Ar ea Netw or k Management, Design and Secur ity: a Pr actical Appr oach. John Wiley & Sons Ltd.

Bouw man H., Hooff B., Wijngaer t L., dan Dijk J. ( 2005). Infor mation & Communication

Or ganizations. SAGE piblications Cahyana, R. (2012). Per ancangan dan Pener apan Ker angka Ker ja Pr ogr am Kor ea IT Volunt eer s di Gar ut – Indonesia , Lapor an Penelitian, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyar akat, Sekolah Tinggi Teknologi Gar ut.

Technology

inn

Cahyana, R. (2013). Konsep Ker jasama Relawan TIK Gar ut Ter kait Pember dayaan

Int er net Pedesaan . http:/ / w ww .scr ibd.com/ doc/ 128701236/ Konsep-Ker jasama- RTIK-Gar ut-Ter kait-War ung-Inter net-Pedesaan-War des

War ung

Cisler , S. (1998). Telecent er s and libr ar ies: new technologies and new par t ner ships.

106 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

CIVICUS, IAVE, dan UNV (2007). Volunt eer ing and social act ivism pat hways

human development . http:/ / w ww .w or ldvolunteer w eb.or g/ r esour ces/ r esear ch- r epor ts/ global/ doc/ volunteer ing-and-social-activism.html

for

par t icipat ion

in

Cole, R., D., dan Roman, R. (1999). Communicat ion Cent er s and developing nat ions: a st at e of t he ar t r epor t . Dedr ick J., Gur baxani V., & Kr aemer K. L. (2003).

I nfor mat ion t echnology and economic per for mance: A cr it ical r eview of t he empir ical evidence . ACM Computing Sur veys, 35(1), 1-28.

Deklar asi Bamako (2002) Wor ld summit on t he infor mat ion societ y, Afr ica r egional

confer ence. http:/ / w ww .geneva2003.or g/ bamako2002/ index-02.html Dothr e I., A., dan Puntambekar A. A. (2008). Syst em Soft war e . Technical Publication Pune, Pune, India. Dr ucker , P. (1992) : The Economy’s Pow er Shift. Wall St r eet Jour nal , September 24. Economics and Statistics Administr ation (2003). Digital Economy 2003. Depar tment of Commer ce, United States of Amer ica. Eisenber g, M. dan Ber kow itz, L. (1990) Infor mat ion pr oblem-solving . New Jer sey: Ablex. El Mor r , C. dan Mar et, P. (2012) Vir tual community building and the infor mation society : cur r ent and futur e dir ections. Infor mation Science Refr ence : United States of Amer ica.

Ellis, A. (2004) Gener at ion V: Young people speak out on volunt eer ing, London: Institute of Volunteer ing Resear ch. Estonian Ministr y of the Inter ior (2006) Civic inisiat ive act ion plan 2007- 2010 / development plan of volunt er y act ion 2007 – 2010. http:/ / w ww .vabatahtlikud.ee/ failid/ vttstr at/ vta_2007_2010_31_j aan_2007.pdf.

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 107

Fenner , A. (2002). Placing Value of Infor mat ion. Libr ar y Philosofy and Pr act ice Vol. 4, No. 2. ISSN 1522-0222 Fuchs, R. (1997).

I f you have a lemon, make lemonade: a guide t o t he st ar t - up of t he afr ican mult ipur pose communit y t elecent r e pilot pr oject . http:/ / w ww .idr c.ca/ en/ ev-8785-201-1-DO_TOPIC.html

Gudauskas R. (2011) National infor mation policy, infor mation infr astr uctur e

and

libr ar ies.

http:/ / w ww .lmba.lt/ en/ event/ confer ence-libr ar ies-science- studies-society

Huang, Huan-Tsae, Lee, Y.W., and Wang, R.Y. (1999) : Quality Infor mation and Know ladge. Pr entice Hall PTR. Hubbar d, T., N. (2003) Infomation, decisions, and pr oductivity on-boar d computer s and capacity utilization in tr ucking. The Amer ican Economic Review , Volume 93, Nomor 4 (September 2003), halaman 1328-1353. Amer ican Economic Association.

Inter national Telecommunication Union (2002) Element and pr inciples on th infor mation society. http:/ / w ww .itu.int/ osg/ spu/ wsis- themes/ access/

Joseph M. (2007). System Softw ar e. Edisi Per tama. Fir ew all Media, New Delhi , India. Kar valics L. Z. (2007) Infor mation Society – w hat is it excactly? (the meaning, histor y and conceptual fr amew or k of an expr ession). http:/ / w ww .msu.ac.zw / elear ning/ mater ial/ 1349116439Infor m ation-Society-w hatis.pdf

Kementr ian Komunikasi dan Infor matika Republik Indonesia (2011). Relawan TIK Indonesia: ber sama membangun masyar akat Indonesia infor mat if. Jakar ta : Dir ektor at Jender al Aplikasi Infor matika.

108 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

Komunitas TIK Gar ut (2012) Pr oposal Seminar dan Pelat ihan TIK Gar ut ke-5 : Pegembangan Masyar akat Infor masi Ber or ient asi Kolabor asi .

Loose R. M. (1997). A Dicipline Independent Definition of Infor mation. Jur nal of the Amer ican Society for Infor mation System 48 (3), hal. 254-269.

Low L. (2000). Economics of Infor mation Technology and the Media. Singapor e Univer sity Pr ess Low N., Butt, S., Paine, E., A., dan Smith, D., J. (2007) Helping out – a nat ional sur vey of volunt eer ing and char it able giving . London: Cabinet Office.

Machlup, F. (1980) : The Pr oduction and Distr ibution of Know ledge in the United States (Pr inceton, 1962, 1972, 1980) Mayer s M. (2007). CompTIA A+ Guide to Managing and Tr oubleshooting PCs. Edisi Ketiga. Melville, N., Kr aemer , K., & Gur baxani, V. (2004). Review : Infor mation technology and or ganizational per for mance: An integr ative model of IT business value. MIS Quar ter ly, 28(2), 283-322.

Moody, D. & Walsh, P. (1999) : Measur ing the Value of Infor mation: an Asset Valuation Appr oach. Eur opean Confer ence of Infor mation System (ECIS).

Musick, M. dan Wilson, J. (2008) Volunt eer s: a social pr ofile, Bloomington, London: Nacr o. Nithyashr i, J. (2010). System Softw ar e. Edisi Kedua. India : The Tata McGr aw Hill. O’Br ian, J., A., dan Mar akas, G., M. (2005). Management Infor mat ion Syst em . Edisi Kedelapan. McGr aw Hill.

Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK | 109

Oliner , S., and Sichel D. (2000). “The Resur gence of Gr ow th in the Late 1990s: Is Infor mation Technology the Stor y?” . Washington, D.C.: Feder al Reser ve Boar d.

Pr eece, J. (2000). Online communit ies. Designing usabilit y, suppor t ing sociabilit y . Chichester West Sussex, UK: John Willey and Sons Ltd Baffins Lane.

Pr ice, R. & Shanks, G. (2005) : a Semiotic Infor mation Quality Fr amew or k : Development and Compar ative Analysis. Jour nal of Infor mat ion Technology . 20 (2) halaman 88-102.

Rab, A. (2007). Digit al Cult ur e – Digit alised cult ur e and cult ur e cr eat ed on

a digit al plat for m. Diunduh dar i inter net tanggal 6 Mei 2013, http:/ / w ww .ittk.hu/ netis/ doc/ ISCB_eng/ 11_Rab_final.pdf Rainer R., K., dan Cegielski C., G. (2008) Intr oduct ion t o Infor mat ion Syst em . Edisi Ketiga. John Wiley & Sons, Inc. Statistic Canada (2006) Sat t elit e account of nonpr ofit inst it ut ions and volunt eer ing: 1997-2001. Otaw a: Statistic Canada. Tser ing R. (2005) Building Sout her n ICT Capacit y t hr ough Univer sit y Volunt eer s. http:/ / w ww .itu.int/ osg/ spu/ ni/ w sisbr idges/ linked_docs/ pr ese ntations/ 24%20June%20pdf/ Rita_TSERING.pdf

Tur ban E., McLean E., Wether be J. (2006). Infor mation Technology for Management: Tr ansfor ming Organization in the Digital Economy. Edisi kelima. John Wiley & Sons, Inc

UEFA (2011) Descr iption of Volunteer s Ser vice Ar eas – UEFA EURO 2012 Volunteer s

Pr ogr amme. http:/ / w ww .uefa.com/ MultimediaFiles/ Download/ Eur oExper ie nce/ competitions/ OrganisationLOC/ 01/ 63/ 99/ 18/ 1639918_D OWNLOAD.pdf

110 | Akt ivit as dan Kompet ensi Relawan TIK

United Nations Volunteer s (2012) Volunteer ism is Univer sal : an Extr act fr om the 2011 State of the Wor ld’s Volunteer ism Repor t. http:/ / w ww .unv.or g/ fileadmin/ docdb/ pdf/ 2013/ r esour ces/ Bo oklet_SWVR_Volunteer ism_is_Univer sal.pdf

United States Bur eau of Labor Statistics (2008) May 2008 nat ional industr y-specific occupat ional employment and wage est imat es. http:/ / w ww .oecd.or g/ dataoecd/ 50/ 17/ 37478585.pdf

Webster F. (2006). Theor ies of the Infor mation Society. Edisi ketiga. Routledge Weill, P. & Ross, J. W. (2004). IT gover nance: How top per for mer s manage IT decision r ights for super ior r esults (Har dcover ). Har var d Business School Pr ess Books.

Weill, P., & Ar al, S. (2006). Gener ating pr emium r etur ns on your IT

investments. MIT Sloan Management Review , 47(2), 39-48.