ORGANISASI KESATUAN NASIONAL

4. ORGANISASI KESATUAN NASIONAL

É"Dalam sketsa kasar tentang organisasi nasional, yang tidak sempat dikembangkan lebih lanjut oleh Komune, dinyatakan dengan sangat tegas bahwa Komune seharusnya menjadi bentuk politik dari kampung yang paling kecil sekalipun"..."Dari komune-komunelah seharusnya dipilih "Delegasi Nasional" di Paris.

"...Fungsi-fungsi yang tidak banyak jumlahnya tetapi sangat penting, yang masih akan ada bagi pemerintah pusat, tidak seharusnya dihapuskan, sebagaimana telah dengan sengaja telah disalahmaksudkan, tetapi seharusnya diserahkan kepada pejabat-pejabat komune, artinya kepada pejabat- pejabat yang bertanggung jawab penuh"É.

" ÉKesatuan bangsa tidak seharusnya dihancurkan, tetapi sebaiknya harus diorganisasi dengan sistim komune. Kesatuan bangsa harus menjadi kenyataan dengan jalan menghancurkan kekuasaan negara, yang mengaku dirinya sebagai penjelmaan kesatuan itu, tetapi yang ingin bebas dari bangsa, dan yang berdiri di atasnya. Dalam kenyataannya kekuasaan negara itu hanyalah merupakan bonggol parasit di tubuh bangsa. Tugasnya ialah mengamputasi organ-organ penindasan dari kekuasaan pemerintah lama, mencabut fungsi-fungsi sah dari kekuasaan yang merasa berhak berdiri di atas masyarakat, dan menyerahkannya kepada abdi-abdi masyarakat yang bertanggung jawab. (11)

Sampai sejauh mana kaum oportunis Sosial-Demokrasi masa kini gagal memahami --barang kali akan lebih tepat buat dikatakan, menolak memahami-- argumen Marx tersebut paling jelas ditunjukan oleh buku yang terkenal secara herostratis (12) yaitu buku dari si penghianat Bernstein Premis-premis Sosialisme Dan Tugas-Tugas Sosial-Demokrasi. Justru mengenai kata-kata Marx tersebut di atas Bernstein menulis bahwa program itu "Émenurut isi politiknya, di dalam semua cirinya yang hakiki menunjukkan persamaan yang sebesar-besarnya dengan federalisme Proudhon...Kendatipun segala perbedaan lainnya antara Marx dengan "borjuis kecil" Proudhon (Bernstein menempatkan kata "borjuis Sampai sejauh mana kaum oportunis Sosial-Demokrasi masa kini gagal memahami --barang kali akan lebih tepat buat dikatakan, menolak memahami-- argumen Marx tersebut paling jelas ditunjukan oleh buku yang terkenal secara herostratis (12) yaitu buku dari si penghianat Bernstein Premis-premis Sosialisme Dan Tugas-Tugas Sosial-Demokrasi. Justru mengenai kata-kata Marx tersebut di atas Bernstein menulis bahwa program itu "Émenurut isi politiknya, di dalam semua cirinya yang hakiki menunjukkan persamaan yang sebesar-besarnya dengan federalisme Proudhon...Kendatipun segala perbedaan lainnya antara Marx dengan "borjuis kecil" Proudhon (Bernstein menempatkan kata "borjuis

Mencampur-aduk pandangan-pandangan Marx mengenai "penghancuran kekuasaan negara, parasit yang tak diinginkan," dengan federalisme Proudhon adalah sepenuh-penuhnya megerikan dan keterlaluan! Tetapi ini bukanlah kebetulan, sebab tidak pernah terpikir oleh si oportunis, bahwa di sini Marx sama sekali tidak berbicara mengenai federalisme sebagai lawan sentralisme, melainkan tentang pemusnahan mesin negara lama, mesin negara borjuis yang ada di semua negeri borjuis.

Satu-satunya hal yang terpikir oleh si oportunis hanyalah apa yang ia lihat di sekitarnya, di sebuah lingkungan filistinisme borjuis kecil dan kemandekan "kaum reformis", yaitu hanya "daerah perkotaan"! Si oportunis bahkan jauh dari kemungkinan memikirkan revolusi proletar.

Ini konyol. Tetapi satu hal yang dapat dicatat adalah tak ada seorangpun berdebat dengan Bernstein dalam hal ini. Banyak yang telah membantah Bernstein, terutama Plekhanov dalam literatur Rusia, Kautsky dalam literatur Eropa, tetapi keduanya tidak berbicara tentang distorsi terhadap Marx ini oleh Bernstein.

Si oportunis telah begitu banyak melupakan hal bagaimana berpikir secara revolusioner dan berpegang pada revolusi yang dicapnya sebagai "federalisme" pada Marx, orang yang dicampuradukkannya dengan pendiri anarkisme, Proudhon. Sedang Kautsky dan Plekhanov, yang mengklaim diri sebagai Marxis-marxis ortodoks dan pembela-pembela ajaran Marxisme revolusioner, bungkam tentang hal ini! Di sinilah letak salah satu akar pemvulgaran yang ekstrim terhadap pandangan- pandangan mengenai perbedaan antara Marxisme dan anarkisme, yang khas baik bagi kaum Kautskyis maupun bagi kaum oportunis, dan ini masih akan kita bicarakan lagi.

Sedikitpun tak ada jejak mengenai federalisme dalam argumen-argumen Marx tentang pengalaman Komune tersebut di atas. Marx sependapat dengan Proudhon justru dalam hal yang tidak dilihat oleh si oportunis Bernstein. Marx berbeda pendapat dengan Proudhon justru dalam hal yang oleh Bernstein dilihat sebagai persamaan mereka.

Marx sependapat dengan Proudhon dalam hal bahwa mereka berdua berpendirian untuk "menghancurkan" mesin negara modern. Baik kaum oportunis maupun kaum Kautskyis tidak mau melihat persamaan Marxisme dengan anarkisme ini (baik Proudhon maupun dengan Bakunin), sebab dalam hal ini mereka telah meninggalkan Marxisme.

Marx berbeda pendapat baik dengan Proudhon maupun Bakunin justru mengenai masalah federalisme (apalagi masalah diktatur proletariat). Secara prinsip federalisme berasal dari pandangan- pandangan borjuis kecil anarkisme. Marx adalah seorang sentralis. Dan dalam argumen-argumennya yang dikutip di atas, sedikitpun tidak ada penyimpangan dari sentralisme. Hanya orang-orang yang berlumur "kepercayaan secara takhayul" filistin terhadap negara dapat menganggap penghancuran mesin borjuis sebagai penghancuran sentralisme!

Tetapi sekarang, apabila proletariat dan kaum tani termiskin mengambil kekuasaan negara dalam tangannya, dengan bebas sepenuhnya mengorganisasi diri dalam komune-komune dan mempersatukan aksi semua komune untuk menggempur kapital, untuk menyerahkan jalan-jalan kereta api, pabrik-pabrik, Tetapi sekarang, apabila proletariat dan kaum tani termiskin mengambil kekuasaan negara dalam tangannya, dengan bebas sepenuhnya mengorganisasi diri dalam komune-komune dan mempersatukan aksi semua komune untuk menggempur kapital, untuk menyerahkan jalan-jalan kereta api, pabrik-pabrik,

Betul-betul tak terpikir oleh Bernstein bahwa sentralisme sukarela, penyatuan sukarela komune- komune menjadi bangsa, peleburan secara sukarela komune-komune proletar dalam usaha menghancurkan kekuasaan borjuis dan mesin negara borjuis adalah mungkin. Seperti semua filistin, Bernstein menggambarkan sentralisme sebagai sesuatu yang hanya dari atas, yang dapat dipaksakan dan dipertahankan hanya oleh birokrasi dan klik militer.

Seperti sudah tahu sebelumnya akan kemungkinan diputarbaliknya pandangan-pandangannya, Marx dengan tegas menandaskan bahwa tuduhan-tuduhan tentang Komune yang seolah-olah hendak menghancurkan kesatuan bangsa, menghapuskan kekuasaan pusat adalah pemalsuan yang disengaja. Marx sengaja menggunakan kata-kata "persatuan bangsa adalah ...untuk diorganisasikan", untuk mempertentangkan sentralisme proletar yang demokratis dan sadar dengan sentralisme borjuis yang militeris dan birokratis.

Tetapi tidak ada orang yang begitu tuli selain dari pada orang yang tidak mau mendengar. Dan kaum oportunis sosial-demokrasi masa kini justru tidak mau mendengar tentang penghancuran kekuasaan negara, tentang amputsi terhadap parasit yang tidak diinginkan.