Lgm KOTA SOLO

Lgm KOTA SOLO

Jikalau tuan mendengarkan ini Haraplah supaya, senang di hati

Kota Solo, kota tempat kesenian asli Tarian indah murni irama yang mengiringi

Oooo aii memetik gitar Sambil berbanyi membikin pendengar

Banyak peziarah sejak purba hingga kini Senanglah di hati

Para agung serta pendekar sungguh maha sakti

Haiii kroncong moritsko aku dendangkan Agar hati rindu menjadilah senang

Sungguh indah kota solo banyak Pasang telinga dengarkan yang terang

pemandangan

Apa yang kukata, di hati dendang Mulai hiburan di tepinya bengawan

Haii jangan bersedih dan janganlah Kota Solo yang menjadikan kenang- bimbang

kenangan

Mendengarkan ini, kembali riang Hingga dapat menghilangkan hati sedih Aiii keroncong Moritsko kroncong

dan duka.

kenangan Siapa yang mendengar hatinya berdebar

SAPUTANGAN

STB BAJU BIRU

Sapu tangan yang harum baunya Menawan hatiku

Tatkala kita disana baru berjumpa Basah airmataku karena datangnya Yang pertama tama

tangisku

Di waktu itu mengapa kau tak suka lihat parasku

Saputangan yang dulu ku trima Dari kekasihku

Remuk redam, hatiku melayang Pada masa dahulu berdua pertama Di alun rindu asmara

bertemu

Ooo kepadamu Hanya kuberi nama si baju biru

Penuh dengan rencaan dan janji Telah disetujui

Tapi sekarang tak kuminta Meskipun bagaimana terjadi Kau berikan cintamu sejati

Sehidup semati

Hati terharu dari sopan serta irama kasihmu

Sapu tangan di waktu sekarang Sebagai hiburanku

Siang malam kepada si baju biru Karena kekasihku sekarang, tinggalkan Kumenanti nanti

diriku

Tetap dan pasti sehidup dan semati Aku disampingmu

Lgm. SAPU TANGAN DARI BANDUNG SELATAN

Saputangan sutra putih dihiasi bunga warna Sumbang kasih jaya sakti, diselatan Bandung Raya

Diiringi kata nan merdu mesra, terima Oh sungguh malang nasibku kasih dik janganlah lupa

Kini telah jauh

Air mataku berlinang saputangannya Engkau mengingkari janji kusimpan

Kau pergi tak kembali

Ujung jarimu kucium serta doa kuucapkan (intro dan kembali ke reff) Selamat jalan slamat berjuang Bandung Selatan dilupakan jangan Intro Diiringi kata nan merdu mesra

DIBAWAH SINAR BULAN PURNAMA

Terima kasih dik janganlah lupa Airmataku berlinang, saputanganmu

Dibawah sinar bulan purnama kusimpan

Air laut berkilauan

Ujung jarimu kucium serta doa kuucapkan Berayun ayun ombak mengalun Selamat jalan, slamat berjuang,

Ke pantai sendau gurauan Bandung selatan dilupakan jangan Dibawah sinar bulan purnama

Lgm SETANGKAI BUNGA MAWAR

Hati susah jadi senang Gitar berbunyi riang gembira

Setangkai bunga mawar yang merah Jauh malam dari petang Dahulu ku trima Sebagai tanda mata berdua

Beribu bintang taburan Waktu saling menyinta

Menghiasi langit biru Menambah cantik alam dunia

Setangkai bunga mawar Serta murni pemandangan Sepanjang hidupku Karena itu hanya impian pada waktu dulu

Dibawah sinar bulan purnama Hati sedih jadi senang

Penuh dengan riwayat nan sedih Si miskinpun yang hidup sengsara Menawan dalam hati

Semalampun hidup gembira Karena kamu tinggalkan pergi Dan tak kan kembali

SOLO DI WAKTU MALAM

Setangka ibunga mawar yang merah Solo di waktu malam hari sekarang pun layu

Merempuh menarik hati sunyi Karna tetesan darah musnahlah hatiku

Banyak tempat penghiburan asri Pandangan mata berganti

Lgm BUNGA ANGGREK

Jurug dan Tirtonadi yang permai Daun berbisik di tepi sungai

Bunga anggrek mulai timbul Kelap kelip sinarnya pelita Aku cinta padamu

Remang remang bercahaya Sewaktu kita berkumpul Kau duduk di sampingku

Sunyi malam dikala purnama Terdengarlah nun disana

Engkau cinta kepadaku Sayup sampai Tertiup bahana Bulan menjadi saksi

Gamelan gending irama Dan engkau telah berjanji Sehidup dan semati

Solo di waktu malam Suara seni yang merayu-rayu

Kini kau cari yang lain Meresap dan mendalam di hati Lupa dengan janjimu

Menawan sanubari

Sudah ada gantinya Kau lupa kepadaku

Air mengalir sampai jauh Akhirnya kelaut

Itu perahu Riwayatmu dulu Kaum pedagang lalu naik itu perahu