KUMPULAN LAGU KERONCONG.pdf
KUMPULAN LAGU KERONCONG
Kr. GARUDA PANCASILA
Kr TELOMOYO
Garuda Pancasila lambang kejayaan Indonesia
Hasrat hatiku ingin berlagu Ketuhanan maha esa merestui rakyat
Membawa Telomoyo nama lagunya .... Indonesia Oh… inilah….kroncong asli Kedaulatan rakyat keadilan kemakmuran
Sejak jaman Dulu kala kecintaan bangsa
Untuk menghibur hati pendengar semua... Bersatu teguh sentosa nuju cita bangsa yang merdeka
Keroncong Telomoyo tetap kan bergema Hati yang sedih tuan kembali gembira
Kami patriot proklamasi bersedia berkorban untukmu
Kr. HANYA ENGKAU
Pancasila dasar negaraku Maju terus pantang mundur
Hanya engkau Surya untuk penghidupanku
Kr. DEWI MURNI
Menerangi keseluruh kalbu ....
Dewi Murni berkembenkan Sutra Ungu
Oh….betapakah
Melambai meria rasa Riang ria jiwaku di sampingmu Semerbak memenuhi…
Hanya engkau tujuanku satu... Angkasa beralih biru Dikau manis embun sakti dini hari Di….Baliknya….Awan …
Dengarkanlah hatiku menyanyi Membayang pelangi beraneka warna Menantikan sang dewi murni
Kr. BANDAR JAKARTA
Turun bermandi di telaga dewa Awan Lembayung menghiasi bandar Kuntum Bunga semua Serentak mekar
indah permai
Menyebar wangi Amat terlindung oleh pulau seribu Untuk menyambut dewi Murni
melambai ...
Bertiti pelangi Turun Mandi Melambai rona-merona mengembang
Kr. TANAH AIRKU
layang Laju perahu nelayan memecah bumi
Mendalam Lembah Curam
menyisir pantai
Di sela gunung meninggi
Wujud teluk jakarta ...
Suatu pemandangan Tanah Airku Indonesia Elok Adil ....
Indah lukisan alam kala senja menjelang pelukan malam
Sungai-Sungai mengalir berliku Burung putih menyampaikan salam Melalui hutan yang menghijau
Kata selamat malam
Menuju kelaut biru Serta padi beralun mendesah Dihembus angin nan menderu...
Indah Tanah Airku Indonesia Raya Pujaan Bangsaku Tanah airku yang kaya raya Dengan Pemandangan Alamnya
Kr. MORITSKO
Kr. IDAMAN HATI
Jikalau tuan mendengarkan ini Haraplah supaya, senang di hati ....
Kini dikau, jauh dimata dekat di hati Hingga tak dapat kujangkau
Oooo aii memetik gitar Kau laksana bintang tinggi.... Sambil berbanyi membikin pendengar Senanglah di hati...
Hanya kudapat merindu Dan memandang dengan rasa hati
Haiii kroncong moritsko aku dendangkan
gundah duka pilu
Agar hati rindu menjadilah senang
Tapi hayalanku rasa Mengenyam bahagia...
Pasang telinga dengarkan yang terang Apa yang kukata, di hati dendang
Duhai kasih, duhai intan sanjungan asmara jiwa
Haii jangan bersedih dan janganlah
Kau penawar hati lara
bimbang Penyuluh jiwa nan buta Mendengarkan ini, kembali riang
Kr. SUMBANGSIHKU
Aiii keroncong Moritsko kroncong kenangan
Ooo dengarkan inilah lagu untukmu Siapa yang mendengar hatinya berdebar
Kunyanyikan dengan getaran suaraku...
Kr. RINDU MALAM
Ini lagu sengaja kucipta bagai hiburanku Walaupun tiada merdu tuk penawar
Sedang tidurku lagi nyenyak
rindu...
Waktu tengah malam Bulansedang mengembang,
Hanya ini terimalah sumbangsihku Digambaran tabir siang ....
Semoga puas hatimu Dengar ini lagu
Sunyi tengah malam Terdengar seru rindu malam
Kr. IDAMAN SENIMAN
Denganu acapan menyerukan salam... Semenjak aku dewasa bercitakan menjadi Terjaga mata dengan berdebar hati di
seniman
dada Pergaulan sangat luas tuk cari Mendengar bisik di dalam gelap
ketenaran...
Seru rindu malam Tiada kusangka hidupku mengalami apa yang terjadi bersama
Kr. MERATAP HATI
Mengembang hasrat menyalaMenjadi seniman...
Meratap hati aku menangis ditinggal pergi Macam-macam kualami waktu itu tiada Kekasihku selalu menggoda
kurasakan Memang itu suatu idamanMenjadi
Oh…….sengsara rasa hati tersiksa
seniman
Bagaimana nasipku kini yang menanggung hati rindu...
Oh……dengar kasih aku sedang menangis Air mataku bercucuran seperti hujan gerimis
Kr. REMAJA PANCASILA
Kr. AKU RELA
Secerah gairah pagi mentari ceria Kau adalah segalanya tumpuan bangsa
Aku puas memandangmu hidup bahagia dan negara...
Dan kurela walau hati remuk redam.... Tiada lain kau remajaSadarkah engkau dipundakmulah tersimpan
Akupun berdoa
Tugas luhur dan suciSudahkah kau tanya Semoga dikau selalu dalam sejahtera dihatimu
Hidup rukun dalam rumah tangga Tentang pengabdianmu pada pertiwi...
Hingga nanti akhir masa... Jadilah manusia Indonesia seuntuhnyaLandasi jiwamu dengan
Ibaratnya bunga layu kini segar kembali Pancasila
Bunga segar harum cantik ayu Bekal pengabdianmu pada pertiwi
Semoga kekal abadi
Kr. PRASASTI PEMUDA Kr. MAWAR SEKUNTUM
Disuatu saat tiba, semangat juang wahai Di kala cahya senja kemerah-merahan pemuda
Bertiup angin basah merayu kesuma... Bersatu padu dalam satu pancang perjuangan...
Kurenungkan malam kesuma sanjungan asmara hatiku selagi rindu
Wahai engkau pemuda Merindukan kasih dara suci, Sebagai putra putri bangsa Indonesia
Ingin bersama bahagia ... Berbagai suku bangsa dengan satu nusa satu bahasa...
Bilakah kuncup mawar segar indah mekar Lama sudah aku mencari
Bangkitlah hai pemuda Ingin memetik sekuntum Jadi tonggak sejarah bangsa Prasasti bukti janji suci
Kr. SENYUMAN CHANDRA
Kan kukenang sepanjang jaman Senyuman chandra menghias maya di
Kr. ROMANSA
timur laut menjelang Mengganti sri cahaya kabut suram
Pabila angin malam
lazuardi....
Mendesir mendayu mesra lalu Anganku mengenang irama hidupku...
Nun jauh ......lagu merdu nada malam Berkumandang melarasi
Selanggam air milir Debaran cahya chandra nan indah adi Menghiasi lembah hijau padang lalang
Menghiburkan risau hati... Dan ombak berderu Senandung hati ingin pulang mengubah Di tengah balada tua lam
indahnya alam
Berlalu tak lagi kembali Namun tiada sebentuk kata pujangga Merindu daya kuasa
Sepadan untuk memuja Melukis merayu-rayu Mengembalikan remajaku Masa riang dilela cinta
Sempit kurasa dunia setelah kau tinggalkan beta...
Duhai kasih ajaklahku bersamamu ke alam abadi Agar selalu disampingmu
Kr. HANYA ENGKAU
Tiada kan berpisah lagi
Kr. SUMBANGSIHKU
Hanya engkau surya untuk penghidupanku
Oh dengarkan inilah lagu untukmu Menerangi keseluruh kalbu....
Kunyanyikan dengan getaran suaraku....
Oh betapakah riang ria Ini lagu sengaja kucipta sebagai Jiwaku di sampingmu
hiburanmu
Hanya engkau tujuanku satu... Walaupun tiada merdu ‘tuk penawar rindu....
Dikau manis embun sakti dini hari Dengarkanlah hatiku menyanyi...
Hanya ini terimalah sumbangsihku Semoga puas hatimu dengar ini lagu
Kr. PETIR Kr. BAYANGAN KASIH
Meskipun hujan petir-petir berbunyi Tidaklah sayang melupakan janji...
Di dalam anganku terbayanglah wajahmu menawan
Angin deras, gemuruh di sana dan di sini Gilang gemilang, bagai cahya bintang Tidaklah urung saya datang kemari...
timur terang....
Kekasihku dimanakah kamu Siang serta malam tiada hilang Tidaklah sungguh meninggalkan daku
Bahkan tampak nyata Bagai penghuni hati tetap bersarang
Kr. RINDU MALAM
Kenangan adi....
Sedang tidurku lagi nyenyak Namun itu hanya angan kasih tapi Waktu tengah malam
memuaskan
Bulan sedang mengembang Karna dapat kuimpikan berdoalah kau Bintang barat hampir silam....
berbahagia
Sunyi senyap malam
Kr. BERJUMPA DIRI
Terdengar seru rindu malam Dengar ucapan menyerukan salam...
Sejak berjumpa diri Aku dengan kekasihku
Terjaga mata dengan berdebar hati di Di taman asri, dimana melati tumbuh.... dalam Mendengar bisik di malam kelam
Aku teringat selalu
Seru rindu malam Melati putih harum wangi Diberikan kepadaku dengan
Kr. JIWA MERANA
Tersenyum menyanyat hati....
Tiada lagi cumbu rayu memupuk jiwaku Melati putih menghiasi Karena kau meninggalkan ‘tuk
Dada kiri sebagai tanda bakti selamanya...
Akan setia menepati janji Berdua sehidup semati
Tinggal kusendiri di dunia yang terasa tiada kemesraan lagi Tinggal kusendiri di dunia yang terasa tiada kemesraan lagi
Kr. HARAPANKU Kr. BAHANA PANCASILA
Betapa, angan hati merindu harapan Karna jiwaku direngkuh mimpi
Gagah laksana wajah perwira Gelora cita....
Membahana di seluruh nusantara Mengemban tugas suci
Siang malam slalu Lambang negriku jiwa bangsaku bangsa Mencari kumandang gema panggilan
Indonesia.....
harapanku Yang bermukim di dalam mimpi
Bermukim di setiap dada Yang menjelma rona cita
Bersatu padu jiwa dan raga selaras kata Betapa kurindukan rasa bahagia
bhineka tunggal ika
Serta kemakmuran bersama Amalkan Panca Sila sedini Bagi bangsa Indonesia
Wahai kau putra pertiwi....
Kr. RINDU HATI
Resap hayati makna sejati Teguh kukuh amankan selalu
Mengapa sunyi cantik alam kurasa Panca Sila dasar negaraku semuram dan sepi
Serta pribadi bangsaku Begini tak kusangka jadi rindu hati....
Kr. DEWI MURNI
Kemana dikau kucari Anginpun tiada jua membawakan berita
Dewi Murni berkembenkan sutra ungu Jalinan indah kisah smara terurai
Melambai meriak rasa Direnggut lara....
Semerbak memenuhi Angkasa beralih biru.....
Sekejap ini sri kasihku bagai bintang pagi Cahya bening kerlingmu ayu
Di baliknya awan....
Tinggal dalam senyum rindu Membayang pelangi beraneka warna Menantikan sang Dewi Murni
Kr. SEGENGGAM HARAPAN
Turun bermandi di telaga dewa...
Di ufuk timur, manakala sinarmu redup Kuntum bunga semua tertutup awan
Serentak mekar menyebar wangi Hari cerah, tiada menjelang bagaikan
Untuk menyambut Dewi Murni punah harapan...
Bertiti pelangi turun mandi
Tiba datang sepercik sinar pelita,
Kr. PENDIRIAN PENYANYI
kau remaja pembawa cahya nan terang sampaikan di hari esok
Pernahkah engkau merasakan bahagia pancarkan sinar budaya, budaya cipta pra
kini
seni Dikala sedang berdua, saling mencinta.... yang kan abadi....
Mimpi seakan indah
Hanya padamu, kusampaikan segenggam Seindah cinta yang kini sedang bersemi harapanku
Kepadamu slalu kunanti belaian Dengarkanlah hatiku menyanyi tanganmu...
Kekasihku kaulah pujaan baktiku
Biarpun apa yang terjadi kau tetap milikku
Kr. HANYA UNTUKMU – Cipt. Sapari &
Kr. SERUANKU
WS. Narsi
Dengar lagu seruanku seiring harapan kitaku
Ingin hatiku menyunting asmara nan suci Sadar betapa indah, Tanah Indonesia...
Untukmu ... Dimana janji setia menanti ...
Satu rangkaian pulau bersatu dan terus Bukanlah tlah lama ........ Tegak Bhineka Tunggal Ika
Kumandang rayu suaraku menyusur Janji perlambang bangsa...
malam ....
Mencari pengiring citaku .... Dengarlah seruanku dengan penuh daya-
daya mengembankan lagu hayatku .... Junjung tinggi budaya kita
Untukmu hanya lagu ini sebagai bisik hati Agar tetap jaya
Mengajak bersama mengabdi laras irama hidup ini ...
Kr. DEWA DEWI
Kr. MERDU – Mardjokahar Cempaka mawar melati Tiga serangkai mewangi selalu
Sanjungan dewi pertiwi... Di waktu matahari mulai terbenam Siang berganti dengan sunyi senyap
Oooo dewa kayangan, kayangan
malam
kayangan kamu
Dinda bestari kenanga hati suci Di angkasa rembulannya mulai bercahya Daku menunggu selalu
Menyinari ..... menerangi suasana Patah hatiku pilu karena
Tertusuk asmara cinta
Beribu- ribuan bintang bertaburan Oooo dewa kayangan, kayangan
Menambahi menerangi pemandangan kayangan kamu
Dinda berjanji menjaga diri selalu Lgm. ASMARA KELANA – Cip. SAMSIDI
Kr. HANYA ENGKAU
Terkenang wajahmu nan berseri
Hanya engkau Cahya terang menyinari Surya untuk penghidupanku
Bagai intan berkilau-kilauan Menerangi keseluruh kalbu...
Meresap di sanubari
Oh….betapakah Bunga intanku berkembang-kembang
Riang ria jiwaku di sampingmu Menghilangkan rasa sedih Hanya engkau tujuanku satu Asmara kelana kau abadi
Dikau manis embun sakti dini hari Menyusur rangkaian hati
Angkaikan melati berkembang di dalam Sungguh nyaman indah nian ... taman sari
Membimbing daku ke pantai Tercantum di taman halaman dewa yang
Terlenalah oh daku
sakti
Ke
Sekuntum bunga melati putih Malam penuh keindahan Melambai ditiup angin
Abadi hanyalah satu
Menari-nari menarik hati Bunga intanku abadi Kr. INDONESIA JELITA – Cipt. KELLY PUSPITO
Kr. PERSEMBAHANKU
Laut biru di kejauhan Dalam renung raga sunyi jasmaniku Percik Air membuih ...
mengembangkan cita
Daya pesona ... pantai Indonesia jelita Bergema damba murni dalam gita
Jauh di sebelah udik sana Oooooh... seumpa nyawa ingin pulang Mekar nampaknya gunung biru dihias
menyampaikan maksud dan mega yang putih
Setiap tetes darah kurela Lembah serta sungai berliku
Untuk persembahan dunia Semua indah ...... menghias dirimu ..... Waktu raga menderita batin suci ingin Kecantikan wajahmu ketenaran
lebih bakti
kebudayaan rakyatmu Seuntas rambutmu yang ter kurela untuk Itu semua terjalin indah ....
berdiri
Menambah harum ..... semerbak namamu ....
Kr. KASIH PUTUS DI TENGAH JALAN Kr.HASRAT MENYALA
Cipt. Mardjokahar Kukenang masa yang lalu Waktu itu aku bersamamu
Kini hasratmu menyala Mengikat janji kau dan aku Tinggi membakar jiwamu
Kini dirimu dalam api perjuangan
Sehidup semati
Oh…… di liputi kabut pancaroba
Ta...pi mengapa sekarang Kini dirimu menjelang
Kini yang terjadi kasihmu putus di tengah Gerbang bahagia
jalan
Melalui samudra ujian Apa daya sudah nasibku Untuk tumpah darahmu Kasihku tak sampai ...
Kini dirimu kau peras Sekuat tenagamu
Kuingatkan kepadamu agar ini tak Kr. MALAM
terulang lagi
Datang malam .... terang bulan lagu angin Pada kekasihmu yang baru agar tak dingin
kecewa ...
Menghempaskan daku ke pantai alam maya
Kuserahkan jiwaku selama beta menyinta kamu Selama kuberbakti janji tulus hati
Tapi kini kamulah tak dapat menepati janjimu Dengan janjimu yang dulu-dulu Kusimpan dalam hatiku
Oh wajahmu terbayang di ruang mataku Berseri-berseri menambah kalbu
Kr. BULAN SENJA
Sebagai idaman hatiku Kini aku menanti rasa hati merintih
Irama keroncong ini ...
merindu
Mengiringi indahnya bulan senja Air mata berlinang mengenang nasibku ... Anginpun rayu dihembus ombak buih pantai ...
Oh kekasih ingatlah engkau terpisah dariku
Ooo .. hati siapa .... tiada kan terharu Cinta suci tak berarti sungguh Memandang keindahan ....
Hancurlah sanubariku
Alam senja pantai nusantara Dengan nyiurnya melambai ....
Oh nasibku menjadilah malang sungguh Kumencinta tak berarti
Kenangan ini membawa harapan cita rasa Aduh karna cintamu yang palsu Membangunkan gairah jiwa Semangat mengabdi nusa
SELABINTANA
Kr. PRASASTI PEMUDA
Cahya terang di Timur Daya Merah merona
Di suatu saat tiba Maka datang musim bunga Semangat juang wahai pemuda
Di Selabintana
Bersatu padu dalam satu kancah perjuangan
Mari bertamasya di taman Selabintana Langit mendung mulai terang
Wahai engkau pemuda
Kena sinar surya
Sebagai putra putri, Bangsa Indonesia
Alangkah wanginya
Berbagai suku Bangsa
Semerbak harumnya
Dalam satu Nusa satu Bahasa
Sudi apa kiranya Memujanya
Bangkitlah hai pemuda Jadi tonggak sejarah Bangsa
Ramai rupa puspa warnanya Prasasti bukti janji suci
Mawar melati
Kan ku kenang sepanjang zaman Kala datang angin meniup Menyebarkan wangi
Kr. CINTA TAK BERARTI
DUNIA BERDAMAI
Hai nona yang dimabuk cinta Jangan lupa hari esok lusa
Bilamana dunia berdamai Ingatlah masa depan anda Bukan hanya malam ini saja
Hujan merasa tentram
Orang saling menghargai Janganlah percaya pemuda Penuh kehormatan
Janji-janji seenaknya
Bilamana dunia berdamai Tunggulah sampai saat tiba Terang merasa girang
Engkau bahagia selamanya Orang saling merasai
Inyaf pun penyayang Pemuda paling bisa bicara Bila hati telah mengena
Dia mulai memasang jeratnya Wanita jadi korbannya
Dimana bangsa yang sempurna Dengan sukarela
Kr. TANAH AIRKU
Membantu bangsa yang ternyata Belumlah sempurna
Mendalam lembah curam Di sela gunung yang meninggi
Suatu pemandangan
Bilamana dunia berdamai Tanah airku Indonesia Suasana perhubungan
Elok adil
Lakasan dunia berantai
Suatu keamanan Sungai-sungai mengalir berliku Melalui hutan yang menghijau
Kr. GARUDA PANCASILA
Menuju ke laut biru Serta padi berayun mendesah
Dihembus angin yang menderu Garuda Pancasila lambang kejayaan
Indonesia
Indah tanah airku
Ketuhanan maha esa merestui rakyat Indonesia Raya pujaan bangsaku Indonesia
Tanah airku yang kaya raya Dengan pemandangan alamnya
Kedaulatan rakyat ....
Keadilan kemakmuran kecintaan bangsa
GUGUR GUNUNG
Bersatu teguh sentosa nuju Cita bangsa yang merdeka
Ayo (Ayo) Konco (Konco)
Kami patriot proklamasi bersedia Ngayahi karyaning projo berkorban untukmu
Kene (kene)
Pancasila dasar negaraku
Kene (kene)
Maju terus pantang mundur Gugur gunung tandang gawe Sayuk sayuk rukun Bebarengan ro kancane
INGAT MASA DEPAN
Rilo lan legowo Kanggo mulyaning nagoro
Terangnya bulan pinggir lautan
Siji (loro)
Muda-mudi berpasangan
Telu (papat)
Menikmati indahnya purnama
Maju papat papat
Mendendangkan lagu cinta
Diulang ulungake Amrih enggal rampunge
Holobis kuntul baris Hidup mengharap sunyi Holobis kuntul baris
Namun biar tetaplah kucari Holobis kuntul baris
Holobis kuntul baris Oo beritanya sepatah tiada
Hanya tinggalkan kesan dalam Menderita kecewa di hati
Kr. MORISKO
Jikalau tuan mendengar ini
Kr. AKU RELA
Harapkan supaya
Senanglah di hati Aku puas memandangmu hidup bahagia Dan kurela walau hati remuk redam
Oo oo ooi memetik gitar
Sambil menyanyi
Akupun berdoa
Membikin pendengar senanglah di hati Semoga dikau selalu dalam sejahtera Hidup rukun dalam rumah tangga
Oo oo oo saya menyanyi untuk pendengar Hingga nanti akhir masa Agar hati rindu
Kembalilah senang Ibaratnya bunga layu kini segar kembali --------------------------------------------------- to
Bunga segar harum cantik ayu
top
Semoga kekal abadi
Oo oo oo keroncong morisko aku
dendangkan
Kr. MAWAR SEKUNTUM
Agar hati rindu
Kembalilah senang Di kala cahya senja kemerah-merahan Bertiup angin basah me
Stb. KECEWA
Kurenungkan malam kesuma sanjungan Betapa kukecewa
asmara hatiku selagi rindu Merpati kekasihku hilang
Merindukan kasih dara suci, Lepaslah dari genggaman
Ingin bersama bahagia
Ku....tak bersayap tak mungkin mengejar Bilakah kuncup mawar segar indah mekar Teriak panggilan jauh
Lama sudah aku mencari Sudah tiada lagi terdengar
Ingin memetik sekuntum
Hatiku nan kecewa
Kr. SENYUMAN CHANDRA
Senyuman chandra menghias maya di Bintang barat hampir silam timur laut menjelang Mengganti sri cahaya kabut suram
Sunyi senyap malam
lazuardi Terdengar seru rindu malam Dengar ucapan menyerukan salam
Nun jauh ......lagu merdu nada malam Berkumandang melarasi
Terjaga mata dengan berdebar hati di Debaran cahya chandra nan indah adi
dalam
Menghiburkan risau hati Mendengar bisik di malam kelam Seru rindu malam
Senandung hati ingin pulang mengubah indahnya alam Namun tiada sebentuk kata pujangga Sepadan untuk memuja
Kr. HANYA ENGKAU
Kr. JIWA MERANA
Hanya engkau surya untuk penghidupanku
Tiada lagi cumbu rayu memupuk jiwaku Menerangi keseluruh kalbu
Karena kau meninggalkan ‘tuk selamanya
Oh betapakah riang ria Tinggal kusendiri di dunia yang terasa Jiwaku di sampingmu
tiada kemesraan lagi
Hanya engkau tujuanku satu Sempit kurasa dunia setelah kau tinggalkan beta
Dikau manis embun sakti dini hari Dengarkanlah hatiku menyanyi...
Duhai kasih ajaklahku bersamamu ke alam abadi
Kr. PETIR
Agar selalu disampingmu Tiada kan berpisah lagi
Meskipun hujan petir-petir berbunyi Tidaklah sayang melupakan janji
Kr. SUMBANGSIHKU
Angin deras, gemuruh di sana dan di sini Oh dengarkan inilah lagu untukmu Tidaklah urung saya datang kemari
Kunyanyikan dengan getaran suaraku
Kekasihku dimanakah kamu Ini lagu sengaja kucipta sebagai Tidaklah sungguh meninggalkan daku
hiburanmu Walaupun tiada merdu ‘tuk penawar rindu
Kr. RINDU MALAM
Hanya ini terimalah sumbangsihku Sedang tidurku lagi nyenyak
Semoga puas hatimu dengar ini lagu Waktu tengah malam Bulan sedang mengembang
Kr. BAYANGAN KASIH
Betapa kurindukan rasa bahagia Di dalam anganku terbayanglah wajahmu
Serta kemakmuran bersama menawan
Bagi bangsa Indonesia Gilang gemilang, bagai cahya bintang timur terang
Kr. RINDU HATI
Siang serta malam tiada hilang Mengapa sunyi cantik alam kurasa Bahkan tampak nyata
semuram dan sepi
Bagai penghuni hati tetap bersarang Begini tak kusangka jadi rindu hati Kenangan adi
Kemana dikau kucari
Namun itu hanya angan kasih tapi Anginpun tiada jua membawakan berita memuaskan
Jalinan indah kisah smara terurai Karna dapat kuimpikan berdoalah kau
Direnggut lara
berbahagia Sekejap ini sri kasihku bagai bintang pagi Cahya bening kerlingmu ayu Tinggal dalam senyum rindu
Kr. BERJUMPA DIRI SUNGGUH TAK KUSANGKA
Sejak berjumpa diri Aku dengan kekasihku
Sungguh tak kusangka-sangka Di taman asri, dimana melati tumbuh
dan tak kira kau relakan daku, melepaskan asmara yang mulya
Aku teringat selalu
tiada bimbang ragu,
Melati putih harum wangi Diberikan kepadaku dengan
Terharu rasa hatiku
Tersenyum menyanyat hati menerima asmara yang tulus Bertitik berlinang air mata
Melati putih menghiasi
Air jani halus
Dada kiri sebagai tanda bakti Akan setia menepati janji
Terkenanglah waktu aku sunyi Berdua sehidup semati
Putuslah mengharap kasih Asmara yang tumbuh dalam hati
Kr. HARAPANKU
Telah berakar kembali
Betapa, angan hati merindu harapan
Tapi kini telah nyata
Karna jiwaku direngkuh mimpi Tiada hampa harapan terbuka Gelora cita
Menuju menuju ke arah bahagia Sungguh tak kusangka-sangka
Siang malam slalu Mencari kumandang gema panggilan
Kr. SEGENGGAM HARAPAN
harapanku Yang bermukim di dalam mimpi
Di ufuk timur, manakala sinarmu redup Yang menjelma rona cita
tertutup awan
Hari cerah, tiada menjelang bagaikan punah harapan,
Tiba datang sepercik sinar pelita, kau remaja pembawa cahya nan terang sampaikan di hari esok pancarkan sinar budaya, budaya cipta pra seni yang kan abadi
Hanya padamu, kusampaikan segenggam harapanku teguh kukuhkan hatimu, junjung tinggi budayamu, semoga abadi
Kr. BAHANA PANCASILA
Gagah laksana wajah perwira Membahana di seluruh nusantara Mengemban tugas suci Lambang negriku jiwa bangsaku bangsa Indonesia
Bermukim di setiap dada Bersatu padu jiwa dan raga selaras kata bhineka tunggal ika Amalkan Panca Sila sedini Wahai kau putra pertiwi
Resap hayati makna sejati Teguh kukuh amankan selalu Panca Sila dasar negaraku Serta pribadi bangsaku
Lgm. TELAGA BIRU
Waktu bulan mulai bercahaya Pancarkan sinarnya Berkilauan air di telaga Telaga biru maya
Di tengahnya bambu sejuta Menghijau warnanya
Gemilang sinarnya di telaga Telaga biru maya
Reff : Di waktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka ria Menghibur hati di telaga
Di tengahnya rimba nan sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci
Kr. DEWI MURNI
Dewi Murni berkembenkan sutra ungu Melambai meriak rasa Semerbak memenuhi Angkasa beralih biru.
Reff : Di baliknya awan Membayang pelangi beraneka warna Menantikan sang Dewi Murni Turun bermandi di telaga dewa
Kuntum bunga semua Serentak mekar menyebar wangi Untuk menyambut Dewi Murni Bertiti pelangi turun mandi
Kr. PENDIRIANNYA PENYANYI
Pernahkah engkau merasakan bahagia kini Dikala sedang berdua, saling mencinta
Mimpi seakan indah
Seindah cinta yang kini sedang bersemi
Air jernih halus ...
Kepadamu slalu kunanti belaian
tanganmu
Reff : Terkenanglah waktu aku sunyi
Putuslah mengharap kasih Kekasihku kaulah pujaan baktiku
Asmara yang tulus dalam hati Biarpun apa yang terjadi kau tetap milikku
Telah berakar bersemi....
Kr.HASRAT MENYALA
Tapi kini telah nyata.... Cipt. Mardjokahar
Dan tiada hampa harapan terbuka Menuju ke arah bahagia
Kini hasratmu menyala Sungguh tak kusangka Tinggi membakar jiwamu Kini dirimu dalam api perjuangan
DUNIA BERDAMAI
Oh…… di liputi kabut
pancaroba Bilamana dunia berdamai Kini dirimu menjelang
Hujan merasa teteram Gerbang bahagia
Orang saling menghargai Melalui samudra ujian
Penuh kehormatan
Untuk tumpah darahmu Bilamana dunia berdamai Kini dirimu kau peras
Terang merasa girang Sekuat tenagamu
Orang saling merasai Inyaf pun penyayang
Dimana bangsa yang sempurna Dengan sukarela Membantu bangsa yang ternyata Belumlah sempurna
Kr. SUMBANGSIHKU
Oh dengarkan ... inilah lagu untukmu Bilamana dunia berdamai Kunyanyikan dengan getaran suaraku ....
Suasana perhubungan Lakasan dunia berantai
Ini lagu .... sengaja kucipta
Suatu keamanan
Sebagai hiburanku... Walaupun tiada merdu
Kr. PRASASTI PEMUDA
Tuk menawar rindu ...
Di suatu saat tiba
Hanya ini terimalah sumbangsihku Semangat juang wahai pemuda Semoga puas hatimu dengar ini lagu....
Bersatu padu dalam satu kancah perjuangan
Lgm. SUNGGUH TAK KUSANGKA- SANGKA
Wahai engkau pemuda Sebagai putra putri, Bangsa
Sungguh tak kusangka-sangka
Indonesia
Dan tak kira kau relakan daku Berbagai suku Bangsa Melepaskan asmara yang mulya
Dalam satu Nusa satu Bahasa Tiada bimbang lagi Bangkitlah hai pemuda Terharu rasa hatiku
Jadi tonggak sejarah Bangsa Menerima asmara yang tulus
Prasasti bukti janji suci Bertitik berlinang air mata
Kan ku kenang sepanjang zaman
Kr. SETIA JANJIKU
Si jantung hati
Sadar keagunganMu terciptalah di bumi Cuci-cuci di pinggirlah sumur nusaku
Cinta sejati nona manis Persadaku yang indah, megah jaya
Tak mungkin luntur
bertapakan sama sakti
BUNGA SAKURA
Indonesia kebanggaan bangsaku Berpribadi agung manusiawi
Bunga Sakura indah Juwita dipandang Mengembang nurani dalam cita
mata
Sejak Majapahit Sriwijaya Putih gemilang merah warnanya baunya mengikat jiwa....
Sumpah setia janjiku mengamalkan cinta nusa bangsa
Bunga Sakura dilereng gunung ,pun Padu bertapak bhineka karya
didalam kota.
Membangun nusa semesta pasti Melambai-lambai bersuka-ria. Sakura bunga jelita.
Laksana sutera indah suci.... Menawan dihati sanubari. Wajah matahari.... Tempat sang bunga berseri.
Bunga sakura ,kaulah bunga pujaan bangsa. Kamulah impiannya wanita.... Sakura bunga jelita. Kamulah impiannya wanita. Sakura bunga jelita.
Kr. JANGAN DUKA
Kr. RODA DUNIA
Di sini gunung disanalah pun gunung
Ibaratnya dunia
Ya jiwa manis indung sayang
itu sepertilah roda
sini gunung berputar putarlah jalannya
Ai.... ya Tuan
Oh... terus berobah
Di tengah-tengah jiwa manis tiada tentu nanti bagaimana jadinya kembang melati
Dulu bergetar inti dalam keadaan susah Burung dara, di mana sarangnya
Oh... roda dunia selalu menanti Dengar suara jiwa manis
Ade dan benar akan menang di belakang mana orangnya
hari
Di sini bingung,
Kr. Bila Padi-Padi Menguninng
di sanalah pun bingung Ya jiwa manis indung sayang
Alangkah indahnya panorama bumi sini binung
pertiwi Sawah ladang luas terbentang
Ai-.... ya Tuan Dilingkung gunung lembah dan ngarai Karna memikir Karna memikir jiwa manis
Di sana padi-padi menguning
Bujang dan dara bercanda riang berdendang bernyanyi
Tepo Tulodho
Sambil memotong padi di sawah Riuh rendah bersuka ria
Sedih banget rasa neng atiku Uripku ana ngalam donya
Gemah ripah lohjinawi anugrah ilahi Sing wis suwe di tinggal kasihku Bila padi-padiku menguning
Kok ora pamitan aku
Negeri makmur kerta raharja Nanging aku wis mengendi kabeh
Kr. CINTA TAK BERARTI
Uripku mung arep di goda Dadi korban tresna pepulasan
Kuserahkan jiwaku selama beta menyinta Kebak janji tanpa bukti kamu Selama kuberbakti janji tulus hati...
Nanging aku ra lali... Marang tindak kang wis klakon
Tapi kini .... kamulah tak dapat menepati Muga-muga dadi pepengetku janjimu
Sak j’ro neng urip neng donya Dengan janjimu yang dulu-dulu
Kusimpan dalam kalbuku .... Dulur-dulur ku para wanita Muga eling klawan waspada
Oh wajahmu terbayang di ruang mataku Mbak menawa ketalan uga Berseri-seri menambah kalbu
Dadia tepatulodo
Sebagai idaman hatiku....
Syair 2 :
Kini aku menanti rasa hati merintih merindu Air mata berlinang mengenang nasibku ..
Oh kekasih ingatlah engkau terpisah dariku Cinta suci tak berarti sungguh hancur sanubariku
Oh nasibku menjadilah malang sungguh Kumenyinta tak berarti aduh...
Stb. Janjiku
Karna cintamu yang palsu.... Dimana buih putih tepi pantai berkilauan
Kr. Dunia Membangun
Sebagai awal membisikkan desau angin bagai pesan
Negriku elok tercinta Nun di sana dalam membangun
Di sana derai obak menyerukan sumpah Beraneka ragam warnanya
Setia menjaga pantai nusa Indonesia Tuk mengisi dalam kemerdekaan
selamnya ...
Selaras tujuan..... Jiwaku kuserahkan sebagai tanda tetap Membudaya berjiwa dalam ber Pancasila
cinta
Bersatu teguh dan berkarya Pada pusaka nenek moyang yang Cita-cita Bangsa
mencipta Indonesia
Suara membahana Janjiku kan berbakti menegakkan nusa Indonesia gagah berwibawa
bunda
Mari melestarikan karya Janji baktiku bersaksikan tumpah darah Sebagai sejarah Bangsa
Indonesia...
Engkau kutanam mengandung arti
Kr. Gemersik Batang Bambu
Bisikan jiwa isi hati
Di antara dua bukit dan sungai mengalir Bila kutinggal subur hidupmu lembut
Betapa riang buah hatiku Dusun tempat kekasihku setia menanti....
Bila kutinggal kau jadi layu Pilu nian buah hatiku
Ingin segera aku kembali .... Bersamanya menikmati keindahannya...
Reff: Dentuman meriam peluru mendesing Nikmati gemercik daun batang bambu
Sambil kunantikan takdir Apa kemudian yang akan berakhir
Ani padi lama tak kurasakan Air mataku mengalir Seharum cintaku dan rinduku Pesanku kepada buah hati
Kr. IRAMA MALAM
Piaralah ini pandan wangi Menjadi peringatanmu nanti
Terdengar desau angin Bila ku pergi tak kembali Merayukan hati nan merenung Bagai musik cikani mengiringi bidadari
KR. INDONESIA MEMBANGUN
bersenandung Negriku elok tercinta nun disana dalam Berkisah dalam tembang jiwa
membangun
Bernyanyi melarasi irama insani Beraneka ragam warnanya tuk mengisi Bergantian sedih dan gembira
dalam kemerdekaan
Di arena air mata Selaras tujuan membudaya berjiwa dalam Sapanya bagai janji
berpancasila
Tiada henti merayukan hati Bersatu teguh dan berkarya cita cita Melagukan melodi puisi
bangsa
Di irama malam hari Suara membahana Indonesia gagah berwibawa Mari melestarikan karna bagai sejarah bangsa
Kr. HANYA SATU
KR. INDONESIAKU
Kan kujelang kau diesok malam Dikala bulan bercahya kemilau
Betapa indah pemandangan tanah Dan jua bintang-bintang bertaburan
tumpah darahku tercinta Disana nanti
Berantai pulau indah dan megah dari Biarlah hanya sekejap bertatap dan sua
sabang ke merauke
Walaupun juga Hanya sepatah yang ‘kan kusampaikan
Dengan pembangunan semesta padanya
serangkaian dalam perjuangan Oh.. Hanya Satu, Satu dihatiku
Bercita cita adil dan makmur terlukis Lekat dihati tiada ternoda
sejarah bangsa
Mahligai cintaku padanya Cantik nian wajahmu berseri selalu
Lgm. PANDAN WANGI
dikenang spanjang masa Terpancar cipta seni budaya satu
Menghijau daunmu nan mewangi
berbineka tunggal ika
Pandanku di atas perigi
Garuda lambang negaraku dasar
Kr.Mawar Sekuntum
pancasila pasti jaya Merdekalah merdeka abadi indonesiaku
Dikala cahya senja kemerah-merahan nan jaya
Tertiup angin masa merayu kesuma Kurenungkan mawar
Kr. PATRIOT INDONESIA
Kesuma sanjungan asmara hatiku selalu rindu
Sejak lalu tempat lima perjuangan bangsa Merindukan kasih dara suci Tuk mencapai kmerdekaan yang abadi
ingin bersama bahagia Bilakah kuncup mawar,segar indah mekar
Selalu bertahankan sangsaka merah putih Lama sudah aku menanti Lambang pusaka Indonesia untuk
ingin memetik sekuntum selamanya
Alun-alun Mediun
Wahai semua patriot Indonesia jaya Perjuangan pahlawan kita jangan
Neng kutha iki aku nate keduwung dilupakan
Karo wanito mediun Neng alun-alun, mediun dadi saksi
Kr. BUMI EMAS TANAH AIRKU
Kuwe lan aku ninggalke janji Nanging saiki kowe neng luar negeri
Aku percaya bumi emas tanah airku Wis ora bisa tak gondeli Sepanjang masa'kan menghijau selalu
Neng arab saudi sliramu opo lali Marang aku wong sing mbok tinggal iki
Di sana hutan-hutan rimbamemanggilkan Neng alun-alun mediun hujan
Pikiranku dadi liwung
Sungai dan danau menyimpan air nan
Mripatku brebes mili
gunawan Rasane urip raduwe aji Nanging saiki kowe neng luar negri
Bumi digali'kan berlimpah berkah abadi Wis ora bisa tak gondeli Silih berganti tumbuhnya bila ditanami
Neng arab saudi slirmu opo lali Marang aku wong sing mbok tinggal iki Neng alun-alun mediun Pikiranku dadi liwung Mripatku brebes mili Rasane urip raduwe aji 2x Gd. Dolanan : Jago Kluruk Ing wayah esuk, Jagone kluruk Rame swarane pating kemruyuk
Kr. SENANDUNG BIDARI
Wadhuh senenge sedulur tani Bebarengan padha nandur pari
Nun indah merdu ... Srengenge nyunar kulon prenahe Senandung bidari di sawang bintang ...
Manuke ngoceh ana wit witan Senada irama menuetta mesra....
Pathing cemruwit rame swarane Merayu laras malam syahdu ....
Tambah asri donya sak isine Mengiring lambai tarian nyiur bagai srimpi pantai
Langgam : Imbangono katresnanku
Seirama lenggang gelombang mengawal nusa ....
Sabendino mung ngalamun Jroning sepi, sepi samun
Lembut pujinya .....
Amung tansah kadulu
Cantik mayaku mempesona jiwa seni wewayanganmu duh kang mas wong Rimbanya pun bah’gia oh nusantara
bagus
pertiwi...
lilali tan biso lali soyo angrerujit ati
Lelewamu wong bagus tansah kumantil ing padanging netro Opo tego siro kangmas cidro ing janji Misahne katresnan jati
lamun mangkono piye katresnanku, piye katresnanku moko kang mas katresnanku bebasane tan biso tinuku cunduk lan prasetyaku atur panggene jiwo lan ragaku
Langgam “Jenang Gulo”
Jenang gulo kowe ojo lali Marang aku iki, cah ayu Nalikane nandang susah
sopo sing ngancani Dek semono aku tetep setyo sarto tetep tresno Dereng nate gawe gelo lan gawe kuciwa Ning sak iki bareng mukti kowe kok njur malah lali, marang aku Sithik sithik mesti nesu Terus ngajak padu …. jo ngono ojo ngono…. Opo kowe pancen ra kelingan
jamane dek mbiyen cah ayu Kowe janji bungah susah pada di lakoni
Langgam “LUNTUR”
Yen lunturo wenterane Ora kaya yen luntur tresnane Tekan tekane atine Kaya kaya mung sak sire dewe Ora sembada biyene Saben dina mung tansah methuke Saben kepethuk tembunge Angrerepo dadiyo duweke Ora maido Kala mangsa mung sok gawe gelo Ewo semono nganti bisa anglunturke tresno
Ditambakno mrono mrene Tiwas tiwas ndedowo lelarane Nanging tombo sejatine Ora liyo mung awake dewe
Langgam “Dadi Ati”
Nggoleki sing koyo ngopo Wong nyatane kelakon sprene Angger-angger gendro Wekasane malah mbangun tresno Dudu bandha dudu rupa Mung atine dadi tetaline Guyup rukun kadya Pepindane mimi lan mintuno Wis jamak lumrahe Yen wong urip, coba lan godane, gedhee… Supradene ora nganti Ndadak dadi gawe,eeaeoo Rino lan wengi dadi ati eea Wong kang sabar luhur bebudine Dasar gemati momong putra alus bebudine
Kembang Rawe
Caritane wong seneng tunggal sak bale Wiwitane lungguh jejer sabendinane Soyo suwe saben jejer nyekel tangane Banjur ngomong mas aku tresno kowe Caritane wong seneng tunggal sak bale Wiwitane lungguh jejer sabendinane Soyo suwe saben jejer nyekel tangane Banjur ngomong mas aku tresno kowe Kembang kenongo atiku digawe loro Kembang melati agawe lorone ati Kembang kecubung agawe atiku bingung Kembange mawar tresnaku wis katon buyar Mulo wong tresno ora keno nggo sembrono Ora becik kanggone poro wanito Kembange rawe iku paribasane Tinimbang rame Luwih becik tak tinggalne
Lgm. Ireng Manis
Yen kelingan lelakon ku cah manis Naliko ing pamulangan Aku duwe konco putri, grapyak Ayu lahir lan bathine Bareng dolan ning omahku, perlune Mung sinau bebarengan
Suwe-suwe aku tresno margo Kelingan ireng manise Nanging cuwo, ora biso urip bebarengan Senajan aku wis sumpah, tetep tresno lahir bathin, eee,eee. Mung jalaran pepisahan, dipekso omah omah wong tuwane Tresnaku ra biso ilang, margo kelingan ireng manise
Tresno sudro
Abote wong nandang tresno Tak belani nganti tekan pati Tresnaku mung kanggo siro Kusumo kang tansah merak ati Saben dino rabiso lali Mung kelingan esemu Sampek kapan aku ra ngerti Biso nyanding sliramu Abote dadi wong sudro Tresno tulus ora dipercoyo Wong tuwomu ngumbar sujono Tansah ngiro aku wong durjono Dalan-dalan sing tak liwati Ngalor ngidul mung dengkul Paribasan turu klesetan Uripku tansah kebak pacoban Cah ayu-cah ayu tak enteni Lilane wong tuwamu marengke kowe Sing sabar-sing sabar yo tresnaku Ing tembe mburi bakal dadi duweku duh gusti sing tak puji paringono dalan kanggo tresnaku
Lgm. Nawala
Wis tak tompo nawalane Surasane uga wus mangerti Warna-warna pamuwuse Temahane bisa ndudut ati Ngantio tekan seprene Soyo gawe ewuhing pambudi Nggonku kirim wangsulane Sing mestine dewe’e ngenteni Nora gampang Senanjanto mung nuliso layang Mrih bahagyan,
Yen diwoco wong kang lagi nandang Ora sepiro ujude Dirasakno abote kepati Nawala mung dluwang wae Di buwango, anggondeli ati
Ojo di pleroki
Mas mas mas ojo dipleroki Mas mas mas ojo dipoyoki karepku njaluk di esemi tingkah lakumu kudu ngerti coro ojo ditinggal kapribaden ketimuran mengko gek keri ing jaman mbok yo sing eling eling bab opo? iku budoyo pancene bener kandamu
Kusumaning Ati
Kusumaning ati Duh wong bagus kang tak anti-anti Mung tekamu biso gawe Tentrem ning atiku Biyen nate janji Tak ugemi ora bakal lali njur kelingan jroning ati Sak bedahing bumi Kadung koyo ngene Sak iki piye karepe Malah mirangake Manis pambukane Kok pahit tibo mburine Pancen mangkelake Amung pamujiku Mugo-mugo rak ono rubedho Sak pungkure Nggonmu lungo Ora kondo-kondo
Gethuk
Sore sore Padang bulan Ayo konco podho dolanan Rene-rene bebarengan Rame rame e … do gegojegan Kae-kae rembulane Yen di sawang kok ngawe-awe Koyo-koyo ngelengake Kanco kabeh ojo turu sore-sore …Gethuk
Asale soko telo mas …Moto ngantuk
Iku tambane opo …Ala ala gethuk
Asale soko telo mas …Yen rak pethuk Atine rodo gelo Ojo ngono mas Ojo-ojo ngono Kadung janji mas Aku mengko gelo
Langgam :Anting-anting
Ting anting mbang cempaka Tanda mata saka seliramu Ting anting tandha tresna Lahir batin sineksen lintange luku Ling eling dhek semana Rembulane ketutupan mega Gawe kekesing ati Nganti-anti tekane si jantung hati Anting-anting dhik kembang cempaka Wohing aren mbok yo eling dhek semana
Emprit ganthil mencok neng witing pari Tansah kumanthil ana njeroning ati
Ali-ali dhik kembang kuningan Dilali-lali malah tambah kelingan
Manuk gemak mencok neng witing sawo
Bareng penak yo mas yo jo ngona ojo ngono Ting-anting mbang cempaka Tanda mata uga tanda tresna Ling-eling dhek semana Yen ra nyandhing rasane neng ati gela
Ketaman Asmara
Saben wayah lingsir wengi Mripat iki ora bisa turu Tansah kelingan sliramu Wong ayu kang dadi pepujanku Gela rasaning atiku Arep sambat nanging karo sapa Nyatane ora kuwawa Ngrasakke atiku sing saya nelangsa Wis tak lali-lali
Malah sangsaya kelingan Nganti tekan mbesuk kapan Anggonku mendhem ora bisa turu Apa iki sing jenenge Wong kang lagi ketaman asmara Rasane tresna ra bisa lali Esuk awan bengi tansah mbeda ati
Ngalamuning Ati
Yen tak rasa, Ra kuwasa rasa jroning ati Tansah kelingan kembanging netra Nggodha aku rina wengi Pancen nyata Yen si rupa ora mitayani Nanging aku wis kebacut tresna Angel nggonku angoncati Pamujiku mbok bisa-a katekan setyamu Katresnanku…..Ditimbangi…… Tresna kang satuhu Kaya ngapa, Iba bungah rasa jroning ati Katekan setyaku tanpa aral Begja nggonku urip iki
Setasiun Balapan
Neng stasiun Balapan Kutha solo sing dadi kenangan Kowe karo aku Nalika ngeterke lungamu Neng stasiun Balapan Rasane kaya wong kelangan Kowe ninggal aku Ra krasa netes eluh neng pipiku Dhaa… Dhadha sayang Dha… Slamat jalan Janji lunga mung sedhela Jare sewulan ra ana Pamitmu nalika smana Neng stasiun Balapan Solo Jare lunga mung sedela Malah tanpa kirim warta Lali apa pancen nglali Yen eling mbok enggal bali
Putri Solo
Putri solo, ayune keporo nyoto Pancen pinter alelewo Dasar putrid solo
Nganggo selendang pelangi Sumampir ono pundaki Cunduke kembang melati Dadi lan pantese Melakune koyo macan luwe Sandal jepit penganggone Kiyet-kiyet swarane Kelap kelip yo suwenge Dasar, putrid solo…..
Putri solo Yen, ngguyu dekik pipine Ireng manis kulitane Dasar putri solo
Langgam :Kencono Katon Wingko
Ora koyo dek semono Katresnanmu pancen nyoto Anane mung tansah ngalembono Ora nate gawe gelo Mulo aku yo nimbangi Tuhu tresno sarto bekti Tresnaku ora mung ono lati Nanging saterusing ati Opo boyo darurane saiki mung lamis wae Katon yen wis oran nggape Sak solahe mung tansah ngece… Aduh gek kepriye… Tak rewangi loro lopo Naqnging yekti tanpo guno Pancen sliramu wis ora tresno Kencono mung katon wingko
Langgam : Kepranan
Kepranan jroning atiku nalikane pisanan ketemu Dasar prio kang sembodo(wanito sulistyo) wicaksono lan lego ing karya Kepranan solah bawamu nyoto lantip wasising wicoro Wirogo sarto wiroko
nyoto ndiko prio kang sembodo(kenyo kang sulistyo) Jroning batin tuwuh roso tresno kang soyo ngremboko Rino kelawan wengi tresnamu tak anti anti wong bagus(ayu) tak impi impi Soko sorote nitramu yen ra selak sak jroning batinmu Ora luput anggrahitaku ono tresno sak jroning atiku by : NN
Langgam : Mehrahino
[Bowo] Ayo rowang hangayahi kardi
Nora kendhat pembanguning deso Binudi murih becike Supoyo tansah maju Ngupokoro karang lan kitri Guyup rukun tumandhang Asengkut gumregut Temah dadiyo toto harjo handayani Murah sandang pangan yekti Jro kutho deso-deso [Langgam] Wus mehrahino Sumirate ing wetan prenahe Poro tani wiwit mangkat anggarap sawahe Amanggul pacul garu luku anggeret kebone Andelidir ngelur sulur ndadak ono
pedhot’e Gliyak gliyak
Anggliyak tansah rame ing gawe sesambene tetembangan laras lelagone Laras lelagone Mungguh pedahe wanci ngundhuh tikel pametune Subur makmur murah sandang pangan wekasane
Lgm Keroncong: Lenggang Surabaya
Dari jauh sudah nyata Lenggangnya lengggang kota buaya Lemah gemulai menerang Tanggannya melenggang agak kebelakang
Kain batik Jogjakarta selop cicin, baju kain
dipercinta oleh
kaca Putra sangkuriang sakti Selendang putih dipundak
Walau mengetahui
Melambai lambai sedaplah dipandang
Itu ibunya sejati
Glenak glenuk jalan lenggang Lenggang lenggok Surabaya
Agar dapat
Nggang lenggang Surabaya……….. berlari di gelap malam Tak jemu mata memandang
dimintanya menyiapkan Hati guncang pikiran melayang
Tlaga dan prahu semalam Tapi jangan mata kranjang
Nur di timur fajar
Akibatnya nanti ditempeleng orang Tiba sebelum waktunya Sangkuriang putra
Lgm. Bandung Selatan waktu malam
Tak menepati janjinya
Bandung selatan di waktu malam
Lgm “Mutiara”
Berselubung sutra mega putih Laksana putri lenggang kencana
Lupakah kau padaku, ratna mutu nan suci Duduk menanti akan kekasih
Hati tetap putih, bilakah kau kembali
Bandung selatan diwaktu malam Tak dapat ku merasa, hati merayu-rayu Dalam asuhan dewi purnama
Dikau indah juwita, Kau tetap jaya sakti Cantik mungil kesuma melati putri manja ibunda pertiwi
Bulan sedang mengembang, Dalam angkasa biru
Terdengar suara seruling bambu Hati terasa rindu, Merindukan nasibmu Gita malam nan merdu merayu Diseling tembang suara ibu
Dimanakah kau berada, Mutiara nan suci Tembang pusaka nan syahdu
Dikau indah juwita, Kau tetap jaya sakti
Bandung selatan diwaktu malam
Lgm Keroncong: Nyiur Hijau
Idaman hati muda remaja Tamasya indah penuh kenangan
Nyiur hijau… di tepi pantai Riwayatnya tiada terlupakan
Siar.. siur daunnya melambai Padi mengembang, kuning merayu Burung-burung bernyanyi gembira Reff. Tanah air ku, tumpah darahku Tanah yang subur, kaya makmur Tanah airku, tumpah darahku Tanah yang kaya, permai nyata
Lgm. Riwayat Sangkuriang Lgm Keroncong: Bayangan Kasih
Nun dupa mengalun Buka tabir purbakala
Didalam anganku,
Riwayat Priangan terbayanglah wajahmu menawan Ibu yang menanggung malang
Gilang gemilang,
Bagai cahya bintang timur terang
SAPU LIDI
Siang serta malam, tiada hilang, bahkan tampak nyata
Sapu lidi, ujung pepaya Bagai penghuni hati, tetap bersarang,
Jiwa manis ujunglah pepaya kenangan hati
Aaii, ya tuan ambil sebiji Ambil sebiji sayang sayang jatuhlah
Namun itu hanya, angan kasih tapi
dilumpur
memuaskan, Kedondong diataslah lemari Karna dapat kuimpikan, Berdoalah kau
Menyanyi keroncong nyanyi keronconglah berbahagia
enak sekali Kita kini siap siaga
Keroncong: “Petir”
Jiwa manis siaplah siaga Aaii, ya tuan berani mati
Meskipun hujan, petir-petir berbunyi Berani mati terus maju, maju pantang Tidak saya, melupakan janji
mundur
Angin deras, gemuruh…disana dan sini Sapu lidi dari kerawang Tidaklah urung.... saya datang kemari
Patriot sejati Pantang mundur teruslah berjuang
Kekasihku...... dimanakah kamu Tegalah sungguuuh, Kau meninggalkan
Lgm Keroncong: Janganlah Berkata
aku
Benci
Lgm Keroncong: PERTEMUAN
Janganlah kau berkata benci Walau hatimu tak sudi
By: Koes Plus
Biarlah anganku
Ini kroncong pertemuan Ikut bayang-bayangmu Pria dan gadis remaja
Kemana saja
Yang tlah lama merindukan
Mana pernah kutahu
Kasih sayang bersama
Jatuh cinta padamu
Indah dan syahdu kisahnya Didalam hati ini sayang Seakan jauh di sorga
Hanya namamu
Betapa tulus impiannya Bila hatimu tak sayang padaku Ingin hidup berdua
Jangan katakan Bila hatimu tak sudi ooh sayang
Semua indah yang dilihatnya
Janganlah benci
Seakan di taman bunga Didalamhati ini sayang Burung dan kumbang senyum riang
Hanya wajahmu
Seakan mengetahui di dalam hatinya Didalam hati ini sayang Hanya namamu
Tlah dibulatkan maksudnya Berjanji dengan kasihnya Melepas dunia remaja Untuk hidup bersama (musik) Semua indah yang dilihatnya Seakan di taman bunga Burung dan kumbang senyum riang Seakan mengetahui di dalam hatinya Tlah dibulatkan maksudnya Berjanji dengan kasihnya
Lgm SAMPUL SURAT
Melepas dunia remaja Untuk hidup bersama
Sepuluh tahun yang telah lalu
Di Suatu pagi yang cerah Hati tenang melamun, oh dinda juwitaku Datanglah sepucuk surat yang telah lama
Ingat beta riwayat yang dulu kunantikan
Waktu beta bertemu
Tak dapat kusimpan jua Hati rindu berduri sayang tidak tersampai Segera ku buka sampulnya
Retak patah jiwa tak bernyali Dengan penuh pengharapan
Ingat dinda bestari
Tetapi apa dayaku….. disaat itu kecewa Yang ku trima hanyalah sampul kosong
Maafkan dindaku beta lama tak bersua belaka
Karna sedang membela negara Yang terserang bahaya
Walaupun hatiku remuk redam Sampulnya ku simpan jua
Do’a puji juwita
Agar jadi kenang-kenangan Ku harapkan bersama Selama hidup di dunia
Sampaikanlah dindaku segera Untuk medan taruna
Kr. DEWI MURNI
Kr TELOMOYO
Dewi Murni berkembenkan Sutra Ungu Melambai meria rasa
Hasrat hatiku ingin berlagu Semerbak memenuhi… Angkasa beralih
Membawa Telomoyo nama lagunya biru Di….Baliknya….Awan …
Oh… inilah….kroncong asli Membayang pelangi beraneka warna
Sejak jaman Dulu kala Menantikan sang dewi murni
Untuk menghibur hati pendengar semua Turun bermandi di telaga dewa Kuntum Bunga semua Serentak mekar
Keroncong Telomoyo tetap kan bergema Menyebar wangi
Hati yang sedih tuan kembali gembira Untuk menyambut dewi Murni Bertiti pelangi Turun Mandi
LgM. Ditepinya Sungai Serayu
Kr. TANAH AIRKU
Di tepinya sungai Serayu Waktu Fajar menyingsing
Mendalam Lembah Curam Pelangi merona warnanya Di sela gunung meninggi
Nyiur melambai-lambai Suatu pemandangan Tanah Airku Indonesia Elok Adil
Warna air sungai nan jernih Beralun berkilauan
Sungai-Sungai mengalir berliku Desir angin lemah gemulai Melalui hutan yang menghijau
Aman tentram dan damai Menuju kelaut biru Serta padi beralun mendesau
Gunung Slamet nan anggun Dihembus angin nan menderu
Tampak jauh disana Bagai sumber kemakmuran
Indah Tanah Airku Kerta kencana Indah murni alam semesta Indonesia Raya
Tepi sungai serayu
Pujaan Bangsaku Tanah airku yang kaya raya
Indah murni alam semesta Dengan Pemandangan Alamnya
Tepi sungai serayu Sungai pujaan bapak tani Penghibur hati rindu
Lgm. DINDA BESTARI Lgm TERKENANG-KENANG
Lgm TELAGA SARANGAN
Terkenang-kenang wajahmu Dengan rupa yang manis
Teduh sunyi damai tenang telaga Terbayang senyum simpul di mataku
sarangan
Oh rasa hatiku sedih Indah bukan buatan pemandangan untuk bertamasya
Terbayang-bayang parasmu Yang tak dapat kulupa
Tempat marga satwa mandi Tapi sayang hanya sepintas slalu
berkencimpung ria
Seperti dipermainkan saja Bebas menghias diri berkicau murai di tepian tlaga
Sewaktu-waktu mungkin ku dapat bertemu Dengan kamu yang slalu kukenangkan
Kolam air ciptaan tuhan dipagr bukit bukit rimba
Ingin kubelajar kenal tetapi jangan marah Tempat insan datang untuk menghibur Billa kamu tidak berkeberatan
lara
Sudilah kiranya menerima Dikakinya gunung lawu di situ letaknya
FATWA PUJANGGA
Kagum aku memandang keindahanmu oh rahasia alam
Tlah ku trima suratmu nan lalu Penuh sanjungan kata merayu
Kr. INDONESIA PUSAKA
Syair dan pantun tersusun indah sayang Bagaikan sabda fatwa pujangga
Indonesia tanah air beta pusaka abadi nan jaya
Kan kusimpan suratmu nan itu Indonesia sejak dulu kala tetap di puja- Bak pusaka yang sangat bermutu
puja bangsa
Walau kita tak pernah bersua sayang Disana tempat lahir beta dibuai Cukup sudah tandamu setia
dibesarkan bunda
Ref : Tempat berlindung dihari tua Tapi sayang ……sayang sayang seribu
Sampai akhir menutup mata kali sayang Kemanakah risalahku kualamatkan
TINGGI GUNUNG SERIBU JANJI
Terimalah jawabanku itu Seribu tahun kau berjanji seribu tahun ku Hanyalah do’a restu illahi
menanti
Mogalah engkau tak putus asa sayang Asal saja kau setia daku tak melangar janji Pasti kelak kita kan bersua Pergilah kekasih hati nan perwira jaya
Kr. HANYA ENGKAU
sakti Harapanku bahagia semoga tak kecewa
Hanya engkau untuk selama-lamanya Surya untuk penghidupanku Menerangi keseluruh kalbu
Memang lidah tak bertulang tak berbekas kata-kata
Oh….betapakah Tinggi gunung seribu janji lain di bibir lain Riang ria jiwaku di sampingmu
dihati
Hanya engkau tujuanku satu Aku pergi tak’kan lama hanya satu hari saja
Dikau manis embun sakti dini hari Seribu tahun tak lama hanya sekejap Dengarkanlah hatiku menyanyi
mata Kita kan berjumpa pula
Kr. BANDAR JAKARTA
Lgm MAHA MERU
Awan Lembayung menghiasi bandar indah permai
Maha meru menjulang tinggi Amat terlindung oleh pulau seribu
Membelah angkasa biru melambai
Berpayung awan nan putih bersih Menggetar hati terharu
Melambai rona-merona mengembang layang
Indah mega bayangan lalu Laju perahu nelayan memecah bumi
Nampak jauh sukma hati menyisir pantai
Menegak bagai perwira sakti Wujud teluk jakarta
Memandang di awan tinggi
Indah lukisan alam kala senja menjelang
Ku peluk mahameru
pelukan malam
Mengejar cita-cita
Burung putih menyampaikan salam
Gemilang merayu
Kata selamat malam
Menjaga ibu semata
SEPASANG MATA BOLA
Kupuja wahai kau perwira Menjaga ibunda ratu
Hampir malam di jogja Bagaikan mahameru sempurna Ketika kereta tiba
Tetap berbakti selalu
Remang-remang Cuaca Terkejut aku tiba-tiba
MENGAPA KAU MENANGIS
Dua mata memandang Mengapa kau menangis kasih Seakan-akan dia berkata