TINGGIKELOMPOK MASY.
1. Sistem pemeberian uang: melaui uang muka dan terminj
2. Yang melakukan pembayaran atas pelaksanaan aktivitas
dilakukan oleh InstansiPerguruan TinggiKelompok Masy.;
3. SPJ dari InstansiPerguruan TinggiKelompok Masy.
dikirim ke SKPD
4. Tanggung jawab kebenaran materiil berada di
InstansiPerguruan TinggiKelompok Masy.
5. Tanggung jawab formal: ketersediaan anggaran,
kesesuaian pengeluaran dengan RAB, kelengkapan SPJ sesuai KAK, keabsahan SPJ sesuai KAK menjadi tanggung
jawab SKPD.
6. Pengadaan brgjasa dilakukan oleh InstansiPerguruan
TinggiKelompok Masy., karena pelaksana swakelola tidak berlaku Perpres pengadaan barangjasa, maka
supaya terjaga akuntabilitas pengelolaan KEUANGAN NEGARA, maka tata cara pengadaan diatur dalam KAK.
7. Definisi SPJ yang lengkap sah ditegaskan dan
didefinisikan dalam KAK.
8. Sisa uang di InstansiPerguruan TinggiKelompok Masy.
yang berasal dari hibah tahun lalu diperhitungkan secara patut dan memadai.
9. Hasil kegiatanaktivitas swakelola yang berupa ASET
TETAP:
Menjadi milik SKPD, dilaporkan oleh KONI kepada SKPD
Aset Tetap dapat diserahkan ke SKPD atau dipinjam
pakai oleh InstansiPerguruan TinggiKelompok Masy..
20
TINGGIKELOMPOK MASY 10.
Bungajasa giro diserahkan kepada SKPD 11.
Sisa uang pada akhir tahun disetor ke SKPD 12.
Bendahara pelaksana swakelola Kelompok Masy bukan Bendahara Pemerintah.
Bendahara Pemerintah sesuai KMK No: 563KMK.032003 Pasal
1 ayat 1 : Bendaharawan atau Pejabat yang melakukan pembayaran yang dananya berasal dari
APBN atau APBD, yang terdiri dari Bendaharawan Pemerintah Pusat dan Daerah baik Propinsi,
Kabupaten, atau Kota
. 13.
Bukan Bendahara Pemerintah berarti bukan pemungutpemotong PPN dan PPh pasal 22.
14. InstansiPerguruan TinggiKelompok Masy sebagai
pelaksana swakelola tetap sebagai pemungut PPh 21, PPh 23, dan PPh pasal 4 2.
21
1. Bendahara Pemerintah sesuai KMK No: 563KMK.032003
Pasal 1 ayat 1 : Bendaharawan atau Pejabat yang melakukan pembayaran yang dananya berasal dari APBN
atau APBD, yang terdiri dari Bendaharawan Pemerintah Pusat dan Daerah baik Propinsi, Kabupaten, atau Kota
2. Bendahara Pemerintah ditetapkan sebagai
PemungutPemotong Pajak d.h. WapuWaba, berkewajiban: Menghitung; Memungut Memotong;
Menyetor; dan Melaporkan.
2,Melaporkan:
SPT Masa PPN : KMK No 563KMK.032003 Pasal 6.
SPT Masa PPh 22 : PMK No: 154PMK.032010.Pasal 7.
SPT Masa PPh 21 Form 1721-A.2 dan Form 1721 – I :
Peraturan DJP No: PER-31PJ2012 tgl 27-12 -2012 pada
Pasal 22 ayat 4.
SPT Masa PPh 21 dan 26 bentuk E-SPT dan e-Filling : Peraturan DJP No Per- 14PJ2013.
DTH dan RTH : PMK Nomor 64PMK.052013.
Data dan Informasi Perpajakan SKPD, sesuai SE Mendagri No: 9733289SJ tanggal 26 Juni 2014 tentang
Penyampaian data dan informasi yang berkaitan dengan Perpajakan sesuai PP No.31 Tahun 2012 jo. PMK Nomor:
16PMK.032013
22
1. Bendahara Pemerintah memungutmemotong PPN jika: