Pembuatan Tampilan Software menggunakan Visual Basic.Net

3. Pembuatan Tampilan Software menggunakan Visual Basic.Net

Tahap yang kedua adalah pembuatan tampilan menggunakan Visual Basic.Net. Pada awalnya, perencanaan tampilan yang akan dibuat pada software hanyalah tampilan pembuka, analisis kebutuhan tulangan balok, analisis kebutuhan tulangan kolom, dan informasi. Namun, dalam pelaksanaanya terdapat penambahan beberapa tampilan lain, yaitu analisis kebutuhan tulangan plat, analisis kebutuhan tulangan footplat, dan keterangan notasi gambar.

commit to user

a. Tampilan pembuka

Tampilan pembuka diproduksi untuk memberikan keterangan kepada pengguna tentang tim penyusun software. Software ini diberi nama SNAP 1.0 (Steel Needs Analysis Program Version 1). Tampilan pembuka berisi beberapa opsi pilihan, antara lain:

1) Info, untuk mengetahui informasi mengenai SNAP 1.0, meliputi

media produksi, fungsi, dan keterangan tombol.

2) Lanjut, untuk melanjutkan ke tahap atau tampilan menu pilihan

analisis.

3) Keluar, untuk keluar dari software SNAP 1.0

4) Oleh: Sucipto, untuk mengetahui profil penyusun software

SNAP 1.0.

b. Tampilan pilihan menu analisis

Tampilan berikutnya adalah pilihan menu analisis. Pada awal perencanaan, tampilan ini hanya berisi beberapa tombol, antara lain:

1) Analisis kebutuhan tulangan pada balok, untuk melanjutkan ke tahap perhitungan kebutuhan tulangan pada balok.

2) Analisis kebutuhan tulangan pada kolom, untuk melanjutkan ke tahap perhitungan kebutuhan tulangan pada kolom.

3) Info, untuk menjelaskan cara menggunakan tampilan kedua

tersebut.

4) Kembali, untuk kembali ke tampilan pertama.

Namun, seiring berjalannya proses perencanaan, sesuai dengan tantangan yang diberikan dosen pembimbing maka penulis menambahkan 2 pilihan menu analisis, yaitu

1) Analisis kebutuhan tulangan pada plat, untuk melanjutkan ke tahap perhitungan kebutuhan tulangan pada plat.

commit to user

2) Analisis kebutuhan tulangan pada footplat, untuk melanjutkan ke tahap perhitungan kebutuhan tulangan pada footplat.

c. Tampilan analisis kebutuhan tulangan balok

Tampilan ini berfungsi untuk melakukan analisis kebutuhan tulangan pada balok. Pada tampilan ini pengguna diminta memasukkan input data pada TextBox dan ComboBox dengan ketentuan yang tersedia. TextBox yang terdapat pada tampilan ini tidak semuanya harus diisi oleh pengguna, namun ada beberapa yang dapat terisi otomatis, misalnya: berat tulangan pokok, berat sengkang, dan panjang kait.

Selain input, tampilan ini juga memberikan informasi melalui output perhitungan software dan juga perintah eksekusi menggunakan tombol HITUNG. Lebih lengkapnya isi dari tampilan kedua adalah sebagai berikut:

1) Manual Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan mengetikkan angka secara manual pada TextBox yang tersedia. Input data yang termasuk dalam kelompok Manual Input antara lain:

a) Bentang Balok (L)

Bentang balok menggunakan satuan mm. Bentang balok diisi dengan panjang kotor dari balok tanpa memperhitungkan kolom yang menumpunya.

b) Lebar Balok (b)

Lebar balok menggunakan satuan mm. Lebar balok diisi dengan ukuran pendek dari balok. Misalnya diketahui balok ukuran 300 x 600, maka lebar balok diisi dengan angka 300.

c) Tinggi Balok (h)

Tinggi balok menggunakan satuan mm. Tinggi balok diisi dengan ukuran panjang dari balok. Misalnya

commit to user

diketahui balok ukuran 300 x 600, maka tinggi balok diisi dengan angka 600.

d) Dimensi Kolom yang ditinjau (h kolom).

Dimensi kolom yang ditinjau menggunakan satuan mm. Dimensi kolom merupakan ukuran dimensi kolom yang menumpu balok. Misalnya diketahui ukuran kolom 600 x 600, maka dimensi kolom yang ditinjau diisi dengan angka 600. Jika dimensi kolom diketahui 600 x 700, maka digunakan salah satu sisi yang searah dengan bentang balok yang akan dianalisis.

e) Selimut Beton Rencana (cv)

Selimut beton rencana menggunakan satuan mm. Nilai selimut beton tergantung dari perencanaan bangunan beton bertulang berdasarkan SNI-03-2847-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.

f) Jarak Sengkang (s),

Jarak sengkang menggunakan satuan mm. Pada awal perancangan software, jarak sengkang hanya ada satu jenis. Namun, seiring perjalanan perancangan, penulis menemukan kasus-kasus baru dalam perhitungan dimana terdapat perbedaan jarak sengkang pada daerah lapangan dan daerah tumpuan.

g) Jumlah Tulangan Pokok

Jumlah tulangan pokok menggunakan satuan buah. Pada awal perancangan software, jumlah tulangan hanya ada satu jenis pula. Namun, seiring perjalanan perancangan, penulis menemukan kasus-kasus baru seperti halnya pada jarak sengkang. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan jumlah tulangan pokok menerus, daerah tumpuan, dan daerah lapangan.

commit to user

h) Harga Satuan

Harga satuan menggunakan satuan rupiah. Harga satuan diisi dengan harga pasaran perkilogram besi. Harga satuan disesuaikan dengan kebutuhan dan harga patokan di daerah yang akan digunakan sebagai objek proyek.

i) Jumlah Sengkang Pakai

Jumlah sengkang pakai menggunakan satuan buah. Alasan penambahan tombol manual input ini adalah dikarenakan penulis tidak menemukan solusi masalah pembulatan pada program visual basic. Walaupun menjadikan proses analisis menjadi sedikit tidak praktis, namun hal ini dapat menjadi alternatif untuk mencapai suatu perhitungan yang akurat.

2) Optional Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan mengarahkan kursor dan menekan tanda panah kearah bawah pada ComboBox yang tersedia, kemudian memilih angka yang sesuai dengan perencanaan pengguna. Input Data yang termasuk dalam kelompok Optional Input antara lain:

a) Diameter Tulangan Pokok

Diameter tulangan pokok menggunakan satuan mm. Pada optional input ini disediakan beberapa pilihan diameter tulangan yang akan digunakan, antara lain 6, 8,

10, 12, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 29, 32, dan 36.

b) Diameter Tulangan Sengkang

Diameter tulangan sengkang menggunakan satuan mm. Pada optional input ini disediakan beberapa pilihan diameter tulangan yang dapat digunakan, antara lain 6, 8,

10, 12, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 29, 32, dan 36.

commit to user

c) Diameter Tulangan Pinggang

Diameter tulangan pinggang menggunakan satuan mm. Pada optional input ini disediakan beberapa pilihan diameter tulangan yang dapat digunakan, antara lain 6, 8,

10, 12, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 29, 32, dan 36. Pada awal perancangan, penulis tidak memperhitungkan adanya tulangan pinggang. Namun, seiring berjalannya proses perancangan penulis menemukan kasus dimana perlu menambahkan tulangan pinggang pada perhitungan.

3) Automatic Input, bagian ini akan terisi secara otomatis setelah pengguna mengisi Optional Input. Bagian yang termasuk dalam kelompok Automatic Input antara lain:

a) Berat Tulangan pokok (wp)

Berat tulangan pokok menggunakan satuan kg. Nilai wp didapat secara otomatis setelah diameter tulangan terisi. Nilai wp didapat dari tabel berat tulangan sesuai SNI atau dapat pula menggunakan rumus : (0,006165 x ᴓ²)

b) Berat Sengkang (ws)

Berat tulangan sengkang menggunakan satuan kg. Nilai ws didapat secara otomatis setelah diameter tulangan terisi. Nilai ws didapat dari tabel berat tulangan sesuai SNI atau dapat pula menggunakan rumus : (0,006165 x ᴓ²).

c) Panjang kait (tk)

Panjang kait menggunakan satuan mm. Nilai panjang kait tergantung dari diameter tulangan sengkang. Tulangan dengan diameter kurang dari 12 mm memiliki panjang kait sebesar 3 cm. Tulangan dengan diameter antara 12 sampai 16 mm memiliki panjang kait sebesar 5 cm. Sedangkan tulangan lebih besar dari 16 mm memiliki panjang kait sebesar 7 cm.

commit to user

4) Tombol Eksekusi, terdiri dari dua buah tombol hitung. Berfungsi untuk memulai analisis. Tombol ini di-klik ketika semua input selesai diisi.

5) Output tombol hitung pertama

Output tombol hitung pertama berisi hasil-hasil analisis yang dihasilkan dari input data yang diisi. Output dari tombol hitung pertama, antara lain:

a) Bentang Efektif Balok (L’)

Bentang efektif balok menggunakan satuan mm. Bentang efektif merupakan hasil pengurangan bentang balok dengan setengah lebar kolom yang ditinjau dan digambarkan dengan persamaan berikut:

Bentang efektif L’ = Bentang balok – 2.(½.Lebar kolom tinjau) …..(4.2)

b) Panjang Tulangan Pokok (pt)

Panjang tulangan pokok menggunakan satuan mm. Panjang tulangan pokok diperoleh dari penjumlahan antara bentang balok dan dua kali setengah lebar kolom tinjau dengan dua kali tinggi balok. Persamaan tersebut dituliskan sebagai berikut:

Pt = L + 2.(½.Lebar kolom tinjau) + (2.tinggi balok) ..(4.3)

c) Panjang 1 sengkang (ps)

Panjang satu sengkang menggunakan satuan mm. Panjang satu sengkang didapat dari penjumlahan antara dua kali lebar balok dikurangi selimut beton dan tinggi balok dikurangi dua kali selimut beton dengan dua kali panjang kait, digambarkan dengan rumus berikut:

Ps = ((b –2.cv).2) + ((h-2.cv).2) + (2.tk) ……..(4.4)

d) Jumlah sengkang

Jumlah sengkang menggunakan satuan buah. Jumlah sengkang diperoleh dari hasil pembagian bentang

commit to user

efektif dengan jarak sengkang kemudian ditambah satu, digambarkan melalui persamaan berikut:

Σs

= L’/s + 1 ……. (4.5) Hasil dari rumus tersebut belum tentu menghasilkan

angka yang bulat, oleh karena itu pengguna diminta mengisikan angka yang bulat pada manual input jumlah sengkang pakai agar dapat menghasilkan perhitungan yang akurat.

6) Output dari tombol hitung kedua, terdiri dari:

a) Berat Tulangan Pokok

Berat tulangan pokok menggunakan satuan kg. Berat tulangan pokok diperoleh dari perkalian antara panjang tulangan pokok dengan jumlah tulangan pokok dan berat tulangan pokok, dirumuskan sebagai berikut:

Wpn = pt x Σt x wt ……. (4.6)

b) Berat Sengkang

Berat sengkang menggunakan satuan kg. Berat tulangan sengkang diperoleh dari perkalian antara panjang tulangan sengkang dengan jumlah tulangan sengkang dan berat tulangan sengkang, dirumuskan sebagai berikut:

Wsn = ps x Σt x ws ……. (4.7)

c) Berat Tulangan Pinggang

Berat pinggang menggunakan satuan kg. Berat pinggang diperoleh dari perkalian antara panjang tulangan pinggang dengan jumlah tulangan pinggang dan berat tulangan pinggang. Dirumuskan sebagai berikut:

Wpn = pp x Σt x wp ……. (4.8)

d) Berat Total

Berat total menggunakan satuan kg. Nilai berat total didapat dari penjumlahan antara berat tulangan pokok, berat

commit to user

tulangan pinggang, dan berat sengkang. Dirumuskan sebagai berikut: Wtotal = Wpo + Ws + Wpi ……. (4.9)

Output dari tombol hitung kedua dilengkapi dengan jumlah kebutuhan tulangan dalam satuan batang. Hal ini ditambahkan oleh peneliti setelah melakukan validasi kepada ahli media. Hal ini dikarenakan adanya pertimbangan bahwa keperluan belanja besi tulangan kebanyakan dalam satuan batang, walaupun ada yang membeli dalam satuan kg.

e) Biaya Perbentang

Biaya perbentang menggunakan satuan rupiah. Nilai biaya perbentang didapat dari perkalian antara berat total perlu dengan harga satuan.

7) Tombol keterangan notasi, berisi gambar yang lebih detail dari keterangan notasi balok. Gambar akan terbuka jika tombol diklik. Gambar dapat secara langsung ditutup dengan menekan tombol silang pada sudut kanan atas gambar.

8) Tombol info, berisi cara menggunakan tampilan ini. Tampilan ini menunjukkan petunjuk penggunaan. Tampilan info dapat ditutup dengan menekan tombol OK ataupun tanda silang pada sudut kanan atas tampilan.

9) Tombol kembali, untuk kembali ke menu pilihan analisis atau

menutup tampilan analisis balok.

10) Tombol hitung baru, berfungsi untuk mengosongkan semua data untuk digunakan dalam perhitungan baru. Jika tombol ini diklik maka secara otomatis data sebelumnya akan terhapus.

commit to user

d. Tampilan analisis kebutuhan tulangan kolom

Tampilan ini berfungsi untuk melakukan analisis kebutuhan tulangan pada kolom. Pada tampilan ini pengguna diminta memasukkan input data pada TextBox dan ComboBox dengan ketentuan yang tersedia. TextBox yang terdapat pada tampilan ini tidak semuanya harus diisi oleh pengguna, namun ada beberapa yang dapat terisi otomatis, misalnya: berat tulangan pokok, berat sengkang, panjang tekukan, dan panjang kait.

Selain input, tampilan ini juga memberikan informasi melalui output perhitungan software dan juga perintah eksekusi menggunakan tombol hitung. Lebih lengkapnya isi dari tampilan kedua adalah sebagai berikut:

1) Manual Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan mengetikkan angka secara manual pada TextBox yang tersedia. Input data yang termasuk dalam kelompok Manual Input antara lain:

a) Bentang Kolom (L)

Bentang kolom menggunakan satuan mm. Bentang kolom merupakan tinggi dari kolom. Tinggi kolom yang dimasukkan adalah tinggi bruto (tanpa dikurangi balok).

b) Lebar Kolom (b)

Lebar kolom menggunakan satuan mm. Lebar kolom merupakan sisi pendek dari ukuran kolom. Misalnya, diketahui sebuah kolom dengan dimensi 600 x 700, maka lebar kolom diisi dengan angka 600.

c) Tinggi Kolom (h)

Tinggi kolom menggunakan satuan mm. Tinggi kolom merupakan sisi panjang dari ukuran kolom. Misalnya, diketahui sebuah kolom dengan dimensi 600 x 700, maka tinggi kolom diisi dengan angka 700.

commit to user

d) Tinggi Balok pada Kolom yang ditinjau (h balok) Tinggi balok menggunakan satuan mm. Balok yang dimaksud adalah balok yang menumpu pada kolom yang dimaksud. Tinggi balok merupakan sisi panjang dari dimensi balok. Misalnya, ukuran balok 300 x 600, maka tinggi balok diisi dengan angka 600.

e) Tebal Plat Pondasi

Tebal plat pondasi menggunakan satuan mm. Tebal plat pondasi diisi jika kolom yang dihitung berhubungan dengan plat pondasi.

f) Selimut Beton Rencana (cv)

Selimut beton rencana menggunakan satuan mm. Nilai selimut beton tergantung dari perencanaan bangunan beton bertulang berdasarkan SNI-03-2847-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Keterangan lebih lengkap untuk nilai selimut beton dapat dilihat lebih lanjut pada SNI tersebut yang saya lampirkan pada lampiran.

g) Jarak Sengkang (s)

Jarak sengkang menggunakan satuan mm.

h) Jumlah Tulangan Pokok, menggunakan satuan buah

i) Harga Satuan

Harga satuan menggunakan satuan rupiah. Harga satuan diisi dengan harga pasaran perkilogram besi. Harga satuan juga disesuaikan dengan daerah yang akan dijadikan tempat proyek.

j) Jumlah Sengkang Pakai

Jumlah sengkang pakai menggunakan satuan buah. Alasan penambahan tombol manual input ini adalah dikarenakan penulis tidak menemukan solusi masalah pembulatan pada program visual basic. Walaupun

commit to user

menjadikan proses analisis menjadi sedikit tidak praktis, namun hal ini dapat menjadi alternatif untuk mencapai suatu perhitungan yang akurat.

2) Optional Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan memencet tanda panah kearah bawah pada ComboBox yang tersedia, kemudian memilih angka yang sesuai dengan perencanaan pengguna. Input Data yang termasuk dalam kelompok Automatic Input antara lain:

a) Diameter Tulangan Pokok

Diameter tulangan pokok menggunakan satuan mm. Pada optional input ini disediakan beberapa pilihan diameter tulangan yang akan digunakan, antara lain 6, 8,

10, 12, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 29, 32, dan 36.

b) Diameter Tulangan Sengkang

Diameter tulangan sengkang menggunakan satuan mm. Pada optional input ini disediakan beberapa pilihan diameter tulangan yang akan digunakan, antara lain 6, 8,

10, 12, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 29, 32, dan 36.

3) Automatic Input, bagian ini akan terisi secara manual setelah pengguna mengisi Optional Input. Bagian yang termasuk dalam kelompok Automatic Input antara lain:

a) Berat Tulangan pokok (wp)

Berat tulangan pokok menggunakan satuan kg. Nilai wp didapat secara otomatis setelah diameter tulangan terisi. Nilai wp didapat dari tabel berat tulangan sesuai SNI atau dapat pula menggunakan rumus : (0,006165 x ᴓ²)

b) Berat Sengkang (ws)

Berat tulangan sengkang menggunakan satuan kg. Nilai ws didapat secara otomatis setelah diameter tulangan terisi. Nilai ws didapat dari tabel berat tulangan sesuai SNI atau dapat pula menggunakan rumus : (0,006165 x ᴓ²)

commit to user

c) Panjang kait (tk)

Panjang kait menggunakan satuan mm. Nilai panjang kait tergantung dari diameter tulangan sengkang. Tulangan dengan diameter kurang dari 12 mm memiliki panjang kait sebesar 3 cm. Tulangan dengan diameter antara 12 sampai 16 mm memiliki panjang kait sebesar 5 cm. Sedangkan tulangan lebih besar dari 16 mm memiliki panjang kait sebesar 7 cm.

d) Panjang Tekukan, menggunakan satuan mm Panjang tekukan menggunakan satuan mm. Panjang tekukan didapat dari perkalian dua belas kali diameter tulangan (12d). Angka ini disesuakan dengan aturan yang berlaku.

4) Tombol Eksekusi, terdiri dari dua buah tombol hitung. Berfungsi untuk memulai analisis. Tombol ini di-klik ketika semua input selesai diisi.

5) Isian Output, berisi hasil-hasil analisis yang dihasilkan dari input data yang diisi. Output dari tombol hitung pertama, terdiri dari:

a) Bentang Efektif Kolom (L’)

Bentang efektif kolom menggunakan satuan mm. Bentang efektif merupakan hasil pengurangan bentang kolom dengan setengah tinggi balok yang ditinjau dan digambarkan dengan persamaan berikut:

Bentang efektif L’ = Bentang kolom – 2.(½.tinggi balok tinjau) ……. (4.10)

b) Panjang Tulangan Pokok (pt)

Panjang tulangan pokok menggunakan satuan mm. Panjang tulangan pokok diperoleh dari penjumlahan antara bentang kolom dan setengah tinggi balok tinjau dengan tebal plat pondasi dan panjang tekukan. Persamaan tersebut dituliskan sebagai berikut:

commit to user

pt

= L + (½.kbt) + tp + lt ……. (4.11)

c) Panjang 1 sengkang (ps)

Panjang satu sengkang menggunakan satuan mm. Panjang satu sengkang didapat dari penjumlahan antara dua kali lebar kolom dikurangi selimut beton dan tinggi kolom dikurangi dua kali selimut beton dengan dua kali panjang kait, digambarkan dengan rumus berikut:

Ps = ((b –2.cv).2) + ((h-2.cv).2) + (2.tk) ……. (4.12)

d) Jumlah sengkang, menggunakan satuan buah Jumlah sengkang menggunakan satuan buah. Jumlah sengkang diperoleh dari hasil pembagian bentang efektif dengan jarak sengkang kemudian ditambah satu, digambarkan melalui persamaan berikut:

Σs

= L’/s + 1……. (4.13) Hasil dari rumus tersebut belum tentu menghasilkan

angka yang bulat, oleh karena itu pengguna diminta mengisikan angka yang bulat pada manual input jumlah sengkang pakai agar dapat menghasilkan perhitungan yang akurat.

6) Output dari tombol hitung kedua, terdiri dari:

a) Berat Tulangan Pokok

Berat tulangan pokok menggunakan satuan kg. Berat tulangan pokok diperoleh dari perkalian antara panjang tulangan pokok dengan jumlah tulangan pokok dan berat tulangan pokok, dirumuskan sebagai berikut:

Wpn = pt x Σt x wt ……. (4.14)

b) Berat Sengkang

Berat sengkang menggunakan satuan kg. Berat tulangan sengkang diperoleh dari perkalian antara panjang tulangan sengkang dengan jumlah tulangan sengkang dan berat tulangan sengkang, dirumuskan sebagai berikut:

commit to user

Wsn = ps x Σt x ws ……. (4.15)

c) Berat Total

Berat total menggunakan satuan kg. Nilai berat total didapat dari penjumlahan antara berat pokok dan berat sengkang.

d) Biaya Perbentang

Biaya perbentang menggunakan satuan rupiah. Nilai biaya perbentang didapat dari perkalian antara berat total perlu dengan harga satuan.

Output dari tombol hitung kedua dilengkapi dengan kebutuhan tulangan dalam satuan batang. Hal ini ditambahkan atas dasar pertimbangan yang disampaikan oleh validator dari ahli media. Alasan yang dikemukakan senada dengan apa yang ada pada analisis balok.

7) Tombol keterangan notasi, berisi gambar yang lebih detail dari

keterangan notasi balok dan kolom.

8) Tombol info, berisi cara menggunakan tampilan ini.

9) Tombol kembali, untuk kembali ke menu pilihan analisis.

10) Tombol hitung baru, berfungsi untuk mengosongkan semua data

untuk digunakan dalam perhitungan baru.

e. Tampilan analisis kebutuhan tulangan plat

Tampilan ini berfungsi untuk melakukan analisis kebutuhan tulangan pada plat. Pada tampilan ini pengguna diminta memasukkan input data pada TextBox dan ComboBox dengan ketentuan yang tersedia. TextBox yang terdapat pada tampilan ini tidak semuanya harus diisi oleh pengguna, namun ada beberapa yang dapat terisi otomatis, misalnya berat tulangan plat.

Selain input, tampilan ini juga memberikan informasi melalui output perhitungan software dan juga perintah eksekusi menggunakan

commit to user

tombol hitung. Lebih lengkapnya isi dari tampilan kedua adalah sebagai berikut:

1) Manual Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan mengetikkan angka secara manual pada TextBox yang tersedia. Input data yang termasuk dalam kelompok Manual Input antara lain:

a) Panjang Plat (P),

Panjang plat menggunakan satuan mm. Panjang plat menggunakan sisi panjang pada plat. Misalnya, plat berdimensi 1000 x 2000 maka panjang plat diisi dengan angka 2000.

b) Lebar Plat (L)

Lebar plat menggunakan satuan mm. Lebar plat menggunakan sisi pendek pada plat. Misalnya, plat berdimensi 1000 x 2000 maka panjang plat diisi dengan angka 1000.

c) Tebal Plat (th), Tebal plat menggunakan satuan mm.

d) Lebar Balok tinjau (b balok)

Balok tinjau menggunakan satuan mm. Lebar balok tinjau merupakan lebar dari balok yang ditumpu oleh plat.

e) Selimut Beton Rencana (cv)

Selimut beton rencana menggunakan satuan mm. Nilai selimut beton tergantung dari perencanaan bangunan beton bertulang berdasarkan SNI-03-2847-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Keterangan lebih lengkap untuk nilai selimut beton dapat dilihat lebih lanjut pada SNI tersebut yang saya lampirkan pada lampiran.menggunakan satuan mm

f) Jarak Tulangan (s), menggunakan satuan mm

g) Harga Satuan, menggunakan satuan rupiah

commit to user

h) Jumlah tulangan pakai arah L (x)

Jumlah tulangan pakai menggunakan satuan buah. Alasan penambahan tombol manual input ini adalah dikarenakan penulis tidak menemukan solusi masalah pembulatan pada program visual basic. Walaupun menjadikan proses analisis menjadi sedikit tidak praktis, namun hal ini dapat menjadi alternatif untuk mencapai suatu perhitungan yang akurat.

i) Jumlah Tulangan Pakai arah P (y)

Jumlah tulangan pakai menggunakan satuan buah. Alasan penambahan tombol manual input ini adalah dikarenakan penulis tidak menemukan solusi masalah pembulatan pada program visual basic. Walaupun menjadikan proses analisis menjadi sedikit tidak praktis, namun hal ini dapat menjadi alternatif untuk mencapai suatu perhitungan yang akurat.

2) Optional Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan menekan tanda panah kearah bawah pada ComboBox yang tersedia, kemudian memilih angka yang sesuai dengan perencanaan pengguna. Input Data yang termasuk dalam kelompok Automatic Input yaitu diameter tulangan plat, menggunakan satuan mm

3) Automatic Input, bagian ini akan terisi secara manual setelah pengguna mengisi Optional Input. Bagian yang termasuk dalam kelompok Automatic Input yaitu berat tulangan plat.

4) Tombol Eksekusi, terdiri dari dua buah tombol hitung. Berfungsi untuk memulai analisis. Tombol ini di-klik ketika semua input selesai diisi.

5) Isian Output, berisi hasil-hasil analisis yang dihasilkan dari input data yang diisi. Output dari tombol hitung pertama, terdiri dari:

a) Panjang Efektif Plat (P’), menggunakan satuan mm

commit to user

b) Lebar Efektif Plat (L’), menggunakan satuan mm

c) Panjang Tulangan Arah P

Panjang tulangan menggunakan satuan mm. Panjang tulangan didapat dari penjumlahan antara Panjang Plat dengan dua kali lebar balok dikurangi selimut beton dan ditambah dua kali tebal plat. Digambarkan dengan persamaan sebagai berikut:

Pt = L + 2.(½kbt – cv) + 2.th ……. (4.16)

d) Panjang Tulangan Arah L

Panjang tulangan menggunakan satuan mm. Panjang tulangan didapat dari penjumlahan antara Panjang Plat dengan dua kali lebar balok dikurangi selimut beton dan ditambah dua kali tebal plat. Digambarkan dengan persamaan sebagai berikut:

Pt = L + 2.(½kbt – cv) + 2.th ……. (4.17)

e) Jumlah Tulangan Rangkap Arah L, menggunakan satuan

buah

f) Jumlah Tulangan Rangkap Arah P, menggunakan satuan

buah

6) Output dari tombol hitung kedua, terdiri dari:

a) Berat Tulangan Arah x,

Berat tulangan menggunakan satuan kg. Berat tulangan didapatkan dari perkalian antara panjang satu tulangan dikali berat tulangan permeter dikali jumlah tulangan.

b) Berat Tulangan Arah y

Berat tulangan menggunakan satuan kg. Berat tulangan didapatkan dari perkalian antara panjang satu tulangan dikali berat tulangan permeter dikali jumlah tulangan.

commit to user

c) Berat Total

Berat total menggunakan satuan kg. Berat total merupakan hasil penjumlahan dari berat tulangan arah x dan berat tulangan arah y.

d) Biaya Total

Biaya total menggunakan satuan Rupiah. Merupakan perkalian antara jumlah berat total perlu dikalikan dengan harga satuan.

Output dari tombol hitung kedua dilengkapi dengan kebutuhan tulangan dalam satuan batang. Hal ini ditambahkan atas dasar pertimbangan yang disampaikan oleh validator dari ahli media. Alasan yang dikemukakan senada dengan apa yang ada pada analisis balok.

7) Tombol info, berisi cara menggunakan tampilan ini.

8) Tombol kembali, untuk kembali ke menu pilihan analisis.

9) Tombol hitung baru, berfungsi untuk mengosongkan semua data

untuk digunakan dalam perhitungan baru.

f. Tampilan analisis kebutuhan tulangan pondasi footplat

Tampilan ini berfungsi untuk melakukan analisis kebutuhan tulangan pada footplat. Pada tampilan ini pengguna diminta memasukkan input data pada TextBox dan ComboBox dengan ketentuan yang tersedia. TextBox yang terdapat pada tampilan ini tidak semuanya harus diisi oleh pengguna, namun ada beberapa yang dapat terisi otomatis, misalnya: berat tulangan pokok, berat sengkang, panjang penyaluran, panjang hook, panjang tekukan, dan panjang kait.

Selain input, tampilan ini juga memberikan informasi melalui output perhitungan software dan juga perintah eksekusi menggunakan tombol hitung. Lebih lengkapnya isi dari tampilan kedua adalah sebagai berikut:

commit to user

1) Manual Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan mengetikkan angka secara manual pada TextBox yang tersedia. Input data yang termasuk dalam kelompok Manual Input antara lain:

a) Tinggi Kolom Footplat (P), menggunakan satuan mm.

b) Tinggi sisi kolom (h), menggunakan satuan mm

c) Lebar Kolom (b), menggunakan satuan mm

d) Dimensi plat (b), menggunakan satuan mm

e) Dimensi Plat (h), menggunakan satuan mm

f) Tebal Plat (th), menggunakan satuan mm

g) Selimut Beton Plat (cv), menggunakan satuan mm

h) Selimut Beton Kolom (cv), menggunakan satuan mm

i) Jarak Sengkang (s), menggunakan satuan mm j) Jarak tulangan plat (s plat), menggunakan satuan mm k) Jumlah Tulangan Pokok, menggunakan satuan buah l) Harga Satuan, menggunakan satuan rupiah m) Jumlah Sengkang Pakai, menggunakan satuan buah

2) Optional Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan memencet tanda panah kearah bawah pada ComboBox yang tersedia, kemudian memilih angka yang sesuai dengan perencanaan pengguna. Input Data yang termasuk dalam kelompok Automatic Input antara lain:

a) Diameter Tulangan Pokok, menggunakan satuan mm

b) Diameter Tulangan Sengkang, menggunakan satuan mm

3) Automatic Input, bagian ini akan terisi secara manual setelah pengguna mengisi Optional Input. Bagian yang termasuk dalam kelompok Automatic Input antara lain:

a) Berat Tulangan pokok (wp), menggunakan satuan kg

b) Berat Sengkang (ws), menggunakan satuan kg

c) Panjang penyaluran, menggunakan satuan mm

d) Panjang Hook, menggunakan satuan mm

commit to user

e) Panjang kait (tk), menggunakan satuan mm

f) Panjang Tekukan, menggunakan satuan mm

4) Tombol Eksekusi, terdiri dari dua buah tombol hitung. Berfungsi untuk memulai analisis. Tombol ini di-klik ketika semua input selesai diisi.

5) Isian Output, berisi hasil-hasil analisis yang dihasilkan dari input data yang diisi. Output dari tombol hitung pertama, terdiri dari:

a) Kebutuhan Tulangan Utama Kolom, menggunakan satuan

mm

b) Panjang 1 sengkang (ps), menggunakan satuan mm

c) Jumlah sengkang, menggunakan satuan buah

d) Panjang Tulangan Plat, menggunakan satuan mm

e) Jumlah Tulangan Plat, menggunakan satuan buah

6) Output dari tombol hitung kedua, terdiri dari:

a) Berat Tulangan Utama Kolom, menggunakan satuan kg

b) Berat Sengkang, menggunakan satuan kg

c) Berat Tulangan Plat, menggunakan satuan mm

d) Berat Total, menggunakan satuan kg

e) Biaya perunit, menggunakan satuan Rupiah

7) Tombol keterangan notasi, berisi gambar yang lebih detail dari

keterangan notasi footplat.

8) Tombol info, berisi cara menggunakan tampilan ini.

9) Tombol kembali, untuk kembali ke menu pilihan analisis.

10) Tombol hitung baru, berfungsi untuk mengosongkan semua data

untuk digunakan dalam perhitungan baru.

g. Tampilan Informasi Software

Tampilan informasi terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

1) Informasi Software, menyampaikan informasi pembuatan software serta fungsi yang ditawarkan oleh software ini.

commit to user

2) Informasi penggunaan analisis, menyampaikan informasi cara menggunakan analisis perhitungan pada balok, kolom, plat, dan footplat .

h. Tampilan keterangan notasi gambar

Tampilan ini berisi gambar detail dengan notasi yang berfungsi untuk menyampaikan informasi notasi yang ada pada tampilan analisis perhitungan. Terdiri dari tampilan notasi gambar balok dan kolom, plat, dan footplat.

i. Tampilan profil penyusun Tampilan ini berisi keterangan profil penyusun. Selain itu, tampilan ini menyampaikan informasi tujuan pembuatan software.