49
4.3.5 Hubungan antara Beban Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal
Pinggang pada buruh panggul di Kawasan Industri Candi Semarang
Untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan keluhan Muskuloskeletal pinggang menggunakan uji Fisher. Hasil crosstab uji Fisher antara
beban dengan keluhan muskuloskeletal pinggang tabel 4.15. Tabel 4.15: Tabulasi Silang Beban Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal Pinggang
Beban Kerja
Keluhan MuskuloskeletalPinggang
Total p
CC Ada
Tidak Ada ∑
∑ ∑
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Sedang
10 52,6
9 47,4
19 100,0
0,661 0,120
Ringan 4
66,7 2
33,3 6
100,0 Total
14 56,0
11 44,0
25 100,0
Berdasarkan tabel 4.15 hasil analisis hubungan antara beban kerja dengan keluhan muskuluskeletal pinggang diperoleh bahwa ada sebanyak 10 dari 14 52,6
buruh panggul yang memiliki beban kerja sedang mengalami keluhan
muskuloskeletal pinggang. Sedangkan diantara buruh panggul yang memiliki beban kerja ringan ada 4 dari 6 66,7 yang mengalami keluhan muskuluskeletal
pinggang. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value 0,661 0,05. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal
pinggang pada buruh panggul kelompok Pucung di Kawasan Industri Candi Semarang.
4.3.6 Hubungan antara Beban Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal Kaki
pada buruh panggul di Kawasan Industri Candi Semarang
Untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan keluhan Muskuloskeletal kaki menggunakan uji Fisher. Hasil crosstab uji Fisher antara beban
dengan keluhan muskuloskeletal kaki tabel 4.16.
50 Tabel 4.16: Tabulasi Silang Beban Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal Kaki
Beban Kerja
Keluhan Muskuloskeleta Kaki Total
p CC
Ada Tidak Ada
∑ ∑
∑
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Sedang
7 36,8
12 63,2
19 100,0
0,015 0,475
Ringan 6
100,0 0,0
6 100,0
Total 13
52,0 12
48,0 25
100,0 Berdasarkan tabel 4.16 hasil analisis hubungan antara beban kerja dengan
keluhan muskuluskeletal kaki diperoleh bahwa ada sebanyak 7 dari 13 36,8 buruh angkut yang memiliki beban kerja sedang mengalami keluhan muskuloskeletal kaki.
Sedangkan diantara buruh panggul yang memiliki beban kerja ringan ada 6 dari 6 100 yang mengalami keluhan muskuluskeletal kaki. Hasil uji statistik diperoleh
nilai p value 0,015 0,05. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara beban kerja dengan keluhan muskuloskeleta kaki pada buruh panggul kelompok Pucung di
Kawasan Industri Candi Semarang. Nilai koefisien kontingensi sebesar 0,475, sehingga dapat disimpulkan hubungan yang sedang antara beban kerja dengan
keluhan muskuluskeletal kaki.
4.3.7 Hubungan antara Sikap Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal Tangan
pada buruh panggul di Kawasan Industri Candi Semarang
Untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan keluhan Muskuloskeletal tangan menggunakan uji Fisher. Hasil crosstab uji Fisher antara
beban dengan keluhan muskuloskeletal tangan tabel 4.17. Tabel 4.17: Tabulasi Silang Sikap Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal Tangan
Sikap Kerja
Keluhan Muskuloskeletal Tangan Total
p CC
Ada Tidak Ada
∑ ∑
∑
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Kurang
9 67,4
10 52,6
19 100,0
0,180 0,296
Baik 5
83,3 1
16,7 6
100,0 Total
14 56,0
11 44,0
25 100,0
51 Berdasarkan tabel 4.17 hasil analisis hubungan antara sikap kerja dengan
keluhan muskuluskeletal tangan diperoleh bahwa ada sebanyak 9 dari 14 67,4 buruh panggul
yang memiliki sikap kerja kurang mengalami keluhan muskuloskeletal tangan. Sedangkan diantara buruh panggul yang memiliki sikap
kerja baik ada 5 dari 6 83,3 yang mengalami keluhan muskuluskeletal tangan. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value 0,180 0,05. Hal ini berarti bahwa tidak ada
hubungan antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal tangan pada buruh panggul kelompok Pucung di Kawasan Industri Candi Semarang.
4.3.8 Hubungan antara Sikap Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal Siku