E. Prestasi Belajar IPA
Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik
menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah.
Menurut Poerwodarminto 1991: 768, prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dilakukan, dekerjakan, dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan,
hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah
siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk
mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru
dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapt diartikan bahwa prestasi belajar
IPA adalah nilai yang dipreoleh siswa setelah melibatkan secara langsungaktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif pengetahuan, afektif
sikap dan psikomotor keterampilan dalam proses belajar mengajar IPA.
F. Hubungan Motivasi dan Prestasi Belajar Terhadap Metode pembelajaran Penemuan discovery
Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertetntu. Siswa yang termotivasi untuk belajar
sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu
dengan lebih baik Nur, 2001: 3. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah
siswa itu melakukan kegiatan belajar. Sedangkan metode pembelajaran penemuan discovery adalah suatu
metode pembelajaran yang memberikan kesempatan dan menuntut siswa terlibat secara aktif di dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan memberikan
informasi singkat Siadari, 2001: 7. Pengetahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan discovery akan bertahan lama, mempunyai efek transfer yang lebih
baik dan meningkatkan siswa dan kemampuan berfikir secara bebas. Secara umum belajar penemuan discovery ini melatih keterampilan kognitif untuk
menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain. Selain itu, belajar penemuan membangkitkan keingintahuan siswa, memberi motivasi untuk
bekerja sampai menemukan jawaban Syafi’udin, 2002: 19. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
motivasi dalam pembelajaran model penemuan discovery tersebut maka hasil-
hasil belajar akan menjadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Dengan motivasi yang tinggi maka intensitas
usaha belajar siswa akan tingi pula. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intesitas usaha belajar siswa. Hasil ini akan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN