contoh laporan penelitian kualitatif Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini berkembang
dengan sangat pesat. Hampir di seluruh penjuru dunia teknologi menjadi sebuah
candu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Segala aspek
kehidupan terpengaruh oleh adanya perkembangan teknologi tersebut, tidak dapat
dipungkiri bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi akan mempermudah
segala aktivitas kehidupan manusia. Keterbatasan jarak yang memisahkan antara
satu individu dengan individu lain dapat di kesampingkan dengan semakin
berkembangnya teknologi, jika zaman dahulu dalam berkomunikasi hanya dapat
menggunakan surat dantelepon sekarang sudah dapat menggunakan video call
maupun skype yang memungkinkan dua individu untuk saling bertatap muka di
depan layar handphone atau komputer untuk saling bertukar informasi sehingga
kendala jarak yang jauh tidak begitu terasa.
Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang
komunikasi, menjadi salah satu bidang yang berkembang pesat dan telah diterima
dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi komunikasi tersebut
kemudian memunculkan berbagaifitur masing-masing dengan segala keunggulan
dan kelebihannya seperti smartphone, tablet, laptop, yang hamper kesemua itu
memiliki fitur yang bisa digunakan untuk mengakses internet darimanapun dan

kapanpun, banyak masyarakat luas yang memanfaatkan kemajuan teknologi
tersebut bahkan cenderung bergantung pada kemajuan teknologi yang tentunya
memberikan berbagai dampak dalam kehidupan manusia. Dampak yang
ditimbulkan bisa bersifat positif seperti kemudahan mengakses informasi,
kemudahan dalam berkomunikasi, dan lain-lain, tetapi dampak negatifnya juga
selalu mengiringinya seperti membuat orang menjadi malas, terlalu bergantung
pada perkembangan teknologi yang ada, internet digunakan untuk mengakses halhal yang buruk seperti situs porno dan lain-lain.

1

Pengamatan peneliti sebagai pengguna internet aktif, menemukan sebuah
fenomena bahwa internet tidak hanya digunakan sebagai media yang
memudahkan manusia melakukan kegiatannya saja, tetapi juga terdapat beberapa
pihak yang menggunakan internet dengan cara yang berbeda. Peneliti menyoroti
sebuah fenomena yang menarik di tengah masyarakat dalam bentuk permainan
judi online. Dampak yang diberikan oleh kemudahan teknologi tersebut
disalahgunakan oleh pihak-pihak yang menyediakan jasa permainan judi online
dalam bentuk website.
Because


football

is

everything,

begitulah

kiranya

slogan

yang

menggambarkan kecintaan seseorang pada dunia sepak bola. Di Indonesia sendiri
sepak bola sudah mendarah daging dan menjadi tontonan wajib bagi ke banyakan
orang. Maka tak jarang hampir di setiap pertandingan sepak bola dalam negeri
tiket terborong habis, dan bagi mereka yang gemar menonton liga internasional
seperti: Inggris, Itali, dan Spanyol juga tak mau kalah. Mereka melakukan nobar
(nonton bareng) di beberapa cafe, halaman, ataupun lapangan. Kesemuanya itu

sudah menjadi lifestyle bahkan dapat dikatakan juga sebagai ajang eksistensi diri
di kalangan masyarakat.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi tersebut masalah yang
telah dikemukakan diatas yaitu judi online menjadi masalah serius akibat
perkembangan teknologi dan kegemaran masyarakat akan olahraga sepakbola
tersebut. Penyedia jasa permainan judi online memberikan kemudahan bagi para
pelaku untuk melakukan transaksi judi. Bersamaan dengan kemajuan zaman,
permainan judi online pun cukup mengalami perkembang. Hal tersebut dapat
terjadi karena permainan ini memang memberikan kemungkinan keuntungan yang
cukup besar apabila memenangkannya serta sangat praktis untuk dilakukan.
Selain dikarenakan faktor perkembangan fasilitas yang mendukung, sebenarnya
permainan ini juga berdasarkan permainan judi yang sudah sangat melekat dengan
masyarakat Indonesia pada umumnya.
Pada dewasa ini fenomena judi online marak terjadi di kalangan
mahasiswa karena di picu dengan kecintaan mahasiswa terhadap sepak bola. Hal
lain yang memicu maraknya judi online di kalangan mahasiswa ini yaitu karena

2

hasil yang di peroleh jauh sangat besar serta kefektifan dan sistem yang digunakan

lebih mudah untuk melakukan judi tersebut. Dalam kaitannya dengan fenomena di
atas maka penulis mengangkat judul yaitu fenomena judi bola online di kalangan
mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi tahun angkatan 2012 kelas B Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.
Penyimpangan yang dilakukan oleh para mahasiswa dengan keikutsertaan
mereka dalam permainan judi online, dapat terjadi karena terdapat sesuatu yang
membuat mereka tertarik yakni kemungkinan keuntungan yang akan didapatkan
serta mereka merasa akan lebih menguntungkan apabila mereka melakukanya dari
pada tidak meskipun tidak terdapat sebuah kepastian di dalamnya. Mahasiswa
yang diharapkan sebagai generasi penerus bangsa, terpengaruh oleh adanya situs
permainan judi online.Permainan yang bergantung pada sebuah keberuntungan ini
memang sangat menarik perhatian bagi sebagian orang untuk ikut terlibat di
dalamnya, jika tetap pada trend seperti saat ini maka permainan judi online akan
tetap menjadi pilihan kegiatan bagi sebagian orang. Mengandalkan efektifitas
serta aturan atau sistem yang sederhana, judi mendapatkan tempat tersendiri di
hati para pelakunya sebagai aktivitas yang sulit untuk ditinggalkan.
Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan melalui interaksi dengan
teman-teman sesama mahasiswa, peneliti menemukan sebuah fenomena bahwa
terdapat mahasiswa yang terlibat dalam permainan judi online. Sehingga di sini
peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang mendalam untuk lebih

mengetahui hal tersebut beserta faktor yang mendasari sehingga mereka terlibat
dalam permainan judi online, serta dampak yang ditimbulkan setelah dengan
keikutsertaan mereka dalam permainan judi online.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasi
beberapa permasalahan antara lain:

3

1. Tersedianya

website

judi

bola

online

sebagai


salah

satu

penyalahgunaan dan dampak yang ditimbulkan dari adanya website
tersebut.
2. Adanya mahasiswa yang terlibat dalam permainan judi online sebagai
pengguna aktif akun judi bola online.
3. Perilaku menyimpang mahasiswa yang ditujukan dengan adanya
mahasiswa yang ikut dalam permainan judi bola online .
C. Batasan Masalah
Berbagai kompleksitas permasalahan muncul terkait dengan objek yang
akan di kaji. Oleh karena itu, pembatasan masalah perlu dilakukan agar penelitian
tidak jauh menyimpang dengan topik yang akan di kaji. Hal ini dilakukan agar
pembahasan dapat lebih spesifik dan terfokuskan sehingga akan di peroleh suatu
kesimpulan yang terarah pada aspek yang akan diteliti. Adapun batasan masalah
pada penelitian ini adalah fenomena judi bola online pada kalangan mahasiswa
pendidikan sosiologi B tahun angkatan 2012 FIS UNY.
D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mekanisme judi bola online di kalangan mahasiswa jurusan
pendidikan Sosiologi B 2012 FIS UNY?
2. Faktor-faktor yang menyebabkan judi bola online yang terjadi di kalangan
mahasiswa pendidikan sosiologi B 2012 FIS UNY?
3. Apa saja yang menjadidampak judi bola online yang terjadi di kalangan
mahasiswa pendidikan sosiologi B 2012 FIS UNY?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui mekanisme judi bola online di kalangan mahasiswa
jurusan Pendidikan Sosiologi B 2012 FIS UNY.
2. Untuk mengetahui factor-faktor yang menyebabkan timbulnya judi bola
online yang di lakukan mahasiswa jurusan pendidikan Sosiologi B 2012
FIS UNY.

4

3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadidampak judi bola online yang
terjadi di kalangan mahasiswa pendidikan sosiologi B 2012 FIS UNY.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini yang mengangkat tema tentang Fenomena Judi Bola
Online di Kalangan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Yogyakarta, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan mampu menambah informasi serta dapat
juga sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan judi bola online
dikalangan mahasiswa.
b. Penelitian ini dapat dijadikan penelitian yang relevan bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta.
Penelitian ini diharapkan mampu untuk dijadikan sarana acuan dalam
meningkatkan dan menambah wawasan mengenai Fenomena Judi Bola Online di
Kalangan Mahasiswa.
b. Bagi Peneliti
1) Penelitian

ini


untuk

memenuhi

syarat

dalam

rangka

menyelesaikan tugas akhir mata kuliah analisis data kualitatif
2) Menambah

pengetahuan

dan

pengalaman


peneliti

mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama
perkuliahan kedalam karya nyata.
c. Bagi Masyarakat Umum
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan informasi
yang luas mengenai Fenomena Judi Bola Online di Kalangan Mahasiswa
Pendidikan

Sosiologi

Fakultas

Yogyakarta.
5

Ilmu Sosial

Universitas


Negeri

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Definisi Mahasiswa
Definisi mahasiswa menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) adalah
orang yang belajar di perguruan tinggi, dalam peraturan pemerintah RI No. 30
tahun 1990 mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di
perguruan tinggi tertentu (Wibowo, 2013: 15). Pergururan tinggi atau universitas
dapat menjadi sarana atau tempat untuk serorang individu dalam mengembangkan
kemampuan intelektual, kepribadian, khususnya dalam melatih keterampilan
verbal dan kuantitatif, berpikir kritis dan moral. Jadi dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya
dengan perguruan tinggi yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual.
2. Tinjauan Perjudian
Berbagai macam bentuk perjudian sudah demikian merebak dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari, baik yang bersifat terang-terangan maupin
sembunyi-sembunyi. Sebenarnya judi sudah mulai marak dikenal di indonesia
sejak la,a, dimana kegiatan perjudian ini disamarkan oleh pemerintah sehingga
terkesan

bahwa

itu

bukan

merupakan

sebuah

perjudian

dan

terlihat

sepertisumbangan sosial seperti PORKAS atau SDSB (sumbangan dermawan
sosial berhadiah) sehingga sebagian masyarakat sudah cenderung terbiasa dan
seolah-olah memandang perjudian sebagai suatu hal yang wajar (simanjuntak,
1981: 352-354).
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) judi atau permainan judi
adalah permainan dengan memakai uang sebagai taruhan, perjudian diartikan
sebagai perbuatan dengan berjudi (KBBI, 1999: 419).
Perbuatan dapat dinyatakan sebagai tindakan perjudian yaitu:

6

a. Permainan tau perlombaan, yaitu perbuatan yang dilakukan biasanya
berbentuk permainan atau perlombaan. Dilakukan semata-mata untuk
bersenang-senang atau kesibukan untuk mengisi waktu senggan guna
menghibur hati dan bersifat rekreatif.
b. Untung-untungan,

artinya

untuk

memenangkan

permainan

atau

perlombaan ini lebih banyak digantungkan kepada unsur spekulatif,
kebetulan atau untung-untungan serta faktor kemenangan yang diperoleh
dikarenakan kebiasaan atau kepintaran bermain yang bertaruh yang
sudah sangat teriasa atau sangat terlatih
c. Terdapat taruhan, dlaam permainan atau pertaruhan ini ada taruhan yang
diberlakukan oleh para pihak pemain atau bandar baik dalam bentuk
uang ataupun harta benda lainnya. Akibat adanya taruhan maka tentu saja
ada pihak yang diuntungkan dan Yang dirugikan, unsur ini merupakan
yang paling utama untuk menentukan apakah sebuah perbuatan dapat
disebut sebagai perjudian atau bukan.
Stanford Wong dan Susan Spector (1996), dalam buku gamblin like a pro,
membagi 5 kategori perjudian berdasarkan karakteristik psikologis mayoritas para
penjudi. Kelima kategori tersebut adalah:

1. Sosiable games
Dalam sosiable games, setiap orang menang atau kalah secara
bersama-sama. Penjudi bertaruh diatas alat atau media yang ditentukan
bukan melawan satu sama lain. Ada perjudian jenis ini akan sering
dijumpai penjudi saling bercakap, tertawa ataupun tegang. Walaupun para
penjudi selalu ingin menang, mereka sadar bahwa jika mereka tidak
mendapatkan hal tersebut, paling tidak mereka sudah mendapatkan
kesempatan yang baik. Yang termasuk dalam aktegori ini adalah: dadu,
baccarat, blackjack, pai gow poker.
2. Analitical games

7

Analitical games sangat menarik bagi seorang yang mempunyai
kemampuan menganalisis data dan mempu membuat keputusan sendiri.
Perjudian model ini memerlukan riset dan sumber informasi yang cukup
banyak serta kemampuan menganalisis berbagai kejadian seperti pacuan
kuda, sports betting (sepak bola, balap mobil dan motor)
3. Games you can beat
Dalam games you can beat, penjudi sangat kompetetif dan ingin
sekali menang. Penjudi juga berusaha keras untuk dapat menguasai
permainan, dalam kategori ini penjudi menganggap kemenangan dieroleh
melalui permainan dengan penuh keahlian dan strategi yang jitu serta
dapat membaca strategi lawan. Termasuk dalam kategori ini adalah:
blackjack, poker, pie gow poker, video poker dan sports betting.
4. Escape from reality
Pada permainan escape from reality, para pemain yang
menjalankan slop machine atau video games dalam waktu yang cukup
lama akan merasa seperti terbawa ke alam lain. Termasuk dalam kategoti
ini adalah: slop machines dan video games
5. Patience games
Bagi penjudi yang ingin santai dan tidak terburu-buru untuk
mendapat hasil, makapatience games merupakan pilihan yang paling
digemari. Dalam perjudian model ini para penjudi menunggu dengan sabar
nomor yang mereka miliki keluar. Termasuk dalam kategori ini adalah:
lottery, kenu, bingo (Hasanah. 2012: 232-234)
3. Tinjauan Judi Online
Pada dasarnya judi online sama dengan judi lain karena di dalamnya ada
unsur kalah menang serta terdapat suatu nilai yang dipertaruhkan namun yang
membedakan judi online dengan judi lain adalah tempat

dan sarana yang

digunakan. Judi online merupakan judi yang memanfaatkan jaringan internet,
sehingga pelaku dalam berjudi dapat melakukan permainan ini dimana saja, kapan

8

saja, asalkan terdapat jaringan internet maka mereka dapat bermain judi online.
Selain dengan menggunakan jaringan internet permainan judi online juga
memanfaatkan situs atau website judi yang telah disediakan oleh para penyedia
jasa perjudian onlineyang tersebar di dunia maya. Banyak terdapat situs judi yang
menawarkan berbagai model permainan seperti situs IBCbet.com, SBObet.com,
Bwin.com
Model pemasangan taruhan dalam permainan judi online khususnya dalam
permainan sepak bola juga bermacam-macam seperti sistem taruhan menangkalah-seri, tebak skor, taruhan dengan voor, serta bola jalan. Kalah-menang-seri
adalah model taruhan yang dilakukan beberapa saat sebelum kick off dimulai
dimana para petaruh harus sudah memasang uang taruhan mereka, sedangkan
model taruhan tebak skor adalah taruhan menebak hasil skor pertandingan yang
dimainkan. Untuk sistem bola jalan adalah model taruhan yang dapat dilakukan
ketika dan selama pertandingan itu berlangsung, sedang kan untuk model taruhan
voor terdapat beberapa sistem:
1. Voor ¼
Pada model ini keuntungan uang untuk hasil seri yang diberikan
kepada suatu tim.
2. Voor ½
Pada taruhan ini hasil akhir pertandingan baik menang, kalah, atau seri
uang taruhan akan didapat dengan penuh.
3. Voor ¾
Pada taruhan ini apabila pertandingan berakhir dengan selisih 1 gol
maka akan diperoleh ½ dari uang taruhan.
4. Voor 1
Adalah pertandingan dengan selish 2 gol untuk tim yang memberikan
voor.

9

4. Perilaku Menyimpang
Tindakan atau perilaku yang dianggap menyimpang sebenarnya sangat
beragam, hal ini tergantung dari siapa yang menentukan perilaku tersebut serta
dimana tempat perilaku tersebut terjadi. Ketika suatu perilaku dianggap tidak
sesuai dengan norma yang berlaku pada suatu kelompok masyarakat maka
perilaku tersebut akan dianggap sebagai sesuatu yang menyimpang. Meskipun
seseorang melakukan sebuah perilaku yang dianggap menyimpang, tetapi perilaku
tersebut dilakukan oleh orang lain belum tentu mendapat pandangan yang sama.
Hal ini terjadi akibat dari adanya reaksi yang diberikan atas perilaku menyimpang
yang dilakukan berbeda-beda terhadap individu yang berbeda. Misalnya kebiasaan
berjudi yang dilakukan oleh masyarakat etnis tertentu, bagi mereka berjudi
merupakan sebuah tradisi yang dilakukan untuk menyatukan anggota keluraga
atau masyarakat sehingga dianggap bukan merupakan sebuah penyimpangan.
Dalam menentukan suatu tindakan menyimpang atau tidak serta kondisi
yang dianggap sebuah penyimpangan terdapat 4 sudut pandang yang dapat di
gunakan untuk menjadi kategori tersebut. Keempat sudut pandang berikut yaitu:
1. Pandangan statistik
Menurut pandangan ini, penyimpangan bukan lah perilaku rata – rata
yang banyak terjadi.namun sebaliknya, penyimpangan adalah perilaku yang
sangat jarang terjadi atau secara sederhana dapat di katakan sebagai hal
yang luar biasa. Pandangan ini mengasumsikan semua perilaku adalah
benar, penyimpangan menunjukkan pada perilaku yang secara statistik
berbeda dari perilaku kebanyakan orang.
2. Pandangan absolutisme
Pandangan ini mengasumsikan bahwa masyarakat memiliki aturan
dan dasar yang jelas dan anggotanya sepakat tentang perilaku yang
dianggap menyimpang karena acuan perilaku normal dan diterima secara

10

luas.

Penyimpangan

secara

universal

dianggap

sebagai

kegagalan

penyesuaian diri individu terlepas dari perbedaan norma budaya dan sub
budaya.
3. Pandangan reaktivis
Para reaktivis melihat penyimpangan sebagai perilaku yang di
labelkan menyimpang oleh orang lain. Penyimpangan adalah cap yang di
berikan terhadap seseorang yang perilakunya telah di cap sebagai
penyimpangan oleh orang lain.
4. Pandangan normatif
Menurut pandangan ini penyimpangan adalah pelanggaran terhadap
norma yang telah menjadi standar penting. Pelanggaran norma sering di
gambarkan sebagai reaksi atau sanksi dari pengendalian sosial.

5. INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang
dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu
yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok
lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat
simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya
diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya. Proses Interaksi sosial
menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas
dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang
dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan
terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan
terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang
ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative
process Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok
terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap
pertamadari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian
11

suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang
disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat
menjadisumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial.
Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan
Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak
lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi
daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana. Interaksi sosial
memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi
waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi
ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak
pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall juga
menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensin waktu ini terlihat adanya
batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang
terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi
situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi
situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.
6. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime)
Teknologi merupakan salah satu produk dari modernitas yang telah
mengalami kemajuan begitu pesat. Pada penghujung abad ke-20 telah
diketemukan beberapa karya di bidang teknologi dimana salah satunya adalah
internet. Kehadiran internet memberi dampak yang luar biasa terhadap manusia.
Pada awalnya, teknologi internet merupakan sesuatu yang bersifat netral, yaitu
bebas nilai, tidak dapat dilekati sifat baik ataupun jahat. Akan tetapi pada
perkembanganya, internet membawa dampak positif maupun negative. Negatifnya
adalah membuka peluang munculnya pihak-pihak untuk menyalah gunakan
internet. Kejahatan lahir sebagai dampak negative dari perkembangan internet
sering disebut dengan istilah cyber crime.
Kejahatan dunia maya (Cyber Crime) adalah jenis kejahatan yang
berkaitan dengan pemanfaatan sebuah teknologi informasi tanpa batas serta
memiliki karakteristik yang kuat dengan sebuah rekayasa teknologi yang

12

mengandalkan kepada tingkat keamanan yang tinggi dan kredibilitas dari sebuah
informasi yang disampaikan dan diakses oleh pelanggan internet. Cyber Crime
dapat dilakukan tanpa mengenal batas territorial dan tidak diperlukan interaksi
langsung Antara pelaku dengan korban kejahatan.
Berdasarkan laporan kongres PBB X/2000 dinyatakan bahwa cyber crime
atau computer-related crime mencangkup keseluruhan bentuk baru dari kejahatan
yang ditunjukan pada computer, jaringan computer, dan para penggunanya, dan
bentuk-bentuk

kejahatan

tradisional

yang

sekarang

dilakukan

dengan

menggunakan atau dengan bantuan peralatan computer (Arief, 2003: 259).
Cyber Crime merupakan keseluruhan bentuk kejahatan yang ditujukan
terhadap computer, jaringan computer dan para penggunanya, dan bentuk-bentuk
kejahatan konvensional yang menggunakan atau dengan bantuan peralatan
computer. Kejahatan tersebut diedakan menjadi dua kategori yakni cyber crime
dalam arti sempit dan cyber crime dalam arti luas. cyber crime dalam arti sempit
adalah kejahatan terhadap sistem computer, sedangkan cyber crime dalam arti luas
mencangkup kejahatan terhadap sistem atau jaringan computer dan kejahatan
yang menggunakan sarana computer (Widodo, 2013: 12).
Sesungguhnya masih banyak terdapat perbedaan diantara para ahli dalam
mendefinisikan dan mengklasifikasikan kejahatan computer atau cyber crime
namun dari beberapa pengertian dan klasifikasi para ahli terdapat kesamaan dalam
beberapa hal. Untuk memudahkan klasifikasi cyber crime tersebut, maka
disimpulkan sebagai berikut:
a. Perbuatan yang dilakukan secara illegal, tanpa hak atau tidak etis
tersebut terjadi dalam ruang atau wilayah cyber (cyber space),
sehingga tidak dapat dipastikan yurisdiksi Negara mana yang berlaku
terhadapnya.
b. Perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan apapun
yang terhubung dengan internet.
c. Perbuatan tersebut menyebabkan kerugian material maupun immaterial
d. Pelakunya adalah orang yang menguasai penggunaan internet beserta
aplikasinya.

13

e. Perbuataan tersebut sering dilakukan secara transnasional atau
melintasi batas Negara (Wahib dan Labib, 2005: 76)
Cyber crime adalah setiap aktivitas seseorang maupun sekelompok orang
yang menggunakan computer sebagai sarana melakukan kejahatan dam computer
sebagai sarana kejahatan. Salah satu bentuk nyata dari cyber crime adalah judi
bola online,

seiring dengan berkembangnya internet membawa konsekuensi

terhadap terbukanya kebebasan bereskpresi di dunia maya. Dalam hal transaksi
judi pun demikian, paying hukum tentang kejahatan di dunia maya juga masih
sedikit terlebih lagi mengenai transaksi elektronik khususnya di Indonesia yang
juga masih lemah dalam penegakan hukumnya, sebab jika mengadili pelaku cyber
crime khususnya judi bola online masih terjadi kebingungan dasar hukum mana
yang akan digunakan. Sehingga yang terjadi diberbagai tempat sekarang ini
muncul agen-agen judi yang memanfaatkan penggunaan internet, seperti situs judi
online

dengan alamat citibetlink.com, homebet88.com, indosbobet.com, dan

dewapoker.com yang merupakan agen judi online dari Indonesia.
Bahkan terdapat beberapa situs judi online yang berasal dari luar negeri
dan

dilindungi

oleh

Negara

asal

pengembang

situs

tersebut

seperti

SBOBET.COM, 368bet.com, dari amerika serikat, IBCBET.COM, dari philipina,
serta bet365.com, dan williamhill.com dari inggris. Mereka adalah situs Bandar
judi online go public besar di dunia yang di backing atau dilegalkan oleh Negara
asal situs tersebut dimana Negara yang memberikan ijin legal adalah Negara maju
yang jauh memiliki kemajuan dalam hal teknologi informasi dan komunikasi di
dunia maya.
Permainan judi bolaonline masuk kedalam salah satu bentuk cyber crime
karena pelakunya menguasai penggunaan internet dan perbuatanya sering
melintasi batas Negara, selain itu permainan judi bola online juga tidak dapat
dipastikan yuridiksi Negara mana yang berlaku. Situs judi bola online yang terus
berkembang dapat membahayakan masyarakat dan generasi muda, sehingga
kemudian pemerintah Indonesia mengesahkan UU ITE untuk dijadikan
pertimbangan dalam menangani kasus hukum di dunia maya.

14

7. Teori Belajar Atau Differential Association
Segala sesuatu dalam kehidupan pasti akan melalui sebuah proses, begitu
juga dengan penyimpangan. Untuk menjadi devian, seseorang akan melalui
sebuah proses atau tahapan, seseorang tidak akan menjadi devian hanya dengan
melakukan suatu perbuatan yang menyimpang saja. Pada dasarnya setiap perilaku
dapat dikatakan sebagai penyimpangan apabila perilaku tersebut melanggar norma
yang dianut masyarakat pada umumnya. Penyimpangan bukanlah sebuah perilaku
unik, melainkan hanya perilaku yang melanggar suatu norma dalam masyarakat.
Secara normative, definisi perilaku menyimpang adalah tindakan atau
perilaku yang menyimpang dari norma-norma, dimana tindakan-tindakan tersebut
tidak disetujui atau dianggap tercela dan akan mendapatkan sanksi negative dari
masyarakat (Narwoko dan Suyanto, 2007 : 106). Penyimpangan juga disebut
deviasi, diartikan sebagai tingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentral
atau ciri-ciri karakteristik rata-rata dari rakyat kebanyakan (populasi) (Kartono,
2009: 11).
Salah satu teori yang berlandaskan sosiologis adalah teori belajar atau
sosialisasi yang dikemukakan oleh Edwin H. Shuterland, teori ini menyebutkan
bahwa perilaku menyimpang adalah hasil dari suatu proses belajar, menurutnya
penyimpangan adalah konsekuensi dari kemahiran dan penguasaan atas suatu
sikap atau tindakan yang dipelajari dari norma-norma yang menyimpang terutama
dari subkultur atau dari teman-teman sebaya yang menyimpang.
Apabila dijabarkan, maka dapat terlihat bahwa Shuterland melalui teorinya
berpendapat bahwa perilaku menyimpang adalah hasil dari proses belajar atau
yang dipelajari, ini berarti bahwa penyimpangan bukan diwariskan atau
diturunkan dan bukan juga hasil dari intelegensi yang rendah atau karena
kerusakan otak. Perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seseorang, dipelajari
ketika terjadi interaksi dengan individu-individu lain dalam proses komunikasi.
Ketika melakukan interaksi, maka terdapat hubungan Antara individu
dengan kelompok yang erat atau intim. Proses mempelajari perilaku menyimpang
pada setiap individu berbeda, tergantung pada frekuensi, durasi, prioritas, dan

15

intensitas masing-masing, namun dalam proses belajar tersebut melibatkan semua
mekanisme yang berlaku dalam setiap proses belajar. Ini artinya tidak terdapat
proses belajar yang instan dan unik untuk memperoleh cara-cara berperilaku
menyimpang melainkan melalui tahapan-tahapan dalam proses belajar tersebut
(Narwoko dan Suyanto, 2007: 112-114).
Tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan mereka ikut terlibat
dalam permainan judi bola online dapat dikatakan sebagai perilaku atau tindakan
menyimpang. Tindakan menyimpang yang dilakukan oleh para mahasiswa ini
terjadi karena adanya proses belajat oleh mereka. Proses belajar ini dapat terjadi
karena adanya keinginan dari individu yakni mahasiswa untuk mengetahui atau
agar mereka dapat melakukan apa yang menurut mereka meanarik sehingga
mereka dapat melakukan hal tersebut. Dalam penelitian ini teori belajar
(differential association) akan digunakan untuk mengkaji proses penyimpangan
yang terjadi sehingga mahasiswa tersebut terlibat di dalam permainan judi bola
online tersebut.
B. Kerangka Berpikir
Kerangka pikir yang menjadi garis besar dalam penelitian ini adalah judi
online pada kalangan mahasiswa. Beberapa tahun terkahir perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi berkembang dengan pesat, hampir dalam
segala bidang terjamah akan perkembangan teknologi tersebut. Munculnya
berbagai penemuan baru memberikan kemudahan dalam kehiduapan manusia,
khususnya dalam bidang komunikasi dengan diketemukanya internet yang
memberikan dampak yang cukup besar.
Mahasiswa sebagai salah satu pengguna internet aktif, juga ikut
terpengaruh dari adanya dampak negatif internet tersebut. Dampak negatif dari
adanya internet yang berpengaruh terhadap mahasiswa ditunjukan dengan adanya
keterlibatan mahasiswa dalam permainan judi online.

16

Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang bagaimana proses mahasiswa, khususnya pendidikan sosiologi B tahun
angkatan 2012 FIS UNY mengenal permainan judi online, apa yang menyebabkan
mereka tertarik untuk ikut dalam permainan judi online, serta dampak dari
permainan judi online.

Kemajuan Teknologi

Mahasiswa Jurusan pendidikan
Sosiologi B 2012 Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta

Judi Bola Online

Proses

Faktor penyebab
Bagan 1. Kerangka Pikir

17

Dampak Yang
Ditimbulkan

C. Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan Hengky Adin Rivai mahasiswa Jurusan
Pendidikan

Sosiologi,

Fakultas

Ilmu

Sosial,

Universitas

Negeri

Yogyakarta. Tentang Fenomena Perempuan Pekerja Seks Komersial
Dengan Menggunakan Aplikasi Chatting Internet Relay Chat mIRC di
Yogyakarta. Penelitian ini mengkaji tentang faktor-faktor yang mendorong
munculnya praktik prostitusi di mIRC yang dilakukan oleh pekerja seks
komersial, selain itu juga untuk mendeskripsikan proses transaksi seks
yang dilakukan oleh perempuan pekerja seks komersial dengan
memafaatkan mIRC. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan
menggunakan teknik snowball sampling.
Hasil dari penelitian ini adalah kemunculan pekerja seks yang
menggunakan mIRC disebabkan karena beberapa faktor yakni keamanan
dan privasi karena identitas mereka sebagai pekerja seks kecil kemungkina
diketahui keluarga, kemudahan karena hanya menggunakan internet
mereka bisa menawarkan jasa pelayanan seks, dan keuntungan karena
mereka secara langsung bertransaksi dengan calon pelanggan tanpa
melalui perantara sehingga uang yang diperoleh hanya untuk diri mereka
sendiri.
Dari deskripsi hasil penelitian yang relevan, dapat diketahui bahwa
penelitian tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian
yang akan dilakukan. Persamaanya yaitu sama-sama meneliti tentang
penyalahgunaan atau dampak negatif dari adanya jaringan internet,
sedangkan perbedaanya terletak pada jenis dari penyalahgunaan jaringan
18

internet tersebut, jika dalam penelitian yang dilakukan oleh Hengky Adin
Rivai adalah pekerja seks komersial melalui aplikasi chattinginternet,
sedangkan dalam penelitian yang akan peneliti lakukan adalah adanya judi
online dalam bentuk website.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha Dwi Saputra, mahasiswa Jurusan
Pendidikan

Sosiologi,

Fakultas

Ilmu

Sosial,

Universitas

Negeri

Yogyakarta tentang Judi Sepak Bola di Turnamen Komite Nasional
Pemuda Indonesia Cup Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes.
Penelitian ini mengkaji tentang faktor yang menyebabkan munculnya
perjudian di turnamen KNPI CUP, serta untuk mengetahui reaksi dari
masyarakat sekitar terhadap perjudian tersebut. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif, penelitian ini menggunakan teknik sampel bertujuan
(purposive sampling).
Hasil penelitian ini adalah faktor yang mendasari munculnya
perjudian di turnamen KNPI CUP yakni adanya kontrol sosial dari
masyarakat yang longgar sehingga memungkinkan munculnya tindakan
perjudiain tersebut, sedangkan reaksi masyarakat sekitar terhadap adanya
perjudian tersebut cenderung acuh sambil melindungi diri dan keluarga
mereka supaya tidak terlibat dalam perjudian dan melemparnya kepihak
yang dianggap lebih bertanggung jawab untuk mengatasi masalah
perjudian tersebut.

19

3. Penelitian yang dilakukan oleh Agung Kurniawan mahasiswa Jurusan
Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas NegeriYogyakarta
tentang

JUDI

MAHASISWA

SEPAK
DI

BOLA

ONLINE

YOGYAKARTA,

yang

PADA

KALANGAN

membahas

mengenai

bagaimana proses mahasiswa terlibat judi online, faktor pendorong
mahasiswa melakukan itu dan dampaknya bagi mereka.

20

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian terkait dengan adanyaFenomena Judi Bola Online di
Kalangan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi B Tahun Angkatan 2012 Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.Peneliti mengambil lokasi ini
dikarenakan peneliti sering melihat banyak mahasiswa pendidikan sosiologi B
tahun angkatan 2012, FIS UNY yang membahas dan melakukan judi bola online
di sekitar kampus, sehingga kami tertarik untuk mengadakan penelitian di
lingkungan FIS UNY terkait dengan adanya fenomena judi bola online dikalangan
mahasiswa pendidikan sosiologi B tahun angkatan 2012, FIS UNY.
B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan, yaitu mulai awal
bulan november hingga selesai pada akhir bulan november 2014. Penelitian
terhitung hingga terselesaikannya proposal ini.
C. Bentuk Penelitian
Penelitian mengenai Fenomena Judi Bola Online di Kalangan Mahasiswa
Pendidikan Sosiologi B Tahun Angkatan 2012 Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Yogyakarta ini memerlukan pendekatan penelitian yang nantinya mampu
untuk menganalisis setiap kejadian, persepsi, motivasi, tindakan dan lain
sebagainya untuk kemudian dijelaskan serta diuraikan dalam sebuah data berupa
kalimat ataupun kata-kata. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan pendekatan
secara kualitatif deskriptif.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2007), penelitian kualitatif
didefinisikan sebagai sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati. Moleong menjelaskan dalam pendekatan kualitatif deskriptif, data yang

21

dikumpulkan adalah data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.
Data tersebut bisa diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, video, foto,
dan dokumentasi pribadi. Hasil penelitian ini berupa kutipan dari transkrip hasil
wawancara yang sebelumnya telah diolah dan kemudian disajikan secara
deskriptif.
Dalam penelitian ini, tentu data yang akan diambil oleh peneliti bersumber
dari pihak-pihak yang terkait dalam Fenomena Judi Bola Online di Kalangan
Mahasiswa Pendidikan Sosiologi B Tahun Angkatan 2012 Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta. Pengambilan data dilaksanakan dengan
melakukan pengamatan setiap kegiatan dan tentunya dari hasil wawancara kepada
mahasiswa yang melakukan judi bola online tersebut.
D. Sumber Data Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara dan observasi untuk
mencari

dan mengumpulkan

data yang kemudian

akan diolah untuk

mendeskripsikan tentang Fenomena Judi Bola Online di Kalangan Mahasiswa
Pendidikan Sosiologi B Tahun Angkatan 2012 Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Yogyakartaatau dengan istilah lain yaitu menggunakan data primer.
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dimana data tersebut diambil langsung oleh peneliti kepada sumber
secara langsung melalui responden. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang
diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama
dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/ audio tape,
pengambilan foto dan film (Moleong, 2007: 157). Data diperoleh melalui
wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Sumber data primer pada
penelitian ini adalah melalui pengamatan secara langsung di Lingkungan Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta dan dengan melalui wawancara
kepada mahasiswa yang melakukan judi bola online. Sedangkan untuk data
tambahan, peneliti mencari dan mendokumentasikan berbagai data dari sumber

22

lain guna memperkaya data, baik itu melalui buku, foto, artikel, surat kabar, data
statistik, dan lain sebagainya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono, 2012: 224). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang meliputi:
1. Observasi
Menurut
pengumpulan

W.
data,

Gulo

(2004:116),

dimana

peneliti

observasi

adalah

mencatat

hasil

metode
informasi

sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Observasi
melibatkan dua komponen, yaitu si pelaku observasi atau observer, dan
obyek yang diobservasi atau observe. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan observasi non pasrtisipan dimana peneliti hanya
mengamati secara langsung keadaan obyek, tetapi peneliti tidak aktif
dan ikut terlibat langsung.
Beberapa hal yang menjadi obyek observasi dalam penelitian ini
diantaranya mencakup keadaan geografis dan kehidupan sosial di
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, serta kegiatan
mahasiswa yang ada di lingkungan tersebut.
2. Wawancara
Moleong (2007: 186) menjelaskan bahwa wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer)yang mengajukan pertanyaan, dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu. Wawancara secara umum terbagi menjadi dua, yaitu: wawancara
terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur
memiliki arti bahwa wawancara yang dilakukan dimana pewawancara
telah menetapkan sendiri masalah-masalah yang akan diajukan sebagai

23

pertanyaan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan
wawancara yang memiliki ciri kurang diinterupsi dan arbiter.
Wawancara tersebut digunakan untuk menemukan informasi yang
bulan baku atau informasi tunggal (Moleong, 2007: 190).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara secara semi
terstruktur. Maka sebelum melakukan wawancara, peneliti telah
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan diajukan
kepada informan. Namun, pada pelaksanaannya nanti akan disesuaikan
dengan keadaan responden.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang memiliki arti
barang-barang tertulis (Arikunto, 2002:135). Dokumentasi dilakukan
dengan cara mengumpulkan dokumentasi pendukung data-data
penelitian yang dibutuhkan.
Dalam penelitian ini, pendukung data dalam hal tertulis atau
dokumen diambil dari berbagai arsip-arsip, serta juga melalui berbagai
warta berita.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi yang sesuai
dengan topik atau tema yang diteliti. Studi pustaka ini digunakan untuk
menunjang kelengkapan data dalam penelitian dengan menggunakan
sumber-sumber dari kepustakaan yang relevan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument).
Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif dapat dikatakan cukup rumit
karena selain sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, menganalisis,
penafsir data, peneliti tentu juga sebagai pelapor hasil penelitiannya tersebut
(Moleong, 2007: 168). Instrumen sendiri menurut Arikunto (2002: 126) ialah alat
pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Karena dalam penelitian ini

24

menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, maka intrumen
yang dibutuhkan antara lain yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara, tape
recorder, kamera, serta alat tulis.
G. Teknik Pemilihan Informan
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk pengambilan
sampel dengan tujuan menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai
macam sumber dan bangunannya (Moleong, 2007:224). Sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah darimahasiswa pendidikan sosiologi B
tahun angkatan 2012 FIS UNY yang melakukan judi bola online.
H. Validitas Data
Validitas data merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian dimana
dari

hasil

penelitian

yang

telah

dilakukan

oleh

sang

peneliti

dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam pemeriksaan keabsahan data ini,
peneliti menggunakan trianggulasi data.
Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan atau valid tidaknya
data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong,
2007:330). Untuk tekniknya sendiri, dalam penelitian ini digunakan teknik
trianggulasi dengan sumber.
Trianggulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam penelitian kualitatif. Menurut Patton dalam Moleong (2007: 330) hal
tersebut dapat dicapai melalui:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakannya secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
25

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang
berpendidikan

menengah

atau

tinggi,

orang

berada,

orang

pemerintahan.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
Dalam trianggulasi sumber ini dilakukan dengan membandingkan
informasi yang diperoleh peneliti dari masing-masing informan. Informasi yang
diperoleh dari para tokoh masyarakat nantinya akan dibandingkan dengan
informasi yang diperoleh melalui hasil wawancara kepada mahasiswa pendidikan
sosiologi B tahun angkatan 2012. Perbandingan tersebut nantinya tentu akan
dijadikan analisis mengenai kesamaan atau perbedaan-perbedaan informasi yang
diperoleh peneliti.
I. Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data, terdapat empat komponen dimana keempat
komponen tersebut merupakan proses siklus dan interaktif dalam sebuah
penelitian. Keempat komponen tersebuat ialah:
1. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan oleh peneliti berupa data dari hasil wawancara,
observasi, dokumentasi yang dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri
dari dua aspek, yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan
data alami yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan,
disaksikan, dan dialami sendiri oleh peneliti (Miles dan Huberman, 1994:
15). Pengamatan juga mencakup data-data lainnya baik itu data verbal
maupun nonverbal dari penelitian ini. Peneliti juga akan melakukan
pencatatan terkait dengan adanyaFenomena Judi Bola Online di Kalangan
Mahasiswa Pendidikan Sosiologi B Tahun Angkatan 2012 Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

26

Catatan refleksi merupakan catatan yang membuat kesan,
komentar, dan tafsiran dari peneliti tentang berbagai temuan yang
dijumpai pada saat melakukan penelitian dan merupakan bahan rencana
pengumpulan data untuk tahap selanjutnya. Untuk mendapatkan catatan
ini, maka peneliti harus melakukan wawancara dengan berbagai
informan (Miles dan Huberman, 1994: 16).
2. Redusi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan/ penyederhanaan datadata yang diperoleh baik itu dari hasil wawancara, observasi, maupun
dokumentasi yang didasarkan atas fokus permasalahan. Setelah melalui
proses pemilihan data, maka akan ada data yang penting dan data yang
tidak digunakan. Maka, kemudian data diolah dan disajikan dnegan
bahasa maupun tulisan yang lebih ilmiah dan lebih bermakna (Miles
dan Huberman, 1994: 16).
3. Penyajian Data
Penyajian data adalah proses penampilan data dari semua hasil
penelitian dalam bentuk paparan naratif representatif tabular termasuk
dalam format matriks, grafis dan sebagainya, yang nantinya dapat
mempermudah peneliti dalam melihat gambaran hasil penelitian karena
dari banyaknya data dan informasi tersebut peneliti kesulitan dalam
pengambilan kesimpulan dari hasil penelitian ini (Usman, 2009: 85).
Data-data yang diperoleh perlu disajikan dalam format yang lebih
sederhana sehingga peneliti mudah dalam menganalisisnya dan
membuat tindakan berdasarkan pemahaman yang diperoleh dari
penyajian data-data tersebut.
4. Penyimpulan Data
Kesimpulan merupakan langkah akhir dalam pembuatan laporan
penelitian. Penarikan kesimpilan adalah usaha guna mencari atau
memahami makna, keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat.
Kesimpulan yang telah ditarik maka kemudian diverifikasi dengan cara
melihat dan mempertanyakan kembali dan melihat catatan lapangan

27

agar memperoleh pemahaman yang tepat. Selain itu, juga dapat dengan
mendiskusikannya (Usman, 2009: 87).
Miles dan Huberman (1994: 20) menjelaskan bahwa pengambilan
kesimpulan harus dilakukan secara teliti dan hati-hati agar kesimpulan
yang diperoleh berkualitas dan sesuai dengan tujuan penelitian. Hal
tersebut dilakukan agar data tersebut mempunyai validitas sehingga
kesimpulan yang ditarik menjadi kuat. Berikut adalah bagan analisis
Miles dan Huberman:

Bagan 2. Komponen-komponen Analisis Data

28

BAB IV
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Cakupan Wilayah Penelitian
Jurusan pendidikan sosiologi tahun angkatan 2012 kelas B, adalah
merupakan bagian dari Lingkungan Fakultas Ilmu Sosial yang adalah bagian dari
Universitas Negeri Yogyakarta, dalam lingkupan penelitian ini peneliti memilih
lingkungan ini karena hal lingkupan yang lebih kecil dan mudah diakses karena
tidak perlu untuk keluar dari kampus sehari-hari. selain itupula alasan laiinya
adalah masalah waktu dan mobilitas yang dianggap mudah untuk ditempuh dan
tidak menganggu selama proses perkuliahan peneliti. Karena alasan itulah kami
memilih kelas kami yaitu kelas B di jurusan pendidikan sosiologi tahun angkatan
2012, karena kami juga melihat bahwa ada fenomena judi bola online dikelas
kami yang dapat kami temukan dengan mudah.
2. Deskripsi Informan
Sebagian kecil dari anggota kelas kami adalah mahasiswa yang pernah
bermain judi bola online, bahkan sampai sekarang masih ada beberapa mahasiswa
yang masih aktif bermain judi bola tersebut, mereka biasanya bermain judi di kost
mereka masing-masing, atau terkadang mereka berkumpul di salah satu kost
teman mereka yang berada di samirono, atau tak jarang mereka juga berkumpul di
salah satu kamar kost di daerah janti.
Untuk mendapatkan data yang akurat maka peneliti melakukan metode
observasi, dan wawancara. Peneliti sesekali ikut memasang taruhan judi online
dan mengikuti semua kegiatan mahasiswa ketika bermain judi, selain itu peneliti
juga melakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa yang ikut dalam
permainan judi online. Informan dari penelitian ini berdasarkan judul yang
diangkat oleh peneliti yakni Judi Online Pada Kalangan Mahasiswa maka
informan terdiri dari satu kategori yaitu mahasiswa yang terlibat langsung dalam
permainan judi online.
29

Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang, yang terdiri dari
sebagian mahasiswa yang terlibat langsung dalam permainan judi online. Dengan
jumlah informan tersebut, peneliti memang masih belum bisa untuk banyak
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Populasi diidentifikasi adalah seluruh
mahasiswa jurusan pendidikan sosiologi kelas b tahun angkatan 2012 yang terlibat
dalam permainan judi online, sebab informan yang dibutuhkan adalah mahasiswa
yang secara langsung mengetahui dan mengikuti permainan judi online. Informan
merupakan subjek penelitian yang sangat penting, maka dalam penelitian ini nama
asli dari informan sengaja disamarkan dengan menggunakan nama lain untuk
melindungi informan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.
Di bawah ini adalah gambaran secara umum tentang identitas informan
yang telah peneliti wawancarai. Secara rinci berikut data informan yang menjadi
narasumber berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan:
1. Abi
Merupakan mahasiswa yang berasal dari luar jawa, dia menghuni
salah satu kost-kostan di daerah babarsari, dia belajar dan mengetahui judi
bola online dari salah satu temanya di kampus, dan dari situ dia akhirnya
menjadi seorang yang sering melakukan judi tersebut. Abi mengatakan
baru sejak bulan agustus tahun 2014 dia memulai bermain judi, tapi
sampai sekarang ia masih terus aktif bermain judi. Dia bermain judi
tersebut di kostnya, orang tuanya tidak mengetahui bahwa dia sering
bermain judi bola online, tuturnya. (Abi, Rabu: 10/12/2014)

2. Thriyo
Merupakan seorang mahasiswa yang berasal dari kota yang oleholeh khasnya adalah gethuk goreng, ya Golden Water, dia adalah
mahasiswa semester 5, dengan wajah yang mirip vokalisnya band
Repvblik, dia tinggal atau kost di daerah Samirono, di kost tersebut yang
30

biasanya dia gunakan untuk bermain judi online, terkadang bersama
dengan teman-temannya yang sering menjadikan kostnya sebagai tempat
berkumpul dan bermain judi online.
3. N A
Merupakan seorang mahasiswa yang kost di daerah janti, ya cukup
jauh dari kampus, oleh karena itu dia menggunakan motor Yamaha Vega
ZR untuk ke kampus sebagai kendaraan pribadinya. Dia boleh dibilang
sebagai orang yang sangat aktif bermain judi bola online.
Kami mohon maaf bila informasi yang kami sebutkan di identitas
informan sangatlah sedikit, hal ini dikarenakan kami berusaha dengan sangat
untuk menjaga kerahasiaan informan kami, terlebih informan kami adalah teman
sekelas kami sendiri, sehingga jika informasi yang kami berikan banyak maka
akan dapat diketahui siapa informan tersebut, oleh karena itu kami hanya
memberikan sedikit informasi mengenai informan kami.
B. Analisis Data dan Pembahasan
1

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Peningkatan Produktivitas sekolah : penelitian di SMK al-Amanah Serpong

20 218 83

Kualitas hasil penelitian dosen universitas islam negeri (uin) syarif hidayatullah jakarta

4 70 107