PENGARUH KETERSEDIAAN BUKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN BELAJAR SISWA/SISWI SMK N 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KETERSEDIAAN BUKU SEBAGAI SUMBER

BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMANFAATAN

PERPUSTAKAAN BELAJAR SISWA/SISWI

SMK N 2 BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2011/2012

Oleh

Sefta Martha Trisia

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengaruh ketersediaan buku sebagai sumber belajar terhadap tingkat pemanfaatan perpustakaan belajar siswa/siswi SMK Negeri 2 Bandar lampung Tahun 2011/2012. Metode penelitian ini menggunakan metode deskripsi korelasional dengan sampel 87 responden. Teknik pokok pengumpulan data menggunakan angket, analisis data menggunakan Chi Kuadrat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh : (1) Pengaruh ketersediaan buku sebagai sumber belajar terhadap tingkat pemanfaatan perpustakaan belajar siswa/siswi SMK Negeri 2 Bandar lampung Tahun 2011/2012 masuk kategori lengkap (59,77%); (2) Pemanfaaatan perpustakaan belajar siswa SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 masuk kategori selalu (48,27%); (3) Hasil analisis hipotesis terdapat tingkat keeratan pengaruh yang kuat antara pengaruh ketersediaan buku sebagai sumber belajar terhadap tingkat pemanfaatan perpustakaan belajar siswa/siswi SMK N 2 Bandar Lampung Tahun 2011/2012. Artinya semakin tinggi pengaruh ketersediaan buku sebagai sumber belajar terhadap tingkat pemanfaatan perpustakaan untuk kebutuhan siswa/siswi agar buku tersebut bisa membantu mereka dalam pemberian tugas atau ujian yang diberikan oleh guru.

Kata Kunci: Ketersediaan buku sebagai sumber belajar, pemanfaatan perpustakaan belajar.


(2)

PENGARUH KETERSEDIAAN BUKU SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAPTINGKAT PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN

BELAJARSISWA/SISWI SMK N 2 BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh Sefta Martha Trisia

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

DAFTAR GAMBAR

Kerangka pikir ... ... 35


(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

PERSEMBAHAN... vii

MOTO ... viii

SANWACANA ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah ... 8

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan dan Kegunaan ... 8

1.5.1 Tujuan Penelitian ... 8

1.5.2 Kegunaan Penelitian ... 9

1.5.2.1 Kegunaan Teoritis ... 9

1.5.2.2 Kegunaan Praktis... 9

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ... 9

1.6.1 Ruang Lingkup Ilmu ... 9

1.6.2 Ruang Lingkup Objek... 10

1.6.3 Ruang Lingkup Subjek ... 10

1.6.4 Ruang Lingkup Waktu... 10

1.6.5 Ruang Lingkup Wilayah ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori ... 11

2.1.1 Perpustakaan... 12

2.1.1.1.Definisi Perpustakaan... 13

2.1.1.2.Definisi Perpustakaan Sekolah... 14

2.1.1.3.Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah... 16

2.2 Pemanfaatan Perpustakaan ... 19


(5)

2.2.2 Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ... 20

2.3 Ketersediaan Buku Sebagai Sumber Belajar ... 24

2.3.1 Ketersediaan ... 24

2.3.2 Buku ... 24

2.3.3 Sumber Belajar ... 25

2.3.4 Ketersediaan Buku Sebagai Sumber Belajar ... 30

2.4 Kerangka Pikir ... 31

2.5 Hipotesis ... 32

III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 33

3.2 Populasi dan Sampel ... 33

3.2.1 Populasi ... 33

3.2.2 Sampel ... 35

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 36

3.3.1 Variabel penelitian... 36

3.3.2 Definisi Operasional ... 36

3.4 Pengukuran Variabel ... 37

3.5 Tehnik Pengumpulan data... 38

3.5.1 Tehnik Pokok... 38

3.5.2 Tehnik penunjang ... 38

3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 39

3.6.1 Uji Validitas... 39

3.6.2 Uji Reliabilitas... 39

3.7 Tehnik Analisis Data... 41

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Langkah-Langkah Penelitian ... 44

4.1.1 Persiapan Pengajuan Judul... 44

4.2 Penelitian Pendahuluan ... 45

4.2.1 Pengajuan Rencana Penelitian... 45

4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 46

4.3.1 Persiapan Administrasi ... 46

4.3.2 Penyusunan Alat Pengumpulan Data ... 46

4.4 Penelitian di Lapangan... 46

4.5 Pelaksanaan Uji Coba Soal Angket... 47

4.5.1 Analisis Validitas Soal Angket ... 47

4.5.2 Analisis Uji Reliabilitas Angket ... 47

4.6 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 51

4.6.1 Sejarah Berdirinya SMK Negeri 2 Bandar Lampung ... 51

4.6.2 Visi Misi dan Sekolah ... 54

4.6.3 Data Guru Dan Jumlah Ruang ... 55

4.6.4 Kegiatan Ekstrakulikuler Siswa ... 56

4.6.5 Deskripsi Data ... 57

4.6.5.1 Pengumpulan Data ... 58

4.6.5.2 Penyajian Data ... 58

4.7 Pengujian Hipotesis... 72

4.8 Pembahasan ... 83 V KESIMPULAN DAN SARAN


(6)

5.1 Kesimpulan ... 85 5.2 Saran... 86 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR PUSTAKA

Association for Educational Communication and Technology (AECT), 1994. Definisi Teknologi Pendidikan, diterjemahkan oleh: Yusufhadi Miarso, dkk, Cetakan kedua, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Darmono, 2002.Menjadi pintar: memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.Malang: UM Press

Diem, Chuzaimah Dahlan, 2010.Perpustakaan, Kepustakaan, dan Keaksaraan. Short-Term Visiting Scholar at Ohio University

Departemen Pendidikan Nasional, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta : Pusat Bahasa Depdiknas. Balai Pustaka.

Departemen Sosial, 2007.Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar. Ella Yulaewati. 2004.Kurikulum dan Pembelajaran.Pakar Raya : Bandung

Hidayat,http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/18/pemanfaatan-perpustakaan-sebagai-sumber.html(online)

Kamus Besar Bahasa Indonesia,http://www.artikata.com/2010/05/23/arti Ketersediaan.html(online)

Muhammad,http://www.artikata.com/2011/11/03/artiketersediaan.html(online) Lasa Hs, 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta, : Pinus Book

publisher.

Malo, Manasse. 1989.Metode Penelitian Sosial. Jakarta. Kurnia Muchyidin, Suherlan dkk,Perpustakaan. Bandung: PT Puri

Nasution, 2008.Berbagi Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Pusat Pembinaan Perpustakaan.Memelihara Perpustakaan Sekolah. Depdikbud, Jakarta.

Republik Indonesia, 2003.Undang-undang R.I. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(8)

Republik Indonesia, 2007.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan

Sinaga, DianMengelola Perpustakaan Sekolah(Jakarta: Kreasi Media Utama, 2007)

Sudjana. 2005.Metode Statistika. Tarsito. Bandung

Sumantri, M.T. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 1. Ketersediaan buku yang ada di Perpustakaan Sekolah ... 5

Tabel. 2 Data siswa yang menggunakan perpustakaan untuk melaksanakan tugas yang diberikan guru dan ujian praktikum yang terhitung dari bulan Oktober (17 Oktober 2011) sampai bulan Maret (22 Maret 2012)... 7

Tabel 3. Daftar Jumlah Populasi Siswa ... 34

Tabel 4. Daftar jumlah siswa yang menjadi sampel di SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012... 35

Tabel 5. Distribusi Hasil Uji Coba Angket pada 10 Responden di Luar Populasi untuk Item Ganjil (X) ... 47

Tabel 6. Distribusi Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden di Luar Populasi Tahun 2010/2011 Untuk Item Genap (Y) ... 48

Tabel 7. Tabel kerja hasil antara item ganjil (X) dengan item genap (Y)... 48

Tabel 8. Jumlah Guru SMK Negeri 2 Bandar Lampung ... 55

Tabel 9. Jumlah Ruang Kelas SMK Negeri 2 Bandar Lampung ... 56

Tabel 10. Data Frekuensi Indikator Kelengkapan Koleksi Buku ... 59

Tabel 11. Data Frekuensi Indikator Kesesuaian Kebutuhan Siswa ... 62

Tabel 12. Data Frekuensi Indikator Keanekaragaman Koleksi Jenis Buku ... 64 Tabel 13. Data Frekuensi Indikator Intensitas Pemanfataan


(10)

Perpustakaan ... 67 Tabel 14. Data Frekuensi Indikator Durasi Kunjungan ... 69 Tabel 15. Data Frekuensi Indikator Pemanfaatan Jenis Kebutuhan ... 72 Tabel 16. Data Frekuensi Indikator Ketersediaan Buku Sebagai Sumber

Belajar ... 74 Tabel 17. Data Frekuensi Indikator Ketersediaan Buku Sebagai Sumber

Belajar ... 77 Tabel 18. Daftar Kontingensi Pengaruh Ketersediaan Buku Sebagai Sumber

Belajar Terhadap Tingkat Pemanfaatan Perpustakaan Belajar

Siswa/Siswi SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 .. 78 Tabel 19. Daftar Kontingensi Perolehan Data Pengaruh Ketersediaan Buku

Sebagai Sumber Belajar Terhadap Tingkat Pemanfaatan Perpustakaan Belajar Siswa/Siswi SMK Negeri 2 Bandar Lampung


(11)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembukaan UUD Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengamanatkan bahwa salah satu inti tujuan kemerdekaan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk memenuhi amanat konstitusional tersebut, pemerintah bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan dalam rangka memenuhi hak dasar setiap warga negara untuk memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut selanjutnya dituangkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan pengetahuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Upaya membawa peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, maka keterampilan tenaga pendidik dalam proses pembelajaran, secara berencana dan berkesinambungan perlu ditingkatkan, sehingga transfer ilmu dapat berjalan secara normal. Disamping itu kegiatan pendidikan perlu penyiapan dan penggunaan sarana dan prasarana yang menunjang seperti sarana perpustakaan untuk membantu terselenggaranya program pendidikan yang efektif dan efisien.


(12)

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dibiayai dari dana umum baik sebagian maupun seluruhnya, terbuka untuk masyarakat umum, serta memberikan pelayanan secara gratis kepada masyarakat umum. Perpustakaan umum dapat didirikan dengan berdasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain jumlah penduduk, administrasi pemerintah, inisiatif pemerintah pusat dan inisiatif pemerintah daerah.

Perpustakaan umum juga menyediakan beraneka bahan pustaka untuk berbagai kebutuhan anggota masyarakat, perpustakaan umum juga memberikan pelayanan kepada penggunanya. Pelayanan ini sebenarnya merupakan inti dari kegiatan perpustakaan. Termasuk di sini adalah pelayanan sirkulasi (peminjaman buku), pelayanan referensi, pelayanan bimbingan pembaca, promosi perpustakaan.

Beragamnya latar belakang pengguna yang dilayani oleh perpustakaan umum, tak aneh jika subjek koleksi yang ada di perpustakaan umum pun sangat beragam. Berbagai bahan pustaka dari agama hingga keterampilan, dari filsafat hingga komik dapat ditemukan di perpustakaan umum. Pengguna perpustakaan yang kemudian ingin melakukan riset mengenai sesuatau hal atau ingin mengetahui lebih dalam sebuah subjek bahasan dapat memanfaatkan perpustakaan khusus. Berbeda dengan perpustakaan umum, perpustakaan khusus menerapkan syarat-syarat yang lebih ketat bagi orang yang hendak memanfaatkan fasilitas yang disediakan.

Bersadarkan hal tersebut, maka sudah merupakan kewajiban bagi setiap lembaga pendidikan untuk mengusahakan perpustakaan yang mampu berfungsi dengan baik untuk kepentingan kegiatan pembelajaran. Untuk itu sekolah harus


(13)

menyiapkan sarana dan prasarana sekolah yang di mana sekolah tersebut membuka perpustakaan sekolah yang sangat berguna bagi siswa/siswinya.

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu dari sarana dan prasarana yang efektif untuk menambah pengetahuan melalui beraneka bacaan. Berbeda dari pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari secara klasial di sekolah, perpustakaan menyediakan berbagai bahan pustaka yang secara individual dan dapat dimanfaatkan oleh peminatnya masing-masing. Perpustakaan merupakan sbeuah koleksi buku dan majalah, juga sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki.

Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang No.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, dijelaskan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara propesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penilitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

Perpustakaan dapat pula diartikan sebgai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media dan sumber belajar siswa. Oleh karena itu Wafford dan Darmono (2004: 18) menerjemahkan

yang menyimpan, mengelola, dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat


(14)

Proses pembelajaran di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.

Sekolah juga merupakan salah satu pusat aktivitas belajar yang dapat dimanfaatkan siswa untuk mengembangkan potensi dirinya. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan siswa di sekolah seperti membaca, menulis atau mencatat, bertanya, latihan, dan mengeluarkan pendapat. Dengan demikian di sekolah merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas belajar siswa.

Ketersediaan buku yang ada di dalam perpustakaan adalah sebagai sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa. Banyak yang dapat diambil dalam kegunaan pemanfaatan perpustakaan dalam aktivitas belajar siswa antara lain murid mampu mencari, menemukan, menyaring, menilai informasi dan yang penting siswa mendapat pengetahuan lebih yang tidak diberikan seorang guru kepada murid. Yang mana pengetahuan itu dicari sendiri oleh murid.

Pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu unsur penunjang sarana dan prasarana pembelajaran siswa dan mampu menerapkan secara praktek tata kerja, pelestarian bahan pustaka perpustakaan, dapat memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan yang diperlukan, perpustakaan bisa dijadikan sebagai tempat sumber belajar, dan karena adanya perpustakaan para pelajar dapat dengan mudah mencari referensi dari setiap materi kurikulum yang diajarkan oleh gurunya untuk lebih memperluas wawasan dari pelajaran yang didapatkannya.


(15)

Pemanfaatan perpustakaan sangat penting bagi aktivitas belajar siswa. Namun demikian berdasarkan hasil observasi di perpustakaan SMK N 2 diperoleh data ketersediaan buku sebagai penunjang belajar, sebagai berikut :

Tabel 1. Ketersediaan buku yang ada di Perpustakaan Sekolah

No. Jenis Buku Jumlah

Buku

1. Buku Teknik 1300 Buku

2. Buku Kesutraan (sejarah, geografi,

fiksi)

600 Buku

3. Kesenian dan Olahraga 600 Buku

4. Ilmu Murni 500 Buku

5. Bahasa 400 Buku

6. Ilmu Sosial 250 Buku

7. Agama 150 Buku

8. Filsafat 100 Buku

9. Karya Umum 100 Buku

Jumlah 4000 Buku

Sumber : Data Sekunder Tahun 2011/2012

Berdasarkan hasil wawancara kepala perpustakaan SMK N 2 yaitu Bpk. Sobri, S. Sos menyatakan pada Tabel 1. di atas diketahui bahwa buku teknik lebih banyak jumlahnya dikarenakan lebih banyak peminjamnya. Dan diketahui juga untuk sekolah SMK N 2 ini lebih banyak jurusan teknik dibandingkan dengan jurusan lainnya. Bisa disimpulkan bahwa untuk pemanfaatan perpustakaan sekolah ini sudah terbilang baik dalam kegiatan atau aktivitas belajar karena siswa/siswi tidak hanya memakai buku yang diberikan oleh pendidik yang mereka jadikan sebagai sumber belajar atau buku penunjang untuk segala aktivitas belajar mereka melainkan mereka menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah. Tetapi untuk jenis buku lainnya kurang begitu banyak


(16)

peminatnya, yang dikarenakan mereka hanya menggunakan buku yang ada diperpustakaan tersebut sewaktu-waktu bila mereka ada praktikum atau ujian praktek.

Data yang diperoleh pada penelitian pendahuluan di atas menjadi indikasi bahwa pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk buku-buku yang dijadikan sumber belajar dalam aktivitas belajar siswa/siswi dan sebagai sarana pembelajaran guna menambah wawasan/pengetahuan dan membantu siswa/siwi dalam menunjang aktivitas belajar masih rendah.

Yang dikarenakan peminat buku atau peminjam buku di perpustakaan sekolah hanyalah anak kelas XII saja, untuk anak kelas X dan kelas XI kurang begitu minat terhadap perpustakaan sekolah terlebih untuk membaca atau mencari buku yang berhubungan oleh tugas yang diberikan oleh guru mereka.

Pemanfaatan perpustakaan yang masih sangat rendah oleh siswa dimungkinkan berhubungan dengan beberapa faktor. Salah satu diantaranya adalah faktor minat baca, sebab minat baca seseorang akan mempengaruhi aktivitas membacanya. Untuk memenuhi kebutuhan kegiatan belajarnya dalam pemberian tugas oleh pendidik, seorang siswa akan ke suatu tempat yang menyiadakan bahan bacaan yang dibutuhkan, salah satunya perpustakaan sekolah.

Tabel. 2 Data siswa yang menggunakan perpustakaan untuk melaksanakan tugas yang diberikan guru dan ujian praktikum yang terhitung dari bulan Oktober (17 Oktober 2011) sampai bulan Maret (22 Maret 2012) sebagai berikut :

No. Kelas Jumlah

Siswa

Bulan Jumlah Siswa yang menggunakan


(17)

1. Kelas X 463 Siswa Oktober 105 Siswa 2. Kelas XI 408 Siswa November 173 Siswa 3. Kelas XII 349 Siswa Desember 84 Siswa .

Januari 181 Siswa Februari 162 Siswa

Maret 59 Siswa

Jumlah 1220 Siswa Jumlah 764 Siswa Sumber : Data Sekunder SMK N 2 Tahun 2011/2012

Berdasarkan hasil wawancara kepala perpustakaan SMK N 2 pada Tabel 2 di atas diketahui bahwa dari siswa SMK N 2 Bandar Lampung masih kurang meminati buku-buku yang ada di perpustakaan. Hal ini dapat dilihatkan dari jumlah siswa keseluruhan yaitu 1220 siswa terhitung dari siswa kelas X sampai XII. Yang bila dibandingkan dengan jumlah siswa yang menggunakan perpustakaan selama 6 bulan yaitu dari bulan oktober tahun 2011 sampai maret 2012 masih sangat sedikit peminjamnya.

Latar belakang di atas maka peneliti

Ketersedian Buku Sebagai Sumber Belajar Terhadap Tingkat Pemanfataan Perpustakaan Belajar Siswa/Siswi SMK N 2 Bandar Lampung Tahun

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka masalah ini dapat diidentifikasikan pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Kurangnya pemanfaatan buku yang dijadikan sebagai sumber belajar siswa

2. Minat baca, waktu kunjungan serta berapa banyak jumlah peminjaman buku dalam kurun waktu 6 bulan


(18)

3. Guru kurang memanfaatkan perpustakaan dalam memberikan tugas-tugas kepada siswa

I.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah ini hanya pada pemanfaatan perpustakaan sekolah, ketersediaan buku yang dijadikan sebagai sumber belajar dan aktivitas belajar siswa.

I.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah

sumber belajar terhadap tingkat pemanfaatan perpustakaan belajar siswa/siswi

I.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan ada tidaknya faktor ketersediaan buku dan sebagai sumber belajar terhadap tingkat pemanfaatan perpustakaan belajar siswa/siswi SMK N 2 Bandar Lampung.

1.5.2 Kegunaan Penelitian

1.5.2.1 Kegunaan Teoritis

Penelitiaan ini secara teoritis bertujuan untuk memperkaya konsep-konsep ilmu Pendidikan dalam mengkaji Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terutama keterkaitan dengan pembentukan diri warga negara yang


(19)

memiliki pengetahuan dalam kehidupan masyarakat, baik di sekolah maupun dimasyarkat.

1.5.2.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan secara praktis dalam penelitian ini adalah memberikan masukan kepada pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pendidikan yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian ini diharapakan agar memberikan masukan dan saran kepada siswa/siswi agar dapat lebih aktif dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah.

2. Dapat dijadikan sebagai referensi bagi para peneliti yang ingin meneliti permasalahan ini lebih lanjut.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

1.6.1 Ruang Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk ruang lingkup ilmu pendidikan khususnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Dengan wilayah kajian Pendidikan Kewargaraan (PKn), karena berkaitan dengan pembentukan diri warga negara yang memiliki pengetahuan dalam kehidupan masyarakat, baik di sekolah maupun dimasyarakat.

1.6.2 Ruang Lingkup Objek

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah ketersediaan buku dan sebagai sumber belajar terhadap pemanfaataan perpustakaan sekolah siswa/siswi.


(20)

Subjek penelitian ini adalah siswa/siswi SMK N 2 Bandar Lampung Tahun 2011/2012.

1.6.4 Ruang Lingkup Wilayah

Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Bandar Lampung Tahun 2011/2012.

1.6.5 Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan oleh dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sampai dengan selesai.


(21)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 18 Maret 1990, sebagai anak ke- 2 dari 2 bersaudara, dari buah cinta kasih pasangan Bapak Syarifuddin AS dan Ibu Sumiati.

Jenjang pendidikan formal yang telah dilalui dimulai di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Sawah Lama yang diselesaikan pada tahun 2002, penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 9 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2005, dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA YP. UNILA Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008.

Pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) melalui jalur PKAB, dan pada tahun 2011 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat.


(22)

SANWACANA

Bismillaahirrahmaanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Ketersediaan Buku Sebagai Sumber Belajar Terhadap Tingkat Pemanfaatan Perpustakaan Belajar Siswa/Siswi SMK N 2 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 . Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang baik dari luar dan dari dalam diri penulis. Berkat bimbingan, saran serta bantuan baik moral maupun spiritual serta arahan dan motivasi dari berbagai pihak, segala kesulitan dapat terlewati dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Irawan Suntoro, M. S selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I, Ibu Yunisca Nurmalisa, S. Pd, M. Pd selaku Pembimbing II, Bapak Hermi Yanzi, S. Pd, M. Pd selaku Pembahas II dan Bapak Drs. Holilluloh, M. Si selaku Ketua Program Studi PPKn dan Pembahas I, terima kasih atas pengarahan dan bimbingan kepada peneliti. Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(23)

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S Jaya,M.S, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Ramli Jumadi, S. Pd, S. T selaku Kepala SMK Negeri 2 Bandar Lampung yang telah mengizinkan penelitian dan segala bantuan yang diberikan kepada penulis.

8. Bapak Sobri, S. Sos selaku Kepala Pengawas Perpustakaan SMK Negeri 2 Bandar Lampung yang telah memberikan bantuannya kepada penulisi selama penulis mengadakan penelitian.

9. Bapak dan Ibu staf tata usaha SMK Negeri 2 Bandar Lampung.

10. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak Syarifuddin AS dan Ibu Sumiati terima kasih atas keikhlasan, cinta dan kasih sayang, doa, motivasi dan dukungan moral yang telah diberikan.

11. Kakak-kakakku dan ponakanku tercinta, Sevi Febrianti, Hadi Priantoro (kakak iparku), Intan Vidia Maulidina, Aurelia Mutiara Hafis, dan Vadia


(24)

Aulia Permata Hati (ketiga ponakanku), yang dengan cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan mendoakan keberhasilanku.

12. Untuk seseorang yang selalu menemaniku Tegar Hanif Rifai, seseorang yang selalu mendukung dan mendampingi serta mendoakan disaat suka maupun duka.

13. Sahabat-sahabat terbaikku dari semester pertama hingga semester akhir, Leny, Fika, Yuni, Oliv, Ulan, Dina, Tina, Endah, Anis, Wahyu, Asih, dan seseorang yang kuanggap kakak Dayu Rika Perdana, S. Pd, M, Pd yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam setiap kebersamaan kita

.

Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara/I serta teman-teman berikan akan selalu mendapatkan pahala dan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun kelengkapannya. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai tolak ukur penulis dimasa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin

Bandar Lampung, Oktober 2012 Penulis,


(25)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah : Nama : Sefta Martha Trisia

NPM : 0813032012

Program Studi : PPKn

Jurusan/Fakultas : Jurusan IPS/FKIP Unila

Alamat : Jl. Hanoman No. 47 Jagabaya 1 Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa dengan skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Oktober 2012

Sefta Martha Trisia 0813032012


(26)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Pembangunan yang dilakukan di Negara Indonesia dilakukan baik dalam bidang fisik maupun mental spiritual membutuhkan sumber daya manusia yang terdidik. Oleh karena itu ditempuh berbagai upaya untuk memantapkan pembentukan kepribadian bangsa termasuk generasi mudanya melalui pendidikan.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggungjawab.

Pada ruang linkup pendidikan, tujuan setiap proses pembelajaran diharapkan diperolehnya hasil yang optimal. Suatu tujuan pembelajaran menyatakan hasil yang diharapkan dari pembelajaran itu dan bukan sekedar suatu proses dari pembelajaran itu sendiri.


(27)

Maka untuk mewujudkan semua itu, ada salah satu sarana yang menunjang dalam proses belajar dan mengajar yaitu perpustakaan. Keberadaan perpustakaan terus dibutuhkan hingga dewasa ini. Beberapa pusat pendidikan di negara-negara maju seperti Amerika dan Australia, demikian pula dunia Arab, terus mengembangkan perpustakaannya seiring perkembangan ilmu pengetahuan. Demikian pula halnya dengan Indonesia yang mencoba mengejar ketinggalannya dari negar-negara lain.

2.1.1 Perpustakaan

Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan pendidikan di semua jenjangnya, mulai dari yang paling rendah (Taman Kanak-kanak) sampai yang paling tinggi (Perguruan Tinggi), tidak akan berjalan dengan lancar tanpa dukungan. Hal ini dikarenakan kegiatan pembelajaran tidak bisa dilepaskan dengan buku sebagai sumber informasi, demikian pula sumber informasi yang lain seperti peta, globe, dan sebagainya, yang biasa tersedia di perpustakaan.

Perpustakaan telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan lembaga pendidikan. Karena perpustakaan sebagai suatu pusat atau lembaga pendidikan diharapkan dapat berperan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


(28)

Keberadaan perpustakaan sangat dibutuhkan sekali bagi masyarakat, terlebih lagi bagi setiap lembaga pendidikan, selain itu dengan perpustakaan, pelajar lebih mudah mengumpulkan informasi tentang berbagai macam disiplin ilmu asalkan perpustakaannya sudah ideal, artinya dapat menyediakan buku-buku sesuai dengan lingkungan belajar lembaga tersebut.

Pengertian perpustakaanpun berkembang dari waktu ke waktu. Pada abad

ke-sejumlah ruangan yang berisi koleksi buku yang dipelihara dengan baik atau dapat digunakan oleh masyarakat atau golongan mas

2.1.1.1 Definisi Perpustakaan

Pada pasal 1 Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan,

tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,

sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu

Menurut Keputusan Presiden RI Nomor 11, disebutkan bahwa


(29)

ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu lembaga yang menyimpan dan mengelola koleksi bahan pustaka secara sistematis atau dengan cara khusus untuk memudahkan bagi para pencari informasi untuk mencari informasi dan ilmu pengetahuan baik tercetak maupun terekam dan sebagai sumber dalam proses pendidikan dan pelatihan yang ada, baik dilingkungan sekolah, luar sekolah, dunia kerja maupun masyarakat pada umumnya.

2.1.1.2 Definisi Perpustakaan sekolah

Perpustakaan Sekolah merupakan salah satu sarana penunjang kurikulum dan proses belajar mengajar di sekolah sekaligus berperan dalam meningkatkan minat baca siswa. Dengan adanya perpustakaan sekolah memungkinkan guru san siswa memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan.

Perpustakaan sekolah yang mampu menyajikan sumber informasi yang representatif, sesuai dengan kebutuhan pengguna dan didukung dengan fasilitas dan sarana yang memadai akan menjadi sumber belajar bagi guru dan siswa. Perpustakaan sekolah akan menjadi tempat strategis bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas dan minat baca, sehingga akhirnya sumberdaya perpustakaan akan dapat dimanfaatkan secara maksimal.


(30)

merupakan bagian intergal dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut

menyediakan koleksi literatur yang berguna bagi pendidikan disekolah. Keberadaannya pun menyatu dengan lingkungan sekolah, serta hanya bisa

(http://www.AnneAhira.com).

utama dalam kegiatan pembelajaran mempunyai sumbangan yang sangat besar nilainya dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Kegiatan belajar yang ditunjang oleh fasilitas serta bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan akan memberikan pengalaman ganda yaitu dapat mencapai tujuan pengajaran dan kemampuan menggunakan perpustakaan sebagai

Secara umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaanya dengan pertimbangan bahwa :

1. Perpustakaan merupakan sumber belajar,

2. Merupakan salah satu komponen sistem instruksional,

3. Sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran, 4. Sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa dapat

mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi.


(31)

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa perpustakaan sekolah adalah sebuah tempat eksklusif yang tidak memungkinkan orang di luar sekolah untuk mengaksesnya, dalam arti orang di luar sekolah tidak memiliki hak untuk menikmati koleksi perpustakaan serta meminjam koleksi yang ada tersebut bagi kepentingan pribadinya. Dan perpustakaan sekolah pun adalah satu bagian kelengkapan yang harus ada di setiap lembaga pendidikan formal di berbagai tingkatan karena perpustakaan dianggap sebagai guru kedua, setelah guru yang ada di sekolah tersebut.

2.1.1.3 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah

Menurut UU RI No 47 Tahun 2007 tentang perpustakaan Bab VII pasal 23 mengatakan bahwa:

Penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatakan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya, sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ektra kurikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar.

Maksud dan tujuan dibentuknya perpustakaan umum dan sekolah adalah : 1. Menyediakan buku-buku yang menunjang kegiatan pembelajaran

bagi pengguna jasa perpustakaan, baik untik publik, guru atau dosen maupun para siswa atau mahasiswa.

2. Menjadi sumber informasi yang berguna bagi keperluan penelitian, penulisan, atau studi suatu bidang ilmu tertentu maupun topik


(32)

khusus yang berkaitan dengan keperluan belajar-mengajar atau untuk penyebarluasan informasi kepada publik atau pengguna jasa perpustakaan.

3. Memberikan layanan referensi yang membantu pengguna perpustakaan untuk mencari sumber informasi lainnya di luar perpustakaan yang dimaksud.

4. Memberikan layanan yang berkaitan dengan informasi tertulis, digital, maupun bentuk media lainnya yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.

Pendapat di atas pada dasarnya tujuan perpustakaan sekolah adalah memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efisien serta menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelakasaan program kurikulum di sekolah baik yang bersifat kurikuler, ko-kurikuler, maupun ektra kurikuler. Dan mengharapkan menyediakan segala hal yang menunjang pembelajaran bukan buku saja melainkan berbagai sumber informasi yang berkaitan bagi keperluan belajar-mengajar.

Menurut Mbulu (1991: 95), fungsi perpustakaan sekolah merupakan: Bagian intergal dari program sekolah secara keseluruhan, di mana bersama-sama dengan unsur-unsur pendidikan lainnya turut menentukan berlangsungnya suatu proses pendidikan dan pengajaran yang berhasil, serta penunjang usaha mempertinggi kemampuan daya serap siswa terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru di kelas, memperluas pengetahuan yang berguna di masyarakat dan mempertinggi kemampuan pemahaman untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.


(33)

Beberapa hal yang sering menghambat fungsi perpustakaan sekolah diantaranya :

1. Terbatasnya ruang perpustakaan dan letaknya yang kurang strategis 2. Pengunjung tidak merasa nyaman membaca di perpustakaan

sehingga timbul kesan perpustakaan sebagai tempat yang kurang bermanfaat

3. Fungsi perpustakaan hanya dimanfaatkan untuk mengisi waktu kosong siswa ketika guru tidak hadir

4. Sekolah belum memiliki program pengelolaan perpustakaan yang jelas

5. Adanya anggapan bahwa buku paket sudah cukup sebagai bahan ajar

6. Terbatasnya bahan pustaka, baik dalam hal jumlah, variasi maupun kualitasnya

7. Kurangnya promosi terhadap perpustakaan

8. Terbatasnya jumlah pustakawan atau petugas perpustakaan.

Kesimpulan di atas yang dapat diambil oleh peneliti ialah fungsi utama bagi sebuah perpustakaan sekolah adalah menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum, yang memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan, menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber atau obyek penelitian sederhana, menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif atau hiburan, menyediakan buku-buku yang berguna untuk para siswa dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar untuk mengisi aktivitas belajar mereka.


(34)

2.2 Pemanfaatan Perpustakaan

2.2.1 Pemanfaatan Perpustakaan

maupu

Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulakan bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah aktivitas yang dilakukan seseorang dalam memanfaatkan sarana yang ada pada perpustakaan pada suatu tempat tertentu.

2.2.2 Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah

yang dilakukan seorang siswa serta civitas akademika sekolah dalam memanfaatkan sarana yang ada di perpustakaan sekolah khususnya melalui penambahan pengetahuan bagi guru dan siswa yang ada di sekolah

http://www.AnneAhira.com).

Selanjutnya Anne Ahira, mengemukakan pendapat dari keberadaan manfaat perpustakaan sekolah adalah :


(35)

a. Merangsang minat membaca baik guru dan siswa. Karena membaca adalah sumber pengetahuan yang paling besar. Dari membaca, seseorang bisa mendapatkan informasi yang barangkali belum pernah dilihat atau didengarnya secara lengkap dan akurat. b. Sumber literatur yang paling dekat. Koleksi buku di perpustakaan

adalah salah satu sumber bagi guru dan siswa untuk memperoleh literatur yang sesuai dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari.

c. Perpustakaan sebagai pusat informasi. Untuk mendapatkan informasi terkini, salah satu tempat di sekolah yang bisa dituju adalah perpustakaan biasanya dilengkapi dengan media massa yang terbit setiap hari sebagai media penyampaian berita teraktual.

d. Sumber pembelajaran menulis. Membaca koleksi perpustakaan, bisa menjadi bahan referensi apabila hendak menulis sebuah karya ilmiah, baik itu yang termasuk karya ilmiah murni atau juga karya ilmiah populer. Penulisan sebuah karya ilmiah memang harus didasrkan pada sumber literatur yang sudah ada sebelumnya. Perpustakaan bisa dijadikan rujukan untuk mencari literatur yang dibutuhkan. (http://www.AnneAhira.com).

Berdasarkan teori di atas dapat dikatakan bahwa pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah kegiatan atau aktivitas penggunaan sarana yang ada di perpustakaan sekolah sebagai usaha mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut HS. Lasa (2007: 22) secara umum kelembagaan perpustakaan sekolah masih mengalami kendala yang disebabkan berbagai faktor yaitu sebagai berikut :

1. Belum dipikirkannya posisi perpustakaan sekolah sebagai unit yang strategis dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, 2. Minimnya dana operasional pengelolaan dan pembinaan

perpustakaan sekolah,

3. Terbatasnya sumber daya manusia, dan bahkan amat terbatasnya sumber daya manusia yang mampu mengelola perpustakaan serta mengembangkannya sebagai sumber belajar bagi siswa dan guru, 4. Lemahnya koleksi perpustakaan sekolah. Pada umumnya

perpustakaan terdiri dari buku pelajaran yang merupakan droping dari pemerintah,

5. Minat baca siswa yang masih belum menggembirakan, walaupun pemerintah telah mencanangkan berbagai program seperti bulan buku nasional, hari aksara, wakaf buku dan sebagainya,


(36)

6. Kepedulian penentu kebijakan terhadap perpustakaan masih kurang, bahkan keberadaan perpustakaan hanya sebagai pelengkap,

7. Masih kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan termasuk dalam hal ini adalah perpustakaan sekolah,

8. Belum adanya jam perpustakaan sekolah yang terintegrasi dengan kurikulum,

9. Kegiatan belajar mengajar belum memanfaatkan perpustakaan memberikan tugas-tugas kepada siswa yang terkait dengan pemanfaatan perpustakaan sekolah.

Pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa dan civitas akademika sekolah sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah. Hal ini karena dalam proses pembelajaran di sekolah siswa dituntut untuk lebih aktif dan mandiri termasuk dalam hal untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya yang hanya akan terlaksana jika seorang siswa dapat memanfaatkan perpustakaan.

Menurut Darmono (2002: 14), pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dapat dilakukan diantaranya adalah melalui :

a. Menyediakan bahan bacaan yang diminati siswa, yang sesuai dengan keragaman tingkat perkembangan anak,

b. Menjadikan perpustakaan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa melalui penaatan yang bagus, dengan pelayanan yang ramah,

c. Membuat promosi dan kegiatan pengembangan minat dan kegemaran membaca dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah,

d. Memberikan tugas tambahan kepada siswa di luar kelas. Pemberian tugas tambahan ini tentunya berkaitan dengan terbatasnya jam pelajaran di dalam kelas. Oleh sebab itu guru sebaiknya senantiasa mendorong siswa untuk lebih banyak membaca di luar jam-jam sekolah (di rumah). Tugas membaca dapat dipantau dengan membuat laporan, resensi buku, atau membuat laporan garis besar isi buku yang telah dibacanya (sinopsis) dengan memanfaatkan bacaab yang tersedia di perpustakaan,

e. Tersedianya waktu bagi siswa untuk berkunjung ke perpustakaan baik secara perseorangan maupun klasikal yang sekaligus merupakan jam belajar di perpustakaan,


(37)

f. Mengintegrasikan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar.

Menurut Djazali (1994: 15), ada beberapa faktor sebagai penentu kepuasan pengguna terhadap perpustakaan, antara lain :

1. Pustakawan responsif terhadap permintaan pengguna

2. Akses terhadap informasi yang dicari lebih mudah, cepat dan akurat

3. Ruangan dan peralatan tertata dengan baik dan nyaman 4. Kualitas koleksi

5. Prosedur peminjaman dan pengembalian mudah dan tertib 6. Ketersediaan koleksi lengkap dan beragam

7. Fasilitas temu kembali tersedia danuser freindly

8. Pustakawan bersikap perduli, ramah, ahli serta bersedia membantu pengguna

9. Jam pelayanan ditentukan dan dilaksanakan secara konsisten

Menurut Mbulu (1991: 94), berkenaan dengan pemanfaatan perpustakaan bahwa :

Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa agar tertarik dan berminat untuk memanfaatkaan bahan pustaka yang disediakan di perpustakaan. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dan memberikan teladan dengan cara memberikan bimbingan kepada siswa agar gemar membaca buku-buku yang diperlukan dan dapat mengembangkan berbagai pengetahuan lainnya di luar materi pelajaran di kelas. Guru sebagai fasilitator mengandung pengertian bahwa guru harus berusaha untuk mengetahui secara pasti kebutuhan sumber-sumber pustaka yang dibutuhkan oleh siswa.

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam penelitian ini adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang siswa dalam rangka menggunakan atau mengambil manfaat


(38)

dari sumber bacaan buku-buku yang tersedia di perpustakaan pada suatu tempat tertentu sebagai usaha mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan untuk menunjang keberhasilan proses kegiatan pembelajaran di sekolah. Adapun indikator pemanfaatan perpustakaan yang digunakan oleh peneliti ini adalah frekuensi kunjungan perpustakaan sekolah, frekuensi pemanfaatan perpustakaan dalam aktivitas belajar, dan frekuensi buku yang ada di perpustakaan sekolah dapat dijadikan sumber belajar serta peran guru di sekolah yang sebagai fasilitator yang dapat mengarahkan siswanya untuk lebih memanfaatkan perpustakaan sekolah yang ada.

2.3 Ketersediaan Buku Sebagai Sumber Belajar

2.3.1 Ketersedian

kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan di waktu yang telah ditentukan atau keadaan

proses kesiapan suatu sarana yang sudah tersedia dalam suatu hal dan

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud ketersediaan adalah kesiapan sarana baik itu barang, tenaga, modal dan anggaran atau suatu hal yang sudah tersedia atau hasil meyediakan sesuatu yang sudah ada siap untuk digunakan dalam waktu yang telah ditentukan.


(39)

2.3.2 Buku

beberapa helai kertas yang terjilid (berisi tulisan untuk dibaca atau halaman-halaman kosong untuk ditulisi) dan yang sudah dicetak, dilipiat,

menjadi satu unit. Dalam sains kepustakaan, buku disebut monograf untuk membedakannya dengan terbitan sosial lainnya seperti majalah atau

- http://www.Viwwit.com).

Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika. Kini dikenal pula istilah e-book (buku elektronik) yang mengandalkan komputer dan internet. (http://www.pemustaka.com/pengertian-buku.html).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan oleh peneliti buku adalah kumpulan beberapa helai kertas yang sudah terjilid, dicetak, dan terikat pada punggungnya yang berisikan tulisan dan gambar dan juga buku disebut sebagai monograf karena itu membedakan dengan terbitan sosial antara buku, majalah dan koran.


(40)

Istilah sumber belajar sudah sering diperbincangkan terutama di lingkungan masyarakat kependidikan. Apabila setiing-nya sekolah, berbicara mengenai sumber belajar, maka yang pertama-tama terlintas di dalam pemikiran adalah guru yang berperan sebagai sumber belajar bagi para peserta didiknya. Tetapi bila dipikirkan lagi maka yang terlintas adalah buku, baik itu buku pegangan guru maupun guru pegangan peserta didik. Guru menggunakan buku untuk membantu dirinya menyajikan materi pelajaran kepada segenap peserta didiknya.

Menurut Nasution (2008: 76), fasilitas dan sumber belajar dimaksudkan dengan:

Menjalankan metode pengajaran individual yang dimaksud untuk memperbaiki mutu pelajaran harus didukung oleh berbagai fasilitas, sumber dan tenaga pembantu. Antara lain diperlukan sumber-sumber dan alat-alat yang cukup untuk memungkinkan murid belajar secara individual. Selain itu seluruh staf hendaknya mendukung cara belajar ini, sehingga arus perbaikan ini tidak dihalangi. Kebanyakan pengajaran individual ini akan merupakan percobaan pada saat ini. Setiap percobaan menemui banyak kesulitan dan rintangan tidak semua tenaga pengajar mempunyai inisiatif dan keberanian untuk melangkah ke duni yang belum dikenalnya.

belajar (learning resources) adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan

Menurut Association for Education Communication Technology (AECT), sumber belajar yaitu berbagai atau semua baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa


(41)

Menurut Sudjana (2008: 6), me

sempit diarahkan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengaj

belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi

Berdasarkan teori dan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses belajar, dan pada sumber belajar tersebut dapat dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar-mengajar.

Menurut Mudhoffir (1992: 1), sumber belajar ini bermanfaat dalam memberikan sumbangn yang positif untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran. Terdapat enam macam sumber belajar yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar/lingkungan.

1. Pesan, adalah pelajaran/informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data

2. Orang, mengandung pengertian manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar. 3. Bahan, merupakan sesuatu yang mengandung pesan untuk disajikan

melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri.

4. Alat, adalah sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan didalam bahan.

5. Teknik, berhubungan dengan prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan.


(42)

6. Lingkungan, merupakan situasi sekitar di mana diterima.

Berdasarakan kesimpulan di atas sumber belajar dapat berfungsi sebagai saluran komunikasi dan mampu berinteraksi dengan peserta belajar dala suatu kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Oleh sebab itu sumber belajar harus dikembangkan dan dirancang secara sistematis berdasarkan kebutuhan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan juga berdasarkan pada karakteristik pada peserta didik yang akan mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.

Pola pemanfaatan sumber belajar yang dikembangkan adalah menggunakan guru yang fungsinya sebagai sumber belajar utama karena dibantu oleh sumber belajar lainnya. Dalam kaitannya sumber belajar lainnya yang digunakan guru untuk menyajikan materi pelajaran dapat saja berupa media, baik yang berupa alat atau fasilitas, media cetak (misalnya modul dan buku), media kaset audio dan media audiovisual.

Rohani (1997: 63) mengemukakan bahwa pembagian sumber belajar antara lain adalah :

1. Sumber belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedia, brosur, koran, poster, denah

2. Sumber belajar non cetak: film, slide, video, model, boneka, audio kaset

3. Sumber belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja belajar, meja belajar individual (carrel), studio, lapangan

4. Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, obeservasi, simulasi, permainan

5. Sumber belajar yang berupa lingkungan: taman, terminal dan lain-lain


(43)

Berbagai jenis sumber belajar pada dasarnya tidak boleh dilihat secara parsial. Hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dalam sebuah proses pembelajaran. Semua sumber belajar yang ada dilingkungan sekitar dapat kita manfaatkan sebaik mungkin. Adapun menurut Rohani (1997: 57) manfaat sumber belajar meliputi :

1. Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepasa peserta didik

2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret

3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas

4. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru

5. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik dalam lingkup mikro maupun makro

6. Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat

7. Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.

Selain sumber belajar ada manfaatnya, ternyata sumber belajarpun ada ciri-cirinya. Bagaimana ciri-ciri sumber belajar yang dikemukakan oleh Nasution (2008: 26) adalah:

1. Belajar berdasarkan sumber memanfaatkan sepenuhnya segala sumber informasi sebagai sumber bagi pelajaran dan memberi kesempatan untuk merencanakan kegiatan belajar dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia

2. Belajar berdasarkan sumber memberi pengertian kepada murid tentang luas dan aneka ragamnya sumber-sumber informasi yang dapat dimanfaatkan untuk belajar

3. Belajar berdasarakan sumber memberi kesempatan kepada murid untuk bekerja menurut kecepatan dan kesanggupan masing-masing dan tidak dipaksa bekerja menurut kecepatan yang sama dalam hubungan kelas

4. Belajar berdasarkan sumber fleksibel dalam penggunaan dan ruang belajar, jadi dengan cara belajar ini murid-murid tidak diharuskan belajar bersama dalam ruang yang sama dan pada waktu yang sama.


(44)

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa sumber belajar itu berbagai jenis muali dari yang cetak, non cetak, berupa fasilitas, berupa kegiatan dan berupa lingkungan. Manfaat dan ciri-ciri sumber belajarpun sangat baik untuk para siswa yang menjadikan sumber belajar ini sebagai bahan utama mereka dalam pembelajaran yang dikarenakan juga mereka di sekolah hanya belajar bersama gurunya sedangkan jika mereka dapat memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekolah mereka mendapatkan informasi serta ilmu pengetahuan yang lebih luas.

2.3.4 Ketersedian Buku Sebagai Sumber Belajar

Bila dilihat dari aspek ekonomi, di era krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti sekarang ini akan sangat berat bagi para orang tua apabila harus membeli buku-buku pelajaran untuk anak-anaknya. Akan sangat membantu apabila perpustakaan sekolah dapat menyediakan buku-buku atau sumber belajar lainnya dengan lengkap sehingga para orang tua tidak perlu membeli buku-buku. Ketersediaan buku yang dijakan para siswa sebagai sumber belajar pun harus lebih diperhatikan oleh para pangambil kebijakan sekolah seprti kepala sekolah, ketua yayasan untuk sekolah swasta dan atau pejabat terkait yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan di suatu daerah.

Berdasarkan teori, uraian serta pengertian di atas dapat semua hubungan tersebut dikaitkan dan maka disimpulkan bahwa ketersediaan buku yang tersedia diperpustakaan akan berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan oleh siswa dan civitas akademika sekolah. Apabila ketersediaan buku


(45)

terhadap perpustakaan tinggi, maka diasumsikan mereka akan memanfaatkan koleksi buku yang ada di perpustakaan dan akan menjadikan buku yang ada di perpustakaan sebagai sumber belajar. Begitu pula dengan ketersediaan buku perpustakaan akan sangat berhubungan dengan aktivitas pemanfaatan perpustakaan oleh siswa tersebut.

Menurut Darmono (2002: 16) dalam rangka memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar, maka diperlukan keterampilan-keterampilan sebagai berikut :

1. Keterampilan mengumpulkan informasi, diantaranya mengenal sumber informasi dan pengetahuan, menentukan sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan katalog dan indek, menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi ensiklopedia, kamus, buku dan lain sebagainya.

2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikna informasi, seperti : keterampilan menganalisis, menginterprestasikan dan mengevaluasi informasi, memahami bahan yang dibaca, membedakan fakta dan opini, menginterprestasikan informasi baik yang mendukung atau yang berlawanan.

3. Keterampilan menggunakan informasi, diantaranya : memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah, memanfaatkan informasi dalam diskusi, menjadikan informasi dalam bentuk tulisan.

Oleh karena itu, perpustakaan haruslah mampu menyediakan buku yang sesuai dengan kebutuhan karena akan menimbulkan kesenangan membaca dan informasi tentang pengetahuan yang luas dan yang akan berakibat pada tingginya pemanfaatan perpustakaan oleh siswa.

2.4 Kerangka Pikir

Ketersediaan buku di perpustakaan sekolah pun sangat berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa yang dikarenakan buku-buku yang tersedia di perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh siswa tersebut dengan


(46)

menggunakannya sebagai sumber belajar mereka. Untuk memenuhi dorongan untuk membaca tersebut salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan cara memanfaatkan koleksi buku yang tersedia diperpustakaan. Seorang siswa yang mempunyai minat membaca dan menjadikan buku tersebut sebagai sumber belajar mereka sebagai aktivitas belajar mereka akan cenderung menjadikan perpustakaan sekolah itu sebagai sumber pengetahuan yang ada di sekolah tersebut.

Berdasarkan uraian di atas bahwa hubungan antara ketersediaan buku yang dijadikan sumber belajar didalam pemanfataan perpustakaan sekolah dalam aktivitas belajar siswa/siswi sangat erat sekali.

Variabel X Variabel Y

1.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang teori di atas dalam kerangka pikir maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

at Pemanfaatan Perpustakaan Belajar Siswa/Siswi SMK N 2 Bandar Lampung

Ketersediaan Buku 1. Kelengkapan koleksi

buku

2. Kesesuaian kebutuhan siswa

3. Keanekaragaman jenis koleksi buku

Tingkat Pemanfaatan perpustakaan 1. Intesitas pemanfaatan

perpustakaan 2. Durasi kunjungan 3. Pemanfaatan jenis


(47)

(48)

1

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan dalam penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap siswa bagaimana mereka memanfaatkan ketersediaan buku yang ada di perpustakaan belajar SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 dominan pada kategori berpengaruh. Terbukti sebanyak 52 responden atau 59,77% siswa masuk kategori lengkap. Artinya siswa telah memanfaatkan ketersediaan buku yang ada di perpustakaan sekolah, baik karena tugas ayang diberikan oleh guru atau mereka mengalami kesulitan saat mereka ujian praktik.

Pemanfaatan perpustakaan SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 dominan pada kategori pernah. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian diperoleh sebanyak 42 responden atau 48,27% siswa masuk kategori pernah. Artinya siswa sering memanfaatkan perpustakaan di SMK Negeri 2 Bandar lampung sudah baik. Hal ini perlu dibina dan dipelihara dalam siswa ataupun guru yang berada di sekolah bahwa pemanfaatan ketersediaan buku yang ada di sekolah sangat berpengaruh untuk siswa tersebut..

Berdasarkan hasil analisis hipotesis yang dilakukan maka terdapat tingkat keeratan pengaruh yang kuat antara pengaruh ketersediaan buku terhadap


(49)

2

tingkat pemanfaatan perpustakaan belajar siswa/siswi SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ditunjukkan dengan 18,89 . Artinya semakin tinggi pengaruh ketersediaan buku sebagai sumber belajar terhadap tingkat pemanfaatan perpustakaan untuk kebutuhan siswa/siswi agar buku tersebut bisa membantu mereka dalam pemberian tugas atau ujian yang diberikan oleh guru.

1.2 Saran

Bedasarkan hasil kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat mengajukan saran sebagai berikut:

1. Kepada pihak Kepala Sekolah diharapkan agar dapat meningkatkan peranan pemanfaatan perpustakaan belajar dalam ketersediaan buku sebagai sumber belajar siswa/siswi supaya mereka mendapatkan kemudahan dalam membuat tugas yang diberikan oleh guru karena buku-buku yang ada diperpustakaan adalah sumber pengetahuan yang harus mereka dapatkan. 2. Kepada guru agar mengajarkan bagaimana pemanfaatan perpustakaan yang

baik dan penggunaan buku-buku yang tersedia di perpustakaan sekolah. 3. Kepada siswa agar dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah dan

mempergunakan buku-buku yang tersedia di perpustakaan dapat dipergunakan sebaik mungkin.

4. Dinas Pendidikan, Sumber buku yang lebuh banyak dan terbaru karena sumber buku yang ada di perpustakaan sekolah saat ini berasal dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).


(1)

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa sumber belajar itu berbagai jenis muali dari yang cetak, non cetak, berupa fasilitas, berupa kegiatan dan berupa lingkungan. Manfaat dan ciri-ciri sumber belajarpun sangat baik untuk para siswa yang menjadikan sumber belajar ini sebagai bahan utama mereka dalam pembelajaran yang dikarenakan juga mereka di sekolah hanya belajar bersama gurunya sedangkan jika mereka dapat memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekolah mereka mendapatkan informasi serta ilmu pengetahuan yang lebih luas.

2.3.4 Ketersedian Buku Sebagai Sumber Belajar

Bila dilihat dari aspek ekonomi, di era krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti sekarang ini akan sangat berat bagi para orang tua apabila harus membeli buku-buku pelajaran untuk anak-anaknya. Akan sangat membantu apabila perpustakaan sekolah dapat menyediakan buku-buku atau sumber belajar lainnya dengan lengkap sehingga para orang tua tidak perlu membeli buku-buku. Ketersediaan buku yang dijakan para siswa sebagai sumber belajar pun harus lebih diperhatikan oleh para pangambil kebijakan sekolah seprti kepala sekolah, ketua yayasan untuk sekolah swasta dan atau pejabat terkait yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan di suatu daerah.

Berdasarkan teori, uraian serta pengertian di atas dapat semua hubungan tersebut dikaitkan dan maka disimpulkan bahwa ketersediaan buku yang tersedia diperpustakaan akan berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan oleh siswa dan civitas akademika sekolah. Apabila ketersediaan buku


(2)

terhadap perpustakaan tinggi, maka diasumsikan mereka akan memanfaatkan koleksi buku yang ada di perpustakaan dan akan menjadikan buku yang ada di perpustakaan sebagai sumber belajar. Begitu pula dengan ketersediaan buku perpustakaan akan sangat berhubungan dengan aktivitas pemanfaatan perpustakaan oleh siswa tersebut.

Menurut Darmono (2002: 16) dalam rangka memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar, maka diperlukan keterampilan-keterampilan sebagai berikut :

1. Keterampilan mengumpulkan informasi, diantaranya mengenal sumber informasi dan pengetahuan, menentukan sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan katalog dan indek, menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi ensiklopedia, kamus, buku dan lain sebagainya.

2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikna informasi, seperti : keterampilan menganalisis, menginterprestasikan dan mengevaluasi informasi, memahami bahan yang dibaca, membedakan fakta dan opini, menginterprestasikan informasi baik yang mendukung atau yang berlawanan.

3. Keterampilan menggunakan informasi, diantaranya : memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah, memanfaatkan informasi dalam diskusi, menjadikan informasi dalam bentuk tulisan.

Oleh karena itu, perpustakaan haruslah mampu menyediakan buku yang sesuai dengan kebutuhan karena akan menimbulkan kesenangan membaca dan informasi tentang pengetahuan yang luas dan yang akan berakibat pada tingginya pemanfaatan perpustakaan oleh siswa.

2.4 Kerangka Pikir

Ketersediaan buku di perpustakaan sekolah pun sangat berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa yang dikarenakan buku-buku yang tersedia di perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh siswa tersebut dengan


(3)

menggunakannya sebagai sumber belajar mereka. Untuk memenuhi dorongan untuk membaca tersebut salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan cara memanfaatkan koleksi buku yang tersedia diperpustakaan. Seorang siswa yang mempunyai minat membaca dan menjadikan buku tersebut sebagai sumber belajar mereka sebagai aktivitas belajar mereka akan cenderung menjadikan perpustakaan sekolah itu sebagai sumber pengetahuan yang ada di sekolah tersebut.

Berdasarkan uraian di atas bahwa hubungan antara ketersediaan buku yang dijadikan sumber belajar didalam pemanfataan perpustakaan sekolah dalam aktivitas belajar siswa/siswi sangat erat sekali.

Variabel X Variabel Y

1.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang teori di atas dalam kerangka pikir maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

at Pemanfaatan Perpustakaan Belajar Siswa/Siswi SMK N 2 Bandar Lampung

Ketersediaan Buku 1. Kelengkapan koleksi

buku

2. Kesesuaian kebutuhan siswa

3. Keanekaragaman jenis koleksi buku

Tingkat Pemanfaatan perpustakaan 1. Intesitas pemanfaatan

perpustakaan 2. Durasi kunjungan 3. Pemanfaatan jenis


(4)

(5)

1

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan dalam penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap siswa bagaimana mereka memanfaatkan ketersediaan buku yang ada di perpustakaan belajar SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 dominan pada kategori berpengaruh. Terbukti sebanyak 52 responden atau 59,77% siswa masuk kategori lengkap. Artinya siswa telah memanfaatkan ketersediaan buku yang ada di perpustakaan sekolah, baik karena tugas ayang diberikan oleh guru atau mereka mengalami kesulitan saat mereka ujian praktik.

Pemanfaatan perpustakaan SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 dominan pada kategori pernah. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian diperoleh sebanyak 42 responden atau 48,27% siswa masuk kategori pernah. Artinya siswa sering memanfaatkan perpustakaan di SMK Negeri 2 Bandar lampung sudah baik. Hal ini perlu dibina dan dipelihara dalam siswa ataupun guru yang berada di sekolah bahwa pemanfaatan ketersediaan buku yang ada di sekolah sangat berpengaruh untuk siswa tersebut..

Berdasarkan hasil analisis hipotesis yang dilakukan maka terdapat tingkat keeratan pengaruh yang kuat antara pengaruh ketersediaan buku terhadap


(6)

2

tingkat pemanfaatan perpustakaan belajar siswa/siswi SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ditunjukkan dengan 18,89 . Artinya semakin tinggi pengaruh ketersediaan buku sebagai sumber belajar terhadap tingkat pemanfaatan perpustakaan untuk kebutuhan siswa/siswi agar buku tersebut bisa membantu mereka dalam pemberian tugas atau ujian yang diberikan oleh guru.

1.2 Saran

Bedasarkan hasil kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat mengajukan saran sebagai berikut:

1. Kepada pihak Kepala Sekolah diharapkan agar dapat meningkatkan peranan pemanfaatan perpustakaan belajar dalam ketersediaan buku sebagai sumber belajar siswa/siswi supaya mereka mendapatkan kemudahan dalam membuat tugas yang diberikan oleh guru karena buku-buku yang ada diperpustakaan adalah sumber pengetahuan yang harus mereka dapatkan. 2. Kepada guru agar mengajarkan bagaimana pemanfaatan perpustakaan yang

baik dan penggunaan buku-buku yang tersedia di perpustakaan sekolah. 3. Kepada siswa agar dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah dan

mempergunakan buku-buku yang tersedia di perpustakaan dapat dipergunakan sebaik mungkin.

4. Dinas Pendidikan, Sumber buku yang lebuh banyak dan terbaru karena sumber buku yang ada di perpustakaan sekolah saat ini berasal dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).


Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN BUKU BUKU PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN OLEH SISWA SMA NEGERI 3 PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2005 2006

0 12 121

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Bratan Ii No.170 Surakarta Tahun Ajaran 2013

0 2 16

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2010.

0 2 13

PENGARUH INTENSITAS PEMANFAATAN BUKU-BUKU PERPUSTAKAAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGARUH INTENSITAS PEMANFAATAN BUKU-BUKU PERPUSTAKAAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN P

0 1 9

PENGARUH PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR :Studi Deskriptif pada SMPN 5 BANDUNG:.

0 1 61

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA.

5 13 46

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun 2011.

0 5 14

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun 2011.

0 5 13

Pemanfaatan Buku-buku Perpustakaan sebagai Sumber Belajar dalam Pembelajaran oleh Siswa SMA Negeri 3 Pemalang Tahun Pelajaran 2005/2006.

0 0 2

MAKALAH Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

0 0 11