Tinjauan Pustaka ELLY AGUSTYA A D1509029

commit to user

BAB II Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Prosedur

Kata Prosedur berasal dari bahasa inggris yaitu “procedure”, menurut kamus Inggris Indonesia, John M. Echools 1995:448 berarti cara jalan dan tata cara yang tepat dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Kata procedure lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan kata Prosedur. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989:703 prosedur diartikan sebagai berikut : - Tahapan-tahapan kegiatan untuk menselesaikan suatu aktifitas - Metode langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu masalah demi mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan Pengertian prosedur menurut Moekijat dalam Kamus Managemen 1984: 475-476 adalah sebagai berikut: - Prosedur memberikan urutan menurut waktu chronoligis kepada tugas – tugas yang menentukan jalan dari serangkaian tugas-tugas demikian dari kebijakan- kebijakan dan kearah tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. - Suatu prosedur adalah serangkaian dari pada tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan menurut waktu dan cara tertentu untuk melakukan pekerjaan yang harus diselelsaikan. Selanjutnya pengertian prosedur menurut Ismail masya 1994:74 mengatakan bahwa “ Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang telah dilaksanakan secara berulang-ulang. commit to user Pengertian Prosedur yang terakhir diungkapkan oleh Kamarudin 1992:836-837 yang mengemukakan arti prosedur adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu dengan yang lainya yang mencapai tujuan yaitu memudahkan dalam melaksanakan kegiatan utama dari suatu organisasi . Didalam pengertian prosedur diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu prosedur adalah tahapan-tahapan atau tata cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, tahapan-tahapan ini dilakukan untuk menyelesaikan urutan suatu pekerjaan berdasarkan waktu yang telah ditentukan dan memiliki pola kerja yang tetap dan telah ditentukan oleh organisasi tersebut.

2. Manfaat Pentingnya Prosedur

Menurut Ida Nuraida 2008 : 36-37 prosedur sangat bermanfaat bagi tingkat managerial maupun non manajerial dalam melaksanakan fungsi manajerial pada setiap devisi. Manfaat prosedur antara lain meliputi : a. Planning dan Controling Ø Mempermudah dalam mencapai suatu tujuan. Ø Merencanakan secara seksama mengenai beban kerja yang optimal bagi masing-masing pegawai. Ø Menghindari pemborosan atau mempermudah pengehematan biaya. Ø Mempermudah pengawasan yang berkaitan dengan hal-hal yang seharusnya dilakukan dan yang sudah dilakukan, serta menilai pelaksanaan pekerjaan apakah sudah sesuai dengan prosedur yang baik atau tidak. Apabila pelaksanaan pekerjaan tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang baik maka perlu diketahui penyebabnya, hal ini dilakukan sebagai bahan masukan dalam tindakan koreksi terhadap pelaksanaan atau commit to user koreksi terhadap prosedur. Dengan adanya prosedur yang dilakukan secara baik maka dapat dilakukan proses umpan balik yang membangun. b. Organizing Ø Mendapatkan intruksi kerja yang dapat dimengerti oleh bawahan mengenai : Ø Bagaimana tanggung jawab setiap prosedur pada masing- masing devinisi, terutama pada saat melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan bagian-bagian lain. Ø Bagaimana proses penyelesaian suatu pekerjaan. Ø Dihubungkan dengan alat-alat yang mendukung pekerjaan kantor serta dokumen kantor yang diperlukan. Ø Mengakibatkan arus pekerjaan kantor menjadi lebih baik dan lebig lancar serta menciptakan konsistensi kerja. c. Staffing dan Leading Ø Membantu atasan dalam memberikan training atau dasar-dasar instruksi kerja bagi pegawai baru dan pegawai lama. Prosedur mempermudah orientasi pegawai baru. Sedangkan bagi pegawai lama training juga diperlukan apabila pegawai lama harus menyesuaikan dengan metode dan teknologiyang baru. Dengan demikian pegawai akan terbiasa dengan prosedur- prosedur yang baru dalam pekerjaan yang rutin di kator. Ø Atasan perlu mengadakan conselling bagi bawahan yang bekerja tidak sesuai dengan prosedur. Penyebab tidak kesesuaian harus diketahui agar atasan dapat memberi pengarahan yang dapat memotivasi pegawai agar mau member kontribusi yang maksimal bagi perusahaan. commit to user

3. Pengertian Pencetakan

Menurut Pambudi 1981:1 pencetakan yaitu sebagai kegiatan pembuatan manufacturing data-data, serta mempublikasikan kepada umum, mengetengahkan kekhalayak ramai, kata dan gambar yang telah diciptakan oleh jiwa-jiwa kreatif kemudian disunting oleh para penyunting dan digandakan oleh pencetak. Selain itu pengertian pencetakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994: 91 , kata pencetakan berasal dari kata cetak. Cetak mengandung arti keluar untuk diedarkan, serta pembuatan buku. Sedangkan Pencetakan adalah sebagai kegiatan pembuatan dan cara mencetak. Maka dengan mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia kesimpulan dari pencetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksikan masal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta diatas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Pencetakan merupakan bagian yang sangat penting didalam penerbitan dan pencetakan suatu data-data perusahaan. Manfaat pencetakan itu sendiri adalah kecepatan cetak yang cepat memudahkan untuk meningkatkan efisiensi dengan sedikit waktu tunggu hasil cetak. 4. Pengertian Faktur 1. Pengertian Faktur dan Jenis-Jenis faktur

a. Pengertian Faktur

1. Faktur adalah sebuah perincian pengiriman barang yang mencatat daftar barang, harga, dan hal-hal lain yang biasanya terkait dengan pembayaran. 2. Faktur adalah perhitungan penjualan dengan perhitungan pembayaran kemudian. Biasanya pembuatan faktur dilakukan rangkap 3 salinan pertama berwarna putih dan diserahkan kepada pembeli. Salinan kedua disimpan penjual setelah ditandatangani commit to user pembeli dan akan dijadikan lampiran saat penagihan dikemudian hari. Sedangkan salinan ketiga disimpan di dalam buku faktur. 3. Faktur adalah dokumen yang diterbitkan oleh penjual kepada pembeli yang mencantumkan tanggal pengeluaran faktur, tanggal pengiriman barang, uraian barang berat, ukuran, harga, biaya - biaya lain, jumlah total yang harus dibayar pembeli, syarat penyerahan barang dan syarat pembayaran, dll 4. Faktur adalah dalam bahasa belanda disebut factuur invoice yaitu bukti penjualan atau bukti pembelian barang atau jasa, pada umunya faktur dibuat oleh pihak yang menjual barang dan jasa,bagi pembeli disebut “ faktur pembelian ” dan bagi penjual disebut faktur penjualan . Mursyidi 2010 : 28 . Dari pengertian faktur diatas dapat disimpulkan bahwa faktur adalah salah satu dokumen dasar sebagai bukti pencatatan penjualan dan pembelian bagi perusahaan penjual dan perusahaan pembeli. Faktur ini merupakan bukti transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit dan biasanya dibuat rangkap.Faktur sangatlah penting untuk menjaga asset suatu perusahaan dan untung menghindari kecurangan-kecurangan yang akan timbul pada suatu perusahaan.

b. Jenis-jenis Faktur 1

Faktur Komersial a. Faktur pembelian Sebuah bukti pembelian barang dan jasa yang telah diterima oleh seorang pembeli setelah melakukan suatu pemesanan maupun pembelian suatu barang dan jasa. Selain itu Faaktur commit to user pembelian digunakan sebagai bukti atas pembelian lunas maupun pembelian kredit. Faktur Pembelian biasanya berisi data pembeli, pembuat faktur, tanggal faktur, nama dan jenis barang, serta nilai barang Mursyidi, 2010:28. b. Faktur Penjualan Sebuah barang bukti penjualan barang dan jasa yang digunakan oleh para penjual sebagai bukti pengeluaran barang dagangan,sebagai penagihan inkaso apabila suatu perusahaan yang membeli barang tersebut masih mempunyai hutang kepada perusahaan. 2 Faktur Pajak a. Faktur Pajak Sederhana Adalah faktur pajak yang dibuat oleh PKP Pengusaha Kena Pajak atas penyerahan BKP Barang Kena Pajak kepada konsumen akhir atau pembeliyang nama, alamat, atau NPWP tidak diketahui. Bagi pembeli, PPN yang harus dibayar dengan menggunakan faktur pajak sederhana tidak dapat dikreditkan. Syarat faktur pajak sederhana adalah a Nama, alamat, dan NPWP pembuat faktur pajak b Jenis dan kuantum BKPJKP Jasa Kena Pajak c Harga jual pengganti termasukPPN atau terpisah d Tanggal pembuatan. Faktur Pajak sederhana dibuat pada saat penyerahan atau pada saat pembayaran diterima sebelum terjadinya penyerahan. Bentuk Faktur bisa berupa bon kontan, faktur penjualan, karcis, kuitansi, segi kas register, dan sejenisnya Mursyidi, 2010:30 . commit to user b. Faktur Pajak Standart Adalah Faktur yang dibuat oleh pengusaha kena pajak dengan format dan isi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku faktur pajak sederhana memuat tentang : 1 nama, alamat, nomor pokok wajib yang menyerahkan barang kena pajak. 2 nama, alamat, nomor pokok ajib pajak pembeli barang kena pajak. 3 jenis barang dan jasa, jumlah harga jual atau pengganti dan potongan harga. 4 pajak penambahan nilai yang dipungut. 5 Pajak penjualan atas barang mewah yag dipungut. 6 Kode, nomor seri, dn tanggal pembuatan faktur pajak. 7 Nama, Jabatan, Tanda tangan yang berhak menandatangani faktur pajak Mursyidi,2010:29 .

5. Pengertian Faktur Penjualan

a. Faktur Penjualan

Sebuah dokumen yang digunakan untuk bukti penjualan atas barang dan jasa yang menunjukan jumlah yang berhak ditagih kepada pelanggan yang telah melakukan pembelian yang menunjukan suatu informasi kuantitas, harga dan jumlah tagihannya La Midjan: 2001:170, pengertian faktur lainnya adalah Dokumen atau bukti pembayaran yang digunakan sebagai bukti penagihan yang harus dibayar oleh costumer, didalam faktur penjualan juga tertera informasi mengenai jumlah harga dan jatuh tempo pembayaran. Biasanya pada skala penagihan kecil faktur commit to user digunakan sebagai dokumen penagihan, sedangkan pada skala besar faktur dilengkapi dengan surat tagihan Faktur Penjualan dibuat berdasarkan dengan barang yang sudah dikirim atau diserahkan kepada costumer, tetapi barang yang telah dikirim biasanya bisa juga ditolak maka faktur penjualan bisa juga diberikan pada saat delivery order ditandatangi oleh penerima.Satu order pembelian bisa dilakukan secara lansung maupun bertahap,oleh karena itu faktur penjualan hanya dibuat setelah penjualan telah terpenuhi secara keseluruhan. Faktur Penjualan merupakan bagian dari prosedur penjualan, maka pembuatan faktur penjualan secara tidak langsung merupakan dari pencatatan piutang dagang. Penulisan faktur penjualan bisa ditulis dengan manual dan komputerisasi, namun pencatatan dengan komputer harus diawasi secara ketat, karena bisa terjadi penulisan ganda yang bisa mengakibatkan kerugian untuk perusahaan.

b. Faktur Penjualan dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Faktur Penjualan Kredit

Dokumen yang digunakan untuk merekam transaksi penjualan kredit. Lembar ke 1 dan ke 2 berfungsi sebagai dasar pembuatan surat tagihan yang secara periodik dibuat oleh fungsi penagihan dan dikirim kepada pelanggan, oleh karena itu fungsi pengiriman harus mendapat tanda tangan diatas faktur penjualan kredit. Pada saat faktur tersebut sudah tercetak maka lemar ke 3 befungsi sebagai perintah kepada gudang untuk menyiapkan barang yang dibutuhkan oleh pelanggan dan fungsi ke 4 berfungsi untuk perintah pengiriman barang. Lembar ke 2 tetap disimpan didalam arsip fungsi akuntansi, dan lembar ke 1 dilampirkan pada commit to user surat tagihan yang dikirimkan kepada pelanggan Mulyadi,2001:205.

2. Faktur Penjualan Tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Jika dilihat kembali daftar yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai maka faktur penjualan tunai dapat dapat digunakan untuk merekam data mengenai nama pembel, tanggal transaksi, kode dan nama barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan kode wiraniaga, otorisasi terjadinya berbagai transaksi. Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk mrncatatan tranaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan. Tembusan faktur ini dikirimkan oleh fungsi penjualan ke fungsi pengiriman barang kepada pembeli yang telah melaksanakan pembayaran harga barang ke fungsi kas. Tembusa faktur berfungsi sebagai sip pembungkus, sebagai alat identifikasi bugkusan barang Mulyadi,2001:463.

6. Pengertian Pencetakan Faktur Penjualan

Pencetakan faktur penjualan adalah sebuah proses pencetakan yang dilakukan menggunakan mesin cetak atau sering disebut digital printing, pencetakan yang dikhususkan disini adalah mencetak tanda bukti penjualan kredit maupun tunai, hasil dari pencetakan adalah suatu faktur rangkap dua lembaran pertama diberikan kepada pembeli dan lembaran kedua untuk perusahaan. Pencetakan sering dilakukan seusai fakturis selesai mengisi faktur dengan data-data yang benar dan tidak mengalami kesalahan dalam mengetikan maupun didalam memasukan data.didalam commit to user pencetakan faktur tidak dibolehkan melakukan mencetakan dengan salah dan harus menggunakan tinta yang jelas agar faktur dapat di baca secara jelas dan tidak menimbulkan kesalah fahaman antara perusahaan dengan pelanggan.

7. Prosedur Pencetakan Faktur Penjualan

Tahapan-tahapan dan tatacara pencetakan faktur yang sesuai dengan ketentuan pada perusahaan yang digunakan untuk memperlancar dan mempercepat proses dari pencetakan faktur penjualan yang dicetak menggunakan mesin cetak yaitu mesin print. Prosedur pencetakan faktur penjualan menurut Mulyadi 2001 : 470 meliputi:

a. Prosedur Order Barang

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengirim menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.

b. Prosedur penerimaan Surat Pesanan

Dalam prosedur ini seorang fakturis berhak menerima surat pesanan dari pelanggan melalui via telephon, maupun langsung menggunakan surat pesanan langsung, surat pesanan tersebut adalah sebagai tanda bukti itetik bahwa pelanggan tersebut sudah memesan suatu barang.

c. Prosedur penagihan piutang

Dalam prosedur ini sebelum melakukan pengisian faktur penjualan produk seorang fakturis berhak mengecek apakah pelanggan sudah memenuhi hutang-hutangnya dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan perusahaan tersebut. commit to user

d. Prosedur Pengisian Faktur Penjualan.

Dalam prosedur ini pertama kali yang dilakukan adalah dengan memasukan kode costumer yang telah melakukan pemesanan, memasukan data-data pesanan, serta mencocokan sales yang akan mengirim. Biasanya didalam sebuah perusahaan sudah disediakan aplikasi komputer didalam pengolahan faktur penjualan.

e. Prosedur didalam Pencetakan Faktur penjualan

Prosedur dimana kita sudah melakukan pengisian faktur dan faktur tersebut sudah benar dan tidak mengalami kesalahan sama sekali, apabila faktur sudah benar maka kita akan mencetak faktur dengan menggunakan digital printing yang sudah disediakan.

f. Prosedur persiapan barang

Dalam prosedur ini bagian gudang bertugas untuk menyiapkan barang yang sesuai dengan faktur yang telah diterima oleh bagian gudang.

g. Prosedur Pengiriman barang

Prosedur ini berfungsi sebagai pengiriman penyerahan barang kepada pembeli dan memberikan tanda pembayaran kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan yang dibelinya dari fungsi pengirimaan. commit to user

8. Prosedur Pencetakan Faktur Penjualan pada PT. Kimia Farma

Trading and Distribution pada Buku SOP Standard Operating Prosedures 2011:125 meliputi langkah-langkah sebagai berikut : 1. Penerimaan SP Surat Pesanan Penerimaan SP yang diterima oleh fakturis dari kunjungan rutin salesman, serta dapat melalui fax dan telepon

2. Pemeriksaan SP Surat Pesanan

Pemeriksaan Sp yang dilakukan oleh Supervisor Penjualan Reguler yang mengacu dengan ketentuan-ketentuan yang tertera pada buku SOP. 3. Memvalidasi SP Surat Pesanan Suatu proses memvalidasi SP yang menjadi tugas dari bagian inkaso penagihan piutang untuk menentukan valid dan tidak validnya SP. 4. Memberi Informasi kepada Pelanggan Pemberian informasi yang dilakukan oleh bagian fakturis untuk menyampaian informasi-informasi penting yang harus segera disampaikan kepada pelanggan. 5. Membuat SO Surat Order Pembuatan SO digunakan untuk mendapatkan nomor SO yang nantinya nomor SO akan tertera pada faktur penjualan komersial. 6. Pemeriksaan SO Surat Order Pemeriksaan SO dilakukan oleh bagian fakturis untuk mengecek ketelitian dari data-data yang telah dimasukan. 7. Memeriksa Stok barang berdasarkan SO Surat Order Pemeriksaan Stok Barang dilakukan oleh fakturis untuk mengecek persediaan barang yang telah tertera pada computer.

8. Pencetakan SKB Surat Kirim Barang

SKB adalah Surat Kirim Barang yang digunakan untuk tanda bukti untuk pengambilan barang didalam gudang. 9. Menyiapkan barang sesuai SKB Surat Kirim Barang commit to user Penyiapan barang-barang yang harus sesuai dengan Surat Kirim Barang. 10. Pencatatan Pengeluaran barang pada kartu stok Pencatatan pengeluaran barang pada kartu stok dilakukan pada saat petugas gudang melakukan pengambilan barang-barang yang sesuai dengan SKB, pencatatan pada kartu stok adalah kewajiban semua petugas pada saat akan mengambil barang. 11. Pencetakan Faktur Pencetakan faktur penjualan akan dilakukan setelah bagian fakturis melakukan semua tahapan-tahapan pencetakan faktur, selanjutnya data yang telah dientri pada komputer akan di prnit menggunakan mesin print.

9. Metode Pengamatan

1. Lokasi Pengamatan Lokasi yang dipilih dalam pengamatan ini adalah di Sub Bagian Fakturis PT. Kimia Farma Trading and Distribution yang beralamat di Jalan Adisucipto No. 70 Surakarta, dengan mempertimbangan bahwa pada bagian tersebut pencetakan faktur penjualan menggunakan peralatan yang sudah modern, sehingga prosedur pencetakan faktur penjualan berjalan dengan cepat dan efisien. 2. Jenis Pengamatan Pengamatan ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan tentang prosedur pencetakan faktur penjualan pada PT. Kimia Farma Trading and Distribution. Maka jenis pengamatan yang digunakan adalah pengamatan diskriptif kualitatif yaitu metode pengamatan yang memberikan gambaran atau melukiskan keadaan obyek pengamatan pada saat ini. 3. Sumber Data commit to user Menurut H.B Sutopo 2006:56 Sumber data merupakan sumber fakta atau keterangan berbagai informasi tentang apa saja yang benar-benar diperlukan dari suatu obyek yang diamati. Sumber data dari tugas akhir ini adalah a. Narasumber informan : Jenis sumber dasar berupa manusia atau disebut responden. Dalam Hal ini narasumber yang dimaksud adalah 1. Supervisor Penjualan Reguler PT Kimia Farma. 2. Supervisor Penjualan Logistik PT. Kimia Farma. 3. Supervisor Tata Usaha. 4. Pegawai Bagian Fakturis PT. Kimia Farma. 5. Pegawai Gudang PT. Kimia Farma. b. Sumber tertulis : Surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, dan dokumen-dokumen perusahaan. c. Peristiwa atau kejadian : Data atau informasi dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan penelitiannya. Dari pengamatan pada peristiwa tersebut, peneliti dapat mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikannya sendiri secara langsung. Penulis cenderung memilih informan yang dapat dipercaya dan dianggap mengetahui permasalahan yang sedang diamati dengan jelas dan menangkap kelengkapan data. Informan yang dipilih adalah petugas fakturis pada PT. Kimia Farma Trading and Distribution. 4. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengamatan ini berpedoman dari H.B Sutopo 2006:66 adalah : a. Wawancara Wawancara merupakan suatu interaksi yang didalamnya terdapat pertukaran aturan, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif dan informasi. Dalam hal ini commit to user wawancara bersifat lentur dan terbuka serta tidak terstruktur dan ketat dalam suasana formal, bisa dilakukan berulang pada informan yang sama. b. Observasi Observasi merupakan suatu proses melihat, mengamati untuk menggali datadari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, benda, serta rekaman gambar. Dalam tulisan ini penulis melakukan pengamatan secara langsung tentang keadaan dan fenomena yang dijumpai secara sistematis di bagian Fakturis PT. Kimia Farma Trading and Distribition. c. Dokumentasi Salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat dan menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subyek sendiri atau oleh orang laintentang subyek. 5. Teknik Analisi Data Menurut H.B Sutopo 2006:115 teknik analisis data yang dipakai dalam pengamatan ini adalah teknik analisis data kualitatif yaitu secara khusus kegiatannya pada dasarnya dilakukan secara induktif, interaktif dari setiap unit datanya, bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data, data memproses akhir. 4 tahapan dalam analisis data yaitu : a. Reduksi data Proses seleksi, memfokuskan, dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan. b. Sajian data Suatu rakitan organisasi informasi deskriptif dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan commit to user kesimpulan pengamatan dapat dilakukan dan disusun berdasarkan pokok-pkok yang terdapat dalam reduksi data, dan disajikan dengan menggunakan kalimat bahasa yang sistematis. c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi Kesimpulan merupakan tahap terakhir, yaitu kesimpulan jawaban dari pertanyaan pengamatan yang diajukan mengungkapkan “what” dan “how” dari pengamatan tersebut. Sedangkan verifikasi merupakan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat. commit to user

BAB III KEADAAN INSTANSI