commit to user
BAB II Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Prosedur
Kata Prosedur berasal dari bahasa inggris yaitu “procedure”, menurut kamus Inggris Indonesia, John M. Echools 1995:448 berarti
cara jalan dan tata cara yang tepat dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Kata procedure lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia dikenal
dengan kata Prosedur. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989:703 prosedur diartikan sebagai berikut :
- Tahapan-tahapan kegiatan untuk menselesaikan suatu aktifitas
- Metode langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu
masalah demi mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan Pengertian prosedur menurut Moekijat dalam Kamus
Managemen 1984: 475-476 adalah sebagai berikut: -
Prosedur memberikan urutan menurut waktu chronoligis kepada tugas – tugas yang menentukan jalan dari serangkaian tugas-tugas
demikian dari kebijakan- kebijakan dan kearah tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
- Suatu prosedur adalah serangkaian dari pada tugas-tugas yang saling
berhubungan yang merupakan urutan menurut waktu dan cara tertentu untuk melakukan pekerjaan yang harus diselelsaikan.
Selanjutnya pengertian prosedur menurut Ismail masya 1994:74 mengatakan bahwa “ Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang
saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang telah dilaksanakan
secara berulang-ulang.
commit to user
Pengertian Prosedur yang terakhir diungkapkan oleh Kamarudin 1992:836-837 yang mengemukakan arti prosedur adalah suatu susunan
yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu dengan yang lainya yang mencapai tujuan yaitu memudahkan dalam melaksanakan kegiatan utama
dari suatu organisasi . Didalam pengertian prosedur diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
suatu prosedur adalah tahapan-tahapan atau tata cara yang dilakukan untuk mencapai
suatu tujuan,
tahapan-tahapan ini
dilakukan untuk
menyelesaikan urutan suatu pekerjaan berdasarkan waktu yang telah ditentukan dan memiliki pola kerja yang tetap dan telah ditentukan oleh
organisasi tersebut.
2. Manfaat Pentingnya Prosedur
Menurut Ida Nuraida 2008 : 36-37 prosedur sangat bermanfaat bagi tingkat managerial maupun non manajerial dalam melaksanakan fungsi
manajerial pada setiap devisi. Manfaat prosedur antara lain meliputi : a.
Planning dan Controling Ø
Mempermudah dalam mencapai suatu tujuan. Ø
Merencanakan secara seksama mengenai beban kerja yang optimal bagi masing-masing pegawai.
Ø Menghindari pemborosan atau mempermudah pengehematan
biaya. Ø
Mempermudah pengawasan yang berkaitan dengan hal-hal yang seharusnya dilakukan dan yang sudah dilakukan, serta
menilai pelaksanaan pekerjaan apakah sudah sesuai dengan prosedur yang baik atau tidak.
Apabila pelaksanaan pekerjaan tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang baik maka perlu diketahui penyebabnya, hal ini dilakukan
sebagai bahan masukan dalam tindakan koreksi terhadap pelaksanaan atau
commit to user
koreksi terhadap prosedur. Dengan adanya prosedur yang dilakukan secara baik maka dapat dilakukan proses umpan balik yang membangun.
b. Organizing
Ø Mendapatkan intruksi kerja yang dapat dimengerti oleh
bawahan mengenai : Ø
Bagaimana tanggung jawab setiap prosedur pada masing- masing devinisi, terutama pada saat melaksanakan kegiatan
yang berkaitan dengan bagian-bagian lain. Ø
Bagaimana proses penyelesaian suatu pekerjaan. Ø
Dihubungkan dengan alat-alat yang mendukung pekerjaan kantor serta dokumen kantor yang diperlukan.
Ø Mengakibatkan arus pekerjaan kantor menjadi lebih baik dan
lebig lancar serta menciptakan konsistensi kerja.
c. Staffing dan Leading
Ø Membantu atasan dalam memberikan training atau dasar-dasar
instruksi kerja bagi pegawai baru dan pegawai lama. Prosedur mempermudah orientasi pegawai baru. Sedangkan bagi
pegawai lama training juga diperlukan apabila pegawai lama harus menyesuaikan dengan metode dan teknologiyang baru.
Dengan demikian pegawai akan terbiasa dengan prosedur- prosedur yang baru dalam pekerjaan yang rutin di kator.
Ø Atasan perlu mengadakan conselling bagi bawahan yang
bekerja tidak sesuai dengan prosedur. Penyebab tidak kesesuaian harus diketahui agar atasan dapat memberi
pengarahan yang dapat memotivasi pegawai agar mau member kontribusi yang maksimal bagi perusahaan.
commit to user
3. Pengertian Pencetakan
Menurut Pambudi 1981:1 pencetakan yaitu sebagai kegiatan pembuatan manufacturing data-data, serta mempublikasikan kepada
umum, mengetengahkan kekhalayak ramai, kata dan gambar yang telah diciptakan oleh jiwa-jiwa kreatif kemudian disunting oleh para
penyunting dan digandakan oleh pencetak. Selain itu pengertian pencetakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994: 91 , kata
pencetakan berasal dari kata cetak. Cetak mengandung arti keluar untuk diedarkan, serta pembuatan buku. Sedangkan Pencetakan adalah sebagai
kegiatan pembuatan dan cara mencetak. Maka dengan mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia
kesimpulan dari pencetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksikan masal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta diatas
kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Pencetakan merupakan bagian yang sangat penting didalam penerbitan dan pencetakan suatu data-data
perusahaan. Manfaat pencetakan itu sendiri adalah kecepatan cetak yang cepat memudahkan untuk meningkatkan efisiensi dengan sedikit waktu
tunggu hasil cetak. 4.
Pengertian Faktur 1. Pengertian Faktur dan Jenis-Jenis faktur
a. Pengertian Faktur
1. Faktur adalah sebuah perincian pengiriman barang yang mencatat
daftar barang, harga, dan hal-hal lain yang biasanya terkait dengan pembayaran.
2. Faktur adalah perhitungan penjualan dengan perhitungan
pembayaran kemudian. Biasanya pembuatan faktur dilakukan rangkap 3 salinan pertama berwarna putih dan diserahkan kepada
pembeli. Salinan kedua disimpan penjual setelah ditandatangani
commit to user
pembeli dan akan dijadikan lampiran saat penagihan dikemudian hari. Sedangkan salinan ketiga disimpan di dalam buku faktur.
3. Faktur adalah dokumen yang diterbitkan oleh penjual kepada
pembeli yang mencantumkan tanggal pengeluaran faktur, tanggal pengiriman barang, uraian barang berat, ukuran, harga, biaya -
biaya lain, jumlah total yang harus dibayar pembeli, syarat penyerahan barang dan syarat pembayaran, dll
4. Faktur adalah dalam bahasa belanda disebut factuur invoice
yaitu bukti penjualan atau bukti pembelian barang atau jasa, pada umunya faktur dibuat oleh pihak yang menjual barang dan
jasa,bagi pembeli disebut “ faktur pembelian ” dan bagi penjual
disebut faktur penjualan . Mursyidi 2010 : 28 .
Dari pengertian faktur diatas dapat disimpulkan bahwa faktur adalah salah satu dokumen dasar sebagai bukti pencatatan
penjualan dan pembelian bagi perusahaan penjual dan perusahaan pembeli. Faktur ini merupakan bukti transaksi penjualan yang
dilakukan secara kredit dan biasanya dibuat rangkap.Faktur sangatlah penting untuk menjaga asset suatu perusahaan dan
untung menghindari kecurangan-kecurangan yang akan timbul pada suatu perusahaan.
b. Jenis-jenis Faktur 1
Faktur Komersial
a. Faktur pembelian Sebuah bukti pembelian barang dan jasa yang telah diterima
oleh seorang pembeli setelah melakukan suatu pemesanan maupun pembelian suatu barang dan jasa. Selain itu Faaktur
commit to user
pembelian digunakan sebagai bukti atas pembelian lunas maupun pembelian kredit. Faktur Pembelian biasanya berisi data
pembeli, pembuat faktur, tanggal faktur, nama dan jenis barang, serta nilai barang Mursyidi, 2010:28.
b. Faktur Penjualan Sebuah barang bukti penjualan barang dan jasa yang digunakan
oleh para
penjual sebagai
bukti pengeluaran
barang dagangan,sebagai penagihan inkaso apabila suatu perusahaan
yang membeli barang tersebut masih mempunyai hutang kepada perusahaan.
2 Faktur Pajak
a. Faktur Pajak Sederhana
Adalah faktur pajak yang dibuat oleh PKP Pengusaha Kena Pajak atas penyerahan BKP Barang Kena Pajak
kepada konsumen akhir atau pembeliyang nama, alamat, atau NPWP tidak diketahui. Bagi pembeli, PPN yang harus
dibayar dengan menggunakan faktur pajak sederhana tidak dapat dikreditkan. Syarat faktur pajak sederhana adalah
a Nama, alamat, dan NPWP pembuat faktur pajak
b Jenis dan kuantum BKPJKP Jasa Kena Pajak
c Harga jual pengganti termasukPPN atau terpisah
d Tanggal pembuatan.
Faktur Pajak sederhana dibuat pada saat penyerahan atau pada saat pembayaran diterima sebelum terjadinya
penyerahan. Bentuk Faktur bisa berupa bon kontan, faktur penjualan, karcis, kuitansi, segi kas register, dan sejenisnya
Mursyidi, 2010:30 .
commit to user
b. Faktur Pajak Standart
Adalah Faktur yang dibuat oleh pengusaha kena pajak dengan format dan isi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan yang berlaku faktur pajak sederhana memuat tentang :
1 nama,
alamat, nomor
pokok wajib
yang menyerahkan barang kena pajak.
2 nama, alamat, nomor pokok ajib pajak pembeli
barang kena pajak. 3
jenis barang dan jasa, jumlah harga jual atau pengganti dan potongan harga.
4 pajak penambahan nilai yang dipungut.
5 Pajak penjualan atas barang mewah yag dipungut.
6 Kode, nomor seri, dn tanggal pembuatan faktur
pajak. 7
Nama, Jabatan, Tanda tangan yang berhak menandatangani faktur pajak Mursyidi,2010:29 .
5. Pengertian Faktur Penjualan
a. Faktur Penjualan
Sebuah dokumen yang digunakan untuk bukti penjualan atas barang dan jasa yang menunjukan jumlah yang berhak ditagih
kepada pelanggan yang telah melakukan pembelian yang menunjukan suatu informasi kuantitas, harga dan jumlah
tagihannya La Midjan: 2001:170, pengertian faktur lainnya adalah Dokumen atau bukti pembayaran yang digunakan sebagai
bukti penagihan yang harus dibayar oleh costumer, didalam faktur penjualan juga tertera informasi mengenai jumlah harga dan jatuh
tempo pembayaran. Biasanya pada skala penagihan kecil faktur
commit to user
digunakan sebagai dokumen penagihan, sedangkan pada skala besar faktur dilengkapi dengan surat tagihan
Faktur Penjualan dibuat berdasarkan dengan barang yang sudah dikirim atau diserahkan kepada costumer, tetapi barang yang
telah dikirim biasanya bisa juga ditolak maka faktur penjualan bisa juga diberikan pada saat delivery order ditandatangi oleh
penerima.Satu order pembelian bisa dilakukan secara lansung maupun bertahap,oleh karena itu faktur penjualan hanya dibuat
setelah penjualan telah terpenuhi secara keseluruhan. Faktur Penjualan merupakan bagian dari prosedur
penjualan, maka pembuatan faktur penjualan secara tidak langsung merupakan dari pencatatan piutang dagang. Penulisan faktur
penjualan bisa ditulis dengan manual dan komputerisasi, namun pencatatan dengan komputer harus diawasi secara ketat, karena
bisa terjadi penulisan ganda yang bisa mengakibatkan kerugian untuk perusahaan.
b. Faktur Penjualan dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Faktur Penjualan Kredit
Dokumen yang digunakan untuk merekam transaksi penjualan kredit. Lembar ke 1 dan ke 2 berfungsi sebagai dasar
pembuatan surat tagihan yang secara periodik dibuat oleh fungsi penagihan dan dikirim kepada pelanggan, oleh karena itu fungsi
pengiriman harus mendapat tanda tangan diatas faktur penjualan kredit. Pada saat faktur tersebut sudah tercetak maka lemar ke 3
befungsi sebagai perintah kepada gudang untuk menyiapkan barang yang dibutuhkan oleh pelanggan dan fungsi ke 4 berfungsi
untuk perintah pengiriman barang. Lembar ke 2 tetap disimpan didalam arsip fungsi akuntansi, dan lembar ke 1 dilampirkan pada
commit to user
surat tagihan
yang dikirimkan
kepada pelanggan
Mulyadi,2001:205.
2. Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan
tunai. Jika dilihat kembali daftar yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai maka faktur penjualan tunai
dapat dapat digunakan untuk merekam data mengenai nama pembel, tanggal transaksi, kode dan nama barang, kuantitas, harga
satuan, jumlah harga, nama dan kode wiraniaga, otorisasi terjadinya berbagai transaksi.
Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada
fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk mrncatatan tranaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan. Tembusan faktur ini
dikirimkan oleh fungsi penjualan ke fungsi pengiriman barang kepada pembeli yang telah melaksanakan pembayaran harga
barang ke fungsi kas. Tembusa faktur berfungsi sebagai sip pembungkus,
sebagai alat
identifikasi bugkusan
barang Mulyadi,2001:463.
6. Pengertian Pencetakan Faktur Penjualan
Pencetakan faktur penjualan adalah sebuah proses pencetakan yang dilakukan menggunakan mesin cetak atau sering disebut digital printing,
pencetakan yang dikhususkan disini adalah mencetak tanda bukti penjualan kredit maupun tunai, hasil dari pencetakan adalah suatu faktur
rangkap dua lembaran pertama diberikan kepada pembeli dan lembaran kedua untuk perusahaan. Pencetakan sering dilakukan seusai fakturis
selesai mengisi faktur dengan data-data yang benar dan tidak mengalami kesalahan dalam mengetikan maupun didalam memasukan data.didalam
commit to user
pencetakan faktur tidak dibolehkan melakukan mencetakan dengan salah dan harus menggunakan tinta yang jelas agar faktur dapat di baca secara
jelas dan tidak menimbulkan kesalah fahaman antara perusahaan dengan pelanggan.
7. Prosedur Pencetakan Faktur Penjualan
Tahapan-tahapan dan tatacara pencetakan faktur yang sesuai dengan ketentuan pada perusahaan yang digunakan untuk memperlancar
dan mempercepat proses dari pencetakan faktur penjualan yang dicetak menggunakan mesin cetak yaitu mesin print.
Prosedur pencetakan faktur penjualan menurut Mulyadi 2001 : 470 meliputi:
a. Prosedur Order Barang
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli
melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengirim menyiapkan
barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
b. Prosedur penerimaan Surat Pesanan
Dalam prosedur ini seorang fakturis berhak menerima surat pesanan dari pelanggan melalui via telephon, maupun langsung menggunakan
surat pesanan langsung, surat pesanan tersebut adalah sebagai tanda bukti itetik bahwa pelanggan tersebut sudah memesan suatu barang.
c. Prosedur penagihan piutang
Dalam prosedur ini sebelum melakukan pengisian faktur penjualan produk seorang fakturis berhak mengecek apakah pelanggan sudah
memenuhi hutang-hutangnya dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan perusahaan tersebut.
commit to user
d. Prosedur Pengisian Faktur Penjualan.
Dalam prosedur ini pertama kali yang dilakukan adalah dengan memasukan kode costumer yang telah melakukan pemesanan,
memasukan data-data pesanan, serta mencocokan sales yang akan mengirim. Biasanya didalam sebuah perusahaan sudah disediakan
aplikasi komputer didalam pengolahan faktur penjualan.
e. Prosedur didalam Pencetakan Faktur penjualan
Prosedur dimana kita sudah melakukan pengisian faktur dan faktur tersebut sudah benar dan tidak mengalami kesalahan sama sekali,
apabila faktur sudah benar maka kita akan mencetak faktur dengan menggunakan digital printing yang sudah disediakan.
f. Prosedur persiapan barang
Dalam prosedur ini bagian gudang bertugas untuk menyiapkan barang yang sesuai dengan faktur yang telah diterima oleh bagian gudang.
g. Prosedur Pengiriman barang
Prosedur ini berfungsi sebagai pengiriman penyerahan barang kepada pembeli dan memberikan tanda pembayaran kepada pembeli untuk
memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan yang dibelinya dari fungsi pengirimaan.
commit to user
8. Prosedur Pencetakan Faktur Penjualan pada PT. Kimia Farma
Trading and Distribution pada Buku SOP Standard Operating Prosedures 2011:125 meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penerimaan SP Surat Pesanan
Penerimaan SP yang diterima oleh fakturis dari kunjungan rutin salesman, serta dapat melalui fax dan telepon
2. Pemeriksaan SP Surat Pesanan
Pemeriksaan Sp yang dilakukan oleh Supervisor Penjualan Reguler yang mengacu dengan ketentuan-ketentuan yang tertera pada buku
SOP. 3.
Memvalidasi SP Surat Pesanan Suatu proses memvalidasi SP yang menjadi tugas dari bagian inkaso
penagihan piutang untuk menentukan valid dan tidak validnya SP. 4.
Memberi Informasi kepada Pelanggan Pemberian informasi yang dilakukan oleh bagian fakturis untuk
menyampaian informasi-informasi penting yang harus segera disampaikan kepada pelanggan.
5. Membuat SO Surat Order
Pembuatan SO digunakan untuk mendapatkan nomor SO yang nantinya nomor SO akan tertera pada faktur penjualan komersial.
6. Pemeriksaan SO Surat Order
Pemeriksaan SO dilakukan oleh bagian fakturis untuk mengecek ketelitian dari data-data yang telah dimasukan.
7. Memeriksa Stok barang berdasarkan SO Surat Order
Pemeriksaan Stok Barang dilakukan oleh fakturis untuk mengecek persediaan barang yang telah tertera pada computer.
8. Pencetakan SKB Surat Kirim Barang
SKB adalah Surat Kirim Barang yang digunakan untuk tanda bukti untuk pengambilan barang didalam gudang.
9. Menyiapkan barang sesuai SKB Surat Kirim Barang
commit to user
Penyiapan barang-barang yang harus sesuai dengan Surat Kirim Barang.
10. Pencatatan Pengeluaran barang pada kartu stok
Pencatatan pengeluaran barang pada kartu stok dilakukan pada saat petugas gudang melakukan pengambilan barang-barang yang sesuai
dengan SKB, pencatatan pada kartu stok adalah kewajiban semua petugas pada saat akan mengambil barang.
11. Pencetakan Faktur
Pencetakan faktur penjualan akan dilakukan setelah bagian fakturis melakukan semua tahapan-tahapan pencetakan faktur, selanjutnya data
yang telah dientri pada komputer akan di prnit menggunakan mesin print.
9. Metode Pengamatan
1. Lokasi Pengamatan
Lokasi yang dipilih dalam pengamatan ini adalah di Sub Bagian Fakturis PT. Kimia Farma Trading and Distribution yang beralamat
di Jalan Adisucipto No. 70 Surakarta, dengan mempertimbangan bahwa pada bagian tersebut pencetakan faktur penjualan
menggunakan peralatan yang sudah modern, sehingga prosedur pencetakan faktur penjualan berjalan dengan cepat dan efisien.
2. Jenis Pengamatan
Pengamatan ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan tentang prosedur pencetakan faktur penjualan pada PT. Kimia Farma
Trading and Distribution. Maka jenis pengamatan yang digunakan adalah pengamatan diskriptif kualitatif yaitu metode pengamatan
yang memberikan gambaran atau melukiskan keadaan obyek pengamatan pada saat ini.
3. Sumber Data
commit to user
Menurut H.B Sutopo 2006:56 Sumber data merupakan sumber fakta atau keterangan berbagai informasi tentang apa saja yang
benar-benar diperlukan dari suatu obyek yang diamati. Sumber data dari tugas akhir ini adalah
a. Narasumber informan : Jenis sumber dasar berupa
manusia atau disebut responden. Dalam Hal ini narasumber yang dimaksud adalah
1. Supervisor Penjualan Reguler PT Kimia Farma.
2. Supervisor Penjualan Logistik PT. Kimia Farma.
3. Supervisor Tata Usaha.
4. Pegawai Bagian Fakturis PT. Kimia Farma.
5. Pegawai Gudang PT. Kimia Farma.
b. Sumber tertulis : Surat-surat pribadi, buku atau catatan
harian, dan dokumen-dokumen perusahaan. c.
Peristiwa atau kejadian : Data atau informasi dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau perilaku sebagai sumber
data yang berkaitan dengan penelitiannya. Dari pengamatan pada peristiwa tersebut, peneliti dapat mengetahui proses bagaimana
sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikannya sendiri secara langsung. Penulis cenderung memilih informan yang dapat
dipercaya dan dianggap mengetahui permasalahan yang sedang diamati dengan jelas dan menangkap kelengkapan data. Informan
yang dipilih adalah petugas fakturis pada PT. Kimia Farma Trading and Distribution.
4. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengamatan ini berpedoman dari H.B Sutopo 2006:66 adalah :
a. Wawancara
Wawancara merupakan suatu interaksi yang didalamnya terdapat pertukaran aturan, tanggung jawab, perasaan,
kepercayaan, motif dan informasi. Dalam hal ini
commit to user
wawancara bersifat lentur dan terbuka serta tidak terstruktur dan ketat dalam suasana formal, bisa dilakukan berulang
pada informan yang sama. b.
Observasi Observasi merupakan suatu proses melihat, mengamati
untuk menggali datadari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, benda, serta rekaman
gambar. Dalam tulisan ini penulis melakukan pengamatan secara langsung tentang keadaan dan fenomena yang
dijumpai secara sistematis di bagian Fakturis PT. Kimia Farma Trading and Distribition.
c. Dokumentasi
Salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat dan menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat
oleh subyek sendiri atau oleh orang laintentang subyek.
5. Teknik Analisi Data
Menurut H.B Sutopo 2006:115 teknik analisis data yang dipakai dalam pengamatan ini adalah teknik analisis data kualitatif yaitu
secara khusus kegiatannya pada dasarnya dilakukan secara induktif, interaktif dari setiap unit datanya, bersamaan dengan
proses pelaksanaan pengumpulan data, data memproses akhir. 4 tahapan dalam analisis data yaitu :
a. Reduksi data
Proses seleksi, memfokuskan, dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan
lapangan. b.
Sajian data Suatu rakitan organisasi informasi deskriptif dalam bentuk
narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan
commit to user
kesimpulan pengamatan dapat dilakukan dan disusun berdasarkan pokok-pkok yang terdapat dalam reduksi data,
dan disajikan dengan menggunakan kalimat bahasa yang sistematis.
c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Kesimpulan merupakan tahap terakhir, yaitu kesimpulan jawaban dari pertanyaan pengamatan yang diajukan
mengungkapkan “what” dan “how” dari pengamatan tersebut.
Sedangkan verifikasi
merupakan aktivitas
pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat.
commit to user
BAB III KEADAAN INSTANSI