commit to user
BAB II Tinjauan Pustaka
1. Pengertian  Prosedur
Kata  Prosedur  berasal  dari  bahasa  inggris  yaitu  “procedure”, menurut  kamus  Inggris  Indonesia,  John  M.  Echools    1995:448    berarti
cara  jalan  dan  tata  cara  yang  tepat  dengan  aturan  dan  ketentuan  yang berlaku. Kata procedure lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia dikenal
dengan  kata  Prosedur.  Dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  1989:703 prosedur diartikan sebagai berikut :
- Tahapan-tahapan kegiatan untuk menselesaikan suatu aktifitas
- Metode langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu
masalah demi mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan  Pengertian    prosedur    menurut  Moekijat  dalam  Kamus
Managemen 1984: 475-476  adalah sebagai berikut: -
Prosedur  memberikan  urutan  menurut  waktu    chronoligis    kepada tugas  –  tugas  yang  menentukan  jalan  dari  serangkaian  tugas-tugas
demikian  dari  kebijakan-  kebijakan  dan  kearah  tujuan  yang  telah ditentukan terlebih dahulu.
- Suatu  prosedur  adalah  serangkaian  dari  pada  tugas-tugas  yang  saling
berhubungan  yang merupakan urutan menurut waktu dan cara tertentu untuk melakukan pekerjaan yang harus diselelsaikan.
Selanjutnya pengertian  prosedur  menurut Ismail masya  1994:74 mengatakan  bahwa  “  Prosedur  adalah  suatu  rangkaian  tugas-tugas  yang
saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang telah dilaksanakan
secara berulang-ulang.
commit to user
Pengertian Prosedur  yang  terakhir diungkapkan oleh Kamarudin 1992:836-837  yang  mengemukakan  arti  prosedur adalah suatu  susunan
yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu dengan yang lainya yang mencapai tujuan  yaitu memudahkan dalam  melaksanakan kegiatan utama
dari suatu organisasi . Didalam pengertian  prosedur diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
suatu prosedur adalah tahapan-tahapan atau tata cara yang dilakukan untuk mencapai
suatu tujuan,
tahapan-tahapan ini
dilakukan untuk
menyelesaikan  urutan  suatu  pekerjaan  berdasarkan  waktu  yang  telah ditentukan  dan  memiliki  pola  kerja  yang  tetap  dan  telah  ditentukan  oleh
organisasi tersebut.
2. Manfaat Pentingnya Prosedur
Menurut  Ida  Nuraida    2008  :  36-37    prosedur  sangat  bermanfaat  bagi tingkat  managerial  maupun  non  manajerial    dalam  melaksanakan  fungsi
manajerial pada setiap devisi. Manfaat prosedur antara lain meliputi : a.
Planning dan Controling Ø
Mempermudah dalam mencapai suatu tujuan. Ø
Merencanakan  secara  seksama  mengenai  beban  kerja  yang optimal bagi masing-masing pegawai.
Ø Menghindari  pemborosan  atau  mempermudah  pengehematan
biaya. Ø
Mempermudah  pengawasan  yang  berkaitan  dengan  hal-hal yang  seharusnya  dilakukan  dan  yang  sudah  dilakukan,  serta
menilai  pelaksanaan  pekerjaan  apakah  sudah  sesuai  dengan prosedur yang baik atau tidak.
Apabila  pelaksanaan  pekerjaan  tidak  dilaksanakan  sesuai  dengan prosedur  yang  baik  maka  perlu  diketahui  penyebabnya,  hal  ini  dilakukan
sebagai bahan masukan dalam tindakan koreksi terhadap pelaksanaan atau
commit to user
koreksi terhadap prosedur. Dengan adanya prosedur yang dilakukan secara baik maka dapat dilakukan proses umpan balik yang membangun.
b. Organizing
Ø Mendapatkan  intruksi  kerja  yang  dapat  dimengerti  oleh
bawahan mengenai : Ø
Bagaimana  tanggung  jawab  setiap  prosedur  pada  masing- masing  devinisi,  terutama  pada  saat  melaksanakan  kegiatan
yang berkaitan dengan bagian-bagian lain. Ø
Bagaimana proses penyelesaian suatu pekerjaan. Ø
Dihubungkan  dengan  alat-alat  yang  mendukung  pekerjaan kantor serta dokumen kantor yang diperlukan.
Ø Mengakibatkan  arus  pekerjaan  kantor  menjadi  lebih  baik  dan
lebig lancar serta menciptakan konsistensi kerja.
c. Staffing dan Leading
Ø Membantu  atasan  dalam  memberikan  training  atau  dasar-dasar
instruksi  kerja  bagi  pegawai  baru  dan  pegawai  lama.  Prosedur mempermudah  orientasi  pegawai  baru.  Sedangkan  bagi
pegawai  lama  training  juga  diperlukan  apabila  pegawai  lama harus  menyesuaikan  dengan  metode  dan  teknologiyang  baru.
Dengan  demikian  pegawai  akan  terbiasa  dengan  prosedur- prosedur yang baru dalam pekerjaan yang rutin di kator.
Ø Atasan  perlu  mengadakan  conselling  bagi  bawahan  yang
bekerja  tidak  sesuai  dengan  prosedur.  Penyebab  tidak kesesuaian  harus  diketahui  agar  atasan  dapat  memberi
pengarahan yang dapat memotivasi pegawai agar mau member kontribusi yang maksimal bagi perusahaan.
commit to user
3. Pengertian Pencetakan
Menurut  Pambudi  1981:1    pencetakan  yaitu  sebagai  kegiatan pembuatan    manufacturing    data-data,    serta  mempublikasikan  kepada
umum,  mengetengahkan  kekhalayak  ramai,  kata  dan  gambar  yang  telah diciptakan  oleh  jiwa-jiwa  kreatif    kemudian  disunting  oleh  para
penyunting  dan  digandakan  oleh  pencetak.  Selain  itu  pengertian pencetakan  menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia      1994:  91  ,  kata
pencetakan  berasal  dari  kata  cetak.  Cetak  mengandung  arti  keluar  untuk diedarkan,  serta  pembuatan  buku.  Sedangkan  Pencetakan  adalah  sebagai
kegiatan pembuatan dan cara mencetak. Maka  dengan  mengacu  pada  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia
kesimpulan  dari  pencetakan  adalah  sebuah  proses  industri  untuk memproduksikan  masal  tulisan  dan  gambar,  terutama  dengan  tinta  diatas
kertas  menggunakan  sebuah  mesin  cetak.  Pencetakan  merupakan  bagian yang  sangat  penting  didalam  penerbitan  dan  pencetakan  suatu  data-data
perusahaan.  Manfaat  pencetakan  itu  sendiri  adalah  kecepatan  cetak  yang cepat  memudahkan  untuk  meningkatkan  efisiensi  dengan  sedikit  waktu
tunggu hasil cetak. 4.
Pengertian Faktur 1. Pengertian Faktur dan Jenis-Jenis faktur
a. Pengertian Faktur
1. Faktur  adalah  sebuah  perincian  pengiriman  barang  yang  mencatat
daftar barang, harga, dan hal-hal lain yang biasanya terkait dengan pembayaran.
2. Faktur  adalah  perhitungan  penjualan  dengan  perhitungan
pembayaran  kemudian.  Biasanya  pembuatan  faktur  dilakukan rangkap  3  salinan  pertama  berwarna  putih  dan  diserahkan  kepada
pembeli.  Salinan  kedua  disimpan  penjual  setelah  ditandatangani
commit to user
pembeli  dan  akan  dijadikan  lampiran  saat  penagihan  dikemudian hari. Sedangkan salinan ketiga disimpan di dalam buku faktur.
3. Faktur  adalah  dokumen  yang  diterbitkan  oleh  penjual  kepada
pembeli  yang  mencantumkan  tanggal  pengeluaran  faktur,  tanggal pengiriman  barang,  uraian  barang  berat,  ukuran,  harga,  biaya  -
biaya  lain,  jumlah  total  yang  harus  dibayar  pembeli,  syarat penyerahan barang dan syarat pembayaran, dll
4. Faktur  adalah  dalam  bahasa  belanda  disebut  factuur    invoice
yaitu  bukti  penjualan  atau  bukti  pembelian  barang  atau  jasa,  pada umunya  faktur  dibuat  oleh  pihak    yang  menjual  barang  dan
jasa,bagi  pembeli  disebut  “  faktur  pembelian  ”  dan  bagi  penjual
disebut faktur penjualan .  Mursyidi  2010 : 28 .
Dari  pengertian  faktur  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa faktur  adalah  salah  satu  dokumen  dasar  sebagai  bukti  pencatatan
penjualan  dan  pembelian  bagi  perusahaan  penjual  dan  perusahaan pembeli.  Faktur  ini  merupakan  bukti  transaksi  penjualan  yang
dilakukan  secara  kredit  dan  biasanya  dibuat  rangkap.Faktur sangatlah  penting  untuk  menjaga  asset  suatu  perusahaan  dan
untung  menghindari  kecurangan-kecurangan  yang  akan  timbul pada suatu perusahaan.
b. Jenis-jenis Faktur 1
Faktur Komersial
a. Faktur pembelian Sebuah  bukti  pembelian  barang  dan  jasa  yang  telah  diterima
oleh  seorang  pembeli    setelah  melakukan  suatu  pemesanan maupun  pembelian  suatu  barang  dan  jasa.  Selain  itu  Faaktur
commit to user
pembelian  digunakan  sebagai  bukti  atas  pembelian  lunas maupun pembelian kredit. Faktur Pembelian biasanya berisi data
pembeli, pembuat faktur, tanggal faktur, nama dan jenis barang, serta nilai barang  Mursyidi, 2010:28.
b. Faktur Penjualan Sebuah barang bukti penjualan barang dan jasa  yang digunakan
oleh para
penjual sebagai
bukti pengeluaran
barang dagangan,sebagai  penagihan  inkaso  apabila  suatu  perusahaan
yang membeli barang tersebut masih mempunyai hutang kepada perusahaan.
2 Faktur Pajak
a. Faktur Pajak Sederhana
Adalah  faktur  pajak  yang  dibuat  oleh  PKP    Pengusaha Kena  Pajak  atas  penyerahan  BKP    Barang  Kena  Pajak
kepada  konsumen  akhir  atau  pembeliyang  nama,  alamat, atau NPWP tidak diketahui. Bagi pembeli, PPN yang harus
dibayar  dengan  menggunakan  faktur  pajak  sederhana  tidak dapat dikreditkan. Syarat faktur pajak sederhana adalah
a Nama, alamat, dan NPWP pembuat faktur pajak
b Jenis dan kuantum BKPJKP  Jasa Kena Pajak
c Harga jual pengganti termasukPPN atau terpisah
d Tanggal pembuatan.
Faktur  Pajak  sederhana  dibuat  pada  saat  penyerahan atau  pada  saat  pembayaran  diterima  sebelum  terjadinya
penyerahan.  Bentuk  Faktur  bisa  berupa  bon  kontan,  faktur penjualan, karcis, kuitansi, segi kas register, dan sejenisnya
Mursyidi, 2010:30 .
commit to user
b. Faktur Pajak Standart
Adalah  Faktur  yang  dibuat  oleh  pengusaha  kena  pajak dengan  format  dan  isi  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan
perundang-  undangan  yang  berlaku  faktur  pajak  sederhana memuat tentang :
1 nama,
alamat, nomor
pokok wajib
yang menyerahkan  barang kena pajak.
2 nama,  alamat,  nomor  pokok  ajib  pajak  pembeli
barang kena  pajak. 3
jenis  barang  dan  jasa,  jumlah  harga  jual  atau pengganti dan      potongan harga.
4 pajak penambahan nilai yang dipungut.
5 Pajak penjualan atas barang mewah yag dipungut.
6 Kode,  nomor  seri,  dn  tanggal  pembuatan  faktur
pajak. 7
Nama,  Jabatan,  Tanda  tangan  yang  berhak menandatangani faktur pajak  Mursyidi,2010:29 .
5. Pengertian Faktur Penjualan
a. Faktur Penjualan
Sebuah  dokumen  yang  digunakan  untuk  bukti  penjualan atas barang dan jasa yang menunjukan jumlah yang berhak ditagih
kepada  pelanggan  yang  telah  melakukan  pembelian  yang menunjukan  suatu  informasi  kuantitas,  harga  dan  jumlah
tagihannya    La  Midjan:  2001:170,  pengertian  faktur  lainnya adalah  Dokumen  atau  bukti  pembayaran  yang  digunakan  sebagai
bukti penagihan  yang harus dibayar oleh costumer, didalam faktur penjualan  juga  tertera  informasi  mengenai  jumlah  harga  dan  jatuh
tempo  pembayaran.  Biasanya  pada  skala  penagihan  kecil  faktur
commit to user
digunakan  sebagai  dokumen  penagihan,  sedangkan  pada  skala besar faktur dilengkapi dengan surat tagihan
Faktur  Penjualan  dibuat  berdasarkan  dengan  barang  yang sudah dikirim atau diserahkan kepada costumer, tetapi barang yang
telah dikirim biasanya bisa juga ditolak maka faktur penjualan bisa juga  diberikan  pada  saat  delivery  order  ditandatangi  oleh
penerima.Satu  order  pembelian  bisa  dilakukan  secara  lansung maupun  bertahap,oleh  karena  itu  faktur  penjualan  hanya  dibuat
setelah penjualan telah terpenuhi secara keseluruhan. Faktur  Penjualan  merupakan  bagian  dari  prosedur
penjualan, maka pembuatan faktur penjualan secara tidak langsung merupakan  dari  pencatatan  piutang  dagang.  Penulisan  faktur
penjualan  bisa  ditulis  dengan  manual  dan  komputerisasi,  namun pencatatan  dengan  komputer  harus  diawasi  secara  ketat,  karena
bisa  terjadi  penulisan  ganda  yang  bisa  mengakibatkan  kerugian untuk perusahaan.
b. Faktur Penjualan dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Faktur Penjualan Kredit
Dokumen  yang  digunakan  untuk  merekam  transaksi penjualan  kredit.  Lembar  ke  1  dan  ke  2  berfungsi  sebagai  dasar
pembuatan  surat  tagihan  yang  secara  periodik  dibuat  oleh  fungsi penagihan  dan  dikirim  kepada  pelanggan,  oleh  karena  itu  fungsi
pengiriman  harus  mendapat  tanda  tangan  diatas  faktur  penjualan kredit.  Pada  saat  faktur  tersebut  sudah  tercetak  maka  lemar  ke  3
befungsi  sebagai  perintah  kepada  gudang  untuk  menyiapkan barang yang  dibutuhkan oleh pelanggan dan fungsi ke 4 berfungsi
untuk  perintah  pengiriman  barang.  Lembar  ke  2  tetap  disimpan didalam arsip fungsi akuntansi, dan lembar ke 1 dilampirkan pada
commit to user
surat tagihan
yang dikirimkan
kepada pelanggan
Mulyadi,2001:205.
2. Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang  diperlukan  oleh  manajemen  mengenai  transaksi  penjualan
tunai. Jika dilihat kembali daftar  yang diperlukan oleh manajemen mengenai  transaksi  penjualan  tunai  maka  faktur  penjualan  tunai
dapat  dapat  digunakan  untuk  merekam  data  mengenai  nama pembel, tanggal transaksi, kode dan nama barang, kuantitas, harga
satuan,  jumlah  harga,  nama  dan  kode  wiraniaga,  otorisasi terjadinya berbagai transaksi.
Faktur  penjualan  tunai  diisi  oleh  fungsi  penjualan  yang berfungsi  sebagai  pengantar  pembayaran  oleh  pembeli  kepada
fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk mrncatatan tranaksi penjualan  ke  dalam  jurnal  penjualan.  Tembusan  faktur  ini
dikirimkan  oleh  fungsi  penjualan  ke  fungsi  pengiriman  barang kepada  pembeli  yang  telah  melaksanakan  pembayaran  harga
barang  ke  fungsi  kas.  Tembusa  faktur  berfungsi  sebagai  sip pembungkus,
sebagai alat
identifikasi bugkusan
barang Mulyadi,2001:463.
6. Pengertian Pencetakan Faktur Penjualan
Pencetakan  faktur  penjualan    adalah  sebuah  proses  pencetakan  yang dilakukan  menggunakan  mesin  cetak  atau  sering  disebut  digital  printing,
pencetakan  yang  dikhususkan  disini  adalah  mencetak  tanda  bukti penjualan  kredit  maupun  tunai,  hasil  dari  pencetakan  adalah  suatu  faktur
rangkap  dua  lembaran  pertama  diberikan  kepada  pembeli  dan  lembaran kedua  untuk  perusahaan.  Pencetakan  sering  dilakukan  seusai  fakturis
selesai  mengisi  faktur  dengan  data-data  yang  benar  dan  tidak  mengalami kesalahan  dalam  mengetikan  maupun  didalam  memasukan  data.didalam
commit to user
pencetakan  faktur  tidak  dibolehkan  melakukan  mencetakan  dengan  salah dan  harus  menggunakan  tinta  yang  jelas  agar  faktur  dapat  di  baca  secara
jelas  dan  tidak  menimbulkan  kesalah  fahaman  antara  perusahaan  dengan pelanggan.
7. Prosedur Pencetakan Faktur Penjualan
Tahapan-tahapan  dan  tatacara  pencetakan  faktur  yang  sesuai dengan  ketentuan  pada  perusahaan  yang  digunakan  untuk  memperlancar
dan  mempercepat  proses  dari  pencetakan  faktur  penjualan  yang  dicetak menggunakan mesin cetak yaitu mesin print.
Prosedur  pencetakan  faktur  penjualan  menurut  Mulyadi    2001  :  470 meliputi:
a. Prosedur Order Barang
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat  faktur  penjualan  tunai  untuk  memungkinkan  pembeli
melakukan  pembayaran  harga  barang  ke  fungsi  kas  dan  untuk memungkinkan  fungsi  gudang  dan  fungsi  pengirim  menyiapkan
barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
b. Prosedur penerimaan Surat Pesanan
Dalam  prosedur  ini  seorang  fakturis  berhak  menerima  surat  pesanan dari pelanggan melalui via telephon, maupun langsung menggunakan
surat  pesanan  langsung,  surat  pesanan  tersebut  adalah  sebagai  tanda bukti itetik bahwa pelanggan tersebut sudah memesan suatu barang.
c. Prosedur penagihan piutang
Dalam  prosedur  ini  sebelum  melakukan  pengisian  faktur  penjualan produk  seorang  fakturis  berhak  mengecek  apakah  pelanggan  sudah
memenuhi  hutang-hutangnya  dalam  jangka  waktu  yang  sudah ditetapkan perusahaan tersebut.
commit to user
d. Prosedur Pengisian Faktur Penjualan.
Dalam  prosedur  ini  pertama  kali  yang  dilakukan  adalah  dengan memasukan  kode  costumer  yang  telah  melakukan  pemesanan,
memasukan  data-data  pesanan,  serta  mencocokan  sales  yang  akan mengirim.  Biasanya  didalam  sebuah  perusahaan  sudah  disediakan
aplikasi komputer didalam pengolahan faktur penjualan.
e. Prosedur didalam Pencetakan Faktur penjualan
Prosedur  dimana  kita  sudah  melakukan  pengisian  faktur  dan  faktur tersebut  sudah  benar  dan  tidak  mengalami  kesalahan  sama  sekali,
apabila  faktur  sudah  benar  maka  kita  akan  mencetak  faktur  dengan menggunakan  digital printing yang sudah disediakan.
f. Prosedur persiapan barang
Dalam prosedur ini bagian gudang bertugas untuk menyiapkan barang yang sesuai dengan faktur yang telah diterima oleh bagian gudang.
g. Prosedur Pengiriman barang
Prosedur ini berfungsi sebagai pengiriman penyerahan barang kepada pembeli  dan  memberikan  tanda  pembayaran  kepada  pembeli  untuk
memungkinkan  pembeli  tersebut  melakukan  pengambilan  yang dibelinya dari fungsi pengirimaan.
commit to user
8. Prosedur  Pencetakan  Faktur  Penjualan  pada  PT.  Kimia  Farma
Trading  and  Distribution  pada  Buku  SOP    Standard  Operating Prosedures    2011:125 meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penerimaan SP  Surat Pesanan
Penerimaan  SP  yang  diterima  oleh  fakturis  dari  kunjungan  rutin salesman, serta dapat melalui fax dan telepon
2. Pemeriksaan SP  Surat Pesanan
Pemeriksaan  Sp  yang  dilakukan  oleh  Supervisor  Penjualan  Reguler yang  mengacu  dengan  ketentuan-ketentuan  yang  tertera  pada  buku
SOP. 3.
Memvalidasi SP  Surat Pesanan Suatu  proses  memvalidasi  SP  yang  menjadi  tugas  dari  bagian  inkaso
penagihan piutang untuk menentukan valid dan tidak validnya SP. 4.
Memberi Informasi kepada Pelanggan Pemberian  informasi  yang  dilakukan  oleh  bagian  fakturis  untuk
menyampaian  informasi-informasi  penting  yang  harus  segera disampaikan kepada pelanggan.
5. Membuat SO  Surat Order
Pembuatan  SO  digunakan  untuk  mendapatkan  nomor  SO  yang nantinya nomor SO akan tertera pada faktur penjualan komersial.
6. Pemeriksaan SO  Surat Order
Pemeriksaan  SO  dilakukan  oleh  bagian  fakturis  untuk  mengecek ketelitian dari data-data yang telah dimasukan.
7. Memeriksa Stok barang berdasarkan SO  Surat Order
Pemeriksaan  Stok  Barang  dilakukan  oleh  fakturis  untuk  mengecek persediaan barang yang telah tertera pada computer.
8. Pencetakan SKB  Surat Kirim Barang
SKB  adalah  Surat  Kirim  Barang  yang  digunakan  untuk  tanda  bukti untuk pengambilan barang didalam gudang.
9. Menyiapkan barang sesuai SKB  Surat Kirim Barang
commit to user
Penyiapan  barang-barang  yang  harus  sesuai  dengan  Surat  Kirim Barang.
10. Pencatatan Pengeluaran barang pada kartu stok
Pencatatan  pengeluaran  barang  pada  kartu  stok  dilakukan  pada  saat petugas  gudang  melakukan  pengambilan  barang-barang  yang  sesuai
dengan  SKB,  pencatatan  pada  kartu  stok  adalah  kewajiban  semua petugas pada saat akan mengambil barang.
11. Pencetakan Faktur
Pencetakan  faktur  penjualan  akan  dilakukan  setelah  bagian  fakturis melakukan semua tahapan-tahapan pencetakan faktur, selanjutnya data
yang  telah  dientri  pada  komputer  akan  di  prnit  menggunakan  mesin print.
9. Metode Pengamatan
1. Lokasi Pengamatan
Lokasi  yang  dipilih  dalam  pengamatan  ini  adalah  di  Sub  Bagian Fakturis PT. Kimia Farma Trading and Distribution yang beralamat
di  Jalan  Adisucipto  No.  70  Surakarta,  dengan  mempertimbangan bahwa  pada  bagian  tersebut  pencetakan  faktur  penjualan
menggunakan  peralatan  yang  sudah  modern,  sehingga  prosedur pencetakan faktur penjualan berjalan dengan cepat dan efisien.
2. Jenis Pengamatan
Pengamatan  ini  dimaksudkan  untuk  mendiskripsikan  tentang prosedur  pencetakan  faktur  penjualan  pada  PT.  Kimia  Farma
Trading  and  Distribution.  Maka  jenis  pengamatan  yang  digunakan adalah  pengamatan  diskriptif  kualitatif  yaitu  metode  pengamatan
yang  memberikan  gambaran  atau  melukiskan  keadaan  obyek pengamatan pada saat ini.
3. Sumber Data
commit to user
Menurut  H.B  Sutopo    2006:56  Sumber  data  merupakan  sumber fakta  atau  keterangan  berbagai  informasi  tentang  apa  saja  yang
benar-benar diperlukan dari suatu obyek yang diamati. Sumber data dari tugas akhir ini adalah
a. Narasumber    informan    :  Jenis  sumber  dasar  berupa
manusia atau disebut responden. Dalam Hal ini narasumber yang dimaksud adalah
1. Supervisor Penjualan Reguler PT Kimia Farma.
2. Supervisor Penjualan Logistik PT. Kimia Farma.
3. Supervisor Tata Usaha.
4. Pegawai Bagian Fakturis PT. Kimia Farma.
5. Pegawai Gudang PT. Kimia Farma.
b. Sumber  tertulis  :  Surat-surat  pribadi,  buku  atau  catatan
harian, dan dokumen-dokumen perusahaan. c.
Peristiwa  atau  kejadian  :  Data  atau  informasi  dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau perilaku sebagai sumber
data  yang  berkaitan  dengan  penelitiannya.  Dari  pengamatan  pada peristiwa  tersebut,  peneliti  dapat  mengetahui  proses  bagaimana
sesuatu  terjadi  secara  lebih  pasti  karena  menyaksikannya  sendiri secara  langsung.  Penulis  cenderung  memilih  informan  yang  dapat
dipercaya  dan  dianggap  mengetahui  permasalahan  yang  sedang diamati  dengan  jelas  dan  menangkap  kelengkapan  data.  Informan
yang dipilih adalah petugas fakturis pada PT. Kimia Farma Trading and Distribution.
4. Teknik pengumpulan data
Teknik  pengumpulan  data  yang  digunakan  dalam  pengamatan  ini berpedoman dari H.B Sutopo  2006:66  adalah :
a. Wawancara
Wawancara  merupakan  suatu  interaksi  yang  didalamnya terdapat  pertukaran  aturan,  tanggung  jawab,  perasaan,
kepercayaan,  motif  dan  informasi.  Dalam  hal  ini
commit to user
wawancara bersifat lentur dan terbuka serta tidak terstruktur dan  ketat  dalam  suasana  formal,  bisa  dilakukan  berulang
pada informan yang sama. b.
Observasi Observasi  merupakan  suatu  proses  melihat,  mengamati
untuk menggali datadari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, benda, serta rekaman
gambar.  Dalam  tulisan  ini  penulis  melakukan  pengamatan secara  langsung  tentang  keadaan  dan  fenomena  yang
dijumpai  secara  sistematis  di  bagian  Fakturis  PT.  Kimia Farma Trading and Distribition.
c. Dokumentasi
Salah  satu  metode  pengumpulan  data  kualitatif  dengan melihat  dan  menganalisis  dokumen-dokumen  yang  dibuat
oleh subyek sendiri atau oleh orang laintentang subyek.
5. Teknik Analisi Data
Menurut H.B Sutopo  2006:115  teknik analisis data yang dipakai dalam  pengamatan  ini  adalah  teknik  analisis  data  kualitatif  yaitu
secara  khusus  kegiatannya  pada  dasarnya  dilakukan  secara induktif,  interaktif  dari  setiap  unit  datanya,  bersamaan  dengan
proses pelaksanaan pengumpulan data, data memproses akhir. 4 tahapan dalam analisis data yaitu :
a. Reduksi data
Proses  seleksi,  memfokuskan,  dan  abstraksi  dari  semua jenis  informasi  yang  tertulis  lengkap  dalam  catatan
lapangan. b.
Sajian data Suatu  rakitan  organisasi  informasi  deskriptif  dalam  bentuk
narasi  lengkap  yang  untuk  selanjutnya  memungkinkan
commit to user
kesimpulan  pengamatan  dapat  dilakukan  dan  disusun berdasarkan  pokok-pkok  yang  terdapat  dalam  reduksi  data,
dan  disajikan  dengan  menggunakan  kalimat  bahasa  yang sistematis.
c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Kesimpulan  merupakan  tahap  terakhir,  yaitu  kesimpulan jawaban  dari  pertanyaan  pengamatan  yang  diajukan
mengungkapkan  “what”  dan  “how”  dari  pengamatan tersebut.
Sedangkan verifikasi
merupakan aktivitas
pengulangan  untuk  tujuan  pemantapan,  penelusuran  data kembali dengan cepat.
commit to user
BAB III KEADAAN INSTANSI