Lokasi Pabrik Prarancangan pabrik asetanilid dari anilin dan asam asetat dengan kapasitas 10.000 ton/tahun BAB 1

y = 617053e 0.217x 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 1 2 3 4 5 Tahun ke Im p or t T on Gambar 1.1. Grafik Hubungan Impor Asetanilid dengan Tahun Dari gambar 1.1, regresi exponensial terhadap hubungan jumlah import sebagai fungsi tahun diperoleh : y = 617053 EXP 0,217x Dengan persamaan di atas diperkirakan untuk tahun 2008 permintaan akan asetanilid di Indonesia akan mencapai 8.341.138 Kg. Sehingga kapasitas produksi yang direncanakan adalah sebesar 10.000 tontahun.

1.3. Lokasi Pabrik

Lokasi pabrik sangat berpengaruh pada keberadaan suatu pabrik, baik dari segi komersial maupun kemungkinan pengembangan di masa yang akan datang. Selain itu juga berpengaruh terhadap kelangsungan dan nilai ekonomis dari pabrik 3 yang akan didirikan tersebut. Pemilihan lokasi pabrik yang tepat, ekonomis, dan menguntungkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Faktor Primer a. Letak pabrik terhadap pasar. b. Letak pabrik terhadap bahan baku. c. Transportasi. d. Tersedianya tenaga kerja. e. Tersedianya sumber air dan tenaga listrik. 2. Faktor Sekunder a. Pembuangan limbah. b. Harga tanah dan gedung. c. Kemungkinan perluasan pabrik. d. Peraturan daerah setempat. e. Keadaan masyarakat setempat. f. Iklim. g. Keadaan tanah. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka lokasi pabrik asetanilid ditetapkan di kawasan industri Cilegon, Propinsi Banten, Jawa Barat. Alasan pemilihan lokasi tersebut antara lain :  Pemasaran Produk Proses pembuatan asetanilid merupakan proses weight gain penambahan berat. Maka lokasi pabrik dipilih di daerah yang dekat dengan konsumen 4 asetanilid, yaitu pabrik pembuatan cat, karet, dan farmasi, yang banyak terdapat di Pulau Jawa dan beberapa daerah di Kalimantan dan Sumantra.  Bahan Baku Bahan baku utama pembuatan asetanilid adalah anilin dan asam asetat. Anilin diimpor dari Hindustan Organic Chemicals Limited HOCL India dan asam asetat diperoleh dari PT. Indo Acidatama Chemical Industry, Karanganyar. Cilegon telah memenuhi syarat sebagai lokasi pabrik asetanilid karena lokasi tersebut dekat dengan Pelabuhan Merak, sehingga memudahkan transportasi produk dan bahan baku.  Jenis dan Sarana Transportasi Cilegon merupakan daerah yang sangat strategis dalam hal transportasi, karena dekat dengan pelabuhan laut dan bandar udara. Transportasi jalan raya juga terhubung baik dengan berbagai daerah.  Tenaga Kerja Cilegon merupakan kawasan industri yang sudah mapan, sehingga untuk mendapatkan tenaga kerja ahli maupun tenaga kerja biasa dari daerah sekitar industri cukup mudah.  Sumber Air, Tenaga Listrik, dan Bahan Bakar Kebutuhan air untuk, proses produksi, umpan boiler, pendingin, konsumsi, dan sanitasi pekerja diperoleh dari sumber air sungai. Kebutuhan listrik didapatkan dari PLN dan generator sebagai cadangan apabila listrik dari PLN mengalami gangguan, sedang bahan bakar diperoleh dari Pertamina.  Kebijaksanaan Pemerintah Cilegon dirancang sebagai kawasan industri oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Banten. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah tentu banyak memberikan kemudahan bagi industri baru yang akan didirikan di wilayahnya, terutama dalam hal perijinan.  Tanah dan Iklim Kondisi tanah yang datar dan stabil serta iklim yang stabil meminimalkan timbulnya masalah akibat kedua faktor tersebut.

1.4. Tinjauan Pustaka