RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP 5
Satuan Pendidikan Nama Sekolah  : SMA NEGERI 1 TEMPEL Kelas Program
: XI IPS 2 Semester
: Ganjil Tahun Ajaran
: 20162017 Mata Pelajaran
: Sosiologi Pertemuan ke-
: 10 Alokasi Waktu
: 2 JP 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi :
Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik  dan mobilitas sosial
B. Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan
C. Indikator :
1. Mengidentifikasi Macam-macam startifikasi sosial
2. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan
mengamati, menanya,
menggali informasi,
mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat mengidentifikasi Macam-macam Stratifikasi sosial.
3. Materi Pembelajaran
Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat
1. Stratifikasi Sosial Berdasarkan pada Kriteria Ekonomi Stratifikasi  atas  dasar  ini  mengarah  pada  pengelompokan  masyarakat  berdasarkan
kekayaan,  sehingga  ada  lapisan  yang  terdiri  dari  orang-orang  kaya,  lapisan  orang-orang menengah,  dan  lapisan  orang-orang  miskin.  Orang-orang  yang  termasuk  golongan  kaya
“konglomerat”  terdapat  di  lapisan  atas,  dan  sebaliknya,  orang-orang  miskin  berada  di lapisan bawah.
Kekayaan seseorang terkait dengan pendapatan mereka, semakin tinggi pendapatannya maka  semakin  tinggi  tingkat  kekayaan.  Pendapatan  itu  terkait  dengan  sumber  pendapatan
seperti:  pekerjaan, profesi,  atau jabatan. Misalnya orang  yang menjabat  sebagai  Gubernur, senderung  pendapatannya  lebih  besar  daripada  seorang  Camat  atau  Kepala  Desa.  Tetapi,
seorang  petani  belum  tentu  pendapatannya  lebih  kecil  dari  seorang  Camat.  Jika  petani memiliki tanah yang luas, sementara Camat hanya mengandalkan pendapatan dari gajinya,
maka pendapatan petani dapat lebih besar dari seorang Camat. Dilihat dari kategori ekonomi, secara garis besar terdapat tiga kelas sosial, namun dari
tiga kelas sosial itu masih dapat dibagi menjadi subkelas sebagai berikut: a. Kelas atas upper class
  Kelas atas atas   Kelas atas menengah
  Kelas atas bawah b. Kelas menengah middle class
  Kelas menengah atas   Kelas menengah
  Kelas menengah bawah c. Kelas bawah lower class
  Kelas bawah atas   Kelas bawah menengah
  Kelas bawah bawah Pelapisan  di  atas  digambarkan  dalam  bentuk  ketucut,  hal  ini  berkaitan  dengan
jumlah  warga  masyarakat  yang  berada  dalam  setiap  kelas.  Semakin  tinggi  kelas,  maka semakin sedikit warga masyarakat yang termasuk di dalamnya. Hal ini tidak hanya berlaku
pada  stratifikasi  atas  dasar  kriteria  ekonomi  saja,  melainkan  juga  pada  bentuk-bentuk stratifikasi yang lain, seperti stratifikasi berdasarkan kriteria sosial dan politik.
2. Stratifikasi Sosial Berdasarkan pada Kriteria Sosial Jenis  stratifikasi  ini  mengarah  pada  pengelompokan  masyarakat  menurut  nilai
status.  Tinggi  rendahnya  status  seseorang  ditentukan  oleh  tingkat  penghormatan  atau prestisenya di masyarakat. Biasanya seseorang tidak hanya memiliki satu kedudukan saja
karena  ia  terlibat  tidak  hanya  dengan  satu  pola  hubungan  sosial,  melainkan  dengan
beberapa  pola  hubungan  sekaligus.  Robert  M.Z.  Lawang  mengemukakan  bahwa  status
mempunyai dua pengertian yang ditinjau secara objektif dan subjektif. 1 Secara Objektif
Status  merupakan  suatu  tatanan  order  hak  dan  kewajiban  secara  hierarki dalam  struktur  formal  organisasi.  Misalnya:  status  kepala  sekolah  atau  ketua
organisasi  massa,  status  tersebut  merupakan  sekumpulan  hak  dan  kewajiban  yang tidak dipengaruhi oleh siapa yang menduduki atau menyandang status tersebut.
2 Secara Subjektif Status  merupakan  hasil  penilaian  orang  lain  terhadap  diri  seseorang  yang
dengan siapa ia berhubungan. Hasil penilaian tersebut adalah seseorang lebih tinggi, lebih  rendah  atau  sama  kedudukannya  dengan  orang  yang  berhubungan  sosial
dengannya.  Tinggi-rendah  kedudukan  seseorang  akan  tergantung  penilaian  orang
lain. Talcott Parsons menyebutkan lima kriteria yang menentukan tinggi rendahnya