THE COMPARISON OF VALUE AT RISK ESTIMATIONS AT JII INDEX AND LQ45 INDEX WITH HISTORICAL SIMULATION METHOD FOR CORPORATIONS LISTED AT JII INDEX AND LQ45 INDEX IN 2010-2011

(1)

ii

THE COMPARISON OF VALUE AT RISK ESTIMATIONS AT JII INDEX AND LQ45 INDEX WITH HISTORICAL SIMULATION

METHOD FOR CORPORATIONS LISTED AT JII INDEX AND LQ45 INDEX IN 2010-2011

By

RINI ASTUTI

Value at risk is a risk measurement quantitatively to estimate maximum lost potentials that may occur in the future in certain period of time and in particular trust level in normal market conditions. The objective of this research is to find out the difference of risks at JII and LQ45 indices. VaR values of each index were compared in this research. Samples were corporations listed at JII and LQ45 indices in 2010-2011. This research used historical simulation with trust level of 95%. Before estimating VaR values of each index, normality test to find out whether returns of each index were distributed normally was conducted.

The VaR values were estimated for the next 30 days time horizon and during two years. The results showed that there were risk differences between JII and LQ45 indices. In other words, investing either in JII or LQ45 indices possesses the same risks of returns.


(2)

iii

PERBANDINGAN PERHITUNGANVALUE AT RISKPADA INDEKS JII DAN INDEKS LQ45 DENGAN METODE SIMULASI HISTORIS STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS JII

DAN INDEKS LQ45 PERIODE 2010-2011

Oleh

RINI ASTUTI

Value at Risk merupakan pengukuran risiko secara kuantitatif yang mengestimasi potensi kerugian maksimal yang mungkin terjadi pada masa datang yang akan dihadapi pada jangka waktu tertentu dan pada tingkat kepercayaan tertentu pada kondisi pasar yang normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan risiko pada indeks JII dan indeks LQ45. Dalam penelitian ini yang dibandingkan adalah nilai VaR dari masing-masing indeks. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di indeks JII dan indeks LQ45 periode 2010-2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simulasi historis, dan dengan tingkat kepercayaan 95%. Sebelum menghitung nilai VaR dari masing-masing indeks terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, yang mana untuk mengetahui apakah return dari masing-masing indeks terdistribusi dengan normal.

Nilai VaR dihitung dalamtime horizon30 hari kedepan, dan nilai VaR selama dua tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan risiko antara indeks JII dan indeks LQ45. Oleh karena itu dengan kata lain berinvestasi pada indeks JII dan indeks LQ45 mempunyaireturndan risiko yang sama.


(3)

1.1 Latar Belakang

Pasar modal kini telah menjadi tren investasi yang menarik untuk para investor dalam menanamkan modalnya. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Bagi dunia usaha, pasar modal dapat dijadikan sarana untuk menawarkan berbagai macam efek sesuai dengan kebutuhan dana yang diperlukan dengan tingkat biaya dana yang relatif murah.

Seorang investor saat ingin menanamkan investasi pada saham-saham tertentu, tentunya tujuan utama investor tersebut yaitu mendapatkan return yang maksimal. Ketika seorang investor mengharapkan keuntungan yang tinggi maka ia harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula. Karena pada hakikatnyareturnberbanding lurus dengan risiko yaitu pada saatreturntinggi maka risiko pun tinggi. Maka hal yang perlu dipikirkan oleh investor yaitu bagaimana berinvestasi pada saham yang dapat menghasilkanreturn tinggi dengan risiko minimum. Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham. Beberapa indeks di Indonesia saat ini diantaranya IHSG, LQ45, JII, Kompas 100, dan Sri-Kehati. Indeks LQ45 merupakan gabungan dari saham-saham yang liquid dan bersifat konvensional, sedangkan indeks JII yaitu saham-saham yang berbasis syariah. Dalam penelitian ini menggunakan sampel perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan indeks LQ45 karena ingin membandingkan lebih besar risiko berinvestasi pada indeks konvensional atau pada


(4)

Tabel 1.1

Data Perusahaan Indeks JII Tahun 2010-2011 NO Kode

Emiten

Nama Perusahaan Return Risiko 1. AKRA AKR Corporindo Tbk. 1,002151 0,024419995 2. BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. 0,998906 0,032054067 3. HRUM Harum Energy Tbk 1,001166 0,028937537 4. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 1,000929 0,021741837 5. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk. 1,002528 0,031175567 6. TRAM Trada Maritime Tbk. 1,001604 0,024653224 Rata-rata risiko 0,027163705 Sumber:Yahoo finance

Pada tabel 1.1 terlihat bahwa risiko terbesar yaitu terdapat pada perusahaan Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. sebesar 0,032054067, sedangkan rata-rata untuk risiko pada indeks JII yaitu sebesar 0,023283175.

Tabel 1.2

Data perusahaan Indeks LQ45 Tahun 2010-2-11 NO Kode

Emiten

Nama Perusahaan Return Risiko 1. ASRI Alam Sutera Reality Tbk. 1,003536 0,032335067 2. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 1,003804 0,03377702 3. GGRM Gudang Garam Tbk. 1,00237 0,023581132 4. GJTL Gajah Tunggal Tbk. 1,004554 0,035875864 5. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 1,001858 0,019214048 6. KLBF Kalbe Farma Tbk. 1,002252 0,02526083

Rata-rata risiko 0,02834066 Sumber:Yahoo Finance

Pada tabel 1.2 terlihat bahwa risiko terbesar yaitu terdapat pada perusahaan Gajah Tunggal Tbk. sebesar 0,035875864. Sedangkan rata-rata untuk risiko pada indeks LQ45 yaitu sebesar 0,027429425. Berdasarkan penjelasan tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa risiko saat di indeks LQ45 lebih besar dibandingkan indeks JII. Namun, risiko di atas hanya berdasarkan standar deviasi yang mana tidak menunjukkan berapa besar kerugian yang akan ditanggung pada masa datang. Salah satu cara untuk mengukur risiko adalah dengan metodeValue at Risk(VaR). VaR merupakan pengukuran risiko secara kuantitatif yang mengestimasi potensi kerugian


(5)

tertentu pada kondisi pasar yang normal (Best, 1998 dalam Sartono, 2006). Tingkat kepercayaan yang digunakan untuk menghitung VaR yaitu sebesar 95% berdasarkan ketetapan ilmu sosial dengan tingkat toleransi kesalahan sebesar 5%. Fardiansyah (2006) menyatakan pengukuran risiko dengan metode VAR saat ini sangat populer digunakan secara luas oleh industri keuangan di seluruh dunia.

VaR juga memberikan estimasi kemungkinan atau probabilitas mengenai timbulnya kerugian yang jumlahnya lebih besar daripada angka kerugian yang telah ditentukan. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak didapat dari metode-metode pengukuran risiko secara tradisional. VaR juga memperhatikan perubahan harga aset-aset yang ada dan pengaruhnya terhadap aset-aset yang lain. Salah satu metode untuk menghitung VaR yaitu metode simulasi historis. Metode simulasi historis tidak berasumsi distribusi normal, tetapi menggunakan distribusi empiris dari realisasi historis pada suatu waktu yang ditentukan. Lazim dianggap dibutuhkan data harian dua-tiga tahun untuk menghasilkan hasil berarti. Sekurang-kurangnya dibutuhkan data 250 hari terakhir (satu tahun) dan dihitung persen perubahannya (Jorion 2001 dalam Nurhayanto 2011).

Maruddani dan Purbowati (2009) menyatakan bahwa VaR portofolio lebih rendah dari VaR masing-masing aset.Hal ini disebabkan oleh efek diversifikasi dimana terjadi efek mengompensasi antar aset sehingga dapat menurunkan nilai risiko. Efek diversifikasi akan semakin bernilai besar jika korelasi antar aset rendah. Kahar (2009) dari perhitungan VAR yang dilakukan dengan memakai metode volatilitas standar deviasi dan Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) dapat diterima perhitungan VARnya. Kemudian dilakukan


(6)

sebagian besar kewajiban atau arus kas keluar yang dimiliki oleh bank akan jatuh tempo dalam waktu yang lebih singkat dari asset atau arus kas masuk yang dimiliki bank.

Khairunnisa (2007), melakukan penelitian penghitungan taksiran nilai VaR dengan metode simulasi historis yang diterapkan pada data kecil memerlukan bootstrap dalam prosesnya. Yang harus dilakukan untuk mendapatkan taksiran VaR adalah membangun sampel-sampel bootstrap melalui pengambilan ulang sampel dengan pengembalian pada sampel awal, dengan pengulangan paling sedikit 500 kali.Kemudian tentukan taksiran untuk rata-rata dan kuantil dari sampel bootstrap. Akhirnya, gunakan taksiran ini untuk memperoleh nilai taksiran VaR. Hasil penelitian yang dilakukan Sartono (2006) dengan metode simulasi historis bahwa tidak ada perbedaan nilai VaR simulasi historis antara portofolio hasil metode Mean-Variance dan Mean Absolute Deviation. Karena perhitungan nilai VaR simulasi historis menggunakan data-data historis yang aktual, dapat dikatakan bahwa nilai VaR yang dihasilkan pada metode ini lebih akurat bila dibandingkan dengan nilai VaR hasil metode delta normal.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, maka dalam penelitian ini juga akan menggunakan metode simulasi historis. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian-penelitian terdahulu dalam hal metode yang digunakan yaitu metode simulasi historis untuk mengetahui nilai VaR. Sedangkan perbedaannya terutama terletak pada sampel yang digunakan yaitu saham-saham yang tergabung dalam indeks JII dan indeks LQ45 selama periode tahun 2010-2011. Hal ini lah yang menjadi dasar untuk dilakukannya penelitian dengan judul Perbandingan


(7)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Berapakah besarnya potensi kerugian maksimum atau nilaiValue at Riskuntuk investasi pada indeks JII dan indeks LQ45?

2. Apakah ada perbedaan nilaiValue at Riskantara indeks JII dan indeks LQ45? 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjelasan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui besarnya potensi kerugian maksimum atau nilai Value at Risk untuk investasi pada indeks JII dan indeks LQ45.

2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan nilai Value at Risk antara indeks JII dan indeks LQ45.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi investor, untuk memberikan sumbangan pemikiran dan informasi kepada investor untuk mengendalikan risiko dimasa yang akan datang. Sehingga investor dapat membuat keputusan secara cepat, tepat dan akurat sebelum potensi kerugian terjadi.

2. Bagi masyarakat, untuk meningkatkan pembelajaran mengenai investasi dan risiko pada saham.


(8)

(9)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Investasi

Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu untuk memperoleh hasil yang maksimal dari kekayaan atau aset yang ditanam (Hartono, 2000). Menurut Tandelilin (2010) investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara yang lain. Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain. Investasi merupakan suatu kegiatan menyalurkan dana dengan mengharapkan keuntungan di masa yang akan datang. Alasan seseorang melakukan investasi sebagai berikut (Tandelilin, 2010):

a. Produktivitas seseorang yang terus mengalami penurunan

b. Tidak menentunya lingkungan perekonomian sehingga memungkinkan suatu saat penghasilan jauh lebih kecil dari pengeluaran

c. Kebutuhan-kebutuhan yang cenderung mengalami peningkatan

Dalam aktivitasnya investasi dikenal dalam dua kegiatan utama (Tandelilin, 2010) yaitu:


(10)

1. Investasi dalam bentuk penempatan pada investasi nyata (real investment) yang secara umum mencakup aset berwujud, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, logam mulia.

2. Investasi pada aset keuangan (financial asset) dalam bentuk deposito, saham, reksadana, obligasi atau surat utang negara lainnya.

Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut investor. Investor dapat digolongkan menjadi dua yaitu investor perorangan yang terdiri dari individu-individu yang melakukan kegiatan investasi untuk kepentingan dirinya sendiri. Investor institusional merupakan investor yang terbentuk badan hukum seperti perusahaan asuransi, perbankan, pegadaian, lembaga dana pensiun dan perusahaan-perusahaan jasa keuangan lainnya (Santoso, 2000). Untuk mencapai suatu efektivitas dan efisiensi dalam keputusan investasi terdapat beberapa tujuan dalam melakukan investasi (Tandelilin, 2010) yaitu:

1. Terciptanya keuntungan dalam investasi yang berkesinambungan.

2. Mendapat kesejahteraan atau kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

3. Dapat membantu untuk mengurangi tekanan inflasi. 4. Dorongan untuk menghemat pajak.

Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berjalan secara terus menerus sampai dengan dicapainya suatu hasil investasi yang terbaik. Secara umum proses investasi meliputi lima tahap yaitu (Tandelilin, 2010):

1. Menetapkan sasaran investasi

Pada tahap ini investor menetapkan tujuan investasinya yang diikuti dengan penetapan seberapa besar aset yang akan dialokasikan. Tujuan masing-masing


(11)

investor berbeda-beda tergantung pada keputusan dan arahan investasi yang ditetapkan.

2. Menentukan kebijakan investasi

Kebijakan investasi mencakup tugas pendistribusian dana yang dimiliki ke berbagai kelas aset yang tersedia seperti saham, obligasi, real estate, atau pada surat-surat berharga lainnya. Investor perlu memperhatikan batasan-batasan yang dapat mempengaruhi kebijakan investasi.

Investor tidak hanya menetapkan bahwa tujuan investasi yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, karena adanya korelasi positif antara besarnya return yang diharapkan dengan risiko yang harus ditanggung. Sehingga dalam investasi bias saja timbul kerugian yang sebanding denganreturnyang dihasilkan.

3. Menetapkan strategi portofolio

Terdapat dua strategi yang dapat dipilih yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif mencakup kegiatan pemanfaatan informasi dan melakukan peramalan untuk mendapatkan kombinasi portofolio yang jauh lebih baik. Strategi portofolio pasif mencakup kegiatan investasi yang sejalan dengan kinerja indeks pasar.

4. Memilih aset

Dalam kegiatan pemilihan aset, tujuannya untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien. Portofolio yang efisien dihasilkan dari portofolio yang menawarkan harapan return tinggi dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan harapan return tertentu dengan tingkat risiko yang rendah.


(12)

Tahap ini mencakup penetapan metode pengukuran kinerja portofolio dan pembanding hasil dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses benchmarking. Proses benchmarking biasanya dilakukan terhadap indeks portofolio pasar dibandingkan dengan capaian kinerja portofolio yang dihasilkan secara aktual.

Jadi yang dimaksud dengan investasi yaitu penundaan konsumsi untuk mendapatkan keuntungan dimasa mendatang.

2.2 Pasar Modal

Pasar modal menurut Tandelilin (2010) adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas. Peranan pasar modal dilihat dari ekonomi makro adalah sebagai suatu piranti untuk melakukan alokasi sumber daya ekonomi secara optimal. Kelebihannya lagi, dibanding kredit perbankan bahwa pasar modal merupakan sumber pembiayaan yang tidak menimbulkan inflatoir. Sumber daya ekonomi yang sudah ada melalui pasar modal dialokasikan sedemikian rupa sehingga kedudukan berubah yaitu dari titik Pareto Inefficiency menjadi ke titik Pareto Efficiecy. Ini dapat terjadi apabila informasi yang tersedia di pasar modal cepat, tepat, dan akurat (Anoraga, 2000).

Pasar modal menyediakan berbagai alternatif investasi lainnya seperti menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan sebagainya. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti Obligasi, saham dan lainnya. (Rusdin,2005). Dilihat dari pengertian akan pasar


(13)

modal diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat. Untuk menarik pembeli dan penjual untuk berpartisipasi, pasar modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan pembeli dapat membeli surat berharga dengan cepat. Pasar modal dikatakan efisien jika harga dari surat-surat berharga mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat (Hartono,2010). Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder (Hartono, 2010):

1. Pasar Perdana (Primary Market)

Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.


(14)

Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investorsetelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan. Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas.

Menurut Tandelilin (2010) tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu: 1. Bursa regular

Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Indonesia (BEI)

2. Bursa parallel

Bursa paralel atauover the counteradalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dandiselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counterkarena pertemuan antara penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker atau dealer.

Jadi, yang dimaksud dengan pasar modal yaitu suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi.


(15)

Menurut Hartono (2010) return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized return) danreturn ekspektasi (expected return). Returnrealisasi (realized return) yaitu return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung menggunakan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasi juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa datang. Sedangkan return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi,returnekspektasi sifatnya belum terjadi.

Penghitunganreturndapat menggunakan rumus sebagai berikut:

=

Dimana :

Ln : Logaritma natural Ht : Harga saham periode t Ht-1 : Harga saham periode t-1

Dalam melakukan investasi investor dihadapkan pada ketidakpastian (uncertainty) antarareturnyang akan diperoleh dengan risiko yang akan dihadapinya. Semakin besar return yang diharapkan dari investasi, semakin besar pula risikonya, sehingga dikatakan bahwa ekspektasi return memiliki hubungan positif dengan risiko. Risiko yang lebih tinggi biasanya dihubungkan dengan peluang untuk mendapatkan return yang lebih tinggi pula (high risk high return, low risk low return). Tetapireturnyang tinggi tidak selalu harus disertai dengan investasi yang berisiko. Hal ini bisa saja terjadi pada pasar yang tidak rasional (Hanafi, 2010).


(16)

Return yang diterima oleh investor di pasar modal dibedakan menjadi dua jenis yaitu current income (pendapatan lancar) dan capital gain atau loss capital (keuntungan selisih harga). Current income adalah keuntungan yang didapat melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti dividen. Keuntungan ini biasanya diterima dalam bentuk kas atau setara kas sehingga dapat diuangkan secara cepat. Misalnya, dividen saham yaitu dibayarkan dalam bentuk saham yang bisa dikonversi menjadi uang kas dengan cara menjual saham yang diterimanya, sedangkan capital gain merupakan selisih laba yang dialami oleh pemegang saham karena harga saham sekarang relatif lebih tinggi dibandingkan harga saham sebelumnya. Jika harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga saham periode sebelumnya (Pt-1) maka pemegang saham mengalami capital gain. Jika yang terjadi sebaliknya maka pemegang saham akan mengalamicapital loss. Jadi, yang dimaksud denganreturnyaitu hasil yang diperoleh dari invetasi (Hanafi, 2010).

2.4 Saham

Saham merupakan bukti penyertaan modal di suatu perusahaan atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu saham (Fakhruddin, 2008). Klasifikasi saham dapat dibedakan atas beberapa hal (Fakhruddin, 2008):

a. Cara peralihan hak, ditinjau dari cara peralihannya saham dibedakan atas: 1. Saham atas unjuk (bearer stock) artinya pada saham tersebut tidak tertulis

nama pemiliknya agar tidak mudah dipindah tangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum siapa yang memegang saham tersebut maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak ikut hadir dalam RUPS.


(17)

2. Saham atas nama (registered stock) merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

b. Hak tagihan atau klaim, jika ditinjau dari segi kemampuan dalam hal klaim maka saham terbagi atas:

1. Saham biasa (common stock) merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Saham biasa merupakan saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar.

2. Saham preferen (preferred stock) adalah penanaman modal atau kepemilikan pada suatu perusahaan pada tingkat terbatas. Sebagai pemegang saham preferen investor tersebut tidak memiliki hak suara dalam RUPS namun, investor akan mendapatkan dividen tetap dalam presentase tertentu yang pelaksanaan pembayarannya lebih diutamakan dibandingkan dividen saham biasa (Tambunan, 2008).

c. Kinerja saham jika dilihat dari kinerja perdagangan saham biasa maka saham dapat dikategorikan atas:

1. Blue-Chip stock, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industry sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam membayar dividen.

2. Income stock, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.


(18)

3. Growth stock, yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industry sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.

4. Speculative stock, yaitu saham dari suatu perusahaan yang tidak bias secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemampuan penghasilan yang tinggi di masa dating eskipun belum pasti.

5. Counter cyclical stock, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Saat resesi ekonomi harga saham ini tetap tinggi dimana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi dimana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat dan selalu dibutuhkan masyarakat seperti rokok,consumer good.

Menurut Fakhruddin dan Hadianto (2001) pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu:

1. Dividen

Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa:


(19)

a. Dividen tunai, yaitu dividen yang berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham yang diberikan perusahaan penerbit saham kepada investor.

b. Dividen saham, yaitu setiap pemegang saham diberikan dividen berupa sejumlah saham, sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang investor akan bertambah dengan adanya pembagian saham tersebut. 2. Capital Gain

Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gainterbentuk dengan adanya pembagian saham tersebut.

3. Saham Bonus (jika ada)

Merupakan saham yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana.

Jadi saham yaitu satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.

2.5 Harga Saham

Pada dasarnya harga saham ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran terhadap saham tersebut. Apabila permintaan terhadap saham tertentu lebih besar dibandingkan dengan penawaran, maka harga saham akan cenderung naik. Sebaliknya, apabila jumlah penawaran lebih besar dari permintaan maka harga saham tersebut mengalami penurunan. Aksi jual dan beli terjadi apabila ada


(20)

informasi tertentu mengenai emiten ataupun kondisi teknis dan lingkungan yang digunakan oleh investor dalam pengambilan keputusan (Sartono, 1997). Keseimbangan harga terjadi pada saat kurva penawaran dan permintaan agregat berpotongan pada suatu titik. Karena kurva penawaran bersifat tetap maka pergerakan harga saham diakibatkan oleh pergerakan (pergeseran) kurva permintaan. Apabila kurva permintaan naik, maka keseimbangan baru terjadi pada harga yang lebih tinggi (harga naik), dan apabila permintaan turun maka harga turun. Jadi perilaku harga suatu saham merupakan cermin permintaan agregat dari para investor (Nainggolan, dkk., 2007). Jadi harga saham yaitu harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham adalah (Tambunan, 2008):

1. Faktor fundamental, yaitu faktor-faktor yang menyangkut keberadaan emiten, antara lain meliputi kinerja perusahaan, manajemen, penggunaan teknologi, jenis industri, serta faktor fundamental lainnya.

2. Faktor teknis, beberapa faktor teknis yang dianggap berpengaruh terhadap pergerakan harga saham yang diperoleh di lantai bursa meliputi fluktuasi kurs, volume perdagangan, perilaku massa (mass behavior) apakah optimis ataukah pesimis, dan lain-lain.

3. Faktor ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah faktor lingkungan perusahaan atau faktor risiko perusahaan, yang meliputi kondisi sosial, ekonomi, peraturan pemerintah, stabilitas politik, keamanan, dan lain-lain.


(21)

Pergerakan harga saham setiap detik selalu dipelajari oleh banyak day trader.Day traderbanyak menggunakan analisis teknis untuk mempelajari gerak harga saham dari waktu ke waktu sehingga menemukan sebuah pola pergerakan harga pasar. Model ini cukup namun ketika kondisi ekonomi sedang bergejolak, analisis teknis rawan melakukan kesalahan estimasi, karena pergerakan harga tidak dipengaruhi oleh harga masa lalu, tetapi oleh faktor mikro atau makro yang tidak dapat diprediksi (unpredictable) (Samsul, 2006).

2.6 Probabilitas

Menurut Santoso (2009) probabilitas didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian, suatu ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidak pastian suatu peristiwa (event) yang akan terjadi di masa mendatang. Rentangan probabilitas antara 0 sampai dengan 1. Jika kita mengatakan probabilitas sebuah peristiwa adalah 0, maka peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi. Dan jika kita mengatakan bahwa probabilitas sebuah peristiwa adalah 1 maka peristiwa tersebut pasti terjadi. Serta jumlah antara peluang suatu kejadian yang mungkin terjadi dan peluang suatu kejadian yang mungkin tidak terjadi adalah satu, jika kejadian tersebut hanya memiliki 2 kemungkinan kejadian yang mungkin akan terjadi. Probabilitas memiliki beberapa fungsi antara lain (Santoso, 2009):

1. Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat. Pengambilan keputusan yang lebih tepat dimagsudkan tidak ada keputusan


(22)

yang sudah pasti karena kehidupan mendatang tidak ada yang pasti kita ketahui dari sekarang, karena informasi yang didapat tidaklah sempurna.

2. Dengan teori probabilitas kita dapat menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis yang terkait tentang karakteristik populasi.

Menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis (perkiraan sementara yang belum teruji kebenarannya) yang terkait tentang karakteristik populasi pada situasi ini kita hanya mengambil atau menarik kesimpulan dari hipotesis bukan berarti kejadian yang akan dating kita sudah ketehaui apa yang akan tertjadi. 3. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari

suatu populasi.

Jadi yang dimaksud dengan probabilitas yaitu peluang atau kemungkinan terjadinya suatu peristiwa.

2.7 Risiko

Menurut Sundjaja dan Barlian (2003) risiko yaitu kemungkinan adanya kerugian atau variabilitas pendapatan dihubungkan dengan aktiva tertentu. Penyimpangan standar atau deviasi standar merupakan pengukuran yang digunakan untuk menghitung risiko, selain deviasi standar risiko juga dapat dinyatakan dalam bentuk varian (variance) (Hartono,2010). Risiko biasanya dihitung menggunakan standar deviasi:

1 )

( 2

n Ri i R

...(2.2)


(23)

2 =

variance

= standard deviation

n-1 = jumlah hari dikurangi satu

Secara ringkas manajemen risiko dapat dilakukan melalui proses-proses sebagai berikut (Hanafi, 2007):

1. Identifikasi risiko

Identifikasi risiko dilakukan untuk mengidentifikasi risiko-risiko apa sajayang dihadapi oleh suatu perusahaan. Ada beberapa teknik untuk mengidentifikasi risiko, misalnya dengan menelusuri sumber risiko sampai terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan. Dalam dunia perbankan bank menghadapi risiko terutama adalah risiko kredit (kemungkinan debitur tidak melunasi hutangnya). Untuk bank yang juga aktif melakukan perdagangan sekuritas, maka bank tersebut juga akan menghadapi risiko pasar.

2. Evaluasi dan pengukuran risiko

Langkah berikutnya adalah mengukur risiko tersebut dan mengevaluasi risiko tersebut. Tujuan evaluasi risiko adalah untuk memahami karakteristik risiko dengan lebih baik. Jika kita memperoleh pemahaman yang lebih baik, maka risiko akan lebih mudah dikendalikan. Evaluasi yang lebih sistematis dilakukan untuk mengukur risiko tersebut. Ada beberapa teknik untuk mengukur risiko tergantung jenis risiko tersebut. Sebagai contoh untuk mengukur risiko pasar dapat dilakukan dengan mengunakan teknik VaR.

3. Pengelolaan Risiko

Setelah analisis dan evaluasi risiko dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengelola risiko. Risiko harus dikelola karena jika seandainya suatu


(24)

perusahaan gagal mengelola risiko, konsekuensinya adalah perusahaan bisa mengalami kerugian yang cukup besar. Risiko bisa dikelola dengan berbagai cara, seperti :

1. Penghindaran, cara paling mudah dan aman untuk mengelola risiko adalah dengan menghindari risiko tersebut. Tetapi cara seperti ini sering kali tidak memberikan hasil yang optimal.

2. Ditahan (retention), dalam beberapa situasi akan lebih baik jika kita menghadapi sendiri risiko tersebut dengan menahan risiko atau risk retention.

3. Diversifikasi, diversifikasi dapat diartikan sebagai penyebaran eksposure yang kita miliki sehingga tidak terkonsentrasi pada satu atau dua eksposure saja.

4. Transfer Risiko, jika kita tidak ingin menanggung risiko tertentu, kita bisa mentransfer risiko tersebut ke pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut.

Menurut Ali (2006), dalam bidang perbankan menghadapi sepuluh jenis risiko utama, meliputi:

1. Interest Rate Riskyang terjadi sebagai akibat dari terdapatnyamismatchedatas Maturitiespadainterest rate related productdi sisi aktiva dan pasiva neraca. 2.Market Risk yang menyerangtrading book banksebagai akibat dari terjadinya

perubahan interest rates, exchange rates, dan berbagai jenis harga produk lainnya yang terdapat pada sisi aktiva dan pasiva.

3.Credit Risk yang terjadi sebagai akibat dari tidak dapat dilunasinya pokok dan bunga piutang bank secara penuh yang bersumber pada cash flow pinjaman maupun berbagai bentuk sekuritas lainnya yang menjadi tagihan bank.


(25)

4. Off-Balance-Sheet Risk adalah risiko yang bersumber dari kegiatan yang berkaitan dengan contingent dan commitment asset serta liabilities seperti tercatat dalamoff-balance-sheet bank.

5. Technology Riskyang terjadi ketika technological investments yang dilakukan bank ternyata tidak membuahkananticipated cost saving.

6. Operational Risk terjadi bila existing technology, auditing, monitoring, dan supporting systems lainnya dalam kegiatan operasional bank tidak efektif berfungsi (malfunction) atau mengalami hambatan bahkan kerusakan total (breakdown).

7.Foreign Exchange Riskadalah risiko yang timbul sebagai akibat dari perubahan nilai tukar mata uang asing (foreign exchange rate) yang berpengaruh pada besaran nilai asset serta liabilities bank yang terutama komposisinya didominasi olehnon-domestic currencies.

8. Country atauSovereign Risk adalah risiko yang terjadi bila pelunasan kembali pinjaman kepada foreign lenders atau investors terkendala oleh adanya pembatasan (restrictions) intervensi (interventions) ataupun campur tangan (interference) dariforeign governments.

9. Liquidity Risk yang timbul sebagai akibat dari terjadinya penarikan besar-besaran dalam waktu yang singkat utang-utang bank (liability withdrawals) 10.Insolvency Risk adalah risiko yang bersumber dari terjadinya penurunan drastis

nilai aset bank yang menyebabkan turunnya permodalan bank yang tidak mampu meng-offsetnya. Untuk kebanyakan perusahaan, market risk menempati urutan teratas risiko yang diperhatikan. Dan obligasi merupakan produk yang dikategorikan memiliki risiko pasar. Hal tersebut disebabkan harga obligasi dipengaruhi oleh faktor nilai tukar dan perubahan suku bunga.


(26)

2.8 Value at Risk

Value at Risk merupakan suatu metode pengukuran risiko secara statistik yang memperkirakan kerugian maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada tingkat kepercayaan (level of confidence) tertentu (Best, 1998 dalam Sartono, 2006). VaR dapat di definisikan sebagai estimasi kerugian maksimum yang akan didapat selama periode waktu (time period) tertentu dalam kondisi pasar normal pada selang kepercayaan (confidence interval) tertentu (Jorion, 2001 dalam Nurhayanto, 2011). Teknik perhitungan VaR bisa menggunakan metode historis, metode analitis, dan simulasi Monte-Carlo. Metode historis menggunakan data historis (data masa lalu) untuk menghitung VaR. Metode analitis menggunakan model tertentu untuk mengestimasi VaR. VaR Monte-Carlo menggunakan simulasi untuk perhitungan VaR-nya (Hanafi, 2007). Untuk menghitung VaR dengan metode simulasi historis menggunakan rumus sebagai berikut:

VaR = V0xPercentile5% x Dimana:

VaR : Potensi kerugian maksimal

V0 :Eksposure

Percentile5% :Returnke 5% dari data historis : Horizon waktu

Terdapat 4 langkah dalam menghitung VaR: 1. Menentukan horizon waktu pendugaan.


(27)

2. Memilih tingkat kepercayaan yang diharapkan.

3. Menentukan model volatilitas dan menghitung dugaan eksposur kerugian. 4. Perhitungan VaR

VaR merupakan kerugian maksimum yang tidak akan dilewati untuk suatu probabilitas dengan tingkat kepercayaan tertentu dalam periode waktu tertentu. VaR biasanya dihitung untuk periode 1 hari dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal ini dapat diartikan dengan tingkat kepercayaan 95% dalam jangka waktu 1 hari terdapat kemungkinan sebesar 5% bahwa perusahaan akan mengalami kerugian lebih besar dari nilai VaR (Jorion 2001 dalam Nurhayanto 2011). Terdapat beberapa penjabaran terminologi VaR terkait dengan penggunaan atau manfaatnya (Maruddani, 2009):

1. Pada umumnya nilai VaR merupakan particular amount of money yang merupakan jumlah kerugian maksimum yang mungkin terjadi pada suatu periode waktu tertentu dalam tingkat kepercayaan tertentu.

2. Adanya prosedur estimasi perhitungan nilai VaR yang mana meliputi data statistik ataupun prosedur matematika untuk menghitung nilai VaR.

3. Selain menghasilkan nilai VaR, penggunaannya lebih luas lagi yaitu dapat melakukan estimasi terhadap berbagai macam risiko.

Menurut Hanafi (2007) dalam melakukan estimasi volatilitas pada umumnya dikenal dua metode yaitu statistik dan metode simultan. VaR selalu diikuti dengan sebuah probabilitas yang mengatakan berapa kemungkinan bahwa kerugian akan lebih kecil dari jumlah yang ditetapkan. Pada dasarnya VaR merupakan kelanjutan dari teori portofolio, namun ada beberapa perbedaan antara VaR dengan teori portofolio antara lain (Nurhayanto, 2011):


(28)

1. Portofolio menginterpretasikan risiko dengan standar deviasireturn, sedangkan VaR menginterpretasikan dengan kerugian maksimal.

2. Dalam metode perhitungan selain menggunakan standar deviasi yang digunakan dalam teori portofolio, VaR juga menggunakan model historical simulationdan Monte Carlo.

3. Dalam penggunaan VaR lebih luas yaitu bukan hanya market risk tetapi juga dapat mengukur risiko-risiko lainnya, seperti risiko kredit dan risiko operasional.

4. VaR dapat mengakomodasi statistik problem seperti distribusi return yang tidak normal.

5. Dalam metode VaR dapat memperhitungkan atau mempertimbangkan keputusan investasi, lindung nilai (hedging), dan keputusan manajemen portofolio.

6. VaR menyediakan metodologi lebih lanjut untuk melakukan analisis terhadap manajemen risiko perusahaan secara keseluruhan, analisis tersebut dilakukan sesuai dengan lingkungan dan kondisi perusahaan.

Jadi yang dimaksud dengan VaR yaitu pengukuran risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang dengan tingkat kepercayaan tertentu.

2.9 Simulasi Historis

Menurut Hanafi, (2007) pendekatan metode simulasi historis merupakan model perhitungan menggunakan data historis (data masa lalu) untuk menghitung VaR. Dalam model simulasi historis merupakan model yang dapat langsung dilaksanakan untuk menghitung besarnya VaR. Model ini tidak membutuhkan asumsi mengenai normalitas data time series nya. Menentukan nilai volatilitas


(29)

yang merupakan perubahan harga sesuai dengan interval tingkat kepercayaan yang ditentukan. Sekurang-kurangnya dibutuhkan data 250 hari terakhir (satu tahun) dan dihitung persen perubahannya. VaR dengan simulasi historis adalah metode yang mengesampingkan asumsi returnyang berdistribusi normal maupun sifat linier antara return portofolio terhadap return aset tunggalnya. Nilai VaR digunakan untuk mengetahui perkiraan kerugian maksimum yang mungkin terjadi sehingga dapat untuk mengurangi risiko tersebut (Jorion 2001 dalam Nurhayanto 2011).

Tahapan untuk mengukur VaR pendekatan simulasi historis meliputi: 1. Menentukan rentang waktu harga saham yang akan digunakan 2. Menghitung return dari masing-masing saham

3. Mengurutkan return dari yang terkecil hingga return terbesar 4. Menetapkan tingkat kepercayaan

5. Menghitung nilai VaR

2.10 Penelitian Terdahulu

Sebelum penelitian ini dilaksanakan telah terdapat beberapa penelitian yang melakukan pengujian terhadap pengukuran VaR:

1. Maruddani dan Purbowati (2009) yang berjudul Pengukuran Value at Risk Pada Aset Tunggal dan Portofolio dengan Simulasi Monte Carlo. Menyatakan bahwa VaR portofolio lebih rendah dari VaR masing-masing aset. Hal ini disebabkan oleh efek diversifikasi dimana terjadi efek mengompensasi antar


(30)

aset sehingga dapat menurunkan nilai risiko. Efek diversifikasi akan semakin bernilai besar jika korelasi antar aset rendah.

2. Kahar (2009) Perhitungan Value at RiskPada Institusi Perbankan Berdasarkan Metode Variance Covariance. Yang mana hasil dari perhitungan VaR yang dilakukan dengan memakai metode volatilitas standar deviasi dan Exponentially Weighted Moving Average(EWMA) dapat diterima perhitungan VARnya. Kemudian dilakukan backtesting dan stresstesting untuk memverifikasi model atas penyimpangan yang terjadi. Besarnya potensi penurunan nilai MarketValue of Equity yang dimiliki bank disebabkan karena sebagian besar kewajiban atau arus kas keluar yang dimiliki oleh bank akan jatuh tempo dalam waktu yang lebih singkat dari asset atau arus kas masuk yang dimiliki bank.

3. Khairunnisa pada tahun 2007, dengan judul penghitungan taksiran Value at Risk dengan metode simulasi historis. Hasil nya yaitu penghitungan taksiran nilai VaR dengan metode simulasi historis yang diterapkan pada data kecil memerlukan bootstrap dalam prosesnya. Yang harus dilakukan untuk mendapatkan taksiran VaR adalah membangun sampel-sampel bootstrap melalui pengambilan ulang sampel dengan pengembalian pada sampel awal, dengan pengulangan paling sedikit 500 kali. Kemudian tentukan taksiran untuk rata-rata dan kuantil dari sampel bootstrap. Akhirnya, gunakan taksiran ini untuk memperoleh nilai taksiran VaR.

4. Devi (2010) aplikasi analisis risiko portofolio dengan metode varians kovarians pada harga penutupan saham harian PT Astra International Tbk dan PT Indosat Tbk. Dari penghitungan analisis risiko portofolio kedua saham tersebut diperoleh nilai portofolio VaR sebesar -0,03152 (tanda menunjukkan


(31)

kerugian) dengan tingkat kepercayaan 95 % yang artinya ada keyakinan sebesar 95% bahwa kerugian yang akan diderita investor pada portofolio tidak akan melebihi $315200 dalam jangka waktu satu hari setelah tanggal 28 Desember 2009 atau dengan kata lain dapat diartikan ada kemungkinan sebesar 3,152% bahwa kerugian investasi pada portofolio yang terdiri dari saham ASII dan ISAT sebesar $315200. Dan pada penghitungan kontribusi aset dalam VaR PT. Indosat memberikan kontribusi paling besar terhadap portofolio VaR sehingga dapat dilakukan pengurangan posisi pada saham ini untuk mengurangi risiko portofolio.

5. Sartono (2006) perhitungan Value at Risk Pada Institusi Perbankan Berdasarkan Metode Variance Covariance.Pada analisa hasil perhitungan nilai VaR dengan metode simulasi historis didapat bahwa tidak ada perbedaan nilai VaR simulasi historis antara portofolio hasil metodeMean-Variancedan Mean Absolute Deviation. Karena perhitungan nilai VaR simulasi historis menggunakan data-data historis yang aktual, dapat dikatakan bahwa nilai VaR yang dihasilkan pada metode ini lebih akurat bila dibandingkan dengan nilai VaR hasil metode delta normal.

6. Nestiana (2010) perbandingan tingkatrisikoinvestasi padabank BUMN dan bank Swasta dengan Menggunakan Metode historical simulation dan uji beda rata-rata dua objek. Dari perhitungan didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan risiko antara bank BUMN dan bank swasta. Dengan kata lain baik bank BUMN dan bank swasta memiliki risiko yang sama.


(32)

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

NO Nama Tahun Judul Penelitian Hasil 1. Maruddani dan

Purbowati

2009 PengukuranValue at RiskPada Aset Tunggal dan Portofolio dengan Simulasi Monte Carlo.

VaRportofolio lebih rendah dariVaRmasing-masing aset. 2. Kahar 2009 PerhitunganValue at

RiskPada Institusi Perbankan Berdasarkan MetodeVariance Covariance.

Dari perhitunganVaRyang dilakukan dengan memakai metode volatilitas standar deviasi danExponentially Weighted Moving Average

(EWMA) dapat diterima perhitungan VARnya.Besarnya potensi penurunan nilaiMarket Value of Equityyang dimiliki bank disebabkan karena sebagian besar kewajiban atau arus kas keluar yang dimiliki oleh bank akan jatuh tempo dalam waktu yang lebih singkat dari asset atau arus kas masuk yang dimiliki bank.

3. Khairunnisa 2007 Penghitungan taksiran

Value at Riskdengan metode simulasi historis.

penghitungan taksiran nilai VaR dengan metode simulasi historis yang diterapkan pada data kecil memerlukan

bootstrapdalam prosesnya. Yang harus dilakukan untuk mendapatkan taksiran VaR adalah membangun sampel-sampelbootstrapmelalui pengambilan ulang sampel dengan pengembalian pada sampel awal, dengan

pengulangan paling sedikit 500 kali. Kemudian tentukan taksiran untuk rata-rata dan kuantil dari sampelbootstrap. Akhirnya, gunakan taksiran ini untuk memperoleh nilai taksiran VaR.

4. Devi 2010 Analisis Risiko Portofolio dengan Metode Varians Kovarians

Nilai portofolioVaRsebesar -0,03152 (tanda menunjukkan kerugian) dengan tingkat kepercayaan 95 % yang artinya ada keyakinan sebesar 95% bahwa kerugian yang akan diderita investor pada

portofolio tidak akan melebihi $315200 dalam jangka waktu satu hari setelah tanggal 28 Desember 2009.

5. Sartono 2006 PerhitunganValue at RiskPada Institusi

nilai VaR dengan metode simulasi historis didapat bahwa


(33)

Perbankan Berdasarkan MetodeVariance Covariance.

tidak ada perbedaan nilai VaR simulasi historis antara portofolioportofolio hasil metodeMean-Variancedan

Mean Aabsolute Deviation. Karena perhitungan nilai VaR simulasi historis menggunakan data-data historis yang aktual, dapat dikatakan bahwa nilai VaR yang dihasilkan pada metode ini lebih akurat bila dibandingkan dengan nilai VaR hasil metode delta normal. 6. Nestiana 2010 Analisis Perbandingan

Tingkat Risiko Investasi

Pada Bank BUMN dan Bank SWASTA dengan Menggunakan MetodeValueat Risk

(VaR)

Dari perhitungan didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan risiko antara bank BUMN dan bank swasta. Oleh karena itu, dengan kata lain baik bank BUMN dan bank swasta memiliki risiko yang sama.

Sumber : Data Diolah

2.11 Kerangka Pemikiran

Investor dalam menanamkan modalnya harus mengetahu risiko yang akanditanggung, khususnya bagi investor yang ingin menanamkan modalnya dalam bentuk saham. Saham merupakan bukti penyertaan modal di suatu perusahaan atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu saham. Saham mempunyai sifat high-risk high-return, yang mana keuntungan yang tinggi akan disertai oleh risiko yang tinggi pula. Harga saham di pasar modal sangat berfluktuatif, sehingga mengharuskan investor untuk melakukan analisis sebelum melakukan investasi pada suatu saham untuk meminimalis kerugian yang akan ditanggung.

Terdapat beberapa metode untuk menghitung risiko. Tren saat ini yaitu Value at Risk (VaR) merupakan suatu metode pengukuran risiko secara statistik yang


(34)

memperkirakan kerugian maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada tingkat kepercayaan (level of confidence) tertentu. Salah satu metode untuk menghitung VaR yaitu dengan metode simulasi historis. Metode simulasi historis adalah pendekatan metode simulasi historis merupakan model perhitungan nilai VaR yang ditentukan oleh nilai masa lalu (histories) atas return asset yang dihasilkan. Jika diketahui atau dimiliki data base nilai historis masa lalu yang semakin banyak, maka hasil perhitungan nilai VaR yang dihasilkan akan semakin baik.

Alasan dipilihnya indeks JII dan indeks LQ45 sebagai sampel dalam penelitian ini yaitu untuk membandingkan besarnya VaR pada indeks yang bersifat syariah dan konvensional. Sebelum menghitung VaR terlebih dahulu adalah menghitung return dan risiko masing-masing saham. Dalam penelitian ini akan membandingkan nilai VaR pada indeksi JII dan LQ45. Maka sebelumnya akan terlebih dahulu melakukan rangking terhadap saham-saham yang terdapat dimasing-masing indeks, dengan tujuan akan mengambil enam saham dengan return terbesar. Setelah mendapatkan return masing-masing saham dan menghitung nilai VaR maka selanjutnya melakukan penghitungan menggunakan metode simulasi historis. Nilai eksposure dan VaR masing-masing saham pada indeks dihitung terlebih dahulu, kemudian diambil rata-rata untuk dibandingkan. Uraian diatas dapat digambarkan dalam bagan kerangka pikir berikut ini:

Mulai Penetapan dan Penentuan Data


(35)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

JII

LQ45

Menghitung Return dan Risiko Masing-Masing Saham

Menghitung NilaiVaR

Metode Simulasi Historis

Analisis


(36)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada indeks JII dan indeks LQ45 mengenai perhitungan nilai VaR dengan menggunakan metode simulasi historis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil perhitungan nilai VaR dari kedua indeks terlihat bahwa nilai rata-rata kerugian selama dua tahun lebih besar pada indeks JII dibandingkan indeks LQ45.

2. Berinvestasi baik di indeks JII maupun indeks LQ45 memiliki tingkat returndan risiko yang sama.


(37)

1. Untuk para peneliti selanjutnya, penelitian ini hanya menggunakan periode waktu sebanyak dua tahun. Oleh karena itu disarankan agar melakukan penelitian dengan periode waktu lebih dari dua tahun.

2. Bagi investor, agar menggunakan VaR dengan metode simulasi historis dalam menghitung risiko berinvestasi. Karena nilai risiko dengan VaR dapat diketahui dalam horizon waktu tertentu sehingga dapat memudahkan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey terhadap objek penelitian. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai hubungan antar fenomena yang diuji. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaaan. Penelitian deskriptif pada umumnya tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis (Arikunto, 1996).

Furchan (2004) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperimen.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Indeks JII dan Indeks LQ45 selama periode pengamatan tahun 2010-2011. Pemilihan sampel dalam penelitian dilakukan secara purposive judgement sampling, yaitu


(39)

merupakan metode pemilihan sampel dari populasi didasarkan atas pertimbangan atau indikator tertentu (Nazir, 1988 dalam Rosyidah, 2009). Kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di Indeks JII tetapi tidak terdapat di Indeks LQ45 dan sebaliknya selama periode 2010 sampai dengan 2011.

2. Perusahaan yang memilikireturn6 terbesar diantara semua saham.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, dari seluruh perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ45 maka diperoleh perusahaan-perusahaan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Saham dengan return terbesar yang terdaftar di Indeks JII selama periode 2010-2011

NO Kode Nama Emiten

1. AKRA AKR Corporindo Tbk.

2. BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. 3. HRUM Harum Energy Tbk.

4. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 5. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk. 6. TRAM Trada Maritime Tbk.

Sumber: Idx.co.id

Tabel 3.2

Saham dengan return terbesar yang terdaftar di Indeks LQ45 selama periode 2010-2011

NO Kode Nama Emiten

1. ASRI Alam Sutera Reality Tbk.

2. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 3. GGRM Gudang Garam Tbk.

4. GJTL Gajah Tunggal Tbk. 5. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 6. KLBF Kalbe Farma Tbk. Sumber: Idx.co.id


(40)

Konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Value at Risk

Value at Risk merupakan suatu metode pengukuran risiko secara statistik yang memperkirakan kerugian maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada tingkat kepercayaan (level of confidence) tertentu (Best, 1998 dalam Sartono, 2006). VaR dapat didefinisikan sebagai estimasi kerugian maksimum yang akan didapat selama periode waktu (time period) tertentu dalam kondisi pasar normal pada tingkat kepercayaan (confidence interval) tertentu (Jorion, 2001). Langkah-langkah untuk menghitung VaR yaitu :

1. Return

Setelah menentukan perusahaan-perusahaan yang akan menjadi sampel maka perlu menghitung return, lalu diurutkan mulai dari return terendah hinggareturntertinggi.

2. Eksposure

Eksposure adalah objek yang rentan terhadap risiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila resiko yang diprediksikan benar-benar terjadi.Eksposure yang paling umum berkaitan dengan ukuran keuangan, misalnya harga saham, laba, pertumbuhan penjualan dan sebagainya. 3. Tingkat Kepercayaan

Penentuan tingkat kepercayaan dalam menghitung VaR tergantung pada penggunaan VaR. Penentuan tingkat konfidensi berperan sangat penting karena hal tersebut dapat menggambarkan seberapa besar perusahaan tersebut mampu mengambil suatu risiko dengan harga kerugian melebihi VaR.Tingkat kepercayaan yaitu probabilitas dimana nilai VaR tidak akan melebihi kerugian maksimum. Semakin besar tingkat kepercayaan yang


(41)

diambil, semakin besar pula risiko dan alokasi modal untuk menutupi kerugian yang diambil.

4. Periode Waktu

Lamanya waktu yang digunakan untuk pengukuran risiko bergantung pada jenis bisnis perusahaan. Bila pergerakan faktor-faktor pasar untuk suatu jenis bisnis tertentu semakin dinamis, maka semakin singkat periode waktu yang digunakan dalam mengukur tingkat risiko yang dihadapi. Semakin statis faktor-faktor pasar suatu jenis bisnis tertentu, maka semakin lama periode waktu yang digunakan dalam mengukur tingkat risiko yang dihadapi.

3.5 Definisi Operasional

Indikator variabel pada perhitungan VaR adalah sebagai berikut :

Langkah pertama yang dilakukan yaitu menghitung VaR. VaR dihitung dengan menggunakan rumus:

VaR = V0xPercentile5% x Dimana :

VaR : Potensi kerugian maksimal

V0 :Eksposure

Percentile5% :Returnke 5% dari data historis

t : Horizon waktu

Untuk menghitung VaR perlu dilakukan langkah-langkah sebabgai berikut:


(42)

Eksposure adalah objek yang rentan terhadap risiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila risiko yang diprediksikan benar-benar terjadi. Eksposuredihitung dengan rumus:

×

Dimana:

P : Harga saham

Volume Saham : Volume saham

2. MenghitungReturn

Return masing-masing saham dihitung kemudian diurutkan dari return terendah kereturntertinggi.Returndihitung dengan menggunakan rumus:

=

Dimana :

Ln : Logaritma natural Ht : Harga saham periode t Ht-1 : Harga saham periodet-1.

3. Percentile

Dalam penelitian inipercentileyang digunakan yaitu 5%.

4. Risiko


(43)

1 )

( 2

n Ri i R

Dimana: 2

= variance

= standard deviation

n-1 = jumlah hari dikurangi satu

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa kuantitatif, yaitu metode analisis data dengan menggunakan teknik-teknik perhitungan statistik. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Simulasi Historis

Menurut Hanafi, (2007) pendekatan metode simulasi historis merupakan model perhitungan menggunakan data historis (data masa lalu) untuk menghitung VaR. Dalam model simulasi historis merupakan model yang dapat langsung dilaksanakan untuk menghitung besar nya VaR. Jika diketahui nilai historis masa lalunya semakin banyak, maka hasil perhitungan nilai VaR yang dihasilkan akan semakin baik. Dalam model simulasi historis merupakan model yang dapat langsung dilaksanakan untuk menghitung besar nya VaR. Model ini tidak membutuhkan asumsi mengenai normalitas data time series nya. Langkah-langkah dalam simulasi historis yaitu:


(44)

Setelah menentukan perusahaan-perusahaan yang akan menjadi sampel maka perlu menghitung return, lalu diurutkan mulai dari return terendah hinggareturntertinggi.

2. Eksposure

Eksposure adalah objek yang rentan terhadap risiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila risiko yang diprediksikan benar-benar terjadi.Eksposure yang paling umum berkaitan dengan ukuran keuangan, misalnya harga saham, laba, pertumbuhan penjualan dan sebagainya. 3. Tingkat Kepercayaan

Penentuan tingkat kepercayaan dalam menghitung VaR tergantung pada penggunaan VaR. Penentuan tingkat konfidensi berperan sangat penting karena hal tersebut dapat menggambarkan seberapa besar perusahaan tersebut mampu mengambil suatu risiko dengan harga kerugian melebihi VaR.Tingkat kepercayaan yaitu probabilitas dimana nilai VaR tidak akan melebihi kerugian maksimum. Semakin besar tingkat kepercayaan yang diambil, semakin besar pula risiko dan alokasi modal untuk menutupi kerugian yang diambil.

4. Periode Waktu

Lamanya waktu yang digunakan untuk pengukuran risiko bergantung pada jenis bisnis perusahaan. Bila pergerakan faktor-faktor pasar untuk suatu jenis bisnis tertentu semakin dinamis, maka semakin singkat periode waktu yang digunakan dalam mengukur tingkat risiko yang dihadapi. Semakin statis faktor-faktor pasar suatu jenis bisnis tertentu, maka semakin lama periode waktu yang digunakan dalam mengukur tingkat risiko yang dihadapi.


(45)

5. MenghitungValue at Risk

Untuk menghitung VaR menggunakan rumus sebagai berikut: VaR = V0xPercentile5% x

Dimana:

VaR : Potensi kerugian maksimal

V0 :Eksposure

Percentile5% :Returnke 5% dari data historis

t : Horizon waktu

6. MenghitungTime Horizon30 Hari Kedepan

Time horizon 30 hari kedepan yaitu untuk memprediksi nilai VaR dalam jangka waktu 30 hari kedepan. Untuk Menghitung time horizon 30 hari kedepan menggunakan rumus:

Eksposurexpercentilex 30

2. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah suatu data itu berdistirbusi normal atau tidak dapat digunakan tes distribusi normal dengan Kolmogorov-Smirnov Test. Tolak ukur untuk menentukannya (jika digunakan tingkat kepercayaan 95%) adalah sebagai berikut :

>0,05 data berdistribusi normal

<0,05 data berdistribusi tidak normal


(46)

Uji beda digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan menggunakan SPSS. Untuk merumuskan hipotesis:

Ho : Tidak ada perbedaan H1 :Ada perbedaan

Apabila signifikansi >0,05 maka Ho diterima sebaliknya apabila signifikansi <0,05 maka H1diterima.


(47)

Arikunto, Suharsini. 1996. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rienaka Cipta. Jakarta.

Anoraga, Panji. 2000.Pengantar Pasar Modal. PT.Rineka Cipta. Jakarta.

Buchdadi, Agung D. 2007. Penghitungan Value at Risk Portofolio Optimum Saham Perusahaan Berbasis Syariah Dengan Pendekatan EWMA. Sekolah Tinggi Manajemen PPM.

Fakhruddin, M. dan Sopian M Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Fakhruddin, Hendi. M. 2008. Istilah Pasar Modal A-Z.PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Fardiansyah, Teddy. 2006. Penerapan Manajemen Risiko Perbankan Indonesia. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Furchan, Arief. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Halim, A. 2005.Analisis Investasi. Edisi kadua. Salemba Empat. Jakarta.

Hanafi, Mamduh M. 2007. Manajemen Risiko. Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Hartono, Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kedua. Yogyakarta: BPPE.

Hartono, Jogiyanto. 2010.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yokyakarta,BPFE-Yokyakarta.

Husnan, S. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Unit penerbit & percetakan AMP YKPN. Yogyakarta.

Husnan, S. 1998. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Pertama. Unit penerbit & percetakan AMP YKPN. Yogyakarta.

http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2616:rmacam-macam-probabilitas-edit-mar&catid=37:pengantar-statistika


(48)

Kahar, Yuskar. 2009. Perhitungan Value at Risk Pada Institusi Perbankan Berdasarkan Metode Variance Covariance. Akuntabilitas,Maret 2009. hal. 160-181 Vol. 8, No. 2 ISSN 1412-024.

Khairunnisa, Dyah. 2007. Penghitungan Taksiran Value at Risk Dengan Metode Simulasi Historis. Depok, Universitas Indonesia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Umum.

Maruddani dan Purbowati. 2009. Pengukuran Value at Risk Pada Aset Tunggal dan Portofolio Dengan Simulasi Monte Carlo. Media Statistika, Vol. 2, No. 2, Desember 2009: 93-104.

Nainggolan, hady, suhardy. 2007.Economic Value Added dan Implikasinya terhadap Pergerakan Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.

Nazir,M. 1988.Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nestiana, Desti. Analisis Perbandingan Tingkat Risiko Investasi pada Bank BUMN dan Bank Swasta dengan Menggunakan Value at Risk (VaR). Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.Bandung.

Nurhayanto. 2011.Analisis Risiko Pasar Portofolio Investasi Saham Dengan Metode Value at Risk. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Pohan, Daulat H.H. 2004. Estimasi Volatilitas Return Reksadana Saham Sebagai Pertimbangan Keputusan Investasi (Perbandingan Model EWMA dan GARCH). Karya Akhir. MMUI. Jakarta.

Riano Karahap, Andi. 2005. Perhitungan Value at Risk-Foreign Enchange Risk Menggunakan Pendekatan EWMA, GARCH, dan Monte Carlo Simulation (Studi Kasus Bank X). Karya Akhir MMUI. Jakarta.

Rosyidah, Nur. 2009. Analisis Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Rusdin. 2005.Pasar Modal. Cetakan Kesatu, Penerbit ALFABETA. Bandung.

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Erlangga. Jakarta.


(49)

Sartono, R Agus. 2006. VaR Portofolio Optimal: Perbandingan Antara Metode Markowitz dan Mean Absolute Deviation, Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada,JSB Vol. 11 No. 1.

Siamad, Dahlan, 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat, Edisi Keempat, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Situngkir H. dan Surya Y. 2006.VaR yang Memperhatikan Sifat Statistika Distribusi Return. Bandung FE Institute. Bandung.

Sundjaja, Ridwan S dan Barlian, Inge. 2003. Manajemen Keuangan Jilid 2. Literata Lintas Media. Jakarta.

Tambunan, Andy Porman. 2008. Menilai Harga Wajar Saham. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama, Kanisius. Yogyakarta.


(50)

Andalah Yang Mewarnai Hidup Anda

Dengan Cara Pandang Menurut Diri Anda Sendiri.

Artinya Kehidupan Anda Adalah Ciptaan Pikiran Anda Sendiri

(Tung Desem Waringin)

Jangan Selalu Katakan Masih Ada Waktu atau Nanti Saja .

Lakukan Segera, Gunakan Waktumu Dengan Bijak

(Kutipan)

Barang Siapa Menempuh Suatu Jalan Untuk Mencari Ilmu Maka

Allah Akan Memudahkan Padanya Jalan Menuju Ke Surga

(H.R Muslim)

Tidak Ada Satupun di Dunia Ini

Yang Bisa di Dapat Dengan Mudah.

Kerja Keras Dan Doa Adalah Cara Untuk Mempermudahnya.

(Kutipan)

Apapun Yang Bisa di Bayangkan Pikiran Manusia, Serta Diyakini

Dan Diusahakannya. PASTI AKAN TERCAPAI!!!


(51)

Date Close Volume Eksposure Return Peringkat Return Percentile Prediksi VaR Time Horizon30 Hari Kedepan 01/12/2011 3025 13643100 41.270.377.500 0,059592097 -0,183478295 -0,145711811 Rp (6.013.581.446) -Rp32.937.742.095 01/11/2011 2850 15134100 43.132.185.000 -0,059592097 -0,145711811 -0,145711811 Rp (6.284.868.789)

03/10/2011 3025 13583100 41.088.877.500 0,231442354 -0,140581951 -0,145711811 Rp (5.987.134.752) 05/09/2011 2400 17127800 41.106.720.000 -0,099090903 -0,099090903 -0,145711811 Rp (5.989.734.615) 01/08/2011 2650 24556500 65.074.725.000 -0,140581951 -0,09237332 -0,145711811 Rp (9.482.156.030) 01/07/2011 3050 18149600 55.356.280.000 0,361369788 -0,06001801 -0,145711811 Rp (8.066.063.809) 01/06/2011 2125 13051800 27.735.075.000 0,144006231 -0,059592097 -0,145711811 Rp (4.041.328.006) 02/05/2011 1840 17635600 32.449.504.000 0,073272201 -0,05942342 -0,145711811 Rp (4.728.275.994) 01/04/2011 1710 20589500 35.208.045.000 0,15123097 -0,033673215 -0,145711811 Rp (5.130.227.999) 01/03/2011 1470 15409200 22.651.524.000 -0,05942342 0 -0,145711811 Rp (3.300.594.584) 01/02/2011 1560 12969900 20.233.044.000 0,080042708 0 -0,145711811 Rp (2.948.193.483) 03/01/2011 1440 18473900 26.602.416.000 -0,183478295 0,033060862 -0,145711811 Rp (3.876.286.212) 01/12/2010 1730 15969000 27.626.370.000 0,169684973 0,059592097 -0,145711811 Rp (4.025.488.404) 01/11/2010 1460 19572900 28.576.434.000 -0,033673215 0,073272201 -0,145711811 Rp (4.163.923.950) 01/10/2010 1510 25709600 38.821.496.000 0 0,080042708 -0,145711811 Rp (5.656.750.488) 01/09/2010 1510 21089900 31.845.749.000 0,205095481 0,088728116 -0,145711811 Rp (4.640.301.759) 02/08/2010 1230 12813300 15.760.359.000 0,033060862 0,102129495 -0,145711811 Rp (2.296.470.452) 01/07/2010 1190 15092300 17.959.837.000 0,115684399 0,115684399 -0,145711811 Rp (2.616.960.375) 01/06/2010 1060 13742900 14.567.474.000 0,088728116 0,144006231 -0,145711811 Rp (2.122.653.018) 03/05/2010 970 15967800 15.488.766.000 -0,06001801 0,15123097 -0,145711811 Rp (2.256.896.144) 01/04/2010 1030 22462300 23.136.169.000 0,102129495 0,169684973 -0,145711811 Rp (3.371.213.085) 01/03/2010 930 18355200 17.070.336.000 -0,09237332 0,205095481 -0,145711811 Rp (2.487.349.573) 01/02/2010 1020 16867000 17.204.340.000 -0,145711811 0,231442354 -0,145711811 Rp (2.506.875.538) 07/01/2010 1180 17771300 20.970.134.000 0 0,361369788 -0,145711811 Rp (3.055.596.202)


(52)

Date Close Volume Eksposure Return Peringkat

Return Percentile Prediksi VaR

TimeHorizon 30 Hari Kedepan 01/12/2011 830 21672000 17.987.760.000 0,024391453 -0,264953821 -0,264953821 Rp (4.765.925.743) -Rp26.104.050.370 01/11/2011 810 137222600 111.150.306.000 -0,240279834 -0,240279834 -0,264953821 Rp (29.449.698.280)

03/10/2011 1030 71600100 73.748.103.000 0,146092618 -0,188052232 -0,264953821 Rp (19.539.841.681) 05/09/2011 890 53108400 47.266.476.000 -0,264953821 -0,117783036 -0,264953821 Rp (12.523.433.421) 01/08/2011 1160 55240600 64.079.096.000 -0,188052232 -0,082238098 -0,264953821 Rp (16.978.001.331) 01/07/2011 1400 46791700 65.508.380.000 0 -0,019802627 -0,264953821 Rp (17.356.695.589) 01/06/2011 1400 34978300 48.969.620.000 -0,082238098 0 -0,264953821 Rp (12.974.687.932) 02/05/2011 1520 44457900 67.576.008.000 -0,117783036 0 -0,264953821 Rp (17.904.521.528) 01/04/2011 1710 29289200 50.084.532.000 0,035718083 0,024391453 -0,264953821 Rp (13.270.088.126) 01/03/2011 1650 50749500 83.736.675.000 0,09531018 0,035718083 -0,264953821 Rp (22.186.351.999) 01/02/2011 1500 34878100 52.317.150.000 -0,019802627 0,09531018 -0,264953821 Rp (13.861.628.796) 03/01/2011 1530 89754600 137.324.538.000 0,132598121 0,132598121 -0,264953821 Rp (36.384.661.060) 01/12/2010 1340 61434800 82.322.632.000 0,135665865 0,135665865 -0,264953821 Rp (21.811.695.903) 26/11/2010 1170 616105500 720.843.435.000 0 0,146092618 -0,264953821 Rp(190.990.222.446)


(53)

01/11/2011 6700 8452300 56.630.410.000 -0,158406005 -0,158406005 -0,224433042 Rp (12.709.735.186) 03/10/2011 7850 10334300 81.124.255.000 0,100418748 -0,124052649 -0,224433042 Rp (18.206.963.330) 05/09/2011 7100 9923700 70.458.270.000 -0,087598059 -0,087598059 -0,224433042 Rp (15.813.163.870) 01/08/2011 7750 11094700 85.983.925.000 -0,224433042 -0,048009219 -0,224433042 Rp (19.297.633.851) 01/07/2011 9700 4712500 45.711.250.000 0,015584731 0 -0,224433042 Rp (10.259.114.891) 01/06/2011 9550 6129600 58.537.680.000 0,042787275 0,015584731 -0,224433042 Rp (13.137.789.594) 02/05/2011 9150 4643400 42.487.110.000 -0,048009219 0,022141126 -0,224433042 Rp (9.535.511.343) 01/04/2011 9600 4645900 44.600.640.000 0,070109566 0,037041272 -0,224433042 Rp (10.009.857.310) 01/03/2011 8950 5230100 46.809.395.000 0,081440332 0,042787275 -0,224433042 Rp (10.505.574.914) 01/02/2011 8250 4549000 37.529.250.000 0,037041272 0,070109566 -0,224433042 Rp (8.422.803.741) 03/01/2011 7950 7823600 62.197.620.000 -0,124052649 0,081440332 -0,224433042 Rp (13.959.201.062) 01/12/2010 9000 7221100 64.989.900.000 0,280301965 0,100418748 -0,224433042 Rp (14.585.880.956) 01/11/2010 6800 11977900 81.449.720.000 0,150480951 0,150480951 -0,224433042 Rp (18.280.008.430) 06/10/2010 5850 15633300 91.454.805.000 0 0,280301965 -0,224433042 Rp (20.525.480.092)


(54)

01/11/2011 5150 2948900 15.186.835.000 -0,028710106 -0,090151097 -0,028710106 Rp (436.015.643) 03/10/2011 5300 1822300 9.658.190.000 0,073382546 -0,087011377 -0,028710106 Rp (277.287.659) 05/09/2011 4925 7475500 36.816.837.500 -0,073382546 -0,073382546 -0,028710106 Rp (1.057.015.307) 01/08/2011 5300 6318900 33.490.170.000 -0,090151097 -0,06701071 -0,028710106 Rp (961.506.331) 01/07/2011 5800 4764300 27.632.940.000 0,071458964 -0,066249386 -0,028710106 Rp (793.344.636) 01/06/2011 5400 4001900 21.610.260.000 0,06701071 -0,028710106 -0,028710106 Rp (620.432.855) 02/05/2011 5050 4860600 24.546.030.000 -0,06701071 -0,021622464 -0,028710106 Rp (704.719.123) 01/04/2011 5400 5048400 27.261.360.000 0,018692133 -0,016349138 -0,028710106 Rp (782.676.535) 01/03/2011 5300 6642100 35.203.130.000 0,147100122 -0,006600684 -0,028710106 Rp (1.010.685.594) 01/02/2011 4575 5745100 26.283.832.500 0 0 -0,028710106 Rp (754.611.617) 03/01/2011 4575 10981700 50.241.277.500 -0,021622464 0 -0,028710106 Rp (1.442.432.403) 01/12/2010 4675 13736400 64.217.670.000 -0,087011377 0,009661911 -0,028710106 Rp (1.843.696.113) 01/11/2010 5100 9245100 47.150.010.000 -0,111225635 0,018692133 -0,028710106 Rp (1.353.681.785) 01/10/2010 5700 31974600 182.255.220.000 0,044850566 0,03257617 -0,028710106 Rp (5.232.566.685) 01/09/2010 5450 28723500 156.543.075.000 0,180488376 0,044850566 -0,028710106 Rp (4.494.368.277) 02/08/2010 4550 36232400 164.857.420.000 -0,016349138 0,054067221 -0,028710106 Rp (4.733.074.003) 01/07/2010 4625 15479000 71.590.375.000 0,108368037 0,06701071 -0,028710106 Rp (2.055.367.255) 01/06/2010 4150 20910800 86.779.820.000 0,128381167 0,071458964 -0,028710106 Rp (2.491.457.831) 03/05/2010 3650 29529900 107.784.135.000 -0,066249386 0,073382546 -0,028710106 Rp (3.094.493.941) 01/04/2010 3900 21322100 83.156.190.000 0,03257617 0,108368037 -0,028710106 Rp (2.387.423.029) 01/03/2010 3775 15456900 58.349.797.500 -0,006600684 0,128381167 -0,028710106 Rp (1.675.228.871) 01/02/2010 3800 14742600 56.021.880.000 0,054067221 0,147100122 -0,028710106 Rp (1.608.394.113) 07/01/2010 3600 17543300 63.155.880.000 0 0,180488376 -0,028710106 Rp (1.813.212.009)


(55)

01/11/2011 4500 716600 3.224.700.000 -0,125163143 -0,163629424 -0,163629424 Rp (527.655.804) 03/10/2011 5100 1494700 7.622.970.000 0,164828399 -0,162518929 -0,163629424 Rp (1.247.342.190) 05/09/2011 4325 2116600 9.154.295.000 -0,129912134 -0,129912134 -0,163629424 Rp (1.497.912.018) 01/08/2011 4925 3793400 18.682.495.000 -0,073382546 -0,125163143 -0,163629424 Rp (3.057.005.896) 01/07/2011 5300 6434200 34.101.260.000 0,06328145 -0,076372979 -0,163629424 Rp (5.579.969.531) 01/06/2011 4975 6226500 30.976.837.500 0,175311012 -0,073382546 -0,163629424 Rp (5.068.722.077) 02/05/2011 4175 4031500 16.831.512.500 0,134387191 -0,040491361 -0,163629424 Rp (2.754.130.695) 01/04/2011 3650 1486700 5.426.455.000 0,056352937 -0,039845909 -0,163629424 Rp (887.927.706) 01/03/2011 3450 1572100 5.423.745.000 0,139761942 -0,020000667 -0,163629424 Rp (887.484.270) 01/02/2011 3000 771800 2.315.400.000 -0,008298803 -0,008298803 -0,163629424 Rp (378.867.568) 03/01/2011 3025 1680500 5.083.512.500 -0,040491361 0 -0,163629424 Rp (831.812.222) 01/12/2010 3150 2353700 7.414.155.000 -0,076372979 0,056352937 -0,163629424 Rp (1.213.173.912) 01/11/2010 3400 8112800 27.583.520.000 0,076372979 0,06328145 -0,163629424 Rp (4.513.475.489) 01/10/2010 3150 14953800 47.104.470.000 -0,251314428 0,076372979 -0,163629424 Rp (7.707.677.294) 01/09/2010 4050 20642600 83.602.530.000 0,492476485 0,085655445 -0,163629424 Rp (13.679.833.829) 02/08/2010 2475 8315700 20.581.357.500 -0,020000667 0,112005058 -0,163629424 Rp (3.367.715.673) 01/07/2010 2525 10573100 26.697.077.500 0,514131412 0,134387191 -0,163629424 Rp (4.368.427.414) 01/06/2010 1510 1706500 2.576.815.000 0,112005058 0,139761942 -0,163629424 Rp (421.642.754) 03/05/2010 1350 1503600 2.029.860.000 -0,163629424 0,164828399 -0,163629424 Rp (332.144.823) 01/04/2010 1590 2906600 4.621.494.000 0,171064402 0,171064402 -0,163629424 Rp (756.212.401) 01/03/2010 1340 590400 791.136.000 0,085655445 0,175311012 -0,163629424 Rp (129.453.128) 01/02/2010 1230 155200 190.896.000 -0,039845909 0,492476485 -0,163629424 Rp (31.236.203) 07/01/2010 1280 513700 657.536.000 0 0,514131412 -0,163629424 Rp (107.592.237)


(56)

01/11/2011 930 99833200 92.844.876.000 0,055262679 -0,058268908 -0,058268908 Rp (5.409.969.538) 03/10/2011 880 73016000 64.254.080.000 0,159848701 -0,052185753 -0,058268908 Rp (3.744.015.076) 05/09/2011 750 73372500 55.029.375.000 0,292136423 -0,043017385 -0,058268908 Rp (3.206.501.589) 01/08/2011 560 84436900 47.284.664.000 -0,052185753 -0,032789823 -0,058268908 Rp (2.755.225.736) 01/07/2011 590 77006300 45.433.717.000 -0,016807118 -0,030771659 -0,058268908 Rp (2.647.373.076) 01/06/2011 600 70465200 42.279.120.000 0 -0,016807118 -0,058268908 Rp (2.463.558.154) 02/05/2011 600 71226600 42.735.960.000 0 -0,0104713 -0,058268908 Rp (2.490.177.722) 01/04/2011 600 26353100 15.811.860.000 0,016807118 -0,010050336 -0,058268908 Rp (921.339.816) 01/03/2011 590 55711200 32.869.608.000 -0,065597282 0 -0,058268908 Rp (1.915.276.165) 01/02/2011 630 40300400 25.389.252.000 0,048790164 0 -0,058268908 Rp (1.479.403.989) 03/01/2011 600 26428000 15.856.800.000 -0,032789823 0 -0,058268908 Rp (923.958.420) 01/12/2010 620 24379200 15.115.104.000 0,032789823 0 -0,058268908 Rp (880.740.604) 01/11/2010 600 67438000 40.462.800.000 0 0,016807118 -0,058268908 Rp (2.357.723.171) 01/10/2010 600 85786200 51.471.720.000 0,033901552 0,032789823 -0,058268908 Rp (2.999.200.917) 01/09/2010 580 73454500 42.603.610.000 0,071458964 0,033901552 -0,058268908 Rp (2.482.465.832) 02/08/2010 540 74666500 40.319.910.000 0,037740328 0,037740328 -0,058268908 Rp (2.349.397.126) 01/07/2010 520 34052900 17.707.508.000 0,133531393 0,048790164 -0,058268908 Rp (1.031.797.155) 01/06/2010 455 227900 103.694.500 -0,043017385 0,055262679 -0,058268908 Rp (6.042.165) 03/05/2010 475 864900 410.827.500 -0,0104713 0,062520357 -0,058268908 Rp (23.938.470) 01/04/2010 480 6130100 2.942.448.000 -0,030771659 0,071458964 -0,058268908 Rp (171.453.232) 01/03/2010 495 1830300 905.998.500 -0,010050336 0,133531393 -0,058268908 Rp (52.791.543) 01/02/2010 500 7016100 3.508.050.000 -0,058268908 0,159848701 -0,058268908 Rp (204.410.243) 07/01/2010 530 17770900 9.418.577.000 0 0,292136423 -0,058268908 Rp (548.810.197)


(57)

01/11/2011 425 93090900 39.563.632.500 -0,023256862 -0,185717146 -0,185717146 Rp (7.347.644.913) 03/10/2011 435 153854400 66.926.664.000 0,122102697 -0,141226429 -0,185717146 Rp (12.429.429.029) 05/09/2011 385 105378200 40.570.607.000 -0,087011377 -0,087011377 -0,185717146 Rp (7.534.657.344) 01/08/2011 420 110803000 46.537.260.000 0 -0,023256862 -0,185717146 Rp (8.642.767.110) 01/07/2011 420 112953600 47.440.512.000 0,256429529 0 -0,185717146 Rp (8.810.516.493) 01/06/2011 325 59920500 19.474.162.500 0,047252885 0 -0,185717146 Rp (3.616.685.880) 02/05/2011 310 69785900 21.633.629.000 0,049596941 0 -0,185717146 Rp (4.017.735.836) 01/04/2011 295 47215800 13.928.661.000 0,034486176 0,034486176 -0,185717146 Rp (2.586.791.169) 01/03/2011 285 43141400 12.295.299.000 0,15123097 0,047252885 -0,185717146 Rp (2.283.447.839) 01/02/2011 245 32513000 7.965.685.000 0 0,049596941 -0,185717146 Rp (1.479.364.284) 03/01/2011 245 72822600 17.841.537.000 -0,185717146 0,052185753 -0,185717146 Rp (3.313.479.332) 01/12/2010 295 50453400 14.883.753.000 0,052185753 0,055059777 -0,185717146 Rp (2.764.168.129) 01/11/2010 280 100743200 28.208.096.000 0,055059777 0,073687716 -0,185717146 Rp (5.238.727.083) 01/10/2010 265 155794100 41.285.436.500 0,256719847 0,079137321 -0,185717146 Rp (7.667.413.438) 01/09/2010 205 136720800 28.027.764.000 0,141226429 0,113523826 -0,185717146 Rp (5.205.236.339) 02/08/2010 178 80992700 14.416.700.600 -0,141226429 0,122102697 -0,185717146 Rp (2.677.428.490) 01/07/2010 205 107772300 22.093.321.500 0,113523826 0,141226429 -0,185717146 Rp (4.103.108.615) 01/06/2010 183 91116900 16.674.392.700 0,073687716 0,15123097 -0,185717146 Rp (3.096.720.624) 03/05/2010 170 233813300 39.748.261.000 -0,234839591 0,187211542 -0,185717146 Rp (7.381.933.591) 01/04/2010 215 263109800 56.568.607.000 0,2707716 0,221307004 -0,185717146 Rp (10.505.760.245) 01/03/2010 164 127308200 20.878.544.800 0,187211542 0,256429529 -0,185717146 Rp (3.877.503.753) 01/02/2010 136 232891000 31.673.176.000 0,221307004 0,256719847 -0,185717146 Rp (5.882.251.851) 07/01/2010 109 70457000 7.679.813.000 0 0,2707716 -0,185717146 Rp (1.426.272.952)


(1)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 07 Aprilr 1991, sebagai putri kelima dari lima bersaudara, dari pasangan Bapak Zaki Kadir. dan Ibu Zahro.

Latar belakang pendidikan yang telah dijalankan yaitu penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di TK. Mutiara Cimeng, Segala Mider Bandar Lampung tahun 1997, Sekolah Dasar (SD) di SDN 1 Suka Jawa Bandar Lampung tahun 2003, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN PERINTIS Bandar Lampung tahun 2006, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA YP UNILA Bandar Lampung diselesaikan tahun 2009.

Tahun 2009, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur PKAB. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UNILA. Lalu pada tahun 2012, Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Panca Negeri Kecamatan Blambangan Umpu, Way Kanan.

Penulis juga pernah mengikuti pelatihan-pelatihan baik yang diselenggarakan di internal kampus maupun eksternal kampus. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Pelatihan Kewirausahaan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan.


(2)

SANWACANA

Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Perbandingan Perhitungan Value at Risk Pada Indeks JII Dan Indeks LQ45 Dengan Metode Simulasi Historis Periode Tahun 2010-2011 disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.A.B.) di Universitas Lampung.

Selesainya penulisan skripsi ini, adalah juga berkat motivasi dan pengarahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada:

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A. Effendi, M.M. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Fairulsyah, M.H selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.


(3)

5. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung serta Pembimbing Utama pada ujian Skripsi. Terimakasih untuk bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

7. Bapak K. Bagus. W., S.Sos., M.A.B. selaku Pembimbing Kedua atas kesediaannya untuk membimbing, memberikan saran dan kritik yang membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Drs. Soewito, MM. selaku Dosen Penguji pada ujian skripsi ini. Terimakasih atas segala kritik dan saran untuk perbaikan penyusunan skripsi ini.

9. Bapak Drs. A. Effendi, M.M. selaku Dosen Pembimbing Akademik selama penulis menempuh studi di Universitas Lampung.

10. Ibu Nuraini selaku staff jurusan Ilmu Administrasi Bisnis.

11. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang tidak Terimakasih Bapak dan Ibu

12. Bak (Zaki Kadir) dan Emak (Zahro terimakasih banyak atas semua dukungan bak emak baik moril maupun materil yang sudah bak emak kasih ke Rini sampai sekarang Rini wisuda, terimakasih juga atas doanya yang selalu menyertai selama ini untuk kesuksesan anak bungsu yang bak emak sayangi. Semua yang udah bak emak kasih enggak bias dinilai dengan uang, maaf kalau Rini belum bisa buat bangga bak emak. Tapi Rini janji bakal buat bak emak bangga .


(4)

13. Kakak-kakakku Abang Ijal, Kak Ana, Kak Maya, Abang Iyus terimakasih kakak-kakakku atas semangat, bantuan serta doanya buat Rini sampai skripsi ini selesai dan juga selalu direpotin mulai dari hal besar sampe hal-hal yang gak penting .

14. Kakak-kakak iparku: Kaka Ayu, Abang Yarnas, Abang Faisal atas doa dan bantuannya selama proses skripsi ini .

15. Adik ku, Ilham terima kasih udah mau bantuin walaupun cuma hal-hal yang kecil, jangan sering buat kesel lagi .

16. Keponakan-keponakan kesayangan minan: Abang Rafa, Kakak Saila, Athar, Alif minan sayang kalian, enggak boleh nakal-nakal lagi yaa buat abang rafa harus rajin-rajin belajar supaya nanti bisa dapet piala

17. Among yang selalu kasih doa yang terbaik buat cucu mu ini, selalu sehat ya among.

18. Sahabat-sahabat ku tersayang Dewi yang masih dilema karena Mr.A, makasih banyak yaa bantuan dan dukungan nya selama ini. Lely yang sampe sekarang belum nemuin pengganti oom, makasih banyak ya Lely atas semua bantuan nya yang amat sangat berarti dan semua masukan nya. Gak nyangka kita udah mau pisah, bakal kangen sama kalian yang selalu sama-sama. Semoga semua cita-cita kita bisa terwujud, Amin. Sayang kalian

19. yang selalu perhatian, mendukung dan memotivasi. Makasih banyak ya, semoga semua harapan nantinya bisa terwujud, dan jangan lupa harus selalu tetap optimis

20. makasih ya atas pinjeman


(5)

21. makasih atas semua saran dan bantuannya selama ini gak bakal lupa sama rombongan skripsi tentang VaR ini semoga skripsi kita bisa jadi referensi untuk adek-adek tingkat kita nantinya, makasih banyak juga agung yang udah mau kasih masukan

22. Ardi, Edi, Farid makasih ya atas bantuan dan masukan nya selama ini. Ayo kita maen bareng-bareng lagi seru-seruan bersama

23. ayo semangat selesain skripsi nya supaya cepet nyusul dan semoga kita bisa mewujudkan semua impian kita, amiin 24. Teman-teman seperjuangan bimbingan Pak Bagus: tetap

semangat yaa semoga skripsi nya cepet kelar, jangan males-males harus selalu semangat 45 .

25. Teman-teman seperjuangan ABI 2009 yang sedang menyusun skripsi: Ndu, Yuyun, Lita, Jean, Ines, Dini, Didit, Ari, Eci, Shendy, Ismail, Dio, Ari, Ralex, Sofyan, Dora, Ilham dan semua teman-teman seperjuangan ABI 2009 makasih support dan bantuan kalian, sukses buat kita semua AMIN . Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu keep fighting ya ngerjain skripsi nya semoga kita semua bisa jadi orang sukses, amiin .

26. Terakhir untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuannya baik moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat terwujud.

Semoga Allah SWT berkenan memberikan imbalan pahala yang setimpal dan semoga ilmu yang telah penulis peroleh bermanfaat adanya, Amin.


(6)

Penulis