Rule-Peraturan menyangkut apakah pengaturan tentang penanggulangan

9

b. Opportunity-Kesempatan menguraikan lingkungan dan kondisi sosial

yang mempengaruhi penularan dan pencegahan HIV. Melalui analisis tentang kesempatan dapat diketahui, apakah Perda tentang pencegahan dan penanggulangan HIV sudah urgen untuk dibuat, ataukah sudah terlambat?

c. Capacity-Kemampuan, menyangkut ketersediaan dan penggunaan sumber

daya yang menjadi penyebab tumbuh-kembangnya HIV atau penyebab berhasil-tidaknya penanggulangan HIV, seperti: dana, obat-obatan dan tenaga kesehatan.

d. Communication-Komunikasi adalah menyangkut sosialisasi tentang

faktor pemicu, faktor penyebab danatau faktor penghambat tumbuh- kembang dan penanggulangan HIV, baik sebelum, selama maupun setelah Perda dibentuk.

e. Interest-Kepentingan untuk menguraikan tentang kepentingan dan

manfaat jika membentuk Perda. Suatu peraturan akan didukung dan dipatuhi jika masyarakat berkepentingan dan mendapatkan manfaat. Misalnya, disatu sisi hasil penelitian menyimpulan bahwa pelacuran, baik langsung maupun tidak langsung adalah penyebab tumbuh-kembangnya HIV tetapi solusi yang ditawarkan tidak memperhatikan kepentingan para pelaku peran, seperti pekerjaan dan penghasilan penjaja seks.

f. Process-.Proses menguraikan tentang bagaimana Perda dibuat. Bagaimana

mekanisme kelembagaan dan koordinasi antar instansi yang mendorong atau menghambat penanggulangan HIV.

g. Ideology-Ideologi, dapat menjadi penyebab tumbuh-kembangnya HIV

tetapi juga dapat menghambat penularan HIV, misalnya perilaku seks tidak aman dan pandangan tentang hubungan seks berisiko dengan menggunakan kondom. Dalam penyusunan Perda, mesti ada solusi terhadap perilaku tersebut. 10

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten melalui proses penelitian tersebut perlu diadakan analisa dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah. 12

1. Pendekatan Masalah

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian hukum normatif yang dibatasi oleh rumusan masalah, obyek yang diteliti dan tradisi keilmuan hukum itu sendiri. 13 Pendekatan yang digunakan dalam menjawab permasalahan yang diajukan adalah pendekatan perjanjian Internasional dan perundang-undangan statue approach, pendekatan historis, pendekatan konsep dan perundang-undangan comparative approach. 14 Sebagaimana dikemukakan oleh Soejono Soekanto bahwa penelitian hukum normatif mencakup : 15 1. Penelitian terhadap asas-asas hukum 2. Penelitian terhadap sistematika hukum 3. Penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum 4. Penelitian sejarah hukum 5. Penelitian perbandingan hukum Dalam penelitian ini lebih condong kepada penelitian terhadap asas- asas hukum serta sistematika hukum terkait dengan peng implementasiannya. 12 Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, 1985, Penelitian Hukum Normatif-Suatu Tinjauan Singkat,Rajawali Press, Jakarta, hal. 1. 13 Philipus M Hadjon, Pengkajian Lima Hukum Dogmatik Normatif ,Yuridika, Nomor 6, Tahun OX, Fakutas Hukum Unair Surabaya, November-Desember 1994, Hlm.l 14 Philipus M Hadjon, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik Normatif, Yuridika, Nomor 6, Tahun IX, Fakutas Hukum Unair Surabaya, November-Desember 1994, Hlm. 1 15 Soejono Soekanto dalam Soejono dan H. Abdurahman ibid, h.55