MATA TUA

I. PENDAHULUAN

  Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.

  Jika kita amati bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan ini semakin terungkap. Anggaplah kita sedang melihat mangkuk Kristal yang penuh dengan buah-buahan, cahaya yang datang dari mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris kemudian difokuskan pada retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehinggasel-sel retina dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton mengenai sel-sel retina.

  Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan kartu domino yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina adalah sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya molekul ini berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain yang berikatan kuat dengannya yakni rhodopsin.

  Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkannya berikatan dengan protein lain yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah ada dalam sel namun belum dapat bergabung dengan rhodopsin karena ketidak sesuaian bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti gabungan satu molekul lain yang bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1 molekul kimia bernama GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai senyawa bernama GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu protein lain bernama phosphodiesterase yang senantiasa ada dalam sel. Setelah berikatan bentuk molekul yang dihasilkan akan menggerakkan suatu mekanisme yang akan memulai serangkaian reaksi kimia dalam sel.

  Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan energy listrik energy ini merangsang saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel retina. Dengan demikian bayangan yang ketika mengenai mata berwujud seperti foton cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal ini berisi informasi visual objek di luar mata.Agar mata dapat melihat sinyal listrik yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat penglihatan di otak.

  Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain ada celah kecil yang memisah titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini melanjutkan perjalanannya disini serangkaian mekanisme rumit terjadi energy listrik diubah menjadi energy kimia tanpa kehilangan informasi yang sedang dibawa dan dengan cara ini informasi diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Molekul kimia pengangkut ini yang terletak pada titik sambungan sel-sel saraf berhasil membawa informasi yang datang dari mata dari satu saraf ke saraf yang lain.

  Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya dengan cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan pada otak disini sinyal tersebut dibandingkan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh buah-buahan sebagaimana kita saksikan sebelumnya karena adanya system sempurna yang terdiri atas ratusan kompenen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik

II. PENYAKIT MATA

   Miopi Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.

  Hipermetropi

   Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.

   Presbiopi Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia.

   kerabunan dan kebutaan Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille.

   Buta warna Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih.

  Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta warna.

   Katarak Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia).

III. MATA TUA (PRESBIOPI) Mata Tua (Presbiopia)

  Presbiopia terjadi secara alami dimana penglihatan jarak dekat menjadi buram, dan sulit untuk fokus pada saat membaca, menggunakan handphone atau bekerja pada komputer. Hal ini bukan merupakan penyakit, pada kenyataannya hal ini merupakah hal biasa pada usia ini.

  Apa yang menyebabkan Presbiopia?

  Pada usia muda, lensa mata masih lembut dan fleksible, bisa berubah bentuk pada saat melihat objek dari jarak yang berbeda. Pada usia tua, lensa crystaline dalam mata Anda menjadi keras dan kehilangan elastisitasnya. Pada saat kehilangan elastisitasnya, mata Anda akan mejadi berkurang untuk bisa fokus pada objek yang dekat.

  Gejala Presbiopia

  Orang banyak salah paham dari gejala presbiopia untuk rabun dekat. Kondisi nya memiliki perbedaan yaitu rabun dekat merupakan hasil dari bentuk kornea yang berubah, dimana presbiopia ini merupakan hilangnya fleksibilitas di dalam lensa mata.

  Penanganan untuk Presbiopia

  Ada beberapa pilihan untuk yang memiliki Presbyopia, termasuk lensa kontak. Teknologi terkini membuat orang yang memiliki presbyopia bisa memakai lensa kontak di bandingkan dengan bifocals atau kaca mata baca. Penanganan umum untuk Presbyopia termasuk :

  Pembesaran

   Kaca mata bifokal atau vanifokal  Kaca mata baca

   Lensa kontak  Sumber :

  

Dokumen yang terkait

Respon Orang Tua Terhadap Program Kids Club Yayasan Fondasi Hidup Indonesia Di Desa Baru Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

2 76 108

Peran Orang Tua Dalam Membatasi Tayangan Televisi Bagi Anak di Perguruan TK Permata Bangsa Binjai Barat (Studi Kasus Terhadap Wacana Di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun Di Indonesia)

0 72 124

Jatuhnya Hak Hadhanah Kepada Orang Tua Laki-Laki Karena Perceraian Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama. (Studi Pada Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1521/Pdt.G/2011/PA.Mdn)

1 59 103

Status Kepemilikan Harta Benda Pemberian Orang Tua Semasa Hidupnya Kepada Anak Dalam Hukum Waris Adat Batak Karo (Studi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo)

1 75 126

Efektifitas pelatihan perawatan kolostomi terhadap perilaku orang tua yang memiliki anak dengan kolostomi di RB2 anak RSUP H. Adam Malik Medan

7 78 76

Gambaran Sikap Orang Tua Terhadap Sekolah Alam

10 72 110

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VIII

0 2 10

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VIII

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA Hubungan anta Perhatian Orang Tua dan Disipint Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN kedungwaduk 1 Kecamatan Karangmal

0 0 14

Air Mata Orang Tua dan Guru

0 0 2