PENDAHULUAN RIA RESTI KUSUMA I 0207020

commit to user I - 1

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Perumusan Judul I. 1. 1. Judul Perkampungan Fasilitas Pelayanan Lanjut Usia di Wilayah Solo Raya dengan Pendekatan P sikologi Lanjut Usia I. 1. 2. Essensi Judul a. Memberikan wadah bagi lanjut usia baik dari masyarakat menengah ke bawah maupun menengah ke atas dalam lingkup Solo Raya yang dipusatkan di Kabupaten Karanganyar. b. Merupakan sarana yang mampu memberikan pelayanan kesehatan, social, dan spiritual yang memadai bagi lansia. c. Mampu menyalurkan produktivitas pada lanjut usia di usia senjanya. d. Perkampungan memiliki rasa tenggang rasa dan kekeluargaan yang sangat tinggi dalam kehidupan sosial di masyarakat. e. Perkampungan lanjut usia berbeda dengan panti wredha, karena perkampungan memiliki batas berupa alam yang dapat memberikan kesejukan dan kedamaian bagi masyarakat yang tinggal didalamnya. f. Perka mpunga n Lanjut Usia dengan pendekatan Psikologi Lanjut Usia sebagai basis rancang bangun terhadap desain dan lansekap perkampungan yang aman, nyaman, dan terasa seperti di rumah sendiri serta menerapkan kearifan lokal arsitektur Solo Raya. I. 2. LATAR BELAKANG I. 2. 1. Kondisi Psikologis Lanjut Usia Adapun beberapa faktor yang dihadapi para lansia yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa mereka adalah sebagai berikut: commit to user I - 2 a. Penurunan Kondisi Fisik Dalam kehidupan lansia agar dapat tetap menjaga kondisi fisik yang sehat, maka perlu menyelaraskan kebutuhan-kebutuhan fisik dengan kondisi psikologik maupun sosial, sehingga mau tidak mau harus ada usaha untuk mengurangi kegiatan yang bersifat memforsir fisiknya. Seorang lansia harus mampu mengatur cara hidupnya dengan baik, misalnya makan, tidur, istirahat dan bekerja secara seimbang a. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual Faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia, sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya, kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya, pasangan hidup telah meninggal, dan disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya misalnya cemas, depresi, pikun dan lain sebagainya. b. Perubahan Aspek Psikososial Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat. Sementara fungsi psikomotorik kognitif meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan. Dengan adanya penurunan kedua fungsi tersebut, lansia juga mengalami perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan keadaan kepribadian lansia. commit to user I - 3 c. Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan harga diri. Reaksi setelah orang memasuki masa pensiun lebih tergantung dari model kepribadiannya. d. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik dan sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia. Misalnya badannya menjadi bungkuk, pendengaran sangat berkurang, penglihatan kabur dan sebagainya sehingga sering menimbulkan keterasingan. Hal itu sebaiknya dicegah dengan selalu mengajak mereka melakukan aktivitas, selama yang bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan. Ada beberapa tekanan yang membuat orang usia tua menarik diri dari kehidupan sosial Psikologi : 208 : a Bila masa pensiun tiba dan lingkungan berubah, orang mulai lepas dari peranan dan aktivitas yang telah dijalaninya selama ini. b Penyakit dan menurunnya kemampuan fisik serta mental, membuat seseorang terlalu memikirkan diri sendiri secara berlebihan. c Orang – orang yang lebih muda dari mereka, cenderung menjauhi mereka. commit to user I - 4 d Pada saat kematian semakin mendekat, orang sepertinya ingin membuang hal yang bagi dirinya tidak bermakna lagi. Dalam menghadapi berbagai permasalahan di atas pada umumnya lansia yang memiliki keluarga budaya ketimuran masih sangat beruntung karena anggota keluarga seperti anak, cucu, cicit, sanak saudara bahkan kerabat umumnya ikut membantu memelihara memperdulikan dengan penuh kesabaran dan pengorbanan. Namun bagi mereka yang tidak punya keluarga atau sanak saudara karena hidup membujang, atau punya pasangan hidup namun tidak punya anak dan pasangannya sudah meninggal, apalagi hidup dalam perantauan sendiri, seringkali menjadi terlantar. I. 2. 2. Kebutuhan Lanjut Usia Maslow dalam Koswara 1991 menyatakan bahwa kebutuhan manusia meliputi kebutuhan fisik dan kebutuhan non fisik. a. Kebutuhan fisik physiological needs adalah kebutuhan fisik atau biologis manusia seperti pangan, sandang, papan, aksesibilitas dan fasilitas-fasilitas kesehatan. b. Kebutuhan non fisik non physiological needs adalah kebutuhan psikologis dan sosial seperti kebutuhan untuk bermasyarakat atau berkomunikasi dengan manusia lain melalui paguyuban, organisasi profesi, kesenian, olah raga, kesamaan hobi dan sebagainya. Masalah kesehatan jiwa lansia yang sering muncul adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan lupa, pikun, bingung, dan curiga, dan gangguan perasaan ditandai dengan perasaan kelelahan, acuh tak acuh, tersinggung, sedangkan gangguan fisiksomatik meliputi gangguan pola tidur, commit to user I - 5 gangguan makan dan minum, gangguan perilaku yang ditandai dengan enggan berhubungan dengan orang lain, dan ketidakmampuan merawat diri sendiri. Adanya studi kasus yang dilakukan peneliti bahwa lansia merasa tidak nyaman saat kondisi kesehatan menurun dan lansia sering mengeluh tidak diperhatikan. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan bahwa dalam kehidupan lansia ternyata sebagian besar orang usia lanjut masih mampu mengisi hari – hari tuanya dengan berbagai kegiatan seperti kegiatan keagamaan, mangasuh cucu, memantau pekerjaan sehari – hari, membuat kerajinan seperti menyulam dan lain – lain. BKKBN, 2005, Bersinergi Dengan Kesehatan, www.bkkbn.go.id ; Biro Pusat Statistik, 2010. Struktur Penduduk, www.datastatistik.indonesia.com Menurut konsep univer sal design dalam Deutsche Industrie Norm dijelaskan bahwa seorang lansia memerlukan ruangan yang lapang atau barrier free. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi lansia, terutama dalam pergerakan atau aksesibilitas dalam rumah. Aspek fisik rumah tempat lansia memiliki banyak kebutuhan dalam hidupnya agar dapat hidup dengan mandiri. Oleh karena itu, lansia membutuhkan suasana yang nyaman, aksesibel, terasa seperti di rumah sendiri, asri, yang mampu menampung kegiatan spiritual para lansia maupun bersosialisasi dengan baik dalam bermasyarakat, serta dapat memberikan wadah untuk berkreasi rekreatif sehingga para lanjut usia tetap dapat produktif di usia senjanya. Wadah yang cocok untuk menampung seluruh kebutuhan lanjut usia adalah sebuah perkampungan. Dalam suatu perkampungan penataan hunian biasanya tidak teratur, karena pada dasarnya hunian muncul atas kehendak masing – masing orang dan bukan dalam waktu yang bersamaan. Ruang komunal juga yang muncul Gbr. I. 1. Penataan hunian pada perkampungan commit to user I - 6 seiring dengan perkembangan kampung. Fasilitas – fasilitas sosial yang ada di dalam kampung pun menyatu dengan hunian. Ruang terbuka yang cukup dan dengan sirkulasi kampung yang tegas dan majemuk serta jarak bangunan yang rapat dapat memberikan kenyamanan dan lingkungan yang sehat bagi warganya. Meskipun tingkat hunian padat namun aspek – aspek privasi masih terjaga, bukan berdasarkan penataan ruang tapi muncul dari kotak sosial yang terjadi antara penghuni. Biasanya kontak sosial sering terjadi pada jalur – jalur sirkulasi yang padat. Apalagi mata pencaharian yang bervariasi memberikan warna pada kehidupan di perkampungan. I. 2. 3. Kondisi Lanjut Usia di Wilayah Solo Raya Kabupaten Kota Kelompok Umur tahun Jumlah Total 0 - 14 15 – 64 65+ 1. Kota Surakarta 2. Kab. Karanganyar 3. Kab. Sukoharjo 4. Kab. Boyolali 5. Kab. Wonogiri 6. Kab. Klaten 7. Kab. Sragen 122.484 199.028 203.091 234.632 227.779 268.117 212.747 375.712 565.174 570.491 633.015 660.892 757.479 577.324 36.344 70.063 64.567 73.997 121.785 113.622 77.965 534.540 834.265 838.149 941.624 1.010.456 1.139.218 868.036 Jumlah Tahun 2005 1.467.878 4.140.087 558.343 6.166.288 Tabel. I. 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia se – Solo Raya Kabupaten Kota Kelompok Umur Tahun 2005 Sumber : Survey Sosial Ekonomi Nasional Susenas , BPS commit to user I - 7 Tabel. I. 2. Jumlah Panti Wreda se – Solo Raya Banyaknya Panti Wreda Menurut Kabupaten Kota Sumber : Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah commit to user I - 8 I. 2. 4. Kondisi Pelayanan Lanjut Usia di Solo Raya I. 2. 4. 1. Panti Wredha Dharma Bhakti Kota Surakarta Panti wredha adalah suatu tempat untuk menampung, merawat, dan pelayanan terhadap para usia lanjut, sehingga mereka dapat menikmati hari tuanya dengan rasa aman dan tentram lahir batinnya. Panti Wredha Dharma Bhakti Kota Surakarta berlokasi di Jl. Dr. rajiman No. 620 Surakarta atau Barat Pompa Bensin Jongke Pajang. I. 2. 4. 2. Gedung Pusat Kegiatan Penyantunan Usia Lanjut“ Aisyiyah “ Kota Surakarta Lanjut usia yaitu jompo yang berusia minimal 60 tahun khuusnya wanita, tidak mempunyai penghasilan yang menetap untuk kebutuhan pokok hidupnya sehari – hari, tidak ada keturunan langsung, memiliki sanak saudara dan ada kemauan untuk mendapatkan bantuan pelayanan dari panti. Yang saat ini berjumlah + 28 orang. I. 2. 4. 3. Posyandu lansia di Kabupaten Karanganyar Posyandu lansia di Kabupaten Karanganyar dilakukan sebulan sekali pada tiap – tiap wilayah lingkungan atau kelurahan di masing – masing kecamatan yang dibimbing oleh pembimbing wilayah yaitu bidan Gbr. I. 2. Panti wredha Sumber : Dok. Pribadi Gbr. I. 3. Aisyiyah Sumber : Dok. Pribadi commit to user I - 9 dari Puskesmas. Posyandu lansia di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Karanganyar ini telah menjadi percontohan di tingkat Propinsi karena pelaku yang aktif terutama lansia di kelurahan tersebut dan aktivitas posyandu yang berjalan dengan baik. jumlah lansia pada lingkungan Karanganyar sebanyak + 70 orang. I. 3. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN I. 3. 1. Permasalahan Permasalahan utama dari perancangan Perka mpunga n Lanjut Usia antara lain belum adanya sarana pelayanan lanjut usia untuk menampung jumlah lanjut usia yang semakin tahun semakin meningkat serta belum adanya prioritas perhatian terhadap lansia terutama di wilayah Solo Raya dimana sarana pelayanan tersebut mempunyai fasilitas pelayanan lengkap dan fasilitas penunjang yang mampu memenuhi kebutuhan lansia serta mampu menyuguhkan nuansa alam di Kabupaten Karanganyar sehingga seiring semakin meningkatnya prioritas perhatian terhadap lansia diasumsikan lansia dapat merasakan kenyamanan seperti berada di rumah mereka sendiri ketika tinggal di dalam perkampungan lanjut usia. Bagaimana merancang suatu wadah yang dapat menampung semua aktivitas dan kebutuhan fisik maupun non fisik pada lansia yang mendukung semua aktivitas di dalamnya dan mampu memberikan pelayanan yang lengkap bagi lanjut usia? Gbr. I. 4. Kondisi di posyandu Sumber : Dok. Pribadi commit to user I - 10 I. 3. 2. Persoalan a. Mengidentifikasikan perilaku lanjut usia serta interaksi sosial yang terjadi guna mencapai kenyamanan bagi para lanjut usia, pengelola, maupun para pengunjung keluarga. b. Merumuskan konsep jenis kegiatan, pola kegiatan, kebutuhan ruang, besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan, dan persyaratan lingkungan yang harus dipenuhi. c. Merencanakan rumusan konsep lokasi dan site Perkampungan Lanjut Usia. d. Menentukan ungkapan eksterior, sirkulasi dan fasilitas yang nyaman, aman dan mudah bagi lanjut usia. I. 4. TUJUAN DAN SASARAN I. 4. 1. Tujuan Merumuskan konsep yang mendasari perencanaan dan perancangan sebagai landasan membuat desain Perkampunga n La njut Usia yang mempunyai teknis perancangan yang baik untuk kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan, sosial, spiritual yang memadai bagi lansia dan fasilitas produktivitas serta kegiatan penunjang lainnya, dalam kedudukan dan eksistensinya di Kabupaten Karanganyar, dengan poin-poin sebagai berikut: a. Menyediakan sarana yang memberikan pelayanan kesehatan, sosial, dan spiritual yang memadai bagi lansia maupun bersosialisasi dengan baik dalam bermasyarakat. b. Menyediakan wadah bagi lanjut usia yang memberikan suasana yang nyaman, aksesibel, terasa seperti di rumah sendiri, dan asri. c. Menyediakan wadah untuk berkreasi rekreatif sehingga para lanjut usia tetap dapat produktif di usia senjanya. commit to user I - 11 d. Mendapatkan desain bangunan Perkampunga n La njut Usia yang sesuai dengan Psikologi Lanjut Usia. e. Mendapatkan desain bangunan dan lansekap perkampungan yang sesuai dengan karakter dan essensi Perkampungan Lanjut Usia. I. 4. 2. Sasaran Mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan bangunan Perkampunga n La njut Usia yang meliputi: a. Mikro 1 Konsep kegiatan a Penentuan jenis kegiatan b Proses kegiatan c Penentuan penzoningan aktivitas 2 Konsep peruangan a Konsep besaran ruang b Konsep kebutuhan ruang macam dan jenis ruang c Konsep persyaratan ruang d Konsep pola hubungan dan organisasi ruang e Konsep sirkulasi b. Makro : 1 Konsep pemilihan dan pengolahan site a Pemilihan lokasi site b Analisis site c. Massa : Herarki massa meliputi penataan massa, ruang luar serta unsur pembentuk tampilan bangunan yang dapat mempresentasikan sebuah Perkampungan La njut Usia. 1 Konsep penampilan bangunan a Interior b Eksterior commit to user I - 12 2 Tampilan Kawasan Site perancangan lansekap a Vegetasi b Hardscape c Sanitasi d Drainase 3 Konsep struktur bangunan a Struktur panggung 4 Konsep utilitas bangunan a Sistem air bersih, air kotor dan sistem pengolahan limbah b Sistem MEE c Sistem transportasi vertikal d Sistem keamanan bangunan pemadam kebakaran, penangkal petir. I. 4. 3. Manfaat a. Dengan perencanaan dan perancangan arsitektural yang baik maka akan dapat menjaga dan memperbaikki kondisi alam serta lingkungan di Kabupaten Karanganyar. b. Pada jangka panjang akan mampu melestarikan keanekaragaman vegetasi yang ditanam pada kawasan bangunan P erkampungan Lanjut Usia. c. Perka mpunga n Lanjut Usia diharapkan dapat menjadi wadah sosial baru untuk penduduk di sekitarnya dan tidak menggangu aktivitas penduduk yang telah terpola sebelum didirikan. d. Perka mpunga n Lanjut Usia dapat menjadi sarana pelayanan bagi lansia maupun umum. commit to user I - 13 I. 5. LINGKUP DAN BATASAN I. 5. 1. Lingkup a. Pembahasan akan mengarah pada Perka mpunga n Lanjut Usia, serta fasilitas-fasilitas pendukung dalam kawasan tersebut. b. Pembahasan menitik-beratkan pada hal-hal dan masalah di sekitar disiplin ilmu Arsitektur serta hal-hal lain yang berpengaruh terhadap perencanaan dan perancangan Perkampungan La njut Usia: 1 Fungsi utama bangunan dan kawasan sebagai wadah fasilitas pelayanan yang lengkap bagi lanjut usia di wilayah Solo Raya. 2 Fungsi sekunder bangunan dan kawasan sebagai sarana rekreasi dan sosial bagi pengunjung Perkampungan La njut Usia. c. Hal-hal di luar ilmu arsitektur dalam perencanaan bangunan Perka mpunga n Lanjut Usia seperti karakter dan perilaku lanjut usia, kebutuhan lanjut usia, jumlah lanjut usia di wilayah Solo Raya dan sebagainya akan menjadi pertimbangan awal untuk memahami kondisi dan kebutuhan lanjut usia akan Perkampungan Lanjut Usia yang selanjutnya menjadi pertimbangan dalam proses perencanaan. d. Pembahasan mengacu pada sasaran yang berupa tinjauan serta analisa yang akhirnya akan menghasilkan konsep berupa penyelesain masalah. I. 5. 2. BATASAN a. Berpedoman pada tujuan dan sasaran yang telah ditentukan b. Pembatasan lanjut usia yang akan diwadahi yaitu pada lanjut usia yang terlantar, kurang mendapat perhatian, tidak memiliki anak maupun sanak keluarga, dan lanjut usia yang membutuhkan perawatan dan hunian sementara. Sehingga lanjut usia yang diwadahi yaitu dari keluarga menengah ke bawah hingga menengah ke atas. c. Pembahasan jenis kegiatan yang diwadahi dibatasi pada kegiatan yang mendukung pelayanan terhadap kegiatan lanjut usia. commit to user I - 14 d. Masalah pembiayaan dianggap tidak dipermasalahkan. I. 6. STRATEGI DESAIN Metode dan strategi rancang bangun yang digunakan dalam penyusunan konsep perencanaan dan perancangan kawasan bangunan Perkampungan Pelayanan Lanjut Usia di Wilayah Solo Raya dengan Pendekatan Psikologi Lanjut Usia, adalah sebagai berikut : I. 6.1. Pemahaman Esensi Langkah utama yang dilakukan untuk mendesain Perkampungan Lanjut Usia di Kabupaten Karanganyar sebagai Fasilitas Pelayanan Lanjut Usia di Wilayah Solo Raya adalah dengan memahami essensi dari judul tersebut kemudian diterapkan pada perancangan kawasan bangunan dan lansekap alam di sekitar kawasan dengan memperhatikan kebutuhan- kebutuhan lanjut usia baik kebutuhan fisik maupun non fisik yang sesuai di Kabupaten Karanganyar serta dapat menampilkan karakter Perka mpungan La njut Usia yang nyaman, aksesibel, terasa seperti di rumah sendiri, dan asri. Perka mpunga n Lanjut Usia merupakan wadah yang diperuntukan bagi lanjut usia baik dari masyarakat menengah ke bawah maupun menengah ke atas dalam lingkup Solo Raya yang mampu memberikan fasilitas pelayanan yang memadai antara lain pelayanan kesehatan, sosial, spiritual, dan produktivitas pada lansia di dalam suatu wadah perkampungan dengan menggunakan pendekatan Psikologi Lanjut Usia terhadap perencanaan dan perancangan desain dan lansekap kawasan perkampungan. commit to user I - 15 I. 6.2. Psikologi Lanjut Usia sebagai Basis Rancang Bangun terhadap Perkampungan Lanjut Usia Proses menua lansia adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. Perkampunga n Lanjut Usia merupakan wadah yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan fisik maupun psikis lansia. Oleh karena itu, desain Perkampungan Lanjut Usia menggunakan pendekatan Psikologi Lanjut Usia yang diharapkan lansia yang tinggal ataupun berada didalam perkampungan dapat merasakan kenyamanan, kemudahan, keamanan, dan kemandirian bagi lansia di usia senjanya. I. 6. 3. Interaksi antara Pemahaman Esensi dan Psikologi Lanjut Usia terhadap Rancang Bangun Perkampungan Lanjut Usia Pemahaman dari beberapa esensi mengenai Perkampungan Lanjut Usia merupakan hal yang sangat penting sebagai dasar perencanaan dan perancangan suatu bangunan dan kawasan perkampungan. Konsep pendekatan Psikologi Lanjut Usia dapat diaplikasikan pada penataan siteplan, desain kawasan perkampungan, sirkulasi bangunan dan kawasan, fasilitas – fasilitas penunjang dan lansekap perka mpunga n agar mendapatkan desain suatu kawasan perka mpungan yang sinergis sesuai dengan essensi Perkampungan Lanjut Usia sebagai fasilitas pelayanan bagi lanjut usia. commit to user I - 16 I. 6. 4. Efek dari Strategi Desain Strategi rancang bangun yang direncanakan terhadap kawasan bangunan Perkampungan Lanjut Usia di wilayah Solo Raya menekankan pada penerapan prinsip – prinsip psikologi Lanjut usia yang digunakan sebagai orientasi utama sistem peruangan dan site, yang meliputi : Skema 1. 1 Perumusan judul Sumber : analisis pribadi Kondisi lanjut usia Mekanisme perkampungan Kondisi lanjut usia Di Solo Raya Ka bupaten Karanganyar Psikologi La njut Usia “ P erka mpunga n P elayanan Lanjut Usia di Wilayah SoloRaya dengan Pendekatan Psikologi Lanjut Usia” commit to user I - 17 a. Merencanakan konsep Perka mpungan Lanjut Usia sesuai dengan essensinya, yaitu sebagai sarana yang mampu memberikan pelayanan kesehatan, sosial, dan spiritual yang memadai bagi lansia, meliputi: 1 Konsep kegiatan user 2 Fasilitas pelayanan 3 Fasilitas penunjang 4 Pemilihan lokasi site yang tepat di Kabupaten Karanganyar b. Menerapkan aplikasi essensi pada Perka mpunga n Lanjut Usia yang selaras dengan kearifan lokal di lingkungan site yaitu dalam aspek-aspek berikut : 1 Aspek mikro Peruangan Peruangan pada bangunan dan kawasan perkampungan direncanakan berdasarkan kebutuhan dan psikologi para lansia yang berada di dalam perkampungan. Meliputi: a Peruangan, karakter ruang, karakter akustik serta fungsi ruang terhadap kegiatan lanjut usia didalam Perkampunga n La njut Usia. b Psikologi lanjut usia dan penerapan prinsip – prinsipnya terhadap ruang. c Aplikasi penerapan prinsip desain psikologi lanjut usia terhadap kelompok ruang untuk Lanjut usia meliputi kelompok hunian, pelayanan kesehatan, produktivitas, spiritual sebagai orientasi dalam perencanaan site. 2 Aspek makro Penataan Site Penataan site didasarkan pada kriteria hunian bagi lansia dan berdasarkan RTRW Kabupaten Karanganyar khususnya Kecamatan Karangpandan. commit to user I - 18 3 Aspek massa a Penampilan bangunan b Struktur bangunan c Lansekap d Utilitas c. Manifestasi konsep Perkampungan Lanjut Usia ke dalam desain hingga menuju grand product yaitu: 1 Siteplan 2 Denah 3 Tampak Fasad 4 Eksterior dan Interior Skema 1. 2 Strategi Desain Sumber : analisa pribadi commit to user I - 19 I. 7. SISTEMATIKA DAN KERANGKAPOLA PIKIR I. 7. 1. Sistematika Pembahasan TAHAP I Pendahuluan Pembahasan mengenai pendahuluan meliputi judul, pengertian judul, latar belakang, perumusan permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, metodologi pembahasan, dan sistematika pembahasan. TAHAP II Tinjauan Pustaka Mengemukakan beberapa tinjauan yang berkaitan dengan lanjut usia dan bentuk pewadahannya berupa Perkampungan La njut Usia , serta teori-teori mengenai psikologi lanjut usia. TAHAP III Tinjauan Solo Raya dan Kabupaten Karanganyar sebagai Lokasi Perkampungan Lanjut Usia Melakukan tinjauan umum wilayah Solo Raya mengenai keberadaan lanjut usia dan jumlah lanjut usia, dan juga mengenai kondisi pelayanan terhadap lanjut usia yang sudah ada di Solo Raya. Pembahasan mengenai data fisik dan non fisik Kabupaten Karanganyar meliputi Luas wilayah, Kondisi lingkungan masyarakat, dan peraturan yang mendukung mengenai Perka mpungan Lanjut Usia di Kabupaten Karanganyar. TAHAP IV Perencanaan Perka mpungan La njut Usia Merumuskan Perka mpungan La njut Usia, sebagai pusat kegiatan pelayanan bagi lanjut usia di wilayah Solo Raya yang berlokasi di Kabupaten Karanganyar. commit to user I - 20 TAHAP V Analisa Pendekatan Konsep Mengungkapkan analisa perancangan sebagai usaha pemecahan masalah dengan meninjau tujuan dan sasaran yang akan dicapai. TAHAP VI Analisa Pendekatan Desain Mengungkapkan konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil akhir dari proses analisa untuk kemudian ditransformasikan dalam wujud desain fisik bangunan. I - 21 commit to user II - 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA