Pemberian ASI Eksklusif Pembahasan 1. Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif

Faktor predisposisi lain juga mempengaruhi pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif seperti informasi, dimana sesuai dengan yang dikatakan Ibu A bahwa kegiatan yang dilakukan pada saat Posyandu jarang sekali menjelaskan tentang ASI. Kurangnya informasi dari petugas kesehatan tentang ASI eksklusif mempengaruhi pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif. Faktor dukungan keluargasuami mungkin juga berpengaruh dimana menurut Ibu B bahwa untuk urusan pemberian ASI adalah urusan istri sendiri dan suami tugasnya untuk menafkahi keluarga. Informasi juga memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio, surat kabar atau media lain maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

2. Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian pemberian ASI eksklusif di Dusun Plalar Kulon yang menyatakan setuju dan tidak setuju untuk memberikan ASI eksklusif tidak terlalu signifikan dimana didapatkan hasil 16 responden 52 setuju dan yang tidak setuju 15 responden 48. Dari 14 responden yang berpengetahuan kurang tentang ASI eksklusif 13 responden tidak setuju untuk memberikan ASI eksklusif dan hanya 1 responden yang setuju untuk memberikan ASI eksklusif. Sedangkan responden yang berpengetahuan cukup tentang ASI eksklusif sebanyak 11 orang diantaranya 9 responden setuju untuk memberikan ASI eksklusif dan 2 responden tidak setuju. Sedangkan responden yang berpengetahuan baik sebanyak 6 responden semuanya setuju untuk memberikan ASI eksklusif. Maksud dari setuju pemberian ASI eksklusif disini dimana dari tiap item-item pernyataan pada kuesioner yang diberikan ada hal-hal yang menurut responden setuju untuk dilakukan walaupun pada kenyataannya untuk Pemberian ASI Eksklusif sendiri tidak dilakukan oleh responden. Jadi pada kuesioner yang diberikan pada responden dari 10 pernyataan terdapat 3 pernyataan yang menentukan apakah responden memberikan ASI eksklusif atau tidak. Dimana 3 pernyataan tersebut adalah “Saya tidak memberikan Susu formula kepada anak saya yang berusia kurang dari 6 bulan tapi makanan yang lain saya ber ikan”, “Saya memberikan tambahan air putih kepada anak Saya yang berusia kurang dari 6 bulan”, dan “Saya memberikan susu formula kepada anak Saya yang berusia kurang dari 6 bulan”. Jadi pernyataan ini yang menentukan apakah responden memberikan ASI eksklusif atau tidak. Dan responden yang setuju memberikan ASI eksklusif 7 responden benar-benar memberikan ASI eksklusif dan 9 responden tidak memberikan ASI eksklusif. Sedangkan dari 15 responden yang tidak setuju untuk memberikan ASI eksklusif semuanya tidak ada yang memberikan ASI eksklusif. Dari hasil penelitian ini kita bisa melihat bahwa tidak selamanya pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku. Di mana hal ini kita bisa lihat dari hasil penelitian di mana walaupun responden setuju untuk memberikan ASI eksklusif tetapi pada kenyataannya ada responden yang juga tetap tidak memberikan ASI secara eksklusif. Hal ini sejalan dengan teori menurut Notoatmodjo tentang tingkat pengetahuan dimana tingkat pengetahuan seseorang terdiri dari 6 domain yaitu Tahu, Paham, Aplikasi, Analisis, Sintesis dan Evaluasi. Dari hasil penelitian ini kita bisa melihat bahwa tingkat pengetahuan Ibu-ibu dalam pemberian ASI secara Eksklusif berada pada tingkat tahu dan paham saja. Dimana Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah pelajari sebelumnya. Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui. Jadi, Ibu-ibu Menyusui di Dusun Plalar Kulon tahu dan paham tentang ASI eksklusif tetapi untuk mengaplikasikannya tidak dilakukan. Pemberian ASI tidak eksklusif ini juga mungkin disebabkan oleh faktor internal dalam diri Ibu dimana ketika menyusui Ibu tidak menjaga gizi makanan Ibu, Ibu dalam keadaan stress, atau juga menggunakan alat kontrasepsi pil yang dapat mempengaruhi produksi ASI yang menyebabkan ASI yang dikeluarkan tidak dapat mencukupi kebutuhan bayi sehingga Ibu harus memberikan makanan tambahan selain ASI.

3. Hubungan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sei Sikambing Medan Tahun 2012

1 48 56

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Di Puskesmas Padang Bulan Medan

1 28 44

Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007

0 27 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Desa Kopeng

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Desa Kopeng T1 462012069 BAB IV

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng T1 462012087 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng T1 462012087 BAB II

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng T1 462012087 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng

0 0 19