PPt Desain Pembelajaran
Program Studi Doktoral Pendidikan
SAINS
Program Studi Doktoral Pendidikan
SAINS
DESAIN DAN INOVASI
PEMBELAJARAN
DESAIN PEMBELAJARAN
Oleh:
Eska Perdanawati Kahar Putri
(A 203 16 001)
Oleh:
Eska Perdanawati Kahar Putri
(A 203 16 001)
(2)
Latar Belakang
Latar Belakang
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Munculnya keinginan untuk terus
mengembangkan pendidikan yang berkualitas memberikan peranan penting bagi desain pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar
yang bermakna dan menyenangkan. Desain pembelajaran menunjuk pada proses
memanipulasi, atau merencanakan suatu pola atau signal dan lambang yang dapat digunakan
untuk menyediakan kondisi belajar yang kondusif bagi peserta didik.
Masyarakat semakin sadar akan
pendidikan sebagai unsur penting dalam kehidupan manusia.
Masyarakat semakin sadar akan
pendidikan sebagai unsur penting dalam kehidupan manusia.
Manusia memperoleh sebagian besar dari kemampuannya melalui belajar. Manusia memperoleh sebagian besar
dari kemampuannya melalui belajar. Pendidikan merupakan bagian yang
penting, dimana pendidik dituntut untuk mampu mengelolah dan melahirkan situasi dan kondisi belajar
bagi peserta didik untuk mencapai kemampuan-kemampuan tertentu yang
diharapkan.
Pendidikan merupakan bagian yang penting, dimana pendidik dituntut
untuk mampu mengelolah dan melahirkan situasi dan kondisi belajar
bagi peserta didik untuk mencapai kemampuan-kemampuan tertentu yang
(3)
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Berdasarkan uraian tersebut, rumusan
permasalahan pada makalah ini adalah:
1. Apa pengertian desain pembelajaran?
2. Apa fungsi desain pembelajaran dalam
pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar?
3. Apa komponen utama dalam desain
pembelajaran?
(4)
Tujuan
Tujuan
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut, maka tujuan dari makalah ini diharapkan dapat:
1. Memahami pengertian desain pembelajaran. 2. Mengetahui fungsi desain pembelajaran
dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.
3. Mengetahui apa saja komponen utama dalam desain pembelajaran.
4. Mengetahui model-model desain pembelajaran.
(5)
1. Pengertian Desain Pembelajaran
1. Pengertian Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Menurut para ahli desain pembelajaran diartikan sebagai berikut :
Smith and Ragan
Desain pembelajaran merupakan prinsip-prinsip penerjemahan dari pembelajaran dan instruksi ke dalam rencana-rencana untuk bahan-bahan dan aktivitas-aktivitas instruksional.
Gentry
Mengatakan bahwa model disain pembelajaran adalah suatu pendekatan sistem, yang dirancang untuk memfasilitasi pengembangan yang efektif dan efisien dari pembelajaran.
Prof. Atwi Suparman
Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses.
Syaiful Sagala
Desain pembelajaran merupakan proses keseluruhan tentang kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya.
(6)
2. Fungsi Desain Pembelajaran dalam
Pelaksanaan KBM
2. Fungsi Desain Pembelajaran dalam
Pelaksanaan KBM
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran
Menjadikan guru lebih siap dan
percaya diri dalam menjalankan tugas mengajar
(7)
2. Fungsi Desain Pembelajaran dalam
Pelaksanaan KBM
(Lanjutan)
2. Fungsi Desain Pembelajaran dalam
Pelaksanaan KBM
(Lanjutan)
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Menurut
Mardia Hayati
urgensi dan peran
desain pembelajaran dalam suksesnya proses
belajar mengajar, antara lain :
1. Agar belajar dapat bermakna dan efektif;
2. Agar tersedia atau termanfaatkan sumber
belajar;
3. Agar dapat dikembangkan kesempatan atau
pola belajar;
4. Agar belajar dapat dilakukan siapa saja
secara berkelanjutan.
Menurut
Morrison, Ross, dan Kemp,
tujuan dari desain pembelajaran yaitu
membuat pembelajaran lebih efektif dan
efisien dan mengurangi tingkat kesulitan
pembelajaran.
(8)
3. Komponen-komponen Desain Pembelajaran
3. Komponen-komponen Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Pembelajaran merupakan suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai perangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Belajar-mengajar sebagai suatu sistem meliputi sejumlah komponen diantaranya :
1. Tujuan pembelajaran 2. Bahan ajar
3. Siswa yang menerima pelayanan belajar 4. Guru
5. Metode dan pendekatan 6. Situasi
7. Evaluasi kemajuan belajar .
(9)
3. Komponen-komponen Desain Pembelajaran
(Lanjutan)
3. Komponen-komponen Desain Pembelajaran
(Lanjutan)
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Komponen-komponen desain pembelajaran harus diorganisasikan dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu saja misalnya metode, bahan dan evaluasi saja, tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan. Berbagai persoalan yang biasa dihadapi guru antara lain adalah:
1. Tujuan-tujuan apa yang ingin dicapai;
2. Materi pelajaran apa yang perlu diberikan; 3. Metode alat mana yang harus dipakai;
4. Prosedur apa yang akan ditempuh untuk melakukan evaluasi.
(10)
3. Komponen-komponen Desain Pembelajaran
(Lanjutan)
3. Komponen-komponen Desain Pembelajaran
(Lanjutan)
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Proses belajar-mengajar secara khusus guru berperan sebagai pengajar, pembimbing, perantara sekolah dengan masyarakat, administrator dan lain-lain. Untuk itu wajar bila guru memahami dengan segenap aspek pribadi anak didik seperti:
1. Kecerdasan dan bakat khusus; 2. Prestasi sejak permulaan sekolah;
3. Perkembangan jasmani dan kesehatan; 4. Kecenderungan emosi dan karakternya; 5. Sikap dan minat belajar;
6. Cita-cita;
7. Kebiasaan belajar dan bekerja; hobi dan penggunaan waktu senggang;
8. Hubungan sosial di sekolah dan di rumah; 9. Latar belakang keluarga;
10.Lingkungan tempat tinggal;
11.Sifat-sifat khusus dan kesulitan belajar anak didik.
(11)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Model Dick and Carey
Model ADDIE Model ASSURE
Model Gerlach & Elly
Model PPSI
Model Kemp
Model ISD (Instructional System Design)
Model ISD (Instructional System Design)
Model
Pengembangan Instruksional
(MPI) Model
Pengembangan Instruksional
(12)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Model Dick and Carey
Dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey (1985). Model ini termasuk ke dalam model prosedural. Langkah–langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah: 1. Mengidentifikasikan tujuan umum
pembelajaran;
2. Melaksanakan analisis pembelajaran;
3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa;
4. Merumuskan tujuan performansi;
5. Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan;
6. Mengembangkan strategi pembelajaran;
7. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran;
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif;
9. Merevisi bahan pembelajaran.
10.Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Sumatif
(13)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Model ASSURE
Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu:
1. Analyze Learners 2. States Objectives
3. Select Methods, Media, and Material 4. Utilize Media and materials
5. Require Learner Participation 6. Evaluate and Revise
(14)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Model Gerlach & Elly
Model pembelajaran Gerlach dan Ely merupakan suatu metode perencanaan pengajaran yang sistematis. Model ini menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta pembelajaran karena dalam model ini diperlihatkan keseluruhan proses belajar-mengajar yang baik, sekalipun tidak menggambarkan secara rinci setiap komponennya. Model ini juga diperlihatkan hubungan antara elemen yang satu dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola urutan yang dapat dikembangkan dalam suatu rencana untuk mengajar. Rincian komponennya adalah sebagai berikut:
1. Specification of Object 2. Specification of Content
3. Assesment of Entering Bahaviors 4. Determination of Strategy
5. Organization of Groups 6. Allocation of Time
7. Allocation of Space
8. Allocation of Resources 9. Evaluation of Performance 10.Analysis of Feed Back
(15)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Model ADDIE
Model desain pembelajaran yang menggunakan 5 tahap/ langkah sederhana dalam pengaplikasinnya. Desain pembelajaran yang mudah dipelajari. Sesuai dengan namanya tahap/ langkah dalam pembelajarannya yaitu Analysis, Desain, Development, Implementation, dan Evaluation. Ada lima langkah yang dikemukakan dalam model ini sesuai dengan namanya, yaitu:
1. Analysis: menganalisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat dan menentukan kompetensi siswa.
2. Design: menentukan kompetensi khusus, metode, bahan ajar, dan pembelajaran.
3. Development: memproduksi program dan bahan ajar yang akan digunakan dalam program pembelajaran.
4. Implementation: melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan desain atau
(16)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Model Degeng
Degeng (1997:13) mengemukakakan delapan langkah desain pembelajaran yang berkonteks model elaborasi yaitu:
1. Analisis tujuan dan karakteristik Bidang Studi; 2. Analisis sumber belajar (kendala);
3. Analisis karakteristik pebelajar;
4. Menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran; 5. Menetapkan strategi pengorganisasian isi
pembelajaran;
6. Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran;
7. Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan;
8. Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.
(17)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Model PPSI
Di Indonesia dikembangkan menjadi PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional). Istilah sistem instruksional dalam PPSI, mengandung pengertian bahwa PPSI menggunakan pendekatan sistem, maka PPSI juga dapat disebut menggunakan pendekatan yang berorientasikan pada tujuan. Model pengembangan instruksional PPSI ini memiliki 5 langkah pokok, yaitu:
1. Perumusan tujuan
2. Pengembangan alat evaluasi 3. Kegiatan belajar
(18)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Model Kemp
Menurut Kemp (1977) pengembangan intruksional atau desain intruksional itu terdiri dari 8 langkah yaitu :
1. Menentukan tujuan intruksional umum (TIU) atau Standar Kompetensi;
2. Menganalisis karakteristik peserta didik; 3. Menentukan TIK atau Kompetensi Dasa;. 4. Menentukan materi pelajaran;
5. Menetapkan penjajagan awal (pre-test); 6. Menentukan strategi belajar mengajar;
7. Mengkoordinasi sarana penunjang, yang meliputi tenaga fasilitas, alat, waktu dan tenaga;
(19)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Model ISD
(Instructional System Design)
Model ISD (Instructional System Design)
Rancangan sistem pembelajaran merupakan prosedur terorganisir yang mencakup langkah-langkah menganalisis, merancang, mengembangkan, melaksanakan dan menilai pembelajaran. Langkah-langkah ini dalam setiap poses memiliki dasar yang terpisah dalam teori maupun praktek seperti halnya pada proses ISD secara keseluruhan. Dalam pengutaraannya yang lebih sederhana adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis adalah mengidentifikasi apa yang dipelajari;
2. Merancang adalah menspesifikasi proses dan produk;
3. Mengembangkan adalah memandu dan menghasilkan materi pembelajaran;
4. Pelaksanakan adalah menggunakan materi dan strategi dalam konteks;
(20)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Model
Pengembangan Instruksional
(MPI) Model
Pengembangan Instruksional
(MPI)
Model Pengembangan Instruksional (MPI) dalam Suparman (2001) dikemukakan ada delapan langkah yaitu:
Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum;
1. Melakukan analisis instruksional;
2. Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal mahasiswa;
3. Menulis tujuan instruksional khusus; 4. Menulis tes acuan patokan;
5. Menyusun strategi instruksional;
6. Mengembangkan bahan instruksional;
7. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif yang termasuk di dalamnya kegiatan merevisi.
(21)
Kesimpulan
Kesimpulan
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Desain pembelajaran merupakan rancangan atas proses pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya sehingga menjadi acuan dalam pelaksanaannya untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dengan tujuan menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan meminimalisir kesukaran siswa dalam memahami pembelajaran.
2. Fungsi desain pembelajaran dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar adalah sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran, menjadikan guru lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan tugas mengajar dan meningkatkan kemampuan guru.
3. Pembelajaran merupakan suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai perangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Belajar-mengajar sebagai suatu sistem meliputi sejumlah komponen diantaranya: tujuan pembelajaran, bahan ajar, siswa yang menerima pelayanan belajar, guru, metode dan pendekatan, situasi dan evaluasi kemajuan belajar.
4. Model-model desain pembelajaran terdiri dari beberapa model antara lain: Model Dick and Carey, Model ASSURE, Model Gerlach & Elly, Model ADDIE, Model Degeng, Model PPSI, Model Kemp, Model ISD
(22)
Saran
Saran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Setiap model desain pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, dalam pelaksanaannya kondisi siswa, materi ajar dan situasi dan kondisi yang dihadapi dalam proses pembelajaran menjadi indikator untuk memilih model yang sesuai, sehingga sebagai pendidik harus mampu menyesuaikan situasi dan kondisi dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
(23)
Disusun Oleh:
Eska Perdanawati Kahar Putri
(A 203 16 001)
Disusun Oleh:
Eska Perdanawati Kahar Putri
(A 203 16 001)
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
(1)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Model Kemp
Menurut Kemp (1977) pengembangan intruksional atau desain intruksional itu terdiri dari 8 langkah yaitu :
1. Menentukan tujuan intruksional umum (TIU) atau Standar Kompetensi;
2. Menganalisis karakteristik peserta didik; 3. Menentukan TIK atau Kompetensi Dasa;. 4. Menentukan materi pelajaran;
5. Menetapkan penjajagan awal (pre-test); 6. Menentukan strategi belajar mengajar;
7. Mengkoordinasi sarana penunjang, yang meliputi tenaga fasilitas, alat, waktu dan tenaga;
(2)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Model ISD
(Instructional System Design)
Model ISD (Instructional System Design)
Rancangan sistem pembelajaran merupakan prosedur terorganisir yang mencakup langkah-langkah menganalisis, merancang, mengembangkan, melaksanakan dan menilai pembelajaran. Langkah-langkah ini dalam setiap poses memiliki dasar yang terpisah dalam teori maupun praktek seperti halnya pada proses ISD secara keseluruhan. Dalam pengutaraannya yang lebih sederhana adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis adalah mengidentifikasi apa yang dipelajari;
2. Merancang adalah menspesifikasi proses dan produk;
3. Mengembangkan adalah memandu dan menghasilkan materi pembelajaran;
4. Pelaksanakan adalah menggunakan materi dan strategi dalam konteks;
5. Menilai adalah menentukan kesesuaian pembelajaran.
(3)
4. Model-model Desain Pembelajaran
4. Model-model Desain Pembelajaran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Model
Pengembangan Instruksional
(MPI) Model
Pengembangan Instruksional
(MPI)
Model Pengembangan Instruksional (MPI) dalam Suparman (2001) dikemukakan ada delapan langkah yaitu:
Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum;
1. Melakukan analisis instruksional;
2. Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal mahasiswa;
3. Menulis tujuan instruksional khusus; 4. Menulis tes acuan patokan;
5. Menyusun strategi instruksional;
6. Mengembangkan bahan instruksional;
7. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif yang termasuk di dalamnya kegiatan merevisi.
(4)
Kesimpulan
Kesimpulan
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Desain pembelajaran merupakan rancangan atas proses pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya sehingga menjadi acuan dalam pelaksanaannya untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dengan tujuan menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan meminimalisir kesukaran siswa dalam memahami pembelajaran.
2. Fungsi desain pembelajaran dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar adalah sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran, menjadikan guru lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan tugas mengajar dan meningkatkan kemampuan guru.
3. Pembelajaran merupakan suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai perangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Belajar-mengajar sebagai suatu sistem meliputi sejumlah komponen diantaranya: tujuan pembelajaran, bahan ajar, siswa yang menerima pelayanan belajar, guru, metode dan pendekatan, situasi dan evaluasi kemajuan belajar.
4. Model-model desain pembelajaran terdiri dari beberapa model antara lain: Model Dick and Carey, Model ASSURE, Model Gerlach & Elly, Model ADDIE, Model Degeng, Model PPSI, Model Kemp, Model ISD (Instructional System Design) dan Model Pengembangan Instruksional (MPI).
(5)
Saran
Saran
Latar
Belakang
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan
Tujuan
Pembahasan
Pembahasan
Penutup
Penutup
Setiap model desain pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, dalam pelaksanaannya kondisi siswa, materi ajar dan situasi dan kondisi yang dihadapi dalam proses pembelajaran menjadi indikator untuk memilih model yang sesuai, sehingga sebagai pendidik harus mampu menyesuaikan situasi dan kondisi dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
(6)