Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
9 diri sendiri self injury, perilaku rigid routine, perilaku self
stimulation, perilaku sosial, dan perilaku fixations. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1 Perilaku agresif, perilaku agresif apada anak autis yang muncul seperti kemarahan yang meledak-ledak tantrum seperti
memukul, mencambak, menendang-nendang, memberantakan benda atau menggigit orang lain.
2 Perilaku menyakiti diri sendiri self injury, perilaku menyakiti diri sendiri self injury seperti menjambak rambut sendiri dan
menggigit atau membenturkan kepalanya sendiri ke dinding atau ke lantai.
3 Perilaku rigid routine, perilaku rigid routine seperti cenderung belajar dengan guru tertentu, cenderung belajar dengan materi
atau alat belajar tertentu, dan pola duduk saat pembelajaran belajar berlangsung.
4 Perilaku self stimulation, perilaku self stimulation seperti perilaku hand flapping atau mengepak-mengepakkan tangan,
memutar-mutar badan sendiri, menggoyang-goyangkan kaki, perilaku flapping menggunakan benda, kelekatan terhadap
benda, menuntut sesuatu untuk tidak berpindah dan berbicara terus-menerus tentang topik tertentu
10 5 Perilaku sosial, perilaku sosial seperti berkomunikasi dengan
teman ataupun guru, cenderung bergerak kesana-kemari, dan bersuara sendiri
6 Perilaku fixations, perilaku fixations seperti cenderung menyukai objek ataupun benda tertentu.
b. Interaksi sosial, antara lain tidak mau menatap mata, dipanggil tidak menoleh, tidak mau bermain dengan teman sebaya, asyik
bermain dengan dirinya sendiri, dan tidak ada empati dalam lingkungan sosial.
c. Komunikasi dan Bahasa, antara lain terlambat bicara, tidak ada usaha untuk berkomunikasi secara non verbal dengan bahasa tubuh,
meracau dengan bahasa yang tidak dipahami, membeo echolalia, dan tak memahami pembicaraan orang lain.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian anak autis dapat disimpulkan bahwa anak autis adalah anak
yang terlihat seperti hidup dalam dunianya sendiri dan mengalami hambatan atau gangguan dalam 3 aspek berupa gangguan perilaku,
gangguan interaksi sosial, dan gangguan dalam komunikasi.
11