Media Pembelajaran Pelaksanaan PPL 1. Pelaksanaan Praktik Mengajar

28 praktikan sehingga dapat diketahui ketercapaian pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa PPL. Pada minggu keempat dilakukan Ulangan Harian 1 “Objek IPA dan Pengamatannya” untuk kelas VII dan pada minggu kelima dilakukan Ulangan Harian 1 “Gaya dan Penerapannya” untuk kelas VIII. Hal ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi ketercapaian tersebut. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata pelajaran IPA adalah 75. Dari ulangan harian tersebut 60 dari peserta didik kelas VII F dan 75 dari peserta didik kelas VIII F telah tuntas atau nilainya di atas KKM dan yang lainnya belum mencapai ketuntasan. Untuk mencapai ketuntasan tersebut maka dilakukan remidi. Selain itu, untuk mencapai KKM maka mahasiswa memberikan tugas kepada peserta didik tersebut.

2. Hambatan-hambatan dalam PPL

Dalam pelaksanaan program PPL ini terdapat beberapa hambatan, yaitu: a. Beberapa siswa sering mengajak bercanda sehingga materi yang disampaikan kadang terputus. b. Siswa kelas VII yang merupakan transisiperpindahan dari masa SD ke SMP sedikit susah diarahkan, kebiasaan ramai dan sulit dikondisikan di kelas meskipun ada mahasiswa PPL dan guru. c. Setiap siswa mempunyai karakter dan kemampuan serta ragam belajar yang berbeda, mahasiswa PPL kesulitan dalam membuat perlakuan pada saat di dalam kelas.

D. Refleksi Pelaksanaan PPL

Kegiatan PPL ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa PPL bahwa menjadi seorang guru atau tenaga pendidik itu tidak mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan, pembelajaran bukan hanya ajang untuk mentransfer ilmu kepada siswa namun juga pembelajaran terhadap nilai suatu ilmu. Selama kegiatan PLL berlangsung terdapat hal-hal positif dan negatif yang didapatkan, hal-hal positif di antaranya adalah setiap kegiatan praktik megajar di dalam kelas ternyata memberikan pengalaman yang berharga untuk mengasah dan mendewasakan pemikiran saya sebagai seorang calon tenaga pengajar. Sedangkan hal negatif yang terdapat dalam refleksi ini adalah penyampaian materi oleh praktikan yang kadang-kadang terlalu cepat sehingga siswa-siswi sulit mengikuti.