46 46
tetapi jika dipandang tidak relevan, data itu tidak akan dihiraukan Moleong, 2004:94
Fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Penerapan sanksi administrasi bagi wajib pajak yang terlambat membayar Pajak Bumi dan Bangunan di wilayah Kaliwungu
Kendal. 2.
Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penerapan sanksi administratif bagi wajib pajak yang terlambat membayar Pajak
Bumi dan Bangunan.
E. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh Arikunto, 2002:107. Sumber data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Data Primer Menurut Ronny Hanitijo Soemitro 1990 : 52, data
primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat. Untuk mendapatkan data primer diperoleh dari
wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara unetuk memperolah informasi dari
terwawancara Arikunto, 1997:107. Informasi tersebut dapat diperoleh dari :
47 47
a. Responden
Responden adalah orang yang ditentukan sebagai sampel dalam penelitian ini dan diharapkan dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Responden dalam penelitian ini adalah Kepala Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batang, Kepala Bagian Umum, Seksi Penagihan dan Wajib Pajak.
Dari beberapa responden tindakan yang dapat diharapkan dapat terungkap kata-kata atau tindakan orang
yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama Moleong, 2004 : 112.
b. Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian Moleong, 2004 : 132. Informan yang dimaksud disini adalah pihak-pihak yang dapat memberikan informasi
yang terkait dengan penerapan sanksi administrasi bagi wajib pajak yang terlambat membayar Pajak Bumi dan
Bangunan di wilayah Kaliwungu Kendal. Informan yang dimaksud disini adalah Pegawai
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batang yaitu pegawai bagian Umum, pegawai bagian PDI, dan petugas penagihan.
48 48
2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan oleh peneliti yaitu dokumen. Dokumen adalah setiap bahan tertulis atau film
Moleong, 2004:216. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa : buku-buku mengenai Pajak Bumi dan
Bangunan, arsip atau dokumen-dokumen tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
F. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan data adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan tentang
penerapan sanksi administrasi bagi wajib pajak yang terlambat membayar Pajak Bumi dan Bangunan di wilayah Kaliwungu Kendal.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1.
Metode Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tetentu.
Percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyan dan yang
diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2004 : 186.
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Karena disini pewawancara yang
49 49
menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan disusun terlebih dahulu sebelum diajukan. Pertanyaan yang disusun
didasarkan atas masalah dalam rancangan penelitian. Berarti disini data yang diungkap adalah mengenai penerapan sanksi
administrasi bagi wajib pajak yang terlambat membayar Pajak Bumi dan Bangunan di wilayah Kaliwungu Kendal dan
hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penerapan sanksi administratif bagi wajib pajak yang terlambat membayar Pajak
Bumi dan Bangunan. Data yang diungkap ini adalah hasil dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara yang
ada didalam format wawancara. Wawancara dilaksanakan pada hari Kamis, Jum’at dan
Sabtu, tanggal 5 sd 7 Februari 2009, bertempat di Kantor Pelayan Pajak
Pratama Batang. Wawancara ini ditujukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama batang, Kepala bagian
Umum, dan Kepala bagian Penagihan sebagai responden yang merupakan sumber terpenting dalam penelitian ini. Pertanyaan
dalam wawancara hanya pada penerapan sanksi administrasi bagi wajib pajak yang terlambat membayar Pajak Bumi dan
Bangunan di wilayah Kaliwungu Kendal dan hambatan- hambatan yang dihadapi dalam penerapan sanksi administratif
50 50
bagi wajib pajak yang terlambat membayar Pajak Bumi dan Bangunan.
Sebelum mengadakan wawancara seorang peneliti perlu dipersiapkan beberapa persoalan, antara lain:
Pertama, seleksi individual untuk diwawancarai. Dalam hal ini dilakukan pemilihan terhadap responden dan informan
yang dianggap mampu memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan mengenai peran orang
yang akan diwawancarai dimaksudkan agar tidak terjadi informasi yang tidak sesuai dengan apa yang akan diteliti.
Kedua, pendekatan orang yang telah diseleksi untuk diwawancarai. Penelitian ini dilakukan dengan mengunjungi
Kantor KPP Pratama Batang. Hal ini diharapkan agar dapat memberikan kemudahan bagi peneliti untuk mendapatkan data
yang diperlukan. Ketiga, pengembangan suasana lancar dalam
wawancara serta usaha-usaha untuk menimbulkan pengertian dengan bantuan sepenuhnya dari orang yang akan
diwawancarai. Bersikap sopan dan ramah dalam berkomunikasi merupakan modal dasar supaya wawancara yang dilakukan
dapat berjalan lancar dan dapat diperoleh data-data yang diperlukan oleh peneliti.
51 51
Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara adalah:
Pertama, menunjukan informasi kunci yang benar- benar dapat memberikan informasi tentang fokus yang akan
diteliti atau dikaji, yaitu terdiri Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batang, Kepala Bagian Umum, Seksi Penagihan dan
Wajib Pajak. Kedua, membuat janji dengan responden dan informan.
Sebelum wawancara dimulai peneliti mendatangi responden dan informan dan membuat janji kapan responden dan informan
dapat diwawancarai. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi salah paham mengenai waktu pelaksanaan wawancara.
Ketiga, menyiapkan pertanyaan-pertanyaan dan menyiapkan pelengkapan wawancara seperti tape recorder,
catatan, alat tulis, dan kamera. Pelengkapan tersebut sangat dibutuhkan karena bisa dijadikan sebagai data tambahan apabila
data yang diperoleh dari hasil wawancara kurang memuaskan. Langkah-langkah yang dilakukan setelah mendatangi
responden dan informan di tempat dan waktu yang disepakati adalah:
Pertama, mengungkapkan maksud dan tujuan wawancara. Pada tahap ini peneliti memberi tahu maksud dan
tujuan melakukan wawancara dengan cara menunjukan surat ijin
52 52
yang dibawa peneliti yang telah diberikan oleh instansi yang bersangkutan. Hal ini dilakukan agar responden dan informan
benar-benar mau memberikan keterangan yang sebenarnya tanpa harus ada yang disembunyikan. Dengan demikian, akan
diperoleh data yang valid. Kedua, memberikan pertanyaan-pertanyaan awal
tentang diri pribadi responden dan informan, setelah itu masuk pada pertanyaan-pertanyaan yang menjadi inti dari masalah
penelitian. Ketiga, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah
disusun terkait dengan masalah yang akan diungkap dalam penelitian, untuk mendukung keberhasilan wawancara
digunakan peralatan tulis untuk mencatat infomasi dari responden dan informan. Selain itu juga didukung oleh tape
recorder untuk memudahkan dalam mengumpulkan data. Keempat, setelah responden dan informan memberikan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut selesai, responden dan informan juga memberi petunjuk agar menemui beberapa
orang yang bisa dijadikan sebagai informan selanjutnya. Dalam wawancara ini terjadi percakapan antara
pewawancara dengan orang yang diwawancarai dalam suasana santai, kurang formal dan tidak disediakan jawaban oleh
pewawancara. Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh
53 53
informasi yang sifatnya mendalam terhadap masing-masing yang ditunjukan.
2. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang dilakukan dengan cara mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, rapat, agenda dan lain sebagainya. Dokumentasi digunakan untuk menunjang data-data
hasil wawancara maupun observasi. Alasan penggunaan dokumentasi karena penerapan sanksi administrasi bagi wajib
pajak yang terlambat membayar Pajak Bumi dan Bangunan tidak lepas dari adanya dokumen sehingga dalam hal ini dapat
melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode dokumen guna melengkapi
data yang sebelumnya agar mendapatkan sebuah data yang lengkap dan objektif.
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu buku-buku mengenai Pajak Bumi dan Bangunan, arsip atau
dokumen-dokumen tentang Pajak Bumi dan Bangunan. 3.
Metode Pengamatan Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan
secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap
objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga
54 54
observer berada bersama objek yang diselidiki, disebut observasi langsung. Observasi tidak langsung adalah
pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu yang akan diselidiki Maman Rachman, 1999:77.
Observasi dalam penelitian ini dimulai dengan mengamati keadaan Kantor KPP Pratama Batang, melihat
aktifitas dan cara kerja pegawai KPP Pratama Batang , mengamati sarana dan prasarana yang ada di KPP Pratama
Batang. Dari hasil observasi kemudian dapat diambil
kesimpulan atas apa yang telah diamati dan dapat digunakan sebagai pembanding antara hasil wawancara yang dilakukan
dengan hasil pengamatan apakah ada kesesuaian atau tidak.
G. Keabsahan Data