LKP : Perancangan Media Promosi BINUS CENTER Balikpapan.

(1)

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Ryan Setiawan (09.42010.0028)

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM


(2)

i

Center Balikpapan yang baru saja berdiri agar tidak kalah dengan kompetitor dibidang Lembaga Pendidikan Swasta lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan desain yang menarik, efektif, dan unik agar masyarakat Kota Balikpapan dapat langsung mengenal dan ingin memakai jasa Binus Center sebagai lembaga pendidikan swasta yang berkualitas tinggi.

Kata Kunci: Media promosi, desain grafis

STIKOM


(3)

iv

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat ... 5

1.6 Pelaksanaan ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Media Promosi ... 8

2.2 Desain ... 12

BAB III METODE Kerja Praktek ... 19

3.1 Pengumpulan Data ... 20

3.2 Proses Desain atau Perancangan ... 22

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 27

4.1 Profile Binus Center Balikpapan ... 27

4.2 Visi dan Misi Binus Center Balikpapan ... 29

4.3 Struktur Organisasi ... 30

STIKOM


(4)

v

6.1 Kesimpulan ... 47

6.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 50

STIKOM


(5)

1

1.1Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan tidak hanya menghasilkan produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau jasa, tetapi banyak aktivitas lainnya yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Salah satunya adalah promosi, kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran perusahaan, yang isinya memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Tidak hanya itu, kegiatan promosi merupakan kegiatan komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen.

Perusahaan dewasa ini menganggap bahwa promosi merupakan bagian penting dari pemasaran, karena pihak perusahaan berharap dengan promosi yang dilaksanakan secara efektif dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa perusahaan sesuai dengan target penjualan yang telah ditetapkan dan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang menghasilkan produk atau jasa yang sejenis. Dengan pandangan demikian perusahaan berharap dengan dilaksanakannya kegiatan promosi secara berkesinambungan dan terarah akan mampu mencapai hasil penjualan dan keuntungan yang maksimal.

STIKOM


(6)

Bina Nusantara adalah sebuah organisasi swasta yang bergerak di bidang pendidikan. Salah satu divisi yang terkenal adalah Universitas Bina Nusantara. Bina Nusantara pada awalnya berasal dari sebuah institusi pelatihan komputer Modern Computer Course yang didirikan pada 21 Oktober 1974. Seiring dengan perkembangan, Modern Computer Course kemudian berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) pada 1 Juli 1981. Akademi ini menawarkan pendidikan manajemen informatika dan teknik informatika. Tiga tahun kemudian pada 13 Juli 1984 ATK mendapatkan status terdaftar dan berubah menjadi AMIK Jakarta. Pada 1 Juli 1985, AMIK membuka kursus di bidang komputerisasi akuntansi. AMIK mulai menggunakan nama Bina Nusantara pada 21 September 1985.

AMIK mendapatkan penghargaan akademi komputer terbaik dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 17 Maret 1986. AMIK Bina Nusantara kemudian membentuk STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer) Bina Nusantara pada 1 Juli 1986. Institusi ini kemudian menawarkan program studi sarjana (S1) di bidang manajemen informatika dan teknik informatika.

Pada 9 November 1987 AMIK Bina Nusantara bergabung dengan STMIK Bina Nusantara membentuk satu institusi pendidikan yang menawarkan program studi diploma (D3) dan strata 1 (S1). STMIK Bina Nusantara memperoleh status disamakan untuk semua program studi pada 18 Maret 1992. STMIK Bina Nusantara kemudian membuka program studi pascasarjana manajemen sistem informasi, pertama di Indonesia pada 10 Mei 1993.

STIKOM


(7)

Universitas Bina Nusantara kemudian didirikan pada 8 Agustus 1996. STMIK Bina Nusantara kemudian bergabung dengan Universitas Bina Nusantara pada 20 Desember 1998.

The Joseph Wibowo Center for Advanced Learning (JWC) didirikan pada tahun 2001. JWC ini terdiri dari 3 bagian, yaitu Binus Business School (BBS), Binus International (BI), dan Executive Development Program (EDP).

Pada tahun 2002, Bina Nusantara mendirikan pula Binus Center yang merupakan pusat pelatihan kursus tambahan. Pada tahun yang sama, Bina Nusantara juga mendirikan Binus Career yang telah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan terkenal yang bertujuan untuk memudahkan para mahasiswa lulusan Universitas Bina Nusantara untuk memperoleh pekerjaan.

Perkembangan selanjutnya, Bina Nusantara mendirikan pula sekolah. Pada tahun 2003, didirikanlah Binus School di Simprug. Melihat kesuksesan tersebut, pada Juli 2007, didirikanlah kembali Binus School di Serpong.

Binus Center adalah pelatihan non formal yang berada dibawah naungan Universitas Bina Nusantara. Saat ini Binus Center telah tersebar di banyak kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Palembang, Balikpapan, Pontianak, dan Medan.

Binus Center Balikpapan, salah satu cabang dari Binus Center Pusat yang berlokasi di Jl. K.H.Syahdan No. 20, Kemanggisan – Palmerah Jakarta Barat, adalah sebuah lembaga pendidikan swasta yang menyediakan berbagai program pelatihan bersertifikasi, berbasis kompetensi dan Teknologi Informasi & Komunikasi, didukung kurikulum khusus yang selalu diperbaharui sesuai tuntutan dunia bisnis, dunia pendidikan

STIKOM


(8)

dan perkembangan teknologi paling mutakhir, serta metode pembelajaran yang mudah diserap oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar / mahasiswa hingga masyarakat umum.

Namun, Binus Center Balikpapan termasuk lembaga pendidikan yang baru saja berdiri di Kota Minyak tersebut. Sehingga untuk mencapai visi Binus Center itu sendiri, yaitu untuk diakui sebagai lembaga pendidikan swasta terkemuka dalam pengembangan dan penerapan ilmu dan teknologi di Indonesia, masih belum dapat tercapai dengan maksimal karena masih tergolong hal yang baru di Balikpapan.

Oleh karena itu, Binus Center Balikpapan memerlukan promosi untuk mengenalkan Produk dan Jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Jika perusahaan ini tidak melakukan promosi apapun, ditakutkan akan kurang mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya yang sudah terkenal.

1.2Perumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang telah dibahas bada sub bab 1.1, maka dapat dirumuskan bahwa permasalahan Binus Center Balikpapan ini adalah bagaimana merancang sebuah media promosi yang menarik sebagai upaya mengenalkan Binus Center Balikpapan kepada masyarakat.

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang nantinya akan digunakan, yaitu :

1. Hanya terbatas pada pembuatan media promosi seperti Flyer, Brosur, Poster, dan Iklan Koran.

STIKOM


(9)

1.4Tujuan

Tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

“ Merancang media promosi yang menarik sebagai upaya mengenalkan dan mempromosikan Binus Center Balikpapan kepada masyarakat.”

1.5Manfaat

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka manfaat dari perancangan ini adalah

1. Memberikan sebuah media promosi untuk Binus Center Balikpapan, yang lebih menarik dan kreatif, serta mampu menggambarkan dan menunjukkan jasa yang ditawarkan oleh Binus Center Balikpapan, serta mampu menarik perhatian masyarakat Kota Balikpapan.

2. Memberikan kontribusi kepada pihak Binus Center Balikpapan untuk memperoleh lebih banyak konsumen melalui media promosi yang telah dibuat.

1.6Pelaksanaan

a. Detail Perusahaan

Nama perusahaan : Binus Center Balikpapan Jasa : Training Center

Alamat : Komplek Balikpapan Super Block (BSB) Block E-03, Jl. Jendral Sudirman, Balikpapan 76114 Kalimantan Timur

STIKOM


(10)

Phone : + 62542 - 758 6819, Fax : +62542 - 721 3586

e-mail : bcbalikpapan@binuscenter.com

Website : www.binuscenter.com b. Periode

Tanggal pelaksanaan : 2 Juli 2012 – 9 Agustus 2012 Waktu : 09.00 – 17.00 WITA

1.7Sistematika Penulisan

Agar para pembaca dapat memahami dengan mudah persoalan dan pembahasanya, maka penulisan dari laporan kerja praktek ini akan dibuat dengan sistematika yang terdiri dari beberapa bab yang di dalamnya terdapat penjabaran masalah, yakni :

BAB I Pada bab ini akan membahas tentang perumusan dan penjelasan masalah umum, sehingga nantinya akan diperoleh suatu gambaran umum mengenai seluruh penelitian yang dilakukan oleh penulis. Didalam bab ini akan menyangkut beberapa masalah yang nantinya akan meliputi tentang : Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan, Kontribusi, dan dilanjutkan oleh Sistematika Penulisan Kerja Praktek.

BAB II Pada bab ini akan membahas tentang teori penunjang yang diharapkan menjelaskan secara singkat mengenai landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh

STIKOM


(11)

BAB III Pada bab ini akan membahas mengenai metode pelaksanaan kerja praktek, mulai dari teknik hingga progres kerja.

BAB IV Pada bab ini akan membahas tentang informasi umum Binus Center Balikpapan, visi dan misi Binus Center Balikpapan, struktur organisasi, serta jasa yang ditawarkan oleh Binus Center Balikpapan.

BAB V Pada bab ini akan membahas implementasi karya, dimana hasil perancangan selama melaksanakan kerja praktek di Binus Center Balikpapan berdasarkan permasalahan dan metode perancangan yang telah dikerjakan.

BAB VI Pada bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari pembuatan perancangan media promosi yang terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan perancangan media promosi bagi Binus Center Balikpapan.

STIKOM


(12)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media Promosi 2.1.1 Definisi Media

Pengertian Media menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4), Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

Gerlach dan Ely (1971), menjelaskan bahwa Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Selain itu, AECT (Association of Education and Communication

Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Dijabarkan juga oleh Djamarah (1995 : 136), Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan

pembelajaran”. Media menurut pengertian kamus adalah sebuah alat, sarana komunikasi, penghubung, atau yang terletak diantara dua pihak. Media memiliki beragam pengertian, karena adanya perbedaan sudut pandang, maksud, dan tujuan. (http://wawan-junaidi.blogspot.com)

STIKOM


(13)

2.1.2 Definisi Promosi

Suatu perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan tidak hanya menghasilkan produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau jasa, tetapi banyak aktivitas lainnya yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Salah satunya adalah promosi, kegiatan promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran perusahaan, yang isinya memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Tidak hanya itu, kegiatan promosi merupakan kegiatan komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen.

Perusahaan dewasa ini menganggap bahwa promosi merupakan bagian penting dari pemasaran, karena pihak perusahaan berharap dengan promosi yang dilaksanakan secara efektif dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa perusahaan sesuai dengan target penjualan yang telah ditetapkan dan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang menghasilkan produk atau jasa yang sejenis. Dengan pandangan demikian perusahaan berharap dengan dilaksanakannya kegiatan promosi secara berkesinambungan dan terarah akan mampu mencapai hasil penjualan dan keuntungan yang maksimal.

Peneliti akan mengemukakan beberapa pendapat dari para ahli pemasaran dan praktisi tentang penelitian promosi, yaitu sebagai berikut :

Pengertian promosi menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002 : 123) :

“Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yangbertujuan untuk merubah sikap dan tinakah laku pembeli, yang sebelumnya

STIKOM


(14)

tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut”.

Sedangkan pengertian promosi menurut Buchari Alma (2006 : 179) adalah

: “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”. Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya. (http://elib.unikom.ac.id)

Definisi Media Promosi

Media Promosi merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan suatu produk/jasa/image/perusahaan ataupun yang lain untuk dapat lebih dikenal masyarakat lebih luas. Media promosi yang paling tua adalah media dari mulut ke mulut. Media ini memang sangat efektif, tetapi kurang efisien karena kecepatan penyampainanya kurang bisa diukur dan diperkirakan.

(http://gemapariwara.blogspot.com)

Media promosi yang klasik berupa; brosur, poster, booklet, leaflet, spanduk, baliho, billboard, neon box, standing banner, kartu nama, kop surat, seragam pegawai, jam dinding, poster di mobil/truk, piring/gelas, iklan di tv, radio,

STIKOM


(15)

spanduk terbang (ditarik pesawat), balon udara, iklan di media cetak, daftar menu, daftar harga dan sebagainya.

Tidak ada satupun media yang sangat tepat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Artinya, jika kita hanya menggunakan satu media untuk mempromosikan produk kita, jelas secara pasti efektifitasnya menjadi

terbatas.(http://gemapariwara.blogspot.com/2012/07/beberapa-jenis-media-promosi.html)

Jenis Media Promosi

Jenis-jenis media promosi di bagi menjadi tiga kategori, yaitu : 1. Media ATL ( Above The Line )

Media Above The Line adalah media-media promosi yang posisinya berada di lini atas. Hal ini disebabkan media promosi yang termasuk dalam lini atas ini memerlukan budget yang sangat besar. Namun dapat menjangkau target pasar yang sangat luas.

Contoh : televisi, koran, radio, billboard, dll. 2. Media BTL ( Below The Line )

Media Below The Line adalah media-media promosi yang posisinya berada di lini bawah. Hal ini disebabkan karena media promosi yang termasuk dalam lini bawah tidak memerlukan budget yang besar, langsung tepat sasaran dan jangkauan target pasarnya sempit.

Contoh : Pamflet, flyer, poster, brosur, Social Media dll.

STIKOM


(16)

3. Media TTL ( Trough The Line )

Jika kita perhatikan di sekitar kita, memang banyak kegiatan yang tidak bisa dikatakan eksklusif lagi. Ada kegiatan ATL yang mengandung unsur BTL. Atau sebaliknya, BTL yang mengandung unsur ATL. Contoh ATL dengan BTL adalah iklan sebuah brand di majalah yang sekaligus ditempeli sample produknya. Sedangkan contoh BTL dengan ATL: kegiatan event di outlet tertentu yang disebarluaskan lewat iklan radio dan sms.

Wilayah abu-abu atau „grey area‟ itulah yang mendorong timbulnya istilah baru, yaitu ’Through the Line’ atau TTL. Istilah ini secara harafiah berarti

„cakupan dari ujung satu ke ujung lainnya‟. Istilah TTL diperkenalkan untuk menjembatani pihak perusahaan jasa komunikasi periklanan yang ingin membuat gambaran kongkrit terhadap segmen jasa kreatif komunikasi yang ditawarkannya. Contoh : Ambient Media.

(http://www.amaliamaulana.com) 2.2 Desain

2.2.1 Elemen – Elemen Dasar Desain

Elemen atau unsur merupakan bagian dari suatu karya desain karena elemen-elemen tersebut saling berhubungan dan masing-masing memiliki sikap tertentu terhadap yang lainnya. Elemen-elemen visual tersusun dalam satu bentuk organisasi dasar prinsip-prinsip desain.

Dalam sebuah desain terdapat beberapa unsur atau elemen yang diperlukan, diantaranya:

STIKOM


(17)

1. Titik

Titik merupakan salah satu unsur visual yang dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik merupakan bagian kecil dari garis, karena pada dasrnya suatu garis dibentuk oleh adanya hubungan titik-titik yang sangat dekat.

2. Garis

Garis dikenal sebagai goresan atau coretan, dan batas limitsuatu bidang atau warna. Ciri khas dari garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis memiliki fungsi tertentu yang pada dasrnya digunakan untuk mengarahkan gerakan mata. Garis terdiri dari empat macam, yakni garis vertikal, horizontal, diagonal, dan garis yang berbentuk gelombang

3. Bidang

Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Bidang bisa dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, serta dengan mempertemukan potongan hasil goresan serta garis.

4. Ruang

Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua, yaitu ruang nyata dan semu.

5. Warna

Warna merupakan elemen desain yang sangat berpengaruh terhadap desain, karena akan membuat suatu komposisi desain tampak lebih menarik.

STIKOM


(18)

6. Tekstur

Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Pengertian lain menyebutkan bahwa tekstur merupakan gambaran dari suatu permukaan benda. Dalam penerapannya tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna.

2.2.2 Prinsip – Prinsip Desain

Dalam buku Nirmana Dwimatra (Drs. Arfial Arsad Hakin, 1984) dijelaskan bahwa prinsip-prinsip desain diantaranya:

1. Keseimbangan

Terdapat dua pendekatan dasar untuk menyeimbangkan. Pertama merupakan keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen agar merata kekiri dan kekanan dari pusat. Kedua merupakan keseimbangan asimetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama disetiap sisi halamannya.

Simetris bisa menjadi kekuatan dan stabilitas publikasi, presentasi, dan situs website. Asimetris dapat menyiratkan kontras, berbagai gerakan, mengejutkan, dan lain-lain.

2. Irama atau ritme

Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti suatu pola penataan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik.

STIKOM


(19)

Penataannya dapat dilaksanakan dengan mengadakan pengulangan maupun pergantian secara teratur.

3. Penekanan atau Fokus

Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan bagian yang dianggap penting dan diharapkan menjadi bagian utama.

4. Kesatuan

Kesatuanan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsure-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang melandasinya. Dengan adanya kesatuan ini, elemen-elemen yang ada saling mendukung sehingga diperlukan fokus yang dituju.

2.2.3 Tipografi

Dalam dunia desain, tipografi didefinisukan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi dengan menggunakann huruf cetak. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja bisa berarti suatu makna yang mengacu pada suatu objek atau gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Pemilihan jenis huruf disesuaikan dengan citra yang ingin diungkapkan.

Dalam buku pengantar Desain Komunikasi Visual (Adi Kusrianto, 191) Lazlo Maholy berpendapat bahwa tipografi adalah alat komunikasi. Oleh karena itu tipografi harus bisa berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas, dan terbaca (legibility). Eksekusi terhadap desain tipografi dalam merancang

STIKOM


(20)

grafis pada aspek legibility akan mencapai hasil yang baik bila melalui proses investigasi terhadap makna naskah, alasan kenapa naskah berlu dibaca, dan siapa yang membacanya.

2.2.4 Layout

Dalam sebuah website (http://library.binus.ac.id) mendefinisi kan layout sebagai penataletakan atau pengorganisasian dari beberapa unsur desain agar teratur dan tercipta hierarki yang baik guna mendapatkan dampak yang kuat dari orang yang melihat (Kamus Istilah Periklanan, Materi Advertising).

Proses layout adalah mengatur penempatan berbagai unsur komposisi seperti test, garis, bidang, gambar, dan sebagainya. Hal-hal yang harus jelas pada layout adalah:

1. Huruf dan ukurannya

2. Bentuk, ukuran, dan komposisi 3. Warna

4. Ukuran kertas cetak (bila dicetak)

Dalam sebuah website (http://faculty.petra.ac.id/) disebutkan bahwa terdapat tiga kriteria sebuah layout dapat dikatakan baik, yakni: mencapai tujuan, ditata dengan baik, dan menarik pengguna. Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan yang disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahami oleh pengguna dengan cara-cara tertentu.

Dalam layout terdapat beberapa unsur penting, diantaranya: huruf/tipografi, kata, baris, kolom, garis, ornamen, gambar, foto, dan warna.

STIKOM


(21)

Sebuah layout yang menarik bisa jadi merupakan layout yang cantik, mengejutkan menghibur, aneh, bisa jadi malah sederhana dan lugas. Untuk pemilihan image yang akan ditampilkan dalam sebuah layout dapat melakukan pendekatan melalui target audince yang akan melihat layout tersebut.

Prinsip-prinsip sebuah layout: a. Balance (seimbang)

Merupakan keseimbangan yang membantu menentukan ukuran dan perauran setiap bagian dalam layout.

b. Rhytm (irama)

Merupakan bentuk yang dihasilkan dengan melakukan pengulangan elemen secara bervariasi.

c. Emphasis (tidak berat)

Dalam upaya menarik perhatian pambaca, setiap pesan pada layout harus memiliki daya tarik yang tinggi, agar khalayak yang melihatnya tidak cepat berpaling.

d. Unity (kesatuan)

Keseluruhan elemen pada sebuah layout harus saling memiliki kesatuan satu sama lainnya.

Frank F. Jefkin (1997) dalam http://library.binus.ac.id, menyebutkan bahwa prinsip-prinsip desain diantaranya adalah:

a. The Law of Variety : sebuah layout harus dibuat bervariasi untuk menghindai

kesan monoton.

STIKOM


(22)

b. The Law of Balance : dalam sebuah layut mata pembaca sebaiknya bergerak

secara wajar, jadi sebaiknya dimulai dengan urutan yang ada.

c. The Law of Harmony : bagian dari layot sebaiknya dirancang secara harmonis

dan tidak meninggalkan kesan monoton.

d. The Law of Scale : paduan warna terang dan gelap akan menghasilkan sesuatu

yang kontras, hal ini dapat dipakai untuk memberikan tekanan pada bagian-bagian tertentu pada layout.

STIKOM


(23)

19

BAB III

METODE KERJA PRAKTEK

Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di Binus Center Balikpapan. Permasalahan yang timbul adalah, Binus Center Balikpapan adalah lembaga pendidikan swasta yang baru berdiri dan masih memiliki media promosi dalam jumlah yang sangat sedikit. Sehingga banyak masyarakat yang belum mengenali lembaga pendidikan ini padahal Binus Center Balikpapan ini mempunyai potensi yang besar untuk menjadi lembaga pendidikan swasta yang unggul di Kota Balikpapan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Skema Pengerjaan

BRIEFING DAN

WAWANCARA

OBSERVASI

PENGAMBILAN

DATA

PROSES DESAIN : -PENENTUAN SOFTWARE -KONSEP -LAYOUT -WARNA -TIPOGRAFI

STIKOM

SURABAYA


(24)

3.1 Pengumpulan Data 3.1.1 Observasi

Observasi adalah langkah awal untuk menentukan permasalahan desain media promosi sebelumnya serta bagaimana desain media promosi yang cocok dan sesuai untuk Binus Center Balikpapan. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap desain media promosi yang dimiliki oleh Binus Center Balikpapan sebelumnya, serta membandingkan dengan desain media promosi Binus Center Pusat dan lembaga pendidikan swasta lain. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki dan bagaian mana yang masih bisa dicantumkan dalam desain yang baru.

Berdasarkan analisis yang diperoleh melalui data-data perusahaan, visi misi dan filosofi Binus Center Balikpapan, serta jasa apa yang ditawarkan, akan dapat ditentukan image atau citra desain seperti apa yang ingin ditonjolkan dalam desain media promosi yang baru.

3.1.2 Briefing dan Wawancara

Briefing juga merupakan bagian dari observasi untuk menentukan apa yang diinginkan oleh Binus Center Balikpapan. Diantaranya apa yang ingin ditonjolkan, apa yang ingin ditampilkan, apa yang ingin dihindari, dan lain sebagainya.

Briefing merupakan penjelasan – penjelasan secara personal untuk memberikan gambaran secara ringkas mengenai permasalahan perusahaan. Pada

STIKOM


(25)

dasarnya pengarahan yang dilakukan adalah pengarahan yang ada kaitannya dengan pelaksanaan tugas sesuai dengan tujuan organisasi.

wawancara dibutuhkan untuk mendapatkan data dengan cara tatap muka dengan pemilik atau pimpinan perusahaan, dan dari pihak-pihak terkait. Dari sini akan memperoleh data tentang seberapa efektif desain berbagai macam media promosi yang digunakan selama ini.

Dari hasil briefing dan wawancara, diketahui bahwa Binus Center Balikpapan memerlukan desain media promosi yang komunikatif serta efektif dan menarik dari sisi visual maupun verbal, sehingga masyarakat dan target konsumen dapat langsung mengenali bahkan tertarik untuk mendaftar di Binus Center Balikpapan.

3.1.3 Pengambilan Data

Setelah melakukan briefing, wawancara dan observasi, penulis mengambil beberapa data yang dibutuhkan untuk menunjang perancangan desain media promosi ini. Data – data tersebut diantaranya:

1. Histori perusahaan 2. Visi dan misi perusahaan 3. Jasa yang ditawarkan 4. Dokumentasi event

5. Contact person perusahaan

STIKOM


(26)

3.2 Proses Desain atau Perancangan 3.2.1 Penentuan Software

Penentuan software apa yang digunakan merupakan langkah awal yang diperlukan sebelum melakukan pembuatan desain. Karena desain yang akan dibuat tergantung pada software apa yang akan dipergunakan untuk pembuatan media presentasi.

Dalam hal ini penulis menggunakan software Adobe Photoshop dan Corel Draw. Adobe photoshop sendiri merupakan sebuah program atau perangkat lunak yang biasanya digunakan untuk mengedit sebuah gambar atau foto, yang terdiri dari beberapa tools yang dapat membantu penggunanya memanipulasi sebuah gambar. Dalam perancangan ini penulis menggunakan software ini untuk membuat keseluruhan layout design.

Sedangkan Corel Draw merupakan sebuah program komputer yang berfungsi untuk melakukan editing atau membuat suatu desain grafis berbasis

vector. Aplikasi ini biasanya digunakan untuk membuat berbagai desain seperti

logo, kartu nama, kalender, poster, vector design, dan lain sebagainya. Dalam perancangan ini penulis menggunakan corel draw untuk menentukan jenis warna untuk percetakan, serta menentukan ukuran yang sesuai dengan media yang digunakan yang kemudian dapat di export menjadi file PDF.

Output Desain disimpan dengan format PDF dan image (.jpeg). penyimpanan dengan format PDF dilakukan untuk mempermudah pengiriman

STIKOM


(27)

file melalui email, karena desain media promosi ini digunakan untuk disebarluaskan dalam bentuk cetak. Sehingga memudahkan bagi pihak percetakan untuk membuka file tersebut tanpa ada masalah pada font atau format file dengan versi software yang berbeda.

3.2.2 Konsep

Dalam hal ini penentuan konsep dibutuhkan untuk menentukan desain seperti apa yang akan ditampilkan dalam berbagai media promosi Binus Center Balikpapan yang baru. Konsep diperoleh dari pengumpulan hasil observasi, wawancara, dan data-data yang ada.

Konsep desain yang baru dibuat lebih sederhana dan lebih konsisten dari desain sebelumnya yang selalu berubah-ubah dan kurang komunikatif dan kurang estetis dari segi visual. Untuk itu konsep yang ingin ditampilkan adalah simple

elegant. Simple sebagai salah satu upaya untuk penyederhanaan desain agar mata

audience tidak lelah saat melihat desain yang ditampilkan namun tetap menonjolkan desain yang nampak elegant dan tidak merubah elemen – elemen yang mencerminkan Binus Center Balikpapan.

STIKOM


(28)

Gambar 3.2 bagan penentuan konsep desain

Dari bagan diatas dapat kita lihat bahwa konsep simple elegant diperoleh dari berbagai data yang kemudian disimpulkan menjadi satu konsep desain. Konsep ini yang akan dijadikan sebagai patokan untuk seluruh perancangan desain selanjutnya.

3.2.3 Layout

Berdasarkan konsep desain maka layout yang akan digunakan sangat sederhana, bermain dengan tata letak teks, headline, dan peletakan semua unsur elemen grafis yang sederhana. Seluruh gambar dan grafis penunjang di tata sedemikian rupa sehingga tidak terkesan penuh yang dapat menimbulkan efek tidak komunikatif.

CITRA YANG DIINGINKAN

PROFIL PERUSAHAAN

VISI MISI PERUSAHAAN

WAWANCARA

OBSERVASI

SIMPLE ELEGANT

STIKOM


(29)

Untuk gambar yang dipakai juga dimasukkan seperlunya sehingga calon konsumen dapat membaca informasi yang ada didalamnya tanpa terganggu oleh banyaknya elemen grafis.

3.2.4 Warna

Sesuai dengan image yang ingin ditampilkan dan sesuai konsep desain, maka sebagian besar desain menggunakan warna oranye, putih, serta menggunakan warna hitam, abu-abu, dan putih untuk text.

Penulis menggunakan warna oranye sebagai warna dasar pada desain layout. Warna ini akan mewakili karakter Binus Center sebagai warna yang memiliki karakter yang mirip dengan merah tapi lebih feminim dan bersahabat. Warna yang melambangkan sosialisasi, penuh harapan dan percaya diri, membangkitkan semangat, vitalitas dan kreatifitas. Warna oranye dapat menimbulkan perasaan positif, senang, gembira dan optimis, penuh energi, dapat mengurangi depresi/perasaan tertekan. Hal ini sangat cocok dengan karakter Binus Center sebagai lembaga pendidikan. Namun bila warna oranye dipakai secara berlebihan justru akan merangsang prilaku hiperaktif, yang berarti sangat bertolak belakang dengan dunia pendidikan. Warna oranye sendiri sebenarnya adalah warna dasar dari Binus Center Pusat sampai cabang-cabang perusahaannya yang ada di kota lain.

STIKOM


(30)

3.2.5 Tipografi

Font yang dipakai adalah font Interstate, karena jika dilihat dari desain sebelumnya, font ini adalah font yang selalu dipakai oleh Binus Center sebagai font default perusahaan. Font ini juga digunakan oleh penulis untuk menjaga konsistensi desain dan citra yang sudah lama dibangun oleh Binus Center.

STIKOM


(31)

27

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Profile Binus Center Balikpapan

Di era globalisasi yang ketat dengan persaingan bisnis, keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjalankan bisnis tersebut. SDM yang berkualitas dan mampu bersaing dalam era tersebut harus memiliki nilai tambah berupa soft skills, hard skills, pengalaman, serta komunitas / jaringan, selain pengetahuan yang diperolehnya melalui pendidikan formal.

Menjawab kebutuhan akan SDM yang berkualitas, sejak tahun 1991 BINUS CENTER terus berupaya menyediakan berbagai program pelatihan bersertifikasi, yang berbasis kompetensi dan Teknologi Informasi & Komunikasi, didukung kurikulum khusus yang selalu diperbaharui sesuai tuntutan dunia bisnis, dunia pendidikan dan perkembangan teknologi paling mutakhir, serta metode pembelajaran yang mudah diserap oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar / mahasiswa hingga masyarakat umum

BINUS CENTER menyadari kebutuhan tenaga kerja tidak hanya dilihat dari kemampuan akademis saja, melainkan harus dibekali kemampuan non akademis. Oleh karena itu, BINUS CENTER memberikan pelatihan kepada para peserta berupa :

STIKOM


(32)

Peningkatan hard skills (pengetahuan, keterampilan dan keahlian di bidang bahasa atau Teknologi Informasi dan Komunikasi).

Peningkatan soft skills agar peserta memiliki etos kerja yang baik dan mampu beradaptasi / bersosialisasi dalam lingkungan kerjanya.

Pengarahan para peserta untuk mengerjakan berbagai studi kasus sesuai bidangnya untuk menambah pengalaman dalam menghadapi kasus / masalah dalam lingkungan kerja nyata.

Didukung sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan pelatihan, hal – hal tersebut menghasilkan lulusan BINUS CENTER yang siap terap dan bermutu. Inilah alasan utama sehingga sertifikasi dari BINUS CENTER diakui oleh berbagai perusahaan berskala nasional dan internasional.

Selain itu, setiap peserta pelatihan di BINUS CENTER tergabung dalam komunitas BINUSIAN yang memungkinkan terciptanya peluang kerja antar sesame BINUSIAN, dengan demikian para lulusan BINUS CENTER dapat disalurkan ke setiap perusahaan / institusi yang membutuhkan.

Hadirnya BINUS CENTER di berbagai kota di seluruh Indonesia semakin memantapkan komitmen BINUS CENTER untuk menjadi lembaga pelatihan, yang menjadi panutan bagi masyarakat di seluruh Indonesia dan mendukung terciptanya SDM Indonesia yang berkualitas.

STIKOM


(33)

Binus Center Balikpapan

Alamat : Komplek Balikpapan Super Block (BSB) Block E-03, Jl. Jendral Sudirman, Balikpapan 76114 Kalimantan Timur

Phone : + 62542 - 758 6819, Fax : +62542 - 721 3586

e-mail : bcbalikpapan@binuscenter.com

Website : www.binuscenter.com

4.2 Visi dan Misi Binus Center Balikpapan

Visi dan Misi dari Binus Center Balikpapan adalah sebagai berikut:

1. To be recognized as the leading private education institute in the development and application of science and technology in Indonesia, especially as related to or supported by Information Technology.

2. To preserve the relationship and the relevance of our academic activities in

line with development of the socio-economic and industrial fields in Indonesia, and to anticipate the future impact of globalization on the lives of the people of Indonesia.

3. To work together with various parties, both national and international,

to maintain quality science and technology teaching that is appropriate to needs.

STIKOM


(34)

4.3 Struktur Organisasi

Branch Manager : Muhammad Idrus Marketing Supervisor : Hilda Permatasari

Academic Supervisor : Immanuella Langgeng Santini Operational Supervisor : Dennie

Marketing : Ivan Christi Customer Service : Indah

Herlina

Academic Staff : Agustinus Boro Finance Staff : Dennie

Technical Support : Agustinus Boro

4.4 Jasa yang Ditawarkan

Binus Center Balikpapan menawarkan beberapa content jasa education

training, yaitu:

Special Class Programs

Program pelatihan intensif dan berkesinambungan 6 bulan untuk mempersiapkan calon profesional siap terap dalam menjawab kebutuhan tenaga kerja yang berkeahlian tinggi.

Short Course Programs

Program Pelatihan singkat 1 - 6 minggu yang dirancang bagi peserta umum yang berminat mempelajari atau mendalami suatu modul di

STIKOM


(35)

bidang ICT dan non ICT. Program ini memiliki banyak pilihan produk yang dapat dipilih sesuai minat dan kebutuhan masing-masing peserta.

Program Special Time juga ditawarkan BINUS CENTER bagi peserta yang ingin menentukan jadwal pelatihannya sendiri.

Certified Professional Programs (CPP)

Program pelatihan singkat 3 - 5 bulan bagi profesional yang membutuhkan pendalaman suatu bidang tertentu dengan pilihan jurusan.

Authorized Training

Program pelatihan bersertifikasi internasional yang merupakan hasil kerjasama BINUS CENTER sebagai lembaga pendidikan dengan industri teknologi informasi terkemuka di dunia yang bertujuan untuk mencetak lulusan berkualitas dan berkeahlian tinggi, yang memenuhi standar keahlian yang ditetapkan dunia industri tersebut sehingga para lulusan siap bersaing di dunia internasional.

Corporate Training

Pelatihan khusus yang dirancang sesuai kebutuhan berbagai organisasi atau perusahaan, baik sektor swasta dan pemerintah yang memerlukan jasa pelatihan bagi karyawan dalam meningkatkan skill dan pengetahuan di bidang teknologi informasi, serta jasa konsultasi.

STIKOM


(36)

Vocational Training

BINUS CENTER Vocational Training (BCVT) adalah program pelatihan kejuruan, yang dirancang secara khusus dengan memadukan pelatihan Soft Skills & Hard Skills, untuk menyiapkan mental dan kemampuan teknis dari para lulusan SMU/SMK, agar dapat diterima bekerja sesuai bidang yang diminatinya, serta memiliki motivasi untuk mencapai keberhasilan dalam pekerjaannya.

4.5 Peta Lokasi dan Foto Perusahaan

Berikut gambar peta lokasi dan foto Binus Center Balikpapan yang berlokasi di Komplek Balikpapan Super Block (BSB) Block E-03, Jl. Jendral Sudirman, Balikpapan 76114 Kalimantan Timur.

BINUSCENTER

Gambar 4.5.1 : Peta lokasi Binus Center Balikpapan

STIKOM


(37)

Gambar 4.5.2 : Foto Binus Center Balikpapan

STIKOM


(38)

47

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Perancangan Media Promosi Binus Center Balikpapan adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak perusahaan, Binus Center Balikpapan membutuhkan sebuah desain baru untuk media promosi perusahaan, media promosi yang dibuat harus mampu menarik target konsumen untuk menggunakan jasa Binus Center Balikpapan.

2. Desain harus unik, kreatif, dan menarik agar target konsumen tertarik dan percaya untuk menggunakan jasa Binus Center Balikpapan sebagai lembaga pendidikan swasta yang berkualitas.

3. Menggunakan warna-warna, text, tipografi, layout, dan gambar-gambar sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan di awal.

4. Seluruh desain dibuat senada dan konsisten dengan seluruh karakteristik Binus Center Balikpapan.

STIKOM


(39)

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan perancangan diatas maka dapat diberikan saran untuk pengembang sistem ini sebagai berikut :

1. Sebagai lembaga pendidikan swasta yang berkualitas, maka dari segi desain media promosipun harus terlihat lebih menarik dan nyaman untuk dilihat karena tujuan awal lembaga pendidikan ini adalah untuk mengedukasikan masyarakat luas. Sehingga tidak perlu menonjolkan elemen-elemen grafis yang berlebihan pada media promosinya agar efektif.

2. Selalu dikembangkan desainnya, disesuaikan dengan perkembangan zaman namun tetap mempertahankan karakter desain dari Binus Center Balikpapan namun dengan tidak meninggalkan konsep dasar dari perusahaan.

STIKOM


(40)

34

5.1 Hasil Karya

Selama proses kerja praktek dengan kurun waktu satu bulan, memperoleh hasil sebagai berikut:

1. Crossfold Brochure

Gambar 5.1 : Crossfold Brochure Halaman Luar

STIKOM


(41)

Gambar 5.2 : Crossfold Brochure Halaman Dalam

Desain Crossfold Brochure ini dicetak dengan ukuran A1, sehingga dapat dilipat menjadi 4 bagian, luar dan dalam. Brosur ini berisi tentang informasi Binus Center serta jasa kursus yang ditawarkan. Peta lokasi juga disertakan pada brosur ini.

STIKOM


(42)

2. Desain Flyer Bahasa

Gambar 5.3: Flyer Kursus Bahasa

STIKOM


(43)

Desain Flyer Kursus Bahasa asing ini dicetak dengan ukuran A5 sejumlah 1000 lembar untuk disebarkan ke rumah – rumah dan sekolah yang ada di Kota Balikpapan. Flyer ini berisi tentang informasi Metode pembelajaran, keunggulan, serta program yang ditawarkan.

STIKOM


(44)

3. Desain Flyer Short Course

Gambar 5.4 : Flyer Short Course

STIKOM


(45)

Desain Flyer Short Course ini berisi tentang informasi keunggulan, kurikulum, serta gambaran secara umum tentang program yang ditawarkan. Desain flyer ini dicetak dengan ukuran A5.

STIKOM


(46)

4. Desain Brosur Jadwal

Gambar 5.5 : Brosur Jadwal

STIKOM


(47)

Desain brosur jadwal ini dicetak dengan ukuran A4 yang dibagi menjadi 3 bagian. Flyer ini berisi informasi tentang kelas yang tersedia beserta jumlah pertemuan untuk setiap kelasnya.

STIKOM


(48)

5. Desain Iklan Koran

Gambar 5.6 : Iklan Koran

STIKOM


(49)

Desain iklan Koran ini berukuran 13x10cm dan ditampilkan di Koran Lokal Balikpapan. Ada 2 iklan Koran yang dibuat, yaitu iklan tentang jadwal dan jumlah pertemuan setiap program kelas, dan iklan promosi khusus program kelas Autocad 2D.

STIKOM


(50)

6. Desain Poster Jadwal

Gambar 5.7 : Poster Jadwal

STIKOM


(51)

Desain poster jadwal ini berukuran A3, berisi tentang program kelas yang tersedia beserta jumlah pertemuannya. Poster ini ditempatkan di sekolah-sekolah yang ada di Kota Balikpapan.

STIKOM


(52)

7. Desain Booth Promosi

Gambar 5.8 : Booth Promosi

Desain booth promosi ini dibuat untuk keperluan Workshop keliling di sekolah-sekolah untuk mempromosikan Binus Center Balikpapan.

STIKOM


(53)

47

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Perancangan Media Promosi Binus Center Balikpapan adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak perusahaan, Binus Center Balikpapan membutuhkan sebuah desain baru untuk media promosi perusahaan, media promosi yang dibuat harus mampu menarik target konsumen untuk menggunakan jasa Binus Center Balikpapan.

2. Desain harus unik, kreatif, dan menarik agar target konsumen tertarik dan percaya untuk menggunakan jasa Binus Center Balikpapan sebagai lembaga pendidikan swasta yang berkualitas.

3. Menggunakan warna-warna, text, tipografi, layout, dan gambar-gambar sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan di awal.

4. Seluruh desain dibuat senada dan konsisten dengan seluruh karakteristik Binus Center Balikpapan.

STIKOM


(54)

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan perancangan diatas maka dapat diberikan saran untuk pengembang sistem ini sebagai berikut :

1. Sebagai lembaga pendidikan swasta yang berkualitas, maka dari segi desain media promosipun harus terlihat lebih menarik dan nyaman untuk dilihat karena tujuan awal lembaga pendidikan ini adalah untuk mengedukasikan masyarakat luas. Sehingga tidak perlu menonjolkan elemen-elemen grafis yang berlebihan pada media promosinya agar efektif.

2. Selalu dikembangkan desainnya, disesuaikan dengan perkembangan zaman namun tetap mempertahankan karakter desain dari Binus Center Balikpapan namun dengan tidak meninggalkan konsep dasar dari perusahaan.

STIKOM


(55)

49

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Echolas, John M dan Hassan Shadily. 1976. AN English-Indonesian Dictionary

(Kamus Inggris-Indonesia). Jakarta: PT Gramedia

Sumber Website :

http://www.binuscenter.com (dikutib pada tanggal 23 Agustus 2012)

http://id.wikipedia.org/wiki/Bina_Nusantara (dikutib pada tanggal 24 Agustus 2012)

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2012/01/pengertian-media.html (dikutib pada tanggal 26 Agustus 2012)

http://gemapariwara.blogspot.com/2012/07/beberapa-jenis-media-promosi.html

(dikutib pada tanggal 26 Agustus 2012)

http://amaliamaulana.com/popular-article/the-end-of-the-line-mengakhiri-penggunaan-istilah-atl-vs-btl/ (dikutib pada tanggal 27 Agustus 2012)

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/448/jbptunikompp-gdl-didinbasir-22387-3-babii.pdf (diakses pada tanggal 29 Agustus 2012)

http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/layout_design/layout_baik.ht ml (dikutib pada tanggal 29 September 2012)

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab4/2008-1-00031-DS%20Bab%204.pdf (dikutib pada tanggal 29 September 2012)

STIKOM


(1)

44

6. Desain Poster Jadwal

Gambar 5.7 : Poster Jadwal

STIKOM


(2)

Desain poster jadwal ini berukuran A3, berisi tentang program kelas yang tersedia beserta jumlah pertemuannya. Poster ini ditempatkan di sekolah-sekolah yang ada di Kota Balikpapan.

STIKOM


(3)

46

7. Desain Booth Promosi

Gambar 5.8 : Booth Promosi

Desain booth promosi ini dibuat untuk keperluan Workshop keliling di sekolah-sekolah untuk mempromosikan Binus Center Balikpapan.

STIKOM


(4)

47 6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Perancangan Media Promosi Binus Center Balikpapan adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak perusahaan, Binus Center Balikpapan membutuhkan sebuah desain baru untuk media promosi perusahaan, media promosi yang dibuat harus mampu menarik target konsumen untuk menggunakan jasa Binus Center Balikpapan.

2. Desain harus unik, kreatif, dan menarik agar target konsumen tertarik dan percaya untuk menggunakan jasa Binus Center Balikpapan sebagai lembaga pendidikan swasta yang berkualitas.

3. Menggunakan warna-warna, text, tipografi, layout, dan gambar-gambar sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan di awal.

4. Seluruh desain dibuat senada dan konsisten dengan seluruh karakteristik Binus Center Balikpapan.

STIKOM


(5)

48

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan perancangan diatas maka dapat diberikan saran untuk pengembang sistem ini sebagai berikut :

1. Sebagai lembaga pendidikan swasta yang berkualitas, maka dari segi desain media promosipun harus terlihat lebih menarik dan nyaman untuk dilihat karena tujuan awal lembaga pendidikan ini adalah untuk mengedukasikan masyarakat luas. Sehingga tidak perlu menonjolkan elemen-elemen grafis yang berlebihan pada media promosinya agar efektif.

2. Selalu dikembangkan desainnya, disesuaikan dengan perkembangan zaman namun tetap mempertahankan karakter desain dari Binus Center Balikpapan namun dengan tidak meninggalkan konsep dasar dari perusahaan.

STIKOM


(6)

49

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Echolas, John M dan Hassan Shadily. 1976. AN English-Indonesian Dictionary

(Kamus Inggris-Indonesia). Jakarta: PT Gramedia

Sumber Website :

http://www.binuscenter.com (dikutib pada tanggal 23 Agustus 2012)

http://id.wikipedia.org/wiki/Bina_Nusantara (dikutib pada tanggal 24 Agustus 2012)

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2012/01/pengertian-media.html (dikutib pada tanggal 26 Agustus 2012)

http://gemapariwara.blogspot.com/2012/07/beberapa-jenis-media-promosi.html (dikutib pada tanggal 26 Agustus 2012)

http://amaliamaulana.com/popular-article/the-end-of-the-line-mengakhiri-penggunaan-istilah-atl-vs-btl/ (dikutib pada tanggal 27 Agustus 2012)

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/448/jbptunikompp-gdl-didinbasir-22387-3-babii.pdf (diakses pada tanggal 29 Agustus 2012)

http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/layout_design/layout_baik.ht ml (dikutib pada tanggal 29 September 2012)

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab4/2008-1-00031-DS%20Bab%204.pdf (dikutib pada tanggal 29 September 2012)

STIKOM