LKP : Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Harga Jual Produk dan Stok Bahan Baku Pada CV. Lancar Jaya.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENENTUAN

HARGA JUAL PRODUK DAN STOK BAHAN BAKU

PADA CV. LANCAR JAYA

KERJA PRAKTEK

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

Dhesky Aris Mas Darwanto 11410100138

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2015


(2)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM CV. LANCAR JAYA ... 5

2.1 Sejarah CV. Lancar Jaya ... 5

2.2 Struktur Organisasi CV. Lancar Jaya ... 5

2.3 Bidang Usaha CV. Lancar Jaya ... 6

BAB III LANDASAN TEORI ... 7

3.1 Sistem ... 7

3.2 Sistem Informasi ... 7

3.3 Analisis dan Perancangan Sistem ... 8


(3)

v

3.4 Database ... 11

3.5 Database Management System ... 12

3.6 Persediaan Bahan Baku ... 14

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 15

4.1 Menganalisis Sistem ... 15

4.2 Mendesain Sistem ... 17

4.3 Mengimplementasikan Sistem ... 51

4.4 Melakukan Pembahasan terhadap Implementasi Sistem ... 52

BAB V PENUTUP ... 63

5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi sudah menyentuh berbagai lini kehidupan terutama dalam segi bisnis. Perkembangan yang sangat pesat ini menyebabkan banyak pemilik usaha yang memasukkan teknologi terkini ke dalam usahanya terutama teknologi informasi. Pemilik usaha terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), menggunakan teknologi informasi dalam usaha agar proses bisnisnya semakin efektif dan efisien. Teknologi informasi ini dapat digunakan dalam bidang pemasaran, produksi hingga keuangan.

Lembaga Pengembangan Bisnis Mitra Bersama Surabaya (LPB Mitra Bersama) yang dinaungi oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) adalah perusahaan nirlaba yang bergerak dalam bidang jasa. LPB Mitra Bersama mempunyai tugas pokok dalam pendampingan dan pemberian fasilitas bisnis untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Jawa Timur. Hingga kini LPB Mitra Bersama sudah merangkul banyak UMKM yang di dampingi. UMKM yang ada juga dari berbagai macam sentra bisnis yang ada di Jawa Timur. Salah satu sentra yang menjadi unggulan adalah sentra industri logam. UMKM yang bergerak dalam bidang tersebut salah satunya adalah CV. Lancar Jaya.

CV. Lancar Jaya sendiri sudah tergabung dalam LPB Mitra Bersama sejak awal perusahaan tersebut berdiri. Perusahaan ini memproduksi alat garu mesin traktor. Sejak bergabungnya CV. Lancar Jaya dengan LPB Mitra Bersama,


(5)

CV. Lancar Jaya mendapatkan layanan yang diberikan oleh lembaga tersebut. Layanan yang diberikan oleh LPB Mitra Bersama adalah pelatihan dan pendampingan bisnis, pembimbingan teknis kepada pebisnis, pemagangan mahasiswa di tempat bisnis, promosi bisnis unggulan, dan memfasilitasi teknologi informasi bisnis. Salah satu yang menjadi fokus dari kerja sama kedua organisasi ini adalah untuk memfasilitasi UMKM dalam mengefektifkan dan mengefisienkan proses produksi.

Perhitungan matematis produksi yang dilakukan oleh CV. Lancar Jaya masih menggunakan aplikasi spreadsheet sederhana. Aplikasi tersebut dalam menghitung jumlah bahan baku dan barang jadi dalam suatu proses produksi masih memiliki beberapa kelemahan. Kelemahannya adalah kurang tepat dalam melakukan perhitungan jumlah bahan baku. Kelemahan ini menyebabkan pihak PPIC kesulitan dalam menghitung harga jual produk barang jadi. Kelemahan dalam perhitungan jumlah bahan baku juga menyebabkan pihak PPIC kesulitan dalam menghitung bahan baku yang harus tersedia di dalam gudang.

Dalam rangka Kerja Praktek ini, LPB Mitra Bersama memberikan tugas untuk membantu memberikan pelayanan dari lembaga berupa memfasilitasi teknologi informasi bisnis. Fasilitasi tersebut berupa pembuatan aplikasi penentuan harga jual produk dan stok bahan baku untuk CV Lancar Jaya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam membuat aplikasi penentuan harga jual produk dan stok bahan baku pada CV Lancar Jaya.


(6)

3

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat dibuat batasan masalah sebagai berikut:

1. Aplikasi dibuat dalam bentuk desktop.

2. Aplikasi ini tidak membahas mengenai penjualan dan akuntansi perusahaan

terkait.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah dan batasan masalah di atas maka tujuan dari Kerja Praktek ini adalah menghasilkan aplikasi penentuan harga jual produk dan stok bahan baku pada CV. Lancar Jaya.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang didapat oleh LPB Mitra Bersama Surabaya dari pembuatan Kerja Praktek ini, antara lain:

1. Membantu LPB Mitra Bersama memberikan layanan bisnis kepada CV.

Lancar Jaya berupa memfasilitasi teknologi informasi bisnis.

2. Membantu CV. Lancar Jaya dalam menentukan harga jual produk dan stok

bahan baku.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini digunakan untuk menjelaskan penulisan laporan pada tiap bab. Sistematika penulisan kerja praktek dapat dijelaskan pada paragraf di bawah ini.

Bab pertama pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah yang menjelaskan inti dari permasalahan. Kemudian


(7)

menjelaskan batasan masalah dari sistem yang dibuat agar tidak menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan. Selanjutnya menjelaskan tujuan pembuatan sistem serta manfaat yang diperoleh hingga diakhiri dengan sistematika penulisan laporan.

Bab kedua gambaran umum CV. Lancar Jaya menjelaskan mengenai gambaran umum CV. Lancar Jaya. Gambaran umum ini di mulai dari sejarah, struktur organisasi dan bidang usaha CV. Lancar Jaya. Gambaran umum ini digunakan untuk menjelaskan kepada pembaca tentang sejarah dan struktur organisasi CV. Lancar Jaya.

Bab ketiga landasan teori menjelaskan mengenai teori yang berkaitan dalam penyelesaian laporan yaitu tentang sistem, aplikasi, analisis dan perancangan sistem, Database, Database Management System (DBMS) dan persediaan bahan baku. Teori-teori tersebut diperlukan untuk memecahkan masalah di dalam aplikasi persediaan CV. Lancar Jaya.

Bab keempat deskripsi pekerjaan menjelaskan mengenai pekerjaan yang dilakukan selama kerja praktek yaitu menganalisis sistem, mendesain sistem, mengimplementasikan sistem, dan melakukan pembahasan terhadap implementasi sistem. Mendesain sistem dimulai dari System Flow, Context Diagram, Diagram Jenjang Proses, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD) dan desain input/output (I/O).

Bab kelima penutup menjelaskan kesimpulan dan saran dari aplikasi yang telah dibuat. Saran dapat digunakan untuk perbaikan dan pengembangan sistem selanjutnya.


(8)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM CV. LANCAR JAYA

2.1Sejarah CV. Lancar Jaya

CV. Lancar Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan garu mesin traktor. Perusahaan ini berawal dari usaha rumahan yang bergerak di bidang pengelasan pagar. Namun pada perkembangannya, usaha ini mendapatkan beberapa kepercayaan dalam mengerjakan onderdil otomotif. Dari kepercayaan inilah, akhirnya usaha tersebut berkembang menjadi perusahaan menengah hingga menjadi pemasok garu mesin traktor pada PT. Yanmar Indonesia. Pada saat ini, CV. Lancar Jaya sudah mendapat order dari AHM Astra untuk memproduksi spare part sepeda motor.

Perkembangan yang sangat pesat ini menjadikan proses bisnis di dalam perusahaan tersebut menjadi bertambah komplek. Proses yang sebelumnya bersifat manual maka berangsur-angsur menjadi proses terkomputerisasi. Hal ini dilakukan agar mendapatkan proses dan hasil yang efisien dan efektif. Selain memakai proses terkomputerisasi, perusahaan juga melakukan pembenahan pada bidang sumber daya manusia. Pembenahan tersebut dengan melakukan pelatihan dan kerja sama dengan pihak luar seperti LPB Mitra Bersama.

2.2Struktur Organisasi CV. Lancar Jaya

Struktur organisasi CV. Lancar Jaya terdiri dari:

Ketua : adalah yang bertanggung jawab untuk mengordinir dan secara aktif


(9)

PPIC : adalah yang bertanggung jawab mengelola dan merencanakan proses produksi serta mengontrol stok bahan baku.

Gudang : adalah yang bertanggung jawab mengontrol stok bahan baku dan

pembelian bahan baku.

Produksi : adalah yang bertanggung jawab mengelola produksi barang jadi. Keuangan : adalah yang bertanggung jawab mengatur keuangan perusahaan. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi CV. Lancar jaya dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi CV. Lancar Jaya

2.3Bidang Usaha CV. Lancar Jaya

CV. Lancar Jaya bergerak pada bidang manufaktur pembuatan garu mesin traktor. Dalam perkembangannya, CV. Lancar Jaya juga memproduksi spare part sepeda motor seperti foot step, jagang motor dan rangka setir.

Ketua

PPIC

Gudang Produksi


(10)

7 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Sistem

Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Menurut pendekatan prosedur, sistem adalah kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu Menurut pendekatan komponen, sistem adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangannya, sistem dibedakan menjadi dua jenis yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber data luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

3.2 Sistem Informasi

Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005), data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti, data tersebut harus diolah sedemikian rupa hingga dapat digunakan dengan baik. Hasil pengolahan data inilah yang disebut dengan informasi. Secara ringkas, informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.


(11)

3.3 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem yang utuh ke dalam bagian komputerisasi, mulai dari mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan hingga mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi. Menurut Kendall dan Kendall (2010), analisis dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

3.3.1 Data Flow Diagram (DFD)

Pada tahap ini penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini dikenal dengan Diagram Arus Data. DFD berfungsi menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih sederhana. DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall dan Kendall, 2010). Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain:


(12)

9

External Entity adalah sesuatu yang berada di luar sistem yang dapat berupa organisasi, orang, bagian lain ataupun sistem lain yang berada di lingkungan luar yang memberikan pengaruh berupa input atau menerima output dari sistem.

2. Process

Data simbol tersebut akan dituliskan process yang dikerjakan oleh sistem yaitu transformasi aliran data yang keluar. Satu process memiliki satu atau dua lebih input data yang menghasilkan satu atau lebih output data.

3. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda anak panah dan garisnya diberi nama aliran data yang bersangkutan. Aliran data yang di maksud adalah aliran data yang masuk maupun yang keluar dari sistem.

4. Data Store

Dalam Data Store akan dilakukan proses penyimpanan data, proses tersebut dapat memasukkan data ke dalam file atau mengambil data dari file. Simpanan file ini berupa disk, hardisk dan lain-lain.

3.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Proses reverse engineering terhadap suatu basis data menjadi suatu kebutuhan bagi perancang bagi perancang basis data untuk mengetahui struktur daru sebuah basis data. Struktur tersebut biasanya dimodelkan dalam bentuk ERD. Penggambaran struktur basis data dalam sebuah ERD dapat menggunakan berbagai notasi agar menjadi mudah dimengerti. ERD dibagi menjadi dua macam yaitu Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).


(13)

Entity adalah sesuatu yang mudah diidentifikasikan. Sebuah entity bisa berupa obyek, tempat, orang, konsep atau aktifitas.

2. Attribute

Attribute adalah penjelasan-penjelasan dari entity yang membedakan dengan entity lainnya. Attribute juga berupa sifat-sifat dari sebuah entity.

3. Relationship

Relationship adalah penghubung antara satu entity dengan entity yang lain merupakan bagian yang sangat penting didalam mendesain database. Ada empat tipe relationship yang dikenal yaitu:

a. One-to-one Relationship

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan secara bersama sebuah kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data.

b. One-to-Many Relationship

Jenis hubungan antar tabel di mana satu record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini termasuk yang paling sering digunakan.

c. Many-to-Many Relationship

Jenis hubungan antar tabel di mana beberapa record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain.

d. Many-to-One Relationship

Jenis hubungan antar tabel di mana beberapa record pada satu tabel terhubung dengan satu record pada tabel lain.


(14)

11

Key adalah suatu property yang menentukan apakah suatu kolom pada tabel sangat penting atau tidak. Terdiri atas primary key, candidate key, alternate key dan composite key.

3.4 Database

Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari satu organisasi atau perusahaan yang di organisir atau di kelola dan di simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redudansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan) dan masalah data independence (kebebasan data).

Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola data-data menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data (database), sistem pengelola basis data (DBMS), pemakai (user) dan aplikasi lain (bersifat opsional). Keuntungan sistem basis data adalah:

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas


(15)

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang

tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.

6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi.

8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus

akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan data.

Kerugian sistem basis data adalah:

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

3. Perangkat lunaknya mahal.

4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

3.5 Database Management System

Menurut Marlinda, Database Management System (DBMS) adalah kumpulan file yang saling terkait dan program untuk pengelolaanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah: 1. Data Definition Language (DDL)


(16)

13

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusu yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan didalam file khusus yang disebut data dictionary directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis

data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk dan sebagainya.


(17)

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkruen yaitu bila satu data di akses secara besama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary.

3.6 Persediaan Bahan Baku

Menurut Sofjan Assauri (2004), persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan yang dimaksud untuk di jual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Menurut Freddy Rangkuty (2004), suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk di jual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.


(18)

15 BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada saat kerja praktek di CV. Lancar Jaya, secara garis besar permasalahan dalam perusahaan ini berada pada bagian produksinya. Permasalahan tersebut adalah pada perhitungan perencanaan produksi yang masih sering kali mengalami kekeliruan sehingga perhitungan produksi salah. Hal ini menyebabkan waktu proses produksi menjadi tertunda.

Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta mengatasi masalah tersebut. Permasalahan pada CV. Lancar Jaya yaitu mengenai masalah perhitungan penentuan harga produk. Untuk mengatasi masalah yang ada di atas maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menganalisis sistem

2. Mendesain sistem

3. Mengimplementasikan sistem

4. Melakukan pembahasan terhadap implementasi sistem

Pada langkah-langkah tersebut diatas, ditujukan untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada pada CV. Lancar Jaya. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada sub bab dibawah ini.

4.1 Menganalisis Sistem

Menganalisis sistem adalah langkah awal untuk membuat sistem yang lebih baik. Dalam langkah ini, penulis melakukan analisis terhadap permasalahan


(19)

yang ada dalam CV. Lancar Jaya khususnya mengenai penanganan proses produksi. Untuk dapat membuat sistem yang baru, penulis harus mengetahui alur perencanaan proses produksi yang masih digunakan sampai saat ini. Maka dibuatlah document flow yang berfungsi untuk mengetahui secara detail alur perencanaan produksi tersebut.

Ketika pelanggan memesan barang ke CV. Lancar Jaya melalui telepon, maka admin penjualan bertugas untuk mencatat pemesanan tersebut. Biasanya pelanggan melakukan pemesanan beberapa macam barang jadi dengan jumlah pesan yang berbeda-beda. Staf penjualan memberikan daftar pemesanan tersebut ke bagian PPIC. PPIC akan membuat daftar bahan baku dari daftar pemesanan yang sudah ada. Daftar bahan baku ini nantinya akan menjadi acuan dalam pembelian bahan baku.

Proses selanjutnya, daftar bahan baku tersebut akan menjadi acuan dalam membuat daftar proses dan mesin. Daftar proses dan mesin akan menjadi acuan dalam menentukan harga jual produk. Oleh sebab itu, dalam menentukan harga jual produk memerlukan penurunan proses dari bahan baku hingga proses dan mesin yang diperlukan dalam pembuatan barang jadi tersebut. Proses tersebut tampak pada gambar 4.1 Document Flow menentukan harga jual produk.


(20)

17

Gambar 4.1 Document Flow Menentukan harga jual produk

4.2 Mendesain Sistem

Setelah melakukan analisis sistem maka selanjutnya melakukan desain sistem. Dalam desain sistem ini, penulis mulai membentuk suatu sistem baru yang


(21)

lebih efektif dan terkomputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam desain sistem ini adalah :

1. System Flow 2. Context Diagram

3. Diagram Jenjang Proses

4. Data Flow Diagram (DFD)

5. ERD

6. DBMS

7. Desain Input Output

Ketujuh langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 1. System Flow

System Flow adalah rancangan tentang sistem yang akan dibangun. System Flow pada aplikasi ini dapat dibagi menjadi lima (5) yang akan dijelaskan pada sub bab berikut.

a. System flow mencatat data master

Pada system flow mencatat data master, menjelaskan salah satu dari beberapa data master yang harus dimasukkan sebelum terjadi transaksi. Data master yang harus dimasukkan adalah data pelanggan, data barang jadi, data bahan baku, data proses bahan baku, data mesin, data tenaga kerja, data jenis biaya tambahan dan data user. System flow ini menjelaskan bahwa untuk dapat mencatat data master maka terlebih dahulu memasukkan data secara manual. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel barang jadi. Desain system flow mencatat data master dapat dilihat pada gambar 4.2.


(22)

19

System flow mencatat data master ini terdiri dari delapan (8) data master, dimana system flow tiap-tiap data master tersebut memiliki kemiripan model yang hampir sama. Oleh sebab itu, system flow mencatat data master ini hanya mencantumkan satu model saja. Data master yang harus dicatat adalah data barang jadi, bahan baku, mesin, pelanggan, proses, tenaga kerja, biaya tambahan dan user.

Gambar 4.2 System flow mencatat data master

b. System flow mencatat transaksi pemesanan

Pada system flow mencatat transaksi pemesanan, menjelaskan bahwa transaksi pemesanan dimulai dengan memasukkan data pemesanan. Data pemesanan diperoleh dari pelanggan. Untuk dapat memasukkan data pemesanan, maka data pelanggan dan data barang jadi harus dimasukkan terlebih dahulu. Hal ini disebabkan data tersebut menjadi pijakan dalam membuat pemesanan. Data pemesanan yang sudah masuk akan disimpan


(23)

dalam tabel pemesanan dan detil_pesan hingga selanjutnya akan diproses penyusunan bahan baku.

Gambar 4.3 System flow mencatat transaksi pemesanan

c. System flow menentukan kebutuhan bahan baku

Pada system flow menentukan kebutuhan bahan baku, menjelaskan bahwa penyusunan bahan baku dari sebuah barang jadi memerlukan data kebutuhhan bahan baku. Data kebutuhan bahan baku akan diverifikasi terlebih dahulu dengan melihat data dari tabel kebutuhan bahan baku. Jika data tersebut belum pernah disusun maka data kebutuhan bahan baku tersebut harus disusun kemudian disimpan dalam tabel kebutuhan bahan baku. Namun jika data kebutuhan bahan baku tersebut sudah pernah disusun maka sistem tidak perlu menyimpannya lagi dalam tabel. Desain


(24)

21

system flow menentukan kebutuhan bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 System flow menentukan kebutuhan bahan baku

d. System flow menentukan proses dan mesin

Pada system flow menentukan proses dan mesin, menjelaskan bahwa penyusunan proses dari bahan baku memerlukan data proses bahan baku. Data proses ini terlebih dahulu akan diverifikasi dengan melihat data dari


(25)

tabel proses bahan baku dan tabel mesin. Jika data tersebut belum pernah disusun maka data proses bahan baku tersebut harus disusun kemudian disimpan dalam tabel proses bahan baku. Namun jika data proses bahan baku tersebut sudah pernah disusun maka sistem tidak perlu menyimpannya lagi dalam tabel. Desain system flow menentukan proses dan mesin dapat dilihat pada gambar 4.5.


(26)

23

e. System flow menentukan biaya

Pada system flow menentukan biaya menjelaskan bahwa dalam menentukan biaya termasuk melakukan pencetakan laporan perhitungan. Laporan perhitungan diambil dari tabel kebutuhan bahan baku, pemesanan, barang jadi, bahan baku, proses, mesin, tenaga kerja dan jenis biaya tambahan. Desain system flownya dapat dilihat pada gambar 4.6.


(27)

2. Context Diagram

Context Diagram adalah gambaran menyeluruh dari DFD. Di dalam Context Diagram terdapat tiga (3) External Entity yaitu Staf Penjualan, Staf Gudang dan PPIC. Untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar 4.7 Data Flow Diagram Level Context. Pada gambar di bawah menjelaskan bahwa terdapat tiga (3) entity yaitu PPIC, Staf Penjualan dan Staf Gudang. PPIC memasukkan data barang jadi, data kebutuhan bahan baku, data proses, data tenaga kerja, data proses bahan baku, data mesin, data user dan data biaya tambahan. Staf penjualan memasukkan data pelanggan dan data pemesanan. Staf gudang memasukkan data bahan baku.

Gambar 4.7 Context Diagram

3. Diagram Jenjang Proses

Diagram Jenjang Proses adalah sarana dalam melakukan desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi. Tujuannya agar Diagram Jenjang Proses tersebut dapat memberikan informasi


(28)

25

tentang fungsi-fungsi yang ada didalam sistem tersebut. Diagram Jenjang Proses dapat dilihat pada gambar 4.8.

Ga

mbar

4.

8

Dia

gr

am

Je

njang

P

ros


(29)

4. Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah sarana yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang tersetruktur. DFD dapat menggambarkan seluruh kegiatan yang terdapat

Ga

mbar

4.

9

DFD

L

eve

l


(30)

27

pada sistem secara jelas. Selain itu DFD juga mampu menggambarkan komponen dan aliran data antar komponen yang terdapat pada sistem yang dikembangkan. Pada DFD Level 0 ini terdapat tiga (3) External Entity yaitu PPIC, Staf Penjualan dan Staf Gudang. Sub proses yang terjadi pada DFD Level 0 ini adalah mencatat transaksi pemesanan, menentukan kebutuhan bahan baku, menentukan proses dan mesin serta menentukan biaya. Tabel yang terlibat antara lain bahan baku, barang jadi, mesin, tenaga kerja, proses, user, biaya tambahan, proses bahan baku, pemesanan dan pelanggan. Desain DFD Level 0 dapat dilihat pada gambar 4.9. Sub proses pada DFD Level 0 akan diturunkan lagi menjadi sub proses pada DFD Level 1. Desain DFD Level 1 mengelola data master dapat dilihat pada gambar 4.10.

Pada DFD Level 1 mengelola data master terdapat delapan (8) sub proses yaitu mengelola data bahan baku, mengelola data barang jadi, mengelola data mesin, mengelola data pelanggan, mengelola data tenaga kerja, mengelola data proses, mengelola data biaya tambahan, dan mengelola data user. Sub proses mengelola data bahan baku berfungsi untuk mengelola data-data bahan baku. Sub proses mengelola data barang jadi berfungsi untuk mengelola data-data barang jadi. Sub proses mengelola data-data mesin berfungsi untuk mengelola data-data mesin. Sub proses mengelola data pelanggan berfungsi untuk mengelola data-data pelanggan. Sub proses mengelola data tenaga kerja berfungsi untuk mengelola data-data tenaga kerja. Sub proses mengelola data proses berfungsi untuk mengelola data-data proses. Sub proses mengelola data biaya tambahan berfungsi untuk mengelola data-data biaya tambahan. Sub proses mengelola data user berfungsi untuk mengelola data-data user.


(31)

Gambar 4.10 DFD Level 1 Mengelola Data Master

Pada DFD Level 1 mencatat transaksi pemesanan terdapat dua (2) sub proses yaitu menyimpan data pemesanan dan menampilkan data pemesanan. Sub proses menyimpan data pemesanan berfungsi untuk menyimpan data-data pemesanan. Sub proses menampilkan data pemesanan berfungsi untuk menampilkan data-data pemesanan pada sistem. DFD Level 1 mencatat transaksi pemesanan dapat dilihat pada gambar 4.11.


(32)

29

Gambar 4.11 DFD Level 1 mencatat transaksi pemesanan

Gambar 4.12 DFD Level 1 menentukan kebutuhan bahan baku

Pada DFD Level 1 menentukan kebutuhan bahan baku terdapat tiga (3) sub proses yaitu memverifikasi bahan baku, menampilkan hasil verifikasi bahan


(33)

baku, dan menyusun bahan baku. Sub proses memverifikasi bahan baku berfungsi untuk melakukan verifikasi bahan baku dari setiap barang jadi. Sub proses menampilkan hasil verifikasi bahan baku berfungsi untuk menampilkan hasil verifikasi bahan baku yang telah dilakukan pada sub proses sebelumnya. Sub proses menyusun bahan baku berfungsi untuk melakukan penyusunan bahan baku dari setiap barang jadi.

Gambar 4.13 DFD Level 1 menentukan proses bahan baku

Pada DFD Level 1 menentukan proses bahan baku terdapat tiga (3) sub proses yaitu memverifikasi proses bahan baku, menampilkan hasil verifikasi proses bahan baku, dan menyusun proses bahan baku. Sub proses memverifikasi proses bahan baku berfungsi untuk melakukan verifikasi proses bahan baku dari setiap bahan baku. Sub proses menampilkan hasil verifikasi proses bahan baku berfungsi untuk menampilkan hasil verifikasi proses bahan baku yang


(34)

31

telah dilakukan pada sub proses sebelumnya. Sub proses menyusun proses bahan baku berfungsi untuk melakukan penyusunan proses bahan baku dari setiap bahan baku.

Gambar 4.14 DFD Level 1 menentukan biaya

Pada DFD Level 1 menentukan biaya terdapat tiga (3) sub proses yaitu menyimpan data biaya tambahan, menghitung harga jual, dan menampilkan harga jual. Sub proses menyimpan data biaya tambahan berfungsi untuk menyimpan data-data biaya tambahan yang melekat pada barang jadi. Sub proses menghitung harga jual berfungsi untuk menghitung harga jual produk. Sub proses menampilkan harga jual berfungsi sebagai menampilkan harga jual. DFD Level 1 menentukan biaya dapat dilihat pada gambar 4.14.

DFD Level berikutnya adalah DFD Level 1 membuat laporan stok terdapat tiga (3) sub proses yaitu membuat laporan stok bahan baku, menampilkan


(35)

laporan stok bahan baku, dan mencetak laporan stok bahan baku. Sub proses membuat laporan stok bahan baku berfungsi untuk mengambil data laporan dari tabel bahan baku. Sub proses menampilkan laporan stok bahan baku berfungsi untuk menampilkan laporan stok bahan baku. Sub proses mencetak laporan stok bahan baku berfungsi untuk mencetak laporan stok bahan baku.

Gambar 4.15 DFD Level 1 membuat laporan stok

DFD Level berikutnya adalah DFD Level 1 membuat laporan harga jual produk terdapat tiga (3) sub proses yaitu membuat laporan harga jual produk, menampilkan laporan harga jual produk, dan mencetak laporan harga jual produk. Sub proses membuat laporan harga jual produk berfungsi untuk mengambil data laporan. Sub proses menampilkan laporan harga jual produk berfungsi untuk menampilkan laporan harga jual produk. Sub proses mencetak laporan harga jual produk berfungsi untuk mencetak laporan harga jual produk.


(36)

33

Gambar 4.16 DFD Level 1 membuat laporan harga jual produk

5. ERD

a. Conceptual Data Model (CDM)

CDM dari aplikasi penentuan harga jual produk dan bahan baku terdapat 10 tabel yaitu tabel barang jadi, jenis biaya tambahan, detil pesan, pemesanan, pelanggan, kebutuhan bahan baku, bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan proses. CDM Aplikasi Penentuan Harga Jual dan Stok Bahan Baku dapat dilihat pada gambar 4.17.

b. Physical Data Model (PDM)

PDM dari aplikasi penentuan harga jual produk dan bahan baku terdapat 12 tabel, dapat dilihat pada gambar 4.18.


(37)

34 Gambar 4.17 CDM Aplikasi Penentuan Harga Jual dan Stok Bahan Baku


(38)

35 Gambar 4.18 PDM Aplikasi Penentuan Harga Jual dan Stok Bahan Baku


(39)

6. DBMS

a. Tabel User

Primary Key : - Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data user

Tabel 4.1 Struktur Tabel User

Field Type Data Lenght Constraint

NamaUser Varchar 50

Password Varchar 50

Status Varchar 50

b. Tabel Bahan Baku

Primary Key : KodeBahanBaku Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data bahan baku

Tabel 4.2 Struktur Tabel Bahan Baku

Field Type Data Lenght Constraint

KodeBahanBaku Varchar 20 Primary Key

NamaBahanBaku Varchar 20

Ukuran Varchar 30

Hasil Int

HargaBahanBaku Int

Stok Int

c. Tabel Tenaga Kerja

Primary Key : IdTenagaKerja

Foreign Key : KodeMesin dari Tabel Mesin


(40)

37

Tabel 4.3 Struktur Tabel Tenaga Kerja

Field Type Data Lenght Constraint

IdTenagaKerja Varchar 5 Primary Key

KodeMesin Varchar 20 Foreign Key

NamaTenagaKerja Varchar 20

d. Tabel Mesin

Primary Key : KodeMesin Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data mesin

Tabel 4.4 Struktur Tabel Mesin

Field Type Data Lenght Constraint

KodeMesin Varchar 20 Primary Key

NamaMesin Varchar 30

JumlahTenagaKerja Int

Harga Decimal 10,3

e. Tabel Proses

Primary Key : IdProses

Foreign Key : KodeMesin dari tabel Mesin

Fungsi : Menyimpan data proses

Tabel 4.5 Struktur Tabel Proses

Field Type Data Lenght Constraint

IdProses Varchar 20 Primary Key

KodeMesin Varchar 20 Foreign Key

NamaProses Varchar 20

BiayaProses Int

f. Tabel Pelanggan


(41)

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data pelanggan

Tabel 4.6 Struktur Tabel Pelanggan

Field Type Data Lenght Constraint

IdPelanggan Varchar 20 Primary Key

NamaPelanggan Varchar 50

g. Tabel Jenis Biaya Tambahan

Primary Key : IdJenisBiayaTambahan Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data jenis biaya tambahan

Tabel 4.7 Struktur Tabel Jenis Biaya Tambahan

Field Type Data Lenght Constraint

IdJenisBiayaTambahan Varchar 20 Primary Key

NamaJenisBiayaTambahan Varchar 30

h. Tabel Pemesanan

Primary Key : NoTransaksi Foreign Key : IdPelanggan

Fungsi : Menyimpan data pemesanan

Tabel 4.8 Struktur Tabel Pemesanan

Field Type Data Lenght Constraint

NoTransaksi Varchar 20 Primary Key

IdPelanggan Varchar 20 Foreign Key

TglTransaksi Datetime

Total Int

NoSuratOrder Varchar 20


(42)

39

Primary Key : KodeBarangjadi Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data barang jadi

Tabel 4.9 Struktur Tabel Barang Jadi

Field Type Data Lenght Constraint

KodeBarangJadi Varchar 20 Primary Key

NamaBarangJadi Varchar 30

Deskripsi Varchar 500

Foto Image

UkuranBarangJadi Varchar 20

j. Tabel Detil Pesan

Primary Key : KodeBarangJadi, NoTransaksi Foreign Key : KodeBarangJadi, NoTransaksi

Fungsi : Menyimpan data detil pesan

Tabel 4.10 Struktur Tabel Detil Pesan

Field Type Data Lenght Constraint

KodeBarangJadi Varchar 20 PK, FK

NoTransaksi Varchar 20 PK, FK

JumlahOrder Int

Subtotal Decimal 10,3

PersenAdmin Decimal 5,3

PersenProfit Decimal 5,3

Harga Decimal 10,3

k. Tabel Proses Bahan Baku

Primary Key : KodeBarangJadi, KodeBahanBaku, NoTransaksi, IdProses Foreign Key : KodeBarangJadi, KodeBahanBaku, NoTransaksi, IdProses

Fungsi : Menyimpan data proses bahan baku


(43)

Field Type Data Lenght Constraint

KodeBarangJadi Varchar 20 PK, FK

KodeBahanBaku Varchar 20 PK, FK

NoTransaksi Varchar 20 PK, FK

IdProses Varchar 20 PK, FK

JumlahProses Int

SubTotProses Int

l. Tabel Kebutuhan Bahan Baku

Primary Key : KodebarangJadi, KodeBahanBaku, NoTransaksi Foreign Key : KodebarangJadi, KodeBahanBaku, NoTransaksi

Fungsi : Menyimpan data kebutuhan bahan baku

Tabel 4.12 Struktur Tabel Kebutuhan Bahan Baku

Field Type Data Lenght Constraint

KodeBarangJadi Varchar 20 PK, FK

KodeBahanBaku Varchar 20 PK, FK

NoTransaksi Varchar 20 PK, FK

JumlahButuh Int

SubTotBahanBaku Int

SubTotProsesBahanBaku Int

m. Tabel Detil Biaya Tambahan

Primary Key : IdJenisBiayaTambahan, KodeBarangJadi, NoTransaksi Foreign Key : IdJenisBiayaTambahan, KodeBarangJadi, NoTransaksi

Fungsi : Menyimpan data kebutuhan bahan baku

Tabel 4.13 Struktur Tabel Detil Biaya Tambahan

Field Type Data Lenght Constraint

IdJenisBiayaTambahan Varchar 20 PK, FK

KodeBarangJadi Varchar 20 PK, FK

NoTransaksi Varchar 20 PK, FK


(44)

41

7. Desain Input Output

a. Halaman Login

Halaman Login adalah halaman tampilan awal dari aplikasi yang nantinya akan dijalankan. Pada halaman ini, user diharuskan untuk memasukkan nama user dan password kemudian menekan tombol login.

Gambar 4.19 Halaman Login

b. Halaman Utama


(45)

Halaman utama ini digunakan pengguna untuk memilih menu yang akan digunakan. Halaman ini terdiri dari beberapa menu yang digunakan untuk menuju ke menu selanjutnya.

c. Halaman Pelanggan

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data pelanggan. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan data pelanggan dengan memasukkan data ID Pelanggan dan Nama Pelanggan kemudian menekan tombol Insert. Tombol Update digunakan untuk merubah data pelanggan sedangkan tombol delete digunakan untuk menghapus data pelanggan. Tombol close digunakan untuk kembali ke menu utama. Halaman pelanggan dapat dilihat pada gambar 4.21.


(46)

43

d. Halaman Mesin

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data mesin. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan data mesin dengan memasukkan data ID Mesin, Nama Mesin, Jumlah Tenaga Kerja dan Biaya Tenaga Kerja kemudian menekan tombol Insert. Tombol Update digunakan untuk merubah data mesin sedangkan tombol delete digunakan untuk menghapus data mesin. Tombol close digunakan untuk kembali ke menu utama. Halaman mesin dapat dilihat pada gambar 4.22.

Gambar 4.22 Halaman Mesin

e. Halaman Tenaga Kerja

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data tenaga kerja. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan


(47)

data tenaga kerja dengan memasukkan data ID Tenaga Kerja, Nama Tenaga Kerja dan memilih Nama Mesin kemudian menekan tombol Insert. Tombol Update digunakan untuk merubah data tenaga kerja sedangkan tombol delete digunakan untuk menghapus data mesin. Tombol close digunakan untuk kembali ke menu utama.

Gambar 4.23 Halaman Tenaga Kerja

f. Halaman Proses

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data proses. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan data proses dengan memasukkan data ID Proses, Nama Proses, Biaya Proses dan memilih Nama Mesin kemudian menekan tombol Insert. Tombol Update digunakan untuk merubah data proses sedangkan tombol delete digunakan untuk menghapus data proses. Tombol close digunakan untuk kembali ke menu utama.


(48)

45

Gambar 4.24 Halaman Proses

g. Halaman Barang Jadi

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data barang jadi. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan data barang jadi dengan memasukkan data Kode Barang Jadi, Nama Barang Jadi, Ukuran Barang Jadi, Deskripsi Barang Jadi dan memilih foto barang jadi kemudian menekan tombol Insert. Tombol Update digunakan untuk merubah data barang jadi sedangkan tombol delete digunakan untuk menghapus data barang jadi. Tombol close digunakan untuk kembali ke menu utama.


(49)

Gambar 4.25 Halaman Barang Jadi

h. Halaman Bahan Baku

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data bahan baku. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan data bahan baku dengan memasukkan data Kode Bahan Baku, Nama Bahan Baku, Ukuran, Hasil, Harga dan Stok kemudian menekan tombol Insert. Tombol Update digunakan untuk merubah data bahan baku sedangkan tombol delete digunakan untuk menghapus data bahan baku. Tombol close digunakan untuk kembali ke menu utama.


(50)

47

Gambar 4.26 Halaman Bahan Baku

i. Halaman Pemesanan

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data pemesanan. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan data pemesanan dengan memasukkan data No Surat Order, No Transaksi, memilih Nama Pelanggan, Tanggal Transaksi, memilih Barang Jadi, Persen Profit, Persen Admin dan Jumlah Order. Tombol Tambah untuk menambah barang jadi sedangkan tombol Delete untuk mengurangi barang jadi dalam pemesanan. Kemudian tombol Insert digunakan untuk memasukkan dalam pemesanan. Halaman pemesanan dapat dilihat pada gambar 4.27.

j. Halaman Jenis Biaya Tambahan

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data biaya tambahan. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan data biaya tambahan dengan memasukkan data Kode Biaya


(51)

Tambahan dan Nama Biaya Tambahan kemudian menekan tombol Insert. Tombol Update digunakan untuk merubah data biaya tambahan sedangkan tombol delete digunakan untuk menghapus data biaya tambahan. Tombol close digunakan untuk kembali ke menu utama. Halaman jenis biaya tambahan dapat dilihat pada gambar 4.28.

Gambar 4.27 Halaman Pemesanan


(52)

49

k. Halaman Memilih Detil Pemesanan

Halaman ini digunakan untuk memilih barang jadi yang akan di susun bahan bakunya. Pengguna memilih barang jadi tersebut dengan menggunakan double click.

Gambar 4.29 Halaman Memilih Detil Pemesanan

l. Halaman Menentukan Harga

Halaman ini untuk menyusun bahan baku pada setiap barang jadi. Penyusunan bahan baku terdiri dari nama bahan baku dan jumlah butuh bahan baku tersebut. Tombol Tambah digunakan untuk menambahkan penyusun barang jadi tersebut. Halaman menentukan harga dapat dilihat pada gambar 4.30.

m. Halaman Menentukan Proses

Halaman ini untuk menyusun proses pada setiap barang jadi. Penyusunan proses terdiri dari nama proses dan jumlah proses tersebut. Tombol Tambah digunakan untuk menambahkan penyusun bahan baku tersebut. Halaman menentukan proses dapat dilihat pada gambar 4.31.


(53)

Gambar 4.30 Halaman Menentukan Harga

Gambar 4.31 Halaman Menentukan Proses

n. Halaman User

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data user. Pengguna yang sudah masuk ke aplikasi dapat memasukkan data user


(54)

51

dengan memasukkan data Nama User, Password dan memilih Status kemudian menekan tombol Insert. Tombol Update digunakan untuk merubah data user sedangkan tombol delete digunakan untuk menghapus data user. Tombol close digunakan untuk kembali ke menu utama.

Gambar 4.32 Halaman User

4.3 Mengimplementasikan Sistem

Sistem yang digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi ini sebagai berikut :

a. Software Pendukung

1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Professional.

2. Microsoft SQL Server 2008 Express.

3. Power Designer 6.

4. Microsoft Visio 2007.

5. Microsoft Visual Basic .NET 2010.

b. Hardware Pendukung


(55)

2. RAM 2GB.

3. VGA Standar.

4.4 Melakukan Pembahasan terhadap Implementasi Sistem

Implementasi sistem digunakan untuk menggambarkan jalannya sistem yang sudah dibuat. oleh sebab itu, pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah pengoperasian aplikasi.

a. Halaman Login

Halaman Login adalah halaman tampilan awal dari aplikasi yang nantinya akan dijalankan. Pada halaman ini, user diharuskan untuk memasukkan nama user dan password kemudian menekan tombol login. Tipe password dalam halaman login menggunakan format “x”. Hal itu bertujuan menghindari orang lain mengetahui password tersebut. Tampilan halaman login dapat dilihat pada gambar 4.33.


(56)

53

Jika user salah dalam memasukkan nama user dan password maka user tidak akan bisa masuk ke aplikasi. Namun jika nama user dan password yang dimasukkan benar, maka user dapat mengakses halam menu utama.

b. Halaman Utama

Halaman utama ini adalah tampilan ketika seorang user yang telah masuk ke dalam aplikasi. Dalam halaman ini user dapat memilih menu yang tersedia dengan menekan tombol pada halaman. Menu aplikasi digolongkan menjadi 3 yaitu menu master, transaksi dan laporan. Tampilan halaman utama dapat dilihat pada gambar 4.34.

Gambar 4.34 Halaman Utama

c. Halaman Pelanggan

Halaman Pelanggan digunakan untuk memasukkan pelanggan dari CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data pelanggan, pengguna harus memasukkan ID Pelanggan dan Nama Pelanggan. Dalam halaman ini,


(57)

pengguna juga dapat melakukan update dan delete pada data pelanggan. Tampilan halaman pelanggan dapat dilihat pada gambar 4.35.

Gambar 4.35 Halaman Pelanggan

d. Halaman Mesin

Halaman mesin ini digunakan untuk memasukkan data mesin yang ada didalam CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data mesin, maka pengguna harus memasukkan ID Mesin, Nama Mesin, Jumlah Tenaga Kerja dan Biaya Tenaga Kerja. Dalam halaman ini, pengguna juga dapat melakukan update dan delete pada data mesin. Tampilan halaman mesin dapat dilihat pada gambar 4.36.

e. Halaman Tenaga Kerja

Halaman tenaga kerja ini digunakan untuk memasukkan data tenaga kerja yang ada didalam CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data mesin,


(58)

55

maka pengguna harus memasukkan ID Tenaga Kerja, Nama Tenaga Kerja dan memilih Nama Mesin. Dalam halaman ini, pengguna juga dapat melakukan update dan delete pada data tenaga kerja. Tampilan halaman tenaga kerja dapat dilihat pada gambar 4.37.

Gambar 4.36 Halaman Mesin


(59)

f. Halaman Proses

Halaman proses ini digunakan untuk memasukkan data proses yang ada didalam CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data proses, maka pengguna harus memasukkan ID Proses, Nama Proses, Biaya Proses dan memilih Nama Mesin. Dalam halaman ini, pengguna juga dapat melakukan update dan delete pada data proses. Tampilan halaman proses dapat dilihat pada gambar 4.38.

Gambar 4.38 Halaman Proses

g. Halaman Barang Jadi

Halaman barang jadi ini digunakan untuk memasukkan data barang jadi yang ada didalam CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data barang jadi,


(60)

57

maka pengguna harus memasukkan Kode Barang Jadi, Nama Barang Jadi, Ukurab Barang Jadi, Deskripsi Barang Jadi dan gambar barang jadi tersebut. Dalam halaman ini, pengguna juga dapat melakukan update dan delete pada data barang jadi. Tampilan halaman barang jadi dapat dilihat pada gambar 4.39.

Gambar 4.39 Halaman Barang Jadi

h. Halaman Bahan Baku

Halaman bahan baku ini digunakan untuk memasukkan data bahan baku yang ada didalam CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data bahan baku, maka pengguna harus memasukkan Kode Bahan Baku, Nama Bahan Baku, Ukuran, Hasil, Harga dan Stok. Dalam halaman ini, pengguna juga dapat melakukan update dan delete pada data bahan baku. Tampilan halaman bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.40.


(61)

Gambar 4.40 Halaman Bahan Baku

i. Halaman Pemesanan

Halaman pemesanan ini digunakan untuk memasukkan data pemesanan dari pelanggan. Untuk dapat memasukkan data pemesanan, maka pengguna harus memasukkan No Surat Order, No Transaksi, memilih Nama Pelanggan, memilih Tanggal Transaksi dan Nama Barang Jadi. Pada halaman ini, pengguna harus memasukkan prosentase profit, prosentase admin dan jumlah order untuk tiap barang jadi. Dalam satu pemesanan, pengguna dapat memasukkan beberapa barang jadi dengan menekan tombol Tambah Barang Jadi. Tampilan halaman pemesanan dapat dilihat pada gambar 4.41.

j. Halaman Jenis Biaya Tambahan

Halaman jenis biaya tambahan ini digunakan untuk memasukkan data jenis biaya tambahan yang ada didalam CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data jenis biaya tambahan, maka pengguna harus memasukkan Kode Biaya Tambahan dan Nama Biaya Tambahan. Dalam halaman ini,


(62)

59

pengguna juga dapat melakukan update dan delete pada data jenis biaya tambahan. Tampilan halaman jenis biaya tambahan dapat dilihat pada gambar 4.42.

Gambar 4.41 Halaman Pemesanan


(63)

k. Halaman Memilih Detil Pemesanan

Halaman memilih detil pemesanan ini digunakan untuk memilih pemesanan yang nantinya barang jadi dalam pemesanan tersebut akan disusun. Untuk memilih detail pemesanan, pengguna harus menekan double click data yang akan disusun. Tampilan halaman memilih detil pemesanan dapat dilihat pada gambar 4.43.

Gambar 4.43 Halaman Memilih Detil Pemesanan

l. Halaman Menentukan Harga

Halaman menentukan harga ini digunakan untuk menentukan penyusun bahan baku dari barang jadi yang sudah dipilih sebelumnya. Untuk dapat memasukkan data bahan baku, maka pengguna memilih bahan baku pada combox box yang tersedia. Untuk menambah data bahan baku penyusun, pengguna dapat menekan tombok Tambah Bahan Baku. Data yang sudah ditambahkan akan masuk kedalam data grid. Tampilan halaman menentukan harga dapat dilihat pada gambar 4.44.


(64)

61

Gambar 4.44 Halaman Menentukan Harga

m. Halaman Menentukan Proses

Halaman menentukan proses ini digunakan untuk menentukan penyusun proses dari bahan baku dan barang jadi yang sudah dipilih sebelumnya. Untuk dapat memasukkan data proses, maka pengguna memilih Nama Proses pada combox box yang tersedia. Untuk menambah data proses penyusun, pengguna dapat menekan tombok Tambah Proses. Data yang sudah ditambahkan akan masuk kedalam data grid. Tampilan halaman menentukan proses dapat dilihat pada gambar 4.45.

n. Halaman User

Halaman user ini digunakan untuk memasukkan data user yang ada didalam CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data user, maka pengguna harus memasukkan Nama User, Password dan Status. Pilihan Status terdiri dua (2) yaitu Aktif dan Non Aktif. Dalam halaman ini, admin dapat memilih user


(65)

yang aktif dan non aktif. Tampilan halaman user dapat dilihat pada gambar 4.46.

Gambar 4.45 Halaman Menentukan Proses


(66)

63 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kerja praktek yang sudah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kerja praktek ini telah menghasilkan aplikasi penentuan harga jual produk dan

stok bahan baku.

2. Aplikasi yang dibuat dapat memberikan kemudahan bagian PPIC dalam

proses penentuan harga jual produk dan mengetahui jumlah stok bahan baku.

3. Aplikasi ini sangat membantu bagian manajemen dalam memantau jumlah

stok bahan baku dan history harga jual produk.

5.2 Saran

Dari aplikasi yang dibuat pada saat pelaksanaan KP ini masih terdapat beberapa kekurangan. Adapun saran yang diberikan sangat dibutuhkan agar aplikasi yang telah di bangun dapat menjadi lebih baik, antara lain:

1. Aplikasi yang di bangun masih berbasis desktop, diharapkan dapat

dikembangkan menjadi berbasis web atau mobile.

2. Aplikasi yang di bangun dapat ditambahkan dengan beberapa metode

inventory atau metode peramalan sehingga nilai dari aplikasi akan bertambah menjadi lebih baik lagi.


(67)

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, S dan Tanuwijaya, H. 2005. Sistem Informasi: Konsep, Teknologi, dan Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kendall, K. E. dan Kendall, J. E. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid I. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.

Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan, aplikasi di bidang Bisnis. Jakarta: Rajawali Press.


(1)

pengguna juga dapat melakukan update dan delete pada data jenis biaya tambahan. Tampilan halaman jenis biaya tambahan dapat dilihat pada gambar 4.42.

Gambar 4.41 Halaman Pemesanan


(2)

60

k. Halaman Memilih Detil Pemesanan

Halaman memilih detil pemesanan ini digunakan untuk memilih pemesanan yang nantinya barang jadi dalam pemesanan tersebut akan disusun. Untuk memilih detail pemesanan, pengguna harus menekan double click data yang akan disusun. Tampilan halaman memilih detil pemesanan dapat dilihat pada gambar 4.43.

Gambar 4.43 Halaman Memilih Detil Pemesanan l. Halaman Menentukan Harga

Halaman menentukan harga ini digunakan untuk menentukan penyusun bahan baku dari barang jadi yang sudah dipilih sebelumnya. Untuk dapat memasukkan data bahan baku, maka pengguna memilih bahan baku pada combox box yang tersedia. Untuk menambah data bahan baku penyusun, pengguna dapat menekan tombok Tambah Bahan Baku. Data yang sudah ditambahkan akan masuk kedalam data grid. Tampilan halaman menentukan harga dapat dilihat pada gambar 4.44.


(3)

Gambar 4.44 Halaman Menentukan Harga m. Halaman Menentukan Proses

Halaman menentukan proses ini digunakan untuk menentukan penyusun proses dari bahan baku dan barang jadi yang sudah dipilih sebelumnya. Untuk dapat memasukkan data proses, maka pengguna memilih Nama Proses pada combox box yang tersedia. Untuk menambah data proses penyusun, pengguna dapat menekan tombok Tambah Proses. Data yang sudah ditambahkan akan masuk kedalam data grid. Tampilan halaman menentukan proses dapat dilihat pada gambar 4.45.

n. Halaman User

Halaman user ini digunakan untuk memasukkan data user yang ada didalam CV. Lancar Jaya. Untuk dapat memasukkan data user, maka pengguna harus memasukkan Nama User, Password dan Status. Pilihan Status terdiri dua (2) yaitu Aktif dan Non Aktif. Dalam halaman ini, admin dapat memilih user


(4)

62

yang aktif dan non aktif. Tampilan halaman user dapat dilihat pada gambar 4.46.

Gambar 4.45 Halaman Menentukan Proses


(5)

63 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kerja praktek yang sudah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kerja praktek ini telah menghasilkan aplikasi penentuan harga jual produk dan stok bahan baku.

2. Aplikasi yang dibuat dapat memberikan kemudahan bagian PPIC dalam proses penentuan harga jual produk dan mengetahui jumlah stok bahan baku. 3. Aplikasi ini sangat membantu bagian manajemen dalam memantau jumlah

stok bahan baku dan history harga jual produk. 5.2 Saran

Dari aplikasi yang dibuat pada saat pelaksanaan KP ini masih terdapat beberapa kekurangan. Adapun saran yang diberikan sangat dibutuhkan agar aplikasi yang telah di bangun dapat menjadi lebih baik, antara lain:

1. Aplikasi yang di bangun masih berbasis desktop, diharapkan dapat dikembangkan menjadi berbasis web atau mobile.

2. Aplikasi yang di bangun dapat ditambahkan dengan beberapa metode inventory atau metode peramalan sehingga nilai dari aplikasi akan bertambah menjadi lebih baik lagi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, S dan Tanuwijaya, H. 2005. Sistem Informasi: Konsep, Teknologi, dan Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kendall, K. E. dan Kendall, J. E. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid I. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.

Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan, aplikasi di bidang Bisnis. Jakarta: Rajawali Press.