LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk Pada CV. Bina Rukun.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENCATATAN BAHAN
BAKU MASUK PADA CV. BINA RUKUN
KERJA PRAKTIK
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh :
INDRA NUGRAHA
11.41010.0119
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
2016
(2)
iv
Halaman
ABSTRAKSI ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5
2.1 Profil Perusahaan ... 5
2.2 Visi dan Misi ... 5
2.2.1 Visi ... 5
2.2.2 Misi... 5
2.3 Struktur Organisasi ... 6
2.4 Nama dan Posisi ... 6
2.4.1 Owner ... 7
(3)
v
2.4.3 Kasir ... 8
2.4.4 Gudang ... 8
2.4.5 Produksi ... 8
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ... 10
3.1 Definisi Pencatatan ... 10
3.2 Data ... 10
3.3 Bahan Baku ... 11
3.4 Pencatatan Bahan Baku Masuk ... 11
3.5 Pengertian Aplikasi ... 11
3.6 Aplikasi Dekstop ... 12
3.7 Analisis Dan Perancangan ... 13
3.7.1 Data Flow Diagram ... 14
3.7.2 Diagram Konteks ... 16
3.7.3 Entity Relationship Diagram ... 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19
4.1 Identifikasi Masalah... 19
4.2 Analisis Sistem ... 19
4.2.1 Analisa Kebutuhan Pengguna ... 19
4.2.2 Process ... 19
4.2.3 Pengguna ... 20
4.2.4 Policy(Aturan, Kebijakan) ... 21
4.2.5 Artifak dan Dokumen ... 21
4.2.6 Analisa Kebutuhan Produk ... 22
(4)
vi
4.3 Perancangan Sistem ... 27
4.3.1 Context Diagram ... 28
4.3.2 Data Flow Diagram ... 28
4.3.3 DFD Level 0 ... 28
4.3.4 Perancangan Database ... 29
4.3.5 ER Diagram ... 29
4.3.6 Normalisasi ... 30
4.3.7 Struktur Basis Data dan Tabel ... 32
4.4 Desain Interface ... 33
4.4.1 Hardware Intreface ... 33
4.4.2 Software Interface ... 33
4.4.3 Network Interface ... 34
4.4.4 User Interface ... 34
4.5 Hasil dan Implementasi ... 39
4.5.1 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 39
4.5.2 Kebutuahan Perangkat Keras ... 39
4.5.3 Instalasi Perangkat Lunak ... 40
4.5.4 Implementasi Sistem ... 40
BAB V PENUTUP ... 48
5.1 Kesimpulan ... 48
5.2 Saran ... 48
(5)
vii
BIODATA PENULIS ... 50
(6)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
CV. Bina Rukun adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi bahan baku setengah jadi untuk pembuatan tas kertas atau souvenir. Perusahaan ini berlokasi di desa Canggu dusun Pelabuhan kecamatan Jetis kabupaten Mojokerto. Dalam pengadaan bahan baku CV. Bina Rukun bekerjasama dengan beberapa supplier, diantaranya seperti supplier lem, supplier plastik, dan supplier kertas.
Salah satu proses bisnis yang ada pada CV. Bina Rukun yaitu proses pencatatan bahan baku yang masuk dari setelah proses pembelian. Dalam proses pencatatan bahan baku masuk tersebut pihak CV. Bina Rukun mencatat bahan baku yang telah dibeli dari supplier. Proses pencatatan bahan baku di CV. Bina Rukun dimulai dari bahan baku yang dibeli dari supplier diterima oleh CV. Bina Rukun, kemudian bahan baku masuk akan dicatat terlebih dahulu oleh pegawai sebelum dimasukkan ke gudang.
Pencatatan yang dilakukan berupa jumlah satuan, jenis bahan baku, nama supplier, dan tanggal bahan baku datang ke dalam buku. Pada CV. Bina Rukun terdapat kekurangan pada penanganan proses pencatatan bahan baku yang masuk. Transaksi tersebut dicatat ke dalam buku besar, hal tersebut dapat menimbulkan berbagai macam masalah, diantaranya kesalahaan pada saat pencatatan bahan baku yang masuk, pegawai akan membutuhkan waktu lama mencari data pencatatan pada periode yang lama, pengarsipan dokumen yang memakan banyak tempat, kehilangan dokumen pencatatan pada saat pengarsipan dan ketelitian dalam pencatatan yang dituntut benar – benar akurat.
(7)
2
Berdasarkan uraian di atas, maka CV. Bina Rukun memerlukan suatu sistem informasi yang mampu mencatat data ke dalam aplikasi dan disimpan ke dalam database sehingga data tersebut dapat diolah untuk keperluan lain, sehingga memudahkan admin gudang dalam bekerja
Dengan adanya aplikasi pencatatan bahan baku masuk ini diharapkan dapat mempermudah admin gudang dalam melakukan pencatatan data bahan baku masuk. Sehingga dapat miningkatkan efektifitas dalam mengelolah data khususnya bagian admin gudang
Dengan solusi yang kami berikan maka harapan kami, sistem kami mampu mengurangi penggunaan kertas dan mengubahnya dalam bentuk file sehingga mampu mengurangi kesalahan – kesalahan yang terjadi dan menghemat tempat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana merancang dan membangun sebuah aplikasi yang dapat membantu mengurangi penggunaan kertas dalam dokumentasi bahan baku masuk.
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam laporan ini berfokus dan tidak meluas, maka diperlukan batasan – batasan mengenai permasalahan diatas, yaitu :
1. Sistem yang dibuat ini tidak melibatkan kegiatan transaksi keuangan. 2. Sistem yang dibuat tidak melibatkan proses produksi.
(8)
1.4 Tujuan
Tujuan yang diharapkan CV. Bina Rukun adalah terbentuknya aplikasi pencatatan bahan baku yang dapat membantu mengurangi penggunaan kertas dalam dokumentasi bahan baku masuk.
1.5 Manfaat
Diharapakan hasil dari sistem informasi pencatatan bahan baku masuk bagi CV. Bina Rukun ini nantinya akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Mengurangi kesalahaan pada saat pencatatan bahan baku dan pencatatan jumlah bahan baku yang masuk.
2. Dapat membantu perusahaan dalam memproses data yang diterima dari supplier dapat disimpan ke dalam gudang.
3. Dapat membantu perusahaan dalam mengurangi penggunaan kertas, 4. Dapat membantu pada pengarsipan dokumen yang tidak memakan
banyak tempat dan mengurangi resiko kehilangan dokumen pencatatatan bahan baku masuk.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang masalah yang sedang dibahas, maka sistematika penulisan laporan kerja praktek untuk pembuatan aplikasi penjualan pada CV. Bina Rukun adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, sedangkan ini dari permasalahan digambarkan dalam perumusan masalah, batasan masalah terhadap masalah yang akan dihadapi, tujuan
(9)
4
pembuatan aplikasi, manfaat dari aplikasi, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum mengenai CV. Bina Rukun sejarah berdirinya, visi dan misi, hingga struktur organisasi yang terdapat didalamnya.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan beberapa teori – teori tentang pembelian yang berkaitan dengan rancang bangun informasi pembelian, konsep dasar sistem informasi, analisa dan perancangan sistem, serta tools Microsoft Visual Studio 2012 (VB.NET) dan Microsoft SQL Server 2014.
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN
Bab ini menguraikan prosedur dan langkah-langkah sistematis dalam bentuk Document Flow, System Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD) mengenai perancangan sistem yang dibuat. Selain itu juga disertai desain struktur tabel dan Desain Input/Output (I/O).
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan kesimpulan atau ringkasan dari bab sebelumnya Sdan bab ini memuat saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan dan pengembangan sistem selanjutnya.
(10)
5
2.1 Profil Perusahaan
CV. Bina Rukun adalah salah satu industri swasta yang beralamat di Ds. Canggu, Dsn. Pelabuhan, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto, RT/RW 02/01. CV. Bina Rukun bergerak dalam bidang produksi bahan baku setengah jadi untuk Tas Kertas (Tempat Sovenir). CV. Bina Rukun menjalin kerja sama dengan berbagai macam supplier yang berada di Bandung, Mojosari, Sidoarjo, Surabaya. Berikut profil CV. Bina Rukun.
Nama : CV. Bina Rukun
Alamat : Ds. Canggu, Dsn. Pelabuhan, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto, RT/RW 02/01
No. Telpon : (031) 361241
Email : [email protected]
Contact Person : Suhenny / 085231974546
Jabatan : Owner
Bisnis Utama : Bahan Baku Tas Sovenir
2.2 Visi dan Misi 2.2.1 Visi
Memenuhi kebutuhan masyarakat dan membantu menyejahterakan masyarakat, dan melayani dengan penuh keceriaan dan rasa kekeluargaan
2.2.2 Misi
Demi mencapai visi tersebut CV. Bina Rukun merumuskan berbagai misi sebagai berikut :
(11)
6
2. Selalu update barang terbaru yang mungkin belum ada di indonesia. 3. Merangkul distributor-distributor yang siap bekerjasama.
4. Melebarkan sayap dengan mencoba bidang lain.
2.3 Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi yang diterapkan oleh CV. Bina Rukun tergambar pada bagan berikut.
Gambar 2.1. Struktur Organisasi CV. Bina Rukun
2.4 Nama dan Posisi
Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan nama beserta posisi kerja pada CV. Bina Rukun
Tabel 2.1. Nama dan Posisi CV. Bina Rukun
NAMA POSISI
Suhenny Owner
Suhenny Manajer Keuangan
Suhenny Kasir
Rudianto Manajer Gudang dan Produksi
Mulyono Gudang
Mulyono Produksi
Muhammad Supi’i Produksi
Aris Produksi
Owner Manajer Gudang dan Produksi Gudang Produksi Manajer Keuangan Kasir
(12)
2.4.1 Owner
a. Tugas Pokok
Melaksanakan pengendalian mutu, mengelola, serta pengambil keputusan CV. Bina Rukun.
b. Fungsi
1) Mengatur dan dan mengelola jalannya perusahaan. 2) Mengontrol mutu para karyawan.
3) Pembinaan dan pengaturan tugas masing-masing karyawan. c. Rincian Tugas
1) Merumuskan kebijakan dan aturan untuk seluruh karyawan.
2) Membagi tugas karyawan sesuai bidang tugasnya dan mengarahkan pelaksanaan tugas.
3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja karyawan.
4) Menerima dan mempertimbangkan saran dan masukan guna kelancaran kenyaman bekerja.
2.4.2 Bagian Pembelian dan Penjualan
a. Tugas Pokok
Melaksanakan pembelian bahan baku dan penjualan bahan yang sudah diolah.
b. Fungsi
1) Penambahan stok bahan baku.
2) Penjualan bahan baku yang sudah diolah c. Rincian Tugas
1) Melakukan pembelian kepada supplier. 2) Melakukan penjualan kepada pelanggan.
(13)
8
2.4.3 Kasir
a. Tugas Pokok
Menerima pembayaran uang dari pelanggan dan mencatat pesanan pelanggan.
b. Rincian Tugas
1) Menjalankan proses penjualan dan pembayaran 2) Melakukan pencatatan atas semua transaksi
3) Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk
4) Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada atasan.
5) Melakukan pengecekan atas stok bulanan
2.4.4 Gudang
a. Tugas Pokok
Melaksanakan penerimaan bahan baku dari supplier dan menentukan letak penempatan bahan baku di gudang.
b. Rincian Tugas
1) Mencatat penerimaan bahan baku dari supplier 2) Menyimpan bahan baku di gudang
3) Mencatat distribusi bahan baku untuk produksi.
2.4.5 Produksi
a. Tugas Pokok
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan atas pelaksanaan produksi bahan baku.
(14)
b. Rincian Tugas
1) Bekerja sama dengan kepala bagian dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi.
2) Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi.
3) Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, jumlah dan mutu yang ditetapkan.
4) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan.
5) Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya.
(15)
10
BAB III
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan dalam menyusun laporan kerja praktek. Landasan teori yang akan dibahas meliputi tentang permasalahan atau prosedur yang berlaku saat ini serta beberapa pengertian tentang ilmu yang berkaitan dengan permasalahan.
3.1 Definisi Pencatatan
Pencatatan data adalah proses memasukan data ke dalam media sistem pencatatan data. Jika media yang digunakan adalah buku maka pencatatan data dilakukan dengan menulis pada lembar-lembar buku. Namun jika sistem pencatatan data berupa computer, maka pencatatan data dilakukan dengan mengetik melalui keyboard , penggunan pointer mouse, alat scanner, atau kamera video. Pencatatan data menurut (Witarto : 2004) adalah aktivitas penulisan ke buku atau kertas, pemasukan data kedalam computer. Pencatatan histori penjualan barang merupakan proses memasukan data hasil penjualan ke dalam media sistem pencatatan data online yang dapat diakses menggunakan perangkat seperti laptop, komputer, tablet bahkan smartphone.Sumber data utama dalam proses ini adalah nota hasil penjualan barang.
3.2 Data
Data adalah fakta mentah yang belum diolah dan belum memiliki arti. Data dapat berupa simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang memiliki arti pada konteks tertentu. Data merupakan bahan utama sebelum diolah menjadi informasi. Penggunaan dan pemanfaatan data sudah mencakup
(16)
banyak aspek. Menurut (Wawan dan Munir : 2006) data adalah nilai yang meresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian(event).
3.3 Bahan Baku
Bahan baku menurut Masiyal Kholmi (2003:29) merupakan bahan yang membentuk bagian besar produk jadi bahan baku yang diolah dalam peusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil engolahan sendiri. Dari definisi terebut maka produk yang dihasilkan dari proses produksi sebagian besar berasal dari bahan baku.
3.4 Pencatatan Bahan Baku Masuk
Pencatatan menurut Mulyadi (2001:5) adalah suatu urutan ketiga kerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Dari definisi di atas maka prosedur pencatatan merupakan kegiatan penulisan yang berurutan dan terdiri dari sekelompok orang atau lebih yang terjadi secara berulang-ulang.
Dari definisi-definisi diatas maka pencatatatan bahan baku masuk merupakan kegiatan penulisan berurutan dari bahan baku yang nantinya akan menjadi sebuah produk yang terjadi setelah proses pembelian.
3.5 Pengertian Aplikasi
Pengertian Aplikasi menurut Jogiyanto (1999:12) adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga computer dapat memproses masukan menjadi keluaran.
(17)
12
Aplikasi adalah program komputer yang dibuat khusus untuk melaksanakan dan mengerjakan permintaan khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkian kegiatan untuk dieksekusi oleh komputer. Program merupakan instruction set yang akan dijalankan oleh pengguna, yaitu berupa software. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada pemroses. Isi dariprogram sebenarnya konstruksi logika yang dibuat oleh manusia dan diterjemahkan kedalam Bahasa mesin sesuai dengn format yang ada pada instruction set.
3.6 Aplikasi Dekstop
Menurut Konixbam (2009) Desktop Based Application adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan sendiri atau independen tanpa menggunakan browser atau koneksi Internet di suatu komputer otonom dengan operating system atau platform tertentu. Aplikasi Desktop difokuskan kepada aplikasi yang lebih independen. Tentu Tujuannya adalah untuk mempermudahkan para pengguna aplikasi desktop dalam hal memodifikasi pengaturan aplikasi sehingga efektifitas, efesinsi waktu, dana, dan tenaga dapat lebih ditekankan semaksimal mungkin.
Secara garis besar pada pemrograman terutama pada aplikasi yang berbasis desktop dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemrograman konvensional dan pemrograman visual.
1. Pemrograman konvensional
Merupakan metode mendesain suatu aplikasi, pemrograman dituntut untuk bisa menerapkan baris demi baris code program agar bisa menghasilkan sebuah bentuk tampilan aplikasi yang dibuat dan akan memakan waktu lama.
(18)
2. Pemrograman visual
Merupakan metode pembuatan program dimana seorang programmer membuat koneksi antar objek-objek dengan cara menggambar, menunjuk, dan mengkilik pada diagram dan ikon dengan berinteraksi denga diagram jalur.
Beberapa keunggulan dari aplikasi desktop yaitu:
1. Dapat berjalan dengan independen, tanpa menggunakan bantuan web browser.
2. Tidak memerlukan koneksi internet
3. Prosesnya lebih cepat dibanding aplikasi web Dan beberapa kekurangan dari aplikasi desktop yaitu :
1. Harus menginstal aplikasinya terlebih dahulu jika ingin menjalankannya 2. Bermasalah pada lisenci karena membutuhkan banyak lisensi pada setiap
komputer yang bereda-beda
3. Biasayan memerlukan hardware dengan spesifikasi yang cukup tinggi dan mempunyai kualitas yang cukup baik
3.7 Analisis Dan Perancangan
Tujuan dilakukanya analisa sistem adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalah yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga nantinya dapat diusulkan perbaikan.
Menurut (Hartono, 2005, hal. 129) analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan–permsalahan, kesempatan–kesempatan, hambatan–hambatan yang
(19)
14
terjadi dan kebutuhan–kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya. Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem.
Dalam tahap analisis sistem menguraikan suatu informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian yang bermaksud untuk mengidentifikasi dan melakukan evaluasi permasalahan – permasalahan yang ada. Tahapan Analisis adalah tahapan yang kritis dan penting, karena kesalahan didalam tahap ini juga akan menyebabkan keselahan di tahap selanjutnya. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh sistem analis:
1. Perencanaan, yaitu mengidentifikasi masalah dengan melihat kenyataan yang terjadi dalam suatu perusahaan
2. Analyze, yaitu mengumpulkan data dari kebutuhan user dilakukan dengan wawancara serta observasi
3. Design, yaitu mendisain prosedur bagi pengguna untuk entri data secara akurat, interface bagi pengguna, mendisain database yang akan digunakan, serta mendisain output baik onscreen atau cetak
4. Implement, yaitu mengembangkan dan mendokumentasikan software Setelah tahap analisis selesai dilakukan, maka sistem analis sudah mendapatkan gambaran jelas apa yang harus dikerjakan. Selanjutnya yang harus dilakukan sistem analis adalah bagaimana membangun sistem tersebubt, pada tahap ini disebut desain sistem.
3.7.1 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut (Kendall, 2003, hal. 241) Data Flow Diagram menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang
(20)
berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bias digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram, penganalisis system dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut (Kendall, 2003, hal. 265), dalam memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:
1. External entity
Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.
Gambar 3.1 Simbol External Entity
2. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses.
(21)
16
Gambar 3.2 Simbol Data Flow
3. Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.
Gambar 3.3 Simbol Process
4. Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data.
Gambar 3.4 Simbol Data Store
3.7.2 Diagram Konteks (Context Diagram)
Menurut (Kristanto, 2003) dalam buku Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi mengatakan diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan, dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
3.7.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram atau ERD adalah gambaran pada sistem diaman pada ERD terdapat hubungan atara Entity serta relasinya. Entity memiliki
Flow_1
Flow_1
(22)
Attribute yang merupakan ciri dari Entity tersebut. Menurut Marlinda (2004:28), Attribute adalah kolom disebuah relasi. Macam-macam Atribute antara lain :
a. Simple Attribute
Merupakan Attribute yang unik dan tidak dimiliki oleh Attribut lain, Misalkan Entity Siswa yang Attribute-nya NIS
b. Composite Attribute
Merupakan Attribute ini memiliki dua nilai nilai, misalnya nama keluarga dan nama asli
c. Single Value Attribute
Merupakan Attribute yang hanya memiliki satu nilai, misalnya Siswa dengan Attribute umur (tanggal lahir)
d. Multi Value Attribute
Merupakan Attribute yang banyak memiliki nilai, misalnya pada Entity Siswa memiliki Attribute pendidikan (SD, SMP, SMA)
e. Null Value Attribute
Merupakan Attribute yang tidak memiliki nilai, misalnya Entity tukang becak dengan Attribute pendidikan (tidak meiliki ijazah)
Sedangkan relasi adalah penghubung antar Entity. Macam-macam relasi yaitu :
1. One To One Relationship (1:1)
Jenis Relationship antar Entity yang menggunakan bersama sebuah kolom primary key. Contoh : Satu Departemen hanya mengerjakan satu pekerjaan dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.
(23)
18
2. One To Many Relationship (1:m)
Jenis Relationship antar Entity diamana satu record di Entity terhubung dengan beberapa record pada Entity lain. Biasanya jenis relationship ini paling banyak digunakan. Misalnya suatu pekerjaan di kerjakan oleh satu departemen, namun satu departemen bisa mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.
3. Many To Many Relationship (m:n)
Jenis Relationship ini merupakan hubungan antar Entity dimana beberapa record pada sautu table terhubung dengan record lain. Misalnya satu departemen bisa mengerjakan banyak pekerjaan, dan juga sebaliknya.
Entity Relationship Diagram ini diperlukan untuk menjelaskan hubungan antar Entity dengan jelas, dan dapat menjelaskan batasan jumlah Entity sertapertisipasi antar Entity, mudah dimengerti user dan mudah disajikan oleh perancang Database. Entity Relationship Diagram dibagi menjadi menjadi 2 jenis model, yaitu :
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah pengambaran antar jenis table secara konseptual.
b. Phisical Data Model (PDM)
Phisical Data Model (PDM) adalah pengambaran antar jenis table secara fisikal.
(24)
19
4.1 Identifikasi Masalah
Tahapan pertama yang dilakukan dalam membangun sebuah aplikasi adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada pada CV. Bina Rukun. Proses mengidentifikasi masalah ini dilakukan dengan dua cara yakni wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan pihak perusahaan secara langsung dan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi. Pada tahap ini dilakukan peninjauan dan pemahaman terhadap proses pencatatan bahan baku masuk pada CV. Bina Rukun. Berdasarkan data yang diperoleh, identifikasi masalah yang dapat dilakukan adalah bagaimana merancang dan membangun aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk pada CV. Bina Rukun.
4.2 Analisis Sistem
Dalam merancang dan membangun aplikasi pencatatan bahan baku masuk juga dilakukan analisis sistem yang digunakan untuk menentukan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan. Untuk memenuhi hal tersebut dilakukan beberapa analisa yakni analisa kebutuhan pengguna, analisa kebutuhan produk, dan analisa kebutuhan data.
4.2.1 Analisa Kebutuhan Pengguna
Aplikasi : Pencatatan Bahan Baku Masuk
4.2.2 Process (Proses)
Aplikasi dibentuk dari banyak fungsi yang saling berkomunikasi. Penentuan fungsi dilakukan melalui pendekatan proses, yaitu proses apa saja yang terjadi di
(25)
20
dalam ruang lingkup bisnis (yang menjadi objek proyek). Fungsi-fungsi yang ada didalam aplikasi ini antara lain:
1. Fungsi: Pencatatan Bahan Baku Masuk Input: Data bahan baku masuk
Proses: 1. Memasukkan nomer pembelian 2. Menyimpan data bahan baku masuk Keinginan khusus: --
Output : Informasi bahan baku masuk (data bahan baku yang telah tersimpan).
2. Fungsi: Update stock Input: Jumlah bahan baku masuk.
Proses: 1. Memasukkan data jumlah bahan baku masuk.
2. Menjumlahkan data stok dengan data jumlah bahan baku masuk Keinginan khusus: Data jumlah bahan baku yang diupdate terhitung secara otomatis.
Output : Raport siswa
4.2.3 Pengguna
Pengguna merupakan orang-orang yang terlibat secara langsung dengan proses. Pengguna ini umumnya dilihat dari struktur organisasi perusahaan yang mempunyai peran dan tanggung jawab sesuai dengan prosesnya. Pengguna yang berinteraksi dengan aplikasi ini antara lain:
Pengguna : Admin
Peran dan Tanggung Jawab :
(26)
2. Memperbaharui data stok.
4.2.4 Policy (Aturan, Kebijakan)
Aturan dan kebijakan digunakan agar aplikasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Aturan dan kebijakan yang dipakai dalam fungsi Pencatatan Bahan Baku Masuk, yaitu:
1. Bahan baku masuk berdasarkan pembelian.
2. Data bahan baku masuk dicatat setelah bahan baku yang dibeli diterima.
4.2.5 Artifak dan Dokumen
Semua hal ini digunakan sebagai bukti (data) bahwa apa yang dilakukan selama analisis kebutuhan pengguna adalah valid. Baik dari sisi proses maupun dari sisi hasil. Artifak dan dokumen dikumpulkan dalam bentuk lampiran.
(27)
22
1. Buku Pencatatan Bahan Baku Masuk
Gambar 4.1 Buku Pencatatan Bahan Baku Masuk
4.2.6 Analisa Kebutuhan Produk
Aplikasi : Pencatatan Bahan Baku Masuk
4.2.7 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional dibentuk dari proses pada analisis kebutuhan pengguna. Disini, fungsi dibentuk secara komputasional, intraktif antara pengguna dan komputer, berbasis data. Kebutuhan fungsional aplikasi ini antara lain :
(28)
Tabel 4.1 Fungsi Mencatat Bahan Baku Masuk Pemicu (terotomasi) : -
Kondisi Awal : Aplikasi dalam keadaan telah dibuka (Form bahan baku masuk telah dibuka)
Alur normal, if-else, looping
Admin Aplikasi (System) 1. Admin memilih menu bahan
baku masuk
System menampilkan
Form menu bahan baku masuk.
System secara otomatis menampilkan ID bahan baku masuk, system juga menampilkan nomer pembelian di dalam
combo box. Nomer
pembelian ini dipanggil dari tabel pembelian 1.1 Admin memilih nomer
pembelian yang ada di combo box.
System menampilkan secara otomatis tanggal pembelian. Nama, kota, alamat, no. Telp dari Supplier pada text box.
System juga
menampilkan nama, jumlah bahan baku masuk, stok, serta total stok dari bahan baku dalam data grid view. Data Supplier dipanggil dari tabel Supplier. Data nama bahan baku dan stok dipanggil dari tabel
(29)
24
bahan baku dan data jumlah dipanggil dari data detil pembelian. System secara otomatis menjumlahkan data stock bahan baku dengan jumlah bahan baku masuk pada data grid view
1.2 Admin klik simpan System menyimpan data pada tabel bahan baku masuk, tabel detil bahan baku masuk. System mengubah data stock bahan baku yang ada pada tabel bahan baku dengan data total stock yang ada pada data grid view.
Pengecualian (eror handling)
1. Jika data berdasar nomer pembelian sudah pernah tersimpan, maka system menampilkan alert berupa messagebox dan juga data Supplier, nama bahan baku, jumlah bahan baku masuk. Tombol simpan disable
Output --
Kualitas Produk yang ingin dicapai
1. Form aplikasi mudah untuk digunakan (user friendly) 2. Aplikasi berjalan dengan lancar
(30)
4.2.8 Analisa Kebutuan Data
Kebutuhan data dibentuk oleh fungsi-fungsi yang membutuhkan, mengolah dan menghasilkan data. Adapun data yang dibutuhkan yakni
a. Data : Pembelian
Tabel 4.2 Data Pembelian
Dekripsi : Tabel ini digunakan oleh fungsi pencatatan bahan baku masuk untuk memverifikasi no pembelian. Sebab bahan baku yang masuk harus sesuai dengan pembelian.
Atribut : 1. NO_PEMBELIAN 2. TGL_PEMBELIAN 3. NO_NOTA
4. TOTAL_HARGA
b. Data : Detil Pembelian
Tabel 4.3 Detil Pembelian
Dekripsi : Tabel ini digunakan untuk fungsi mencatat bahan baku masuk yakni untuk menampilkan data jumlah bahan baku yang dibeli. Sebab data tersebut pada pencatatn bahan baku masuk sebagai jumlah bahan baku masuk.
Atribut : 1. NO_PEMBELIAN 2. ID_BAHAN_BAKU 3. JUMLAH
4. HARGA
5. SUB_TOTAL_HARGA
c. Data : Bahan Baku
Tabel 4.4 Data Bahan Baku
Dekripsi : Tabel ini digunakan pada fungsi pencatatn bahan baku masuk dan update stock.Pada fungsi pencatatan bahan baku masuk. Tabel ini digunakan untuk memverifikasi nama bahan baku. Dan
(31)
26
pada fungsi update stock . tabel ini digunakan untuk menyimpan data stock yang telah diupdate.
Atribut : 1. ID_BAHAN_BAKU 2. ID_SUPPLIER
3. NAMA_BAHAN_BAKU
4. STOCK_BAHAN_BAKU
5. SATUAN
d. Data : Bahan Baku Masuk
Tabel 4.5 Data Bahan Baku Masuk
Dekripsi : Tabel ini digunakan untuk menyimpan data bahan baku masuk seperti id_bahan_baku_masuk,tanggal dan no pembelian. Tabel ini digunakan pada fungsi pencatatan bahan baku masuk.
Atribut : 1. ID_BAHAN_BAKU_MASUK 2. NO_PEMBELIAN
3. TANGGAL_BAHAN_BAKU_MASUK
e. Data : Detil Bahan Baku Masuk
Tabel 4.6 Data Detil Bahan Baku Masuk
Dekripsi : Tabel ini digunakan pada fungsi pencatatan bahan baku masuk. Tabel ini digunakan untuk menyimpan data detil bahan baku masuk.
Atribut : 1. ID_BAHAN_BAKU_MASUK 2. ID_BAHAN_BAKU
(32)
f. Data : Supplier
Tabel 4.7 Data Supplier
Dekripsi Tabel ini digunakan pada fungsi pencatatan bahan baku masuk. Tabel ini digunakan untuk memverifikasi data Supplier sesuai dengan no pembelian.
Atribut 1. ID_SUPPLIER 2. NAMA_SUPPLIER 3. KOTA_SUPPLIER 4. ALAMAT_SUPPLIER 5. NOTA_SUPPLIER
4.2.9 Kebutuhan Non Fungsional
Aturan dan kebijakan menjadi acuan dalam pembentukan kebutuhan non-fungsional. Hampir sama seperti kualitas produk didalam kebutuhan fungsional hanya saja disini lebih bersifat global. Ada standar yang dapat dijadikan acuan missal, ISO, SWEBOK, dll. Adapun kebutuhan non-fungsional yakni
1. Aplikasi dapat dijalankan pada Windows 8 2. Aplikasi tidak memiliki bug atau error
3. Lama respon dari setiap proses tidak lebih dari 5 detik
4.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini, sehingga sistem pencatatan bahan baku masuk menjadi lebih baik lagi dengan adanya sistem yang terkomputerisasi. Dalam merancang sistem yang baik, harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem meliputi :
(33)
28
1. Pembuatan Context Diagram
2. Pembuatan Data Flow Diagram (DFD) 3. Pembuatan Entity Relationship Diagram 4. Pembuatan Desain Interface
4.3.1 Context Diagram
Context diagram adalah gambaran secara menyeluruh dari data flow diagram (DFD). Dimana di dalam context diagram ini dapat dilihat gambaran umum dari aplikasi pencatatan bahan baku masuk yang berupa data-data apa saja yang diminta dan yang diberikan oleh setiap pihak yang berpengaruh pada setiap proses didalamnya. Adapun context diagram dapat dilihat pada Gambar 4.2
Gambar 4.2 Context Diagram
4.3.2 Data Flow Diagram
Berikut ini adalah data flow diagram aplikasi pencatatan bahan baku masuk pada CV. Bina Rukun. Dalam data flow diagram ini terdapat satu level yaitu level 0.
4.3.3 DFD Level 0
Dalam DFD 0 digambarkan secara global proses- proses apa saja yang ada dalam aplikasi pencatatan bahan baku masuk. DFD level 0 terdiri dari 2 proses yakni mencatat bahan baku masuk dan update.
Data Bahan Baku Masuk 1
Aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk Aplikasi Pembelian Bahan Baku Admin Gudang Informasi Pencatatan Permintaan Data Pembelian Informasi Data Pembelian
(34)
Gambar 4.3 DFD level 0
4.3.4 Perancangan Database
Berikut ini merupakan gambaran rancangan Entity Relationship Diagram (ER Diagram) dari Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk pada CV. Bina Rukun.
4.3.5 ER Diagram
Gambar 4.4 ER Diagram
Gambar 5.6 menggambarkan tentang relasi antara entitas dimana pada gambar tersebut terdapat dua entitas yang masing-masing memiliki attribute yaitu entitas bahan baku masuk dan detil bahan baku masuk yang saling berhubungan.
(35)
30
4.3.6 Normalisasi
1. Tabel Bahan Baku Masuk
Tabel 4.8 Normalisasi Tabel Bahan Baku Masuk
BAHAN_BAKU_MASUK_ID NO_PEMBELIAN BAHAN BAKU
MASUK TANGGAL 1NF/ First Normal Form (Bentuk Normal Pertama)
Tabel 4.9 1NF Bahan Baku Masuk
Kriteria Past
Semua nilai atribut harus simple / atomic yang tidak bisa dibagi-bagi lagi (tidak boleh ada attribute yang composite atau
multivalue)
√
2NF/ Second Normal Form (Bentuk Normal Kedua) Tabel 4.10 2NF Bahan Baku Masuk
Kriteria Past
Memenuhi Kriteria 1 NF √
Setiap Attribute bergantung penuh pada Primary Key √ 3NF / Third Normal Form (Bentuk Normal Ketiga)
Tabel 4.11 3NF Bahan Baku Masuk
Kriteria Past
Memenuhi Kriteria 1 NF √
Memenuhi Kriteria 2 NF √
Tidak ada ketergantungan transitif, yaitu ketergantungan fungsional antara 2 atau lebih attribute bukan key
(36)
2. Tabel Detil Bahan Baku Masuk
Tabel 4.12 Normalisasi Tabel Detil Bahan Baku Masuk
BAHAN_BAKU_MASUK_ID ID_BAHAN_BAKU
JUMLAH BAHAN BAKU
MASUK 1NF / First Normal Form (Bentuk Normal Pertama)
Tabel 4.13 1NF Detil Bahan Baku Masuk
Kriteria Past
Semua nilai atribut harus simple/ atomic yang tidak bisa dibagi-bagi lagi (tidak boleh ada attribute yang composit atau
multivalue)
√
2NF/ Second Normal Form (Bentuk Normal Kedua) Tabel 4.14 2NF Detil Bahan Baku Masuk
Kriteria Past
Memenuhi Kriteria 1 NF √
Setiap Attribute bergantung penuh pada Primary key √
3NF / Third Normal Form (Bentuk Normal Ketiga) Tabel 4.15 3NF Detil Bahan Baku Masuk
Kriteria Past
Memenuhi Kriteria 1 NF √
Memenuhi Kriteria 2 NF √
Tidak ada ketergantungan transitif, yaitu ketergantungan fungsional antara 2 atau lebih attribute bukan key
(37)
32
4.3.7 Struktur Basis Data dan Tabel
Untuk mempermudah pengelolaan file basis data, digunakan Microsoft SQL Server 2014 Express.
1. Nama tabel : BAHAN_BAKU_MASUK
Fungsi : Menyimpan data bahan baku masuk.
Primary key : BAHAN_BAKU_MASUK_ID
Foreign key : NO_PEMBELIAN
Table 4.16 Sturuktur Tabel Bahan Baku Masuk
Field name Type Field Size Description
BAHAN_BAKU_MASUK_ID Varchar 15
NO_PEMBELIAN Varchar 20
BAHAN_BAKU_MASUK_
TANGGAL Varchar 10
2. Nama tabel : DETIL_BAHAN_BAKU_MASUK Fungsi : Menyimpan detil bahan baku masuk Primary key : BAHAN_BAKU_MASUK_ID
Foreign key : BAHAN_BAKU_MASUK_ID, ID_BAHAN_BAKU Table 4.17 Struktur Detil Bahan Baku Masuk
Field name Type Field Size Description
BAHAN_BAKU_MASUK_ID Varchar 15
ID_BAHAN_BAKU Varchar 20
JUMLAH_BAHAN_BAKU_MA
(38)
4.4 Desain Interface
Desain interface merupakan desain rancangan aplikasi yang terdiri dari Hardware Interface, Software Interface, Network Interface, dan User Interface. Desain ini merupakan acuan dalam pembuatan aplikasi dalam merancang dan membangun aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk. Berikut merupakan gambar rancangan desain interface.
4.4.1 Hardware Interface
Printer
Laptop
Gambar 4.5 Hardware Interface
Desain hardware interface ini menggambarkan bagaiaman aplikasi berhubungan dengan hardware. Pada aplikasi pencatatan bahan baku masuk ini, aplikasi berhubungan dengan printer untuk mencetak laporan bahan baku masuk yang merupakan salah satu dari fungsi yang ada di dalam aplikasi.
4.4.2 Software Interface
Aplikas i Pencatatan Bahan Baku
Masuk DBMS SQL
SERVER 2014
Aplikas i
Pembelian Aplikas i Printer
(39)
34
Software Interface ini menggambarkan bagaimana aplikasi yang dibuat berinteraksi dengan software lainnya. Pada aplikasi pencatatan bahan baku masuk ini, aplikasi berinteraksi dengan SQL Server 2014 aplikasi printer dan aplikasi pembelian. SQL Server 2014 digunakan untuk menyimpan data yang telah diinputkan oleh pengguna ke aplikasi. Aplikasi pembelian digunakan untuk mengambil data nomer pembelian yang telah dilakukan, nomer pembelian menjadi inputan pada aplikasi pencatatan bahan baku masuk. Aplikasi printer digunakan untuk interaksi aplikasi dengan printer.
4.4.3 Network Interface
Standalone PC
Gambar 4.7 Network Interface
Desain network ini menggambarkan bagaimana jaringan komputer yang digunakan oleh aplikasi pencatatan bahan baku masuk. Berhubung CV. Bina rukun hanya menggunakan 1 PC adalah StandAlone.
4.4.4 User Interface
User Interface ini merupakan hubungan antara manusia sebagai pengguna yang akan menjalankan Aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk ini dengan perangkat lunak tersebut. User Interface ini juga terkait kenyaman pengguna dalam menjalankan aplikasi. Adapun desain user interface yang dibuat untuk merancang aplikasi pencatatan bahan baku masuk ini adalah
(40)
1. Form Home
Gambar 4.8 menggambarkan desain form home merupakan tampilan awal dari aplikasi.
Gambar 4.8 Desain Form Home
2. Form Bahan Baku Masuk
Gambar 4.9 merupakan desain dari form bahan baku masuk yang digunakan untuk memasukkan data bahan baku masuk. Form ini digunakan oleh Admin gudang untuk memasukkan data bahan baku masuk yang didapat dari tabel pembelian yang dilakukan oleh bagian pembelian.
(41)
36
Gambar 4.9 Desain Form Bahan Baku Masuk
3. Form Laporan Bahan Baku Masuk
Gambar 4.10 merupakan desain dari form laporan bahan baku masuk yang digunakan untuk melihat laporan data bahan baku masuk yang telah disimpan. Laporan bahan baku masuk berisi.
(42)
4. Form Lihat Stock
Gambar 4.11 merupakan desain dari form lihat stock digunakan oleh admin gudang untuk menampilkan stock.
Gambar 4.11 Desain Form Lihat Stock
5. Form Lihat Bahan Baku Masuk Berdasarkan Supplier
Gambar 4.12 merupakan desain untuk form lihat bahan baku berdasarkan supplier yang digunakan oleh Admin gudang untuk melihat bahan baku yang sudah disimpan berdasarkan supplier.
(43)
38
Gambar 4.12 Desain Form Lihat Bahan Baku Masuk Berdasarkan Supplier 6. Desain Laporan
Gambar 4.13 merupkan desain output yakni laporan. Laporan berisikan data bahan baku masuk yang telah disimpan.
(44)
Gambar 4.13 Desain Laporan
4.5 Hasil dan Implementasi
Implementasi aplikasi merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan. Adapun tahapanya sebagai berikut :
4.5.1 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang diperlukan untuk membangun dan menjalankan Aplikasi Pencatatan Pencatatan Bahan Baku Masuk ini adalah :
a. Aplikasi Microsoft SQL Server 2014 sebagai database server. b. Sistem operasi Microsoft Windows 8.
c. Microsoft Visual Studio 2013 sebagai tool programming.
4.5.2 Kebutuhan Perangkat Keras
Minimum Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
a. Processor Pentium IV atau lebih tinggi. b. Minimal memory 1 GB
(45)
40
c. Hardisk 80 GB d. Monitor
e. Keyboard dan Mouse.
f. Printer
4.5.3 Instalasi Perangkat Lunak
Berikut merupakan proses instalasi perangkat lunak pada perangkat keras, proses instalasi ini dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :
a. Instalasi Microsoft SQL Server 2014
Microsoft SQL Server 2014 merupakan DBMS yang digunakan untuk aplikasi pencatatan bahan baku masuk. Microsoft SQL Server diinstal terlebih dahulu sebelum menginstal aplikasi pencatatan bahan baku masuk. Setelah Microsoft SQL Server diinstal kemudian dimasukkan database aplikasi pencatatan bahan baku masuk yang telah dibuat sebelumnya.
b. Instalasi Program
Proses instalasi program ini dilakukan setelah menginstal Microsoft SQL Server. Cara instalasi aplikasi pencatatan bahan baku masuk ini adalah dengan cara menjalankan installernya kemudian mengikuti petunjuk yang tersedia.
4.5.4 Implementasi Sistem
(46)
1. Form Home
Form home merupakan Form yang pertama kali muncul dalam aplikasi ketika pengguna menjalankannya. Pada Form ini terdapat 2 menu yaitu bahan baku masuk dan laporan. Form home ini ditunjukkan pada Gambar 4.14.
Gambar 4.14 Form Home
2. Form Bahan Baku Masuk
Form bahan baku masuk merupakan Form yang digunakan untuk memasukkan data bahan baku masuk berdasarkan nomer pembelian. Admin gudang memasukkan nomer pembelian, kemudian secara otomatis akan tampil data bahan baku masuk yaitu nama, jumlah bahan baku masuk serta stock dari bahan baku masuk. Form bahan baku masuk ini ditunjukkan pada Gambar 4.15.
(47)
42
Gambar 4.15 Form Bahan Baku Masuk
Kemudian klik button simpan, setelah itu akan muncul alert bahwa data berhasil disimpan seperti ditunjukkan pada gambar 4.16.
..
Gambar 4.16 Form Alert Bahan Baku Masuk
Apabila data telah disimpan atau sudah ada maka akan muncul alert seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.17.
(48)
Gambar 4.17 Form Alert Data Bahan Baku Masuk.
Setelah alert seperti yang ditunjukkan pada gamar di atas maka akan tampil data yang sudah ada, seperti yang ditunjukkan pada gambar ini.
Gambar 4.18 Form Bahan Baku Masuk yang Datanya Sudah Terisi
3. Form Laporan
Form laporan merupakan Form yang digunakan untuk melihat laporan bahan baku masuk pada periode tertentu, periode tersebut diperoleh pada saat Admin gudang memasukkan tanggal awal dan tanggal akhir. Form laporan ditunjukkan pada Gambar 4.19.
(49)
44
Gambar 4.19 Form Laporan Bahan Baku Masuk
Jika Admin telah memasukkan tanggal pada periode tertentu maka selanjutnya akan tampil laporan yang sesuai dengan tanggal yang teah dimasukkan oleh Admin gudang. Laporan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.20.
(50)
Gambar 4.20 Laporan Bahan Baku Masuk
4. Form Lihat Stock
Form lihat stock merupakan bagian dari menu laporan. Admin gudang memasukkan nama dari bahan baku, maka akan tampil data bahan baku beserta jumlah stock. Form lihat stock ditunjukkan pada Gambar 4.21.
(51)
46
Gambar 4.21 Form Lihat Stock Bahan Baku
5. Form Lihat Bahan Baku Masuk Berdasarkan Nama Supplier
Gambar 4.22 merupakan tampilan untuk melihat data bahan baku masuk berdasarkan Supplier. Pada Form ini Admin gudang memilih nama Supplier maka selanjutnya akan tampil data bahan baku dari Supplier yang telah dipilih. Form akan tampil seperti pada Gambar 4.22
(52)
(53)
48
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan aplikasi pencatatan bahan baku masuk yang telah dirancang dan diimplementasikan pada CV. Bina Rukun, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya aplikasi pencatatan bahan baku masuk, proses pencatatan nilai menjadi lebih tepat dan cepat serta mengurangi jumlah dokumentasi, sehingga membuat pekerjaan pencatatan menjadi lebih mudah.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk mengembangakan aplikasi pencatatan bahan baku masuk ini adalah:
1. Data dari aplikasi pencatatan bahan baku masuk bisa digunakan oleh aplikasi lain seperti bahan baku keluar.
2. Data pada aplikasi ini bisa di kembangkan lagi menjadi Sistem Informasi Produksi.
(54)
49
Hartono, J. (2005). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offest.
Kendall, K. d. (2003). Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Konixbam. (2009). Aplikasi Dekstop Menggunakan VB. Net, Surabaya.
Kristanto, A. (2003). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: GAVA MEDIA.
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi Offest.
Masiyal Kholmi, 2003 ”Akuntasi Biaya”, Edisi Empat, Yogyakarta, BPFE.
Mulyadi. 2001.Sistem Akuntansi.Yogyakarta: STIE YKPN.
Setiawan, Wawan. dan Munir. (2006). Pengantar Teknologi Informasi: Sistem Informasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
(1)
44
Gambar 4.19 Form Laporan Bahan Baku Masuk
Jika Admin telah memasukkan tanggal pada periode tertentu maka selanjutnya akan tampil laporan yang sesuai dengan tanggal yang teah dimasukkan oleh Admin gudang. Laporan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.20.
(2)
45
Gambar 4.20 Laporan Bahan Baku Masuk 4. Form Lihat Stock
Form lihat stock merupakan bagian dari menu laporan. Admin gudang memasukkan nama dari bahan baku, maka akan tampil data bahan baku beserta jumlah stock. Form lihat stock ditunjukkan pada Gambar 4.21.
(3)
46
Gambar 4.21 Form Lihat Stock Bahan Baku 5. Form Lihat Bahan Baku Masuk Berdasarkan Nama Supplier
Gambar 4.22 merupakan tampilan untuk melihat data bahan baku masuk berdasarkan Supplier. Pada Form ini Admin gudang memilih nama Supplier maka selanjutnya akan tampil data bahan baku dari Supplier yang telah dipilih. Form akan
(4)
47
(5)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan aplikasi pencatatan bahan baku masuk yang telah dirancang dan diimplementasikan pada CV. Bina Rukun, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya aplikasi pencatatan bahan baku masuk, proses pencatatan nilai menjadi lebih tepat dan cepat serta mengurangi jumlah dokumentasi, sehingga membuat pekerjaan pencatatan menjadi lebih mudah.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk mengembangakan aplikasi pencatatan bahan baku masuk ini adalah:
1. Data dari aplikasi pencatatan bahan baku masuk bisa digunakan oleh aplikasi lain seperti bahan baku keluar.
2. Data pada aplikasi ini bisa di kembangkan lagi menjadi Sistem Informasi Produksi.
(6)
49
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, J. (2005). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offest.
Kendall, K. d. (2003). Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: PT. Prenhallindo. Konixbam. (2009). Aplikasi Dekstop Menggunakan VB. Net, Surabaya.
Kristanto, A. (2003). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: GAVA MEDIA.
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi Offest. Masiyal Kholmi, 2003 ”Akuntasi Biaya”, Edisi Empat, Yogyakarta, BPFE. Mulyadi. 2001.Sistem Akuntansi.Yogyakarta: STIE YKPN.
Setiawan, Wawan. dan Munir. (2006). Pengantar Teknologi Informasi: Sistem Informasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.