TA : Pengukuran Kualitas Website Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional II Dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0.

(1)

PENGUKURAN KUALITAS WEBSITE BADAN

KEPEGAWAIAN NEGARA KANTOR REGIONAL II DENGAN

MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL 4.0

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

FILEMON EDWIN HARIANJA 11.41010.0224

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

x

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Penelitian Sebelumnya ... 5

2.2 Website ... 5

2.3 Konsep WebQual ... 6

2.4 Non-Probability Sampling Judgement Purposive ... 8

2.5 Model Konseptual ... 8

2.6 Validitas dan Reliabilitas ... 9


(3)

xi

2.9 Regresi Linier Berganda ... 14

2.10 Uji Koefisien Regresi secara bersama (Uji F) ... 15

2.11 Uji Koefisien Regresi secara parsial (Uji T) ... 16

2.12 Analisis Korelasi Ganda ... 18

2.13 Analisis Determinasi (R2) ... 20

2.14 Skala Likert ... 20

BAB III METODE PENELITIAN... 22

3.1 Tahap Pendahuluan ... 22

3.2 Tahap Pengumpulan data ... 23

3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

3.2.2 Variabel penelitian ... 23

3.2.3 Pembuatan kuesioner ... 24

3.2.4 Pengumpulan Data ... 25

3.3 Tahap Analisis ... 26

3.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 26

3.3.2 Uji Asumsi ... 27

3.3.3 Uji Regresi Linear Berganda ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Tahap pendahuluan ... 31

4.1.1 Studi Literatur ... 31

4.1.2 Tampilan awal website www.kanreg2bkn.id ... 31


(4)

xii

4.2.2 Sampel ... 32

4.3 Variabel Penelitian ... 33

4.4 Pembuatan Kuesioner ... 34

4.5 Pengumpulan Data ... 38

4.6 Tahap Analisis ... 39

4.6.1 Tabulasi Data ... 39

4.6.2 Uji Validitas ... 39

4.6.3 Uji Reliabilitas ... 44

4.6.4 Uji Normalitas ... 48

4.6.5 Uji Multikolinearitas ... 49

4.6.6 Uji Heteroskedastisitas ... 51

4.6.7 Uji Autokorelasi ... 52

4.6.8 Uji Linearitas ... 54

4.7 Uji Regresi Linier Berganda ... 55

4.7.1 Pengaruh Usability Quality terhadap Quality ... 62

4.7.2 Pengaruh Information Quality terhadap Quality ... 62

4.7.3 Pengaruh Interaction Quality terhadap Quality ... 62

BAB V PENUTUP ... 64

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65


(5)

xiii

Halaman

Gambar 2.1 Model Konseptual ... 11

Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian ... 24

Gambar 3.2 Contoh Kuesioner ... 27

Gambar 4.1 Homepage website www.kanreg2bkn.id ... 34

Gambar 4.2 Model Konseptual ... 36

Gambar 4.3 Uji Normalitas grafik Normal P-P plot ... 56


(6)

xiv

Halaman

Tabel 2.1 Dimensi Kemudahan Penggunaan (Usability Quality) ... 8

Tabel 2.2 Dimensi Kualitas Informasi (Information Quality) ... 9

Tabel 2.3 Dimensi Kualitas Interaksi (Interaction Quality) ... 9

Tabel 4.1 Jumlah Pegawai... 34

Tabel 4.2 Sampel Pegawai ... 35

Tabel 4.3 Indikator Tiap Variabel ... 37

Tabel 4.4 Lembar Pernyataan ... 38

Tabel 4.5 Lembar Pernyataan ... 41

Tabel 4.6 Hasil Pengumpulan Data ... 44

Tabel 4.7 Uji Validitas Usability Quality ... 45

Tabel 4.8 Rangkuman Uji Validitas Usability Quality ... 46

Tabel 4.9 Uji Validitas Information Quality ... 47

Tabel 4.10 Rangkuman Uji Validitas Information Quality ... 49

Tabel 4.11 Uji Validitas Interaction Quality ... 49

Tabel 4.12 Rangkuman Uji Validitas Interaction Quality ... 50

Tabel 4.13 Uji Validitas Quality ... 51

Tabel 4.14 Rangkuman Uji Validitas Quality ... 51

Tabel 4.15 Output Uji Reliabilitas Usability Quality... 52

Tabel 4.16 Output Uji Reliabilitas Usability Quality... 52

Tabel 4.17 Output Uji Reliabilitas Information Quality ... 53

Tabel 4.18 Output Uji Reliabilitas Information Quality ... 53


(7)

xv

Tabel 4.21Output Uji Reliabilitas Quality ... 55

Tabel 4.22 Output Uji Reliabilitas Quality ... 55

Tabel 4.23 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas... 56

Tabel 4.24 Uji Multikolinearitas ... 58

Tabel 4.25 Rangkuman Uji Multikolinearitas ... 58

Tabel 4.26 Uji Heteroskedisitas ... 59

Tabel 4.27 Rangkuman Uji Heteroskedisitas Glejser Test ... 60

Tabel 4.28 Output Uji Autokorelasi dengan DW test ... 61

Tabel 4.29 Uji Linearitas Y * X1 ... 63

Tabel 4.30 Uji Linearitas Y * X2 ... 63

Tabel 4.31 Uji Linearitas Y * X3 ... 64

Tabel 4.32 Rangkuman Hasil Uji Linearitas ... 64

Tabel 4.33 Output Regression Variables Entered... 65

Tabel 4.34 Output Regression Model Summary ... 65

Tabel 4.35 Output Regression ANOVA ... 66

Tabel 4.36 Output Regression Coefficients ... 66


(8)

xvi

Halaman

Lampiran 1 Hasil Wawancara ... 68

Lampiran 2 Kuesioner ... 69

Lampiran 3 Surat Ijin Studi Lapangan ... 71


(9)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kantor Regional II adalah unit organisasi yang berkedudukan langsung di bawah BKN dan bertanggung jawab kepada kepala BKN. BKN KanReg II mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok BKN di wilayah Jawa Timur. Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok tersebut BKN KanReg II memiliki Divisi Pemanfaatan Teknologi Informasi, yang dapat membantu untuk memberikan infomasi di seluruh daerah di Jawa Timur yang masuk melalui Pusat Pelayanan BKN KanReg II yang diinformasikan di dalam website BKN KanReg II.

Dengan adanya website tersebut diharapkan dapat membantu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai swasta selaku konsumen dari BKN KanReg II untuk mencari informasi pendaftaran CPNS ataupun informasi kelembagaan dengan mudah dan cepat. Selain itu, dengan adanya website tersebut juga diharapkan dapat membantu kinerja petugas BKN KanReg II dalam penyelenggaraan kewenangan di wilayah Jawa Timur. BKN KanReg II merasa

website yang dibangun belum bisa menarik minat pengguna internet untuk

mengunjungi www.kanreg2bkn.id. Hal tersebut dapat dilihat dari total jumlah kunjungan website saat ini belum sesuai dengan jumlah kunjungan yang diharapkan oleh pengelolah website. Menurut informasi dari Kepala Seksi Pemanfaatan Teknologi Informasi BKN KanReg II rata-rata pengunjung tiap minggu sebanyak 150 dan target kunjungan tiap minggu sebanyak 350 kunjungan.


(10)

Pertimbangan-pertimbangan seperti inilah yang mendorong penulis untuk melakukan sebuah penelitian terhadap website BKN KanReg II untuk mengevaluasi sejauh mana kualitas website, karena sejak website ini diimplementasikan belum pernah dilakukan evaluasi mengenai kualitas website BKN KanReg II. Dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat dijadikan sebagai evaluasi website, sehingga hasil dari penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan dan perbaikan website. Berdasarkan fakta tersebut BKN KanReg II membutuhkan sebuah evaluasi terhadap kualitas

website yang dimiliki untuk mengetahui penyebab dari kurangnya minat

pengguna internet terhadap website www.kanreg2bkn.id. Dari hal tersebut, maka perlu dilakukan sebuah evaluasi terhadap website www.kanreg2bkn.id untuk mengetahui penyebab dari kurangnya minat pengguna internet terhadap website www.kanreg2bkn.id. Untuk mengetahui seberapa besar kualitas website www.kanreg2bkn.id terhadap kepuasan pengguna, penulis menggunakan metode WebQual 4.0 untuk mengujinya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana melakukan pengukuran kualitas website Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional II dengan menggunakan metode WebQual 4.0.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini responden adalah pegawai negeri didalam BKN KanReg II dan pegawai negeri diluar BKN KanReg II.


(11)

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan penelitian ini menghasilkan rekomendasi kepada BKN KanReg II untuk dapat meningkatkan kualitas dari website yang dimiliki.

1.5 Manfaat

Manfaat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dapat memberikan bukti secara empiris tentang pengaruh Usability Quality,

Information Quality, dan Interaction Quality terhadap Website Quality.

b. Sebagai bahan untuk pengembangan website ke arah yang lebih baik sehingga kualitas website BKN KanReg II lebih meningkat dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dan penjelasan permasalahan yang terjadi pada jumlah pengunjung website www.kanreg2bkn.id, perumusan masalah serta batasan masalah yang dibuat, tujuan dari pembuatan Tugas Akhir dan sistematika penulisan buku ini.

Bab II Landasan Teori

Bab ini membahas mengenai teori tentang konsep metode webqual, kualitas, website, kualitas website, uji validitas, uji asumsi, regresi, uji F, Uji T, analisis korelasi ganda, analisis determinasi (R2), uji statistika


(12)

regresi linier berganda yang digunakan untuk menunjukkan tingkat

keterkaitan antara tiga dimensi kualitas website, skala pengukuran yang digunakan.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini merupakan bab metode penelitian yang berisi penjelasan tentang tahap – tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian analisis terdiri dari identifikasi masalah, populasi dan sampel, instrumen penelitian, desain kuesioner, uji validitas dan reliabilitas, pengumpulan data, teknik sampling, desain uji statistika regresi linier berganda, implementasi dan evaluasi sampai didapatkan suatu kesimpulan dan saran.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini menjelaskan tahapan hasil dan pembahasan yang di dapat dari penelitian yang dilakukan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari sistem yang ada kepada pihak lain yang ingin melakukan penelitian. Tujuannya adalah agar pihak lain dapat menyempurnakan sehingga bisa menjadi lebih baik dan berguna.


(13)

5

2.1 Penelitian Sebelumnya

Dua penelitian sebelumnya yang dilakukan tentang analisa website

menggunakan metode WebQual, dengan judul “ Analisa Kualitas Layanan

Website Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Surabaya I dengan

Metode WebQual oleh Miftah Nasution dan Mudjahidin (2013) ” dengan menggunakan 4 dimensi usability, information quality, service interaction,

overall, dan menambahkan variabel Website Quality. Dan dengan judul “

Pengukuran Kualitas Layanan Website Pemerintah Kota Batam Menggunakan Metode WebQual 4.0 ” oleh Andi Maslan dengan menggunakan 3 dimensi

usability, information quality, dan interaction. Penelitian yang penulis lakukan

menggunakan 3 dimensi usability quality, information quality, dan interaction

quality dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling.

2.2 Website

Menurut Hidayat (2010) website merupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis ataupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web yang lainnya disebut hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.


(14)

Menurut Hyejeong dan Niehm (2009) dalam Puspitasari el al. (2013) mengungkapkan bahwa para peneliti terdahulu membagi dimensi kualitas website menjadi lima yaitu:

a. Informasi, meliputi kualitas konten, kegunaan, kelengkapan, akurat, dan relevan.

b. Keamanan, meliputi kepercayaan, privasi, dan jaminan keamanan.

c. Kemudahan, meliputi mudah untuk dioperasikan, mudah dimengerti, dan kecepatan.

d. Kenyamanan, meliputi daya tarik visual, daya tarik emosional, desain kreatif dan atraktif.

e. Kualitas pelayanan, meliputi kelengkapan secara online dan customer service.

2.3 Konsep WebQual

Menurut Sanjaya (2012) WebQual merupakan salah satu metode pengukuran website berdasarkan persepsi pengguna akhir, yang dikembangkan oleh Stuart Barnes & Richard Vidgen. WebQual berdasar pada konsep Quality

Function Deployment (QFD) yaitu suatu proses yang berdasar pada “voice of

customer” dalam pengembangan dan implementasi suatu produk atau jasa. Dari

konsep QFD tersebut, WebQual disusun berdasar pada persepsi pengguna akhir (end user) terhadap suatu website.

WebQual telah mengalami beberapa iterasi dalam penyusunan kategori dan butir-butir pertanyaannya. Versi terbaru adalah WebQual 4.0 yang menggunakan tiga dimensi untuk mewakili kualitas dari website, yaitu dimensi kemudahaan penggunaan (Usability Quality), dimensi kualitas informasi (Information Quality), dan kualitas interaksi (Interaction Quality). Cara


(15)

pengukuran dalam metode WebQual menggunakan instrumen penelitian atau kuisioner berdasarkan konsep house of quality dengan struktur instrumennya juga mengacu ke model SERVQUAL. Penjabaran dimensi berserta indikator yang dihasilkan dari teori WebQual dapat dilihat pada Tabel 2.1, 2.2, dan 2.3.

Tabel 2.1. Dimensi Kemudahan Penggunaan (Usability Quality)

No Deskripsi Indikator

1 Find the site easy to learn to operate

2 My interaction with the site is clear and understandable 3 I find the site easy to navigate

4 I find the site easy to use

5 The site has an attractive appearance 6 The design is appropriate to the type of site 7 The site conveys a sense of competency 8 The site creates a positive experience for me

Tabel 2.2 Dimensi Kualitas Informasi (Information Quality)

No Deskripsi Indikator

1 Provides accurate information 2 Provides believable information 3 Provides timely information 4 Provides relevant information

5 Provides easy to understand information 6 Provides information at the right level of detail 7 Presents the information in an appropriate format

Tabel 2.3 Dimensi Kualitas Interaksi (Interaction Quality)

Sumber : (Barnes & Vidgen, 2002)

No Deskripsi Indikator

1 Has a good reputation

2 It feels safe to complete transactions 3 My personal information feels secure 4 Creates a sense of personalization 5 Conveys a sense of community

6 Makes it easy to communicate with the organization 7 feel confident that goods


(16)

2.4 Non-Probability Sampling Judgement Purposive

Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang/kesempatan samabagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi sampling sistematis, kuota,

aksidental, purposive, jenuh, snowball. Teknik Judgement Purposive adalah

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu berdasarkan keinginan dari peneliti (Sugiyono, 2008). Cara menentukan sampel menggunakan tabel isaac dan michael dengan taraf kesalahan 5%.

2.5 Model Konseptual

Model kerangka konseptual menggambarkan hubungan antar variabel yang diuji dalam penelitian. Berdasarkan kerangka konseptual, penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut:

H1 : Terdapat hubungan yang positif antara Usability Quality dengan

Website Quality.

H2 : Terdapat hubungan yang positif antara Information Quality dengan

Website Quality.

H3 : Terdapat hubungan yang positif antara Interaction Quality dengan

Website Quality.


(17)

Gambar 2.1 Model Konseptual

2.6 Validitas dan Reliabilitas

Menurut Rostina (2011) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat .Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi.

Uji reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal ataupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalen dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2011). Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah jika nilai alpha lebih besar dari r tabel maka item-item angket yang digunakan dinyatakan reliabel


(18)

atau konsisten, sebaliknya jika nilai alpha lebih kecil dari r tabel maka item-item angket yang digunakan dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliabel.

2.7 Uji Asumsi

Di dalam uji statistika regresi dilakukan pula uji asumsi klasik sebagai syarat terlaksananya analisis regresi linear berganda, yaitu:

1. Normalisasi Data

Menurut Sugiyono (2007) penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Bila data tidak normal maka teknik statistik parametrik tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya sehingga dapat membentuk suatu kurva normal. Selain kurve normal umum, juga terdapat kurve normal standar. Dikatakan standar, karena nilai rata – ratanya adalah 0 dan simpangan bakunya adalah 1,2,3,4, dst. Nilai simpangan baku selanjutnya dinyatakan dalam simbol z. Kurva normal umum dapat diubah ke dalam kurva normal standart, dengan menggunakan rumus 2.1.

...(2.1) Dengan: z = Simpangan baku untuk kurva normal


(19)

= Rata – rata kelompok s = Simpangan baku

Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Normal Probabilitas Plots. Normal Probabilitas Plots berbentuk grafik yang digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, nilai regresi residual terdistribusi dengan normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi residual normal atau mendekati normal.

2. Multikolinearitas

Menurut Gujarati dan Zain (1988) multikolinearitas pada dasarnya merupakan fenomena (regresi) sampel. Ketika mengendalikan fungsi regresi populasi atau teoritis, semua model mempunyai pengaruh terpisah atau independen atas variabel tak bebas Y. Tetapi mungkin terjadi dalam suatu sampel tertentu yang manapun yang digunakan untuk menguji beberapa atau semua variabel X sangat kolinier sehingga tidak bisa mengisolasi pengaruhnya terhadap variabel Y. Secara ringkas sampel yang digunakan tidak cukup kaya untuk mengakomodasikan semua variabel X dalam analisis. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas digunakan persamaan 2.2.

...(2.2)

Menurut Ghozali (2012) Dasar pengambilan keputusan pada uji Multikolinieritas dapat dilakukan dengan dua cara yakni:

1. Melihat nilai Tolerance

a. Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi


(20)

b. Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi multikolinieritas terhadap data yang di uji.

2. Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)

a. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinieritas terhadap data yang di uji. Sebaliknya,

b. Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi multikolinieritas terhadap data yang di uji.

3. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain, jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedatisitas atau mengalami heteroskedastisitas. Uji asumsi heteroskedastisitas ini dimasudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan (Sudarmanto, 2013).

Menurut Ghozali (2011) dasar pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas yakni:

a. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya,

b. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas. 4. Autokorelasi

Menurut Sudarmanto (2013) autokorelasi merupakan suatu kondisi dimana terdapat kolerasi atau hubungan antar pengamatan atau observasi, baik itu dalam bentuk observasi deret waktu (time series) atau observasi crossection,


(21)

yang dmaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Berdasarkan konsep tersebut, maka uji autokolerasi sangat penting untuk dilakukan tidak hanya pada data yang bersifat time series saja, akan tetapi semua data (independent variable) yang diperoleh perlu diuji terlebih dahulu autokorelasinya apabila akan dianalisis dengn regresi linier ganda. Untuk mengetahui adanya autokorelasi atau tidak, dapat dilakukan melalui percobaan d dari Durbin-Watson menggunakan persamaan 2.3.

...(2.3) 5. Linearitas

Menurut Priyatno (2010) istilah linearitas didefinisikan sebagai bentuk hubungan antara variabel independent dan variabel dependent adalah linear. Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel tersebut menunjukkan hubungan yang linear atau tidak.

2.8 Regresi

Menurut Sugiyono (2012) analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependent, bila nilai variabel independent dimanipulasi atau dirubah-rubah atau dinik-turunkan. Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependent dapat dilakukan melalui peningkata variabel

independent atau tidak.

Regresi memiliki bentuk bermacam-macam. Regresi linear sederhana maupun regresi linear berganda digunakan untuk mencari model hubungan linear antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat sepanjang tipe datanya adalah interval atau rasio. Pada persamaan 2.4 regresi dummy memfasilitasi


(22)

apabila ada salah satu atau lebih variabel bebas yang bertipe nominal atau ordinal. Regresi data panel memberikan keleluasaan kepada peneliti apabila data yang diregresikan merupakan cross-section maupun data runtun waktu. Sedangkan regresi logistik membantu peneliti untuk meregresikan variabel terikat yang bertipe nominal (biner) maupun nominal atau ordinal non-biner.

Y =β0 + β1X1 + β2X2+ ... + βnXn+ ε .. ...(2.4)

Keterangan: Y = variabel terikat.

β0 = koefisien intercept regresi.

β1, β2, β3 = oefisien slope regresi.

X1X2X3 = variabel bebas.

ε = error persamaan regresi.

2.9 Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2012) analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependent (kriterium), bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independent nya minimal 2. Proses perhitungan secara umum adalah sama dengan regresi linear sederhana hanya perlu pengembangan sesuai dengan kebutuhan regresi linear berganda.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn ... ...(2.5)

Keterangan:

Y’ = Variabel dependent (nilai yang diprediksikan) X1 dan X2 = Variabel independent

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)


(23)

2.10 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent

(X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependent atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan), Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi f adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis

a. Ho: β1= β2= β3= β4 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Ha: apabila minimal terdapat satu β ≠ 0 maka terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

3. Menentukan F hitung 4. Menentukan F tabel

Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan, maka bisa menentukan nilai t tabel. Dengan derajat bebas (df) dalam distribusi F ada dua, yaitu:

1) df numerator = dfn = df1 = k – 1

2) df denumerator = dfd = df2 = n – k


(24)

df = degree of freedom atau derajad kebebasan n = Jumlah sampel

k = banyaknya koefisien regresi 5. Kriteria pengujian

a. Ho diterima bila F hitung < F tabel b. Ho ditolak bila F hitung > F tabel 6. Membandingkan F hitung dengan F tabel 7. Kesimpulan

Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai F tabel yang diperoleh dibanding dengan nilai F hitung apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.

2.11 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)

Uji T ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, X2,…..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (Y). Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual. Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi t adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesa

Ho: βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Ha: βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan


(25)

a. Hipotesa nol = Ho

Ho adalah suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.

b. Hipotesa nol = Ha

Ha adalah suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah salah.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0.05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

3. Menentukan T hitung 4. Menentukan T tabel

Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan

sebesar α = 1% atau 5% atau 10%, maka bisa menentukan nilai t tabel pada persamaan:

df = n – k ... ...(2.6)

Keterangan:

df = Degree of freedom atau derajat kebebasan n = Jumlah sampel

k = Banyaknya koefisien regresi + konstanta 5. Kriteria Pengujian

a. Ho diterima jika -T tabel < T hitung < T tabel


(26)

6. Membandingkan T hitung dengan T tabel 7. Kesimpulan

Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai t tabel yang diperoleh dibandingkan nilai t hitung, bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent berpengaruh pada variabel dependent. Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependent.

2.12 Analisis Korelasi Ganda

Kolerasi ganda (multiple colleration) merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependent (Sugiyono, 2012). Kolerasi ganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terikatnya. Sehingga dapat diketahui besarnya sumbangan seluruh variabel bebas yang menjadi obyek penelitian terhadap variabel terikatnya. Langkah-langkah menghitung koefisien ganda adalah sebagai berikut:

1. Jika harga r belum diketahui, maka hitunglah harga r. Biayanya sudah ada karena kelanjutan dari korelasi tunggal

2. Hitunglah r hitung dengan rumus sebagai berikut : untuk dua variabel bebas persamaan 2.6 :

2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1

1

2

x x x x yx yx yx yx x yx

r

r

r

r

r

r

R

... (2.7)


(27)

Dimana: R yx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2

ryx1 = koefisien korelasi x1 terhadap Y

ryx2 = koefisien korelasi x2 terhadap Y

rx1x2 = koefisien korelasi x1 terhadap X2

3. Tetapkan taraf signifikansi (α), sebaiknya disamakan dengan α terdahulu 4. Tentukan kriteria pengujian R, yaitu :

Ha : tidak siginifikan H0 : signifikan Ha : R yx1x2 = 0

H0 : R yx1x2 ≠ 0

Jika F hitung≤F tabel maka H0 diterima

5. Cari Fhitung dengan persamaan:

1 ) 1

( 2

2

 

 

k n

R k R

F ... (2.8)

6. Cari Ftabel = F(1-α), kemudian dengan

dkpembilang = k

dkpenyebut = n-k-1

dimana k = banyaknya variabel bebas n = banyaknya anggota sampel

dengan melihat tabel f didapat nilai Ftabel

7. Bandingkan Fhitung dan Ftabel 8. Kesimpulan


(28)

Menurut Sugiyono (2007), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 - 0,199 : Sangat rendah 0,20 - 0,399 : Rendah 0,40 - 0,599 : Sedang 0,60 - 0,799 : Kuat 0,80 - 1,000 : Sangat kuat

2.13 Analisis Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Dalam analisis regresi berganda, koefisien determinasi mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel penjelas yang masuk ke dalam model terhadap variasi naik turunnya variabel Y secara bersamaan (Siagian dan Sugiarto, 2000). Determinasi adalah diantara nol dan satu (0<R2<1) dan selalu bernilai positif, sebab merupakan rasio dari dua jumlah kuadrat yang nilainya juga selalu positif.

2.14 Skala Likert

Menurut Sugiyono (2010) Skala Likert dugunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan responden. Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan tertutup. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi. Pilihan jawaban bisa tiga, lima, tujuh, dan sembilan.


(29)

Dalam bahasa inggris ada 7 pilihan, yaitu extremely disagree, strongly

disagree, disagree, neither agree nor disagree, agree, strongly agree, extremely agree. Di dalam bahasa Indonesia bisa dibuat 5 pilihan, yaitu sangat tidak setuju,

tidak setuju, cukup setuju, setuju, sangat setuju. Karena pilihan jawaban berjenjang, maka setiap jawaban bisa diberi bobot 1 dan tertinggi diberi 5. Namun bisa juga sebaliknya asal konsisten, intensitas tertinggi 1 dan terendah 5.


(30)

22

Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian

3.1 Tahap Pendahuluan Studi Literatur

Tahap pendahuluan ini dilakukan studi literatur yang menghasilkan pengertian dan penjelasan dari masing-masing teori yang digunakan dalam melakukan penelitian. Hasil studi literatur dapat dilihat pada Bab 2. Pada landasan teori terdiri dari pengertian website, WebQual, uji validitas, uji asumsi, regresi,


(31)

regresi linear berganda, uji F, Uji T, analisis korelasi ganda, analisis determinasi (R2) dan observasi website BKN KanReg II dengan bukti dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.2 Tahap Pengumpulan Data

3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna website BKN KanReg II yaitu pegawai BKN KanReg II dan PNS luar BKN KanReg II dengan total pegawai 319.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan masuk dalam kategori

non-probability sampling, maka teknik pengambilan sampel non-probabilitas

yang dipilih adalah teknik judgemental (purposive), menggunakan tabel Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%. Besaran sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 161 responden yang diambil dari pegawai BKN KanReg II sebanyak 93 dan PNS diluar BKN KanReg II sebanyak 68.

Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden melalui penyebaran kuesioner.

3.2.2 Variabel Penelitian

Dalam tahap ini dilakukan pemetaan variabel yang digunakan pada penelitian ini didasarkan pada tiga dimensi yang ada pada WebQual, selanjutnya akan dipakai sebagai variable bebas (independent) dan


(32)

menambahkan satu variabel terikat (dependent). Variabel tersebut antara lain:

1. Dimensi Kualitas Penggunaan (Usability Quality) sebagai variabel X1 2. Dimensi Kualitas Informasi (Information Quality) sebagai variabel X2 3. Dimensi Kualitas Interaksi (Interaction Quality) sebagai variabel X3 Sedangkan variabel terikat (Y) adalah Website Quality.

3.2.3 Pembuatan Kuesioner

Daftar Pernyataan kuesioner yang digunakan dalam penelitian berasal dari data kuesioner WebQual dan dari jurnal penelitian WebQual lainnya. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner ini akan dirancang untuk mengukur kualitas website dengan beberapa tahapan, yaitu : 1. Menentukan variabel, seleksi indikator dan menambahkan variabel terikat

Pada tahap ini menentukan variabel yang digunakan berdasarkan 3 variabel pada Webqual 4.0, selanjutnya melakukan seleksi/mapping setiap indikator pada setiap variabel yang disesuaikan pada objek penelitian, dan selanjutnya menambahkan variabel terikat.

2. Menyusun pernyataan setiap indikator

Tahapan ini dilakukan pembuatan pernyataan yang sesuai dari setiap indikator dalam variabel bebas dan variabel terikat.

3. Melakukan seleksi pernyataan

Pada tahapan ini dilakukan seleksi pernyataan yang memiliki makna sesuai dengan indikator. Apabila ada kesamaan makna dari pernyataan indikator satu dengan yang lain maka dilakukan penggabungan menjadi satu pernyataan.


(33)

4. Penentuan skala likert

Tahapan ini menentukan skala likert yang digunakan dalam memberikan skor dari setiap pernyataan yang telah dibuat, dengan 4 poin skala likert yaitu sangat tidak setuju (poin 1), tidak setuju (poin 2) setuju (poin 3), sengat setuju (poin 4).

5. Pembuatan kuesioner

Pada tahap ini adalah menyusun pernyataan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam kuesiner tanpa mengelompokkan tiap pernyataan dan menambahkan kolom skala likert di setiap pernyataan.

Contoh kuesioner yang telah dibuat dan akan diajukan kepada pengunjung website dapat dilihat pada Gambar. 3.2 dan hasil dari pembuatan kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 2.


(34)

3.2.4 Pengumpulan Data

Objek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada pegawai BKN KanReg II dan kalangan PNS dari luar BKN KanReg II. Data penelitian ini diperoleh dengan metode wawancara dengan pihak yang terkait serta penyebaran kuesioner kepada responden. Hal-hal yang mencakup kuesioner tersebut ialah perihal nama dan jabatan responden, Interaction Quality, Information Quality dan Interaction

Quality. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner

berupa angket secara langsung kepada responden.

Setelah kuesioner diisi oleh responden, kemudian diseleksi kelengkapan pengisiannya, hanya kuesioner yang terisi lengkap yang dipergunakan, data yang sudah diseleksi diberi kode sesuai dengan variabel dan klasifikasi variabel, dan selanjutnya ditabulasi menggunakan Microsoft Excel.

3.3Tahap Analisis

3.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji ini dilakukan pada masing-masing variable terikat (X) dan variable bebas (Y) untuk mengetahui pernyataan mana yang valid dan mana yang tidak valid, dengan membandingkan hasil tersebut dengan tingkat signifikan r kritis = 0,1538, apabila alat ukur tersebut berada < 0,1538 maka dikatakan tidak valid. Pengujian statistik mengacu pada kriteria :

• r hitung < r kritis maka tidak valid • r hitung > r kritis maka valid

Untuk pengujian validitas instrumen penelitian ini, penulis menggunakan program excel dalam tabulasi data dan memasukkan data tersebut ke dalam program SPSS dengan metode Corrected Item Total Correlation, dengan cara


(35)

mngkorelasikan antara skor setiap item pernyataan dengan total skor setiap responden menggunakan menu Analyze – Correlate – Bivariate. Setelah dilakukan

uji validitas atas pertanyaan yang digunakan dalam penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan uji keandalan.

Uji reliabilitas (keandalan) dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah dilakukan uji validitas dan dikatakan valid, maka untuk teknik perhitungan reliabilitas dalam kuesioner menggunakan SPSS 17.

Pernyataan-pernyataan dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai r tabel dengan N = 161 dengan nilai α = 5%.

3.3.2 Uji Asumsi

a. Uji Normalisasi Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Analisis regresi linear mensyaratkan bahwa data harus terdistribusi dengan normal. Uji ini dilakukan dengan metode Normal

Probability Plots. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan

adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana ada tidaknya hubungan atau korelasi antar variabel independen atau variabel bebas (multikolinearitas) dapat diketahui atau dideteksi dengan memanfaatkan statistik korelasi Variance Inflation Factor (VIF). VIF dalam hal ini merupakan suatu nilai koefisien statistik yang


(36)

menunjukkan pada Collinearity, dilakukan dengan melihat apakah nilai koefisien VIF utnuk masing-masing variabel independen lebih besar dari 10 atau tidak. Apabila nilai koefisien VIF untuk masing-masing variabel independen lebih besar dari pada 10, maka variabel tersebut diindikasikan memiliki gejala multikolinearitas.

Adapun hipotesis yang akan diuji untuk membuktikan ada tidaknya multikolinearitas antar variabel bebas dinyatakan sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat hubungan antar variabel independen. Ha : Terdapat hubungan antar variabel independen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dengan metode Glejser Test yaitu dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya. Nilai absolut residual diperoleh dengan cara menghitung niali residual melalui penghitungan regresi antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai residual pada dasarnya merupakann selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi. Sedangkan nilai absolut dalam hal ini merupakan nilai mutlak dari nilai residual tersebut. Tahapan dalam menguji menguji heteroskedastisitas adalah :

1. Menghitung nilai residual dengann cara meregresikan tiap variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Menghitung nilai absolut dari nilai residual.

3. Meregresikan variabel bebas terhadap variabel absolut residual yang dihasilkan sebelumnya.


(37)

d. Uji Autokolerasi

Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah Autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya Autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Uji Durbin-Watson yaitu dengan membandingkan nilai Durbin-Watson dari hasil regresi dengan nilai Durbin-Watson tabel.

1. dU < DW < 4-dU maka H0 diterima (tidak terjadi Autokorelasi)

2. DW < dL atau DW > 4-dL maka H0 ditolak (terjadi Autokorelasi)

3. dL < DW < dU atau 4-dU <DW < 4-dL maka tidak ada keputusan yang pasti.

dU : batas atas Durbin Watson. dL : batas atas Durbin Watson.

e. Uji Linearitas

Uji Linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen menunjukkan hubungan yang linear atau tidak bisa dilakukan dengan cara membandingkan nilai signifikansi Linearitas dengan signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05.

1. Bila sig.linearity < 0,05 maka H0 diterima, yang berarti regresi linear.

2. Bila sig.linearity ≥ 0,05 maka H1 ditolak, yang berarti regresi tidak linear. 3.3.3 Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear yang digunakan adalah regresi linear berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).


(38)

dimana:

y = variabel dependen a = konstanta

b1,b2,b3 = koefisien regresi

x1,x2,x3 = variabel independen

Pengujian yang dilakukan pada analisis regresi linear berganda yaitu uji F dan uji t. Langkah analisis regresi dan prosedur pengujiannya sebagai berikut:

a. Analisis koefisien determinasi

Analisis R2 (R Square) atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama - sama terhadap variabel dependen.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

c. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.


(39)

31

Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda, dan pengaruh

website quality.

4.1 Tahap Pendahuluan 4.1.1 Studi Literatur

Dalam penelitian ini tahap awal yang dilakukan adalah melakukan studi literatur. Pada studi literatur ini menghasilkan pengertian dan penjelasan dari masing-masing teori dan uji yang digunakan dalam landasan teori yang berhubungan dengan proses penyelesaian masalah. Hasil dari studi literatur dapat dilihat pada bab 2 landasan teori yang terdiri dari website, kualitas website, konsep WebQual, non-propability sampling judgement purposive, uji validitas, uji asumsi, regresi, regresi linear berganda, uji F, uji T, analisis korelasi ganda, analisis determinasi (R2). Hasil studi literatur digunakan untuk menyelesaikan tahap-tahap pengerjaan selanjutnya dalam menyelesaikan permasalahan.

4.1.2 Tampilan awal website kanreg2bkn.id

BKN KanReg II merupakan salah satu badan pemerintahan di Surabaya yang berbasis Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI). BKN KanReg II memiliki website yang beralamatkan www.kanreg2bkn.id, dapat dilihat pada Gambar 4.1.


(40)

Gambar 4.1 Homepage website kanreg2bkn.id

4.2 Populasi dan sampel penelitian 4.2.1 Populasi

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai BKN KanReg II dan pegawai negeri diluar BKN KanReg II dengan jumlah populasi sebanyak 319 pegawai. Data populasi didapatkan langsung dari tiap badan/organisasi. Berikut adalah data populasi pegawai

Tabel 4.1 Jumlah Pegawai

Organisasi Jumlah Pegawai

BKN KanReg II 186 pegawai

Disnaker 133 pegawai

Total 319 pegawai

4.2.2 Sampel

Populasi dalam penelitian ini diketahui sebanyak 319 pegawai, maka langkah selanjutnya menghitung sampel yang akan digunakan untuk menentukan jumlah responden dengan cara melihat tabel isaac and michael sesuai dengan jumlah populasi yang digunakan. Setelah menentukan jumlah sampel dihasilkan


(41)

jumlah sampel sebesar 161 pegawai. Perhitungan sampel dapat dilihat pada Tabel 4.2. Dari 161 pegawai tersebut dibagi menjadi 2 organisasi. Kemudian didapatkan hasil perhitungan sampel tiap organisasi sebagai berikut.

Tabel 4.2 Sampel Pegawai Nama

Organisasi

Jumlah pegawai

Perhitungan Stratified

random sampling

Sampel

BKN KanReg II 186 Pegawai 186/319 * 161 = 93,87 94 Pegawai Disnaker 133 Pegawai 133/319 * 161 = 67,12 67 Pegawai

Jumlah Sampel 161 Pegawai

4.3 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable yang ada di dalam metode WebQual 4.0 yang terdiri dari usability Quality, Information

Quality, Interaction Quality, Kualitas. Model konseptual dapat dilihat pada

Gambar 4.2

Gambar 4.2 Model Konseptual Penjelasan hipotesis :

1. H1.0 : Variabel Usability Quality tidak mempengaruhi Variabel


(42)

H1.1 : Variabel Usability Quality mempengaruhi Variabel Website

Quality

2. H2.0 : Variabel Information Quality tidak mempengaruhi Variabel

Website Quality

H2.1 : Variabel Information Quality mempengaruhi Variabel Website

Quality

3. H3.0 : Variabel Interaction Quality tidak mempengaruhi Variabel

Website Quality

4. H3.1 : Variabel Interaction Quality mempengaruhi Variabel Website

Quality

a. Variabel Independen 1. Usability Quality

2. Information Quality

3. Interaction Quality

b. Variabel Dependen 1. Website Quality

4.4 Pembuatan Kuesioner

a. Menentukan indikator pada variabel Webqual 4.0

Kuesioner disusun berdasarkan indikator dari 3 variabel yang ada pada Webqual 4.0 dimana setiap variabel memiliki beberapa indikator. Indikator pada setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 4.3


(43)

Tabel 4.3 Indikator Tiap Variabel

No. Variabel Indikator

1 Usability Mudah dipelajari

Mudah digunakan Mudah dimengerti Mudah ditelusuri Tampilan menarik Desain situs

Memenuhi kebutuhan informasi Memberi pengalaman positif Menunjukan kemampuan

2 Information Informasi yang akurat

Informasi yang bisa dipercaya Informasi yang terbaru

Informasi yang relevan

Informasi yang mudah dipahami Informasi yang terperinci

Informasi dalam format yang sesuai

3 Interaksi Rasa aman

Menjaga informasi pribadi Komunitas yang spesifik Kemudahan komunikasi Reputasi yang bagus

4 Kualitas Kualitas website

b. Menentukan pernyataan

Langkah selanjutnya adalah menyusun lembar kerja pernyataan. Yang disusun berdasarkan indikator dari masing-masing variable yang telah ditentukan. Lembar pernyataan dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Lembar Pernyataan No. Variabel Indikator Pernyataan 1 Usability

Mudah dipelajari Website kanreg2bkn.id mudah untuk di operasikan

Mudah digunakan

Anda merasa website

kanreg2bkn.id mudah untuk digunakan

Mudah dimengerti

Interaksi dengan website

www.kanreg2bkn.id jelas dan mudah dipahami


(44)

Lanjutan Tabel 4.4 Lembar Pernyataan No. Variabel Indikator Pernyataan

Mudah ditelusuri

Website www.kanreg2bkn.id

memiliki kemudahan dalam mencari informasi yang di inginkan

Tampilan menarik Website www.kanreg2bkn.id memiliki tampilan yang menarik

Desain situs

Desain Website

www.kanreg2bkn.id sesuai dengan jenis website untuk pemerintahan

Memenuhi kebutuhan informasi

Penyajian informasi pada website www.kanreg2bkn.id dapat memenuhi informasi yang anda butuhkan

Memberi pengalaman positif

Website www.kanreg2bkn.id

memberikan pengalaman positif bagi anda

2 Information

Informasi yang akurat

Website www.kanreg2bkn.id

menyediakan informasi yang sesuai dengan fakta yang ada Informasi yang

bisa dipercaya

Website www.kanreg2bkn.id

memberikan informasi yang dapat dipercaya

Informasi yang terbaru

Website www.kanreg2bkn.id

menyediakan informasi yang tepat waktu dan selalu up-to-date Informasi yang

relevan

Website www.kanreg2bkn.id

menyediakan informasi yang relevan

Informasi yang mudah dipahami

Website www.kanreg2bkn.id

menyediakan informasi yang mudah untuk dipahami

Informasi yang terperinci

Website www.kanreg2bkn.id

memberikan informasi pada tingkatan yang tepat dan terperinci

Informasi dalam format yang sesuai

Website www.kanreg2bkn.id

menyajikan informasi dalam format yang sesuai

3 Interaksi

Rasa aman

Website www.kanreg2bkn.id

memberikan rasa aman akan data pegawai


(45)

Lanjutan Tabel 4.4 Lembar Pernyataan No. Variabel Indikator Pernyataan

Menjaga

informasi pribadi

Anda merasa yakin dengan layanan yang di berikan di website www.kanreg2bkn.id

Komunitas yang spesifik

Website www.kanreg2bkn.id

memberikan ruang untuk komunitas

Kemudahan komunikasi

Website www.kanreg2bkn.id

memberikan kemudahan

berkomunikasi dengan organisasi Reputasi yang

bagus

Website www.kanreg2bkn.id memiliki reputasi yang baik dapat dengan mudah diakses dimana saja dan kapan saja

4 Kualitas Kualitas website Website www.kanreg2bkn.id secara keseluruhan memiliki kualitas yang baik

c. Melakukan seleksi pernyataan

Pada Tabel 4.4 menjelaskan bahwa pernyataan yang terbentuk dari masing-masing variabel terdiri dari 22 pernyataan. Hasil dari seleksi pernyataan ini menghasilkan 16 pernyataan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Lembar Pernyataan No. Variabel Indikator Pernyataan

1 Usability Mudah dipelajari Website www.kanreg2bkn.id mudah untuk dioperasikan Mudah

dimengerti

Interaksi dengan website www.kanreg2bkn.id jelas dan mudah dipahami

Mudah ditelusuri Website www.kanreg2bkn.id memiliki kemudahan dalam mencari informasi yang di inginkan

Tampilan menarik Website www.kanreg2bkn.id memiliki tampilan yang menarik


(46)

Lanjutan Tabel 4.5 Lembar Pernyataan No. Variabel Indikator Pernyataan

Desain situs Desain website

www.kanreg2bkn.id sesuai dengan jenis website pemerintahan

Memenuhi kebutuhan informasi

Penyajian informasi pada website www.kanreg2bkn.id dapat

memenuhi informasi yang anda butuhkan

Memberi pengalaman positif

Website www.kanreg2bkn.id memberikan pengalaman positif bagi anda

2 Information Informasi yang akurat

Website www.kanreg2bkn.id

menyediakan informasi yang sesuai dengan fakta yang ada Informasi yang

terbaru

Website www.kanreg2bkn.id

menyediakan informasi yang tepat waktu dan selalu up-to-date Informasi yang

relevan

Website www.kanreg2bkn.id

menyediakan informasi yang relevan

Informasi yang mudah dipahami

Website www.kanreg2bkn.id

menyediakan informasi yang mudah untuk dipahami

Informasi yang terperinci

Website www.kanreg2bkn.id

memberikan informasi secara terperinci

Informasi dalam format yang sesuai

Website www.kanreg2bkn.id

menyajikan informasi dalam format yang sesuai

3 Interaksi Reputasi yang bagus

Website www.kanreg2bkn.id memiliki reputasi yang baik dapat dengan mudah diakses dimana saja dan kapan saja

Kemudahan komunikasi

Website www.kanreg2bkn.id memberikan kemudahan

berkomunikasi dengan organisasi 4 Kualitas Kualitas website Website www.kanreg2bkn.id

secara keseluruhan memiliki kualitas yang baik


(47)

4.5 Pengumpulan data

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 161 yang dibagikan kepada responden dan kuesioner yang didapat kembali sebanyak 161 dengan prosentase responden sebesar 100%, maka data tersebut layak untuk dilakukan analisis. Bukti pengumpulan data dapat dilihat pada Lampiran 3.

Tabel 4.6 Hasil Pengumpulan Data Jumlah Kuesioner yang dibagikan 161 Jumlah Kuesioner yang kembali 161 Jumlah Kuesioner yang memenuhi

kriteria 161/161*100%

Rate responden 100%

4.6 Tahap Analisis 4.6.1 Tabulasi Data

Dalam tahap analisis, langkah awal dilakukan proses tabulasi dimana dari hasil kuesioner yang telah memenuhi kriteria melakukan rekapitulasi nilai dari masing-masing variabel ke dalam perangkat lunak Microsoft Excel 2010. Hasil tabulasi data dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.6.2 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji masing-masing variabel yaitu

Usability Quality (X1), Information Quality (X2), Interaction Quality (X3), Quality (Y) dengan menggunakan program SPSS 17. Jika hasil perhitungan dari

masing-masing variabel menghasilkan r hasil lebih besar daripada r tabel maka dapat dikatakan data yang didapat valid, sedangkan bila r hasil lebih kecil daripada r tabel maka data yang didapat tidak valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.7


(48)

Tabel 4.7 Uji Validitas Usability Quality

Correlations

X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 Total X11 Pearson

Correlation

1 .400** .032 -.044 .117 .146 -.016 .352**

Sig. (2-tailed) .000 .689 .583 .138 .065 .836 .000

N 161 161 161 161 161 161 161 161 X12 Pearson

Correlation

.400** 1 .243** .100 .156* .283** -.105 .444**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .205 .048 .000 .185 .000

N 161 161 161 161 161 161 161 161 X13 Pearson

Correlation

.032 .243** 1 .320** .375** .183* .066 .587**

Sig. (2-tailed) .689 .002 .000 .000 .020 .404 .000 N 161 161 161 161 161 161 161 161 X14 Pearson

Correlation

-.044 .100 .320** 1 .455** .116 .009 .578**

Sig. (2-tailed) .583 .205 .000 .000 .143 .912 .000

N 161 161 161 161 161 161 161 161 X15 Pearson

Correlation

.117 .156* .375** .455** 1 .142 -.008 .611**

Sig. (2-tailed) .138 .048 .000 .000 .073 .919 .000

N 161 161 161 161 161 161 161 161 X16 Pearson

Correlation

.146 .283** .183* .116 .142 1 .542** .664**

Sig. (2-tailed) .065 .000 .020 .143 .073 .000 .000 N 161 161 161 161 161 161 161 161 X17 Pearson

Correlation

-.016 -.105 .066 .009 -.008 .542** 1 .467**

Sig. (2-tailed) .836 .185 .404 .912 .919 .000 .000

N 161 161 161 161 161 161 161 161 Total Pearson

Correlation

.352** .444** .587** .578** .611** .664** .467** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 161 161 161 161 161 161 161 161 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Penjelasan dari output uji validitas X1 menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.

Nilai r tabel pada tabel r statistik didapatkan sebesar 0,153. Pada uji validitas yang dilakukan pada variabel Usability Quality (X1) yang dapat dilihat


(49)

pada kolom korelasi, diketahui bahwa semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel, yang artinya semua indikator pada kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.8 rangkuman uji validitas.

Tabel 4.8 Rangkuman Uji Validitas Usability Quality (X1)

No r hitung r table Keterangan

1 0,352 0,153 Valid

2 0,444 0,153 Valid

3 0,587 0,153 Valid

4 0,578 0,153 Valid

5 0,611 0,153 Valid

6 0,664 0,153 Valid

7 0,467 0,153 Valid

Pada output hasil nilai korelasi dapat dilihat pada kolom Nilai Korelasi diketahui korelasi X11 dengan skor total sebesar 0,352. Lihat juga pada korelasi X12, X13 dan seterusnya dengan skor total menunjukkan nilai korelasi di atas nilai r tabel 0,153 maka dapat disimpulkan bahwa semua angket usablity tersebut dinyatakan valid.

Tabel 4.9 Uji Validitas Information Quality

Correlations

X21 X22 X23 X24 X25 X26 Total X21 Pearson

Correlation

1 .214** .258** .242** -.088 -.057 .460**

Sig. (2-tailed) .006 .001 .002 .267 .475 .000

N 161 161 161 161 161 161 161

X22 Pearson Correlation

.214** 1 .578** .513** .333** .054 .756**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .000 .496 .000

N 161 161 161 161 161 161 161

X23 Pearson Correlation

.258** .578** 1 .805** .398** .027 .839**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .738 .000

N 161 161 161 161 161 161 161

X24 Pearson Correlation

.242** .513** .805** 1 .230** .016 .767**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .003 .843 .000


(50)

X25 Pearson Correlation

-.088 .333** .398** .230** 1 .054 .525**

Sig. (2-tailed) .267 .000 .000 .003 .497 .000

N 161 161 161 161 161 161 161

X26 Pearson Correlation

-.057 .054 .027 .016 .054 1 .276**

Sig. (2-tailed) .475 .496 .738 .843 .497 .000

N 161 161 161 161 161 161 161

Total Pearson Correlation

.460** .756** .839** .767** .525** .276** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 161 161 161 161 161 161 161

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Penjelasan dari output uji validitas X2 menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.

Nilai rtabel pada tabel r statistik didapatkan sebesar 0,153. Pada uji validitas yang dilakukan pada variabel Information Quality (X2), diketahui bahwa semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel, yang artinya semua indikator pada kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 rangkuman uji validitas.

Tabel 4.10 Rangkuman Uji Validitas Information Quality (X2)

No r hitung r table Keterangan

1 0,460 0,153 Valid

2 0,756 0,153 Valid

3 0,839 0,153 Valid

4 0,767 0,153 Valid

5 0,525 0,153 Valid

6 0,276 0,153 Valid

Pada output hasil nilai korelasi dapat dilihat pada kolom Nilai Korelasi diketahui korelasi X21 dengan skor total sebesar 0,460. Lihat juga pada korelasi X22, X23 dan seterusnya dengan skor total menunjukkan nilai korelasi di atas nilai r tabel 0,153 maka dapat disimpulkan bahwa item X2 tersebut valid.


(51)

Tabel 4.11 Uji Validitas Interaction Quality

Correlations

X31 X32 Total X31 Pearson

Correlation

1 .192* .700**

Sig. (2-tailed) .015 .000

N 161 161 161

X32 Pearson Correlation

.192* 1 .835**

Sig. (2-tailed) .015 .000

N 161 161 161

Total Pearson Correlation

.700** .835** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 161 161 161

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Penjelasan dari output uji validitas X3 menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.

Nilai rtabel pada tabel r statistik didapatkan sebesar 0,153. Pada uji validitas yang dilakukan pada variabel Interaction Quality (X3), diketahui bahwa semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel, yang artinya semua indikator pada kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.12 rangkuman uji validitas.

Tabel 4.12 Rangkuman Uji Validitas Interaction Quality (X3)

No r hitung r tabel Keterangan

1 0,700 0,153 Valid

2 0,835 0,153 Valid

Pada output hasil nilai korelasi dapat dilihat pada kolom Nilai Korelasi diketahui korelasi X31 dengan skor total sebesar 0,700. Lihat juga pada korelasi X32 dengan skor total menunjukkan nilai korelasi di atas nilai r tabel 0,153 maka dapat disimpulkan bahwa item tersebut valid.


(52)

Tabel 4.13 Uji Validitas Quality

Correlations

Y Total Y Pearson Correlation 1 1.000**

Sig. (2-tailed) .000

N 161 161

Total Pearson Correlation 1.000** 1 Sig. (2-tailed) .000

N 161 161

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Penjelasan dari output uji validitas Y menggunakan SPSS adalah sebagai berikut. Nilai r tabel pada tabel r statistik didapatkan sebesar 0,153. Pada uji validitas yang dilakukan pada variabel Website Quality (Y), diketahui bahwa semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel, yang artinya semua indikator pada kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.14 rangkuman uji validitas.

Tabel 4.14 Rangkuman Uji Validitas Quality (Y)

No r hitung r tabel Keterangan

1 1,00 0,153 Valid

Pada output hasil nilai korelasi dapat dilihat pada kolom Nilai Korelasi diketahui korelasi Y dengan skor total sebesar 1,00 menunjukkan nilai korelasi di atas nilai r tabel 0,153 maka dapat disimpulkan bahwa item tersebut valid.

4.6.3 Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya melakukan uji reliabilitas untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang. Instrumen kuesioner yang tidak reliabel maka tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode


(53)

Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah jika nilai alpha lebih besar dari r tabel maka item-item angket yang digunakan dinyatakan reliabel atau konsisten, sebaliknya jika nilai alpha lebih kecil dari r tabel maka item-item angket yang digunakan dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten. Penilaiannya adalah jika nilai alpha < 0,153 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) Berikut ini hasil dari perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan aplikasi SPSS.

Tabel 4.15 Output Uji reliabilitas Usability Quality

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 161 100.0 Excludeda 0 .0 Total 161 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Tabel 4.16 Output Uji reliabilitas Usability Quality

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .573 7

Penjelasan dari output uji reliabilitas X1 menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.

Dilihat pada tabel Case Processing Summary diketahui jumlah data valid sebanyak 161, lalu pada tabel reliability statistics merupakan hasil uji reliabilitas. Pada uji reliabilitas didapat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,573 dengan jumlah item 7. Karena nilai cronbach’s alpha lebih besar daripada 0,153 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pada Usability Quality adalah reliable.


(54)

Tabel 4.17 Output Uji reliabilitas Information Quality

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 161 100.0 Excludeda 0 .0 Total 161 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Tabel 4.18 Output Uji reliabilitas Information Quality

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .651 6

Penjelasan dari output uji reliabilitas X2 menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.

Dilihat pada tabel Case Processing Summary diketahui jumlah data valid sebanyak 161, lalu pada tabel reliability statistics merupakan hasil uji reliabilitas. Pada uji reliabilitas didapat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,651 dengan jumlah item 6. Karena nilai cronbach’s alpha lebih besar daripada 0,153 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pada Usability Quality adalah reliable.

Tabel 4.19 Output Uji reliabilitas Interaction Quality

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 161 100.0 Excludeda 0 .0 Total 161 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Tabel 4.20 Output Uji reliabilitas Interaction Quality

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .313 2

Penjelasan dari output uji reliabilitas X3 menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.


(55)

Dilihat pada tabel Case Processing Summary diketahui jumlah data valid sebanyak 161, lalu pada tabel reliability statistics merupakan hasil uji reliabilitas. Pada uji reliabilitas didapat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,313 dengan jumlah item 2. Karena nilai cronbach’s alpha lebih besar daripada 0,153 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pada Interaction Quality adalah reliable.

Tabel 4.21 output uji reliabilitas Quality

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 160 99.4 Excludeda 1 .6 Total 161 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Tabel 4.22 output uji reliabilitas Quality

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items 1.000 2

Penjelasan dari output uji reliabilitas Y menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.

Dilihat pada tabel Case Processing Summary diketahui jumlah data valid sebanyak 161, lalu pada tabel reliability statistics merupakan hasil uji reliabilitas. Pada uji reliabilitas didapat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,310 dengan jumlah item 1. Karena nilai cronbach’s alpha lebih besar daripada 0,153 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pada Quality adalah reliable.

Untuk lebih jelasnya, hasil dari pengujian reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.23


(56)

Tabel 4.23 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Nilai Alpha Cronbach’s Keterangan

1 Usability Quality (X1) 0,573 > 0,153 Reliabel/konsisten

2 Information Quality (X2) 0,651 > 0,153 Reliabel/konsisten 3 Interaction Quality (X3) 0,313 > 0,153 Reliabel/konsisten

4 Quality (Y) 1,000 > 0,153 Reliabel/konsisten

4.6.4 Uji Normalitas

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji normalitas untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan regresi terdistribusi secara normal atau tidak.

Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode grafik, dari grafik tersebut dapat dilihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal P – P Plot of regression standardized residual. Output dari uji normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.3


(57)

Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar disekitar garis dan mengikuti arah garis diagonal, maka data terdistribusi dengan normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

4.6.5 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan antar variabel bebas (independen) dengan melihat nilai Tolerance dan VIF pada model regresi bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Hasil dari uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.22.

Tabel 4.24 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 2.247 .541 4.157 .000

X1 .015 .017 .065 .839 .403 .995 1.006 X2 -.013 .019 -.051 -.663 .508 .990 1.010 X3 .125 .039 .251 3.234 .001 .987 1.013 a. Dependent Variable: Y

Dari hasil uji multikolinieritas diatas, didapatkan bahwa nilai dari Tolerance dan VIF memenuhi syarat yaitu:

Tabel 4.25 Rangkuman Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF (Variant

Inflation Factor) Keterangan

X1 0,995 > 0,10 1,006 < 10,00 Tidak Terjadi Multikolinieritas X2 0,990 > 0,10 1,010 < 10,00 Tidak Terjadi

Multikolinieritas X3 0,987 > 0,10 1,013 < 10,00 Tidak Terjadi


(58)

Dari Tabel 4.25 diatas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari ketiga variabel independen lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10,jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas pada model regresi. Tujuan dari Multikolinearitas, untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas. Model regresi baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable bebas.

4.6.6 Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengalami

heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji koefisien korelasi Glejser Test. Metode uji Glejser Test yaitu meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen. Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 4.26.

Tabel 4.26 Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .031 .415 .074 .941

X1 -.011 .013 -.061 -.826 .410

X2 -.028 .015 -.141 -1.903 .590

X3 .153 .031 .365 4.935 .210

a. Dependent Variable: RES2

Dari hasil uji heteroskedastisitas Glejser Test yang telah dilakukan, didapatkan bahwa nilai signifikansi dari tiap variabel memenuhi syarat yaitu:


(59)

Variabel Nilai Signifikansi Keterangan

X1 0,410> 0,05 Tidak terjadi Heteroskedastisitas X2 0,590 > 0,05 Tidak terjadi

Heteroskedastisitas X3 0,210 > 0,05 Tidak terjadi

Heteroskedastisitas

Dari Tabel 4.27 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi variabel X1 sebesar 0,410 variabel X2 sebesar 0,590, dan variabel X3 sebesar 0,210. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah Heteroskedastisitas.

4.6.7 Uji Autokorelasi

Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi umumnya dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (Dw test). Output dari uji autokorelasi dengan menggunakan SPSS pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.28

Tabel 4.28 Output Uji Autokorelasi dengan DW test

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .264a .070 .052 .37005 2.093

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y

Uji Durbin-Watson yaitu dengan membandingkan nilai Durbin-Watson dari hasil regresi dengan nilai Durbin-Watson tabel. Prosedur pengujiannya sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

H0 : tidak terjadi autokorelasi


(60)

2. Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi menggunakan 0,05 3. Menentukan nilai d (Durbin-Watson)

Nilai Durbin-Watson yang didapat dari hasil regresi adalah 2,093 4. Menentukan nilai dL dan dU

Nilai dL dan dU dapat dilihat pada tabel Durbin-Watson pada signifikansi 0,05, n=161 dan k=3 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen). Di dapat dL = 1,717 dan dU = 1,767. Jadi dapat dihitung nilai 4-dU = 2,283 dan 4-dL = 2,233

5. Pengambilan keputusan

- dU < DW < 4-dU maka H0 diterima (tidak terjadi autokorelasi)

- DW < dL atau DW > 4-dL maka H0 ditolak (terjadi autokorelasi)

- dL < DW < dU atau 4-dU < DW < 4-dL maka tidak ada keputusan yang pasti.

6. Gambar grafik normal P-P Plot

1 2 3 2 1

dL dU 2,093 (DW) 4-dU 4-dL 1,71 1,76 2,28 2,23


(61)

Keterangan:

1 = Daerah H0 ditolak (ada autokorelasi)

2 = Daerah keragu-raguan (tidak ada keputusan yang pasti) 3 = Daerah H0 diterima (tidak ada autokorelasi)

7. Kesimpulan

Dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,093 terletak pada daerah dU < DW < 4-dU (1,76 < 2,093 < 2,28) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.

4.7.8 Uji Linearitas

Metode pengambilan keputusan untuk uji linearitas yaitu jika signifikansi pada Linearity > 0,05 maka hubungan antara dua variabel tidak linear, dan jika signifikansi pada Linearity < 0,05 maka hubungan antara dua variabel dinyatakan linear. Tujuan Uji Linearitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua variable mempunyai hubungan yang linear secara siginifikan atau tidak. Output dari uji linieritas dengan menggunakan SPSS pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.29

1. Variabel Quality * Variabel Usability

Tabel 4.29 Uji Linearitas Y * X1

ANOVA Table

Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Y * X1 Between Groups (Combined) 5.274 9 .586 4.962 .000

Linearity .151 1 .151 1.278 .000 Deviation

from Linearity

5.123 8 .640 5.423 . 260

Within Groups 17.832 151 .118


(62)

Pada Tabel 4.29 diatas dapat diketahui Signifikansi pada Linearity sebesar 0,260. Dikarenakan Signifikansi lebih dari 0,05 jadi hubungan antara variabel

Quality dengan variabel Usability dinyatakan linear.

2. Variabel Quality * Variabel Information Tabel 4.30 Uji Linearitas Y*X2

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig. Y * X2 Between Groups (Combined) 2.643 8 .330 2.454 .016

Linearity .014 1 .014 .104 .748 Deviation from

Linearity

2.629 7 .376 2.790 .623

Within Groups 20.463 152 .135

Total 23.106 160

Pada Tabel 4.28 diatas dapat diketahui Signifikansi pada Linearity sebesar 0,623. Dikarenakan Signifikansi lebih dari 0,05 jadi hubungan antara variabel

Quality dengan variabel Information dinyatakan linear.

3. Variabel Quality * Variabel Interaction

Tabel 4.31 Uji Linearitas Y * X3

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig. Y * X3 Between Groups (Combined) 5.832 3 1.944 17.670 .000

Linearity 1.454 1 1.454 13.218 .000 Deviation from

Linearity

4.378 2 2.189 19.896 .350

Within Groups 17.273 157 .110

Total 23.106 160

Pada tabel 4.31 diatas dapat diketahui Signifikansi pada Linearity sebesar 0,350. Dikarenakan Signifikansi lebih dari 0,05 jadi hubungan antara variabel


(1)

Taraf signifikansi menggunakan 0,05 b. Menentukan t hitung dan t tabel

t hitung adalah 3,241 (pada tabel 4.31). t tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n–k-1 atau 161-3-1 = 157 (k adalah jumlah variabel independen). Di dapat t tabel sebesar 1,975.

c. Pengambilan keputusan

t hitung ≤ t tabel atau –t hitung ≥ -t tabel jadi H0 diterima

t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel jadi H0 ditolak

d. Kesimpulan

Dapat diketahui bahwa t hitung (3,241) > t tabel (1,975) jadi H0

ditolak, kesimpulannya yaitu Usability Quality berpengaruh terhadap Website Quality.

2. Pengujian b2 (Information Quality)

a. Menentukan taraf signifikansi Taraf signifikansi menggunakan 0,05 b. Menentukan t hitung dan t tabel

t hitung adalah 2,644 (pada tabel 4.31). t tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1 atau 161-3-1 = 157 (k adalah jumlah variabel independen). Di dapat t tabel sebesar 1,975

c. Pengambilan keputusan

t hitung ≤ t tabel atau –t hitung ≥ -t tabel jadi H0 diterima


(2)

61

d. Kesimpulan

Dapat diketahui bahwa t hitung (2,644) > t tabel (1,971) jadi H0

ditolak, kesimpulannya yaitu Information Quality berpengaruh terhadap Quality.

3. Pengujian b3 (Interaction Quality)

a. Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi menggunakan 0,05 b. Menentukan t hitung dan t tabel

t hitung adalah 2,854 (pada tabel 4.31). t tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1 atau 161-3-1 = 157 (k adalah jumlah variabel independen). Di dapat t tabel sebesar 1,975.

c. Pengambilan keputusan

t hitung ≤ t tabel atau –t hitung ≥ -t tabel jadi H0 diterima

t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel jadi H0 ditolak

d. Kesimpulan

Dapat diketahui bahwa t hitung (2,854) > t tabel (1,971) jadi H0

ditolak, kesimpulannya yaitu Interaction Quality berpengaruh terhadap Website Quality.

4.7.1 Pengaruh Usability Quality Terhadap Quality

Berdasarkan tabel 4.31 Usability Quality dengan nilai koefisien sebesar 0,062 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Quality. Hal ini terbukti dari nilai thitung = 3,241 yang lebih besar dari ttabel = 1,975 atau nilai sig = 0,003 yang


(3)

adanya pengaruh Usability Quality terhadap Quality pada website BKN KanReg II.

4.7.2 Pengaruh Information Quality Terhadap Quality

Berdasarkan tabel 4.31 Information Quality dengan nilai koefisien sebesar 0,071 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Quality. Hal ini terbukti dari nilai thitung = 2,644 yang lebih besar dari ttabel = 1,975 atau nilai sig = 0,001 yang

lebih kecil dari α = 0,05, dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh Information Quality terhadap Quality pada website BKN KanReg II.

4.7.2 Pengaruh Interaction Quality Terhadap Quality

Berdasarkan tabel 4.31 Interaction Quality dengan nilai koefisien sebesar 0,126 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Quality. Hal ini terbukti dari nilai thitung = 2,854 yang lebih besar dari ttabel = 1,975 atau nilai sig = 0,001 yang

lebih kecil dari α = 0,05, dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh Interaction Quality terhadap Quality pada website BKN KanReg II.

Gambar 4.4 Hasil Hipotesis Usability

Quality

Informatio n Quality

Interaction Quality

Website Quality H1 = 3,241

H3 = 2,854 H2 = 2,544


(4)

63

Dari hasil uji regresi linear berganda dihasilkan nilai variabel Usability Quality lebih besar dibandingkan variabel Information Quality dan variabel Interaction Quality, dengan begitu Usability Quality memiliki pengaruh yang lebih besar, yang dapat dilihat dari nilai t hitung variabel Usability Quality sebesar 3,241 dibandingkan nilai t hitung variabel Information Quality sebesar 2,544 dan variabel Interaction Quality sebesar 2,854.


(5)

64

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

a. Kualitas kegunaan (usability) lebih berpengaruh terhadap kualitas website Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional II, dikarenakan hasil thitung pada

variabel kualitas kegunaan sebesar 3,241 di bandingkan dengan nilai thitung

pada variabel kualitas informasi (information) sebesar 2,644 dan nilai thitung

pada variabel kualitas interaksi (interaction) sebesar 2,854.

b. Badan Kepegawaian Negara Kantor Reginal II lebih meningkatkan kualitas kegunaan (usability) agar dapat memperoleh kualitas website yang lebih baik.

5.2 Saran

Saran dari penelitian ini untuk penelitian yang selanjutnya sebaiknya menambahkan jumlah data dengan menggunakan 4 badan pemerintahan atau lebih, agar diperoleh hasil penelitian yang lebih maksimal. Dengan demikian hasil penelitian berikutnya akan lebih baik.


(6)

65

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Puspitasari, A. N. 2013. Pengaruh Kualitas Website Terhadap Nilai yang Dipersepsikan, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan pada Online Shop: Studi pada Pelanggan Toko Sepatu Wanita www. iwearup. com. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 5, No.2.

Sanjaya, Imam. 2012. Pengukuran Kualitas Layanan Website Kementerian Kominfo Dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0. Jurnal Penelitian IPTEK KOM 14(1): 114

Barnes, S.J. dan R. Vidgen. 2002. An Integrative Approach to the Assessment of E-Commerce Quality. Journal of Industrial Management and Data Systems; 2002

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta

Rostina. 2010. Statistika Penelitian Pendidikan. Garut : STKIP Garut Press Sugiyono.2011.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & R&D. Alfabeta. Sugiyono.2007.Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, & R&D.

Alfabeta.

Gujarati, Damodar Terjemahan Sumarno Zain., (1988), Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta.

Sudarmanto. 2013. Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS Statistics 19, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (edisi kelima). Semarang : Universitas Diponegoro.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA

Miftah, Nasution ; Mudjahidin.2013.Analisis Kualitas Layanan WebsiteKantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) Surabaya I dengan Metode