Dalam sehari, beliau memerlukan biaya untuk membeli beras dan lauk pauk sekitar Rp. 15.000,00. Sehingga per bulan beliau memerlukan uang Rp. 450.000,00.
1.2.2.2 Kesehatan
Dalam hal pengeluaran untuk kesehatan, Ibu Ketut Candrawati sangat memerlukan biaya apabila beliau sakit. Hal itu karena beliau hanya tinggal sendiri
dan dapat dikatakan terlantar, sehingga apabila beliau sakit tidak ada yang mengurus. Ibu Ketut Candrawati memiliki penyakit rematik dan tangan kanan beliau pernah
sakit karena terjatuh di ladang. Hingga sekarang, tangan beliau masih sakit dan membuat beliau tidak mampu melakukan pekerjaan berat. Dahulu ketika beliau masih
mampu bekerja, beliau sering membeli obat penghilang rematik senilai Rp. 100.000,00dan dipakai dalam 1 bulan. Namun karena sekarang beliau sudah tidak
memiliki cukup uang, maka beliau sudah tidak membeli obat tersebut.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh Ibu Ketut Candrawati dimana masalah-masalah tersebut akan dikelompokkan. Sehingga akan diperoleh
permasalahan utama yang nantinya menjadi masalah prioritas dan akan dicarikan solusi permasalahnnya
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan
kunjungan ke rumah Ibu Ketut Candrawati sebagai keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan keluarga
dampingan, yaitu kurangnya perhatian anak dan menantu terhadap Ibu Ketut Candrawati. Sehingga membuat beliau terlihat tidak terawat dan kurang perhatian.
Dalam hal kesehatan dan kebersihan, fasilitas Mandi Cuci Kakus MCK yang dimiliki Ibu Ketut Candrawati sangat kurang memadai, karena apabila beliau akan melaksanakan aktivitas
MCK, beliau harus pergi ke sungai kecil yang ada di dekat pondoknya. Untuk masalah kesehatan, beliau mengidap penyakit rematik dan sakit di tangan kanan. Kehidupan Ibu Ketut
Candrawati yang begitu sulit dan terlantar, membuat beliau sempat berkeinginan untuk tinggal di panti jompo.
Kondisi ruang tidur dan dapur Ibu Ketut Candrawati terlihat kumuh, nyaman dan tidak layak. Di ruang tidur, terlihat barang-barang beliau tidak tertata dan kotor, sprei dan kasur
terlihat sangat kotor dan berbau. Sedangkan kondisi dapur juga kurang tertata dan sangat kotor sehingga sangat tidak layak untuk tempat makanan.
Untuk aktivitas MCK dan mandi, beliau harus pergi ke sungai kecil yang terdapat di dekat pondok yang beliau tempati. Sumber air yang beliau gunakan tidak berasal dari PAM karena
beliau tidak mampu membayar biaya air. Sehingga beliau menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Air sungai yang terdapat di sekitar pondok, beliau alirkan menggunakan
pipa kecil ke beberapa ember untuk penampungan. Setelah air ditampung, selanjutnya air tersebut akan meresap ke dalam kendi kecil yang digunakan untuk penyaringan air, sehingga