Sistem Informasi Pembelian Dan Penjualan Divisi Hanndakom Pada PT. Pindad (Persero) Bandung

(1)

(2)

Diajukan untuk memen Informasi Je

PROG FAKULT UNIV

Skripsi

enuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Oleh : FINNA SILFIANA

1.05.08.242

GRAM STUDI SISTEM INFORMASI LTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

VERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

2012


(3)

(4)

iii

Divisi HANDAKKOM adalah salah satu divisi yang terdapat pada perusahaan PT. PINDAD (Persero) Bandung. Divisi ini mempunyai kegiatan dalam penjualan dan pembelian bahan peledak yang ditujukan untuk komersil. Dalam pengolahan datanya, divisi ini masih dilakukan secara manual. Hal ini dapat memperlambat dalam pengolahan data sehingga. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem informasi pembelian dan penjualan berbasis dekstop, mengetahui implementasi sistem, dan mengetahui analisis dan pengujian program pada Divisi HANDAKKOM.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode pendekatan terstruktur yaitu dengan alat bantu flowmap, data flow diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD). Sedangkan untuk metode pengembangan sistem dilakukan dengan metode prototype. Adapun perangkat lunak pendukung dalam pembuatan sistem ini yaitu NetBeans 6.7 sebagai alat bantu dalam pembuatan interface, iReport 3.7.5 untuk pembuatan laporan dan AppServer yang digunakan untuk pembuatan database.

Berdasarkan penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem Informasi Pembelian dan Penjualan yang dirancang dapat menyimpan data dengan baik, dapat melakukan update stock material secara otomatis, dan dapat membuat laporan pembelian dan penjualan secara cepat. Implementasi sistem informasi meliputi implementasi perangkat lunak, perangkat keras, basis data dan antarmuka program yang dihasilkan. Aplikasi yang telah dibuat diuji dengan metode pengujian blackbox.


(5)

iv ABSTRACK

“Information Systems Selling and Purchasing HANDAKKOM Division in PT PINDAD (Persero) Bandung”

HANDAKKOM Division is one of the divisions contained in the company of PT. PINDAD (Persero) Bandung. This Division has activities in the sale and purchase of explosives intended for commercial use. In data processing, this division is still done manually. This can slow down the processing of data so. The purpose of this study was to design an information system based on the purchase and sale of desktop, knowing the system implementation, and find out the analysis and testing program in the Division HANDAKKOM.

The study design used in this study is a descriptive study, data collection techniques used include primary and secondary data. The research method used in this design is a method that is a structured approach with tools flowmap, data flow diagram (DFD) and Entity Relationship Diagram (ERD). As for the method performed by the method of development of prototype systems. The software support in making this system is Netbeans 6.7 as an aid in making the interface, iReport 3.7.5 for preparing reports and AppServer is used for database creation.

Based on this study, it can be concluded that the Purchase and Sale information system designed to store data properly, can automatically update stock material, and may make purchases and sales reports quickly. Implementation of information systems implementation includes software, hardware, databases and interfaces generated program. Applications have been made were tested with blackbox testing methods.


(6)

v

Alhamdulillahi rabbil a’lamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, dalam upaya memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia.

Selama masa penelitian hingga selesainya skripsi ini penulis banyak mendapatkan arahan, dorongan, dukungan serta bantuan dari berbagai pihak sehingga berbagai hambatan yang penulis temui dari awal hingga akhir penulisan dapat diatasi. Untuk itu penulis haturkan terima kasih kepada :

1. Yth. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku rektor UNIKOM

2. Yth Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc selaku dekan fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Yth. Bapak H. Dadang Munandar, SE, M.Si selaku ketua jurusan Sistem Informasi.

4. Yth. Ibu Sintya Sukarta, ST., MT. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan kontribusi yang sangat besar untuk meluangkan waktunya dalam membimbing dengan penuh kesabaran dan memberi arahan, saran serta berbagai ilmu dan nasehat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Kedua orang tua penulis, ayahanda bapak Adjat Sudradjat S.IP dan ibunda tercinta ibu Lela, yang senantiasa memberikan dukungan dan doa sehingga


(7)

vi

penulis mampu menghadapi segala hambatan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

6. Bapak Heru dan Bapak Sukma selaku staff HANDAKKOM PT. PNDAD (Persero) Bandung terima kasih banyak atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

7. Untuk kedua saudara penulis yang sangat penulis sayangi, teteh Fenni Nurfitriani S.M.B dan adik Fahmi Ramadhan.

8. Kepada sahabat-sahabat penulis yang tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

9. Seluruh pihak dengan tidak mengurangi rasa hormat tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

Semoga segala bentuk bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT dan dijadikan amal ibadah.

Akhir kata, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas keterbatasan dan kekurangan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi almamater tercinta.

Bandung, Juni 2012


(8)

vii

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4.Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 5

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6

1.5.Batasan Masalah ... 6


(9)

viii

BAB II. LANDASAN TEORI ... 8

2.1. Pengertian Sistem ... 8

2.1.1. Elemen Sistem ... 8

2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 9

2.2. Pengertian Informasi ... 10

2.2.1. Kualitas Informasi ... 10

2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 11

2.3.1. Kemampuan Sistem Informasi ... 12

2.3.2. Aktivitas Sistem Informasi ... 13

2.3.3. Komponen Sistem Informasi ... 14

2.3.4. Klasifikasi Sistem Informasi ... 14

2.3.5. Sistem Informasi Menurut Level Organisasi ... 15

2.3.6. Sistem Informasi Fungsional ... 15

2.3.7. Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan yang Tersedia 16 2.4. Pengertian Pembelian ... 17

2.5. Pengertian Persediaan ... 17

2.5.1. Bentuk Persediaan ... 17

2.5.2. Jenis Persediaan ... 18

2.5.3. Kegunaan Persediaan ... 19

2.5.4. Faktor-faktor Penentu Atas Persediaan ... 20

2.5.5. Siklus Persediaan Barang ... 21

2.6. Pengertian Penjualan ... 22


(10)

ix

2.7.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 23

2.7.3. Topologi Jaringan ... 25

2.8. Perangkat Lunak Pendukung ... 27

2.8.1. NetBeans ... 28

2.8.2. MySQL ... 28

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 29

3.1. Objek Penelitian ... 29

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 29

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 31

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 31

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 33

3.2. Metode Penelitian ... 39

3.2.1. Desain Penelitian ... 39

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39

3.2.2.1 Jenis Data ... 40

3.2.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 40

3.2.2.2.1. Sumber Data Primer ... 40

3.2.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 41

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 41


(11)

x

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 41

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 43

3.2.4. Pengujian Software ... 45

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 47

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan ... 47

4.1.1. Analisis Dokumen ... 47

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 55

4.1.2.1. Flow Map ... 58

4.1.2.2. Diagram Konteks ... 65

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 65

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 70

4.2. Perancangan Sistem ... 71

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 71

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 71

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 72

4.2.3.1. Prosedur dan Flow Map yang Diusulkan ... 72

4.2.3.1.1. Prosedur yang Diusulkan ... 72

4.2.3.1.2. Flow Map ... 73

4.2.3.2. Diagram Konteks ... 77

4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 78

4.2.3.4. Kamus Data ... 81


(12)

xi

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 97

4.2.4.4. Struktur File ... 98

4.2.4.5. Kodifikasi ... 103

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 106

4.2.5.1. Struktur Menu ... 106

4.2.5.2. Perancangan Input ... 106

4.2.5.3. Perancangan Output ... 114

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 117

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 119

5.1. Implementasi ... 119

5.1.1. Batasan Implementasi ... 119

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 119

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 120

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintak SQL) ... 120

5.1.5. Implemtasi Antar Muka ... 124

5.1.5.1. Implementasi Sub Menu File ... 125

5.1.5.2. Implementasi Sub Menu Gudang ... 125

5.1.5.3. Implementasi Sub Menu Penjualan ... 125

5.1.5.4. Implementasi Sub Menu Pencarian ... 126


(13)

xii

5.1.5.6. Implemtasi Sub Menu Admin ... 127

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 127

5.1.7. Penggunaan Program ... 132

5.2. Pengujian ... 137

5.2.1. Rencana Pengujian ... 137

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 138

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 142

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 143

6.1. Kesimpulan ... 143

6.2. Saran ... 144

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

xiii

Gambar 2.1 Siklus pembelian dan penggunaan bahan pada perusahaan ... 21

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. PINDAD (Persero) Bandung ... 32

Gambar 3.2 Pendekatan Prototipe ... 43

Gambar 4.1 Flow Map pembelian yang sedang berjalan ... 59

Gambar 4.2 Flow Map pembelian yang sedang berjalan (lanjutan) ... 60

Gambar 4.3 Flow Map penjualan yang sedang berjalan ... 62

Gambar 4.4 Flow Map penjualan yang sedang berjalan (lanjutan) ... 63

Gambar 4.5 Diagram Konteks yang sedang berjalan ... 65

Gambar 4.6 DFD Level 0 yang sedang berjalan ... 66

Gambar 4.7 DFD Level 1 proses 1 Pembelian material berjalan ... 68

Gambar 4.8 DFD Level 1 proses 2 penjualan material berjalan ... 69

Gambar 4.9 Flowmap pembelian material yang diusulkan ... 74

Gambar 4.10 Flowmap penjualan material yang diusulkan ... 76

Gambar 4.11 Diagram Konteks yang diusulkan ... 77

Gambar 4.12 DFD Level 0 yang diusulkan ... 78

Gambar 4.13 DFD Level 1 proses 1 diusulkan ... 79

Gambar 4.14 Level 1 proses 2 diusulkan ... 80

Gambar 4.15 Relasi tabel ... 97

Gambar 4.16 Entity Relational Diagram ... 98

Gambar 4.17 Kode material ... 103


(15)

xiv

Gambar 4.19 Kode konsumen ... 104

Gambar 4.20 Kode SPK/SJAN ... 104

Gambar 4.21 Kode PPM/J ... 105

Gambar 4.22 Kode PPJ ... 105

Gambar 4.23 Kode LHP ... 105

Gambar 4.24 Struktur menu ... 106

Gambar 4.25 Rancangan Login ... 107

Gambar 4.26 Rancangan Input Admin ... 108

Gambar 4.27 Rancangan Input Material ... 109

Gambar 4.28 Rancangan Input Supplier ... 110

Gambar 4.29 Rancangan Input Konsumen ... 111

Gambar 4.30 Rancangan Input Lihat Data ... 111

Gambar 4.31 Rancangan input pemesanan material ... 112

Gambar 4.32 Rancangan input pembelian material ... 113

Gambar 4.33 Rancangan input penjualan material ... 113

Gambar 4.34 Desain daftar admin ... 114

Gambar 4.35 Desain daftar barang ... 114

Gambar 4.36 Desain daftar pelanggan ... 115

Gambar 4.37 Desain daftar supplier ... 115

Gambar 4.38 Desain laporan pembelian ... 116

Gambar 4.39 Desain laporan penjualan ... 116

Gambar 4.40 Desain rekap pembelian ... 117


(16)

xv

Gambar 5.2 License Agreement ... 128

Gambar 5.3 Lokasi instal ... 128

Gambar 5.4 Memilih komponen ... 128

Gambar 5.5 Apache HTTP Server Information ... 129

Gambar 5.6 MySQL Server Configuration ... 129

Gambar 5.7 setup wizard selesai ... 129

Gambar 5.8 Ikon setup ... 130

Gambar 5.9 Pilihan bahasa ... 130

Gambar 5.10 setup wizard ... 130

Gambar 5.11 Customer Information ... 131

Gambar 5.12 Folder instalasi ... 131

Gambar 5.13 Ready to Install ... 131

Gambar 5.14 Proses instalasi ... 132

Gambar 5.15 Akhir Instalasi ... 132

Gambar 5.16 Form Login ... 133

Gambar 5.17 Form Login username atau password salah ... 133

Gambar 5.18 Form menu utama ... 134

Gambar 5.19 Form input material ... 134

Gambar 5.20 Form input supplier ... 135

Gambar 5.21 Form input data transaksi pembelian ... 135


(17)

xvi

Gambar 5.23 Form input data pelanggan ... 136 Gambar 5.24 Form input data penjualan ... 137


(18)

xvii

Tabel 1.1 Data Material pada Divisi Handakkom ... 2

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian ... 7

Tabel 4.1 Evaluasi sistem yang berjalan ... 70

Tabel 4.2 Struktur data PPM/J ... 81

Tabel 4.3 Struktur data LReP ... 82

Tabel 4.4 Struktur data supplier ... 82

Tabel 4.5 struktur data SPPH ... 83

Tabel 4.6 Struktur data SPH ... 83

Tabel 4.7 Struktur data SPK/SJAN ... 83

Tabel 4.8 Struktur data LRP ... 84

Tabel 4.9 Struktur data PB ... 84

Tabel 4.10 Struktur data BMM ... 85

Tabel 4.11 Struktur data LHP ... 86

Tabel 4.12 Struktur data BAPM ... 86

Tabel 4.13 Struktur data konsumen ... 87

Tabel 4.14 Struktur data PO/SJAN ... 87

Tabel 4.15 Struktur data surat tagihan uang muka ... 88

Tabel 4.16 Struktur data SP3 valid ... 88

Tabel 4.17 Struktur data PPJ ... 89

Tabel 4.18 Struktur data material ... 89


(19)

xviii

Tabel 4.20 Struktur data SPB ... 90

Tabel 4.21 Struktur data MJH ... 91

Tabel 4.22 Struktur data MFT ... 91

Tabel 4.23 Struktur file tabel material ... 98

Tabel 4.24 Struktur file tabel supplier ... 99

Tabel 4.25 Struktur file tabel konsumen ... 99

Tabel 4.26 Struktur file tabel transaksi_pemesanan ... 100

Tabel 4.27 Struktur file tabel detail_pemesanan ... 100

Tabel 4.28 Struktur file tabel transaksi_pembelian ... 101

Tabel 4.29 Struktur file tabel detail_pembelian ... 101

Tabel 4.30 Struktur file tabel transaksi_penjualan ... 102

Tabel 4.31 Struktur file tabel detail_jual ... 102

Tabel 4.32 Struktur file tabel pemeriksaan ... 103

Tabel 4.33 Struktur file tabel detail_pemeriksaan ... 103

Tabel 5.1 Implementasi Struktur Menu ... 124

Tabel 5.2 Implementasi sub menu file ... 125

Tabel 5.3 Implementasi sub menu gudang ... 125

Tabel 5.4 Implementasi sub menu penjualan ... 126

Tabel 5.5 Implementasi sub menu pencarian ... 126

Tabel 5.6 Implementasi sub menu laporan ... 126

Tabel 5.7 Implementasi sub menu admin ... 127

Tabel 5.8 Rencana Pengujian ... 137


(20)

xix 1. Daftar Simbol Flowmap

Simbol Nama Simbol Keterangan

Dokumen

Menunjukkan dokumen input atau output untuk proses manual atau komputer

Proses

Kegiatan proses yang dilakukan dengan komputerisasi

Keputusan

Menunjukkan adanya seleksi dalam pengambilan keputusan

Input manual

Kegiatan menginput data secara manual

Database

Tempat penyimpanan data berbasis database

Proses Manual

Kegiatan proses yang dilakukan dengan manual

Arsip

Menunjukkan dokumen yang disimpan atau diarsipkan

Garis alir

Menunjukkan alir data dari atau ke proses


(21)

xx

2. Daftar Simbol DFD (Data Flow Diagram)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Entitas

Menunjukkan bagian luar dari sistem yang mempunyai hubungan dengan sistem

Proses

Menunjukkan proses data/informasi yang terjadi di dalam sistem

File

Media penyimpanan data yang ada pada sistem

Alir data

Menunjukka aliran data yang terjadi

3. Daftar Simbol ERD (Entity Relationship Diagram)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Entitas

Menunjukkan bagian luar dari sistem yang mempunyai hubungan dengan sistem

Keputusan

Menunjukkan yang digunakan untuk suatu penyeleksian kondisi di dalam program

Alir data

Menunjukkan penghubung antara entitas dan keputusan


(22)

1 1.1.Latar Belakang Penelitian

Seiring semakin ketatnya persaingan bisnis yang terjadi sekarang ini, kecepatan dalam memperoleh dan mengolah data dan informasi menjadi hal yang penting bagi perusahaan. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang pesat, perusahaan dapat memperoleh informasi yang diperlukan dengan cepat. Selain itu, dengan adanya teknologi komputer pengolahan data dapat dilakukan secara terkomputerisasi. Hal ini dapat membantu pegawai dalam mempercepat kerja mereka dalam mengerjakan tugas.

Perkembangan sistem informasi dapat membantu perusahaan memperoleh data secara cepat dan akurat. Dengan adanya sistem informasi dapat dengan jelas terlihat bagaimana alur data, sehingga bisa menciptakan aliran data yang dapat mambantu mempercepat proses kerja yang terjadi dalam suatu perusahaan, dan didukung oleh sistem komputerisasi dalam pengolahan data.

Dalam suatu perusahaan dagang tidak lepas dari kegiatan pembelian, persediaan dan penjualan barang. Kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus. Di dalam kegiatan baik itu pembelian, persedian, maupun penjualan terdapat banyak aliran data yang apabila tidak dikelola dengan baik akan sangat merugikan perusahaan. Sebagian perusahaan dagang masih ada yang mengerjakan pengolahan data secara manual. Namun, adapula perusahaan yang sudah terkomputerisasi sehingga mudah dalam pengolahan data perusahaan.


(23)

2

PT. PINDAD (PERSERO) Bandung merupakan sebuah perseroan yang bergerak dibidang produksi senjata api terbesar di Bandung. PT. PINDAD mempunyai sarana dan prasarana yang memadai dan juga karyawan yang terampil sehingga dapat mempertahan posisinya sebagai perusahaan produksi senjata api. PT. PINDAD mempunyai beberapa divisi, salah satunya divisi HANDAKKOM (Bahan Peledak Komersial). Divisi ini mempunyai fungsi untuk menjual berbagai jenis bahan peledak untuk kebutuhan komersil, yaitu untuk pertambangan.

Pada divisi HANDAKKOM ini mempunyai gudang persedian bahan peledak dan bahan peladak itu sendiri. Berikut merupakan data material yang terdapat pada Divisi HANDAKKOM :

Tabel 1.1Data material pada Divisi HANDAKKOM

Nama Kategori Nama Material Ukuran

Bahan Minyak & Pelumas

Minyak Pelumas Ms Jahit Kecil Oli Pendingin Mesin Jahit

Solar Industri

Stempet Borgart Tub Mesiu & Peledak Amonium Nitrate NH4 NO3

Booster Renex

Trunk Line/Nonel TLD 9M, 17 MS Dinamit / Explogel

Detonator Listrik Detonator Nonel Geopentoseis

Plastik, cat, resin dll Cat Kuning Merk. Seiv Cat Nipe Warna Biru Muda Nipe 2000 Cat Nippe Warna Silver Nippe 2000 Cat Seiv Dop Putih Merk.Seiv Cat Pilox

Cat Silver

Dempul Kayu Cap Kuning Textil, kayu, kertas dll Binder Clip Besar 1 ¼” X 32 MM

Binder Clips 1 ¼” (32MM) W Binder Clips Besar 1 5/8” (41MM) W


(24)

Nama Kategori Nama Material Ukuran Perkakas Accessories Ms. CRD PCR. 200

Allumunium Tape UKR.L.50 Baud+Mur+Ring M. 12X50 MM Baud, mur, ring M. 16X60 Baud Baja CS8.8 M.16X70 MM Baud Baja Din. 933 8.8 M.16X90 MM Pada sistem yang sedang berjalan saat ini, pengolahan data supplier dan data pembelian barang ke supplier masih dilakukan secara manual. Hal ini menghambat kerja bagian gudang dan keuangan dalam melakukan rekap data dan juga pembuatan laporan keuangan, karena kadang terjadi ketidak cocokan data antara bagian gudang dan bagian akuntasi. Selain itu, pada bagian pemasaran di divisi HANDAKKOM ini belum terkomputerisasi. Hal ini membuat pekerjaan pada bagian pemasaran yang bertugas untuk menjual barang menjadi lambat dalam hal administrasi penjualan. Selain itu sering terjadinya ketidakcocokan data antara pemasaran dan akuntasi. Bagian akuntansi yang bertugas untuk membuat surat penagihan untuk konsumen sering mengalami kesalahan jumlah tagihan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi pembelian dan penjualan barang. Oleh karena itu penulis membuat penelitian skripsi dengan judul “Sistem Informasi Pembelian & Penjualan Divisi HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO) Bandung”.

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Adapun identifikasi masalah dan rumusan masalah dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :


(25)

4

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang ada, maka dapat diidentifikasikan masalah yang dihadapi Divisi HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO), yaitu :

1. Pencatatan data supplier dan data pembelian material masih dilakukan secara manual.

2. Sulitnya pembuatan laporan mengenai supplier dan transaksi pembelian. 3. Administrasi penjualan masih dilakukan secara manual

4. Masih terdapat perbedaan data antara bagian pemasaran dengan bagian akuntansi.

5. Terjadinya kesalahan jumlah tagihan dalam surat penagihan terhadap konsumen.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pembelian dan penjualan yang sedang berjalan di Divisi HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO).

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pembelian dan penjualan di Divisi HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO).

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pembelian dan penjualan di Divisi HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO).

4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi pembelian dan penjualan di Divisi HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO).


(26)

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini yaitu, membangun aplikasi pembelian dan penjualan di Divisi HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO) Bandung agar bisa membantu dalam mempercepat dan mempermudah para karyawan dalam pekerjaannya.

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pembelian dan penjualan yang sedang berjalan di Divisi HANDAKKOM PT. PINDAD (PERSERO) Bandung. 2. Untuk merancang sistem informasi keluar masuk di Divisi HANDAKKOM

pada PT. PINDAD (PERSERO) Bandung.

3. Untuk menguji program sistem informasi pembelian dan penjualan di Divisi HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO) Bandung.

4. Untuk mengimplementasi sistem informasi pembelian dan penjualan di Divisi HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO) Bandung.

1.4.Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat berguna baik itu untuk praktis maupun akademis.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam menangani masalah yang terjadi dalam sistem informasi pembelian dan penjualan di perusahaan.


(27)

6

1.4.2. Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi keilmuan khususnya Sistem Informasi, sehingga bisa lebih memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah ada. Sedangkan untuk peneliti lain diharapkan bisa memberikan sumbangan ilmu atau pemikiran dan juga referensi.

1.5.Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang terjadi dalam perusahaan hanya meliputi :

1. Perancangan sistem informasi hanya untuk Divisi HANDAKKOM

2. Perancangan yang dibuat yaitu hanya berupa pencatatan data supplier, pencatatan pembelian barang, pencatatan penjualan material, pembuatan kwitansi penjualan dan pembuatan kwitansi penagihan.

3. Pelanggan dari Divisi Handakkom yaitu perusahaan bukan perorangan. 4. Perancangan penjualan yang dilakukan oleh Divisi HANDAKKOM hanya

berupa penjualan material.

5. Tidak membahas tentang retur pembelian dan penjualan material.

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Divisi HANDAKKOM pada PT PINDAD (PERSERO) yang beralamat Jalan Gatot Subroto no. 517 Bandung. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu dimulai bulan Februari 2012 sampai dengan bulan


(28)

Juni 2012 dengan perincian tahapan-tahapan penelitian seperti pada tabel pada berikut ini.

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

Kegiatan Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengumpulan

Data

Perancangan Pembuatan Program Evaluasi Prototipe Pengujian Sistem Evaluasi Sistem


(29)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Menurut Andi Kristanto (2008 : 1), sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.1.1. Elemen Sistem

Menurut Andi Kristanto (2008 : 3), elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi :

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi 2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem.

3. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut.


(30)

4. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

6. Output

Hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolahan data dan merupakan tujuan akhir sistem.

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Andi Kristanto (2008 : 5), dari barbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu :

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia.


(31)

10

b. Sistem alamiah dan sistem buatan

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.

c. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar.

2.2. Pengertian Informasi

Menurut Andi Kristanto (2008 : 7), informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Sumber informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.

2.2.1. Kualitas Informasi

Menurut Andi Kristanto (2008 : 11), kualitas informasi tergantung pada beberapa hal yaitu :

1. Akurat

Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.


(32)

2. Tepat Waktu

Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab kalau informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi.

3. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi ini akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahaan suatu permasalahan. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang berbeda.

4. Ekonomis, efisien dan dapat dipercaya

Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir niali efektivitasnya.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Andi Kristanto (2008 : 12), sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut.

Selain itu sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut : Andi Kristanto (2008 : 12)

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.


(33)

12

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi menurut Zulkifli Amsyah (2005 : 4), yaitu

Suatu rangkaian informasi yang di dalamnya terdapat bagian-bagian yang berhubungan dan saling berketergantungan satu sama lain, mulai dari bagian yang besar kebagian yang lebih kecil, yaitu dari sub, subbsub, subsubsub, dan seterusnya sampai yang terkecil.

Selanjutnya Laudon (2007 : 15) menyatakan bahwa

Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.

Selain itu, sistem informasi menurut Abdul Kadir (2003 : 10) mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

2.3.1. Kemampuan Sistem Informasi

Kemampuan sistem informasi menurut Abdul Kadir (2003 : 5) yaitu :

1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan tinggi.


(34)

2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat dan cepat.

3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses.

4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat dan murah.

5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi.

6. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia

7. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-tugas yang dilakukan secara manual.

8. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan

9. Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual. 2.3.2. Aktivitas Sistem Informasi

Suatu sistem informasi mempunyai aktivitas yang dilakukan. Menurut Laudon (2007 : 16), sistem informasi mempunyai tiga aktivitas, yaitu :

1. Input, merekam atau mengumpulkan data mentah dari dalam maupun luar organisasi.

2. Pemrosesan, mengubah data input mentah menjadi bentuk yang berarti 3. Output, mengirimkan informasi yang telah diproses ke orang-orang yang

akan menggunakan atau kepada aktivitas yang akan menggunakan informasi tersebut.


(35)

14

2.3.3. Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi menurut Abdul Kadir (2003 : 70), antara lain : 1. Perangkat keras (hardware) : mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer

dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem penghubung yang

memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai

2.3.4. Klasifikasi Sistem Informasi

Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Klasisfikasi yang umum digunakan menurut Abdul Kadir (2003 : 94) antara lain didasarkan pada : 1. Level organisasi,

2. Area fungsional,

3. Dukungan yang diberikan, dan 4. Arsitektur sistem informasi.


(36)

2.3.5. Sistem Informasi Menurut Level Organisasi

Menurut Abdul Kadir (2003 : 90), berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan manjadi :

1. Sistem informasi departemen (departmental information system)

Sistem informasi departemen adalah sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen.

2. Sistem informasi perusahan (enterprise information system)

Sistem informasi perusahaan merupakan sistem informasi yang tidak terletak pada masing-masing departemen, melainkan berupa sebuah sistem terpadu yang dapat dipakai oleh sejumlah departemen secara bersama-sama.

3. Sistem informasi antarorganisasi (interorganizational information system) Sistem informasi antarorganisasi merupakan jenis sistem informasi yang menghubungkan dua organisasi atau lebih.

2.3.6. Sistem Infomasi Fungsional

Sistem informasi fungsional menurut Abdul Kadir (2003 : 96) adalah sistem informasi yang ditujan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan. Abdul Kadir (2003 : 96) menyebutkan beberapa sistem informasi fungsional yang umum yaitu :

a. Sistem informasi akuntansi (accounting information system)

Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen/bagian Akuntansi). Sistem ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan di dalam perusahaan


(37)

16

b. Sistem informasi keuangan (finance information system)

Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan (departemen/bagian Keuangan) yang menyagkut keuangan perusahaan. c. Sistem informasi manufaktur (manufacturing/production information system)

Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan (baik dalam hal perencanaan maupun pengendalian) dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.

d. Sistem informasi pemasaran (marketing information system atau MKIS) Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran.

e. Sistem informasi SDM (human resources information system atau HRIS) Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia.

2.3.7. Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan yang Tersedia

Menurut Abdul Kadir (2003 : 108), berdasarkan dukungan yang diberikan kepada pemakai, sistem informasi yang digunakan pada semua area fungsional dalam organisasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Sistem Pemrosesan Transaksi

b. Sistem Informasi Manajemen

c. Sistem Otomasi Perkantoran

d. Sistem Pendukung Keputusan


(38)

f. Sistem Pendukung Kelompok

g. Sistem Pendukung Cerdas

2.4. Pengertian Pembelian

Menururt Sulistyo Heripracoyo (2009 : B-93), pembelian adalah kegiatan pemilihan sumber, pemesanan dan perolehan barang dan jasa sebagai salah satu aktivitas utama operasi bisnis perusahaan.

2.5. Pengertian Persediaan

Menurut Suyadi Prawirosentono (2009 : 65), persediaan adalah kekayaan lancer yang terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaan bahan mentah (bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in process), dan barang jadi (finished goods). Selanjutnya persediaan menurut Sulistyo Heripracoyo (2009 : B-93), adalah aktiva perusahaan yang meliputi barang jadi yang tersedia untuk dijual kembali, barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi dan bahan serta perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi.

2.5.1. Bentuk Persediaan

Dalam Suyadi Prawirosentono (2009 : 72), disebutkan bentuk persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut cara dan maksud pembeliaannya, yakni sebagai berikut :


(39)

18

Batch stock adalah persediaan bahan/barang yang diadakan atau disediakan dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang diperlukan, karena diangkut dalam bulk (besar-besaran).

Manfaat yang diperoleh dengan batch stock/lot size inventory antara lain sebagai berikut :

a. Memperoleh potongan (discount) yang disebut quantity discount.

b. Memperoleh efisiensi produksi (manufacturing economies) karena adanya dan lancarnya operasi produksi (production run).

c. Biaya angkut per unit lebih murah. 2. Fluctuation stock

Fluctuation stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diramalkan (unpredictable). Misalnya, sering terjadi pada perusahaan yang bekerja atas dasar job order yang dipengaruhi banyak faktor luar.

3. Anticipation stock

Anticipation stock adalah persediaan yang diadakan untuk mengantisipasi permintaan yang fluktuasinya dapat diramalkan, misalnya pola produksi yang harus didasarkan pada pola musiman.

2.5.5. Jenis Persediaan

Menurut Suyadi Prawirosentono (2009 : 73), jenis persediaan diklasifikasikan berdasarkan keadaan tahapan dalam proses produksi. Atas dasar proses produksi ini, jenis persediaan adalah sebagai berikut :


(40)

Persediaan ini adalah persediaan barang mentah yang akan diproses dalam proses produksi.

2. Persediaan berupa suku cadang (spare-part) yang akan digunakan dalam proses produksi.

3. Persediaan barang setengah jadi (work in process) diadakan sebagai hasil produksi tahap pertama untuk menunjang proses produksi tahap pertama untuk menunjang proses produksi tahap berikutnya.

4. Bahan baku penolong penting disediakan sebab tanpa bahan baku penolong proses produksi pasti tidak bisa jalan.

5. Persediaan barang jadi (finished goods stock), yakni persediaan barang yang telah selesai diolah atau diproses dan siap dijual kepada konsumen, termasuk konsumen akhir.

2.5.5. Kegunaan Persediaan

Dalam Suyadi Prawirosentono (2009 : 74), disebutkan persediaan yang diadakan mulai dari yang berbentuk bahan mentah, barang setengah jadi sampai barang jadi, antara lain berguna sebagai berikut:

a. Mengurangi risiko keterlambatan datangnya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menunjang proses produksi perusahaan.

b. Mengurangi risiko penerimaan bahan baku yang dipesan tetapi tidak sesuai dengan pesanan sehingga harus dikembalikan.

c. Menyimpan bahan/barang yang dihasilkan secara musiman (seasonal)

sehingga dapat digunakan seandainya pun bahan/barang itu tidak tersedia di pasaran.


(41)

20

d. Mempertahankan stabilitas operasi produksi perusahaan, berarti menjamin kelancaran proses produksi.

e. Upaya penggunaan mesin yang optimal, karena terhindar dari terhentinya operasi produksi karena ketidakadaan persediaan (stock out).

f. Memberikan pelayanan kepada langganan secara lebih baik. Barang cukup tersedia di pasaran, agar ada setiap waktu diperlukan.

2.5.5. Faktor-faktor Penentu Atas Persediaan

Menurut Suyadi Prawirosentono (2009 : 76), terdapat beberapa faktor yang menentukan besarnya persediaan yang harus diadakan, di mana faktor-faktor tersebut saling bertautan satu sama lain. Faktor-faktor dominan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Perkiraan pemakaian bahan

Penentuan besarnya persediaan bahan yang diperlukan harus sesuai dengan kebutuhan pemakaian bahan tersebut dalam suatu periode produksi tertentu.

b. Harga Bahan

Harga bahan yang diperlukan merupakan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi besarnya persediaan yang harus diadakan.

c. Biaya Persediaan

Terdapat beberapa jenis biaya untuk menyelenggarakan persediaan bahan, yaitu biaya pemesanan (biaya order) dan biaya penyimpanan bahan di gudang.


(42)

Waktu menunggu pesanan (lead time) adalah waktu antara atau tenggang waktu sejak pesanan dilakukan sampai dengan saat pesanan tersebut masuk ke gudang.

2.5.5. Siklus Persediaan Barang

Gambar 2.1 Siklus pembelian dan penggunaan bahan pada perusahaan (Sumber : Suyadi Prawirosentono 2009 : 170)

Menurut Sulistyo Heripracoyo (2009 : B-94), terdapat lima catatan yang paling penting atau utama dalam sistem persediaan :

1. Permintaan untuk dibeli (purchase requisition) 2. Laporan penerimaan (receiving report)

3. Catatan persediaan (balances of stores record) 4. Daftar permintaan bahan (material requisition form) 5. Perkiraan pengawasan (control accounting)

Dalam Sulistyo Heripracoyo (2009 : B-94), disebutkan ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai suatu persediaan, diantaranya dengan:


(43)

22

b. Rata-rata tertimbang (weighted average) c. last in, first-out (LIFO)

2.6. Pengertian Penjualan

Menurut Basu Swastha Dh (2001 : 8), menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkannya. Sedangkan penjualan tatap muka menurut William G. Nickels dalam Basu Swastha Dh (2001 : 10), adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang diajukan untuk menciptakan, memperbaiki, mengusai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.

2.6.1. Jenis-jenis Penjualan

Menurut Basu Swastha Dh (2001 : 11), jenis-jenis penjualan dikelompokkan menjadi :

1. Trade Selling

Terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan produk baru.

2. Missionary Selling

Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang – barang dari penyalur perusahaan.


(44)

Meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasanya.

4. New business Selling

Membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.

5. Responsive Selling

Setiap tenaga penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus kepada pembelian ulang.

2.7. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi merupakan desain aplikasi yang dimana komponen-komponennya saling terhubung atau terintegrasi.

2.7.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Iwan Sofana (2008 : 3), jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomos. Selain itu, jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Iwan Sofana (2008 : 3).

2.7.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Dalam Iwan Sofana (2008 : 4) disebutkan jenis jaringan komputer berdasarkan areanya sebagai berikut :


(45)

24

1. LAN (Local Area Network)

Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup. Mempunyai cakupan 10 sampai dengan 10.000 meter.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Mempunyai cakupan 10.000 sampai dengan 100.000 meter.

3. WAN (Wide Area Network)

Wide Area Network cakupannya lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua.

4. Internet

Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia. Cakupannya sudah mencapai satu planet.

Menurut Iwan Sofana (2008 : 6), berdasarkan fungsinya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Client Server

Client server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputernya difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain. Komputer yang dilayani oleh sever disebut client. Layanan yang diberikan biasanya berupa akses Web, e-mail, file, atau yang lainnya. Client server banyak dipakai oleh Internet dan Intranet.


(46)

2. Peer to Peer

Peer to Peer adalah jaringan komputer di mana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan acces dari/ke komputer lain. Diimplementasikan pada LAN.

2.7.3. Topologi Jaringan

Topologi jaringan menurut Iwan Sofana (2010 : 114), adalah : 1. Topologi Bus

Menggunakan sebuah kabel backbone dan semua host terhubung secara langsung pada kabel tersebut. Dalam Iwan Sofana (2008 : 17) disebutkan karakteristik jaringan topologi bus antara lain :

a. Menggunakan sebuah kabel backbone untuk transmisi data.

b. Kabel yang digunakan berjenis coaxial dan berpelindung atau

menggunakan shield.

c. Ujung-ujung kabel backbone harus ditutup terminator.

d. Jika kabel putus atau terminator/konektor rusak/lepas maka jaringan akan lumpuh.

e. Pengiriman data menggunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense

Multiple Access/Collision Detection) baseband. f. Data mengalir pada kabel secara bolak-balik.

g. Sering terjadi collision (tabrakan data) sehingga dapat menurunkan performa jaringan.

h. Sederhana, hemat biaya, serta mudah diimplementasikan pada jaringan berskala kecil.


(47)

26

2. Topologi Star

Menghubungkan semua komputer pada sentral atau konsentrator. Biasanya konsentrator adalah sebuah hub atau switch. Menurut Iwan Sofana (2008 : 32) topologi star memiliki beberapa karateristik yaitu :

a. Menggunakan sentral berupa hub atau switch.

b. Kabel yang digunakan berjenis coaxial, UTP, dan STP.

c. Jika salah satu segmen kabel putus atau lebih node crash maka hanya segmen itu yang lumpuh, sementara jaringan tetap dapat berfungsi. d. Jika hub atau sentral rusak maka jaringan akan lumpuh.

e. Pengiriman data menggunkan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple

Acces/Collosion Detection) baseband.

f. Data mengalir pada sebuah kabel secara “bolak-balik”.

g. Relative lebih mahal dibandingkan topologi bus, namun proses instalasi mudah dan cocok diimplementasikan pada jaringan berskala kecil maupun besar.

3. Topologi Ring

Menghubungkan host dengan host lainnya hingga membentuk ring (lingkaran tertutup). Karateristik topologi ring menurut Iwan Sofana (2008 : 23) yaitu : a. Menggunakan sebuah kabel backbone untuk transmisi data.

b. Kabel yang digunakan berjenis twisted pair.

c. Ujung-ujung kabel backbone akan dihubungkan dengan node pertama sehingga membentuk cincin atau lingkaran tertutup.


(48)

e. Pengiriman data menggunakan metode token passing scheme dan dilakukan secara bergantian pada satu arah saja.

f. Tidak ada pengiriman pesan ke alamat broadcast sehingga tidak terjadi “banjir data” atau collision (tabrakan data).

g. Rumit dan relative mahal jika diimplementasikan pada jaringan kecil. 4. Topologi Mesh atau Fully-Mesh

Menghubungkan setiap komputer secara point-to-point. Artinya semua komputer akan saling terhubung satu-satu sehingga tidak dijummpai ada link yang putus.

5. Topologi Extended Star

Merupakan topologi star yang telah dikembangkan. Idenya adalah

menggabungkan beberapa topologi star menjadi satu kesatuan. Alat yang digunakan untuk menghubungkan masing-masing topologi star adalah hub dan switch.

6. Topologi Hierarchical

Hampir mirip dengan extended star. Perbedaannya terletak pada alat penghubung masing-masing topologi star. Tidak menggunakan hub atau switch namun menggunakan komputer sebagai kendali traffic pada topologi ini.

2.8. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi persediaan dan penjulan ini yaitu NetBeans dan MySQL.


(49)

28

2.8.1. NetBeans

Perankat lunak NetBeans merupakan editor, seperti JCreator, Gel, Notepad dan lainnya. Editor NetBeans disarankan oleh Sun Microsystem untuk digunakan. Yuniar Supardi (2011 : 405).

2.8.2. MySQL

Menurut Bunafit Nugroho (2005 : 1), MySQL adalah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan printah standar SQL (Structured Query Language).


(50)

29

3.1. Objek Penelitian

Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian di PT. PINDAD (PERSERO) Bandung. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini yaitu Sistem Informasi Pembeliaan dan Penjualan.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. PINDAD (PERSERO) Bandung pada awalnya adalah suatu usaha Komandan TNI – AD yang bergerak dalam bidang instansi industri. Oleh karena itu, maka Industri Komandan Perindustrian Angkatan Darat yang disingkat dengan nama KOPINDAD, yang fungsi utamanya adalah untuk memproduksi senjata dan amunisi untuk kebutuhan Angkatan Darat khususnya dan ABRI pada umumnya.

Pada masa penjajahan Belanda tahun 1908 didirikan Artillerie Contructie Winkel (ACW) di Surabaya. Pada tahun 1923 ACW dipindahkan ke Bandung dan ACW berganti nama menjadi Artillerie Inrichtingen ( AI ). Sedangkan pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942, menjelang kemerdekaan, ACW diganti namanya menjadi Dai Khi Kozo (DIK). Dan setelah kemerdekaan DIK diganti namanya menjadi Ledger Productie Bredjuen (LPB) di bawah NICA pada tahun 1947.

Dengan adanya penyerahan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada perintah Republik Indonesia Serikat ( RIS ) pada tahun 1950, maka instansi ini


(51)

30

diserahkan kepada RIS dan tepatnya pada tanggal 29 April 1950, diganti namanya menjadi Pabrik Senjata dan Masiu ( PSM ) yang selanjutnya tanggal ini diperingati sebagai hari jadi perusahaan.

Pada tahun 1958 Pabrik Senjata dan Masiu diubah namanya menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat ( PABAL – AD ). PABAL – AD dalam produknya tidak hanya memproduksi senjata saja, tetapi juga memproduksi kebutuhaan lainnya untuk Angkatan Darat.

Tahun 1962 PABAL – AD diganti namanya menjadi perindustrian TNI – AD ( PINDAD ) yang secara keseluruhan PINDAD ( PERSERO ) baru memproduksi penuh pada tahun 1968.

Tanggal 29 April 1983 PINDAD menjadi Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) dengan PT. PINDAD (PERSERO ) dimana PINDAD adalah nama dan bukan singkatan. Tahun 1989 pemerintah membentuk Badan Pengelolaan Industri Strategi ( BPIS ) dan PT. PINDAD (PERSERO ) di bawah pembinaan atau menjadi BUMN Industri Strategis.

Tahun 1988 BPIS dibubarkan oleh pemerintah dan pada tahun yang sama pemerintah mendirikan BUMN dengan nama PT. Prakarya Industri Strategis. Pada tahun 1999 PT. Prakarya Industri Strategis ( PERSERO ). Tahun 2002 PT. Bahana Prakarya Industri Strategis ( PERSERO ) dibubarkan oleh pemerintah dan sejak saat itu PT. PINDAD (PERSERO ) langsung di bawah kementriaan BUMN hingga sekarang.

Sesuai dengan surat keputusan Menhankam nomor : 12/M/IV/1983 tentang alih usaha PINDAD menjadi Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), maka sejak


(52)

tanggal 19 April 1983 PINDAD beralih menjadi Perseroan Terbatas. Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia nomor : 114/M/1083 tanggal 23 Mei 1983, maka diangkatlah Menteri Negara Riset dan Teknologi Menristek selaku Direktur Utama PT. PINDAD (PERSERO ).

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi dari PT. PINDAD (PERSERO) yaitu sebagai berikut :

a. Visi dari PT. PINDAD (PERSERO) Bandung yaitu, perusahaan sehat yang mempunyai inti usaha terpadu, beroperasi secara secara fleksibel serta mandiri dan finansial.

b. Misi dari PT. PINDAD (PERSERO) Bandung yaitu, melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang alat dan peralatan industri dengan mendapatkan laba untuk pertumbuhan perusahaan melalui keunggulan teknologi dan efisiensi.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT. PINDAD (PERSERO) dapat dilihat pada halaman berikut :


(53)

32

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. PINDAD (PERSERO) Bandung (Sumber : PT. PINDAD (PERSERO) Bandung)

DIREKTUR UTAMA KEPALA SATUAN PENGAWASAN INTERN KEPALA SEKRETARIAT PERUSAHAAN KEPALA QUALITY ASSURANCE KEPALA PUSAT PENGAMANAN DIREKTUR PERENCANAAN & PENGEMBANGAN DIREKTUR PRODUK SISTEM SENJATA DIREKTUR PRODUK MANUFAKTUR DIREKTUR ADMINISTRASI & KEUANGAN DEPUTI DIREKTUR ADMINISTRASI DEPUTI DIREKTUR KEUANGAN DEPUTI DIREKTUR PENELITIAN & PENGEMBANGAN DEPUTI DIREKTUR PEMASARAN & PENJUALAN DEPUTI DIREKTUR PENGEMBANGAN USAHA DEPUTI DIREKTUR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ANAK PERUSAHAAN PERUSAHAAN PATUNAN JOINT OPERATION KEPALA DIVISI SENJATA KEPALA DIVISI MUNISI KEPALA DIVISI KENDARAAN KHUSUS KEPALA DIVISI BAHAN PELEDAK KOMERSIAL KEPALA DIVISI TEMPA & COR KEPALA DIVISI MESIN INDUSTRI DAN JASA


(54)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Berikut ini akan diuraikan mengenai tugas masing – masing unsur yang terlibat secara garis besar tugas pokok Direksi adalah sebagai berikut :

a. Memimpin dan mengelola perusahaan sesuai dengan tugas pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan

b. Menguasai, memelihara dan mengelola kekayaan perusahaan

c. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan serta melakukan segala perbuatan dan tindakan baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan serta mengikat perusahaan dengan pihak lain dalam hal :

1. Mengadakan peminjaman jangka pendek dengan bank atau lembaga keuangan lainnya atau meminjamkan uang atas nama perusahaan dengan lebih dahulu ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham ( RUPS ) dan mendapat persetujuan dari komisaris

2. Atas nama sepengetahuan dewan komisaris dan persetujuan dari RUSP untuk melepas atau menjamin barang – barang modal, perjanjian kerjasama, lisensi, manajemen, bantuan tekhnik dan hal lain yang sejenis. Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing – masing unsur yang berada dipusat adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama ( Dirut )

a. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan sesuai tugas pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan

b. Mengambil kebijakan untuk kepentingan perusahaan yang tidak bertentangan dengan undang – undang dan peraturan yang berlaku


(55)

34

2. Kepala Satuan Pengawasan ( SPI )

Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, membuat laporan hasil pemeriksaan dan melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan opersaional maupun pemeriksaan khusus berdasarkan undang – undang

3. Kepala Pusat Pengamanan ( PUSPAM )

Bertanggungjawab atas semua aspek menyangkut keamanan perusahaan 4. Kepala Sekertariat Perusahaan

Melaksanakan pengurusan yang berkaitan dengan perijinan asuransi mengelola kesekertariatan kantor dan melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat prokoler

5. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Melakukan kajian, menyusun dan melaksanakan langkah pokok pengembangan usaha, menyusun dan memonitor program penelitian pengembangan

6. Direktur Produk Sistem Senjata

a. Menyusun potensi pasar untuk produk militer, melakukan kontrak dengan pelanggan, memonitor pelaksanaan komitmen perusahaan dengan pelanggan

b. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan usulan kepada Dirut


(56)

7. Direktur Produk Manufaktur

Menyusun potensi pasar untuk produk komersial, melakukan kontak dengan pelanggan dan melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Dirut serta memonitor penelitian dan pengembangan

8. Direktur Administrasi dan Keuangan

a. Mengelola keuangan perusahaan, melakukan kontrak dengan debitur dan mengadministrasikan kegiatan perusahan

b. Membina hubungan dengan lembaga atau instansi yang berkaitan dengan masalah pendanaan dan perpajakan

c. Melaporkan hubungan dengan lembaga atau instansi yang berkaitan dengan masalah pendanaan dan perpajakan

d. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Direktur Utama 9. Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Melakukan kajian atas dinamika pasar dan menyusun langkah pokok pengembangan usaha serta menyelenggarakan hubungan kerjasama usaha membina keberadaan akan perusahaan

10. Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya

Melakukan kajian atas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan serta melakukan upaya – upaya untuk meningkatkan kualitasnya antara lain melalui pelatihan


(57)

36

11. Deputi Direktur Penelitian dan Pengembangan

Melakukan penelitian dan pengembangan atas produk – produk militer, menilai kualitas produk agar bisa bersaing dipasar serta merancang produk baru

12. Deputi Direktur Administrasi

Merencanakan hal – hal yang berhubungan dengan administrasi perusahaan serta menyediakan sarana dan prasarana untuk keperluan administrasi perusahaan

13. Deputi Direktur Keuangan

a. Merencanakan dan mengendalikan anggaran perusahaan, mengupayakan tersedianya dana melakukan analisa biaya dan keuangan dan melakukan kegiatan akutansi dan perpajakan

b. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan dalam misi produksi, pembinaan dan pengembangan setiap divisi yang dipimpinnya.

Berikut ini akan diuraikan tugas dan tanggung jawab dari beberapa unit yang terdapat dalam Divisi Mesin Industri dan Jasa.

A. Biro Pengadaan

1. Membuat daftar penawaran harga

2. Membuat negosiasi dengan pihak rekanan 3. Membuat dokumen pembelian

4. Menghasilkan material dalam jumlah yang dipesan, kualitas yang bisa dipertanggung jawabkan dan harga yang wajar dengan jadwal pengiriman yang tepat waktu


(58)

5. Membuat laporan pertanggung jawaban pengadaan 6. Membuat laporan realisasi pengadaan

7. Membuat daftar rekanan

8. Melakukan evaluasi terhadap kinerja rekanan

9. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberi usul kepada Divisi Mesin dan Jasa

B. Sub Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi / Planning Produk Control ( SubDepRendal Prod/PPC )

Sub DepRenda 1 Prod/PPC terdapat disetiap Departemen Produksi, yang mana mempunyai tugas yaitu :

1. Membuat jadwal Produksi

2. Membuat Harga Pokok Produksi yang mencakup kebutuhan jam orang, jam mesin serta kebutuhan material dan perkakas

3. Membuat harga pokok produksi

4. Menyiapkan perintah pengerjaan produksi

5. Memonitor dan mengendalikan pelaksanaan produksi 6. Membuat laporaan dan evaluasi produksi

7. Memeriksa pengiriman material / jasa serta kelengkapan dokumen pengirimnya

8. Membuat bukti material masuk

9. Membuat berita acara penerima material


(59)

38

( First Article adalah material atau produk yang dikirim vendor sebagai contoh material / jasa yang akan dipasoknya )

C. Sub Departemen Mutu

Terdapat setiap Departemen Produksi yang memiliki tugas : 1. Membuat petunjuk pemeriksaan proses dan pemeriksaan akhir

2. Melaksanakan pemeriksaan mutu material masuk, produk dalam proses, dan produk akhir

3. Menyelenggarakan first article infection ( pemeriksaan terhadap first article )

4. Merencanakan, menyusun dan mengawasi spesifikasi mutu yang dipakai sebagai dasar penerimaan produk oleh pelanggan

5. Membuat laporan dan evaluasi mutu reject rate

6. Membuat jadwal dan memonitor pelaksanaan kalibrasi alat – alat ukur 7. Mengkoordinasikan kegiatan implementasi ISO

D. Departemen Administrasi dan Keuangan Adapun tugas dari departemen ini yaitu :

1. Menyusun rancana anggaran divisi serta mengendalikan pelaksanaanya 2. Menyelenggarakan kegiatan akuntansi keuangan dan analisa data

keuangan

3. Mengatur liquiditas keuangan

4. Menyelenggarakan adminitrasi umum

5. Menyelenggarakan administrasi pergudangan 6. Membuat rencana kebutuhan SDM


(60)

7. Membina disiplin dan tata tertib pegawai 8. Menyelenggarakan kegiatan K3LH

9. Melaporkan semua kegiatan serta memberikan sarana atau usul kepada Kepala Divisi

E. Kasir

Bertanggung jawab atas semua masalah kebutuhan uang cash dan non cash

untuk keperluan.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada metode penelitian ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, metode pendekatan dan pengembangan sistem serta pengujian software.

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan penelitian tindakan (Action Research). Penelitian deskriptif digunakan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek. Sedangkan penelitian tindakan (Action Research) digunakan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia aktual (lapangan).


(61)

40

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dibutuhkan adanya jenis dan metode pengumpulan data. Berikut jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan.

3.2.2.1.Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu : 1. Data primer

Menurut Jonathan Sarwono (2009 : 129), data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama.

2. Data sekunder

Menurut Umi Narimawati (2007 : 51), data sekunder adalah data yang sudah ada; data tersebut sudah dikumpulkan sebelumnya untuk tujuan-tujuan yang tidak mendesak.

3.2.2.2.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.

3.2.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Observasi

Menurut Strisno Hadi dalam Sugiyono (2010 : 145), observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Untuk melakukan penelitian ini, penulis melakukan pengamatan secara langsung ke PT. PINDAD (PERSERO) pada Divisi HANDAKKOM untuk memperoleh data yang diperlukan.


(62)

2. Wawancara

Untuk penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan pegawai Divisi HANDAKKOM di PT. PINDAD (PERSERO) Bandung mengenai sistem yang terdapat di Divisi HANDAKKOM.

3.2.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Untuk penelitian ini, penulis menggunakan dokumen-dokumen yang berasal dari perusahaan seperti data pembelian stok barang, data penjualan, dan data tagihan penjualan barang.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan bagaimana tahapan-tahapan penelitian dari perencanaan sampai terpenuhinya tujuan penelitian.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode penedekatan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pendekatan yang berorientasi terstruktur. Pemrograman terstruktur adalah konsep atau paradigma atau sudut pandang pemrograman yang membagi-bagi program berdasarkan fungsi atau prosedur yang dibutuhkan program komputer. Alat bantu yang digunakan yaitu flowmap, diagram konteks, data flow diagram, erd dan tabel relasi.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

prototyping. Model prototype (prototyping model) dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Sebuah


(63)

42

prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antar muka eksternal yang ditampilkan. Pendekatan prototipe pada umumnya melibatkan beberapa langkah berikut :

a. Mengumpulkan dan menganalisa kebutuhan, b. Melakukan perancangan cepat,

c. Membangun sebuah prototipe,

d. Evaluasi dilakukan oleh konsumen atas prototipe, e. Perubahan rancangan dari prototipe,

f. Apabila pelanggan kecewa dengan prototipe yang telah dibangun, ulangi langkah 5, dan

g. Apabila pelanggan puas terhadap prototipe yang telah dibangun, pengembangan produk dalam skala besar dapat dimulai.


(64)

Gambar 3.2. Pendekatan Prototipe (Sumber : Janner Simamarta (2010 : 63))

Keuntungan penggunaan prototipe pada proses perangkat lunak yaitu : 1. Kegunaan sistem yang lebih baik;

2. Kesesuaian sistem yang lebih dekat dengan kebutuhan user; 3. Kualitas desain yang lebih baik;

4. Keterpeliharaan yang lebih baik;

5. Usaha pengembangan yang lebih ringan;

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu yang yang dipakai dalam analisis dan perancangan pada penelitian yaitu sebagai berikut :


(65)

44

1. Flow Map

Merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan kepada pemakai maupun pembuat program.

2. Diagram Kontek

Diagram kontek adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks dioresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) dapat digunakan untuk merepresentasikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa level abstraksi. DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional ataupun pemodelan aliran informasi. 4. Kamus Data

Kamus data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD. Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara penulisan).


(66)

5. Perancangan Basis Data

Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan salah satu alat (tool) berbentuk grafis, biasanya berbentuk tabel, tekstual seperti kamus data, bahkan ada yang memberi informasi field berupa huruf abjad saja. Jenis Normalisasi antara lain UNF (UnNormal Form/Bentuk Tidak Normal/dokumen dasar), INF (First Normal Form/Bentuk Normal Pertama), 2NF (Second Normal Form/Bentuk Normal Kedua), 3NF (Third Normal Form/Bentuk Normal Ketiga), BCNF (Boyce Codd Normal Form), 4NF (Fourth Normal Form/Bentuk Normal Keempat), 5NF (Fifth Normal Form/Bentuk Normal Kelima), dan bentuk normal lainnya.

b. Tabel Relasi

Menunjukkan hubungan antara entitas yang satu dengan yang lain dan juga bentuk hubungannya.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak menurut Pressman, Roger S (2002 : 525) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode pengujian black-box.


(67)

46

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional suatu program. Pressman, Roger S (2002 : 551). Pengujian black-box

berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja


(68)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1.Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem secara lebih jelas sehingga dapat diketahui bagian apa saja yang perlu diperbaiki. Pada bagian ini penulis akan menganalisi sistem yang berjalan pada Divisi HANDAKKOM.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen diperlukan untuk mengetahui fungsi dari dokumen-dokumen yang digunakan oleh Divisi HANDAKKOM. Berikut adalah dokumen-dokumen yang digunakan oleh Divisi HANDAKKOM :

1. Permintaan Pengadaan Material (PPM/J)

Fungsi : Dokumen yang digunakan sebagai dasar untuk

pengadaan material/jasa yang berisi nama, spesifikasi dan perkiraan harga material/jasa.

Sumber : Rendalsed

Distribusi : Rendalsed – Pengadaan - akuntansi

Rangkap : 2

Bentuk Dokumen : Dokumen


(69)

48

nama_material, estimasi_harga, satuan, jumlah, persediaan_gudang, keterangan, nama_pegawai, jenis_material, tempat_penyerahan,

waktu_penyerahan. 2. Laporan Rencana Pengadaan (LReP)

Fungsi : untuk melaporkan apa saja material yang

dibutuhkan dan akan dibeli

Sumber : Rendalsed

Distribusi : Rendalsed – kep. Rendalsed

Rangkap : 1

Bentuk Dokumen : Dokumen

Item Data : nama, no_LReP, tgl_LReP, no_urut, no_PPM/J,

kel_material, nama_material, satuan, jumlah, estimasi_harga_satuan, estimasi_harga_total, tgl_datang_barang.

3. Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH)

Fungsi :Dokumen yang berisi permintaan penawaran harga

atas material yang dibutuhkan perusahaan dan dikirimkan ke rekanan yang dipandang mampu memenuhinya.

Sumber : Pengadaan

Distribusi : Pengadaan - supplier


(70)

Bentuk Dokumen : surat

Item Data : no_SPPH, tgl_SPPH, nama_supplier.

4. Berita Acara Negosiasi (BA Negosiasi)

Fungsi : Sebagai dokumen yang berisi tentang negosiasi

yang telah dilakukan

Sumber : Pengadaan

Distribusi : Pengadaan

Rangkap : 1

Bentuk Dokumen : Dokumen

Item Data : no_BAN, hari, tgl, nama_pegawai,

jabatan_pegawai, nama_supplier, jabatan_supplier, no_SPPH, tgl_SPPH, jenis_barang, jumlah_item, tgl_SPPH, tgl_penawaran, no_penawaran.

5. Surat Perintah Kerja (SPK)

Fungsi : Kesepakatan antara pembeli dan penjual untuk

melaksanakan suatu kegiatan pengadaan barang dan jasa yang bernilai sampai dengan Rp. 50.000.000,- belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Sumber : Pengadaan

Distribusi : Pengadaan – Rendalsed – Akuntansi – supplier

Rangkap : 3


(71)

50

Item Data : no_SPK, tgl_SPK, nama_material,

jumlah_material, harga_material 6. Surat Perjanjian (SPJAN)

Fungsi : Kesepakatan antara pembeli dan penjual untuk

melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang bernilai di atas Rp. 50.000.000,- belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Sumber : Pengadaan

Distribusi : Pengadaan – Rendalsed – Akuntansi – supplier

Rangkap : 3

Bentuk Dokumen : surat

Item Data : no_SPJAN, tgl_SPJAN, nama_material,

jumlah_material, harga_material 7. Laporan Realisasi Pengadaan (LRP)

Fungsi : Dokumen yang dipergunakan untuk melaporkan

material yang telah dibeli/diadakan.

Sumber : Pengadaan

Distribusi : Pengadaan – kep. pengadaan

Rangkap : 1

Bentuk Dokumen : Dokumen

Item Data : nama_pegawai, no_LRP, tgl_LRP, bulan_LRP,

no_urut, No_SPK/SJAN, no_PPM/J,


(72)

satuan, total_harga_estimasi, status_estimasi,

qty_SPK/SJAN, harga_SPK/SJAN,

total_harga_SPK/SJAN, no_BMM, no_BAPM, status_masuk, ket

8. Pengantar Barang (PB)

Fungsi : Dokumen dari rekanan yang berfungsi sebagai

surat pengantar barang yang dikirimkan ke perusahaan bersama fisik materialnya.

Sumber : PAM

Distribusi : PAM - Rendalsed

Rangkap : 5

Bentuk Dokumen : Dokumen

Item Data : no_PB, tgl_PB, nama_barang, jumlah_barang,

nama_pengirim 9. Bukti Material Masuk (BMM)

Fungsi : Dokumen yang digunakan untuk mencatat material

masuk ke gudang setelah diperiksa secara fisik oleh petugas penerima material masuk.

Sumber : Rendalsed

Distribusi : Rendalsed – Pengadaan – gudang - akuntansi

Rangkap : 3

Bentuk Dokumen : Dokumen


(73)

52

tgl_SPK/SJAN, rekanan, no_PB, tgl_PB,

tgl_pen_SPK/SJAN, tgl_penerimaan,

tempat_penerimaan, petugas_pemeriksa, no_urut,

kode_material, nama_material,

speksifikasi_material, satuan, jumlah,

jumlah_harga, kepala_gudang. 10.Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

Fungsi : Dokumen yang digunakan untuk menuangkan

laporan hasil pemeriksaan terhadap material masuk yang telah dilaksanakan.

Sumber : Fungsi mutu

Distribusi : Fungsi mutu - Rendalsed

Rangkap : 1

Bentuk Dokumen : Dokumen

Item Data : No_LHP, tgl_LHP, no_urut, jenis_pemeriksaan,

standar_spec, hasil_pemeriksaan, keterangan, disposisi, komentar, nama_pegawai, jabatan, tgl_periksa, ttd_pegawai.

11.Berita Acara Penerimaan Material (BAPM)

Fungsi : Dokumen yang berisi daftar material yang telah

diperiksa dan dinyatakan baik.

Sumber : Rendalsed


(1)

Supplier filter berdasarkan kode supplier

supplier sesuai dengan kode supplier yang dicari

[ ] ditolak

2 Klik tombol filter

berdasarkan nama supplier

Menampilkan data supplier sesuai dengan nama supplier yang dicari

[x] diterima [ ] ditolak

3 Klik tombol ok

Keluar dari form pencarian

[x] diterima [ ] ditolak 4 Klik tombol

batal

Keluar dari form pencarian

[x] diterima [ ] ditolak

Pencarian Pelanggan

1 Klik tombol filter

berdasarkan kode pelanggan

Menampilkan data pelanggan sesuai dengan kode pelanggan yang dicari

[x] diterima [ ] ditolak

2 Klik tombol filter

berdasarkan nama pelanggan

Menampilkan data pelanggan sesuai dengan nama pelanggan yang dicari

[x] diterima [ ] ditolak

3 Klik tombol ok

Keluar dari form pencarian

[x] diterima [ ] ditolak 4 Klik tombol

batal

Keluar dari form pencarian

[x] diterima [ ] ditolak Laporan

Pembelian

1 Klik tombol Ok

Menampilkan laporan pembelian

[x] diterima [ ] ditolak Laporan

Penjualan

1 Klik tombol Ok

Menampilkan laporan penjualan

[x] diterima [ ] ditolak

Admin

1 Klik tombol tambah

Menginput data admin baru

[x] diterima [ ] ditolak 2 Klik tombol

simpan

Menyimpan data ke dalam database

[x] diterima [ ] ditolak 3 Klik tombol

batal

Membatalkan inputan dan membuat form kembali seperti semula

[x] diterima [ ] ditolak 4 Klik tombol

edit

Menampilkan form lihat data

[x] diterima [ ] ditolak 5 Klik tombol

hapus

Menampilkan form lihat data

[x] diterima [ ] ditolak Pencarian

Admin

1 Klik tombol filter

berdasarkan kode user

Menampilkan data admin sesuai dengan kode user yang dicari

[x] diterima [ ] ditolak


(2)

142

2 Klik tombol filter

berdasarkan username

Menampilkan data admin sesuai dengan username yang dicari

[x] diterima [ ] ditolak

3 Klik tombol ok

Keluar dari form pencarian

[x] diterima [ ] ditolak 4 Klik tombol

batal

Keluar dari form pencarian

[x] diterima [ ] ditolak

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional menghasilkan output yang diharapkan.


(3)

143 6.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembangunan sistem informasi Pembelian dan Penjualan ini antara lain :

1. Dari hasil analisis yang telah dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada pihak HANDAKKOM, ditemukan beberapa permasalahan pada sistem yang berjalan. Permasalahan yang ada yaitu : lambatnya dalam proses pencarian data barang digudang, lambatnya pembuatan laporan mengenai supplier, lambatnya dalam pengolahan data penjualan.

2. Perancangan sistem informasi yang dibuat merupakan sebuah software aplikasi yang menangani pengolahan data barang, data konsumen, data supplier, transaksi pembelian dan transaksi penjualan agar menjadi lebih cepat dan akurat.

3. Pengujian Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian, penulis menggunakan pengujian blackbox, pengujian ini berfokus terhadap persyaratan fungsional perangkat lunak. Berdasarkan dari hasil pengujian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa proses pengisian setiap form dapat dilakukan dengan sukses secara fungsionalitas sistem dan dapat menghasilkan output yang diharapkan.

4. Implementasi Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Divisi HANDAKKOM dilakukan dengan dibuatnya suatu software aplikasi


(4)

144

pembelian dan penjualan untuk Divisi HANDAKKOM. Fasilitas yang terdapat dalam aplikasi ini antara lain pengolahan data barang, data supplier, data konsumen, transaksi pembelian, transaksi penjualan serta laporan pembelian dan penjualan barang.

6.2. Saran

Adapun saran yang berikan penulis sebagai bahan masukan untuk pengembangan sistem berikutnya yaitu sebagai berikut :

1. Pada tahap pengembangan selanjutnya diharapkan dapat menambahkan fasilitas retur baik itu pembelian maupun penjualan.

2. Pada pengembangan selanjutnya diharapkan dapat menambahkan fasilitas untuk membuat dokumen-dokumen yang lain yang belum terdapat dalam program secara terkomputerisasi.

3. Untuk pengembangan selanjutnya agar sistem yang dirancang dapat digunakan lebih baik, perlu melakukan pemeliharaan dan dukungan perangkat keras yang mendukung terhadap sistem informasi yang dirancang.

4. Agar sistem informasi yang dirancang bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, maka perusahaan perlu melakukan pelatihan terhadap sumber daya manusia yang menggunakan sistem tersebut.


(5)

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta Andi Kristanto. 2008. Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media : Yogyakarta

Basu Swasta Dh. 2001. Manajemen Penjualan Edisi 3. BPFE : Yogyakarta Bunafit Nugroho. 2005. Database Relasional dengan MySQL. Andi : Yogyakarta Iwan Sofana. 2010. CISCO CCNA & Jaringan Komputer. Informatika : Bandung Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika : Bandung Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Graha Ilmu : Yogyakarta

Laudon, Kenneth C & Jane P. Laudon. 2008. Sistem Informasi Manajemen

Mengelola Perusahaan Digital. Salemba Empat : Jakarta

Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi

(Buku Satu). Penerbit Andi : Yogyakarta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta : Bandung

Sulistyo Heripracoyo. 2009. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan Pada PT. Oliser Indonesia. Seminar

Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009). Juni. p. B-93 – B-

100

Suyadi Prawirosentono. 2009. Manajemen Operasi (Operation Management)

Analisi dan Studi. Bumi Aksara : Jakarta

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi

Contoh & Perhitungannya. Agung Media : Jakarta

Zulkifli Amsyah. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta


(6)