Sistem Informasi Pengobatan Pasien Pada Balai Pengobatan Sumber Medika

(1)

v

Balai Pengobatan Sumber Medika is the institution serve serve of prosperity inhabitants. There are limitation in data processing of medical patient and medicine of the system walking only using storage file. To be able to finish the problems faced at institution its trouble shooting is by developing information system medicinal patient. Information system medicinal patient including data processing, the activities introduction patient, medical record, information medicine and report patient.

The activities undertaken and the researchers obtain information medicine, information patient and report patient data Sumber Medika at clinic, as process undertaken.to develop a Information system medicinal patient by using the prototype method and design conducted by make flowmap, data flow diagram( DFD), while modeling data isdescribed by ERD.

After passing through the stages of implementation of the result obtained that data security more secure because it is equipped with user validation. Very fast information about patient, medical record ,medicine data, in the report preparation time needed is shorter than ever before. The fact shows that the user interface enriched approach provides operationl easiners.


(2)

iv

Balai Pengobatan Sumber Medika merupakan instansi yang melayani kesehatan masyarakat. Terdapat keterbatasan dalam pengolahan data pasien , rekam medis dan data obat yang disebabkan sistem yang berjalan hanya menggunakan pengarsipan sebagai media penyimpanan. Untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pada instansi tersebut pemecahan masalahnya dengan membangun suatu Sistem informasi Pengobatan pasien. Sistem informasi Pengobatan Pasien mencakup pengolahan data mulai dari pendaftaran, rekam medis pasien, informasi

obat sampai pada tahap pembuatan laporan – laporan.

Kegiatan yang dilakukan dan penelitian memperoleh laporan serta data pasien dan data obat pada Balai Pengobatan Sumber Medika. Adapun proses yang dilakukan untuk mengembangkan sistem informasi pengobatan pasien yaitu dengan menggunakan metode prototype dan perancangan dilakukan dengan membuat flowmap, data flow diagram (DFD), sedangkan permodelan data digambarkan dengan ERD.

Setelah melewati tahapan implementasi diperoleh hasil, yaitu keamanan data lebih terjamin karena sudah dilengkapi dengan proses validasi user. Dengan cepat mengetahui informasi mengenai data pasien, rekam medis, data obat dan dalam pembuatan laporan waktu lebih cepat.. Ternyata dengan pendekatan yang diperkaya dengan user interface memberikan kemudahan dalam operasional di lapangan.


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dunia kesehatan saat ini tidak terlepas dari teknologi komputer dan teknologi informasi. Pada dasarnya komputer digunakan untuk mengolah, menyimpan, dan mengambil kembali data atau informasi yang dibutuhkan. Diberbagai instansi pemerintah maupun swasta termasuk Balai Pengobatan banyak melibatkan komputer pada kegiatannya. Balai Pengobatan merupakan suatu organisasi kesehatan fungsional sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang berperan serta memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat. Balai Pengobatan Sumber Medika salah satu fungsinya adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adapun unit pelayanan kesehatan yang terdapat pada Balai Pengobatan Sumber Medika yaitu jasa pemeriksaan dengan resep, jasa pemeriksaan dengan obat, jasa poli umum dan khitanan.

Balai Pengobatan Sumber Medika dalam memberikan pelayanannya melibatkan tenaga medis serta tenaga administrasi. Tenaga medis adalah dokter yang bertugas untuk memeriksa pasien, mencatat diagnosa berdasarkan keadaan pasien yang dituangkan dalam kartu rekam medis pasien yang berupa data sejarah kesehatan


(4)

pasien pada pemeriksaan sebelumnya dan saat ini, serta memberi resep obat berdasarkan diagnosa. Tenaga administrasi bertugas melayani pasien mulai dari pendaftaran meliputi pencatatan data pribadi, menyiapkan obat berdasarkan diagnosa dokter dan memberikan nya kepada pasien, serta pembayaran. Balai Pengobatan Sumber Medika memiliki beberapa status pasien diantaranya karyawan dari perusahaan yang menjalin kerja sama dan pasien umum

Bagi karyawan perusahaan setiap kali berobat membawa surat pengantar dari perusahaan yang bersangkutan agar tidak terjadi penipuan. Jenis pembayaran berobat pada Balai Pengobatan Sumber Medika dikelompokan berdasarkan status pasien yaitu karyawan dari perusahaan pembayaran dilakukan selama satu bulan sekali ditanggung oleh pihak perusahaan, untuk pasien umum pembayaran dilakukan setelah menerima obat.

Pelayanan kesehatan di Balai Pengobatan Sumber Medika yang telah dilaksanakan perlu dilakukan evaluasi, ini mulai dirasakan sejak lima bulan terakhir terhitung pada bulan November 2010. Penulis dapat mengetahui hal tersebut karena melakukan survei langsung dan melihat daftar kunjungan pasien yang semakin meningkat pada setiap bulannya, seperti tercantum dalam tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Data Kunjungan Pasien Balai Pengobatan Sumber Medika pada


(5)

Sumber : Balai Pengobatan Sumber Medika

Dari tabel 1.1 dapat diketahui informasi mengenai jumlah kunjungan pasien

yang terrendah terjadi pada bulan Januari karena hanya mencapai angka 12,34%, sedangkan jumlah kunjungan pasien terbesar terjadi pada bulan Februari karena mencapai angka 27,15%. Karena kecenderungan jumlah pasien yang semakin meningkat yaitu terlihat pada bulan Februari yang mencapai angka 27,15% dapat disimpulkan bahwa jumlah kunjungan pasien rata- rata mengalami peningkatan.

Dengan meningkatnya jumlah pasien yang ditangani Balai Pengobatan Sumber Medika pengolahan data pendaftaran dirasakan kurang baik karena masih menggunakan pembukuan sebagai arsip sehingga mengalami kendala seperti

Bulan Jumlah Pasien Persentasi

November 240 20,43 %

Desember 255 21,70%

Januari 145 12,34%

Februari 319 27,15%

Maret 216 18,38%


(6)

kesulitan dalam pencarian data pasien terhadap pasien lama yang akan berobat ketika pasien tersebut tidak membawa kartu berobat maka sering terjadi redudansi data pasien, hal ini dapat mengakibatkan penumpukan data pasien. Selain itu data sejarah kunjungan pasien lama maupun baru masih dicatat menggunakan kartu rekam medis, dimana media penyimpanan data seperti itu mengakibatkan mudah terjadinya kerusakan atau kehilangan data serta kartu yang menumpuk dapat menyita tempat.

Banyaknya obat pada Balai Pengobatan Sumber Medika dipengaruhi oleh penemuan jenis-jenis obat baru serta semakin banyak obat tiruan dari satu macam obat original. Saat ini pengelolaan data obat masih tertulis didalam sebuah buku sehingga menyulitkan tenaga administrasi mengetahui informasi mengenai persediaan obat dan tanggal kadarluarsa. Tenaga administrasi sering kali memberikan obat yang memiliki tanggal kadarluarsa lebih lama dibandingkan dengan obat yang mendekati tanggal kadarluarsa, hal ini menyebabkan adanya retur.

Untuk menunjang kelancaran sistem informasi pengobatan pasien, maka peranan teknologi sangat penting guna memperlancar dan mempermudah jalannya informasi. Dengan dibutuhkannya informasi tersebut perlu adanya pembuatan sistem informasi pengobatan pasien yang memberikan kemudahan bagi tenaga administrasi Balai Pengobatan Sumber Medika. Tidak hanya bagi tenaga administrasi Balai Pengobatan Sumber Medika, masyarakat pun sangat berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih cepat dalam pengobatan pasien, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan, pengambilan obat bermutu baik sampai pembayaran berobat. Dengan perancangan yang akan diproses oleh penulis, diharapkan dapat


(7)

menyempurnakan proses yang telah ada, serta dapat mempermudah kegiatan pengelolaan data pasien, data obat kosong dan obat yang sudah kadarluarsa.

Berdasarkan uraian diatas, serta untuk meninjau lebih jauh lagi tentang sejauh mana peranan teknologi sistem informasi yang diterapkan pada Balai Pengobatan Sumber Medika, penulis tertarik untuk merancang sistem baru dengan judul “

SISTEM INFORMASI PENGOBATAN PASIEN PADA BALAI

PENGOBATAN SUMBER MEDIKA “ dengan harapan dapat memecahkan

masalah pengelolaan dan pengolahan data yang timbul di Balai Pengobatan tersebut.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penulis dapat mengidentifikasi masalah yang ada pada Balai Pengobatan Sumber Medika, yaitu :

1. Seiring meningkatnya jumlah pasien berobat mengakibatkan terjadinya

redudansi data pasien akibat pasien lama yang tidak membawa kartu berobat.

2. Hilangnya kartu rekam medis karena tersimpan dalam lemari

penyimpanan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencarinya.

3. Karena banyak nya obat yang sejenis, sehingga obat tidak terjual kepada


(8)

1.2.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah yang ada dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi pengobatan pasien yang sedang berjalan

pada Balai Pengobatan Sumber Medika.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi yang diusulkan penulis untuk

menunjang proses pengobatan pasien.

3. Bagaimana implementasi dari hasil perancangan sistem informasi

pengobatan pasien kedalam bentuk bahasa pemograman sehingga menghasilkan program aplikasi berbasis database yang dapat menyimpan data pasien, rekam medis, data obat, melakukan proses transaksi obat serta mencetak laporan.

4. Bagaimana pengujian sistem informasi pengobatan pasien yang diusulkan

oleh penulis di Balai Pengobatan Sumber Medika.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah sebagai bahan penyusunan skripsi dalam upaya membangun sistem informasi di bidang pelayanan kesehatan pada Balai Pengobatan seperti pengelolaan data pasien, proses pencarian data pasien guna meningkatkan pelayanan pada Balai Pengobatan tersebut.


(9)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dapat dicapai antara lain adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pengobatan pasien yang berjalan saat

ini di Balai Pengobatan Sumber Medika sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada di sistem informasi tersebut.

2. Untuk merancang sistem informasi pengobatan pasien pada Balai

Pengobatan Sumber Medika yang dapat menangani proses pendaftaran pasien, rekam medis, transaksi obat, serta mencetak laporan.

3. Untuk mengimplementasikan hasil rancangan sistem informasi

pengobatan pasien kedalam bahasa pemograman, sehingga dihasilkan suatu program aplikasi yang dapat mengelola data pasien, data obat,transaksi obat.

4. Untuk melakukan pengujian program sistem informasi pengobatan pasien

apakah sistem tersebut layak untuk diterapkan pada Balai Pengobatan Sumber Medika.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari uraian diatas, maka penulis dapat mengemukakan tentang kegunaan penelitian yang penulis lakukan, diantaranya sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Bagi Penulis

Meningkatkan dan memperluas serta memanfaatkan keterampilan serta menambah pengalaman dan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi


(10)

yang dibentuk oleh mahasiswa sebagai pegangan untuk memasuki dunia usaha yang akan datang.

2. Bagi Balai Pengobatan

Analisis sistem informasi pengobatan pasien ini dapat membantu Balai Pengobatan bagaimana sebaiknya mengatasi kekurangan yang ada.

3. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain adalah sebagai tambahan wawasan bagaimana penerapan sistem informasi pengobatan pasien.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi peneliti

Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah ke dunia kerja nyata.

2. Bagi pengembangan ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dari hasil penelitian untuk mempunyai aspek yang diteliti dengan keilmuan.

3. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain dapat membantu dalam mempelajari sistem informasi pengobatan pasien.


(11)

1.5 Batasan Masalah

Sistem informasi pengelolaan data pasien Balai Pengobatan yaitu suatu sistem yang mencatat, mengolah dan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak yang berkepentingan (dokter, petugas Balai Pengobatan Sumber Medika, dan pasien).

Ruang lingkup dari sistem informasi ini dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Pada bagian pemeriksaan rekam medis pada poli umum dan khitanan.

2. Sistem informasi ini mencakup pada pelayanan pendaftaran pasien datang yang

terdiri dari karyawan perusahaan dan pasien umum

3. Pada pengelolaan obat jika persediaan obat habis maka membuat daftar

permintaan obat. Jika ada obat yang sudah kadarluarsa maka akan dibuatkan daftar obat kadarluarsa dan diberikan kepada Pimpinan Balai Pengobatan Sumber Medika untuk divalidasi dan diretur kepada supplier. Supplier memberikan obat pengganti dan obat yang dipesan kepada bagian administrasi Balai Pengobatan

Sumber Medika.

4. Untuk obat yang kadarluarsa hanya bisa ditukar setelah satu bulan dari tanggal

kadarluarsa.


(12)

1.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengobatan Sumber Medika yang beralamat di Jalan Raya Batujajar No.58 telp (022) 70712059 Cimareme Padalarang Cimahi. Sedangkan jadwal penelitian dilakukan selama 4 bulan mulai dari bulan Maret sampai dengan Juni 2011.

Adapun waktu penelitiannya seperti yang terlihat pada tabel 1.2

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

No Tahapan Kegiatan

2011

Maret April Mei Juni

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengumpulan

Kebutuhan dan Perbaikan: a.observasi b.wawancara

2 Mengembangkan

prototype a.Design input/output b.coding c.testing


(13)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Inti dari sebuah sistem adalah adanya bagian-bagian yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk menghasilkan tujuan. Keberadaan dan keterkatan antar komponen atau bagian tersebut mutlak diperlukan dalam membentuk sebuah sistem. Karena semua sistem baik itu sistem besar yang kompleks maupun sistem kecil yang sederhana pasti memiki subsistem yang terbentuk dari beberapa bagian atau komponen yang saling bekerjasama.

Para ahli mengemukakan pengertian sistem seperti dibawah ini:

Menurut Abdul Kadir ( 2003 :54), Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.

Menurut Zulkifli (2001 : 27) ada beberapa definisi mengenai sistem, tetapi definisi

dari kamus Webster’s Unabridged lebih mendekati dengan keperluan. Definisi

tersebut adalah sebagai berikut : “Sistem adalah elemen-elemen yang saling

berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi”.

Dari definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu koordinasi tujuan tertentu dari komponen-komponen yang saling berhubungan


(14)

2.1.1 Karakteristik Sistem

menyangkut karakteristik sistem menurut Abdul Kadir ( 2003:54-60), berpendapat bahwa sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Komponen –komponen (Components)

Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi , bekerja sama membentuk kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Penghubung Sistem(Sistem Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Media penghubungini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran

(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (inputI) untuk subsistem

yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengn subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

3. Lingkungan Luar(Environment)

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.lingkungan bias berpengaruh terhadap operasi system dalam arti bias merugikan atau


(15)

menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem,sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga,karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem

Gambar 2.1 Elemen Sistem

[Sumber : Abdul Kadir, 2002:55]

4. Batas Sistem(Boundary)

Batas (Boundary) sistem adalah pemisah antara system dan daerah di luar sistem(lingkungan).Batas sistem menentukan konfigurasi,ruang lingkup atau kemampuan sistem.

5. Masukan Sistem(Input)

Masukkan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.Masukkan dapat berupa hal-hal


(16)

berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.Contoh masukkan yang berwujud adalah bahan mentah,sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan).

6. Keluaran Sistem(Output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan.Pada system

informasi,keluaran bisa berupa suatu informasi,saran,cetakan laporan,dan sebagainya.

7. Pengolahan Sistem(Process)

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna.Pada system informasi,proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-macam.Meringkas data,melakukan perhitungan,dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses.

8. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan(goal),entah hanya satu atau mungkin banyak.Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.Tanpa tujuan,sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.Tentu saja,tujuan antara satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda.


(17)

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Abdul Kadir (2002) dalam bukunya yang berjudul ”Pengenalan

Sistem Informasi”, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem

Fisik (Physical System)

a) Sistem Abstrak (Abstract Sistem)

Sistem Abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau

konsep.Misalnya,system teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan Tuhan.

b) Sistem Fisik (Physical System)

Sistem Fisik adalah system yang secara fisik dapat dilihat.Misalnya, sistem komputer,sistem sekolah dan sistem akuntansi.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem

Buatan Manusia (Human Made System)

a) Sistem Alamiah (Natural System)

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh manusia. Contoh : Sistem tata surya.


(18)

Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. Contoh : Sistem mobil.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Deterministik (Deterministic System)

dan Sistem Probabilistik (Probabilistic System).

a) Sistem Deterministik (Deterministic System)

Sistem Deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat.Misalnya,sistem komputer

b) Sistem Probabilistik (Probabilistic System)

Sistem Probabilistik adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas.Misalnya,sistem arisan.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem

Terbuka (Open System)

a) Sistem Tertutup (Closed System)

Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak tidak bertukar materi,informasi,atau energy dengan lingkungan.Dengan kata lain,sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

b) Sistem Terbuka (Open System)

Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan.Ciri-cirinya,sistem menerima masukan yang diketahui,yang bersifat acak,maupun gangguan.


(19)

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu sistem untuk pengambilan suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Zulkifli (2001 : 2) “Informasi adalah data yang sudah diolah,

dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu”.

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau dara-idem. data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

Menurut Zulkifli (2001 : 83) “Data adalah fakta yang terjadi karena adanya kegiatan organisasi yang terjadi pada lini transaksi, manajemen lini

bawah, lini tengah, dan lini atas”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang akan diolah melalui proses tertentu sehingga dapat dijadikan suatu informasi.


(20)

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of infomation) tergantung dari tiga hal,

yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktunya (timeliness) dan relevan

(relevance). Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau

menyesatkan. Dalam penyampaiannya tidak ada keterlambatan, apabila terlambat akan mempengaruhi tehadap nilai tersebut. Sesuai dengan kebutuhan yang menerima sehingga informasi tersebut memiliki manfaat bagi pemakai.

2.3 Definisi Sistem Informasi

Menurut Zulkifli (2001 : 4) “Sistem informasi, yaitu suatu rangkaian informasi

yang di dalamnya terdapat bagian-bagian yang berhubungan dan saling berketergantungan satu sama lain, mulai dari bagian besar ke bagian yang lebih kecil, yaitu dari sub, subsub, subsubsub, dan seterusnya sampai yang

terkecil”.

Menurut Hall ( 2001 :11) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informal, dan didistribusikan kepada pemakai.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.


(21)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Adapun komponen – komponen utama sebuah sistem informasi :

1. Perangkat Keras (Hardware)

Mencakup peranti-peranti fisik seperti computer dan printer.

2. Perangkat Lunak (Software atau Program)

Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Basia Data(database)

Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

5. Pemakai

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan system informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran system informasi.


(22)

6. Jaringan Komputer dan komunikasi data.

Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Dari keenam komponen diatas harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika suatu atau lebih komponen tersebut tidak ada maka sistem informasi tidak bias menjalankan fungsinya, yaitu pengolahan data yang menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.

2.4. Metode Pengembangan Sistem

2.4.1. Metode Prototype

Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasian segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar

dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pemakai(contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pemakai dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memehami apa yang harus dilakukannya.


(23)

2.4.2. Metode Incremental

Model incremental (Incremental waterfall model) merupakan perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan top-down. Ide dasar dari model ini adalah membangun software secara meningkat (incremental) berdasarkan kemampuan fungsional. Model incremental ini diaplikasikan pada sistem pakar dengan penambahan rules yang mengakibatkan bertambahnya kemampuan funsional sistem. Keuntungan dari model ini adalah bahwa penambahan kemampuan fungsional akan lebih mudah diuji, diverifikasi, dan divalidasi dan dapat menurunkan biaya yang dikelurkan untuk memperbaiki sistem. Model incremental merupakan model continous rapid prototype dengan durasi yang diperpanjang hingga akhir proses pengembangan. Pada model prototype biasa, prototype hanya dibuat pada tahap awal untuk mendapatkan kebutuhan user.

2.5. Metode Pendekatan Sistem

25.1. Pendekatan Terstruktur

Pendekatan terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas atau paling tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem informasi. Struktur dapat menentukan perintah serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu struktur merupakan ciri utama pada disain sistem informasi.


(24)

1. Alat Bantu

1)Diagram Alir (Flow Map)

Flow Map merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan Flow Map ini berfungsi untuk menjelaskan tentang urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem yang menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas yang lainnya. Dalam pembuatan Flow Map tidak ada rumus atau kaidah baku yang bersifat mutlak, karena Flow Map merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer, sehingga Flow Map yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya

2)Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu system. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke system atau output dari sistem. Ia akan member gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary ( dapat digunakan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

3)DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur


(25)

data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

4)Kamus Data (Data Dictionaries)

Menurut Al Bahra (2006:176) Kamus Data atau Sistem Data Dictionaries

merupakan katalog fakta tentang data kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan adanya kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir ke dalam sistem dengan lengkap. Selain itu pada tahap analisis sistem kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai system tentang data yang mengalir ke dalam sistem tersebut.


(26)

Pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan data yang lainnya. Sehingga untuk dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatat, maka kamus data harus memuat hal-hal seperti nama arus data, alias, arus data penjelasan serta item datanya.

Selain itu juga kamus data berfungsi membantu perilaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis system mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

2.5.2. Pendekatan Berorientasi Objek

Pada desain berorientasi objek, fungsi data merupakan satu kesatuan. Gabungan antar keduanya menghasilkan objek-objek yang aktif yang mampu melakukan satu aktifitas tertentu. Konsep dasar yang dimiliki desain berorientasi objek adalah abstraksi data, penurunan(inheritance), dan polimorfisme.

Objek merupakan suatu perwujudan (abstraksi) dari manusia atau benda yang mempunyai siklus hidup.

1.Kelas


(27)

prosedural yang diperlukan untuk menggambarkan isi dan tingkah laku berbagai entitas. Kelas juga merupakan deskripsi tergeneralisir (misl template, pola, cetak biru) yang menggambarkan kumpulan objek yang sama.

2. Objek

Objek digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan sebagainya yang ada di dunia nyata yang penting bagi suatu aplikasi. Objek mempunyai atribut dan metoda .

3. Atribut

Atribut menggambarkan data yang dapat memberikan informasi kelas atau objek dimana atribut tersebut berada.

4. Metoda/Servis/Operator

Metoda adalah prosedur atau fungsi yang tergabumh dalam objek bersama dengan atribut. Metode ini digunakan untuk pengaksesan terhadap data yang terdapat dalam objek tersebut.

5. Message

Message adalah alat komunikasi antar objek. Hubungan antar objek ditentukan oleh problem domain dan tanggung jawab sistem.

6. Event

Event adalah suatu kejadian pada waktu yang terbatas yang menggambarkan rangsangan (stimulus) dari luar sistem.

7. State

State adalah abstraksi dari nilai atribut dan link dalam sebuah objek. State merupakan tanggapan dari objek terhadap event-event masukan.


(28)

8.Skenario

Skenario adalah urutan event yang terjadi sepanjang eksekusi sistem.

Karakteristik-karakteristik yang terdapat dalam metode pengembangan sistem berorientasi objek adalah:

Encapsulation

Encapsulation merupakan dasar untuk membatasi ruang lingkup program terhadap data yang diproses. Data dan prosedur dikemas dalam suatu objek sehingga prosedur lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data akan terlindungi dari prosedur atau o

Inheritance

Inheritance (pewarisan) adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Suatu kelas dapat ditentukan secar umum, kemudian ditentukan secara spesifik menjadi subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat yang dimiliki kelas induknya dan ditambah dengan sifat nik yang dimilikinya.

Polymorphism

Polymorphism menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda. Polimorfisme juga menyatakan bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan kelas.


(29)

2.6. Kasus Yang Dianalisis

Kasus yang dianalisis dalam hal ini adalah yang berhubungan dengan tema yaitu tentang sistem informasi pelayanan kesehatan pada Puskesmas.Dimana hal-hal tersebut mencakup pengertian Balai Pengobatan dan Rekam Medis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini.

2.6.1. Pengertian Balai Pengobatan

Balai Pengobatan adalah tempat penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar minimal kuratif, prepentif dan promotif dengan penanggung jawabnya seorang dokter umum dan pelaksanaan harian adalah dokter/ tenaga keperawatan minimal D3 Keperawatan (Akper)

[http://www.bpmp-indramayu.or.id/25 juni 20

2.6.2. Pengertian Rekam Medis

Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan

kepada pasien dalam rangka palayanan kesehatan.


(30)

2.7 Arsitektur Aplikasi

2.7.1 Pengertian jaringan computer

Menurut Budhi Irawan (2005:5) Jaringan Komputer adalah sebuah system yang terdiri atas computer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja

bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang bersama-sama. Adapun jenis – jenis jaringan

komputer yaitu :

1) Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2) Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.


(31)

3) Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4) Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5) Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa


(32)

satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2.7.2 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005:25) Topologi secara fisik dari suatu jaringan local adalah merujuk kepada konfigurasi kabel,computer,dan perangkat lainnya.

Adapun bentuk dari topologi fisik dari jaringan komputer adalah sebagai berikut :

1. Topologi Linear Bus

Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan:

 Hemat kabel

 Layout kabel sederhana

 Mudah dikembangkan

Kerugian:

 Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

 Kepadatan lalu lintas

 Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.


(33)

Gambar 2.2 Topologi Linear Bus [ Sumber : Budhi Irawan,2005:26]

2. Topologi TokenRING

Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap

informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan :

 Hemat kabel

Kerugian:

 Peka kesalahan


(34)

Gambar 2.3 Topologi TokenRing

[Sumber : Budhi Irawan,2005:28]

3. Topologi STAR

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan:


(35)

 Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian

jaringan lain

 Kontrol terpusat

 Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan

 Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian:

 Boros kabel

 Perlu penanganan khusus

 Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

Gambar 2.4 Topologi Star

[ Sumber : Budhi Irawan,2005:27]

2.8 Client-server

Menurut Budhi Irawan (2005:30).Model Hubungan Client Server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau


(36)

dua dedicated file server.Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan

system,memungkinkan untuk mengakses sumber daya,dan meyediakan

keamanan.Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada

pada file server.Model hubungan ini menyediakan mekanisme untuk

mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaingan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai sumber daya pada file server.

file server

Gambar 2. 5 Sistem Jaringan Client Server

[Sumber : Budhi Irawan ,2005:30 ] Kelebihan Model hubungan Client server :

1) Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server).

2) Skalabilitas.

3) Fleksibel.


(37)

5) Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama. Kekurangan model hubungan Client Server :

1) Mahal

2) Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.

3) Perbaikan (Jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar

system berjalan secara efisien).

4) Berketergantungan.

5) Ketika server jatuh,mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan

jatuh pula.

2.9 Sekilas tentang visual basic 6.0

Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintahperintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugastugas tertentu. Visual Basic kini seakan-akan menjadi kiblat bagi para Software Developer, dan menjadi salah satu bahasa yang wajib dipelajari oleh berbagai kalangan. Visual Basic (yang sering juga disebut dengan VB) selain disebut sebagai sebuah bahasa pemrograman, juga sering disebut sebagai sarana (Tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya seperti:

1) Untuk membuat program aplikasi berbasis Windows.

2) Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya control


(38)

3) Menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir

4) berakhiran EXE yang bersifat executeble, atau dapat langsung dijalankan.

Jadi Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukup populer dan sangat mudah untuk dipelajari. Kita dapat membuat bahasa pemrograman dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau pemrograman yang memungkinkan pemakai komputer berkomunikasi dengan computer tersebut.

Gambar 2.6 Lingkungan Microsoft Visual Basic 6.0

[Sumber: http://www.visualbasicindonesia.com/sejarah-visual-basic/ 6 Maret


(39)

2.10 Sekilas tentang SQL Server

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak Relation Database Management System (RDBMS) yang handal. Di desain untuk mendukung proses transaksi yang besar seperti order online, inventory, akuntansi atau manufaktur. Microsoft SQL Server 2000 dapat dijalankan pada NT 4.0 Server atau Microsoft Windows 2000 Server, selain itu dapat pula di install pada personal desktop di Windows 2000 Profesional dan Windows Millenium.

Sistem akan dipergunakan oleh beberapa komputer (client-server) maka database yang dibangun adalah merupakan database yang berfungsi untuk menunjang hal tersebut, untuk itu dalam penulisan ini dipakai database Microsoft SQL Server 2000, selain itu database ini juga compatible dengan bahasa pemrograman Visual Basic yang digunakan.

Secara teoritis, program SQL yang sudah terinstal pada komputer dapat menampung 32.767 database dan terdapat lebih dari 2 billion object. Kelebihan Microsoft SQL Server 2000 dalam pembuatan database adalah sebagai berikut :

1) Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam database.

2) Data dapat berkisar antara 1 MB sampai 1.048.516 MB.

3) Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.

4) Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat dibaca


(40)

5) Mendukung Web Database melalui IIS.

[http://id.wikipedia.org /Microsoft_SQL_Server/6 Maret 2011]

2.11 Sekilas Tentang Crystal Report

Crystal Reports dirancang untuk membuat laporan yang dapat digunakan dengan bahasa pemrograman berbasis Windows, seperti Borland Delphi, Visual Basic, Visual C/C++, dan Visual Interdev.

Ada beberapa kelebihan dari Crystal Reports ini adalah :

1) Dari segi pembuatan laporan, tidak terlalu rumit yang memungkinkan para

programmer pemula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa melibatkan banyak kode pemrograman.

2) Integrasi dengan bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan dapat

digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing keahlian.

3) Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format populer seperti

Microsoft Word, Excel, Access, Adobe Acrobat Reader, HTML dan sebagainya.[http://ratnasaridewi4244.files.wordpress.com/ 6 Maret 2011]


(41)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Balai Pengobatan Sumber Medika yaitu suatu Yayasan yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat, yang

bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme – Padalarang .

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Balai Pengobatan merupakan andalan bagi sebagian anggota masyarakat demi memperoleh pelayanan kesehatan yang terjangkau dan nyaman, karenanya amat layak jika masyarakat menaruh harapan besar terhadap upaya pelayanan kesehatan yang semakin hari semakin baik.

Dengan pelayanan yang baik tentunya akan meningkatkan kepercayaan terhadap kinerja balai pengobatan itu sendiri. Bertekad untuk mewujudkannya Balai Pengobatan Sumber Medika didirikan di Kabupaten Bandung tahun 2005, dibawah naugan Yayasan Graha Bhakti Medika.


(42)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Berperan aktif dalam pembinaan, pelayanan dan pemeriksaan kesehatan demi terciptanya masyarakat yang sehat dan berprodukivitas inggi, dengan memberikan pelayanan kesehatan secara optimal dan berkesinambungan.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suau jaringan dari semua unsure pelaksanaan kegiatan perusahaan yang menunjukan hubungan kerja yang resmi antara hubungan fungsi-fungsi organisasi dan orang-orang yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi itu untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan sebelumnya.

Berikut ini adalah Struktur Organisasi pada Balai Pengobatan Sumber Medika.

Gambar 3.1 Struktur organisasi pada Balai Pengobatan Sumber Medika (Sumber: Balai Pengobatan Sumber Medika)

PENANGGUNGJAWAB BALAI PENGOBATAN

DOKTER PELAKSANAAN HARIAN

PIMPINAN BALAI PENGOBATAN

PEMASARAN & PENGEMBANGAN

USAHA

BAGIAN PENGADAAN

ASISTEN APOTEKER


(43)

3.1.4 Deskripsi Tugas

1. Penanggungjawab Balai Pengobatan

Bertanggungjawab atas semua kegiatan yang dikerjakan oleh Balai Pengobatan Sumber Medika

2. Dokter harian

Memeriksa setiap pasien yang datang untuk berobat

3. Pimpinan Balai Pengobatan

Mengawasi jalannya kegiatan pengobatan pada Balai Pengobatan Sumber Medika

4. Pemasaran & Pengembangan Usaha

Melakukan kegiatan yang bias membuat Balai Pengobatan Sumber Medika lebih terkenal di masyarakat sehingga mereka tidak hanya datang untuk berobat sekali saja.

5. Asisten Apoteker


(44)

6. Bagian Pengadaan

Bertugas untuk menyediakan barang-barang medis yang dibutuhkan oleh Balai pengobatan Sumber Medika

7. Rekam Medis

Mencatat identitas pasien dan meresume segala aktifitas yang dilakakukan pasien pada Balai Pengobatan Sumber Medika seperti catatan diagnosa, terapi dan alergi obat.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang mengkhususkan pada studi kasus. Di dalam studi kasus ini data yang diperoleh akan diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori dipelajari, sehingga diperoleh simpulan.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang penulis gunakan ini termasuk kedalam penelitian yang

bersifat deskriptif . Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat

gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka.

Ciri-ciri metode deskriptif, antara lain : membuat gambaran atau kejadian, menerangkan hubungan, menguji hipotesa-hipotesa, membuat prediksi serta


(45)

mendapatkan makna dan mengumpulkan data. Dan teknik pengumpulan data dengan schedule questionnaire ataupun interview guide.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan data mengenai objek yang akan diteliti, jenis data tersebut dikelompokan kedalam dua yaitu primer dan sekunder sedangkan metode pengumpulan data yang penulis lakukan dengan cara deskriptif.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

1. Wawancara (Interview) yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan wawancara antara pengumpul data (pencatat) dengan responden. Wawancara baik secara langsung maupun menggunakan daftar pertanyaan. Yaitu dengan cara melakukan Tanya jawab di Balai Pengobatan Sumber Medika dengan bagian yang terkait yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi diantaranya ialah : bagian administrasi, tenaga medis dan pimpinan Balai Pengobatan Sumber Medika.

2. Teknik observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung mengenai objek yang akan diteliti serta melalui pengamatan langsung di Balai Pengobatan Sumber Medika pada bagian-bagian yang terlibat dalam sistem yaitu pada bagian administrasi guna memperoleh gambaran terhadap sistem meliputi prosedur yang digunakan pada sistem,


(46)

data-data atau file yang diperlukan, dokumen-dokumen yang digunakan serta kendala yang dihadapi yang berhubungan dengan tema yang akan dibahas.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan atau diberikan oleh pihak yang bersangkutan ( Balai Pengobatan Sumber Medika ) kepada penulis.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Objek penelitian disini adalah Balai Pengobatan Sumber Medika Metode pendekatan sistem yang akan digunakan adalah analisis dan perancangan terstruktur, karena penyusunan laporan dan pembuatan program aplikasi akan didasarkan pada data-data yang diperoleh dari objek penelitian yaitu Balai Pengobatan Sumber Medika Cimareme. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang sulit di dalam organisasi tersebut dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, cepat, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.


(47)

Metode ini menggunakan alat pemodelan untuk menganalisis sistem di Balai Pengobatan Sumber Medika berupa Flowmap, Diagram Konteks, Diagram Alir Data, Kamus Data, Diagram Hubungan Entitas dan Normalisasi.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Roger S.Pressman (2007 : 40) dalam buku rekayasa perangkat lunak yang menyatakan bahwa prototyping paradigm dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasian segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan

kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus pada penyajian

dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi

pemakai(contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pemakai dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memehami apa yang harus dilakukannya.

Didalam pengembangan sistem paradigma yang digunakan oleh penulis adalah paradigma Prototyping dapat dilihat pada gambar 3.2 prototype dibvawah ini :


(48)

Gambar 3.2 Prototype

(sumber : http://riahandayani06720025.wordpress.com/ -pemodelan pengembangan-

sistem/ 15/04/2011)

Alasan penulis mengambil paradigma prototype dikarenakan dapat menghemat waktu dalam pembuatan aplikasi, user dapat dengan mudah menerapkan aplikasi karena aplikasi dirancang sesuai dengan kebutuhan user. Dan jika saat mengevaluasi sistem, aplikasi belum layak dengan kebutuhan, pengembang tidak harus menganalisis dari tahap awal.

Berikut ini akan diuraikan tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode prototyping diantaranya yaitu

1. Pengumpulan kebutuhan

Pihak Balai Pengobatan Sumber Medika (User) dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.


(49)

2. Membangun prototyping

Membangun prototype dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pihak Balai Pengobatan Sumber

Medika(user) (misalnya dengan membuat database,input dan format output) isehingga menghasilkan sebagian tampilan sistem yang diinginkan.

3. Evaluasi prototyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pihak Balai Pengobatan Sumber Medika apakah prototype yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pihak Balai Pengobatan Sumber Medika Cimareme (user). Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1,2, dan 3

4. Mengkodean sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah ada disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemograman yang sesuai, disini penulis mnggunakan bahasa Visual Basic 6.0.

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus diuji terlebih dahulu sebelum digunakan.


(50)

6. Evaluasi sistem

Pihak Balai Pengobatan Sumber Medika mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sesuai dengan diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan. Jika tidak ulangi langkah 4 dan 5

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pihak Balai Pengobatan Sumber Medika siap untuk digunakan.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Perancangan disini adalah kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan

masukan – masukan yang baru, kumpulan-kumpulan dari file- file, metode-metode,

prosedur dan keluaran pemprosesan suatu data agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai.

Untuk merancang sistem diperlukan suatu alat bantu yang dalam hal ini penyusun menggunakan alat bantu nya yaitu

1)Diagram Alir (Flow Map)

Flow Map merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan Flow Map ini berfungsi untuk menjelaskan tentang urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem yang menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas yang lainnya. Dalam pembuatan Flow Map tidak ada rumus atau kaidah baku yang


(51)

bersifat mutlak, karena Flow Map merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer, sehingga Flow Map yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.

2)Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke system atau output dari sistem. Ia akan member gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary ( dapat digunakan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

3)DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih


(52)

penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

4)Kamus Data (Data Dictionaries)

Menurut Al Bahra (2006:176) Kamus Data atau Sistem Data Dictionaries

merupakan katalog fakta tentang data kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan adanya kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir ke dalam sistem dengan lengkap. Selain itu pada tahap analisis sistem kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai system tentang data yang mengalir ke dalam sistem tersebut.

Pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan data yang lainnya. Sehingga untuk dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatat, maka kamus data harus memuat hal-hal seperti nama arus data, alias, arus data penjelasan serta item datanya.


(53)

Selain itu juga kamus data berfungsi membantu perilaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis system mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

5)Perancangan Basis Data

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.

Tujuan dari normalisasi

1. Untuk menghilangkan kerangkapan data

2. Untuk mengurangi kompleksitas

3. Untuk mempermudah pemodifikasian data

a. Proses Normalisasi

1. Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan

persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.

2. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu,maka

tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.


(54)

b. Entity Relation Diagram

ERD merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek, mudah dimengerti serta memiliki simbol-simbol sederhana yang dapat mewakili data secara keseluruhan. ERD juga dapat digunakan untuk memperjelas hubungan antara data dalam basis data kepada pemakai secara logika. Disamping itu juga ERD menerangkan entitas apa saja yang terlibat dan menunjukkan hubungan antara entitas tersebut atau hubungan antar atribut atau antar atribut dengan entitas. ERD digambarkan dalam bentuk diagram dengan menggunakan simbolsimbol, untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

1. Entitas (Entity)

Entitas menunjukkan objek-objek dasar yang terkait didalam suatu

sistem. Serta setiap entitas pasti memiliki atribut yang

mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut. Bentuk dari entitas itu sendiri adalah dinyatakan dengan simbol Persegi Panjang.

2. Hubungan (Relasi)

Relasi mendefinisikan hubungan antara dua buah entitas, dimana kedua buah entitas tersebut perlu disimpan dalam basis data. Relasi tersebut menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Bentuk dari relasi dinyatakan dalam bentuk Belah Ketupat.


(55)

3. Atribut

Atribut sering disebut dengan properti, karena keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Selain itu atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas. Bentuk dari atribut dinyatakan dalam bentuk Simbol Ellips.

c. Tabel Relasi

Merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya,yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga) macam hubungan yaitu :

1. One-To-One (1 – 1)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama

dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua”.

2. One-To-Many (1 –N )

Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua “.

3. Many-To-Many ( N–N )

Mempunyai pengertian “Satu baris atau lebih data pada tabel pertama


(56)

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) adalah elemen kritis dari jaminan

kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain,

dan pengkodean.

Pengujian software dapat dilakukan dengan white box dan black box. Pengujian software yang digunakan penulis adalah black box testing.

Black box testing atau pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperlihatkan stuktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibandingkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian Black Box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian Black Box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik White Box. Pengujian Black Box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.


(57)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang sedang berjalan. Kelebihan dan kelemahan sistem tersebut dapat diketahui dan diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak menjadi lebih mudah. Dari analisis maka akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang akan diusulkan.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen digunakan untuk menganalisis dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem yang sedang berjalan pada Balai Pengobatan Sumber Medika adalah sebagai berikut :

1. Kartu identitas, Data pasien, Kartu berobat, Kartu Rekam medis.

2. Data registrasi, Resep, Nota pembayaran, Laporan keuangan, Laporan

kunjungan pasien.

3. Data obat, Daftar obat tersedia, daftar obat kosong, daftar obat kadarluarsa, Faktur Penjualan obat, Form Pemesanan Obat


(58)

Untuk semua rincian masing-masing dokumen dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Analisis Dokumen

No. Nama Dokumen Uraian

1. Data Identitas Fungsi : Mengetahui data pribadi pasien saat

melakukan pendaftaran.

Sumber : Pasien

Distribusi : Bag.Administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Item data : Nik, nama, alamat, tempat_tgl_lahir,

jenis_kelamin, agama, pekerjaan

2. Data Pasien Fungsi : Mengetahui data lengkap pasien

Sumber : Pasien

Distribusi : B.administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Item data : No_rm, nama_pasien, alamat,

jenis_kelamin, jenis_pasien, umur, telepon


(59)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen( Lanjutan)

No. Nama Dokumen Uraian

3. Kartu Berobat Fungsi

Sumber

: Mengetahui pasien yang sudah menda

Pasien

Distribusi : Bag.Administrasi

Rangkap : 1(satu)

Item data : No_rm, nama_pasien,umur,

alamat_pasien.

4. Daftar Obat tersedia Fungsi : Mengetahui data obat yang ada

Sumber : Bag.Administrasi

Distribusi : B.administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Item data : Id_obat, nama_obat,jenis_obat ,


(60)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen( Lanjutan)

No. Nama Dokumen Uraian

5. Daftar Obat

Kadarluarsa

Fungsi : Mengetahui data tentang obat

kadarluarsa

Sumber : Bag.Administrasi

Distribusi : Bag.Administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Item data : id_obat, nama_obat, jenis_obat,

tanggal_kadarluarsa.

6. Form Pemesanan

Obat

Fungsi : Mengisi data pemesanan obat

Sumber : Bag.Administrasi

Distribusi : Pimpinan Balai Pengobatan

Rangkap : 2 (dua)

Item data : id_obat, nama_obat,jenis_obat,


(61)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen( Lanjutan)

No. Nama Dokumen Uraian

7. Kartu Rekam Medis Fungsi : Mengetahui diagnosa penyakit

pasien

Sumber : Bag.Administrasi

Distribusi : Dokter

Rangkap : 1 (satu)

Item data : No_rm, nama_pasien, umur,

pekerjaan, tanggal_berobat,keluhan, diagnosa, terapi.

8. Data Registrasi Fungsi : Mengetahui jumlah pasien yang

berobat

Sumber : Bag.Administrasi

Distribusi : Bag. Administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Item data : No_registrasi, tanggal, no_rm,

nama_pasien, umur,jenis_kelamin, alamat, pekerjaan, jenis_pasien.


(62)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen( Lanjutan)

No. Nama Dokumen Uraian

9. Data Obat Fungsi

Sumber

: :

Mengetahui data obat Bag.Administrasi

Distribusi : Bag.Administrasi

Rangkap : 1 (satu)

Item data : id_obat, nama_obat, jenis_obat,

harga_beli, harga_jual, jumlah_obat, dosis, tanggal_kadarluarsa.

10. Daftar Obat Kosong Fungsi : Mengetahui data obat yang kosong.

Sumber : Bag.administrasi

Distribusi : Bag.Administrasi

Rangkap : 1(satu)


(63)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen( Lanjutan)

No. Nama Dokumen Uraian

11. Resep Fungsi : Sebagai dokumen untuk mencatat

daftar resep untuk pasien

Sumber : dokter

Distribusi : Bag. administrasi

Rangkap : 1(Satu)

Item data : Tanggal, no_resep, nama_obat,

dosis, jumlah.

12. Faktur Penjualan Obat

Fungsi : Mengetahui data obat yang dipesan.

Sumber : Supplier

Distribusi : Bag.Administrasi

Rangkap : 1(satu)

Item data : No_faktur, tanggal, id_obat,

nama_obat, jenis_obat, harga_beli, jumlah_obat, sub_tot_obat,


(64)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen( Lanjutan)

No. Nama Dokumen Uraian

13. Nota Pembayaran Fungsi : Rincian biaya berobat untk diberikan

kepada pasien

Sumber : Bag. Administrasi

Distribusi : pasien

Rangkap : 2 (dua)

Item data : Tanggal, nama_pasien, biaya_obat,

biaya_pemeriksaan, total_bayar.

14. Laporan kunjungan Pasien

Fungsi : Mengetahui data kunjungan Pasien.

Sumber : Bag.Administrasi

Distribusi : Pimpinan Balai Pengobatan.

Rangkap : 2 (dua)

Item data : No_kunjungan, tanggal_kunjungan,

nama_pasien, umur, jenis_kelamin, diagnosa, terapi.


(65)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen( Lanjutan)

No. Nama Dokumen Uraian

15. Laporan Keuangan Fungsi : Mengetahui pendapatan perbulan

Sumber : Bag.administrasi

Distribusi : Pimpinan Balai Pengobatan.

Rangkap : 1 (satu)

Item data : Tanggal, deskripsi, debet, kredit,

saldo, jumlah.

4.1.2 Analisis Prosedur Sistem Informasi Pengobatan Yang Sedang Berjalan

Prosedur merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh sistem sehingga dapat memberikan hasil berupa laporan. Dibawah ini adalah prosedur sistem yang sedang berjalan yang digambarkan melalui FlowMap, Diagran Konteks dan Data Flow Diagram. Berikut ini adalah alur informasi pengobatan pasien dari sistem informasi pengobatan pasien pada Balai Pengobatan Sumber Medika yang sedang berjalan.


(66)

a. Prosedur sistem pendaftaran pasien baru yang sedang berjalan sebagai berikut :

1. Pasien datang ke Balai Pengobatan Sumber Medika untuk berobat.

2. Apabila pasien yang datang ke Balai Pengobatan Sumber Medika yang

belum pernah menjadi pasien Balai Pengobatan Sumber Medika maka pasien tersebut diharuskan melakukan pendaftaran untuk mendapatkan kartu berobat.

3. Syarat untuk menjadi pasien di Balai Pengobatan Sumber Medika

yaitu hanya memberikan informasi mengenai identitas diri kepada bagian administrasi. Apabila pasien umum, pasien harus membuat kartu berobat terlebih dahulu dengan cara menyerahkan kartu identitas diri. Sedangkan bagi karyawan yang menjalin kerja sama dengan Balai Pengobatan Sumber Medika pengurusan pembuatan kartu berobat dilakukan oleh pihak perusahaan.

4. Setelah itu bagian administrasi melakukan pencatatan data pasien

sesuai dengan status pasien ke dalam buku data pasien dan membuat kartu berobat dan kartu rekam medis.

5. Kartu berobat yang telah selesai dibuat, kartu identitas diserakan


(67)

b. Prosedur sistem pengobatan pasien yang sedang berjalan sebagai berikut:

1. Pasien menyerahkan kartu berobat kepada bagian administrasi.

2. Kemudian bagian administrasi mencari kartu rekam medis dari pasien

tersebut.

3. Bagian Administrasi mencatat data registrasi pasien

4. Bagian administrasi menyerahkan kartu rekam medis ke dokter yang

sedang bertugas dan kartu berobat diserahkan kembali ke pasien.

5. Bagian Administrasi memanggil pasien yang sesuai dengan kartu

rekam medis.

6. Dokter langsung memeriksa pasien tersebut, kemudian mencatat hasil

diagnosa kedalam kartu rekam medis dan memberikan resep obat.

7. Kartu rekam medis yang terisi dan resep obat diserahkan kepada

bagian administrasi.

8. Kartu Rekam Medis dimasukan ke arsip rekam medis .

9. Bagian administrasi mengecek ketersediaan obat sesuai dengan resep

pada arsip data obat.

10. Jika obat masih tersedia maka bagian administrasi menyiapkan obat


(68)

mencatat obat yang kosong dan resep diberikan kepada pasien untuk membeli di apotek lain.

11.Bagian administrasi menghitung biaya berobat dan dicatat dalam nota

pembayaran yang dibuat dua rangkap. Satu diserahkan kepada pasien dan satu lagi diarsipkan.

12.Bagian administrasi setiap akhir bulan membuat laporan keuangan dan

laporan kunjungan pasien. Laporan keuangan diperoleh dari arsip nota pembayaran sedangkan laporan kunjungan pasien diperoleh dari data registrasi.

13.Laporan keuangan diserahkan kepada Pimpinan Balai Pengobatan dan

laporan kunjungan dibuat dua rangkap. Satu diserahkan kepada Pimpinan Balai Pengobatan dan satu lagi diarsipkan.

c. Prosedur sistem pemesanan obat yang sedang berjalan sebagai

berikut:

1. Bagian administrasi mengecek obat kadarluarsa pada arsip data obat.

2. Dari hasil pengecekan obat, jika terdapat obat yang kadarluarsa bagian

administrasi mencatat ke dalam form pemesanan di gabungkan dengan daftar obat yang kosong.

3. Form pemesanan obat dibuat rangkap dua, dan diserahkan kepada


(69)

4. Form pemesanan obat yang sudah valid diserahkan kepada supplier dan satu lagi diberikan kepada bagian administrasi untuk diarsipkan.

5. Supplier memberikan Faktur penjualan kepada bagian administrasi

Balai Pengobatan.

6. Bagian administrasi mengecek data obat yang datang ke arsip form

pemesanan, jika sesuai maka mencatat data obat yang masuk dan mengupdate data obat.

7. Jika obat tidak sesuai maka bagian administrasi menyerahkan kembali

form pemesanan dan faktur penjualan obat kepada Supplier.

4.1.2.1 FlowMap Yang Sedang Berjalan

Flowmap menggambarkan aliran dan informasi antar area didalam sebuah organisasi. Flowmap menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci flowmap ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, tujuan digunakannya dokumen tersebut dan lain-lain. Flowmap ini beranfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Flowmap disebut juga bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan.

Berdasarkan prosedur yang sudah diuraikan sebelumnya, maka flowmap pengobatan pasien terdapat pada gambar 4.1, 4.2, dan 4.3.


(70)

a. Flowmap Pendaftaran pasien baru

Pada gambar 4.1 menggambarkan bagaimana prosedur pendaftaran pasien baru di Balai Pengobatan Sumber Medika.

FLOWMAP PENDAFTARAN PASIEN BARU YANG BERJALAN

B.ADMINISTRASI PASIEN

Mencatat data Pasien

Membuat Kartu berobat

& Rekam Medis

Kartu Berobat Kartu Rekam

Medis Kartu

Berobat

2

Kartu Identitas

Kartu Identitas

Kartu Identitas

Kartu Identitas Data Pasien

1

Gambar 4.1 FlowMap Pendaftaran pasien baru yang berjalan

Keterangan :

1 = Arsip Data Pasien


(71)

b. Flowmap Pengobatan pasien yang sedang berjalan

Pada gambar 4.2 menggambarkan bagaimana prosedur pengobatan pasien di Balai Pengobatan Sumber Medika.

Flowmap Pengobatan Pasien yang Sedang Berjalan

Pimpinan Balai Pengobatan Tenaga Medis Bagian administrasi Pasien Kartu berobat Kartu berobat Mencatat registrasi pasien Kartu Berobat Mencari Kartu Rekam Medis Data Registrasi Pasien Kartu Berobat Kartu rekam medis Kartu Berobat 1 1 Kartu rekam medis Memeriksa,Men catat Diagnosa, memberi resep 2 Kartu rekam medis (Terisi) Resep Ada 3 Data RegistrasiPasin 4 Laporan Kunjungan Pasien Tidak Membuat Laporan registrasi pasien 1 2 Laporan Kunjungan Pasien Resep Resep mencatat biaya berobat 1 Nota pembayaran Nota pembayaran 5 Membuat Laporan Keuangan Laporan keuangan Laporan keuangan Kartu rekam medis Mengecek ketersediaan obat ada obat Nota pembayaran 4 6 Data Obat Kartu rekam medis(terisi) mencatat Daftar obat kosong Resep Daftar Obat Kosong 1 1 Data Pasien

Gambar 4.2 FlowMap Pengobatan Pasien yang berjalan

Keterangan :

3 = Arsip Data Registrasi pasien


(72)

5 = Arsip Nota pembayaran

6 = Arsip Data Obat

c. Flowmap pemesanan obat yang sedang berjalan

Pada gambar 4.3 menggambarkan bagaimana prosedur pemesanan obat di Balai Pengobatan Sumber Medika


(73)

Flowmap Pemesanan Obat yang sedang berjalan Supplier Pimpinan Balai Pengobatan B.Administrasi Data Obat Daftar Obat kosong Obat Kadarluarsa Tidak Data obat Daftar Obat kadarluarsa Validasi Form Pemesanan Obat Valid ada 6 Mengisi Form pemesanan obat 1

1 Form Pemesanan Obat Valid

Faktur Penjualan Obat Faktur Penjualan Obat Sesuaikah? sesuai Tidak Catat data Obat Data Obat Form Pemesanan Obat Valid Mencocokan obat Yang datang dengan form pemesanan Mengecek Obat kadarluarsa 2 Form Pemesanan obat 7 Form Pemesanan obat valid 1 Form Pemesanan Valid Form Pemesanan Valid Form Pemesanan Obat Valid Faktur Penjualan Obat Faktur Penjualan Obat 2 Form Pemesanan obat


(74)

Keterangan :

6 = Arsip Data Obat

7 = Arsip Form Pemesanan

4.1.2.2 Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram konteks pada sistem informasi pengobatan pasien pada Balai Pengobatan Sumber Medika yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

SI PENGOBATAN PASIEN PASIEN

Data identitas, data pasien, no antrian, data resep

Data nota pembayaran, data resep, data identitas

PIMPINAN BALAI PENGOBATAN Laporan keuangan, Laporan

Kunjungan pasien

SUPPLIER Form Pemesanan

valid

Faktur penjualan

Gambar 4.4 Diagram Konteks SI Pengobatan Pasien yang berjalan

Dari gambar 4.4 diagram konteks diatas bahwa dalam sistem informasi pengobatan ini terdapat dua entitas yaitu :


(75)

1. Entitas Eksternal

Entitas eksternal dalam sistem informasi pengobatan pasien di Balai Pengobatan Sumber Medika yaitu : Pasien, Pimpinan Balai Pengobatan dan Supplier

2. Entitas Internal

Entitas internal dalam sistem informasi pengobatan pasien di Balai Pengobatan Sumber Medika yaitu semua entitas yang ikut terlibat dalam proses pengolahan data pada sistem informasi tersebut. Entitas internal tersebut diantaranya : Bagian Administrasi dan Dokter.

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram ( diagram alir data) adalah representasi graphis dari suatu sistem menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem. Aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut beserta asal, tujuan dan

penyimpanan datanya.Berikut ini adalah gambar DFD level 0 dari sistem yang


(76)

PASIEN

1.0 Pendaftaran

Pasien Data Kartu Identitas

PASIEN Data Pasien

Data Pasien

Rekam Medis Data Rekam Medis

Data Registrasi

Registrasi Data kartu Identitas, No

antrian

2.0 Pengobatan

Pasien No antrian, data kartu

pasien

Data Rekam Medis

Resep, Nota Pembayaran berobat

Pembayaran Data Nota Pembayaran

Berobat 3.0 Pembuatan Laporan Kunjungan Pasien Data Registrasi Data Laporan Kunjungan

Pasien Lap.Kunjungan

Pasien

Pimpinan Balai Pengobatan

Data Laporan Kunjungan Pasien

4.0 Pembuatan

Laporan Keuangan

Data Nota Pembayaran Berobat

Data Laporan Keuangan

Lap. Keuangan Data Laporan Keuangan

5.0 Pemesanan Obat Obat Data Obat Data Obat Data Form Pemesanan

Obat valid Supplier

Data Faktur Penjualan

Data obat

Form.Pemesanan Obat

Data form pemesanan obat Data Pasien

Gambar 4.5 DFD level 0 SI Pengobatan Pasien yang Berjalan

Pada gambar 4.5 DFD level 0 terdapat lima proses utama dalam sistem pengobatan pasien. Kelima proses tersebut dapat dipecah menjadi sub-sub proses secara mendetail.

Berikut ini adalah DFD level 1 untuk proses 1, yaitu bagian proses pendaftaran pasien yang terdapat pada gambar 4.6.


(1)

191

3. Dengan adanya sistem informasi pengobatan pasien, maka masalah pengolahan data obat di Balai Pengobatan Sumber Medika di Cimareme dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai ketersediaan obat dan obat kadarluarsa.

4. Keberadaan sistem informasi pengobatan pasien yang baru dapat menghindari keterlambatan penyampaian laporan karena laporan dibuat secara otomatis dan dapat langsung dicetak sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

6.2. Saran

Agar sistem informasi pengobatan pasien lebih optimal dan berjalan sesuai dengan harapan, maka penulis memberikan sesuatu yang dapat diajukan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk Balai Pengobatan Sumber Medika Cimareme yaitu :

1. Diharapkan aplikasi yang dibuat ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

2. Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan agar sistem yang dibuat membahas hingga laporan keuangan.


(2)

SISTEM INFORMASI PENGOBATAN PASIEN PADA BALAI

PENGOBATAN SUMBER MEDIKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Studi Strata 1 Jurusan Sistem Informasi

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh : Riska Puspita Indah

10507280

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2011


(3)

192

192

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta. Al Bahra Bin Ladjamudin. 2006. Rekayasa Perangkat Lunak. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Bandung. Hall. 2001. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta. LPKBM Madcoms.2002.Microsoft Visual Basic 6.0.Andi Offset.Madiun. Roger S Pressman.2007.Rekayasa Perangkat Lunak.Andi Offset.Yogyakarta Tata Sutabri.2003.Analisa Sistem Informasi.Andi Offset.Jakarta.

Zulkifli Amsyah. 2001. Manajemen Sistem Informasi. Gramedis Pustaka Utama.Jakarta.

Referensi Online :

[http://id.wikipedia.org /Microsoft_SQL_Server/ 6 Maret 2011] [http://ratnasaridewi4244.files.wordpress.com/ 6 Maret 2011] [http://id.wikipedia.org/Pasien/ 1 Maret 2011]

[http://rekamkesehatan.wordpress.com/ 6 Maret 2011] [http://www.bpmp-indramayu.or.id/25 juni 2011]

[http://www.visualbasicindonesia.com/sejarah-visual-basic/ 6 Maret 2011] Referensi Jurnal:

Mera Kartika Delimayanti

PERANCANGAN DAN ANALISIS PERANGKAT LUNAK BERBASIS WEB SEBAGAI ALAT REKAM MEDIS PASIEN DI PUSKESMAS


(4)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat Hidayah dan karunianya, dan tidak lupa sholawat dan salam penulis limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan berbagai cobaan dan halangan, yang mana penulis akan ajukan untuk menempuh skripsi strata Satu (S1) sekaligus untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam Jurusan Manajemen Informatika di Universitas Komputer Indonesia. Adapun judul yang penulis ambil adalah : "Sistem Informasi Pengobatan Pasien pada Balai Pengobatan Sumber Medika".

Penulis menyadari penuh, bahwa laporan penelitian ini masih terlalu jauh dari predikat sempurna, baik dalam penelitian maupun isi dari materi laporan. Dalam pelaksanaan penelitian maupun penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan material maupun spiritual dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan segala kemurahan atas segala kehendaknya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(5)

vii

4. Dadang Munandar S.E, M.Si selaku ketua Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia dan dosen wali kelas MI-7 angkatan 2007.

5. Diana Effendi , ST., MT. Selaku pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada penulis dalam pengerjaan laporan skripsi.

6. Seluruh dosen pengajar Universitas Komputer Indonesia.

7. Seluruh staf tata usaha, dan sekertariat jurusan Manajemen Informatika.

8. Seluruh petugas keamanan dan kebersihan Universitas Komputer Indonesia.

9. Retno Wulandari selaku Pimpinan Balai Pengobatan Sumber Medika.

10. Dede Widartja selaku Rekam medis.

Selain itu penulis tidak lupa juga ucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Seluruh Keluargaku, khususnya ibunda dan ayahanda tercinta yang tampa pamrih memberikan kasih sayang tanpa akhir, serta selalu mendoakan tiada henti.

2. Kakak dan adik-adik tersayang yang selalu memberikan semangat untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Andi Septiana yang selalu memberikan semangat selama ini.


(6)

viii

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat kekurangan, tetapi penulis berharap skripsi ini dapat dipergunakan oleh berbagai pihat terutama pihak yang membutuhkan.

Bandung, Agustus 2011

Penulis