Copied by : http:mintotulus.wordpress.com Page 25
2. Trilogi Profesi
Memperhatikan keseluruhan ciri dan isi suatu profesi, dipahami bahwa spektrum suatu profesi dalam bentuk trilogi profesi, yaitu 1 dasar
keilmuaan, 2 substansi profesi, dan 3 praktik profesi. Komponen dasar keilmuan menyiapkan calon konselor dengan landasan dan arah tentang
wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap WPKNS berkenaan dengan profesi yang dimaksud. Komponen substansi profesi
memberikan modal tentang apa yang menjadi fokus dan objek praktik spesifik profesi konseling dengan bidang khusus kajiannya, aspek-aspek
kompetensi, sarana operasional dan manajemen, kode etik, serta landasan praktik operasional konseling. Komponen praktik merupakan
realisasi pelaksanaan pelayanan profesi konseling setelah kedua komponen profesi dasar keilmuan dan substansi profesi dikuasai.
Suatu profesi tanpa dasar keilmuan yang tepat akan mewujudkan kegiatan profesional tanpa arah danatau bahkan mapraktik; tanpa
substansi profesi yang jelas dan spesifik, suatu profesi itu akan kerdil, mandul dan dipertanyakan isi dan manfaatnya; dan tanpa praktik profesi,
maka profesi menjadi tidak terwujud, dipertanyakan eksistensinya, dan tenaga profesionjal yang dimaksud tidak berarti apa-apa bagi
kemaslahatan kehidupan manusia. Trilogi profesi merupakan suatu kesatuan tak terpisahkan, saling terkait, bermuara pada praktik profesi,
terarah dan berlandaskan kaidah-kaidah keilmuan, dan berisi pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan masa depan klien mengacu kepada
perkembangan optimal, kemandirian, dan kebahagiaan dalam kehidupan. Konseling merupakan profesi yang baru bertumbuh dan berkembang di
negara kita dan belum terprofesionalisasikan. Karena dalam kenyatannya masih banyak kelemahan dan kekurangannya dalam hal praktek
lapangannya, penyiapan tenaganya maupun dalam segi penata laksanaannya. Jadi bilamana kegiatan konseling benar-benar merupakan
Copied by : http:mintotulus.wordpress.com Page 26
kegiatan profesional dengan sendirinya harus memenuhi ciri-ciri dari kegiatan profesi itu. Sebagai seorang konselor yang profesional harus
dapat menunjukkanmemiliki ciri-ciri tersebut di dalam menjalankan tugasnya. Demikian juga dalam kegiatan konseling agar pekerjaan
tersebut dapat berhasil dengan baik maka para petugas harus orang yang profesional sesuai dengan ciri-ciri tersebut. Keberhasilan di dalam
menjalankan tugas suatu profesi akan banyak dipengaruhi oleh adanya ciri-ciri profesi yang dimiliki oleh setiap konselor.
Bila konselor di sekolah hanya mempunyai sebagian kecil ciri-ciri pekerjaan profesional, maka ia akan mengalami kesulitan dalam
menjalankan tugasnya dan sebaliknya bia ia mempunyai sebagian besar atau semua ciri-ciri tersebut maka sudah barang tentu akan berhasil
dengan baik. Hal ini bukan berarti menutup kemungkinan adanya pengaruh faktor lain, misalnya organisasi, program, fasilitas, sarana dan
sebagainya. Sedangkan yang dimaksud profesionalisasi pekerjaan ialah suatu pekerjaan yang didasarkan pada informasi yang lengkap di dalam
mengambil keputusan dan dalam pelaksanaannya menunjukkan ciri-ciri profesi konseling.
3. Public Trust dan Profesi BK Bermartabat