Perancangan Sistem Informasi Complian Handling Speedy Pada Unit PCAN Sektor IV.1 Dago Bagian Aceess Network Operation, Kandatel Bandung

(1)

   

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini, khususnya dibidang komputerisasi, kebutuhan akan informasi secara cepat dan akurat semakin meningkat. Informasi memegang peranan penting dalam kehidupan organisasi, karena informasi dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Teknologi yang berkembang saat ini telah banyak memberikan manfaat dan kemudahan sehingga banyak digunakan diberbagai bidang. Dengan teknologi komputer, informasi yang dihasilkan dapat membantu pekerjaan manusia dengan tingkat kecepatan dan akurasi yang tinggi.

Perubahan sistem kerja dari manual pada sistem komputerisasi dapat memberikan keuntungan yaitu dapat meningkatkan efisiensi atau kecepatan pelayanan. Hal itu lebih diutamakan, kerena kecepatan penyampaian informasi dan akses data merupakan salah satu media pendukung suatu badan usaha untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Selain itu perusahaan harus bersifat fleksibel terhadap perubahan yang terjadi sehingga perusahaan dapat mengikuti setiap perubahan yang terjadi dan melakukan perbaikan – perbaikan untuk kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.

Cepatnya perkembangan teknologi informasi, membawa dampak pengaruh yang sangat besar bagi semua bidang, salah satunya dalam bidang jasa perbaikan jaringan “Telkom Speedy”. Salah satu layanan telekomunikasi yang disediakan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan perusahaan informasi dan


(2)

   

Indonesia.

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. merupakan perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia, yang didalamnya mencakup jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service),

data/internet serta jasa multimedia lainnya. Speedy merupakan salah satu layanan jasa yang ditawarkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sehubungan dengan itu maka PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, sangat membutuhkan suatu Sistem Informasi (SI), untuk mengolah data pelanggan yang menggunakan layanan jasa PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. SI di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, khususnya dibagian gangguan Speedy penulis lihat sudah sangat lengkap dan cukup untuk melayani keinginan pelanggan dengan baik.

Masalah yang dirasakan oleh pelanggan adalah lamanya penanganan masalah gangguan, selain karena penanganan setiap unit dispatch bisa dialihkan dari unit dispatch satu ke unit dispatch yang lain, dikarenakan menyatunya penanganan keluhan gangguan speedy antara yang melalui call center (147) dan juga melalui media massa / email.

Unit Dispatch gangguan speedy diantaranya :

• 147 (Telkom Trouble Centre)

Menerima keluhan gangguan dari pelanggan,biasanya keluhan tersebut lewat telepon.

• MM BOC TECHNICAL SUPPORT dan TDC

Mempunyai tugas yang hampir sama yaitu mengirim laporan gangguan, Pada kegiatan ini yang dilakukan mencatat dan praktek penangan Complain Handling

gangguan telepon dan speedy, menginformasikan kepada petugas gangguan.


(3)

   

TDC, PCAN memberikan tugas tersebut kepada petugas supaya mendatangi rumah pelanggan. Sebelum petugas tersebut mendatangi rumah pelanggan, terlebih dahulu akan menghubungi melalui telpon pelanggan yang bersangkutan untuk menanyakan keluhan apa yang dirasakan oleh pihak pelanggan, jika masalah terselesaikan melalui telpon maka petugas tidak perlu mendatangi rumah pelanggan.

Saran yang ingin penulis berikan adalah mempunyai dua Customer Service Representative (CSR). Dengan begitu bisa saja tugas petugas lapangan bisa lebih mudah dan pelanggan akan merasa puas karena kinerja petugas lapangan dalam melakukan perbaikan lebih cepat, selain itu disamping secara ekonomis kebutuhannya terpenuhi, demikian juga dengan kebutuhan psikologisnya. Terpenuhinya kebutuhan psikologis maka akan timbul perasaan merasa dihargai, dihormati dan dianggap orang penting antara petugas dan pelanggan. Manfaat bagi Petugas, petugas akan merasa puas mengenai reaksi pelanggan atas pelayanan yang diberikan, sehingga petugas merasa lebih dapat menikmati apa yang menjadi tugasnya, disamping itu petugas akan lebih percaya diri dan merasa bangga karena pelayanan yang diberikan dihargai oleh pelanggan secara positif dan akibatnya konflik pribadi dengan pelanggan akan berkurang.

Manfaat bagi perusahaan dengan banyaknya jumlah pelanggan terhadap hasil produk suatu perusahaan menunjukan bahwa perusahaan tersebut dibutuhkan dan dapat diterima oleh masyarakat, sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan meningkat. Dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat akan makin meningkatkan citra bagi perusahaan yang bersangkutan.

Sulitnya penerapan standar manajemen informasi bagi suatu organisasi perusahaan dapat disebabkan karena berbagai faktor yang berasal dari internal

maupun eksternal perusahaan. Faktor internal diantaranya disebabkan oleh pengetahuan SDM yang belum mampu melakukannya dengan benar.

Perusahaan tentunya memerlukan suatu manajemen informasi yang tentunya bisa mengatur kinerja perusahaan agar lebih meningkatkan layanan terhadap


(4)

   

Bertitik tolak pada pembahasan diatas maka dalam pelaksanaan kerja praktek ini penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI COMPLAINT HANDLING SPEEDY pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Unit PCAN Sektor IV.1 Dago”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Proses pengidentifikasian masalah merupakan langkah awal untuk mengetahui latar belakang kelemahan-kelemahan yang dihadapi serta masalah-masalah yang timbul dalam sistem yang berjalan. Adapun permasalah-masalahan yang penulis temukan dalam sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Merasa kurang efektifnya Sistem Informasi (SI) pada Telkom Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL, dikarenakan SDM yang tidak memaksimalkan Sistem Informasi tersebut.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi mengenai penanganan laporan gangguan berjalan saat ini?

2. Apakah pengolahan data gangguan Speedy sudah efektif.. 

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakan kerja praktek adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan di perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan, sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi mengenai penanganan laporan gangguan pada Telkom Speedy.


(5)

   

1.4 Batasan Masalah

Pembatasan ruang lingkup kerja peraktek hanya pada analisis Sistem Informasi yang sedang berjalan pada Unit PCAN Sektor IV.1 Dago, Bagian Access Network Operation, Kandatel Bandung

1.5 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

Lokasi kerja praktek adalah Unit PCAN Sektor IV.1 Dago, Bagian Access Network Operation, Kandatel Bandung. Kerja praktek dilakukan dari tanggal 14 Juli sampai dengan 12 Agustus, adapun jadwal kerja praktek meliputi :

Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktek

  NO 

  Aktivitas 

Waktu 

Senin  Selasa  Rabu  Kamis  Jum’at  1  Pengecekan 

Trouble Ticket,  SISKA, Mini Tool’s 

X  X  X  X  X 

2  Pengecekan di  MDF 

X  X  X  X  X 

3  Kunjungan ke  Pelanggan (Site 

Visit) 


(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Ada pertanyaan dari mana informasi tersebut bisa didapatkan? Jawabannya adalah dari sistem informasi atau disebut juga

processing system atau information system atau information-generating system.

2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat beberapa pengertian sistem menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Sistem menurut Abdul Kadir dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Sistem Informasi adalah. “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. [1]

Menyangkut pemahaman tentang sistem, Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa. “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”. [6]

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi dan saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan tertentu.


(7)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa. sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain :

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Lingkungan Luar Sistem (InterfacEnvironmente)

Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keseluruhan yang berguna dan sisa pembuangan.


(8)

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Object)

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan. [6]

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi seperti berikut:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa permikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem dengan perilaku ke depan yang tidak dapat diprediksi.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luar atau otomatis, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar. [6]


(9)

2.1.4 Pengendalian Sistem

Karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, maka sistem harus mempunyai daya membela diri atau system harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian dari suatu system dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback control system), pengendalian umpan maju (feed forward control system) dan pengendalian pencegahan (preventive control system).

a. Sistem Pengendalian Umpan Balik

Bentuk dasar dari didtem yang sederhana terdiri dari masukan, pengolah dan keluaran yang tidak menyediakan suatu system pengendalian.

Gambar.2.1 Bentuk Dasar Suatu Sistem

Untuk maksud pengendalian, dapat ditambahkan suatu system pengendalian umpan balik sebagai berikut ini.

Gambar 2.2 Sistem Pengendalian Umpan Balik

Pengendalian umpan balik merupakan proses pengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu, bilamana terjadi


(10)

perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaiki masukan system selanjutnya.

b. Sistem Pengendalian Umpan Maju

Sistem pengendalian umpan maju (feed forward control system) disebut juga dengan sitilah (positif feedback) umpan balik positip. positif feedback mencoba mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan hasil balik yang positip. Sistem ini merupakan perkembangan dari sistem pengendalian umpan balik. c. Sistem Pengendalian Pencegahan

Sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk mengendalikan sistem dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan untuk masuk ke dalam sistem. Sistem pengendalian intern (internal control) merupakan contoh penerapan dari sistem pengendalian pencegahan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam suatu organisasi, jika informasi kurang baik maka sistem akan tidak berjalan dengan baik Sumber informasi data adalah kumpulan fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

2.2.1 Definisi Informasi

Berikut ini adalah definisi-definisi informasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu:

Informasi menurut Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. [6]


(11)

Informasi menurut DR. Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi: Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer yaitu :

“Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”.[5]

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data yang dapat memberikan makna dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang.

2.2.2 Pengembangan Informasi

Pengembangan informasi dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :

1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin.

2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.

3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.

2.2.3 Kualitas Informasi

Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa Kualitas informasi adalah

1. Akurat

Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat Waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena


(12)

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka data berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.

4. Lengkap

Artinya informasi harus memberikan secara lengkap. [6] 2.2.4 Nilai Informasi

Menurut pendapat Ladjamudin Al Bahra dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi. Harnaningrum berpendapat bahwa Nilai Informasi adalah “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandinakan dengan biaya mendapatkanya dan sebagaian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat mengunakan analisis cost effectiveness”.[8]

2.3 Sistem Informasi

2.3.1 Konsep Sistem Informasi

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa Konsep Sistem Informasi :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan


(13)

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. [6]

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dibutuhkan dalam mengolah transaksi-transaksi yang bersifat manajerial yang membutuhkan kombinasi antara prosedur kerja, informasi, manusia dan teknologi dalam pembuatan laporan-laporan.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa suatu sistem informasi memiliki komponen-komponen sebagai berikut:

1. Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai. [6]


(14)

2.4 Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

2.4.1 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang lain adalah sebagai berikut :

1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :

Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

2. Menurut R. Terry :

Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

3. Menurut James A.F. Stoner :

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.


(15)

4. Menurut Lawrence A. Appley :

Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.

5. Menurut Drs. Oey Liang Lee :

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu sistem, informasi, dan manajemen.

Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.

Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


(16)

Dari ruang informasi 1. SIM efe 2. SIM inf Inf apa yan lap Inf me 3. SIM tep kep op Da suatu sist pengambil

g lingkup d manajemen M adalah ektif dalam M didefinis formasi bag formasi men

a yang telah ng mungkin poran perio formasi dig embuat kepu

M merupak pat waktu k

putusan da erasi secara ari definisi-tem yang lan keputus Gambar

di atas, bebe n, antara lain pengembag organisasi-o sikan sebaga gi beberapa

njelaskan p h terjadi di n terjadi di m odik, lapor gunakan ole utusan untu kan metode kepada ma n membuat a efektif dan

-definisi di dirancang san pada keg

2.3 Manage

erapa ahli t n :

gan dan pe organisasi ( ai suatu sist a pemakai y erusahaan a masa lalu, masa depan an khusus eh pengelol uk memecah formal yan anajemen un t organisas n pengendal atas, dapat untuk me giatan mana ement Infor telah memb enggunaan (Kroenke, D tem berbasi yang memp atau salah s apa yang s n. Informasi dan outpu la maupun hkan masala ng menyedi ntuk memp i dapat me lian (Stoner

t ditarik ke enyediakan ajemen dala rmation Sys berikan rum sistem-siste David, 1989 is komputer punyai kebu satu sistem u

edang terja i tersebut ter

ut dari sim staf lainnya ah (Mc. Leo iakan inform permudah p elakukan fu r, 1996)

esimpulan, informasi am suatu org

stem

musan tentan

em informa 9)

r yang meny utuhan yang utamanya m di sekarang rsedia dalam mulasi mat

a pada saat od, 1995) masi yag ak proses peng ungsi peren bahwa SIM guna me ganisasi. ng sistem asi yang yediakan g serupa. mengenai g dan apa m bentuk tematika. t mereka kurat dan gambilan ncanaan , M adalah endukung


(17)

2.6 Perancangan Terstruktur

Perancangan terstruktur adalah metode yang menggunakan aliran data atau informasi yang mengalir pada sistem. Sedangkan alat bantu yang digunakan adalah sebagai berikut:

2.6.1 Alat Bantu Perancangan Sistem 2.6.1.1Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan langkah awal dari analisis struktur dan level teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram Konteks mengambarkan hubungan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem atau entitas-entitas yang terletak di luar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input),. Satu hal yang perlu diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan satu lingkungan proses yang mewakili proses dari semua sistem. Diagram konteks terdiri dari :

1. Entitas yaitu manusia atau organisasi dalam sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada.

2. Aliran Data yaitu informasi yang masuk ke dalam sistem dan keluar dari sistem. 3. Lingkaran yang berisi sistem yang akan diuraikan di Data Flow Diagram (DFD)

2.6.1.2Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses-proses yang dihubungkan oleh aliran data.


(18)

Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan DFD: 1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang menerima input atau memberi input dari sistem.kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak.

2. Arus Data (Data Flow)

Menuju arus dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dengan bentuk panah.

3. Proses (Process)

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran. 4. Data Simpanan (Data Store)

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal pararel yang ditutup salah satu ujungnya.

2.6.1.2 Flow Map

Flow Map merupakan alat bantu dalam menelusuri arus dokumen yang yang


(19)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah Telkom dan Telepon tanpa Jarungan / Wireless ( FLEXI ).

Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :

a. Era Kolonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).

b. Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara

Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

c. Perumtel

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi


(20)

nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

d. PT. Telkom ( Persero )

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

e. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.

Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.

Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.


(21)

3.2 Struktur Organisasi

Dalam suatu perusahaan baik itu perusahaan kecil maupun besar, struktur organisasi sangatlah penting, karena struktur organisasi merupakan alur job description dalam pelaksaan kerja yang baik dan terarah, serta dapat diketahui batas tanggung jawab dari suatu pekerjaan. Oleh karena itu PT. TELKOM yang merupakan suatu organisasi yang besar senantiasa mengadakan pembaharuan struktur organisasi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan.

Pada bagian ini penulis akan mengemukakan Struktur Organisasi dan uraian tugas di PT. Telkom Drive III Datel Bandung. Struktur organisasi PT. Telkom Drive III Datel Bandung dibuat dalam bentuk garis komando karena alur dan tanggung jawab secara lurus/vertikal, dimana terdapat satu komando atau pimpinan yang memerintah dari atas sampai ke bawah. Demikian pula tangga organisasi harus diajukan ke pihak atasan untuk mendapat penyelesaian. Hal tersebut dapat terlihat pada gambar struktrur organisasi PT. Telkom Drive III Datel Bandung berikut ini :


(22)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Unit PCAN Sektor IV.1 Dago

Kantor Unit PCAN Sektor IV.1 Dago dikepalai oleh seorang Junior Manager, tugasnya dibantu oleh 3(tiga) orang ass.junior manager, yaitu Ass Junior Manager SERVICE, Ass Junior Manager SUPPORT,dan . Ass Junior Manager PCAN. Dan Ass. Junior Manager PCAN dibantu oleh dua orang petugas,yaitu Service Point dan Technic PCAN.

3.3 Deskripsi Kerja

Adapun pembagian kerja mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab pada bagian tempat kerja praktek adalah sebagai berikut :

1. Junior Manager

Junior manager Unit PCAN Sektor IV.1 Dago, bertugas sebagai Pemimpin jalannya tugas-tugas karyawan yang ada dikantor Unit PCAN Sektor IV.1 Dago, dan bertanggung jawab atas jalannya tugas-tugas tersebut.

JUNIOR MANAGER 

Ass Junior Manager SERVICE 

Ass Junior Manager SUPPORT  Ass Junior Manager PCAN 

Technic PCAN  Service Point 


(23)

2. Ass Junior Manager SERVICE

bertugas sebagai koordinator dalam mengelola keluhan pelanggan ( seperti : gangguan speedy) serta memonitor gangguan yang di alami oleh pelanggan.

3. Ass Junior Manager SUPPORT

bertugas sebagai penanggung jawab untuk memonitor terhadap seluruh gangguan jaringan, memonitor terhadap keluhan pelanggan.

4. Ass.Junior Manager PCAN

bertugas sebagai Pemimpin pekerjaan lapangan pekerjaan, seperti perbaikan gangguan jaringan speedy.

5. Technic PCAN


(24)

   

PERANCANGAN PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK

4.1 Analisis Sistem

Dalam analisis sistem yang berjalan akan dibahas mengenai prosedur, flowmap, dokumen, diagram, konteks, data flow diagram, diagram PERANCANGAN SISTEM INFORMASI COMPLAINT HANDLING SPEEDY pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Unit PCAN Sektor IV.1 Dago yang sedang berjalan, yang meliputi beberapa modul diantaranya modul Laporan keluhan, modul pemerian solusi, modul identifikasi keluhan dan modul hasil identifikasi.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis Dokumen yang sedang berjalan menguraikan secara rinci dokumen-dokumen yang sedang digunakan pada sistem informasi, diantaranya :

1. Dokumen Keluhan

Deskripsi : Menerima keluhan dari pelanggan melalui phone / media massa.

Fungsi : Untuk menerima solusi dari keluhan yang dilaporkan. Sumber : Pelanggan Speedy.


(25)

   

Elemen Data : No. telepon ,No. Speedy, Nama, Alamat pelanggan,. 2. Dokumen Pemberian solusi keluhan.

Deskripsi : Memberikan solusi kepada pelanggan terhadap laporan yang dikeluhkan.

Fungsi : Memperbaiki gangguan yang dialami pelanggan. Sumber : Pelanggan.

Distribusi : Petugas unit Dispatch, Pelanggan..

Elemen Data : Nama Pelanggan, No.telepon, No Speedy. 3. Dokumen Identifikasi

Deskripsi :Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada pelanggan. Fungsi : Mengetahui masalah yang terjadi pada pelanggan.

Sumber : Petugas Unit Dispatch.

Distribusi : Pelanggan, Bagian Identifikasi masalah. Elemen Data : No Speedy, Nama Pelanggan.


(26)

   

Deskripsi : Laporan Hasil identifikasi masalah.

Fungsi : Merupakan laporan dari hasil identifikasi masalah yang dilakukan petugas.

Sumber : Bagian call center.

Distribusi : Callcenter, Petugas unit dispatch.

Elemen Data : No.telepon, No. Speedy, Nama Pelanggan.

4.1.2 Analisis Sistem Yang Berjalan

Dalam analisis sistem yang berjalan akan dibahas mengenai prosedur, flowmap, dokumen, diagram, konteks, data flow diagram, diagram ANALISIS TERHADAP COMPLAINT HANDLING SPEEDY yang sedang berjalan pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. yang meliputi beberapa modul diantaranya modul pelaporan,pemberian solusi dan perbaikan.

4.1.2.1 Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam analisis informasi.

Prosedur yang sedang berjalan

1. Call center (147)/CSR menerima keluhan pelanggan.

2. Menerima keluhan pelanggan yang diperoleh lewat media massa, surat/email. 3. Mengidentifikasi jenis keluhan apakah berkenaan dari sisi frontliner /backroom

maupun dengan mitra/vendor.


(27)

   

adanya site visit (atas permintaan pelanggan/tidak) maka dibuat kesepakatan site visit dengan pelanggan.

b. Petugas mampu untuk memberikan solusi dan menyampaikannya ke pelanggan. 6. Melakukan dispatch ke unit terkait sesuai dengan hasil analisis complain.

7. Menerima keluhan pelanggan berkaitan dengan web-content maupun masalah kecepatan layanan,

8. Melakukan penanganan keluhan berkaitan dengan web-content maupun kecepatan layanan.

9. Menerima keluhan pelanggan berkaitan dengan jarakses maupun tagihan.

10. Petugas melakukan pengecekan dan perbaikan apabila diperlukan (termasuk kesepakatan site visit antara 147/CSR dengan pelanggan). Proses untuk penanganan keluhan tagihan merujuk pada Bisnis Proses Klaim Tagihan.

11. Unit terkait menyelesaikan order keluhan pelanggan sekaligus info complete dan greeting ke pelanggan.

12. Call Center (147/CSR) melakukan monitoring terhadap keluhan pelanggan yang di dicpatch ke unit terkait.

13. Pelanggan menerima solusi dari keluhannya dan mendapatkan salam simpatik baik oleh petugas Call Center (147/CSR) dari petugas di Datel.


(28)

   

Flow Map merupakan alat bantu dalam menelusuri arus dokumen yang yang

digunakan dalam sistem.

Berikut Flow Map dari sistem yang berjalan pada unit Complaint Handling Telkom Speedy :


(29)

   

Diagram Konteks merupakan gambaran hubungan sitem yang terkait dengan lingkungan di luar system. Berikut ini diagram konteks analisis sitem complaint

handling pada Unit Telkom Speedy :


(30)

   

Data Flow Diagram merupakan suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses-proses yang dihubungkan oleh aliran data.

Berikut merupakan gambar DFD level 0 Unit Complaint Handling Telkom Speedy :


(31)

   

Dibawah ini adalah DFD Level 1 Proses 2


(32)

   

Dibawah ini adalah DFD Level 2 Proses 2.1


(33)

   

Dibawah ini adalah DFD Level 2 Proses 2.2


(34)

   

Dibawah ini adalah DFD Level 3 proses 2.2.4


(35)

   

Setelah melewati beberapa tahapan analisis terhadap analisis informasi yang sedang berjalan di PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk., ada kelemahan yang penulis rasakan pada saat melakukan kerja prektek yang terjadi pada system, yang terjadi pada proses 2(dua) yaitu menyatunya penerimaan laporan keluhan yang melalui call center dan melalui media massa/email. kelemahan-kelemahan tersebut antara lain : Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Berjalan

NO. Permasalahan Pemecahan 1.

2.

Masih menyatunya penerimaan laporan keluhan melalui call center (147) dengan melalui media massa.

Masih mempunyai satu cusromer service untuk menerima keluhan yang melalui call center dan media massa.

Dengan dipisahkannya penerimaan kuluhan antara call center dan media massa dapat mengurangi kelalaian dalam memberikan solusi.

Dengan mempunyai satu unit satu customer service dapat mempermudah dalam memberi solusi yang dilaporkan ke unit-unit tersebut.


(36)

   

4.2 Usulan Perancangan Sistem

Perancangan merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang akan dibuat. Tahapan ini sangat penting untuk menentukan baik tidak atau cocok tidaknya sistem baru yang akan dibuat. Tahapan ini berisi tentang penggambaran diagram konteks dan data flow diagram yang diusulkan.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan produk (perangkat lunak) yang mampu :

1. Meningkatkan efektifitas (kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan) dan efisiensi (mengurangi biaya operasional) dalam pengolahan data paspor keluar

2. Memperoleh keakuratan data yang dapat dipertanggungjawabkan. 3. Memperkecil presentase kelalaian dalam member solusi.

4. Penyesuaian terhadap perkembangan jaman dengan penerapan sistem teknologi informasi.

4.2.2 Usulan Pengembangan Sistem

Sistem yang diusulkan yaitu hanya terpusat pada pemisahan penerimaan laporan keluhan yang melalui call center dan melalui media massa/email. Yang ada


(37)

   

terintegrasi serta menggunakan basis data yang berguna bagi penerimaan keluhan yang relative banyak sehingga dapat mempermudah dalam pemberian solusi.

4.2.2.1 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Sebagian besar prosedur dan flowmap sama dengan Sistem yang sedang berjalan perbedaanya hanya di bagian penerimaan keluhan pelanggan.

Prosedur Yang Diusulkan.

Prosedur yang Diusulkan melalui phone/call center.

1. Call center (147)/CSR menerima keluhan pelanggan. 2. Menerima keluhan pelanggan yang diperoleh lewat phone. 3. mengidentifikasi jenis keluhan.

4. melakukan analisis terhadap complain pelanggan.

5. a. apabila petugas tidak mampu memberikan solusi saat itu juga dan diperlukan adanya site visit (atas permintaan pelanggan/tidak) maka dibuat kesepakatan site visit dengan pelanggan.

b. petugas mampu untuk memberikan solusi dan menyampaikannya ke pelanggan.

6. Melakukan dispatch ke unit terkait sesuai dengan hasil analisis complain. 7. Melakukan penanganan keluhan berkaitan dengan web-content maupun

kecepatan layanan.

8. Menerima keluhan pelanggan berkaitan dengan jarakses maupun tagihan. 9. Complete order.


(38)

   

yang di dicpatch ke unit terkait.

11.Pelanggan menerima solusi dari keluhannya dan mendapatkan salam simpatik baik oleh petugas Call Center (147/CSR) dari petugas di Datel.

Prosedur yang Diusulkan melalui Media massa.

1. PUREL menerima keluhan pelanggan. 2. mengidentifikasi jenis keluhan.

3. Melakukan dispatch ke unit terkait sesuai dengan hasil analisis complain. 4. Melakukan penanganan keluhan berkaitan dengan web-content maupun

kecepatan layanan.

5. Melakukan penanganan keluhan berkaitan dengan jarakses dan tagihan. 6. Petugas melakukan pengecekan dan perbaikan apabila diperlukan. Proses

untuk penanganan keluhan tagihan merujuk pada Bisnis Proses Klaim Tagihan.

7. Unit terkait menyelesaikan order keluhan pelanggan sekaligus info complete dan greeting ke pelanggan.

8. Pelanggan menerima solusi dari keluhannya dan mendapatkan salam simpatik baik oleh petugas PUREL / dari petugas di Datel.


(39)

   

4.2.2.2 Flowmap Yang Diusulkan

Perbedaan flowmap yang berjalan dengan diusulkan adalah saat pencatatan paspor yang dimasukan kedalam database, flowmapnya adalah sebagai berikut :

FlowmapProsedur yang Diusulkan melalui phone/call center.


(40)

   

Flowmap Prosedur yang Diusulkan melalui Media massa

Gambar 4.9 Prosedur yang Diusulkan melalui Media massa

Karena perubahan dalam sistem yang diusulkan hanya terjadi pada flowmap maka hanya akan menjelaskan flowmap Prosedur phone dan media massa.


(41)

   

4.2.2.3 Diagram Konteks Yang Diusulkan

Diagram konteks pada sistem yang diusulkan sama pada sistem yang berjalan.

Gambar 4.10 Konteks Diagram yang diusulkan

4.2.2.4 DFD Yang Diusulkan

DFD Level 0 yang diusulkan


(42)

   

DFD Level 1 Proses 1

Berikut ini adalah DFD Level 1 Proses 2 diusulkan sama pada sistem yang berjalan.


(43)

   

DFD Level 1 Proses 2


(44)

   

DFD Level 2 Proses 2.2

Berikut ini adalah DFD Level 2 Proses 2.2 diusulkan sama pada sistem yang berjalan.


(45)

   

DFD Level 3 proses 2.2.4

Berikut ini adalah DFD Level 3 proses 2.2.4 diusulkan sama pada sistem yang berjalan.


(46)

   

Setelah melakukan peracangan dan mengusulkan pengembangan sistem dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

Tabel 4.2 Evaluasi Sistem Yang Dirancang/Diusulkan

No. Permasalahan Pemecahan yang diharapkan Pemecahan sistem yang nyata

1.

2.

Masih menyatunya penerimaan laporan keluhan melalui call center (147) dengan melalui media massa.

Masih mempunyai satu cusromer service untuk menerima keluhan yang melalui call center dan media massa.

Dengan dipisahkannya penerimaan kuluhan antara call center dan media massa dapat mengurangi kelalaian dalam memberikan solusi.

Dengan mempunyai satu unit satu customer service dapat

mempermudah dalam memberi solusi yang dilaporkan ke unit-unit tersebut

Dengan cara memisahkan laporan keluhan akan membuat kesalahan berkurang dan meningkatnya efisiensi

kerja.

Dengan mempunyai dua customer care dapat memberi solusi dengan

efektif  sehingga  akan  lebih banyak menghemat  waktu pelanggan


(47)

47 

 

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Kuliah Kerja Praktek Penyusunan pada PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. (TELKOM) KANDATEL BANDUNG, tepatnya di Unit PCAN Sektor IV.1 DAGO Bagian ACCESS Network Operation ,Kandatel Bandung, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perancangan Sistem Informasi Complaint Handling yang di lakukan di PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk.(Telkom) Daerah operasi Unit PCAN Sektor IV.1 Dago Telah dilakukan secara terkomputerisasi.

2. Aplikasi software yang digunakan di PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk.(Telkom) Daerah operasi Unit PCAN Sektor IV.1 Dago dalam Complaint Handling apalah program aplikasi SISKA,TROUBLE TICKET dan MINI TOOLS.

5.2 SARAN

Saran yang ingin penulis berikan adalah mempunyai dua Customer Service Representative (CSR). Dengan begitu bisa saja tugas petugas lapangan bisa lebih mudah dan pelanggan akan merasa puas karena kinerja petugas lapangan dalam melakukan perbaikan lebih cepat, selain itu disamping secara ekonomis kebutuhannya terpenuhi, demikian juga dengan kebutuhan psikologisnya. Terpenuhinya kebutuhan psikologis maka akan timbul perasaan merasa dihargai, dihormati dan dianggap orang penting antara petugas dan pelanggan.


(48)

iv 

 

Lembar Pengesahan……… i

Kata Pengantar……… ii

Daftar Isi……….. iv

Daftar Tabel……… vii

Daftar Gambar……….... viii

Daftar Simbol.………. ix

Daftar Lampiran………. xii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1 Latar Belakang……….. 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah………... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah………. 4

1.2.2 Rumusan Masalah………. 4

1.3 Maksud dan Tujuan………... 4

1.3.1 Maksud……….. 4

1.3.2 Tujuan……… 4

1.4 Batasan Masalah……… 5

1.5 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek……….. 5

BAB II LANDASAN TEORI……….... 6

2.1 Konsep Dasar Sistem……..…...………... 6


(49)

 

2.2 Konsep Dasar Informasi……….. 10

2.2.1 Definisi Informasi……...………... 10

2.2.2 Pengembangan Informasi..……...……… 11

2.2.3 Kualitas Informasi...…………...……… 11

2.2.4 Nilai Informasi...…….………...……… 12

2.3 Sistem Informasi……….………. 12

2.3.1 Konsep Sistem Informasi...……… 12

2.3.1 Komponen Sistem Informasi...……… 13

2.4 Pengertian Manajemen……….………. 14

2.4.1 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli....………..…… 14

2.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)……….. 15

2.6 Perancangan Terstruktur……….. 17

2.6.1 Alat Bantu Perancangan Sistem...…………..……… 17

2.6.1.1 Diagram Konteks...…………..……..……… 17

2.6.1.2 Data Flow Diagram (DFD)...…………..……..… 17

2.6.1.3 Flow Map...…………..……..……… 18

BAB III PROFIL PERUSAHAAN………. 19

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan………. 19

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……….. 19


(50)

vi 

 

4.1.1 Analisis Dokumen………...………. 24

4.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan.………..…. 26

4.1.2.1 Prosedur yang Sedang Berjalan.………. 26

4.1.2.2 Flow Map………...…………. 28

4.1.2.3 Diagram Konteks………...…………. 29

4.1.2.2 Data Flow Diagram (DFD)…………...…………. 30

4.1.2 Evaluasi Sistem Informasi yang Sedang Berjalan.………. 35

4.2 Uraian Perancangan Sistem………...………. 36

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem………..………. 36

4.2.2 Usulan Pengembangan Sistem……… 36

4.2.2.1 Perancangan Prosedur yang Diusulkan…………. 37

4.2.2.2 Flowmap yang Diusulkan……….. 39

4.2.2.3 Diagram Konteks yang Diusulkan………. 41

4.2.2.4 DFD Yang Diusulkan………. 41

4.2.2.4 Evaluasi Sistem yang Dirancang / Diusulkan….… 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 47

5.1 Kesimpulan……… 47

5.2 Saran………. 47

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(51)

xii

1. Lampiran bukti surat penerimaan kerja praktek dari perusahaan. 2. Daftar Hadir Kerja Praktek.


(52)

[Har07] Haryanto Imam, Membuat Database Dengan Microsoft Access,

Informatika Bandung, 2007.

[Jog95] HM, Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi & Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset,

Yogyakarta, 1995.

[Jog05] HM, Jogiyanto , Analisis dan Desain Sistem Informasi & Pendekatan

Terstruktur, Andi Offset. Yogyakarta, 2005.

[Mad03] Mulyadi, Sistem Informasi, madiun, 2003


(53)

ix 

Simbol Keterangan

       

     

       

       

       

Proses operasi

Proses operasi secara manual

Dokumen

Simbol database

Melambangkan data yang disimpan kedalam arsip


(54)

                   

   

   

 

Proses

Proses suatu arus data

Eksternal Entity

Menunjukan entitas yang terlibat dalam suatu sistem

Data Store

Menunjukan tempat penyimpanan data atau file

Arus data


(55)

xi 

   

           

Melambangkan sebuah sistem

Melambangkan entitas luar sebuah sistem.

Arus kegiatan sebuah sistem

ERD

Gambar Keterangan

Relasi yang menghubungkan antara entitas yang terkait


(56)

vii 

 

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Berjalan……….. 30 Tabel 4.2 Evaluasi Sistem Yang Dirancang/Diusulkan ……….…. 46


(57)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Fitrah Khairur R NIM. 10506238 Rensa Insani NIM. 10506202

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(58)

ii 

 

Puji Sukur kehadirat Allah SWT atas karunianya yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Perancangan Complaint Handling Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Unit PCAN Sektor IV.1 Dago” yang dilakukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika.

Dalam penulisan laporan ini penulis telah mendapatkan bantuan dari banyak pihak, maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu R. Fenny Syafariani, S. Si, M. Stat Selaku dosen pebimbing dan dosen wali.

2. Bapak Dadang Munandar, SE, Msi. Selaku ketua jurusan Manajemen Informatika.

3. Bapak Tanto Selaku pebimbing lapangan dan pejabat Kantor PT. Telkom Kandatel Bandung.

4. Bapak Rukmana Selaku pebimbing lapangan dan pejabat Kantor Unit PCAN Sektor IV.1 Dago.

5. Bapak Eman Sulaeman Selaku SPV PCAN Geger kalong. 6. Bapak Wawan Setiawan Selaku Ass. SPV PCAN Hegarmanah. 7. Seluruf staf karyawan Kantor Unit PCAN Sektor IV.1 Dago.


(59)

iii 

 

Tanpa bantuan dan dorongan dari orang-orang diatas penulis tidak dapat melaksanakan pembuatan Laporan Kerja Praktek.

Penulis masih tahap proses belajar apabila ada banyak kesalahan penulis menerima kritik dan saran dengan lapang dada sebagai masukan yang dapat membangun. Penulis juga memohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dan kata-kata yang tidak berkenan di hati.

Akhir kata semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Hormat Kami, Bandung, 10 Oktober 2009

Fitrah Khairur R. Rensa Insani Penulis


(1)

Data Flow Diagram (DFD)

Simbol Keterangan

                              Proses

Proses suatu arus data

Eksternal Entity

Menunjukan entitas yang terlibat dalam suatu sistem

Data Store

Menunjukan tempat penyimpanan data atau file

Arus data


(2)

Diagram Konteks

Sistem Keterangan

   

           

Melambangkan sebuah sistem

Melambangkan entitas luar sebuah sistem.

Arus kegiatan sebuah sistem

ERD

Gambar Keterangan

Relasi yang menghubungkan antara entitas yang terkait


(3)

vii 

 

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktek……… 5

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Berjalan……….. 30


(4)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI COMPLIAN HANDLING

SPEEDY PADA UNIT PCAN SEKTOR IV.1 DAGO BAGIAN ACCESS

NETWORK OPERATION, KANDATEL BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Fitrah Khairur R NIM. 10506238 Rensa Insani NIM. 10506202

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(5)

ii 

 

Kata Pengantar

Puji Sukur kehadirat Allah SWT atas karunianya yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Perancangan Complaint Handling Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Unit PCAN Sektor IV.1 Dago” yang dilakukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika.

Dalam penulisan laporan ini penulis telah mendapatkan bantuan dari banyak pihak, maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu R. Fenny Syafariani, S. Si, M. Stat Selaku dosen pebimbing dan dosen wali.

2. Bapak Dadang Munandar, SE, Msi. Selaku ketua jurusan Manajemen Informatika.

3. Bapak Tanto Selaku pebimbing lapangan dan pejabat Kantor PT. Telkom Kandatel Bandung.

4. Bapak Rukmana Selaku pebimbing lapangan dan pejabat Kantor Unit PCAN Sektor IV.1 Dago.

5. Bapak Eman Sulaeman Selaku SPV PCAN Geger kalong. 6. Bapak Wawan Setiawan Selaku Ass. SPV PCAN Hegarmanah. 7. Seluruf staf karyawan Kantor Unit PCAN Sektor IV.1 Dago.


(6)

8. Teman-teman mahasiswa Universitas Komputer Indonesia. 9. Dan semua pihak lainnya yang tidak dapat dituliskan satu persatu.

Tanpa bantuan dan dorongan dari orang-orang diatas penulis tidak dapat melaksanakan pembuatan Laporan Kerja Praktek.

Penulis masih tahap proses belajar apabila ada banyak kesalahan penulis menerima kritik dan saran dengan lapang dada sebagai masukan yang dapat membangun. Penulis juga memohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dan kata-kata yang tidak berkenan di hati.

Akhir kata semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Hormat Kami, Bandung, 10 Oktober 2009

Fitrah Khairur R. Rensa Insani