Sistem Informasi Akademik Di SMP Alfalah Dago Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

Disusun Oleh : Rima Rohana

10507493

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Oleh : RIMA ROHANA

1.05.07.493

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

iii

baru dan lama, penjadwalan, dan penilaian masih menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi atau dilakukan secara manual. Sistem yang dilakukan masih mengandalkan penyimpanan dan pencarian arsip-arsip untuk mendapatkan informasi mengenai data yang berhubungan dengan akademik sekolah. Sistem di SMP Al Falah yang sedang berjalan sekarang menimbulkan permasalahan seperti lamanya pencatatan serta banyaknya tumpukan arsip pada proses pendaftaran siswa baru. Selain itu pada proses pembagian kelas masih terjadi kendala sulitnya menentukan siswa masuk kelas mana karena data tidak tersimpan dalam satu tempat penyimpanan. Permasalah lain yaitu penjadwalan belum terorganisir dengan baik karena masih sering terjadi bentrok antar satu guru dengan guru lain.Sistem yang ada seperti ini akan berpengaruh terhadap kebutuhan data yang harus tersedia secara cepat,tepat dan akurat.

Untuk memenuhi kebutuhan terhadap data tersebut, penulis membuat sistem informasi akademik pada SMP Al Falah Dago Bandung. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian pembuatan Sistem Informasi Akademik ini meliputi, desain penelitian yang menggunakan metode deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Metode pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pendekatan terstruktur, dan metode pengembangan sistemnya adalah model pengembangan prototype. Alat bantu analisis dan perancangan meliputi flowmap, diagram kontek, kamus data dan perancangan basis data. Adapun perangkat lunak pendukung dalam pembuatan sistem informasi akademik ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai interface dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai databasenya.

Dengan dibuatnya Sistem Informasi akademik ini diharapkan dapat mengurangi penumpukan arsip, proses penjadawalan menjadi terorganisir dengan baik sehingga tidak terjadi lagi bentrok antara satu guru dengan guru yang lain, serta pembuatan laporan dapat lebih cepat.


(4)

iv

includes a new student enrollment process, the division of classes and homeroom new and old students, scheduling, and assessments are still using that system is not computerized or done manually. Systems that do still rely on the storage and search the archives for information on data relating to academic schools. Al Falah in SMP systems that are running right now cause problems such as the length of recording and the large stack of files on the new student enrollment process. In addition to the process of class divisions still occur constraint difficulty determining where students go to class because the data is not stored in one repository. Other scheduling problems that is not well organized because there are frequent clashes between the teachers with teachers' existing lain.Sistem like this will affect the data needs to be available quickly, precisely and accurately.To meet the needs of the data, the authors make academic information systems at the junior Al Falah Dago Bandung.

The research methods used in the manufacture of Academic Information System research includes the design, research using descriptive method. Data collection methods used were observation and interviews. Method of approach used in this study were structured approach method, and system development method is prototype development model. Analysis and design tools include flowmap, context diagrams, data dictionary and database design. As for software support in making this academic information system is Microsoft Visual Basic 6.0 as an interface and Microsoft SQL Server 2000 as its database

With the establishment of academic information system is expected to reduce the buildup of the archive, process penjadawalan be well organized so it does not happen again clash between one teacher with another teacher, and report generation can be faster.


(5)

v Assalammualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Ridho dan HidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata I pada Jurusan Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia. Selain itu penulis juga dapat mencoba menerapkan dan membandingkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lingkungan kerja.

Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.


(6)

vi

penulisan Tugas Akhir ini dan selali memberikanmasukan pada penulis. 5. Sintya Sukarta ST., MT. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, memeriksa serta memberikan petunjuk dan saran dalam penyusunan laporan ini.

6. Bapak Sugeng Prabowo Dan Ibu Ely Yunimas selaku orang tua yang senantiasa memberikan doa tulus, semangat, nasehat, serta dorongan moral yang selalu menguatkan penulis, serta kedua saudara saya Uni Reni Jati Putri Lestari, kakakku tercinta Anita Dwi Jayanti, dan saudara sepupuku Robby Putra atas dorongan, support dan doa yang selalu diberikan.

7. Keluarga besar penulis di Payakumbuh dan Padang yang selalu memberikan motivasi dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada Ari Purnama Galih yang selalu memberikan semangat, motivasi dan selalu menolong dalam pengerjaan skripsi ini, Terimakasih.

9. Untuk semua sahabat- sahabat tersayang dan tercinta penulis Rahma Hanum, Andhi Saputra,Indri Dwi Andini, Yulianti, Yesi Maulani, Asti Vidya, Mega Maytira, Suci dwi Lestari, Rizky Bernadi, Anggi Widigdya, dan semua Anak-Anak MI.11 2007 terimakasih untuk semuanya.


(7)

vii kampus.

11. Kepala Sekolah, Guru dan staf sekolah SMP Al Falah Dago Bandung yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian skripsi ini. 12. Dan Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu selama penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bandung, 27 Juni 2011


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi dan Informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dewasa ini. Hal ini terlihat dari proses untuk mendapatkan informasi yang dapat diperoleh secara cepat, tepat, dan akurat dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih. Kemajuan teknologi ini membuat banyak organisasi dan lembaga pendidikan menggunakan teknologi berbasis komputer dan jaringan untuk membantu pekerjaanya karena bersifat efektif dan efisien.

Banyak lembaga pendidikan yang telah menggunakan system yang terkomputerisasi dalam mengolah datanya. SMP merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memilki system yang komplit dalam pengolahan datanya, yang mengharuskan semua data terolah dengan baik, tersimpan dengan rapi dan mudah ditelusuri dari tempat penyimpananya apabila diperlukan.

SMP Al-Falah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Yayasan Falah yang telah berdiri sejak tahun 1974. SMP Al-Falah Dago didalam kegiatannya tidak terlepas dari proses pengolahan data akademik, seperti pengolahan pendaftaran siswa baru, pembagian kelas dan wali kelas, penjadwalan pelajaran, registrasi siswa lama, dan pembuatan nilai akhir berupa raport. Adapun prosedur yang dilakukan adalah meliputi penginputan data,pencarian data, perhitungan nilai, dan pembuatan laporan.


(9)

Di SMP Al Falah Dago proses penyampaian informasi yang berhubungan dengan kegiatan akademik masih dilakukan secara manual. Ini terlihat dari penggunaan aplikasi excel dan buku kearsipan. Sistem Akademik yang berjalan di SMP Al Falah, didalam proses penyampaian informasi pengolahan penerimaan siswa baru, penyeleksian, penjadwalan mata pelajaran, pembagian kelas dan pembuatan nilai akhir berupa raport masih dilakukan secara manual. Proses – proses tersebut mempunyai kerumitan tersendiri terkait dengan fasilitas yang tersedia. Hal ini juga menimbulkan berbagai permasalahan seperti kurangnya tempat penyimpanan data karena terlalu bayak arsip, lambatnya pelayanan, dan permasalahan lainnya seperti proses penyampaian laporan yang tidak tepat waktu, serta pencarian data yang membutuhkan waktu lama. Hal ini pun menyulitkan bidang administrasi/ tata usaha dalam memberikan laporan kepada pimpinan.

Saat ini banyak lembaga pendidikan yang tidak mau ketinggalan dengan kemajuan tekologi informasi yang sangat menunjang terhadap kelangsungan institusi dan pegawainya. Oleh karena itu banyak lembaga pendidikan berlomba-lomba meningkatkan mutu dan kualitas dengan beradaptasi terhadap perkembagan teknologi yang sangat berhubungan dengan institusi tersebut. Salah satu bentuk teknologi informasi yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pencapaian adalah komputer, dimana peranan komputer telah menjadi bagian aktifitas yang vital dalam mempermudah pekerjaan .

Sistem Informasi Akademik (SIA) merupakan jawaban dari terobosan teknologi informasi di bidang pendidikan saat ini, dimana sistem informasi akademik ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh


(10)

sekolah dalam mengelola data akademik siswa. Selain itu sistem informasi akademik ini befungsi untuk memberikan informasi akademik secara uptodate melalui media komputer .

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan masalah yang dipaparkan diatas maka penulis akan merancang sebuah sistem informasi akademik yang akan menjawab permsalah yang dihadapi oleh SMP Al-Falah Dago. Oleh karena itu penulis membuat penelitian skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMP AL-FALAH DAGO”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yag telah dijelaskan diatas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Proses pendaftaran siswa baru masih dilakukan secara manual yaitu dengan mencatat data siswa baru kedalam buku arsip pendaftaran siswa baru. Hal ini menyebabkan jika siswa yang mendaftar banyak maka bagian akademik akan mengalami kesulitan tersendiri. Adapun kesulitan yang dialami seperti lamanya proses pembuatan laporan data siswa, terjadinya duplikasi data dimana bisa tercatat sebanyak 2 kali, dan banyak nya tumpukan arsip yang menyebabkan kesulitan dalam pencarian data.

2. Dalam melakukan proses pembagian kelas untuk siswa baru di SMP Al-Falah Dago Bandung masih mengalami kesulitan dalam


(11)

menentukan setiap siswa yang akan menempati suatu kelas, karena data siswa tidak tersimpan didalam 1 database.

3. Proses Penjadwalan belum teroganisir dengan baik. Kadang terjadi kesalahan berupa bentroknya jadwal mengajar dari guru yang bersangkutan.

4. Banyaknya arsip yang menumpuk membuat sulitnya pencarian data secara cepat.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dijabarkan diatas maka dapat dirumusakan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi Akademik yang sedang berjalan di SMP Al-Falah meliputi proses pendaftaran, pengolahan data siswa, data guru,data wali kelas, data kelas, data absen, dan nilai siswa.

2. Bagaimana perancangan sistem infromasi akademik yang akan dibangun di SMP Al-Falah Dago

3. Bagaimana pengujian rancangan sistem infromasi akademik di SMP Al-Falah Dago

4. Bagaimana evaluasi rancangan sistem infromasi akademik di SMP Al-Falah Dago


(12)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk membuat sebuah rancangan sistem informasi akademik di SMP Al-Falah Dago guna untuk mempermudah pelayanan operasional akademik sekolah sehingga dapat mencapai efektifitas dan efisiensi dalam proses pengerjaanya.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem akademik yang sedang berjalan di SMP Al-Falah meliputi proses pendaftaran siswa baru, data siswa, data guru, data wali kelas, data kelas, data absen,penjadwalan pelajaran dan data nilai siswa.

2. Untuk merancang sistem informasi akademik di SMP Al-Falah yang akan dibangun.

3. Untuk menguji sistem informasi akademik yang dirancanga di SMP Al-Falah Dago.

4. Untuk mengevaluasi rancangan sistem informasi akademik yang akan dibangun di SMP Al-Falah Dago.


(13)

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan penulis tentang sistem infromasi akademik dan membandingkannya dengan ilmu yang di peroleh dibangku kuliah.

2. Bagi Pihak Lain

Memberikan masukan ilmu pada jurusan sistem informasi tentang sistem informasi akademik di SMP Al-Falah Dago.

3. Bagi Peneliti Lain

Menjadi bahan masukan dan sumber infromasi sebagai studi pustaka bagi peneliti lain yang akan mengambil tema dan judul yang sama dengan penelitian ini.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Sistem Informasi Akademik yang dirancang ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menigkatkan kinerja sekolah dalam menangani data akademik siswa di SMP Al-Falah Dago.

1.5 Batasan Masalah

Karena Sistem Informasi Akademik begitu luas maka penulis akan membatasi permasalahan dalam perancangan sistem informasi akademik di SMP Al-Falah Dago ini agar tetap berada dalam pokok inti permasalahan yang


(14)

berkaitan dengan judul penelitian . Berikut adalah batasan masalah dalam penelitian ini :

1. Sistem Informasi Akademik yang dibangun meliputi proses pendaftaran siswa baru, pembagian kelas dan wali kelas siswa baru, pengolahan data siswa, data guru, data mata pelajaran, data kelas, data absen, penjawalan pelajaran, dan nilai akhir siswa.

2. Sistem Informasi Akademik yang dibangun tidak membahas tentang siswa pindahan dan masalah keuangan

3. Sistem menghasilkan laporan data siswa, data guru, data nilai, data jadwal pelajaran, data kelas, dan data absen.

1.6 Tempat dan Jadwal Penelitian

Dalam penelitian dan pengambilan data yang digunakan dalam Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Desktop dilakukan di SMP Al-Falah Jalan Cisitu Baru No. 52 Kecamatan Coblong Kelurahan Dago. Penelitian dilakukan mulai dari Maret 2011 sampai dengan Juni 2011. Untuk jadwal penelitian secara lengkap dapat dilihat pada table berikut :


(15)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No Aktivitas

Tahun 2011

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan Proposal

2 Survei Objek Penelitian

3 Analisis Sistem

4 Desain Sistem

5 Pembuatan Coding


(16)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada Bab ini dijelaskan beberapa konsep dan dasar teori yang berkaitandengan permasalahan yang akan dibahas penulis sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan konsep-konsep tersebut kedalam semua kegiatan pengembangan sistem.

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem mempunyai suatu konsep yang mendasari sebuah pengertian pengertian yang di kemukakan oleh berbagai pakar untuk mendefinisikan dari sistem itu sendiri. Sebelum mendefinisikan suatu sistem pakar harus mempunyai konsep dasar untuk memperkuat pendefinisiannya.

2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan menekankan pada komponen atau elemen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur yang didefinisikan oleh Jogiyanto HM (2005 : 1) dalam buku Analisis dan Disain Sistem Informasi sebagai berikut :Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemen-elemen, menurut Abdul Kadir (2003 : 54) dalam bukunya Pengenalan Sistem Informasi


(17)

,mendefinisikan sebagai berikut :Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkna untuk mencapai suatu tujuan .

2.1.2 Karakteristik Sistem

Dalam penggunaanya, suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Maksuddari sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakatibersama. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut menurut Jogiyanto HM(2005 : 3) suatu sistem haruslah mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang saling berhubungan, antara lain sebagai berikut:

1. Komponen-komponen (components)

Setiap sistem baik sistem dalam skala besar maupun sistem dalam skala

kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau

elemen-elemen.Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehinggatercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

2. Penghubung Sistem (System Interface)

Penghubung sistem merupakan media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung sistem ini, maka subsistem-subsistem dapat saling meberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.


(18)

3. Lingkungan Luar (Environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar batas sistem. Lingkungan luar ini bisa juga berupa ekosistem dimana sistem tersebut berada. Walaupun keberadaannya diluar sistem, tapi lingkungan luar dapat mempengaruhi sistem. Adanya ketidakserasian antara lingkungan luar dengan sistem dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem. Oleh karena itu harus senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.

4. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memberikan ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem. Dengan adanya ruang lingkup yang jelas dari sistem tersebut, maka kita dapat memisahkan dan membedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.

5. Masukan Sistem (Sistem Input)

Masukan adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukkan ini dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidask tampak. 6. Keluaran Sistem (Sistem Output)

Keluaran merupakan hasil dari pengolahan suatu sistem. Keluaran ini tentunya diharapkan dapat berguna sesuai dengan tujuan dari sistem.


(19)

Selain sebagai hasil akhir, sebagian keluaran bisa juga dijadikan masukan untuk sistem lainnya.

7. Pengolah Sistem (Sistem Processing)

Pengolah sistem adalah mesin atau mekanisme yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Pengolah memiliki peranan yang penting, karena disinilah proses perubahan dan pendayagunaan masukan terjadi sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan sistem.

8. Sasaran dan Tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran

( objective ).Tujuan merupakan hal akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan,sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Suatu sistem bias dikatakan berhasil menjalankan fungsinya bila berhasil mencapai sasaran dan tujuan dari sistem tersebut.

Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat kita lihat seperti yang dikutip dari buku Analisis dan Desain Sisitem Informasi, Jogiyanto HM (2005 : 6) pada gambar berikut ini :


(20)

Gambar 2.1 : Karakteristik Sistem

[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta]

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto HM dalam buku Analisis Dan Desain Sistem Informasi (2005 : 6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang , diantaranya adalah:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan machine system.


(21)

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah banyak diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Sistem mempunyai suatu konsep yang mendasari sebuah

pengertianpengertian yang di kemukakan oleh berbagai pakar untuk

mendefinisikan dari sistem itu sendiri. Sebelum mendefinisikan suatu sistem pakar harus mempunyai konsep dasar untuk memperkuat pendefinisiannya.

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi sangat penting bagi perusahaan. Selain itu informasi juga penting bagi sistem, karena apabila suatu sistem tidak mempunyai informasi maka akan menjadi suatu sistem yang susah berkembang. Definisi Informasi menurut Jogiyanto HM (2005 : 8) dalam buku yang sama adalah sebagai berikut : Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Selain pengertian di atas, ada juga pengertian informasi menurut Mc Fadden, dkk yang dikutip dari buku Pengenalan Sistem Informasi karangan Abdul


(22)

kadir (2003 : 3) adalah :Data yang telah diproses sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian memberi informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Seperti yang terdapat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.2 Siklus Informasi

[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi , Yogyakarta]

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of informasi) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitski dalam buku Jogiyanto HM (2005 : 10) menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar.


(23)

Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi

[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi , Yogyakarta]

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti inforamsi harus jelas mencerinkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengamilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevan informasi tiap-tiap orang satu dengan yang


(24)

lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai hharga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kuarang relevann, tetapi relevan untuk akuntan.

2.2.3 Nilai informasi

Nilai dari Informasi (value of information) ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya di hubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Jogiyanto (2005 : 11).

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Pengertian sistem informasi menurut oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis yang dikutip dari buku karangan Jogiyanto HM (2005 :11) berjudul Analisis dan Disain sebagai berikut : Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertamukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi-strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.


(25)

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information sistem) atau disebut juga dengan processing sistems atau information processing sistem atau information-genering sistems.

Kegiatan yang terdapat pada sistem informasi antara lain :

a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan diproses.

b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah

c. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas.

d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

e. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan

Gambar 2.4 Kegiatan Sistem Informasi

[ Sumber : Susanto Azhar, 2004, Sistem Informasi Manajemen : Konsep dan Pengembangannya, Lingga Jaya, Bandung ]


(26)

2.4 Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem di mulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Permintaan dapat dating dari seorang manajer dan dari luar departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi, yang bermaksud mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani. Abdul Kadir (2003 : 400).

2.4.1 Analisis Perancangan Terstruktur

Analisis perancangan terstruktur adalah suatu metode analisis perancangan yang dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Melalui metode analisis ini permasalahan - permasalahan yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan). Penjelasan metode ini di kutip dari buku Jogiyanto HM (2005 : 56) dalam buku Analisis dan Disain Sistem Informasi.


(27)

2.5 Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat pula dikatakan sebagai struktur desain dari suatu sistem komputer dengan semua kelengkapanya yang telah siap untuk digunakan oleh user. Pada sub bab ini (Jaringan Komputer) penulis mengutip sumber reverensi dari buku Pengenalan Sistem Informasi karangan Abdul Kadir (2003 : 347).

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer (computer network) atau yang sering di singkat dengan jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan umumnya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagi perangkat lunak, perangkat keras dan bahkan kekuatan pemrosesan. Abdul Kadir (2003 : 347).

2.5.2 Jaringan Komputer Menurut Rentang Geografis

Ditinjau dari rentang geografis yang di cakup oleh suatu jaringan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada dalam suatu area yang kecil, jarak antara komputer yang dihubungkannya hanya bias mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan 10 sampai 100 Mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama-sama.


(28)

2. MAN (Metropolitan Area Network)

Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain dalam suatu negara. Cakupan WAN dapat meliputi 100 sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps.

2.5.3 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer terdiri dari dua jenis, yaitu : 1. Model peer to peer

Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil.

2. Model Client/Server

Model ini memisahkan secara jelas, mana yang dapat memberikan layanan jaringan (server) dan mana yang hanya memberikan layanan (client).

Beberapa komputer diset-up sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari jaringan : printer, modem, dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksi kejaringan yang berfungsi sebagai client. Sistem client-server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client dan komputer server.


(29)

Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu. Beberapa komputer diset-up sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari jaringan : printer, modem, dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksi kejaringan yang berfungsi sebagai client.

2.5.4 Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah susunan komputer yang menyatakan fisik dalam suatu jaringan. Secara garis besar topologi jaringan di bagi menjadi 4, yaitu :

1. Topologi Bus

Topologi linier bus merupakan teknologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Dengan mnggunakan T-Connector, maka computer atau perangkat jaringan lainnya bias dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

Gambar 2.5 Topologi Bus

[Sumber : Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta]


(30)

2. Topologi ring

Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya.

Gambar 2.6 Topologi Ring

[Sumber : Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta]

3. Topologi Star atau Hub

Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah atau mengurangi serta mudah untuk mendeteksi kerusakan pada sistem jaringan yang ada.

Gambar 2.7 Topologi Star

[Sumber : Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta]


(31)

4. Topologi Hybrid

Topologi hybrid adalah pada intinya bahwa sebuah jaringan bias jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi di atas. Topologi ini disebut juga tree topology.

Gambar 2.8 Topologi Hybrid

[Sumber : Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta]

2.5.5 Manfaat Jaringan Komputer

1. Sharing

Dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersamasama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.

2. Reliabilitas tinggi

Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan.


(32)

Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

3. Menghemat uang

Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Ketidak seimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.

2.6 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah suatu perangkat lunak yang mendukung untuk berjalanya sutu sistem yang di bangun. Beberapa perangkat lunak penudukung yang digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi ini adalah Visual Basic 6.0, Crystal Report dan SQL Server 2000

2.6.1 Visual Basic

Menurut Arif Ramdhan (2004:25) dalam bukunya yang berjudul 36 jam belajar komputer Visual Basic 6.0. Visual Basic merupakan bahasa pemrograman berbasis windows yang mempunyai tampilan antarmuka program dengan pengguna yang sudah bersifat GUI (Graphical User Interface) sehingga semakin memudahkan pengguna dalam pembuatan program, menyajikan banyak kemudahan bagi para programmer untuk membuat aplikasi. Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language) untuk


(33)

menyusun program aplikasi yang berdasarkan pada bahasa BASIC (Beginners All- Purpose Symbolic Instruction Code).

Bahasa BASIC merupakan bahasa pemrograman yang dijalankan dari sistem operasi DOS. Karena itu Microsoft mengembangkan suatu compiler bahasa BASIC untuk pemrograman Windows yang dinamakan Visual Basic. Bahasa Basic mempunyai sifat event driven yaitu program yang menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu, misalnya tombol diklik. Ketika event terdeteksi, event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang diberikan.

Microsoft Visual Basic 6.0 mempunyai fleksibilitas dan berintegrasi dengan aplikasi lain yang menggunakan objek OLE (Object Linking and Embedding).

Gambar 2.9 Tampilan Visual Basic

[Sumber : Arif Ramadhan , 2004, 36 jam belajar komputer Visual Basic 6.0, Elex Media, Jakarta]

2.6.2 Crystal Report

Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage). Hasil cetak dengan menggunakan Crystal Report lebih baik dan lebih


(34)

mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan, Madcom (2004 : 35).

2.6.3 SQL Server 2000

Menurut Tutang (2003:20) SQL server merupakan salah satu dari sejumlah bahasa pemrograman database (DBMS) yang bersaing merebut popularitas bersama-sama dengan database foxpro, foxbase, quick silver dan lain-lain.

SQL server kini mulai menjauhkan diri dan melangkah lebih jauh kedepan, terutama dengan munculnya versi SQL server 2000. Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan bersifat sangat subjektif. Namun, biasanya dukungan akan bahasa SQL (Structure Query Language), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya program, daya tampung data menjadi kriteria utama.

Berikut adalah kelebihan-kelebihan SQL server dalam pembuatan database adalah sebagi berikut :

a. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam database.

b. Data dapat berkisar antara 1 MB sampai dengan 1.048.516 TB. c. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.

d. Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat dibaca tetapi tidak dapat diedit.


(35)

2.7 Pengertian Sistem Informasi Akademik

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2005 : 25) akademik merupakan hal yang berhubungan dengan pendidikan umum, bersifat teori, teoritis; tidak dapat langsung dipraktekkan, mengenai (berhubungan dengan) akademik: soal-soal.

Secara umum data-data yang diolah dalam sistem informasi akademik meliputi data guru, data siswa, data mata pelajaran dan jadwal mengajar dan data-data lain yang bersifat umum berdasarkan kebutuhan masing-masing lembaga pendidikan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akademik adalah sistem yang saling berkaitan atau berinteraksi yang melakukan pengumpulan data, memproses data dan merekam hingga menghasilkan informasi yang berhubungan dengan pendidikan umum yang berfungsi untuk mendukung kegiatan operasional sekolah.

2.8 Pengertian Pendaftaran

Pendaftaran merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan adanya pendaftaran, maka hal yang berpengaruh pada kelancaran dan dalam melaksanakan pemprosesan pendaftaran.

Pengertian pendaftaran disini, pada dasarnya hanya unutk memperlancar dan mempermudah dala proses pendaftaran siswa dan siswi baru, pendataan dan pembagian kelas siswa dan siswi , sehingga dapat terorganisir dengan baik .


(36)

2.9 Pengertian Registrasi

Registrasi atau disebut juga dengan daftar ulang pada umumnya terdapat pada suatu organisasi diantaranya yaitu sekolah. Istilah registrasi itu sendiri merupakan pendaftaran ulang yang dilakukan untuk pembaruan data siswa yang ada untuk menghasilkan suatu informasi yang baru.

Adapun fungsi atau kegunaan registrasi yaitu untuk mengetahui keadaan atau situasi lingkungan siswa. Selain itu, pihak sekolah juga dapat mengetahui jumlah siswa yang telah melakukan registrasi, yang belum melakukan registrasi.

2.10 Pengertian Penilaian

Penilaian adalah sesuatu proses sistematis yang mengandungpengumpulan informasi, menganalisis, dan menginterpretasikaninformasi tersebut untuk membuat keputusan-keputusan. Dengankata lain, keputusan pendidikan dibuat berdasarkan hasil analisisdan interpretasi atas informasi yang terkumpul. Informasiyangdikumpulkan dapat dalam bentuk angka melalui tes, dan ataudeskripsi verbal (melalui observasi) (Depdiknas,2004: 4).

Menurut Groulundpenilaian adalah suatu proses yang sistematisdari pengumpulan, analisis, interpretasi informasi/data untukmenentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.Sedangkan Hopkins dan Antes berpendapat bahwa penilaian adalahpemeriksaan secara terus-menerus untuk mendapatkan informasiyang meliputi guru, siswa, program pendidikan, dan ketepatankeputusan tentang gambaran siswa serta efektivitas program(Depdiknas, 2005: 6).


(37)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakanserangkaian kegiatan untuk memperoleh informasi tentang berhasiltidaknya suatu proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secaraterus-menerus, sehingga dapat diambil keputusan sesuai dengantolak ukur yang berlaku

2.11 Pengertian Penjadwalan

Penjadwalan disusun dengan mempertimbangkan berbagai keterbatasan yang ada.Penjadwalan yang baik akan memberikan dampak positif, yaitu rendahnya biaya operasi danwaktu pengiriman, yang akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.Penjadwalandimulai dengan perencanaan kapasitas yang meliputi fasilitas dan penguasaan terhadapmesin, kemudian jadwal induk membagi rencana kasar dan membuat jadwal keseluruhanuntuk output.

Penjadwalanadalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi.

Penjadwalan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagi suatukegiatan operasi dan menetukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Dalam hirarkipengambilan keputusan, penjadwalan merupakan langkah terakhir sebelum dimulainyaoperasi. Penjadwalan yang menyeluruh menjabarkan perencanaan kapasitas dan jadwalinduk ke dalam perencanaan jangka pendek yang meliputi penugasan khusus untuk tenagakerja, bahan, dan mesin.


(38)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam pemembuatan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada sebuah lembaga pendidikan di kota bandung. Tempat penelitian skripsi penulis yaitu di Yayasan Al- Falah khusunya SMP Al- Falah Dago dengan alamat Jalan Cisitu Baru no. 52 kecamatan coblong kelurahan dago kota bandung . Untuk lebih jelasnya peneulis akan membahas tentang profil sekolah, visi dan misis sekolah struktur organisasi dan deksripsi pekerjaan di SMP Al-Falah Dago tersebut.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pesantren Al – Falah dibangun secara bertahap sejak tahun lima puluh oleh pendirinya, yaitu almarhum Bapak KH,Saefudin Ahmad atau yang lebih dikenal dengan pangilan ustadz Idi, Belia adalah seorang pendidik yang juga aktif di pergerakan sejak zaman penjajah Belanda. Jepang bahkan sampai zaman kemerdekaan, Beliau beberapa kali masuk penajara karena perjuangannya yang konsisten untuk menegakkan Syari’at Islam.

Keyakinan akan pentingnya pembangunan sumber daya instansi ummat sesuai dengan tekadan dari Rasulullah SAW pada tahap awal da’wahnya, bagunan yang pertama kali didirikan adalah ruang belajar (madrasah) dengan mengkhususkan pada pendidikan agama. Kemudian setelah cukup banyak orang yang mau melakukan sholat barulah dibangun sebuah mesjid. Menurut


(39)

pendapatnya akan sia-sia dibangun mesjid jika belum ada orang yang mau sholat dan meramaikan mesjid tersebut.

Pada tahun 1958, madrasah diniyyah Al Falah diubah statusnya menjadi Madrasah Ibtidaiyyah Al Falah, dan Bapak Ustadz H.saefuddin Ahmad mejadi guru agama yang diperbantukan dari Departemen Agama dan sekaligus merangkap sebagai kepala sekolah.Pada tanggal 13 Januari 1961, atas usulan beberapa teman beliau, Pesantren Al Falah dibuat Badan Hukum berupa yayasan yang diberi nama Yayasan Pesantren Islam Al Falah, dengan ketua Bapak KH Ahmad Sobadi, dan Pak Ustadz menjadi wakil ketuanya.

Sekolah lanjutan mulai dirintis pada tahun 1964, yaitu dengan didirikannya sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA 4 tahun), teta[I kemudia PGA ini diubah menjadi Tsanawiyyah pada tahun 1974 sesuai dengan ketentuan Departemen Agama, dimana pada waktu itu sekolah PGA swasta jumlahnya dibatasi dengan alas an sudah kelebihan tenaga pengajaragama islam untuk sekolah dasar.

Karena pertimbangan teknis dimana lulusan madrasah tsnawiyyah pada saat itu tidak dapat melanjutkan ke SMA , serta beberapa pertimbangan teknis dan administrative yang kurang kondusif, maka pada tahun 1976 Madrasah Tsnawiyyah (Mts) Al Falah ini diubah menjadi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Falah dengan menerapkan kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 1976 ini madrasah Ibtidaiyyah dirubah statusnya menjadi sekolah dasar (SD), dengan demikian sejak tahun ini sekolah – sekolah


(40)

Al Falah kurikulumnya berorientasi pada departemen Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan pada pengajaran salafiyyah tetap dijalankan secara baik dan konsisten.

Dalam upaya memenuhi harapan para jamaah dan alumni yang telah mukim dan terjun dan mengabdi di masyarakat dengan mendirikan madrasah atau pesantren sendiri, maka pada tahun 1978 didirikan sekolah Menengah Atas (SMA) Al Falah . dala meningkatkan peran Pesantren Al Falah dalam era indutrialisasi yang sedang berkembang, maka pada tahun 1984 didirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan tiga jurusan, yaitu Jurusan Teknik Listrik, Jurusan Mesin Perkakas dan mesin Otomatis.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Tujuan Pendidikan SMP Al Falah mengaju pada tujuan pendidikan dasar , yaitu Visi Sekolah, Misi Sekolah, dan Tujuan Sekolah itu sendiri dan standar kompetensi lulusan (SKL) serta profil sekolah

3.1.2.1 Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia ,serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Semua tujuan pendidikan dasar diatas dijabarkan secara lengkap di sub-sub SKL (Standar Kopentensi Lulusan) SMP Al-Falah yang mengaju pada SKL yang dikeliarkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanl Nomor 23 Tahun 2006 tanggal 23 Maret 2006.


(41)

3.1.2.2 Visi Sekolah

1. Pengertian Visi Sekolah adalah gambaran sekolah yang merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan atau dicita-citakan dimasa depan. Visi sekolah harus beroentasi pada tujuan pendidikan dasar dan tujuan pendidikan nasioanl.

2. Ciri – cirri visi sekolah

a) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian b) Sesuai dengan norma , nilai, dan harapan masyarakat

c) Ingin mencapai keunggulan

d) Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah / madrasah

e) Mendorong adanya perubahan lebih baik

f) Mengarah langkah-langkah strategis (misi) sekolah / madrasah 3. Perancangan Visi Sekolah prosesnya melibatkan warga sekolah yang

terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, Staf dan Komite Sekolah yang dilaksanakan pada acara Raker (Rapat Kerja) SMP Al Falah pada tanggal 28-30 Juni 2010 maka terbentuknya Visi SMP Al Falah yang berbungi

Visi Sekolah :

MENYIAPKAN GENERASI MUSLIM YANG BERTAQWA , BERBUDAYA ISLAMI, BERPRESTASI, DAN BERKARYA”


(42)

3.1.2.3 Misi Sekolah

1. Pengertian Misi Sekolah

Misi Sekolah meripakan tindakan startegis yang akan dilaksanakan untuk mencapai visi sekolah

2. Ciri-Ciri Misi Sekolah

Misi sekolah memilki cirri – cirri :

a) Berbentuk layanan untuk memenuhi tuntutan visi

b) Berupa rumusan tindakan sebagai arahan untuk mewujutkan visi 3. Perancangan Misi Sekolah

Sama halnya dengan proses pembuatan visi sekolah , misis sekolah dirancang oleh warga sekolah yang melibatkan Kepala Sekolah, guru ,Staf, dan komite Sekolah yang dilakukan pada saat raker (Rapat Kerja) SMP Al Falah pada tanggal 28-30 Juni 2010.

Maka pada tanggal itu terbentuklah Misi SMP Al-Falah yang telah disetujui oleh setiap peserta Raker.

Misi SMP Al- Falah :

a) Menciptakan lingkungan yang religious b) Menerapkan Pendidikan Islam yang terpadu

c) Menciptakan dan Mengembangkan jaringan kerja sama d) Meningkatkan hubungan kekluargaan dilingkungan sekolah e) Mendorong Kreatifitas dan kemandirian siswa


(43)

g) Meningkatkan professionalism kerja guru dan karyawan melalui MGMP, Penataran, dan Pelatihan

3.1.2.4 Profil Sekolah 1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMP Al Falah b. NSS : 20.2.02.60.06.062 c. NDS : B.2002210043 d. Status Sekolah : Terakreditas A

e. Akreditas : 001/BSDA/DS.XII/2006

f. Izin Operasional : 0264/c.7/74 Tanggal 1 Januari 1974 g. Alamat : Jl.Cisitu Baru No.52 Kota Bandung

h. Kelurahan/Kecamatan : Dago/Cobllong i. No Telp/ Fax : (022) 2530135

j. Kode Pos : 40135

k. Email : smp.alfalahdago@gmail.com

l. Website : www.smp-alfalahdago.sch.id

m. Kota : Bandung n. Profinsi : Jawa Barat 2. Identitas Yayasan

a. Nama Yayasan : Yayasan Al Falah

b. Alamat Yayasan : Jl.Cisitu Baru No.52 Bandung c. Kelurahan/Kecamatan : Dago/Coblong


(44)

e. No.Tgl.Pendirian : 89.Tgl.3 November 1983 f. Ketua Yayasan : Ir.H.Ayi Hambali,MM g. Ketua Harian : Ust.Erwan Effendi h. Sekretaris : Endin Saefuddin,BA i. Bendahara : Iming Suparman j. Bidang pendidikan : Dr.H Djuned

k. Pembantu : Enung Siti Sya’Diyyah, S.Sos 3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMP Al Falah Dago Sumber : SMP Al Falah Dago


(45)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berdasarkan bagan struktur organisasi pada gamabar 3.1 diatas maka dapat dijelaskan mengenai Tugas pokok dan fungsi setiap bagian organisasi. Penjabaramn dari tugas pokok dan fungsi setiap bagian adalah sebagai berikut :

I. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah (EMASLIM). (1) Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)

a. Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.

b. Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas sehari-hari.

c. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah.

d. Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusul-kan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.

e. Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminar, diskusi dan bahanbahan.

(2) Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)

a. Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.


(46)

b. Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.

c. Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga gu-ru, karyawan (TU/laboran/teknisi/perpustakaan).

d. Mengelola administrasi keuangan, baik administrasi keuangan rutin, OPF maupun BP3.

e. Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebelair, alat laboratorium, perpustakaan.

(3) Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)

a. Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

b. Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah, baik Wakasek, Walikelas, Ka TU, Bendahara, Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS, olah raga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peri-ngatan hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.

c. Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengko-ordinasikan pelaksanaan tugas.

d. Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana/prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.


(47)

(4) Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)

a. Menyusun program supervisi kelas, kegiatan ekstra kurikuler dan sebagainya.

b. Melaksanakan program supervisi baik supervisi kelas, dadakan, kegiatan ekstra kurikuler dan lainlain.

c. Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah.

(5) Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)

a. Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar.

b. Memahami kondisi anak buah, baik guru, karyawan dan anak didik. c. Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.

d. Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern. e. Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis. (6) Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)

a. Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.

b. Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan bim-bingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan, kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di BP3 dan masyarakat.

(7) Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator) a. Mampu mengatur lingkungan kerja.


(48)

b. Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.

c. Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang ada.

II. Tugas Wakil Kepala Sekolah

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

1. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program pelaksanaan

2. Pengorganisasian 3. Pengarahan 4. Ketenagaan 5. Pengkoordinasian 6. Pengawasan 7. Penilaian

8. Identifikasi dan pengumpulan data

9. Mewakili Kepala Sekolah untuk menghadiri rapat khususnya yang berkaitan dengan masalah pendidikan

10. Membuat laporan secara berkala

Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam urusan sebagai berikut:

III. Tugas Urusan Kurikulum

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:


(49)

2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan 3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

4. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir 5. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan 6. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB

7. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan mengajar

8. Mengatur pelaksaan program perbaikan dan pengayaan

9. Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator mata pelajaran 10. Melakukan supervisi administrasi akademis

11. Melakukan pengarsipan program kurikulum 12. Penyusunan laporan secara berkala

IV. Tugas Urusan Kesiswaan

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

1. Menyusun program pembinaan kesiswaan, meliputi: Kepramukaan, PMR, KIR, UKS, PKS, Paskibraka, pesantren kilat

2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah 3. Membina peserta dalam berorganisasi

4. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan incidental 5. Membina dan melaksanakan koordinasi 9 K


(50)

7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah

8. Mengatur mutasi siswa

9. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru 10. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah 11. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi 12. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala V. Tugas Urusan Sarana dan Prasarana

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

1. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana 2. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana 3. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran

4. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana

5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah secara keseluruhan 6. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana secara rutin

7. Menyusun laporan secara berkala VI. Tugas Urusan Humas

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan sekolah

2. Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid

3. Membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah,dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya


(51)

4. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah 5. Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah 6. Menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah

7. Melakukan koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab untuk mewujudkan 9 K

8. Menyusun program kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan pameran hasil pendidikan (gebyar pendidikan)

9. Mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan untuk menghadiri rapat masalah-masalah yang bersifat umum

10. Menyusun laporan secara berkala VII. Tugas Koordinator Tata Usaha:

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam kegiatan:

1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah

2. Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar 3. Pengurusan administrasi sekolah

4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah 5. Penyusunan administrasi sekolah meliputi kesiswaan dan ketenagaan 6. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah secara keseluruhan 7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9 K

8. Penyusunan laporan pelaksanaan secara berkala VIII. Tugas dan Fungsi Walikelas


(52)

1. Pengelolaan Kelas:

a. Tugas Pokok meliputi:

1. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan 2. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

3. Membantu pengembangan keterampilan anak didik 4. Membantu pengembangan kecerdasan anak didik 5. Mempertinggi budi pekerti dan kepribadian anak didik b. Keadaan Anak Didik

1. Mengetahui jumlah anak didik

2. Mengetahui jumlah anak didik putra (Pa) 3. Mengetahui jumlah anak didik putri (Pi) 4. Mengetahui nama-nama anak didik 5. Mengetahui identitas lain dari anak didik 6. Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari

7. Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak didik (tentang pelajaran, status social/ekonomi, dan lain-lain).

c. Melakukan Penilaian

1. Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah 2. Kerajinan, ketekunan, dan kesantunan

3. Kepribadian/tatib 4. Dan lain-lain

d. Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu 1. Pemberitahuan , pembinaan, dan pengarahan


(53)

2. Peringatan secara lesan

3. Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah e. Langkah Tindak Lanjut

1. Memperhatikan buku nilai rapor anak didik 2. Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik 3. Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan anak didik 4. Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan 2. Penyelenggaraan Administrasi Kelas meliputi:

a. Denah tempat duduk anak didik b. Papan absensi anak didik c. Daftar Pelajaran

d. Daftar Piket e. Buku Absensi f. Buku Jurnal kelas g. Tata tertib kelas

3. Penyusunan dan pembuatan statistic bulanan anak didik 4. Pengisian DKN dan Daftar Kelas

5. Pembuatan catatan khusus tentang anak didik 6. Pencatatan mutasi anak didik

7. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar 8. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar 9. Tugas dan Fungsi Guru Pembimbing (BP/BK)


(54)

1. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anak didik tentang kesulitan belajar

3. Memberikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar

4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai

5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling 6. Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling 7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar

8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling

9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koseling 10. Pustakawan Sekolah

Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan:

1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika 2. Pelayanan perpustakaan

3. Perencanaan pengembangan perpustakaan

4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika 5. Inventarisasi dan pengadministrasian

6. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika 7. Menyusun tata tertib perpustakaan


(55)

8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala 11. Laboran

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan:

1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium 2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium

3. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium

4. Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium 5. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium

6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala 12. Tugas Pokok dan Fungsi Guru

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:

1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir

4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan 6. Mengisi daftar nilai anak didik

7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran


(56)

9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni

10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum 11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran

13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik 14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran 15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya

16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat 13. Tugas Guru Piket/Jaga:

1. Meningkatkan pelaksanaan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan)

2. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket

3. Menertibkan kelas-kelas yang kosong dengan jalan menginval

4. Pada jam ke 2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidak masuk tanpa keterangan melalui telepon, atau mengunjungi ke rumah bagi yang tidak memiliki telepon

5. Mencatat: guru dan siswa yang terlambat, guru dan siswa yang pulang belum waktunya, kelas yang pulang sebelum waktunya, kejadian-kejadian penting dan berusaha untuk menyelesaikan

6. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat, dan keliling kelas sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang masih berada di dalam kelas


(57)

7. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk.

8. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau guru pembimbing

9. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah 14. KODE ETIK PENDIDIK

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan Negara 3. Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta didik

4. Berbakti kepada peserta didik dalam membantu mereka mengembangkan diri

5. Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni sebagai wahana dalam pengembangan peserta didik

6. Lebih mengutamakan tugas pokok dan atau tugas Negara lainnya daripada tugas sampingan

7. Bertanggung jawab, jujur, berprestasi, dan akuntabel dalam bekerja

8. Dalam bekerja berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan ilmu pendidikan

9. Menjadi teladan dalam berperilaku 10. Berprakarsa

11. Memiliki sifat kepemimpinan

12. Menciptakan suasana belajar atau studi yang kondusif

13. Memelihara keharmonisan pergaulan dan komunikasi serta,bekerja sama dengan baik dalam pendidikan


(58)

14. Mengadakan kerja sama dengan orang tua siswa dan tokohtokoh masyarakat

15. Taat kepada peraturan perundang-undangan dan kedinasan 16. Mengembangkan profesi secara kontinu

17. Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi

15. Teknisi Media

1. Teknisi Media membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

2. Merencanakan pengadaan alat-alat media

3. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan media 4. Menyusun program kegiatan teknisi media

5. Mengatur penyimpangan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat media 6. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat media

7. Menyusun laporan pemanfaatan alat-alat media

16. Layanan Teknis di bidang keamanan (Penjaga/Satpam) 1. Mengisi buku catatan kejadian

2. Mengantar dan memberi petunjuk tamu sekolah

3. Mengamankan pelaksanaan upacara, PBM, EBTA/EBTANAS dan rapat 4. Menjaga kebersihan pos jaga

5. Menjaga ketenangan dan keamanan siang dan malam 6. Merawat peralatan jaga malam


(59)

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu mekanisme, teknik atau cara untuk memperoleh data yang digunakan untuk menyusun laporan penelitian ini.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam Perancangan Sistem Informasi Akademik di SMP Al-Falah Dago Bandung menggunakan metodologi pendekatan deskriptif dan action (tindakan). Metode pendekatan deskriptif adalah dimulai dari mengumpulkan data, memaparkan analisis tersebut serta mengimplementasikan hasil analisis tersebut. Dengan metode penelian deskriptif, objek permasalahan akan dijelaskan secara sistematik, mulai dari permasalahan yang terjadi pada saat ini sehingga dapat diketahui apa saja yang harus diperbaiki kemudian dapat menentukan langkah apa yang perlu diambil dari perbaikan itu sendiri. Metode pendekatan action (tindakan) akan menentukan rancangan program untuk pemecahan masalah berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam pembuatan skripsi ini metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah metode pengumpulan dengan menggunakan gabungan dari sumber data primer dan sumber data sekunder yang menunjang kepada tujuan dan sasaran studi. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :

3.2.2.1 Sumber data Primer ( Wawancara, Observasi )

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengumpulkan data sebagi bahan dari laporan dengan menggunakan metode deskriptif yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :


(60)

a. Wawancara

Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan wawancara kepada pegawai dan guru di SMP Al Falah seperti bagian tata usaha, bagian kurikulum dan panitia pendaftaran untuk memperoleh informasi dan data yang sesuai dan berkaitan dengan judul skripsi.

b. Observasi

Selain wawancara langsung dengan semua pihak yang di SMP Al- Falah penulis juga melakukan observasi yaitu dengan cara meneliti secara langsung ke objek yang diteliti seperti data siswa, guru, dan Tata usaha. Serta data operasional belajar mengajar dan sistem informasi akademik yang sedang berjalan.

c. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

3.2.2.2 Sumber data Sekunder (Dokumentasi)

Dalam pengumpulan data sekunder penulis menggunakan cara dokumentasi yaitu penelitian dimana didalam pengambilan datanya penulis melakukan pengambilan data atau dokumentasi berupa formulir pendaftaran, laporan-laporan yang berkaitan dengan judul diantaranya, laporan data siswa, laporan data guru, laporan nilai siswa, dan laporan mata pelajaran.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dmulai dengan dilakukannya identiifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan- kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari


(61)

sistem yang diangggap efektif. Sedangkan metode pengembangan sistem terdiri dari sederetan kegiatan yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa tahapan, yang membantu kita dalam pengembangan sistem.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah pendekatan terstruktur. Dimana metode pendekatan ini berfungsi untuk mengetahui bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan untuk melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi. Selain itu tujuan dari pendekatan terstruktur adalah diharapkan pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami serta mudah untuk dirawat. Adapun alat yang dipergunakan dalam metode terstruktur ini berupa Diagram Alir (Flow Map), Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), ERD (Entity Relational Diagram), dan Normalisasi yang berorientasi pada proses dan data.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype, yang mana prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap, metode prototipe juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi cepat dan


(62)

lebih mudah. dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (user) dalam pengembangan sistem bertemu. User menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembangan sistem.

2. Membuat Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem mulai membuat prototype.

3. Menguji Prototype

Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan user melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.

4. Memperbaiki Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user.

5. Mengembangkan Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai system.


(63)

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem Dengan Prototype [ Sumber : Abdul kadir (2003 : 25)]

Kelebihan dan kelemahan dari penggunaan metode prototype ini adalah sebagai berikut :

Kelebihan dari prototype yaitu :

1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih insentif.

2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.

3. Mempersingkat waktu pengembangan.

4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

Identifikasi KebutuhanSistem

Membuat Prototype

Menguji Prototype

Memperbaiki Prototype

Mengembangkan Sistem


(64)

5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan.

6. Menghemat biaya.

Kelemahan - kelemahan dari prototype yaitu :

1. Prototype hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk mngerjakan prototype. 2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih

berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototype.

3. Mengingat target waktu target yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.

4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototype, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan rekaksi yang negatif.

5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototype menjadi tak pernah berakhir, hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1. Flow Map

Flow map merupakan bagan alir sistem yang digunakan untuk menggambarkan arus dari dokumen-dokumen yang ada di perusahaan/organisasi. Dengan flow map akan teridentifikasikan hal-hal sebagai berikut :


(65)

2) Apa yang menjadi arahan dari aliran sehingga terjadinya pergerakan dan apa yang menjadi sumber dan tujuannya.

3) Berapa banyak aliran yang terjadi.

4) Informasi umum tentang apa yang mengalir dan bagaiman itu mengalir.

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram tingkat tinggi dari diagram alir data yang merupakan gambaran global dari sistem informasi yang menggambarkan aliran- aliran data ke dalam maupun keluar suatu sistem dan merupakan alat yang digunakan untuk melihat batasan antara sistem dengan entitas eksternal. (Raymond McLeod, 2001:304).

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan salah satu alat dalam perancangan sistem yang menggunakan simbol-simbol untuk menggambarkan aliran data melalui serangkaian proses yang saling berhubungan.

Data Flow Diagram merupakan penurunan atau penjabaran dari Diagram Kontek. Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada aturan sebagai berikut :

1) Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas.

2) Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.

3) Tidak semua bagian dari system harus diturunkan dengan jumlah level yang sama.( Raymond McLeod, 2001:316 )


(66)

4. Kamus Data

Kamus Data atau Data Dictionary adalah suatu penjelasan tertulis mengenai data yang berada di dalam database. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir disistem dengan lengkap. Untuk dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya, maka kamus data harus memuat hal-hal seperti arus data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan, periode, volume, struktur data.

Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir pada sistem yaitu tentang data yang masuk ke sitem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan system, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada diagram alir data (Raymond McLeod, 2001:308 ).

Cara mendefinisikan kamus data yaitu :

1) Menggambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjukan dalam Data Flow Diagram.

2) Menggabungkan komponen dari kumpulan data yang mengalir yaitu kumpulan komponen yang mungkin bisa dipecah lagi menjadi data elementer.


(67)

4) Menentukan nilai dibagian elementer dari informasi yang relevan di Data Flow Diagram dan data store-nya.

5. Perancangan Basis Data

Basis data terdiri atas dua kata , yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul, sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis data merupakan kumpulan data yang terorganisasi untuk melayani berbagai aplikasi pada saat bersamaan dengan melakukan penyimpanan dan pengelolaan data sehingga data tersebut terlihat di satu lokasi. Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip dengan tujuan utama untuk kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Dapat disimpulkan bahwa basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.

Basis data (database) merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.


(68)

a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi. Proses normalisasi mempunyai pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, yaitu kemungkinan ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah, membaca pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut relasi dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagiatau dengan kata lain perancangan belumlah mendapatkan database optimal.

Tujuan dari normalisasi adalah :

a) Untuk menghilangkan kerangkapan data b) Untuk mengurangi kompleksitas

c) Untuk mempermudah pemodifikasian data

Pada proses normalisasi ini perlu dikenal terlebih dahulu mengenai definisi dari tahap-tahap normalisasi. Tahap-tahap normalisasi terdiri dari :

1. Bentuk tidak normal (Unnnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

2. Bentuk normal ke satu (1NF /First Normal Form)

Bentuk normal ke satu mempunyai ciri-ciri yaitu setiap data dibentuk alam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field-field berupa atomic value.


(69)

3. Bentuk normal ke dua ( 2NF /Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key sehingga untuk membentuk. normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lainnya yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk normal ketiga (3NF / Third Normal Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribute bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada attribute superkey.

b. Tabel Relasi

Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas-entitas tersebut membentuk himpunan relasi.

Dalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki nilai unik untuk setiap field baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci didepan namanya, baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer (Primary Key) dari baris yang dihubungkannya pada


(1)

(2)

162

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan analisis terhadap sistem akademik pada SMP Al Falah Dago Bandung yang sedang berjalan serta mencoba memberikan solusi dengan mengembangkan sistem akademik yang telah ada, maka penulis dapat menarik kesimpulan dan memberikan saran dalam peningkatan kinerja sistem yang telah ada.

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian dan analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan dengan adanya Sistem Informasi Akademik ini tidak terjadi lagi penumpukan arsip dan dokumen pendaftaran siswa baru.

2. Sistem informasi akademik yang dibuat sudah mempunyai media penyimpanan data berupa database sehingga diharapkan dapat meminimalisasi kemungkinan hilangnya data.

3. Dengan adanya sistem informasi akademik ini diharapkan proses penjadwalan teroganisir dengan baik sehingga tidak terjadi lagi bentrok antara satu guru dengan guru yang lain

4. Dengan adanya sistem informasi akademik ini diharapkan proses pembuatan laporan data siswa, data guru ,data kelas dan data nilai, menjadi lebih efektif dan efesien karena data telah tersimpan didalam satu


(3)

163

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Perlu adanya pengembangan yang lebih baik lagi terhadap sistem yang telah dibuat sehingga sistem dapat mengolah data keuangan yang berhubungan dengan pembayaran uang bangunan dan pembayaran SPP. 2. Pada proses pendaftaran perlu ditambahkan proses yang dapat menangani

siswa pindahan.

3. Sistem perlu dilengkapi prosesnya sampai siswa lulus dari sekolah dan menghasilkan ijasah.

4. Sistem dapat dikembangan dengan pendaftaran dan registrasi berbasis web.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dari Buku :

Al-Bahra Bin Ladjamudin. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi GrahaIlmu. Yogyakarta.

Kadir,Abdul (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Andi.Yogyakarta Darmayuda, Ketut, (2007). Program Aplikasi Client Server. Informatika.

Bandung.

Jogiyanto, HM. (2001). Sistem Teknologi Informasi, Andi. Yogyakarta.

Jogiyanto, HM. (2005). Analisis dan Design Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur dan Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka Jakarta (2005).

Ramdhan,Arif (2004). 36 Jam Belajar Komputer Visual Basic 6.0. Elex Media. Jakarta

Susanto, Azhar. (2000). Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Universitas Padjajaran Lingga Jaya.

Sutarbi, Tata, S.Kom. MM. (2004). Analisa Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Sumber Dari Internet :

Widyawati,Uny (2006), “Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pada Matapelajaran Kewarganegaraan Kelas X SMA 2 Negri Semarang “. From : http://www.scribd.com/doc/14978654/14/a-Pengertian-Penilaian, 18 May 2011 Jam 23.51.

Uus,Rusmawan (2008), “Membuat Laporan Crystal Report Dengan Database Sql Server” . From : http://www.konsultasivb.pdf, 22 May 2011 Jam 22.10.


(5)

xxi

Uus.Rusmawan (2008), “Membuat Laporan dengan Cristal Repor “t. From : http://www.konsultasivb.com/tutorial/membuat%20laporan%20dengan%2 0crystal%20report.pdf, 22 May 2011 Jam 22.40.

Yuhefizar (2003), “ Tutorial Membuat File Help Untuk Aplikassi Visual”. From : http://student.eepis-its.edu/~jirin/Download/yuhefizar-membuathelp.pdf, 1 Juni 2011 Jam 20.35.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Indentitas Pribadi

Nama : Rima Rohana

Tempat Tanggal Lahir : Payakumbuh, 27 November 1988 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jln. Haur Mekar No. A 27 Monumen Bandung

No. Telepon : 085294889966

Email : rimarohana27@yahoo.com

II. Pendidikan

1995– 2001 : SD PIUS PAYAKUMBUH 2001 – 2004 : SMP FIDELIS PAYAKUMBUH 2004 – 2007 : SMA 1 PAYAKUMBUH

2007 – 2011 : FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI