Mekanisme Pemungutan, Penyetoran Dan Pelaporan PPh 22 Pada Pusat Penelitian Dan pengembangan Teknologi Dan Baturabara (tekMIRA)

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

Tepat tanggal 1 Januari 2010 lalu mulai diberlakukan FreeTrade Agreement (Perjanjian Perdagangan Bebas) ASEAN–China. Negara-negara ASEAN yang termasuk yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai Darussallam, Vietnam, Filipina, Kamboja, Laos, Thailand dan Myanmar. Adapun hasil kesepakatannya yaitu bea masuk produk manufaktur China ke ASEAN, termasuk Indonesia ditetapkan 5 persen, sedangkan disektor pertanian 0 persen tanpa pajak sama sekali. Kerangka kerjasama FTA ASEAN-China sebenarnya telah disepakati pada tahun 2002 di masa pemerintahan Megawati dan baru dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2010. Namun baru akhir penghujung tahun 2009 ini Indonesia menyuarakan keberatannya.

Bagi Indonesia sendiri, pasar bebas ASEAN dan China ini dirasakan merugikan bagi kalangan pengusaha lokal, industri lokal dan sektor pertanian. Hal ini dikarenakan persiapan Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN-China masih dirasa kurang. Kondisi ini berbeda dengan ASEAN-China yang sudah jauh – jauh hari melakukan persiapan yang matang. Apalagi akhir – akhir ini sebelum pasar bebas diberlakukan, Indonesia sudah dibanjiri produk – produk dari China yang harga dan kualitasnya lebih bersaing dengan produk lokal.


(2)

Kita tidak bisa menghindar dari pasar bebas tersebut, namun seharusnya pemerintah juga harus melindungi perusahaan – perusahaan lokal dalam negeri. Kebijakan – kebijakan yang menguntungkan industri lokal juga harus dikeluarkan, investor diundang dan ditingkatkan dan tentu saja bagi kita sebagai warga negara Indonesia kita harus menanamkan sikap untuk selalu menggunakan produk dalam negeri karena sebenarnya produk kita tidak kalah dengan produk asing dan tentu saja akan membantu perekonomian negara kita.

Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia akan diikuti pula dengan kebijakan – kebijakan di bidang pajak. Oleh karena itu, pajak merupakan fenomena yang selalu berkembang dimasyarakat. Pencanangan perdagangan bebas ( Free Trade ) membawa konsekuensi pula dalam kebijakan perpajakan. Dalam era globalisasi atau era persaingan bebas inilah cepat atau lambat tidak dapat ditolak dan harus menerima keberadaan globalisasi ekonomi serta yang paling penting yaitu mengambil kesempakan yang dapat timbul akibat adanya peruahan ekonomi internasional. Sebagai salah satu perangkat pendukung yang menunjang agar tercapainya keberhasilam ekonomi dalam meraih peluang adalah hukum.

Salah satu bagian yang disoroti adalah hukum pajak. Hukum pajak ini yang sering disebut dengan hukum fiskal yaitu keseluruhan dari peraturan – peraturan yang meliputi kewenangan pemerintah untuk memungut pajak. Dengan kata memungut, terlihat adanya kegiatan mengambil kekayaan seseorang dan mengerahkan kembali kepada masyarakat melalui kas negara. Oleh karena itu,


(3)

Prof. DR. R. Soemitro, SH menyatakan bahwa pajak ditinjau dari segi ekonomi sebagai peralihan uang dari sektor swasta atau individu ke sektor masyarakat atau pemerintah tanpa imbalan secara langsung dapat ditunjuk.

Puslitbang terkMIRA adalah perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di bidang pusat penelitian, pusat pendidikan kilat dan pengembangan mineral dan batu bara. Perusahaan ini memiliki peran dan kontribusi yang besar bagi negara ini melalui pengembangan pertambangan di Indonesia. Banyak sekali aktivitas – aktivitas yang dilakukan di perusahaan ini salah satunya adalah melakukan pembayaran atas penyerahan barang untuk sebuah pengadaan penelitian ataupun kegiatan lain yang masih berkaitan dengan kebutuhan perusahaan.

Kegiatan melakukan pembayaran atas penyerahan barang dilakukan pada bagian keuangan di perusahaan ini, pada setiap pembayaran yang dilakukan diperlukan juga pemungutan pajak atas setiap pembayaran yang dilakukan, dikarenakan perusahaan ini merupakan perusahaan BUMN yang melakukan pembelian barang dengan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara ( APBN ).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan tinjauan atas pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh 22. Adapun judul laporan kerja praktek yang dipilih yaitu “ Mekanisme Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan PPh 22 pada Puslitbang tekMIRA “.


(4)

1.2Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan kerja praktek ini antara lain :

1. Mengetahui mengenai ketentuan – ketentuan pemungutan, penyetoran, pelaporan dan semua yang berkaitan dengan PPh Pasal 22 di Puslitbang tekMIRA Bandung.

2. Mengetahui mekanisme pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 22 di Puslitbang tekMIRA Bandung.

3. Mengetahui hambatan yang terjadi dalam pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 22 di Puslitbang tekMIRA Bandung.

1.3Kegunaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat didalamnya, yaitu :

1. Bagi penulis

Menerapkan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan kedalam kejadian yang nyata di lapangan dan dapat menambah pengetahuan dari pengalaman praktis yang kemungkinan berbeda secara teoritis.

2. Bagi perusahaan

Diharapkan memperoleh informasi tambahan dari pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan ini, juga diharapkan menjadi manfaat yang dapat diambil oleh perusahaan, menjadikan perusahaan lebih baik lagi di kemudian hari.


(5)

3. Bagi pihak lain

Hasil dari pelaksanaan kerja praktek ini dapat memberikan tambahan pengetahuan yang bermanfaat mengenai aplikasi teori terhadap implementasinya, serta dapat dijadikan bahan referensi bagi pihak lain yang membutuhkannya.

1.4Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Penulis melakukan kerja praktek di Puslitbang tekMIRA yang terletak di Jalan Jendral Sudirman No. 623 Bandung 40211. Pelaksanaan kerja praktek di lakukan di bagian mengenai mekanisme pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 dan PPh 23. Waktu kerja praktek dilaksanakan selama 18 hari dari tanggal 20 Juli – 26 Agustus 2011. Jam kerja yang diberikan oleh pihak perusahaan adalah pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB untuk hari rabu dan kamis, sedangkan untuk hari jumat pada pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB. Adapun waktu kerja praktek adalah sebagai berikut.


(6)

Tabel 1.1 Time Schedule

No. Keterangan Bulan

Juli Agustus September Oktober November Desember 1 Kerja Praktek 2 Observasi 3 Wawancara 4 Penyusunan 5 Bimbingan

Kerja Praktek

6 Penyerahan

Laporan


(7)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara disingkat Puslitbang tekMIRA, lahir dari penggabungan Balai Penelitian Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan Pertambangan pda 11 November 1976. Sebelum dikenal dengan sebutan Puslibang tekMIRA, Institusi ini bernama Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral (P3TM) sebagai perubahaan dari nama Pusat Penelitian Teknologi Mineral (PPTM) yang waktu itu berada di bawah Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (DJPU), Departemen Pertambangan dan Energi (DPE). Banya karya nyata yang telah dihasilkan untuk kepentingan pengembangan usaha di subsektor mineral dan batubara, serta tidak sedikit kontribusi yang diberikan untuk mendukung kebijakan DJPU maupun DPE. Pada tahun 2000 terjadi perubahan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, menyusul era informasi yang diikuti oleh demokratisasi diberbagai bidang dan pemberlakuan Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Melalui Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 dan Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000, Departemen Pertambangan dan Energi (DPE) secara resmi berganti nama menjadi Departemen Eergi dan Sumber Daya Mineral (DESDM). Atas dasar Keppres tersebut, selanjutnya dikeluarkan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya


(8)

Mineral Nomor 150 Tahun 2000 dan Nomor 1915 Tahun 2000, yang keduanya mengatur tentang organisasi dilingkungan DESDM. Restrukturisasi yang terus berlanjut, antara lain menghasilan reaktualisasi visi dan misi DESDM, pembentukan badan Litbang ESDM berikut visi dan misinya, serta pergantian nama P3TM menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batu bara (Puslitbang tekMIRA) yang kini berada dibawah Badan Litbang ESDM. Kilas balik sejarah diatas membawa pengaruh besar terhadap institusi ini dalam kiprahnya sebagai pusat unggulan penelitian dan pengembangan (litbang) dibidang mineral dan batubara. Perubahan lingkungan strategis yang begitu cepat, otomatis mengharuskan Puslitbang tekMIRA melakukan reaktualisasi visi dan misinya. Reaktualisasi visi dan misi ini tidak saja dimaksudkan untuk menjawab perubahan lingkungan strategis dalam ruang lingkup nasional (politik, ekonomi, sosial dan budaya) tetapi juga regional dan intenasional (era globalisasi).

Puslitbang tekMIRA mempunyai visi yaitu menjadi Puslitbang yang mandiri, profesional dan unggul dalam pemanfaatan mineral dan batubara. Sedangkan misinya yaitu melaksanakan litbang mineral dan batubara, melaksanakan fungsi decision support system dalam perumusan kebijakan pemerintah serta memberikan pelayanan jasa teknologi. Selain visi dan misi Puslitbang tekMIRA pun memiliki sasaran yang ingin dicapainya yaitu optimalisasi pemanfaatan mineral, berupa peningkatan nilai tambah, teknologi proses dan peningkatan mutu mineral dan optimalisasi pemanfaatan batubara, baik sebagai bahan bakar langsung atau melalui konversi dan peningkatan mutu


(9)

batubara. Kedua sasaran tersebut pada akhirnya bertujuan untuk mendukung misi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, terutama yang berkaitan dengan pemberian masukan bagi kebijakan mineral dan energi nasional, serta hasil kegiatan litabang yang berorientasi pada kesinambungan penyediaan bahan baku untuk keperluan sektor industri dan sektor pengguna lainnya.

2.2 Struktur Organisasi

Dibawah ini akan diuraikan mengenai struktur organisasi Puslitbang tekMIRA beserta bagian – bagiannya :

1. Tata usaha, terdiri dari :

a. Sub bagian penyusunan program dan laporan b. Sub bagian kepegawaian

c. Sub bagian keuangan dan rumah tangga 2. Sarana penelitian dan pengembangan, terdiri dari :

a. Sub bagian pengembangan sarana b. Sub bagian pengoperasian rencana 3. Program, terdiri dari :

a. Sub bagian penyiapan rencana b. Sub bagian analisasi jasa teknologi 4. Afiliasi, terdiri dari :

a. Sub bagian afiliasi jasa teknologi b. Sub bagian informasi dan publikasi


(10)

5. Penelitian dan pengembangan teknologi penambangan, terdiri dari : a. Sub bagian pengujian tambang terbuka

b. Sub bagian pengujian tambang dalam c. Sub bagian pengujan geomekanik tambang

d. Sub bagian pengujian reklamasi, keselamatan dan kesehatan kerja tambang

6. Teknologi pemanfaatan batubara, terdiri dari : a. Sub bagian pengujian kimia dan fisika batubara b. Sub bagian pengujian teknologi pengolahan barubara c. Sub bagian pengujian teknologi konversi batubara d. Sub bagian pengujian teknologi pembakaran batubara

7. Penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan mineral, terdiri dari : a. Sub bagian pengujian teknologi pengolahan mineral industri

b. Sub bagian pengujian teknologi mineral logam c. Sub bagian pengujian teknologi bahan

8. Penelitian dan pengembangan teknologi ekonomi dan informasi mineral, terdiri dari :

a. Sub bagian pengujian data petambangan

b. Sub bagian pengujian pertambangan ekonomi mineral c. Sub bagian pengujian kelayakan dan pemasaran mineral


(11)

2.3 Deskripsi Jabatan

Dibawah ini akan diuraikan mengenai deskripsi jabatan yang ada di tekMIRA, antara lain :

1. Bagian perbendaharaan

Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan serta evaluasi atas penatausahaan anggaran penerimaan dan belanja, perhitungan pelaksanaan anggaran dan revisi anggaran badan.

2. Bagian kekayaan negara

Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan serta evaluasi atas inventaris barang milik/kekayaan negara, penyelesaian kerugian negara dan tindak lanjut hasil pemeriksaan badan.

3. Bagian akuntansi

Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan serta evaluasi atas implementasi sistem akuntansi unit eselon I, neraca, laporan pertanggungjawaban kauangan badan.

4. Bagian umum

Mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga, serta informasi hukum dan kehumasan. Untuk melaksanakan tugas ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga, serta informasi hukum dan kehumasan bagian umum menyelenggarakan fungsi :


(12)

 Penyiapan koordinasi ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga  Pelayanan kesekretariatan, perjalanan dinas dan kearsipan serta

pelaksanaan urusan keprotokolan dan upacara.

 Penyiapan kebutuhan sarana dan prasarana serta pengurusan perlengkapan, pengadaan, distribusi penggunaan dan pemeliharaan barang inventaris.

 Pelaksanaan keamanan dan kebersihan serta pengelolaan jaringan listrik, air dan telepon.

 Pelaksanaan bantuan hukum, kehumasan, perpustakaan, informasi dokumentasi hukum serta urusan hak atas kekayaan intelektual.

 Evaluasi pelaksanaan ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga serta informasi hukum dan kehumasan badan.

Sub bagian pada bagian umum terdiri dari : 5. Bagian perlengkapan dan rumah tangga

Mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan, rencana kebutuhan dan pengadaan, distribusi penggunaan dan pemeliharaan barang inventaris, serta pengelolaan jaringan lstrik dan telepon, kebersihan dan keamanan badan. 6. Bagian tata usaha

Mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, rumah tangga dan ketatausahaan pusat. Dalam melaksanakan tugasnya bagian tata usaha menyelenggarakan fungsi :


(13)

 Pengurusan, perencanaan, pengangkatan, pengembangan, pemberhentian dan kesejahteraan pegawai serta dokumentasi tata naskah pegawai.  Pelaksanaan persuratan dinas dan kearsipan.

 Pelaksanaan pengelolaan anggaran, perbendaharaan dan akuntansi.  Penyiapan sarana dan prasarana kerja kantor, serta pelaksanaan

keamanan, kebersihan, keselamatan kerja dan keprotokolan.

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan pusat.

7. Bagian hukum

Mempunyai tugas melakukan urusan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan, serta evaluasi atas rancangan ketentuan penyelenggaraan kelitbangan, bantuan hukum, dokumentasi hukum dan perpustakaan dan hak atas kekayaan intelektual badan.

Bagian tata usaha terdiri dari : 8. Sub bagian umum dan kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan urusan administrasi keoegawaian, persuratan dinas dan kearsipan, organisasi dan ketatalaksanaan pusat.

9. Sub bagian keuangan dan rumah tangga

Mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi anggaran, perbendaharaan dan akuntansi, serta pengadaan, pemeliharaan sarana kerja, kemanan dan kebersihan pusat.


(14)

10. Bidang sarana penelitian dan pengembangan

Mempunyai yugas melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara. Dalam melaksanakan tugasnya, bidang ini menyelenggarakan fungsi :

 Penyiapan rumusan pedoman dan prosedur kerja penggunaan sarana dan prasarana.

 Penyiapan rencana pengembangan sarana penelitian dan pengembangan teknologi.

 Pelaksanaan operasi penggunaan, penyediaan bahan baku, jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana penelitian dan pengembangan teknologi.

 Pelaksanaan pengembangan sistem manajemen mutu kelembagaan pusat.  Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana

penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dam batu bara. Bidang sarana penelitian dan pengembangan terdiri dari : 11. Sub bidang pengembangan sarana

Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, penyiapan, pelaksanaan serta evaluasi atas pengembangan dan pengadaan laboratorium, sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara.


(15)

12. Sub bidang pengoperasian sarana

Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, penyiapan, pelaksanaan serta evaluasi atas dukungan operasi penggunaan, penyediaan bahan baku, pemeliharaan dan penjadwalan penggunaan pada laboratorium, sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi dan batubara.

13. Bidang program

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rumusan sarana dan program serta penyusunan akuntabilitas kinerja, pelaporan dokumentasi kegiatan penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara. Dalam melaksanakan tugasnya bidang program menyelenggarakan fungsi :

 Penyiapan rumus rencana dan program serta rencana strategis penelitian dan pengembangan teknologi.

 Penyiapan rumusan akuntabilitas kinerja, serta analisis, evaluasi, pelaporan dan dokumentasi hasil pelaksanaan penelitian dan pengemangan teknologi.

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana dan program serta penyusunan akuntabilitas kinerja, pelaporan dan dokumentasi kegiatan penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batu bara. Bidang program terdiri dari :


(16)

14. Sub bidang penyiapan rencana

Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, penyiapan serta evaluasi pelaksanaan atas rencana dan program, rencana strategis penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara.

15. Sub bidang analisis dan evaluasi

Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, penyiapan serta evaluasi pelaksanaan atas akuntabilitas kinerja, pelaopran dan dokumentasi hasil pelaksanaan penelitian dan pengembangan pada pusat teknologi mineral dan batubara.

16. Bidang afiliasi

Mempunyai tugas melaksanakan pengembangan kerja sama serta penyebarluasan informasi hasil penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara. Dalam melaksanakan tugasnya bidang afiliasi menyelenggarakan fungsi :

 Penyiapan rumusan pedoman dan prosedur kerja pengelolaan kerja sama.  Pelaksanaan pengembangan kerja sama penggunaan peralatan, pelayanan

jasa teknologi dan pengurusan administrasi kerja sama.

 Pelaksanaan penanganan hukum untuk pengelolaan hak atas kekayaan intelektual.


(17)

 Pelaksanaan pengelolaan sistem, jaringan, situs dan penyebarluasan informasi hasil penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara. Bidang afiliasi terdiri dari :

17. Sub bidang afiliasi jasa teknologi

Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, pelaksanaan serta evaluasi atas pengelolaan kerja sama kelitbangan dan hak atas kekayaan intelektual pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara.

18. Sub bidang informasi dan publikasi

Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan serta evaluasi atas pengelolaan sistem, jaringan, situs dan penyebarluasan informasi di bidang teknologi mineral dan batubara.

19. Pusat penelitian dan pengembangan teknologi minyak dan gas bumi “Lemigas”

Mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi hulu dan hilir bidang minyak dan gas bumi. Dalam melaksanakan tugasnya pusat penelitian dan pengembangan teknologi minyak dan gas bumi “Lemigas” menyelenggarakan fungsi :

 Perumusan pedoman dan prosedur kerja.

 Perumusan rencana dan program penelitian dan teknologi berbasis kinerja.


(18)

 Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi kegiatan hulu dan hilir minyak dan gas bumi serta pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan teknologi.

 Pengelolaan kerja sama kemitraan penerapan hasil penelitian dan pelayanan jasa teknologi serta kerja sama penggunaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan teknologi.

 Pengelolaan sistem informasi dan layanan informasi serta sosialisasi dan dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan teknologi.

 Penanganan masalah hukum dan hak atas keakayaan intelektual serta pengembangan sistem mutu kelembagaan penelitian dan pengembangan teknologi.

 Pembinaan kelompok jabatan fungsional pusat.

 Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan dan kepegawaian pusat.

 Evaluasi penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi di bidang minyak dan gas bumi.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Aktivitas utama yang dilakukan di Puslitbang tekMIRA adalah melaksanakan penerapan teknologi penambangan mineral dan batubara, penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan dan pemanfaatan batubara, kajian kebijakan pertambangan mineral dan batubara, teknologi pengolahan mineral,


(19)

teknologi pemanfaatan batubara, rancang bangun dan rekayasa pertambangan dan teknologi ekonomi dan informasi.

Aspek kegiatan perusahaan pada Puslitbang tekMIRA adalah menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi bidang mineral dan batubara. Dalam melaksanakan tugasnya Puslitbang tekMIRA menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan pedoman dan prosedur kerja.

2. Perumusan rencana dan program penelitian dan pengembangan teknologi berbasis kinerja.

3. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi serta pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan teknologi.

4. Pengelolaan kerjasama kemitraan penerapan hasil penelitian dan pelayanan jasa teknologi serta kerjasama penggunaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan teknologi.

5. Pengelolaan sistem informasi dan layanan informasi serta sosialisasi dan dokumentasi hasil penelitiab dan pengembangan teknologi.

6. Penanganan masalah hukum dan hak atas kekayaan intelektual serta pengembangan sistem mutu kelembagaan penelitian dan pengembangan teknologi.

7. Pembinaan kelompok jabatan fungsional pusat.

8. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan dan kepegawaian pusat.


(20)

9. Evaluasi penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi bidang mineral dan batubara.


(21)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Bidang pelaksanaan kerja praktek yang penulis lakukan adalah mengenai mekanisme pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 pada Puslitbang Tekmira.

Penulis ditempatkan di salah satu sub. Bagian Keuangan dan rumah tangga yaitu dengan memiliki tugas untuk melakukan mekanisme penghitungan PPh 22 pada Puslitbang tekMIRA. Hal ini dilakukan apabila ada bukti atas dilakukannya transaksi yang dilakukan Puslitbang tekMIRA dengan pihak rekanan seperti misalnya pembelanjaan atau pemeliharaan peralatan kantor.

Berikut beberapa kajian teori yang berhubungan dengan proses pelaksanaan kuliah kerja praktek, bahwa setiap perusahaan BUMN yang melakukan pembelian barang dengan dana yang bersumber dari APBN wajib untuk melakukan pungutan atas PPh 22 di setiap transaksinya (Waluyo,2005).

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kuliah kerja praktek ini penulis ditempatkan di salah satu sub. Bagian Keuangan dan rumah tangga yaitu dalam bagian penghitungan PPh 22. Berikut beberapa penjelasan mengenai teknis pelaksanaan kerja praktek yaitu :


(22)

1. Bukti – bukti transaksi telah sampai di bagian penghitungan pajak.

2. Melakukan penghitungan pajak PPh 22 disetiap bukti transaksi yang telah diserahkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ( memungut ).

3. Melakukan pembuatan bukti pemungutan penghitungan pajak PPh 22 yaitu berupa pengisian SSP ( Surat Setoran Pajak ) dengan ketentuan yang berlaku. 4. Melakukan penyetoran SSP yang telah dibuat dan diserahkan ke bank aau

kantor pos dan giro.

5. Melakukan pelaporan atas SPT ( Surat Pemberitahuan ) masa pajak PPh 22.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Ketentuan – Ketentuan Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan PPh 22

Dalam sebuah penghitungan pajak di setiap negara memiliki kebijaksanaan tersendiri dan menjadi sebuah kewajiban yang harus di lakukan setiap warga negara yang wajib melakukan pembayaran pajak. Didalam PPh 22 juga terdapat ketentuan – ketentuan tersendiri yang harus di patuhi oleh setiap wajib pajak, begitu juga pada perusahaan tekMIRA, diantaranya :

1. Perusahaan tekMIRA merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang melakukan pembelian barang dengan dana yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) yang melakukan pembayaran atas pembelian barang.

2. PPh yang dihitung berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang oleh wajib pajak (rekanan).


(23)

3. Pembayaran atas penyerahan barang yang jumlahnya paling banyak Rp 2.000.000,- dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah – pecah dilakukan tanpa SKB.

4. Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air minum/PDAM dan benda – benda pos dilakukan otomatis tanpa SKB.

5. Pemungutan dilakukan pada setiap pelaksanaan pembayaran atas penyerahan barang oleh rekanan dengan tarif 1,5% dari harga/nilai pembelian barang. 6. Jika rekanan tidak memiliki NPWP maka tarifnya 100% lebih tinggi.

7. Bukti pemungutan atau SSP rangkap 5, dengan rincian untuk lembar ke-1 diserahkan kepada wajib pajak rekanan, lembar ke-2 diserahkan ke KPP melalui KPPN, lembar ke-3 KPP sebagai lampiran SPT masa bendaharawan, lembar ke-4 diserahkan ke kantor penerima pembayaran (bank/kantor pos dan giro) dan lembar ke-5 diserahkan ke pemungut PPh 22.

3.3.2 Mekanisme Pemungutan, Penyetoran Dan Pelaporan PPh 22 Mekanisme Pemungutan Dan Penyetoran PPh Pasal 22 : 1. PPh pasal 22

2. Di pungut pada setiap pelaksanaan pembayaran dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku.

3. Melakukan pembuatan SSP setiap transaksi atas pelaksanaan pembayaran transaksi yang telah dilakukan

4. SSP diisi oleh dan atas nama rekanan. 5. Ditandatangani oleh bendaharawan.


(24)

6. Disetor pada hari yang sama ke bank persepsi/kantor pos dan giro. Mekanisme Pelaporan PPh 22 :

1. Pelaporan PPh pasal 22

2. Melakukan pembuatan SPT masa F.1.1.32.02 dan selanjutnya dilaporkan Ke KP/PKAPENPA.

3. Pelaporan SPT masa ke kantor pajak selambat – lambatnya dilakukan 14 hari setelah bulan takwim berakhir, namun jika jatuh pada hari libur, maka dilakukan pada hari kerja berikutnya.

3.3.3 Hambatan – Hambatan Dalam Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan PPh 22.

Didalam melakukan pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 sedikit sekali ditemukan hambatan – hambatannya, hal ini dikarenakan PPh 22 yang dikenakan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi setiap wajib pajak dengan dasar bahwa setiap kewajiban pajak yang harus dipenuhi dilindungi oleh hukum yang berlaku, maka didalam melaksanakan mekanismenya selalu bersikap hati - hati.

Hambatan yang sedikit sekali terjadi hanya terdapat pada teknis dalam pengisian SSP setiap transaksi yang akan disetorkan ke bank, hambatan itu berupa kesalahan memasukkan data rekanan ke dalam SSP, misalnya kesalahan nama perusahaan rekanan, jumlah pajak yang dituliskan maupun salah didalam penulisan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) perusahaan rekanan dan jika kesalahan-kesalahan tersebut dilakukan maka akan memliki dampak, misalnya


(25)

akan terjadinya kelebihan atau kekurangan pembayaran jumlah pajak yang akan disetorkan.


(26)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan kerja praktek ini adalah PPh 22 yang merupakan pajak untuk setiap pembelian barang yang dikenakan langsung pada saat pembayaran atas transaksi.

1. Proses pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 ini dapat dilakukan oleh beberapa pihak sesuai dengan ketentuannya, diantaranya dapat dilakukan oleh bendaharawan baik tingkat pusat maupun daerah atau pun dilakukan oleh perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang melakukan pembelian barang dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) seperti perusahaan tekMIRA ini. Didalam melakukan proses pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 ini terdapat ketentuan – ketentuan yang harus dipatuhi agar proses yang dilakukan tidak menemukan kesulitan dan hambatan – hambatan yang berarti. Ketentuan – ketentuan tersebut bersumber langsung dari pemerintah dan memiliki dasar hukum yang kuat. Isi dari ketentuan – ketentuan tersebut diantaranya mengenai minimal pembayaran atas pembelian barang yang dikenakan PPh 22, mengenai tarif, SSP 5 rangkap yang harus disetorkan kepada pihak – pihak yang bersangkutan juga mengenai ketentuan – ketentuan yang tidak dikenakan PPh 22 ini.


(27)

2. Mekanisme pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 ini harus dilakukan sesuai ketentuan – ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan, yaitu untuk mekanisme pemungutan dan penyetoran PPh pasal 22 di pungut pada setiap pelaksanaan pembayaran dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku, melakukan pembuatan SSP setiap transaksi atas pelaksanaan pembayaran transaksi yang telah dilakukan dengan catatan SSP diisi oleh dan atas nama rekanan dan harus ditandatangani oleh bendaharawan dan terakhir disetor pada hari yang sama ke bank persepsi/kantor pos dan giro. Sedangkan untuk mekanisme pelaporan PPh 22 yaitu melakukan pembuatan SPT masa F.1.1.32.02 dan selanjutnya dilaporkan Ke KP/PKAPENPA dengan catatan pelaporan SPT masa ke kantor pajak selambat – lambatnya dilakukan 14 hari setelah bulan takwim berakhir, namun jika jatuh pada hari libur, maka dilakukan pada hari kerja berikutnya.

3. Dalam mekanisme pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 ini tidak terdapat hambatan – hambatan yang besar, hanya masalah teknis dalam pengisisan SSP yang beberapa kali terdapat kesalahan seperti kesalahan penulisan nama perusahaan rekanan, jumlah pajak yang dituliskan maupun salah didalam penulisan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) perusahaan rekanan dan jika kesalahan-kesalahan tersebut dilakukan maka akan memiliki dampak, misalnya akan terjadinya kelebihan atau kekurangan pembayaran jumlah pajak yang akan disetorkan.


(28)

4.2 Saran

1. Saran yang dapat diberikan untuk perusahaan ini berkaitan dengan ketentuan – ketentuan dan mekanisme mengenai pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 tidak ada, karena ketentuan – ketentuan dan mekanisme yang telah ditetapkan sudah merupakan kebijakan pemerintah didalam mengatur perpajakan dan memiliki dasar hukum yang kuat di setiap kebijakannya . 2. Sedangkan untuk saran yang dapat diberikan untuk perusahaan ini berkaitan

dengan hambatan – hambatan yang dihadapi bahwa didalam melakukan mekanisme pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 ini harus selalu dilakukan dengan hati – hati dan dilakukan pengecekkan ulang setiap SSP yang telah dibuat, agar kesalahan yang terjadi dapat di minimalisasikan dan dampak terhadap kesalahan tersebut tidak terjadi.


(29)

PELAPORAN PPh 22 PADA PUSAT PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA

(tekMIRA)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang D3/S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA : ALDI PRAYUDA

NIM : 21208036

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(30)

Persembahan puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan nikmat dan kasih sayangnya kepada kita sebagai hamba-Nya. Atas segala rahmat, karunia yang telah diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini yang berjudul “MEKANISME PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh 22 PADA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA (tekMIRA)”.

Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan laporan kerja paktek ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Ir Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra. SE.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia sekaligus selaku Dosen


(31)

Komputer Indonesia.

4. Ibu Windi Novianty, SE., MM selaku dosen pembimbing dalam penyusunan laporan kerja praktek ini sekaligus sebagai koordinator kerja praktek.

5. Bapak Agung Surya Dharma, SE., Ak selaku pejabat penilai kerja praktek dan koordinator kerja praktek di tekMIRA.

6. Seluruh staf pegawai tekMIRA Sub Bidang Keuangan (Widiana Taufik) di tekMIRA.

7. Seluruh Staf Dosen Pengajar dan Staf Sekretariat (Teh Hanna dan Teh Maya) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

8. Ayahanda kupanjatkan do’a, semoga segala pengorbananmu menjadi suatu doa untuk penulis.

9. Ibundaku tercinta kupanjatkan do’a, semoga segala bantuan dan dorongan yang telah diberikan akan mendapat balasan dan pahala yang berlipat ganda dari Allah S.W.T.

10. Keluargaku tercinta, terimakasih atas doa dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

11. Sahabat penulis, Yayan, Beni, dan Dhika, terima kasih atas kerjasama dan kebersamaan selama ini.

12. Teman-teman kelas Mn-1 angkatan ’08 dan kelas Mn-Keuangan angkatan ’08 (Dhika Abubakar, Andika Pratama Ramadhan, Agus Saepuloh dan Maulana


(32)

dukungan kepada penulis.

13. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga kebaikannya dapat dibalas oleh Allah SWT.

Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan laporan kerja praktek ini sangat jauh dari kata sempurna. Keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman penulis adalah hal yang menjadi kekurangan penulis. Oleh karenanya, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis untuk perbaikan di kemudian hari.

Akhirnya penulis panjatkan doa semoga Allah SWT memberikan Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Bandung, November 2011

Penulis


(33)

(1)

29 4.2 Saran

1. Saran yang dapat diberikan untuk perusahaan ini berkaitan dengan ketentuan

– ketentuan dan mekanisme mengenai pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 tidak ada, karena ketentuan – ketentuan dan mekanisme yang telah ditetapkan sudah merupakan kebijakan pemerintah didalam mengatur perpajakan dan memiliki dasar hukum yang kuat di setiap kebijakannya . 2. Sedangkan untuk saran yang dapat diberikan untuk perusahaan ini berkaitan

dengan hambatan – hambatan yang dihadapi bahwa didalam melakukan mekanisme pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 ini harus selalu dilakukan dengan hati – hati dan dilakukan pengecekkan ulang setiap SSP yang telah dibuat, agar kesalahan yang terjadi dapat di minimalisasikan dan dampak terhadap kesalahan tersebut tidak terjadi.


(2)

MEKANISME PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN

PELAPORAN PPh 22 PADA PUSAT PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA

(tekMIRA)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang D3/S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA : ALDI PRAYUDA NIM : 21208036

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

KATA PENGANTAR

Persembahan puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan nikmat dan kasih sayangnya kepada kita sebagai hamba-Nya. Atas segala rahmat, karunia yang telah diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini yang berjudul “MEKANISME PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh 22 PADA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA (tekMIRA)”.

Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan laporan kerja paktek ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Ir Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra. SE.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia sekaligus selaku Dosen


(4)

Wali kelas Mn-1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Windi Novianty, SE., MM selaku dosen pembimbing dalam penyusunan laporan kerja praktek ini sekaligus sebagai koordinator kerja praktek.

5. Bapak Agung Surya Dharma, SE., Ak selaku pejabat penilai kerja praktek dan koordinator kerja praktek di tekMIRA.

6. Seluruh staf pegawai tekMIRA Sub Bidang Keuangan (Widiana Taufik) di tekMIRA.

7. Seluruh Staf Dosen Pengajar dan Staf Sekretariat (Teh Hanna dan Teh Maya) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

8. Ayahanda kupanjatkan do’a, semoga segala pengorbananmu menjadi suatu doa untuk penulis.

9. Ibundaku tercinta kupanjatkan do’a, semoga segala bantuan dan dorongan yang telah diberikan akan mendapat balasan dan pahala yang berlipat ganda dari Allah S.W.T.

10. Keluargaku tercinta, terimakasih atas doa dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

11. Sahabat penulis, Yayan, Beni, dan Dhika, terima kasih atas kerjasama dan kebersamaan selama ini.

12. Teman-teman kelas Mn-1 angkatan ’08 dan kelas Mn-Keuangan angkatan ’08 (Dhika Abubakar, Andika Pratama Ramadhan, Agus Saepuloh dan Maulana


(5)

Hidayat) yang sama-sama berjuang dan telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

13. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga kebaikannya dapat dibalas oleh Allah SWT.

Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan laporan kerja praktek ini sangat jauh dari kata sempurna. Keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman penulis adalah hal yang menjadi kekurangan penulis. Oleh karenanya, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis untuk perbaikan di kemudian hari.

Akhirnya penulis panjatkan doa semoga Allah SWT memberikan Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Bandung, November 2011

Penulis


(6)