Fenomena Media Sosial Blog (Studi Fenomenologi Kompasiana.com Sebagai Media Citizen Journalism Online)

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

Oleh :

Fauzy Al Falasany

NIM : 41807121

Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Komputer Indonesia

B a n d u n g


(2)

iv Penyusun : Fauzy Al Falasany

NIM : 41807121

Skripsi ini di bawah bimbingan : Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana Fenomena Kompasiana.com sebagai Media Citizen Journalism Online. Untuk menjawab masalah di atas peneliti mengangkat sub fokus latar belakang, relevansi, dan partisipasi untuk mengukur fokus penelitian.

Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan studi fenomenologi. Subjek penelitian adalah para pelaku citizen journalism yang mempublikasikan informasinya di kompasiana. Informan diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling, sehingga informan penelitian berjumlah 5 orang dan key informan 2 orang. Teknik pengumpulan data penelitian yaitu : wawancara, observasi, telaah dokumen, dan internet searching. Teknik analisa data yang digunakan adalah penyeleksian data, klasifikasi data, merumuskan hasil penelitian, dan menganalisa hasil penelitian.

Hasil penelitian adalah Latar belakang kompasiana sebagai wadah bagi para pelaku citizen journalist dalam menyalurkan ide, gagasan, maupun aspirasinya dalam bentuk tulisan dan sebagai situs jejaring sosial. Relevansi citizen journalist yang bergabung dengan kompasiana bertujuan untuk menyebarkan luaskan tulisan hasil karya mereka sehingga dapat dibaca oleh banyak orang. Partisipasi citizen journalist dalam bentuk postingan, komentar dan memberi ratting pada tulisan.

Kesimpulan penelitian adalah fenomena kompasiana.com sebagai media citizen journalism online sebagai wadah citizen journalist dalam menyebarluaskan informasi pada publik dan sebagai situs jejaring sosial tempat berkumpulnya para penulis dan blogger. Partisipasi citizen journalist di kompasiana adalah berbagi informasi dan saling berinteraksi antar kompasianer.

Saran penelitian adalah agar kompasiana lebih meningkatkan fasilitas yang menunjang kegiatan citizen journalism, seperti fitur video yang tidak tersedia dalam kompasiana.


(3)

v By:

Fauzy Al Falasany NIM : 41807121

This Research under the guidance of: Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si

Research objective is to find out how the phenomenon of Kompasiana.com as Media of Citizen Journalism Online. To answer the issue researcher raised sub focus background, relevance, and participation to measure the focus of research.

Research approach is phenomenological with qualitative method. Research’s subjects are the perpetrators of citizen journalism to publish information on Kompasiana. The informant is obtained by using purposive sampling technique, so there are 5 people as research informants and 2 people as key informants. The techniques of research data gathering are: interviews, observation, document review, and internet searching. Data analysis technique that used by researcher is the selection of data, classification data, formulating research results, and analyze research results.

The results are Kompasiana’s background as a venue for citizen journalist actors in distributing ideas and aspirations in a writing and as a social networking site. The relevance of citizen journalist who joined Kompasiana propose to disseminate the results of their work so that can be read by many people. Participation of citizen journalist in form of posts, comments and give ratting on writing.

Conclusion of research is the phenomenon of kompasiana.com as media citizen journalism online, place for citizen journalist to spread over information in the public amd as a social networking sites to gathering for writers and bloggers. Participation of citizen journalism in Kompasiana is to share information and interact between kompasianer.

Suggestion of research is for Kompasiana to further improve the facilitiesthat support the activities of citizen journalism, such as video features that are not available in Kompasiana.


(4)

vi

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT dengan berkah kelimpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan kegiatan penelitian ini. Tak lupa shalawat dan salam kepada junjungan kita Rasulullah, Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabat serta umatnya atas selesainya penulisan skripsi yang berjudul “Fenomena Media Sosial Blog (Studi Fenomenologi Kompasiana.com Sebagai Media Citizen Journalism Online)”.

Dan tidak lupa penulis ingin mengucapkan segala terimakasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar tetap terus melanjutkan kuliah sampai ke jenjang sarjana.

Peneliti juga menyadari skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan, dorongan serta kebersamaan yang telah diberikan kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini, karena itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kepada :

1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah mengeluarkan surat pengantar pelaksanaan penelitian dan telah memberikan pengesahan pada skripsi ini 2. Yth. Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu


(5)

3. Yth. Melly Maulin P, S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations yang selalu memberikan dukungan dan membimbing dalam setiap perkuliahan untuk menjadikan peneliti sukses dalam menjalankan perkuliahan.

4. Yth. Rismawaty, S.Sos., M.Si selaku Dosen Wali yang telah membimbing peneliti untuk bisa menyelesaikan perkuliahan dengan baik dan lancar dan insya allah dapat menyelesaikan perkuliahan tepat waktu.

5. Yth. Desayu Eka Surya., S.Sos., M.Si selaku pembimbing yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada peneliti sehingga penulis bersemangat dalam menyusun skripsi ini.

6. Yth. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Komunikasi dan Public Relations yang selalu membimbing, mengarahkan, mendidik, serta memberikan nilai kepada penulis dalam setiap mata kuliah.

7. Yth. Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations yang selalu mengurus data-data, informasi, dan memberikan kemudahan dalam menjalani perkuliahan.

8. Yth. Bpk Taufik H Mihardja dan Bpk Edi Taslim selaku Managing Director Kompasiana.com yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

9. Yth. Bpk Pepih Nugraha selaku Editor In Chief yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti melakukan penelitian di kompasiana.com.


(6)

10.Yth. Bpk Iskandar Zulkarnaen selaku Editor yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di kompasiana.com.

11.Yth. Bpk Boyke Dian Triwahyudhi dan Bpk Enggal Mandiri selaku Web Engginer yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di kompasiana.com.

12.Yth. Bpk Maulana Mickael selaku Web Designer yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di kompasiana.com.

13.Yth. Bpk Okky Brahma Arimurti selaku Marketing Communication yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di kompasiana.com.

14.Yth. Bpk Nurulloh, Bpk Roberto Januar Setyabudi dan Ibu Siti Khoirunnisa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di kompasiana.com.

15.Yth. Ryan, Tia, Ijal, Galih, Mbah Ibu, dan seluruh keluarga yang peneliti

cintai terima kasih atas dukungan serta do’anya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

16.Teman-teman seperjuangan Ismet, Wandrik, Iha, Fajar, Isa, Candra, Algi, Gilang dan Gita yang selalu memberikan bantuan dan dukungan selama peneliti menyusun skripsi ini.


(7)

17.Rekan-rekan yang telah membantu dan memberikan semangat dari awal hingga akhir kepada peneliti sehingga skripsi ini selesai tepat pada waktunya.

Peneliti mengucapkan banyak terima kasih dan mohon ma’af kepada semua pihak yang tidak dicantumkan namanya satu persatu yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini.

Untuk kesempurnaan dalam skripsi ini peneliti dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran dari semua pihak untuk membangun.

Semoga Allah SWT memberikan berkah yang melimpah bagi semua pihak yang telah membatu peneliti dari mulai perumusan judul sampai penyusunan penelitian ini.

Bandung, Juli 2011


(8)

1

1

http://www.dskon.com/303-media-sosial-media-online-yang-membuat-jarak-tak-berarti/, Media Sosial Media Online yang Membuat Jarak tak Berarti, oleh Erica diakses tanggal 1 Agustus 2011, pukul 19.22

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pers saat ini berada dalam situasi pergeseran penting sebagai akibat dari berkembangnya dua hal, yaitu perkembangan jurnalistik dan perkembangan media. Dunia jurnalistik kini mulai mengalami perubahan, reportase yang merupakan tugas wartawan atau reporter di media massa, kini dapat dilakukan oleh setiap warga yang melaporkan suatu peristiwa. Inilah yang kemudian disebut sebagai citizen journalism atau jurnalisme warga.

Kompas.com yang merupakan perusahaan media yang cukup besar menghadirkan media sosial blog yang bernama Kompasiana.com pada tahun 2008 sebagai media untuk para pelaku kegiatan citizen journalism dalam memublikasikan tulisannya. Seperti yang dikutip dalam wikipedia :

Media Sosial adalah sebuah media online dimana siapa saja bisa berpartisipasi, mencari teman dan berbagi cerita melalui blog, situs jejaring sosial, forum dan sebagainya. Media sosial adalah sarana komunikasi online paling mudah yang dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa terbatas ruang dan waktu. 1

Sejak pertama di luncurkan kompasiana.com diperuntukan bagi para jurnalis Kompas yang ingin mencurahkan pandangan dan gagasannya, seiring dengan berkembangnya Kompasiana.com kemudian dibuka untuk umum sebagai media sosial blog bersama para jurnalis Kompas Gramedia serta para tokoh


(9)

masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk berbagi informasi, pendapat dan gagasan.

Dalam kegiatannya Kompasiana.com tidak hanya sebagai media citizen journalism, tetapi Kompasiana.com juga menyelenggarakan Blogshop berupa pelatihan bagi para citizen journalist untuk lebih baik lagi dalam menulis dan mengetahui rambu-rambu dalam menulis sebagai jurnalis.

Kompasiana.com merupakan tempat dimana berita dilaporkan dan merupakan sebuah perkumpulan untuk orang-orang yang secara rutin melaporkan sebuah berita. Kompasiana.com merupakan sarana dimana orang-orang yang bukan wartawan juga dapat menulis sebuah berita.

Citizen journalist yang bermedia di blog dengan kata lain memiliki media sendiri untuk mempublikasi beritanya disebut dengan nama blogger, sedangkan citizen journalist yang menulis di media sosial blog kompasiana.com mereka di sebut dengan nama kompasianer.

Pada dasarnya, kompasianer, blogger, citizen journalism, pers dan wartawan adalah sama, karena mereka bergerak dibidang yang sama yaitu melaporkan berita atau bidang jurnal, yang membedakan hanyalah tempatnya. Kompasianer merupakan orang-orang yang secara teratur selalu menulis laporan berita atau informasi lain kesebuah website atau situs internet kompasiana.com yang akhirnya akan dibaca oleh orang banyak.

Kehadiran kompasiana.com sebagai social blog bisa dijadikan sebagai sarana interaksi, diskusi hingga bertukar pendapat sesama kompasianer.


(10)

Kompasiana.com juga dapat dijadikan sarana untuk belajar menulis bagi yang baru belajar menulis. Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi seorang citizen journalist, ia harus memiliki keinginan untuk berbagi dengan segenap semangat dan gairah yang ada pada dirinya untuk menulis dan mempublikasikan tulisannya.

Pada kompasiana.com semua tulisan yang ditulis oleh kompasianer bisa langsung dimuat, Tim admin kompasiana.com hanya mengawasi tulisan yang masuk dan langsung mengedit jika tulisan tersebut mengandung SARA, iklan/promosi dan copy paste. Selama tulisan tidak melanggar hal tersebut, maka sebuah tulisan tidak akan dihapus oleh tim admin. Dengan kata lain tulisan yang tidak berbobot dan kebenarannya masih diragukan bisa masuk dalam kompasiana.com.

Fenomena kompasiana.com sebenarnya telah mencerminkan passion to share dengan baik. Orang-orang membuat tulisan di kompasiana.com karena ingin berbagi cerita, menyuarakan opini, mendokumentasi peristiwa yang disaksikan atau diketahuinya.

Perkembangan teknologi informasi juga mengubah hakikat media. Dengan munculnya internet, kini berkembang situs-situs lembaga maupun pribadi. Selain itu, berkembang juga weblog atau blog di dunia maya. Seperti yang dikutip dalam buku Mengamati Fenomena Citizen Journalism, Gibson (Severin dan Tankard, 2005 : 445) mendefinisikan :


(11)

Dunia maya (cyberspace) adalah realita yang terselubung secara global, di dukung komputer, berakses komputer, multidimensi, artifisal, atau virtual. Dalam realita ini, di mana setiap komputer adalah sebuah jendela, terlihat atau terdengar objek-objek yang bukan bersifat fisik dan bukan representasi objek-objek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter, dan aksi pembuatan data, pembuatan informasi murni (Yudhapramesti, 2007 : 5-6).

Blog menjadi bagian dari proses revolusi komunikasi. Kegiatan pemberitaan yang beralih ke tangan orang biasa memungkinkan berlangsungnya pertukaran pandangan yang lebih spontan dan lebih luas dari media konvensional. Dalam citizen journalism, masyarakat menjadi objek dan subjek berita. Setiap orang bisa berperan sebagai penulis, sekaligus memublikasikannya, bahkan memungkinkan menjadikan terjadinya komunikasi interaktif antara penulis dengan pembaca.

Dengan berkembangnya media informasi, maka media penyebaran informasi menjadi lebih beragam. Sehingga informasi dapat di distribusikan secara maksimal melalui berbagai media seperti online, televisi, radio dan surat kabar.

Dapat dikatakan bahwa citizen journalism ini lahir dari peradaban dan perkambangan teknologi, seperti diterapkan kompas.com yang membuat social blog kompasiana.com sebagai media citizen journalism.

Citizen journalism memberi pengertian bahwa, setiap individu bebas melakukan kegiatan-kegiatan jurnalistik. Menuliskan pengalaman yang ditemui sehari-hari di lingkungannya, atau melakukan interpretasi terhadap suatu peristiwa


(12)

tertentu. Semua individu bebas melakukan hal itu, dengan perspektif masing-masing.

Citizen Journalism adalah jurnalisme orang biasa. Seseorang, tanpa memandang latar belakang pendidikan dan keahlian, dapat merencanakan, menggali, mengolah, dan mempresentasikan informasi, berupa tulisan, gambar, foto, tuturan (laporan lisan), video, dll dalam citizen journalism (Yudhapramesti, 2007 : 35).

Citizen journalism tidak hadir sebagai saingan, tetapi sebagai alternatif yang memperkaya pilihan dan referensi. Berita tidak lagi dilihat sebagai produk yang didominasi wartawan dan institusi pers. Masyarakat biasa seharusnya masuk dalam ekosistem media sebagai unsur yang aktif berinteraksi.

Peran dan fungsi citizen journalism sama seperti peran dan fungsi jurnalistik pada umumnya, yaitu sebagai sumber informasi, hiburan, kontrol sosial, hingga agen perubahan. Dengan adanya citizen journalism jaringan informasi dan sumber informasi akan lebih luas. Bahkan citizen journalism sering menjadi sumber informasi penting untuk media mainstream.

Ketika wartawan tidak selalu tahu semua informasi maka dengan adanya citizen journalism, informasi tersebut dapat sampai kepada masyarakat melalui media massa. Citizen journalism juga sering dimanfaatkan perusahaan media massa sebagai salah satu sumber berita disamping wartawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.


(13)

Saat ini di Indonesia citizen journalism berkembang dengan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya blog yang ada di Indonesia dan dibuat oleh masyarakat Indonesia. BlogPulse mencatat total blog teridentifikasi : 155,8 Juta per 14 Feb 2011. Keberadaan blog tersebut telah menandakan citizen journalism merupakan satu fenomena yang diminati dan akan terus berkembang dalam masyarakat. Keterbukaan dalam hal pengaksesan ataupun penyampaian informasi yang dimiliki oleh citizen journalism yang seiring dengan perkembangan jurnalisme online yang terus meningkat, menyebabkan keberadaan citizen journalism akan terus eksis.

Berkembangnya jurnalisme online di Indonesia saat ini, dapat semakin menguatkan perkembangan citizen journalism. Dalam citizen journalism, masyarakat dapat membahas hal-hal yang tengah „hangat‟ dalam masyarakat dalam segala aspek. Kini, minat masyarakat pada jurnalisme online terus meningkat. tercatat total pengguna kompasiana : 70.000 dengan Unique Visitor per bulan : 2,8 Juta, ini membuktikan jurnalisme online telah menjadi prioritas bagi masyarakat dalam mengakses informasi. Hal ini menyebabkan perkembangan dari citizen journalism akan terus meningkat.

Blog mainstream yang merupakan pelopor dari citizen journalism di berbagai negara adalah OhmyNews di Korea Selatan (Semangat Melawan media mainstream), Stomper di Singapura (Reportase khas remaja dan pelajar/mahasiswa), Now Public di Kanada (Liputan kolaboratif warga di seluruh dunia), iReport di Amerika (CNN) Lebih dari sekedar berita warga, sedangkan di


(14)

2

http://blogshop.kompasiana.com/ol_blogshop/1, diakses tanggal 8 Maret 2011, Pukul 21.13

indonesia berkembang Kompasiana.com yang berada di bawah naungan kompas.com dengan jargon “Lebih dari sekedar berita warga”.

Blog adalah satu tempat yang sangat luar biasa untuk kita mengekspersikan diri untuk membantu, berkontribusi sesuai keahlian, atau minat kita. Blogger senior dan praktisi komunikasi Wimar Witoelar menyatakan, blog pada dasarnya adalah media untuk kebebasan berekspresi, bahwa orang akan tetap mengungkapkan pendapatnya, orang akan tetap berbicara. Itu tidak akan pernah

berhenti. “masa depan internet itu ada di blog, dan masa depan blog ada di content

(pada isinya). Content hanya bisa dikuasai oleh orang yang terbiasa membaca, menulis, dan berdiskusi.”

Citizen journalism tidak bertujuan menciptakan keseragaman opini publik, namun lebih menitik beratkan pada “inilah yang terjadi di lingkungan kita”. Pemberitaan citizen journalism lebih mendalam dengan proses yang tak terikat waktu, seperti halnya tenget deadline di mainsteram media.

Beberapa Peristiwa Penting Citizen Journalism antara lain :

1. Penyiksaan Rasis di Amerika, 1991 (George Holliday)

2. Berawal dari SMS “Go 2EDSA, Wear blck” Januari 2001, Pusat Kota

Manila Filipina – People Power menjatuhkan Presiden Joseph Estrada. 3. Tragedi Tsunami di Aceh tahun 2004 Cut Putri (warga Aceh)

4. Bom bunuh diri di London tahun 2005 – Jeff Jarvis, Steve Yelvington, Adam Stacea

5. Serangan Teroris di Mumbai, 2008 direkam oleh korban dengan handycam dan ponsel internet berkamera lalu diunggah di Twitter, Flickr, YouTube 2


(15)

Konten atau isi dari citizen journalism bisa berupa peristiwa, pengalaman, dan reportase yang termasuk kedalam berita, bisa juga pendapat, ulasan atau analisa yang termasuk kedalam opini, selain itu bisa merupakan gagasan atau ide seperti tulisan ringan atau catatan harian, fiksi, tips dan tutorial.

Jurnalis warga atau citizen journalism dapat memanfaatkan media-media yang ada baik mainsteram media ataupun social media. Dalam mainstream media seperti media cetak melalui surat pembaca, media televisi melalui iwitness dan suara anda, media radio melalui info lalu lintas, media online bisa melalui kolom komentar. Sedangkan social media melalui blog (wordpress, blogspot), Microblog (twitter), Media Sosial Blog (kompasiana, ohmy news, now public), Situs Pertemanan (facebook, friendster), Situs foto share (flickr, twitpic), Situs video share (youtube).

Media sosial blog merupakan suatu fenomena dalam media penyebaran kegiatan jurnalistik. Kompasiana.com adalah salah satu media sosial blog yang cukup besar di Indonesia yang banyak dipakai oleh citizen journalist dalam menyebarkan tulisannya.

Dari pemaparan latar belakang diatas, peneliti berharap penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah tentang : “Bagaimana Fenomena Kompasiana.com Sebagai Media Citizen Journalism Online?”


(16)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana latar belakang Kompasiana.com sebagai media sosial blog?

2. Bagaimana relevansi Kompasiana.com sebagai media sosial blog? 3. Bagaimana partisipasicitizen journalist dalam Kompasiana.com? 4. Bagaimana fenomena kompasiana.com sebagai media citizen

journalism online?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana fenomena kompasiana.com sebagai media citizen journalism online.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui latar belakang Kompasiana.com sebagai media sosial blog.

2. Untuk mengetahui relevansi Kompasiana.com sebagai media sosial blog.


(17)

3. Untuk mengetahui partisipasi citizen journalist dalam Kompasiana.com.

4. Untuk mengetahui fenomena kompasiana.com sebagai media citizen journalism online.

1.4 Kegunaan penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pengembangan ilmiah terutama bagi ilmu komunikasi, khususnya mengenai komunikasi massa dan penerapan jurnalistik di dalamnya, yaitu tentang citizen journalism online.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Adapun hasil penelitian bagi kegunaan praktis

A. Bagi Peneliti

Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan peneliti dalam mengaplikasikan ilmu komunikasi dan jurnalistik, khususnya tentang citizen journalism online.

B. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan berguna bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia secara umum, dan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi secara khusus. Dan sebagai literatur


(18)

bagi yang akan melakukan penelitian tentang citizen journalism online.

C. Bagi Kompasiana dan Jurnal online

Penelitian ini diharapkan berguna bagi kompasiana.com sebagai informasi, referensi dan evaluasi dalam penyebaran informasi pada masyarakat.

1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis adalah suatu kumpulan teori dan model dari literatur yang menjelaskan hubungan dalam masalah tertentu (Silalahi, 2006:84). Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengulas fenomena kompasiana sebagai media citizen journalism online sebagai fokus penelitian.

Untuk mengkaji / meneliti / melakukan penelitian, diperlukan landasan secara teoritis sebagai acuan dalam mencapai penyelesaian tujuan penelitian tersebut, sebagai panduan dan sebagai arah dalam menyelesaikan suatu penelitian.

Penelitian yang peneliti lakukan, merupakan salah satu penelitian dalam ruang lingkup konteks komunikasi massa dengan Kompasiana.com


(19)

sebagai media penyebaran informasi yang digunakan para citizen journalist.

Fenomenologi adalah ilmu mengenai fenomena yang dibedakan dari sesuatu yang sudah menjadi, atau disiplin ilmu yang menjelaskan dan mengklasifikasikan fenomena, atau studi tentang fenomena. Dengan kata lain, fenomenologi mempelajari fenomena yang tampak di depan mata kita, dan bagaimana penampakannya (Kuswarno, 2009 : 1).

Untuk mengkaji fenomena media sosial blog bisa menggunakan beberapa hal, yaitu latar belakang terbentuknya sebuah organisasi atau perusahaan, relevansi dalam pelaksanaan untuk mencapai harapan yang diinginkan, dan partisipasi sebagai bentuk keterlibatan seseorang dalam suatu kegiatan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) latar belakang adalah keterangan mengenai suatu peristiwa guna melengkapi informasi yang tersiar sebelumnya.

Latar belakang yang baik harus disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung. Beberapa hal yang terdapat dalam latar belakang adalah:

1. Kondisi ideal mencakup keadaan yang dicita-citakan, atau diharapkan terjadi. Kondisi ideal ini biasa dituangkan dalam bentuk visi dan misi yang ingin diraih.


(20)

2. Kondisi aktual merupakan kondisi yang terjadi saat ini. Biasa menceritakan perbedaan situasi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang dicita-citakan terjadi.

3. Solusi merupakan saran singkat atau penawaran penyelesaian terhadap masalah yang dialami sebelum melangkah lebih lanjut ke pokok bahasan.

Secara umum, arti dari relevansi adalah kecocokan. Relevan adalah bersangkut paut, berguna secara langsung (kamus bahasa Indonesia). Relevansi berarti kaitan, hubungan (kamus bahasa Indonesia).

Andriani (2003 : 11) menyatakan bahwa “relevansi merupakan suatu yang

dipahami oleh pengguna pada saat memilih dokumen”.

Menurut Achmad Wazir Ws (2000:29) Partisipasi bisa diartikan sebagai keterlibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu. Dengan pengertian itu, seseorang bisa berpartisipasi bila ia menemukan dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggungjawab bersama.

1.5.2 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu orientasi kausal terhadap studi yang direnungkan. Sebagai itu, kerangka konseptual itu merumuskan suatu model terperinci dari masalah kebijakan yang diberikan dan pemecahannya yang diusulkan (Silalahi, 2006 : 84).


(21)

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana Fenomena kompasiana.com sebagai media citizen journalismonline.

Berdasarkan pemaparan pengertian diatas, yang menjadi sub fokusnya adalah latar belakang, relevansi dan partisipasi.

Latar belakang disini adalah keterangan mengenai media sosial blog Kompasiana.com sebagai media citizen journalism online guna melengkapi informasi yang tersiar sebelumnya, yang menjadi penyebab terbentuknya Kompasiana.com.

Relevansi secara umum diartikan sebagai kecocokan. Kecocokan disini adanya hubungan antara Kompasiana.com dengan citizen journalist sebagai media sosial blog yang berguna dalam penyebaran informasi.

Partisipasi di sini adalah keterlibatan citizen journalist secara sadar dalam media sosial blog Kompasiana.com untuk berbagi informasi dengan orang lain.

1.6 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu “Fenomena Media Sosial Blog (studi

fenomenologi kompasiana.com sebagai media citizen journalism online)”, maka peneliti akan mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut :


(22)

1.6.1 Pertanyaan Untuk Informan

A. Latar Belakang

1. Sejak kapan anda mengetahui dan bergabung dengan kompasiana.com?

2. Dari mana anda mendapatkan informasi tentang kompasiana.com? 3. Apa alasan anda bergabung dengan kompasiana.com?

4. Apakah anda mengetahui tujuan terbentuknya kompasiana.com? B. Relevansi

5. Mengapa anda memilih kompasiana.com sebagai media penyebar tulisan anda?

6. Adakah media lain selain kompasiana.com sebagai media anda dalam menyebarkan tulisan?

7. Media apa saja yang anda gunakan dalam menyebarluaskan tulisan anda?

8. Apa manfaat anda bergabung dengan kompasiana.com?

9. Apakah anda selama bergabung dengan kompasiana.com pernah mengalami kesulitan?

10.Kesulitan apa yang anda dapat setelah bergabung dengan kompasiana.com?

11.Apakah kompasiana.com sudah bisa dikatakan sebagai media sosial blog yang baik?


(23)

C. Partisipasi

12.Seberapa sering anda menulis di kompasiana.com?

13.Apakah anda pernah memberikan feedback setiap kali anda membaca berita/artikel/informasi/opini yang orang lain posting? 14.Seberapa sering anda memberikan feedback setiap kali anda

membaca berita/artikel.informasi/opini yang orang lain posting? 15.Tentang postingan apa yang sering anda komentari?

16.Pernahkan tulisan anda di komentari oleh kompasianer lain?

17.Bagaimana tanggapan anda bila tulisan anda di komentari kompasianer lain?

18.Apakah anda melaporkan postingan yang menurut anda melanggar aturan yang ditetapkan oleh kompasiana.com kepada tim admin? 19.Postingan seperti apa yang anda laporkan kepada tim admin? 20.Pernahkah anda mengikuti acara blogshop yang diadakan

kompasiana.com?

21.Sudah berapa kali anda mengikuti acara blogshop yang diadakan kompasiana.com?

22.Dimana anda mengikuti acara blogshop tersebut?


(24)

1.6.2 Pertanyaan Untuk Key Informan

A. Latar Belakang

1. Kapan berdirinya kompasiana.com?

2. Apa yang dilakukan kompasiana.com agar dikenal oleh masyarakat?

3. Apa saja fasilitas yang ada dalam kompasiana.com? 4. Apa tujuan dari dibentuknya kompasiana.com? B. Relevansi

5. Apa keunggulan dari kompasiana dibandingkan media sosial blog serupa?

6. Adakah media yang serupa dengan kompasiana.com? 7. Apa saja media yang serupa itu?

8. Apa manfaat jika bergabung dengan kompasiana.com?

9. Apakah kompasiana.com sudah memberikan kemudahan bagi penggunanya?

10.Kemudahan apa saja yang telah diberikan kompasiana.com?

11.Apakah kompasiana.com sudah maksimal dalam membentuk media sosial blog?

C. Partisipasi

12.Berapa jumlah rata-rata postingan kompasianer perharinya?

13.Berapa jumlah rata-rata kolom komentar yang di isi oleh kompasianer perharinya?


(25)

15.Post rubrik apa yang banyak diposting oleh kompasianer? 16.Post rubrik apa yang banyak dikomentari oleh kompasianer?

17.Apakah setiap ada laporan yang masuk dari kompasianer langsung diproses untuk kemudian konten/isi dari postingan diedit/dihapus? 18.Adakah kriteria khusus untuk postingan seorang kompasianer di

hapus?

19.Apa tujuan acara blogshop yang diadakan kompasiana.com? 20.Dari mulai kapan kompasiana mengadakan acara blogshop? 21.Sampai saat ini sudah berapa kali acara blogshop di gelar? 22.Di kota mana saja acara blogshop di adakan?

23.Berapa kali dalam setahun acara blogshop digalar?

24.Bagaimana animo kompasianer dalam menghadiri acara blogshop tersebut?

25.Di kota mana peserta paling banyak pada acara blogshop? 26.Acara apa saja yang ada dalam blogshop tersebut?

1.7 Subjek Penelitian dan Informan

Dalam hal ini peneliti melakukan penelitiannya untuk memperoleh data-data yang diperlukan, dengan begitu peneliti mencari subjek penelitian dan informan yang akurat yang dapat memberikan informasi dan melengkapi penelitian.


(26)

1.7.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda atau pun lembaga (organisasi), yang sifat keadaannya (“attribut”-nya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penellitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian. Sedangkan subjek penelitian

menurut Tatang M (2009) adalah “sesuatu yang di dalam dirinya melekat

atau terkandung objek penelitian“.

Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitiannya adalah para pelaku citizen journalism yang mempublikasikan informasinya di kompasiana.com.

1.7.2 Informan

Informan adalah seorang pembaca asli yang berbicara dengan mengulang kata-kata, frasa, dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model instansi atau sumber informasi. (Spradley : 2006).

Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang, karena memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah para pelaku citizen journalism di kompasiana.com.

Pemilihan informan dilakukan dengan teknik sampling yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah purposive sampling. Menurut


(27)

Sugiyono teknik purposive sampling adalah “Teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2009 : 300).

Informan pada penelitian ini bisa dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Informan Penelitian

No Nama Keterangan

1 Citra Mustikawati Mahasiswa

2 Adi Supriadi HRD Manager

3 Indra Nugraha Mahasiswa

4 Iden Wildensyah Pengajar

5 Hanny Rono Dokter

Sumber : Peneliti, 2011

1.7.3 Key Informan

Narasumber kunci (key informan)seorang ataupun beberapa orang, yaitu orang atau orang-orang yang paling banyak menguasai informasi (paling banyak tahu) mengenai objek yang sedang diteliti tersebut. Yang menjadi key informan di sini adalah Tim Admin dari kompasiana.com.

Tabel 1.2 Key Informan

No Nama Keterangan

1 Pepih Nugraha Editor in chief kompasiana.com 2 Iskandar Zulkarnaen Editor kompasiana.com Sumber : Peneliti, 2011


(28)

1.8 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunkan pendekatan kualitatif dengan studi fenomenologi. Metode ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan secara terbatas individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi mengarahkannya sebagai bagian dari suatu kesatuan yang utuh dan terkait.

Catherine Marshal (1995) sebagaimana dikutip oleh Jonathan Sarwono dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif menyatakan bahwa, “Kualitatif riset didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia.” (Sarwono, 2004 : 193).

Dalam definisi diatas menunjukan beberapa kunci dalam melakukan penelitian (riset) kualitatif, yaitu : proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi, dan manusia. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Jonathan Sarwono bahwa, “Proses dalam melakukan penelitian merupakan penekanan dalam riset kualitatif oleh karena itu dalam melaksanakan penelitian, peneliti lebih terfokus kepada proses dari pada hasil akhir.” (Sarwono, 2004 : 193).

Proses dalam kinerjanya memerlukan waktu dan kondisi yang berubah-ubah maka definisi riset ini akan berdampak pada desain dan cara-cara dalam melaksanakannya yang juga berubah-ubah atau fleksibel. Pemahaman yang mengandung makna pemahaman dari dalam yang mempunyai arti bahwa peneliti dalam melakukan penelitiannya hendaknya memahami permasalahan dari dalam


(29)

konteks masalah yang diteliti, oleh karena itu peneliti kualitatif tidak mengambil jarak dengan yang diteliti sebagaimana penelitian pendekatan kuantitatif yang membedakan antar peneliti sebagai subjek dan yang diteliti sebagai objek.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti berbaur menjadi satu dengan yang diteliti sehingga peneliti dapat memahami persoalan dari sudut pandang yang diteliti itu sendiri. Interaksi menyiratkan adanya hubungan satu sama lain yang berarti “saling”, sehingga dalam melakukan penelitian kualitatif, seorang peneliti sebaiknya selalu bertanya apakah masalah yang diteliti berkaitan dengan masalah lain atau kondisi lain dan tidak berdiri sendiri. Jonathan Sarwono dalam bukunya “Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif”, mengungkapkan bahwa :

“Kompleksitas memberikan gambaran pada kita bahwa sasaran yang diteliti bersifat kompleks, rumit dan saling terkait satu sama lain sebagaimana karakteristik kehidupan sehari-hari. Konsekuensi logis dari kondisi yang seperti ini, maka dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kulaitatif masalah harus dipandang secara holistik tidak dapat difragmentasi dalam pecahan-pecahan atau bagian-bagian masalah seperti dalam penelitian kuantitatif.” (Sarwono, 2004 : 194).

Studi fenomenologi menurut Engkus Kuswarno dalam bukunya

Metodologi Penelitian Komunikasi Fenomenologi Konsepsi, Pedoman, dan

Contoh Penelitiannya “pendekatan fenomenologi berupaya untuk menjelaskan

makna pengalaman hidup sejumlah orang tentang suatu konsep atau gejala (Kuswarno, 2009 : 127).


(30)

1.9 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility (kredibilitas) sebagai aspek nilai kebenaran, transferability (keteralihan) sebagai aspek penerapan, dependability (auditability) sebagai aspek konsistensi, dan confirmability (dapat di konfirmasi) sebagai aspek natralitas. Hal ini dapat di gambarkan seperti gambar berikut :

Gambar 1.1

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif

Sumber : (Sugiyono, 2009:121)

Uji

transferability

Uji kredibilitas data

Uji

confirmability

Uji

dependability Uji keabsahan


(31)

Uji Kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan (peneliti kembali melakukan pengamatan ke lapangan), peningkatan ketekunan dalam penelitian (pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan), trianggulasi (pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagi waktu), diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif (mencari data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan), dan member check (mengecek kembali data yang didapat dari pemberi data).

Uji transferability berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Peneliti dalam membuat laporannya memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.

Uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses penelitian yang dilaukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.


(32)

1.10 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara

Peneliti menggunakan teknik wawancara tak berstuktur, dilakukan dengan mewawancarai pengguna kompasiana (kompasianer) dan tim admin secara mendalam.

2. Observasi

Peneliti melakukan observasi partisipan dalam artian, peneliti ikut serta dalam kegiatan/permasalahan yang sedang diteliti sehubungan dengan citizen journalism online di kompasiana.com.

3. Telaah Dokumen

Telaah Dokumen dilakukan dengan cara menelaah buku dan bacaan lainya yang relevan dengan masalah yang diselidiki, serta litelatur dari internet yang dianggap berhubungan dengan masalah penelitian.

4. Internet Searching

Peneliti menggunakan fungsi internet sebagai media teknologi informasi yang mendunia untuk mendapatkan informasi baru dan informasi yang telah ada sebelumnya. Dalam penggunaanya, peneliti mencari berbagai data yang berkenaan dengan penelitian seperti buku para ahli dari luar negeri, jurnal, dan lain-lain tanpa ada batasan ruang dan waktu. Teknik pengumpulan data internet searching ini sangat efektif untuk mencari dan menemukan berbagai informasi yang kemungkinan belum ada dalam


(33)

bentuk fisiknya di masyarakat, sehingga memungkinkan menemukan berbagai informasi baru dari berbagai tempat. Dibantu dengan fungsi internet sebagai jejaring dunia, maka data yang diperoleh dapat dibandingkan atau ditambah dengan beragam data dari daerah, bahkan dari negara lain.

1.11 Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka selanjutnya akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penyeleksian data

Penyeleksian data yakni memilah data yang didapat untuk dijadikan sebagai bahan laporan penelitian. Hal ini dilakukan agar data yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan dianggap relevan untuk dijadikan sebagai hasil laporan penelitian. Data yang diperoleh kemungkinan tidak sejalan dengan tujuan penelitian sebelumnya, oleh karena itu penyeleksian data yang dianggap layak sangat dibutuhkan. 2. Klasifikasi data

Klasifikasi data yakni mengkatagorikan data yang diperoleh berdasarkan bagian-bagian penelitian yang telah diterapkan. Klasifikasi data ini dilakukan untuk memberikan batasan pembahasan dan berusaha untuk menyusun laporannya secara tersistematis menurut klasifikasinya.


(34)

Klasifikasi ini juga membantu penulis dalam memberikan penjelasan secara lebih detail dan jelas.

3. Merumuskan hasil penelitian

Semua data yang diperoleh kemudian dirumuskan menurut pengklasifikasian data yang telah ditentukan. Rumusan hasil penelitian ini memaparkan beragam hasil yang didapat dilapangan dan berusaha untuk menjelaskannya dalam bentuk laporan yang terarah dan tersistematis. 4. Menganalisa hasil penelitian

Tahap yang akhir adalah menganalisa hasil penelitian yang diperoleh dan berusaha membandingkannya dengan berbagai teori atau penelitian sejenis lainnya dengan data yang diperoleh secara nyata dilapangan. Menganalisa hasil penelitian dilakukan untuk dapat memperoleh jawaban atas penelitian yang dilakukan dan berusaha untuk membuahkan suatu kerangka pikir atau menguatkan yang ada.

1.12 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.12.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Gedung Kompas Gramedia, Unit II Lantai 5 Jl. Palmerah Selatan 22-28 Jakarta 10270 Telp. (021) 5350377 Fax. (021) 5360678 dan dengan menggunakan koneksi internet di situs kompasiana.com.


(35)

1.12.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian kurang lebih dilakukan selama 6 bulan secara bertahap, yakni dimulai dari bulan Februari 2011 sampai bulan Juli 2011.

Tabel 1.3

Waktu dan Jadwal Penelitian

No Tahap

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. PERSIAPAN

a. Studi Pendahuluan

b. Pengajuan Judul

c. Persetujuan Judul

d. Persetujuan Pembimbing

2. PELAKSANAAN

a. Bimbingan Bab I

b. Seminar UP

c. Bimbingan Bab II

d. Bimbingan Bab III

e. Wawancara Penelitian

3. PENGOLAHAN DATA

a. Pengolahan Data Primer

b. Pengolahan Data Sekunder

c. Bimbingan Bab IV


(36)

Sumber : Peneliti, 2011

1.13 Sistematika Penulisan

Sitematika penulisan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara umum tentang uraian yang disajikan sehingga memudahkan pembaca dalam menanggapi keseluruhan penelitian yang telah penulis laksanakan. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan bab awal dari keseluruhan yang berisikan antara lain : Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Kegunaan Hasil Penelitian, Kerangka Pemikiran, Daftar Penelitian, Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Subjek dan Informan, Teknik Analisis Data, Lokasi Dan Waktu Penelitian, Serta Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan teori-teori yang mendukung proses penelitian atau berkaitan dengan objek yang diteliti, yaitu : tinjauan tentang komunikasi, tinjauan tentang komunikasi massa, tinjauan mengenai media massa, tinjauan umum mengenai internet, tinjauan tentang website, tinjauan umum mengenai blog, tinjauan umum

e. Bimbingan Seluruh Bab


(37)

mengenai citizen journalism, tinjauan mengenai pendekatan fenomenologi.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini membahas tinjauan umum tentang kompasiana.com, meliputi sejarah kompasiana.com, logo kompasiana, tim admin, syarat dan ketentua layanan, hak cipta dan lisensi pengguna, tinjauan tentang citizen journalism online.

BAB IV ANALISIS DATA

Pada Bab ini berisikan pembahasan mengenai fenomena kompasiana.com sebagai media citizen journalism online, Deskripsi data informan dan key informan, Deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP


(38)

31

2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu hal yang paling dibutuhkan manusia dalam menjalani kehidupan ini, selain kebutuahan jasmani dan rohani. Seorang manusia membutuhkan manusia lainnya untuk hidup, maka dari itu dalam hubungan antar manusia dibutuhkan suatu hal yang diistilahkan sebagai komunikasi. Secara etimologis, komunikasi berasal dari perkataan

latin “communication”, ini bersumber dari perkataan “communis” yang

berarti sama. Maksud sama dalam pengertian ini adalah sama makna atau sama arti (Effendy, 2003:30).

Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendy, 2003:28).

Menurut Carl I. Hovland sebagaimana yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy dalam buku “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek” memunculkan istilah “Science of Communication” yang didefinisikan sebagi berikut :

A systematic attempt to formulate in rigorous fashion the principles by which information is transmitted an opinions and attitudes are forme” (Suatu upaya sistematis untuk merumuskan


(39)

dengan cara setepat-tepatnya, asas-asas pentransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap) (Effendy, 2003:13).

Dari definisi tersebut, komunikasi dapat diartikan sebagai upaya manusia untuk menyampaikan pikiran, perasaan, ataupun sikap kepada manusia lainnya, dengan harapan penyampaian tersebut dapat dimengerti.

Betapa pentingnya komunikasi dapat terlihat dari timbulnya permasalahan-permasalahan yang timbul akibat komunikasi. Manusia tidak bisa hidup sendiri. Semakin besarnya masyarakat semakin besar pula manusia yang harus dicakup. Akibatnya akan semakin banyak masalah yang timbul, akibat perbedaan-perbedaan diantara manusia yang banyak tersebut. Seperti pikirannya, perasaannya, kebutuhannya, keinginannya, sifatnya, tabiatnya, pandangan hidupnya, dan lain sebagainya.

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan tujuan dari komunikasi itu sendiri. Secara umum tujuan berkomunikasi adalah mengharapkan adanya umpan yang diberikan oleh lawan bicara kita serta semua pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi setelah melakukan komunikasi tersebut. Menurut Onong Uchana Effendy dalam buku “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek” mengatakan ada pun beberapa tujuan berkomunikasi, yakni :

a. Perubahan sikap (attitude change) b. Perubahan pendapat (opinion change) c. Perubahan perilaku (behavior change)


(40)

Joseph A Devito dalam bukunya “Komunikasi Antar Manusia” menyebutkan bahwa tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Menemukan

Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia-luar yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain.

2. Untuk berhubungan

Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain.

3. Untuk meyakinkan

Media massa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita.

4. Untuk bermain

Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengar pelawak, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan. (Devito, 1997:31)

2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Massa

2.2.1 Definisi Komunikasi Massa

Para ahli komunikasi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah kegiatan komunikasi yang mengharuskan unsur-unsur yang terlibat didalamnya saling mendukung dan bekerja sama, untuk terlaksananya kegiatan komunikasi massa ataupun komunikasi melalui media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa. Kemudian para ahli komunikasi membatasi pengertian media massa pada komunikasi dengan menggunakan media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, atau film.


(41)

Bagaimana peliknya komunikasi massa, seperti yang dikatakan oleh Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teroi dan Praktek, yaitu :

“Yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa, yang meliputi surat kabar, yang mempunyai sirkulasi yang luas, radio dan televisi yang siarannya ditujukan kepada umum dan film-film yang dipertunjukan di gedung-gedung bioskop” (Effendy, 1990:11).

Sedangkan menurut A Waris Oemi Abdurrahman. Massa Communication (komunikasi massa) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, yaitu pers radio dan televisi dengan nama “Message” dapat diterima oleh komunikannya yang anonim dari heterogen

secara “Timely” (tepat), massal dan simulataneously (bersamaan).

(Abdurrahman, 2001:75).

Komunikasi kita artikan setiap bentuk komunikasi massa yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.

Komunikasi massa dibedakan dengan komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagai kasus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi dapat sampai pada saat yang sama. Semua orang mewakili berbagai masyarakat.


(42)

Seperti yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat dalam bukunya “Psikologi Komunikasi”, Meletzke (1983) menghimpun banyak definisi, dua diantaranya dikutip disini :

Bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang lebih besar, heterogen dan anonim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, barsifat sekilas; komunikator cenderung berada atau dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya yang besar. (Rakhmat, 1994:189)

Definisi yang dikemukakan oleh Wright, menegaskan adanya perbedaan media massa corak lama dan baru. Media massa corak lama meliputi : teater rakyat, juru dongeng keliling, juru pantun, wayang golek dan lain-lain serta jumlah khalayak terbatas. Sedangkan media massa corak baru meliputi : surat kabar, siaran radio, dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dopertunjukkan di gedung-gedung bioskop serta diarahkan kepada khalayak yang lebih besar.

Komunikasi massa dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat. (Rakhmat, 1994:189)

Sedangkan definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat dirumuskan oleh Bittner (1980:10) : “Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang”. (Rakhmat, 1994:188)


(43)

Definisi yang dikemukakan oleh Bittner menjelaskan, bahwa komunikasi massa ditujukan pada sejumlah besar orang yang tidak terbatas dan jangkauannya sangat luas. Meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi geografis yang sangat berbeda, kebudayaan yang beragam, agama yang berbeda, status sosial, usia serta jenis kelamin yang berbeda.

Ahli komunikasi lain mendefinisikan komunikasi dengan memperinci karakteristik komunikasi massa. Gerbner (1967) menulis, “Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri”. (Rakhmat, 1994:188)

Menurut definisi yang dikemukakan oleh Gebner menjelaskan, bahwa komunikasi massa itu merupakan suatu produk teknologi yang dimiliki oleh masyarakat industri, sehingga hasil dari produknya itu dapat menjangkau jutaan manusia bahkan lebih, yang tersebar dalam kondisi geografis yang luas dan terbatas dalam waktu yang sama secara serentak.

Jelasnya, komunikasi dalam komunikasi massa adalah sejumlah orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama dan terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama; meskipun orang-orang yang bersangkutan tadi tidak saling mengenal, dan tidak terorganisasikan.

Secara sederhana, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televisi dan film. Secara teknis kita dapat menunjukkan empat anda pokok dari komunikasi massa,


(44)

yang dikemukakan oleh Elizabeth-Noelle Neuman (1973:92), adalah sebagai berikut :

1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis.

2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi (para komunikan).

3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim.

4. Mempunyai publik yang secara geografis tersebar. (Rakhmat, 1994:189)

2.2.2 Ciri-ciri Komunikasi Massa

Seperti diungkapkan Severin dan Tankard, Jr, yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy komunikasi massa itu adalah keterampilan, seni dan ilmu dikaitkan dengan pendapat DeVito bahwa komunikasi massa itu ditujukan kepada massa yang sangat banyak. Bila dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, maka komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus disebabkan oleh sifat-sifat komponennya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi massa berlangsung satu arah

2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga 3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum

4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan

5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen (Effendy, 2003:22-25)

Sementara itu, ciri komunikasi massa menurut Nurudin dalam bukunya yang berjudul Pengantar Komunikasi Massa, yaitu:

1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga 2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen 3. Pesannya bersifat umum


(45)

4. Komunikasinya berlangsung satu arah

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan 6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis

7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (Nurudin, 2007:14)

Beberapa ciri di atas, mengandung makna yang sama seperti yang diungkapkan Effendy, tetapi Nurudin menambahkan dua ciri lain, yaitu bahwa komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud diantaranya yaitu mesin cetak sebagai contoh paling sederhana. Selain itu, pemancar untuk media elektronik sangat dibutuhkan. Apalagi dewasa ini, sudah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan satelit.

Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper, artinya sebelum pesan disampaikan kepada khalayak, ada orang-orang yang bertugas menyaring serta mengemas pesan tersebut agar lebih mudah dipahami. Gatekeeper ini cukup berperan dalam menentukan kualitas informasi yang disebarkan.

2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa

Seperti yang di kutip oleh Nurudin Fungsi komunikasi massa, menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) antara lain:

1. To inform (menginformasikan) 2. To entertaint (memberi hiburan) 3. To persuade (membujuk)


(46)

Informasi bisa diperoleh dari siapa saja, tetapi media massa dapat menyajikan informasi secara cepat serta lebih akurat. Khalayak dapat mengetahui informasi berbagai peristiwa atau kejadian dalam waktu bersamaan. Dengan demikian, media massa memenuhi fungsi informasi sehingga khalayak dapat mengambil keputusan dan sikap yang tepat dalam menghadapi suatu situasi.

Madia massa tidak hanya menyajikan informasi yang berat untuk dinikmati khalayak, tetapi juga memberikan pilihan lain yang lebih ringan. Oleh karena itu, salah satu fungsi media massa yaitu sebagai sarana hiburan. Hiburan yang ditampilkan beraneka ragam dan dapat mewakili serta memenuhi kebutuhan khalayak untuk refreshing otak.

Berbagai informasi maupun hiburan yang disajikan melalui komunikasi massa tidak lepas pula dari tujuan membujuk. Sebagai contoh, kebijakan pemerintah mengenai program Keluarga Berencana yang diinformasikan melalui media massa dengan tujuan agar masyarakat mengikuti anjuran tersebut. Komunikasi massa dianggap cukup efektif dalam hal membujuk karena dapat menjangkau khalayak yang luas.

Fungsi terakhir dari komunikasi massa yaitu transmisi budaya, dimana media massa berperan menyebarluaskan budaya dari generasi ke generasi. Dengan penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni, artinya media massa telah ikut melestarikan warisan masa lalu. Selain itu, dapat pula mengembangkan imajinasi khalayak untuk lebih kreatif sehingga bisa jadi


(47)

muncul hasil kreasi baru yang tidak kalah bagus dengan hasil kebudayaan lama.

2.3 Tinjauan Mengenai Media Massa

2.3.1 Pengertian Media Massa

Menurut Asep Syamsul M Romli dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik Terapan disebutkan bahwa media massa (mass media) merupakan singkatan dari Media Komunikasi Massa merupakan channel of mass communication, yaitu saluran, alat, atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa.

2.3.2 Karakteristik Media Massa

Dalam buku Jurnalistik Terapan Asep Syamsul M Romli menyebutkan karakteristik media massa meliputi :

1. Publisitas, disebarluaskan pada khalayak. 2. Universalitas, pesannya bersifat umum. 3. Priodisitas, tetap atau berkala.

4. Kontinuitas, berkesinambungan.

5. Aktualitas, berisi hal-hal baru (Romli, 2005:5)

2.3.3 Bentuk-bentuk Media Massa

Menurut Ardianto Elvinaro dalam bukunya “Komunikasi Massa

Suatu Pengantar”, pada dasarnya media massa dapat dibagi menjadi dua


(48)

cetak yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media online (internet). (Elvinaro, 2007:103)

2.4 Tinjauan Umum Mengenai Internet

2.4.1 Pengertian Internet

Internet adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan kompuer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jelas komputer itu sendiri.

Dalam Kamus Komputer dan Teknologi Komunikasi disebutkan bahwa internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. The network of the networks. Diartikan sebagai a global network of computer networks atau sebuah jaringan komputer dalam skala global/mendunia, dimana didalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. Jaringan komputer ini berskala internasional yang dapat membuat masing-masing komputer saling berkomunikasi. Network ini membentuk jaringan inter-koneksi (Inter-connected network) yang terhubung melalui protokol TCP/IP yang berfungsi sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Dikembangkan dan diuji coba pertama kali pada


(49)

tahun 1969 oleh ARPA (United States Departement of Defense Advanced Research Project Agency) dalam proyek ARPAnet. Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPAnet termasuk kaedah rangkaian tanpa pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

2.4.2 Fungsi Internet

Quarterman dan Mitchell membagi kegunaan internet dalam empat kategori, yaitu :

1. Internet sebagai media komunikasi

Merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

2. Media pertukaran data

Dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet diseluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.

3. Media untuk mencari informasi atau data

Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.

4. Fungsi komunitas

Internet membentuk masyarakat yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia. Dalam komunitas ini pengguuna internet berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja,


(50)

3

http://www.scribd.com/doc/53141529/12-BAB-II, diakses tanggal 30 Mei 2011, Pukul 19.57

melakukan transaksi bisnis, dan sebagainya. Maka internet sering disebut sebagai cyberspace atau virtual world (dunia maya).3

Keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.

2.5 Tinjauan Tentang Website

2.5.1 Pengertian Website

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).


(51)

4

http://www.balebengong.net/topik/teknologi/2007/08/01/pengertian-website-dan-unsur-unsurnya.html, Pengertian Website dan unsur-unsurnya oleh Hendra W Saputro diakses tanggal 31 Mei 2011, pukul 20.59

2.5.2 Unsur-unsur Website atau Situs

Untuk membangun situs diperlukan beberapa unsur yang harus ada agar situs dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Unsur-unsur yang harus ada dalam situs antara lain:

1. Nama domain (Domain name/URL - Uniform Resource Locator) 2. Rumah tempat website (Web hosting)

3. Bahasa Program (Scripts Program) 4. Desain website

5. Publikasi website 6. Pemeliharaan website4

Pengertian Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet. Contoh: http://www.kompasiana.com. Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet dengan status sewa tahunan. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut. Contoh nama domain ber-ekstensi internasional adalah com, net, org, info, biz, name, ws. Contoh nama domain ber-ekstensi lokasi Negara Indonesia adalah co.id (untuk nama domain website perusahaan), ac.id (nama domain website pendidikan), go.id (nama domain website instansi pemerintah), or.id (nama domain website organisasi).


(52)

Pengertian Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di website. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya web hosting yang disewa/dipunyai, semakin besar web hosting semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam website. Web Hosting juga diperoleh dengan menyewa. Besarnya hosting ditentukan ruangan harddisk dengan ukuran MB(Mega Byte) atau GB(Giga Byte). Lama penyewaan web hosting rata-rata dihitung per tahun. Penyewaan hosting dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyewa web hosting yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun Luar Negeri.

Scripts atau bahasa program adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam situs pada saat diakses. Jenis scripts sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah situs. Semakin banyak ragam scripts yang digunakan maka situs akan terlihat semakin dinamis, interaktif, serta terlihat bagus. Bagusnya situs dapat terlihat dengan tanggapan pengunjung serta frekuensi kunjungan.

Beragam scripts saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas situs. Jenis - jenis scripts yang banyak dipakai para designer antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts, Java Applets, dsb. Bahasa dasar yang dipakai oleh setiap situs adalah HTML sedangkan ASP dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis dan interaktifnya sebuah situs.


(53)

Scripts ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat sendiri, bisa juga dibeli dari para penjual scripts yang biasanya berada di luar negeri. Harga Scripts rata-rata sangat mahal, biasanya mencapai puluhan juta karena membuatnya cukup sulit. Scripts ini biasanya digunakan untuk membangun portal berita, artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi, email, mailing list dan lain sebagainya yang memerlukan update setiap saat.

Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta penguasaan bahasa program (scripts program), unsur website yang penting dan utama adalah desain. Desain website menentukan kualitas dan keindahan sebuah website. Desain sangat berpengaruh kepada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website.Untuk membuat website biasanya dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa website designer.

Saat ini sangat banyak jasa web designer, terutama di kota-kota besar. Perlu diketahui bahwa kualitas situs sangat ditentukan oleh kualitas designer. Semakin banyak penguasaan web designer tentang beragam program/software pendukung pembuatan situs maka akan dihasilkan situs yang semakin berkualitas, demikian pula sebaliknya. Jasa web designer ini yang umumnya memerlukan biaya yang tertinggi dari seluruh biaya pembangunan situs dan semuanya itu tergantung kualitas designer.

Keberadaan situs tidak ada gunanya dibangun tanpa dikunjungi atau dikenal oleh masyarakat atau pengunjung internet. Karena efektif


(54)

tidaknya situs sangat tergantung dari besarnya pengunjung dan komentar yang masuk. Untuk mengenalkan situs kepada masyarakat memerlukan apa yang disebut publikasi atau promosi. Publikasi situs di masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan pamplet-pamplet, selebaran, baliho dan lain sebagainya tapi cara ini bisa dikatakan masih kurang efektif dan sangat terbatas.

Cara yang biasanya dilakukan dan paling efektif dengan tak terbatas ruang atau waktu adalah publikasi langsung di internet melalui search engine-search engine (mesin pencari, seperti: Yahoo, Google, Search Indonesia, dsb). Cara publikasi di search engine ada yang gratis dan ada pula yang membayar. Yang gratis biasanya terbatas dan cukup lama untuk bisa masuk dan dikenali di search engine terkenal seperti Yahoo atau Google. Cara efektif publikasi adalah dengan membayar, walaupun harus sedikit mengeluarkan akan tetapi situs cepat masuk ke search engine dan dikenal oleh pengunjung.

Untuk mendukung kelanjutan dari situs diperlukan pemeliharaan setiap waktu sesuai yang diinginkan seperti penambahan informasi, berita, artikel, link, gambar atau lain sebagainya. Tanpa pemeliharaan yang baik situs akan terkesan membosankan atau monoton juga akan segera ditinggal pengunjung. Pemeliharaan situs dapat dilakukan per periode tertentu seperti tiap hari, tiap minggu atau tiap bulan sekali secara rutin atau secara periodik saja tergantung kebutuhan (tidak rutin). Pemeliharaan rutin biasanya dipakai oleh situs-situs berita, penyedia artikel, organisasi atau


(55)

lembaga pemerintah. Sedangkan pemeliharaan periodik bisanya untuk situs-situs pribadi, penjualan/e-commerce, dan lain sebagainya.

2.6 Tinjauan Umum Mengenai Blog

2.6.1 Pengertian Blog

Menurut Wikipedia, Blog merupakan singkatan dari "web log". Merupakan bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.

2.6.2 Jenis-jenis Blog

Sesuai dengan topik dan tujuannya, blog terbagi kedalam beberapa jenis. Menurut Wikipedia, Jenis-jenis blog terdiri dari :

1. Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog (Seperti kampanye).

2. Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat, dan perbincangan teman.

3. Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu.

4. Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll.


(56)

5

http://id.wikipedia.org/wiki/Blog, Blog diakses tanggal 31 Mei 2011, pukul 21.15

5. Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog). 6. Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang

menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan / traveling.

7. Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru.

8. Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws).

9. Blog media: Berfokus pada bahasan kebohongan atau tidak konsistennya media massa; biasanya hanya untuk koran atau jaringan televisi.

10.Blog agama: Membahas tentang agama.

11.Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru.

12.Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu.

13.Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website. 14.Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk

kegiatan promosi bisnis mereka.

15.Blog pengejawantahan: Fokus tentang objek diluar manusia; seperti anjing.

16.Blog pengganggu (spam): Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga dikenal sebagai splogs (Spam Blog).5

2.7 Tinjauan Umum Citizen Journalism

2.7.1 Pengertian Citizen Journalism

Menurut Pandan Yudhapramesti dalam buku “Mengamati Fenomena Citizen Journalism” menjelaskan Citizen journalism yang juga dikenal dengan beragam nama lain sepereti participatory journalism atau grassroot journalism adalah jurnalisme orang biasa. Seseorang, tanpa memandang latar balakang pendidikan dan keahlian, dapat merencanakan, menggali, mengolah, dan mempresentasikan informasi, berupa tulisan,


(57)

gambar, foto, tuturan (laporan lisan), video, dan lain-lain dalam Citizen journalism. (Yudhapramesti, 2007:35)

2.7.2 Jenis-jenis Citizen Journalism

Pandan Yudhapramesti mengatakan Citizen journalism bukanlah konsep yang sederhana yang dapat dipublikasikan secara sederhana pada seluruh organisai pemberitaan. Citizen journalism memiliki konsep yang kompleks dengan beragam variasi. Seperti yang dikutip oleh Pandan Yudhapramesti dalam buku “Mengamati Fenomena Citizen Journalism” Steve Outing, senior editor pada the Poynter Institute for Media Studies, mengklasifikasikan Citizen journalism kedalam 11 kategori, yaitu :

1. Citizen journalism yang membuka ruang untuk komentar publik, dimana pembaca atau khalayak bisa bereaksi, memuji, mengkritik, atau menambahkan bahan tulisan jurnalis profesional. Pada media cetak konvensional, jenis ini bisa kita kenal sebagai ruang surat pembaca.

2. Menambahkan pendapat masyarakat sebagai bagian dari artikel yang ditulis. Warga diminta untuk menuliskan pengalamannya, pada sebuah topik utama liputan yang dilaporkan jurnalis. 3. Kolaborasi antara jurnalis profesional dengan nonjurnalis yang

memiliki kemampuan dalam materi yang dibahas, sebagai bantuan dalam mengarahkan atau memeriksa keakuratan artikel. Terkadang profesional nonjurnalis ini dapat juga menjadi kontributor tunggal yang menghasilkan artikel tersebut.

4. Bloghouse warga. Melalui blog, orang bisa berbagi cerita tentang dunia, dan bisa menceritakan dunia berdasarkan pengalaman dan sudut pandangnya.

5. Newsroom citizen transparency blogs, merupakan blog yang disediakan sebuah organisasi media sebagai upaya transparansi, dimana pambaca bisa memasukan keluhan, kritik, atau pujian atas pekerjaan media tersebut.


(58)

6. Stand-alone citizen journalism site, yang melalui proses editing. Sumbangan laporan dari warga, biasanya tentang hal-hal yang sifatnya sangat lokal, yang dialamai langsung oleh warga. Editor berperan untuk menjaga kualitas laporan, dan mendidik warga (kontributor) tentang topik-topik yang menarik dan layak untuk dilaporkan.

7. Stand-alone citizen journalism site, yang tidak melalui proses editing.

8. Gabungan stand-alone citizen journalism website dan edisi cetak.

9. Hybrid: Pro + Citizen journalism. Suatu kerja organisasi media yang menggabungkan pekerjaan jurnalis profesional dengan jurnalis warga. Situs Ohmy News, Radio Elshinta, atau Radio Mara FM Bandung termasuk ke dalam kategori ini. Dalam Ohmy News, kontribusi berita tidak otomatis diterima sebagai sebuah berita. Editor berperan dalam menilai dan memilih berita yang akan diangkat kehalaman utama.

10.Penggabungan antara jurnalis profesional dan jurnalis warga dalam satu atap, dimana website membeli tulisan dari jurnalis profesional dan menerima tulisan jurnalis warga.

11.Model Wiki, dimana pembaca adalah juga editor. Setiap orang bisa menulis artikel dan setiap orang bisa memberi tambahan atau komentar terhadap komentar yang terbit. (Yudhapramesti, 2007:38-40)

2.8 Tinjauan Mengenai Pendekatan Fenomenologi

Dalam bukunya “Metodologi Penelitian Komunikasi Fenomenologi Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitiannya” Engkus Kuswarno mengatakan fenomenologi adalah studi yang mempelajari fenomena, seperti penampakan, segala hal yang muncul dalam pengalaman kita, cara kita mengalami sesuatu, dan makna yang kita miliki dalam pengalaman kita. (Kuswarno, 2009:22)

Lebih lanjut Engkus Kuswarno mengatakan Fenomenologi bertujuan untuk mengtahui dunia dari sudut pandang orang yang


(59)

mengalaminya secara langsung atau berkaitan dengan sifat-sifat alami pengalaman manusia, dan makna yang ditempelkan padanya. (Kuswarno, 2009:35)

Studi dengan pendekatan fenomenologi dengan demikian, berupaya menjelaskan makna pengalaman hidup sejumlah orang tentang suatu konsep atau gejala.


(1)

111

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Abdurrahman, A Waris Oemi. 2001. Dasar-dasar Public Relation. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Ardianto, Elvinaro., Lukiati, Komala., Karlinah, siti. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Devito, Joseph A., Maulana, Agus. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Karisma.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Kuswarno, Engkus. 2009. Metodologi Penelitian Komunikasi Fenomenologi Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitiannya. Bandung : Widya Padjajaran.

Mulyana, Deddy. 2003. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Mulyana, Deddy., dan Solatun. 2008. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Rajawali Pers.

Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN. Balai Pustaka.

Rakhmat, Jalaludin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Rohim, H Syaiful. 2009. Teori Komunikasi Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Jakarta : PT Rineka Cipta

Romli, Asep Syamsul M. 2005. Jurnalistik Terapan. Bandung : Batic Press.

Sarwoko, Tri Adi. 2007. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Yogyakarta : Andi


(2)

Silalahi, Ulber. 2006. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Unpar Press

Sugiyono, 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta

Sumadiria, AS Haris. 2006. Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Watloly, Aholiab. 2001. Tanggung Jawab Pengetahuan Mempertimbangkan Epistimologi secara Kultural. Yogyakarta : Kanisius

Ws, Achmad Wazir. 2000. Panduan Penguatan Manajemen Lembaga Swadaya Masyarakat. Jakarta : Bina Desa

Yudhapramesti, Pandan., Santana, Septiawan K., Supriadi, Dandi., dan Haryati. 2007. Mengamati Fenomena Citizen Journalism. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

B. Sumber Lain

Andriani, Juznia. 2003. Studi Kualitas Mengenai Kriteria Menyitir Dokumen (Kasus Pada Beberapa Mahasiswa Program Pascasarjana Pertanian Bogor). Jurnal perpustakaan pertanian. Vol.2, No.1. -Edisi Januari. Bogor: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.

Skripsi Abdul Aziz Muslim. 2009. daya tarik blog sebagai media jurnalisme online. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.

Skripsi Ridwan Aripin. 2010. fenomena internet forum (web forum) sebagai media interaksi dalam proses pembentukan komunitas virtual. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.

Skripsi Yoggi Riyanto. 2009. fenomena citizen journalism dalam media online (studi kasus mengenai fenomena citizen journalism di wikimu.com sebagai bentuk kebebasan jurnalisme indonesia). Bandung : Universitas Komputer Indonesia.

http://www.dskon.com/303-media-sosial-media-online-yang-membuat-jarak-tak-berarti/, Erica, Media Sosial Media Online yang Membuat Jarak tak Berarti, diakses tanggal 1 Agustus 2011, pukul 19.22


(3)

113

http://www.kompasiana.com/home, Diakses tanggal 8 Maret 2011 http://www.kompasiana.com/about, Diakses tanggal 8 Maret 2011 http://www.kompasiana.com/term, Diakses tanggal 8 Maret 2011 http://www.kompasiana.com/help, Diakses tanggal 8 Maret 2011

http://blogshop.kompasiana.com/ol_blogshop/1, Diakses tanggal 8 Maret 2011 http://blogshop.kompasiana.com/ol_blogshop/2, Diakses tanggal 8 Maret 2011 http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php, Diakses tanggal 13 April 2011 http://www.scribd.com/doc/53141529/12-BAB-II, diakses tanggal 30 Mei 2011

http://www.balebengong.net/topik/teknologi/2007/08/01/pengertian-website-dan-unsur-unsurnya.html, Pengertian Website dan unsur-unsurnya oleh Hendra W Saputrodiakses tanggal 31 Mei 2011, pukul 20.59

http://id.wikipedia.org/wiki/Blog, Blog diakses tanggal 31 Mei 2011, pukul 21.15 http://www.alexa.com/siteinfo/kompasiana.com, diakses pada 6 Juli 2011

http://www.kompasiana.com/home, diakses pada 9 Juli 2011, pukul 18.33 http://blog.kompasiana.com/2011/06/27/kompasiana-nangkring-di-bandung,

diakses pada 9 Juli 2011, pukul 18.42

http://www.kompasiana.com/fauzy, diakses pada 9 Juli 2011, pukul 18.51

http://blog.kompasiana.com/2011/06/14/sambutlah-freez-versi-cetak-kompasiana, diakses pada 6 Juli 2011, pukul 09.55


(4)

189

I.

DATA PRIBADI

Nama Lengkap Fauzy Al Falasany

Nama Panggilan Ojie

Jenis Kelamin Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir Bandung, 22 November 1989

Agama Islam

Kewarganegaraan WNI

Status Belum Menikah

Tinggi / Berat badan 175cm / 65kg

Golongan Darah O

Hobi Futsal, Blogging, Komputer, Traveling

Alamat

Jl. Melong Kaler I No.8

Lengkong Besar – Bandung 40261 No Telepon / Handphone 022-4231202 / 085722286628


(5)

190

II.

PENDIDIKAN FORMAL

2007 - Sekarang

Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung

Sedang Dijalani

2004 – 2007 SMAN 1 Mejobo Kudus Lulus

2001 – 2004 SMPN 8 Bekasi Lulus

1995 – 2001 SDN Lengkong Besar 105/1 Bandung Lulus

1993 - 1995 TK Bani Saleh II Bekasi Lulus

III.

PELATIHAN / SEMINAR / WORKSHOP

2011 Seminar Trend Cyberpreneurship 2011 Bersertifikat

2011 English Proficiency Test Bersertifikat

2011 Orientasi Pelatihan Jurnalistik (OPJ) dengan tema

“Menumbuhkan Profesionalisme Insan Pers”

Bersertifikat

2010 Seminar Budaya Preneurship “Mengangkat Budaya

Bangsa Melalui Jiwa Entrepreneurship”

Bersertifikat

2010 Workshop Foto Essay “Realita Pendidikan – Keterbatasan Bukan Batasan”

Bersertifikat

2009 Seminar “Saatnya Berkarir di Dunia Pertelevisian” Bersertifikat 2009 Peserta Kegiatan “Study Tour Mass Media 2009” Bersertifikat

2008 Mentoring Agama Islam Bersertifikat

2008 Pelatihan Master Of Ceremony Bersertifikat

2008 Pelatihan Personal Development & Brain Managemen

Bersertifikat


(6)

IV.

PENGALAMAN BEKERJA

2009 Tim Marketing “Indosat School Community”

2010 Job Training di Trans TV

V.

KEMAMPUAN

MS. Office Word, Excel, Power Point, Access, Publisher

Fotografi Mampu Mengoperasikan Kamera DSLR

Photo Editing Mampu Mengedit Gambar dengan Photoshop

Video Shooting Mengerti Kamera Standar Broadcast, Semi Broadcast, Home use, dan Handycam

Video Editing Bisa mengedit video dengan program Adobe Premier

Web Design Bisa membuat web dengan Front Page, Adobe Dreamweaver

Internet Mampu mengoperasikan internet : searcing, email, blogging.