17
BAB III PEMBAHASAN
A. Laporan Keuangan Perusahaan
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari sekian banyak transaksi yang terjadi di dalam sebuah perusahaan, dimana setiap akhir periode
biasanya manajemen perusahaan akan menyusun serta menyajikan laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang disusun akan menggambarkan posisi
keuangan dan hasil usaha yang dicapai. Menurut Djarwanto 2001:5, Laporan keuangan merupakan proses
akuntansi yang pada hakekatnya merupakan seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi-transaksi dan peristiwa yang setidak-tidaknya sebagian
bersifat finansil dalam cara yang tepat dan dalam bentuk rupiah, dan penafsiran akan hasil-hasilnya”.
Harahap 2008:105 menyatakan bahwa “Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat
tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan
posisi keuangan”. Syahyunan 2004:22 mengemukakan, “Laporan keuangan adalah produk
dari manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan stewardship penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara
umum laporan ini menyediakan informasi tentang posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja dan arus kas dalam satu periode yang ditujukan bagi pengguna
Universitas Sumatera Utara
18 laporan keuangan di luar perusahaan untuk menilai dan mengambil keputusan
yang bersangkutan dengan perusahaan”. Tujuan dari laporan keuangan itu sendiri adalah untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu peusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan
maupun perkembangan perusahaan antara lain: 1.
Pemilik Perusahaan Pemegang Saham a.
Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya; b.
Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen; c.
Untuk mengetahui hasil dividen yang akan diterima; d.
Sebagai dasar utuk memprediksi kondisi perusahaan di masa datang dan mempertimbangkan menambah atau menguragi investasi.
2. Manajemen Perusahaan
a. Sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada
pemilik atau pemegang saham; b.
Mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan, divisi, bagian atau segmen;
c. Menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu tidaknya diambil
kebijaksanaan baru; d.
Memenuhi ketentuan dalam UU, peraturan, anggaran dasar, pasar modal, dan lembaga regulator lainnya.
Universitas Sumatera Utara
19 3.
Investor a.
Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan; b.
Menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan; c.
Menilai kemungkinan menarik danainvestasi dari perusahaan; d.
Menjadi dasar memprediksikan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.
4. Kreditur atau Banker
a. Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, profitabilitas perusahaan
sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit; b.
Menilai sejauhmana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang disepakati;
c. Menilai kelayakan perusahaan untuk menerima kredit yang diluncurkan.
5. Pemerintahan dan Regulator
Badan-badan pemerintah tertentu, seperti kantor pelayanan pajak atau badan pengembangan pasar modal Bapepan berkepentingan terhadap laporan
keuangan untuk menentukan besarnya pajak penghasilan yang harus ditanggung perusahaan dan menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan
atau tindakan lain dan sebagai dasar penetapan kebijaksanaan baru serta menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan.
Dengan demikian laporan keuangan dapat dikatakan menjadi suatu titik tolak untuk menilai keadaan tubuh perusahaan untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang, struktur modal perusahaan, distribusi daripada aktiva, keefektifan pengguna aktiva, hasil usaha yang telah
dicapai, serta beban-beban tetap yang harus dibayar.
Universitas Sumatera Utara
20
B. Jenis-jenis Laporan Keuangan