Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar merupakan satu instansi pemerintah yang belum lama terbentuk, dimana sebelumnya proses pengangkutan sampah
dikelola oleh setiap kecamatan yang ada di Kota Pematangsiantar. Menurut survei awal yang telah dilakukan peneliti, petugas pengangkut sampah Dinas Kebersihan
Kota Pematangsiantar berjumlah 81 orang dimana hasil observasi diperoleh bahwa petugas pengangkut sampah kurang menjaga
hygiene
perorangannya ketika bekerja antara lain tidak menggunakan alat pelindung kaki alas kaki tertutup, tidak
menggunakan sarung tangan. Di samping itu, juga kurang tersedianya sarana sanitasi di Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar.
Oleh karena itu petugas pengangkut sampah sangat berisiko terkena penyakit yang berkaitan dengan
hygiene
perorangan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengetahui hubungan
hygiene
perorangan dan pemakaian alat pelindung diri dengan keluhan gangguan kulit dan kecacingan pada petugas
pengangkut sampah Kota Pematangsiantar.
1.2. Perumusan Masalah
Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kesehatan seperti gangguan kulit dan kecacingan. Salah satu orang yang
berisiko terkena gangguan kulit dan kecacingan adalah petugas pengangkut sampah. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti apakah terdapat hubungan
hygiene
perorangan dan pemakaian Alat Pelindung Diri APD dengan keluhan gangguan kulit dan kecacingan pada petugas pengangkut sampah Kota Pematangsiantar.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan
hygiene
perorangan dan pemakaian alat pelindung diri dengan keluhan gangguan kulit dan kecacingan pada petugas
pengangkut sampah Kota Pematangsiantar.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik responden petugas pengangkut sampah di Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar.
2. Untuk mengetahui
hygiene
perorangan pada petugas pengangkut sampah Kota Pematangsiantar.
3. Untuk mengetahui pemakaian Alat Pelindung Diri APD pada petugas pengangkut sampah Kota Pematangsiantar.
4. Untuk mengetahui keluhan gangguan kulit pada petugas pengangkut sampah Kota Pematangsiantar.
5. Untuk mengetahui kejadian kecacingan pada petugas pengangkut sampah Kota Pematangsiantar.
6. Untuk mengetahui hubungan
hygiene
perorangan dengan keluhan gangguan kulit pada petugas pengangkut sampah Kota Pematangsiantar.
7. Untuk mengetahui hubungan
hygiene
perorangan dengan kecacingan pada petugas pengangkut sampah Kota Pematangsiantar.
8. Untuk mengetahui hubungan pemakaian Alat Pelindung Diri APD dengan keluhan gangguan kulit pada petugas pengangkut sampah Kota Pematangsiantar.
Universitas Sumatera Utara
9. Untuk mengetahui hubungan pemakaian Alat Pelindung Diri APD dengan kecacingan pada petugas pengangkut sampah Kota Pematangsiantar.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi petugas pengangkut sampah agar memperhatikan
hygiene
perorangan agar tidak terkena penyakit yang berhubungan dengan sampah.
2. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi pihak Dinas Kebersihan agar lebih meningkatkan sarana sanitasi dan menyediakan alat pelindung diri
kepada petugas pengelola sampah. 3. Sebagai bahan masukan bagi pihak Dinas Kebersihan agar membuat program
penyuluhan kepada petugas pengangkut sampah tentang
hygiene
perorangan. 4. Untuk menambah wawasan bagi penulis tentang keluhan gangguan kulit dan
kecacingan pada petugas pengangkut sampah Kota Pematangsiantar. 5. Sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sampah
Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan
manusia dan dibuang Notoatmodjo, 2003. Pembuangan sampah akhir merupakan suatu upaya yang tidak mungkin dicarikan alternatifnya, kecuali harus dimusnahkan
atau dimanfaatkan Chandra, 2007. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah
waste
adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya
Notoatmodjo, 2007. Dari segi ini dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksudkan dengan sampah ialah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi, atau
sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia termasuk kegiatan industri, tetapi yang bukan biologis karena
human wa ste
tidak termasuk ke dalamnya dan umumnya bersifat padat karena air bekas tidak termasuk di dalamnya.
2.1.1. Jenis dan Karakteristik Sampah 2.1.1.1. Jenis Sampah
Sebenarnya meliputi 3 jenis sampah yakni: sampah padat, sampah cair, dan sampah dalam bentuk gas
fume, smoke
. Sampah padat dapat dibagi berbagai jenis, yakni:
1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah dibagi menjadi:
Universitas Sumatera Utara