Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Medan Timur Di Kota Medan Tahun 2015 Dengan Menggunakan Metode Eksponensial

(1)

PPROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KECAMATAN

MEDAN TIMUR DI KOTA MEDAN TAHUN 2015 DENGAN

MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL

TUGAS AKHIR

SHAMIM AHMAD

092407044

PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(2)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KECAMATAN MEDAN TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : SHAMIM AHMAD Nomor Induk Mahasiswa : 092407044

Program Studi : D-III STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Mei 2012

Diketahui / Disetujui Oleh :

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing I Ketua,

Prof. Drs. Tulus, Vordipl.Math., M.Si., Ph.D Asima Manurung, S.Si., M.Si. NIP. 19620901 198803 1 002 NIP. 19730315 199903 2 001


(3)

PERNYATAAN

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KECAMATAN MEDAN TIMUR DI KOTA MEDAN TAHUN 2015 DENGAN MENGGUNAKAN METODE

EKSPONENSIAL

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 29 Mei 2012

SHAMIM AHMAD 092407044


(4)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas Kehadirat Allah SWT, yang tiada hentinya memberikan nikmat amal, insani dan ilmu, serta semangat dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari perhatian, bimbingan, fasilitas dan dorongan serta bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Asima Manurung, S.Si.,M.Si, sebagai Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis untuk menyelesaiakan penulisan Tugas Akhir ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. 3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Dra. Mardiningsih, M.Si sebagai Ketua dan

Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU yang telah mendukung proses penyelesaian Tugas Akhir ini kepada penulis sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc sebagai Dekan FMIPA USU yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengambil data pada salah satu instansi sehubungan dengan rencana judul Tugas Akhir ini.

5. Bapak/Ibu dosen Departemen Matematika dan D3 Statistika FMIPA USU yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

6. Orang Tua yang telah memberikan segala hal bagi penulis untuk kebaikan penulis.

7. Teman-teman se angkatan statistika A 2009

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar dapat dimanfaatkan bagi kemajukan ilmu pengetahuan demi penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis pada khususnya.

Medan, Mei 2012


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vi

Daftar Gambar vii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 2

1.4 Batasan Masalah 2

1.5 Metodologi Penelitian 2

1.6 Tinjauan Pustaka 3

1.7 Sistematika Penulisan 3

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 5

2.1 Pengertian Demografi 5

2.2 Teori Kependudukan 6

2.3 Rasio Jenis Kelamin 7

2.4 Angka Pertumbuhan Penduduk 8

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK 9 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik 9 3.2 Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik 12

3.3 Visi dan Misi 13

3.4 Strukstur Organisasi 14

BAB 4 ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA 16 4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data 16

4.2 Model Proyeksi 16

4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk 25

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 31

5.1 Tahap Implementasi 31

5.2 Pengaktifan Microsoft Excel 31 5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel 32

5.4 Pengisiannya 33

5.5 Pembuatan Grafik 33

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 36

6.1 Kesimpulan 36


(6)

Daftar Pustaka Lampiran


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Timur Tahun 1999-2009 18 Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki 20 Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 21 Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk 23 Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan, 24

dan Jumlah Keseluruhan Penduduk

Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2010-2015 26 Tabel 4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2015 27 Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Keseluruhan Penduduk Tahun 2010-2015 29 Tabel 4.9 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Timur 30


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPS Provinsi 14 Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows 32 Gambar 5.2 Lembar Kerja Microsoft Excel 32 Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe 34 Gambar 5.4 Tampilan Grafik 35


(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kesejahteraan hidup lahir dan batin yang dapat dinikmati seluruh masyarakat merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita-cita luhur perjuangan bangsa sejak Proklamasi Kemerdekaan 67 tahun yang lalu. Taraf kehidupan masyarakat yang rendah baik jasmani dan rohani terus di tingkatkan. Kehidupan yang layak dan sederajat dengan kehidupan masyrakat negara-negara maju di dunia.

Untuk dapat memahami keadaan penduduk di suatu daerah atau Negara maka perlu didalami kajian demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Dimana pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan dipengaruhi oleh jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan dikurangi dengan jumlah kematian dan migrasi.

Dewasa ini masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia, karena masalah ini bukan dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh negara-negara maju. Oleh sebab itu studi tentang kependudukan telah menjadi subjek yang menarik diantara para ilmu-ilmu yang mempunyai minat untuk mengerti masalah dasar dan kebutuhan manusia.

Oleh sebab itu penulis memilih judul “ Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Medan Timur di Kota Medan Tahun 2015 dengan Metode Pertumbuhan Eksponensial “.


(10)

1.2Rumusan Masalah

Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin banyaknya jumlah penduduk disuatu wilayah tertentu. Dalam tulisan ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana tingkat pertumbuhan penduduk Kecamatan Medan Timur di Kota Medan pada masa yang lampau dan kecenderungannya pada masa yang akan datang.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperlihatkan berapa persentase jumlah penduduk dan untuk meramalkan jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur di Kota Medan 3 ( tiga ) tahun mendatang berdsarkan data dari tahun 2000-2011. Adapun tujuannya adalah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan yang terjadi di Kecamatan Medan Timur di Kota Medan, dengan diketahuinya ramalan penduduk dari tahun 2014-2015 diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca maupun pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kependudukan yang terjadi.

1.4Batasan Masalah

Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan data jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur di Kota Medan dengan jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan dari tahun 1999-2009.

1.5Metodologi Penelitian


(11)

1. Metode Pengumpulan Data

instansi terkait yaitu Badan Pusat Statistik ( BPS ). 2. Metode Analisa

Adapun pengolahan data dalam menganalisa data kepedudukan Kecamatan Medan Timur di Kota Medan adalah dengan rumus:

= ∙

Dimana:

= jumlah penduduk tahun t = jumlah penduduk tahun dasar

r = tingkat pertumbuhan penduduk

t = jangka waktu antara dan

e = bilangan pokok dari sistem logaritma, besarnya 2,718282

1.6Tinjauan Pustaka

Ida Bagus Mantra, Pengantar Studi Demografi. Dari buku ini di kutip bahwa besarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya angka kelahiran, angka kematian, dan juga migrasi penduduk.

Peramalan ( Assauri, 1991 ) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama, karena dalam waktu yang singkat tidak dibutuhkan peramalan. Di dalam peramalan salah satu hal yang paling penting adalah ketetapan peramalan yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu periode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan.

1.7Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut, yaitu: BAB 1 : PENDAHULUAN


(12)

Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang pengertian demografi, teori kependudukan, rasio jenis kelamin, dan angka pertumbuhan penduduk.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat BPS (Badan Pusat Statistika).

BAB 4 : ANALISIS DATA

Bab ini berisikan proses penguraian pengolahan data dan analisis data dengan menggunakan metode eksponensial untuk memproyeksikan jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur di Kota Medan sampai tahun 2014.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang implementasi sistem yang digunakan untuk analisis penelitian.

BAB 6 : PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran sebagai akhir penulisan.


(13)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Demografi

Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafien adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk, Donald J Bogue (dasar-dasar demografi. 1981) memberikan definisi demografi sebagai berikut:

Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara yang statistik dan matematik tentang besar, komposisi, dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalaui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap disuatu daerah tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk yang berkurang. Pertumbuhan penduduk disuatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di indonesia adalah kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kelahiran dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan non-demografi. Faktor demografi diantaranya struktur umur, status perkawinan dan umur kawin pertama. Sedangkan faktor non-demografi antara lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan, status wanita, urbanisasi dan industrialisasi.


(14)

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta maupun pemerintahan baik ditingkat nasional maupun daerah, dimana masalah kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah.

Pure demografi (demografi murni) atau disebut juga demografi formal menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa yang akan datang atau dimasa lampau, dimana bila seseorang mengetahui seberapa banyak perkembangan di suatu daerah atau negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penduduk dari tahun-tahun sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan hubungan antara variabel dependen.

Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian unit skala besar dan sasaran utama makro demografi adalah benua, bangsa dan kesatuan-kesatuan wilayah, sedangkan mikro demografi merupakan unit penelitian kecil yang umumnya bersifat internal.

2.2 Teori-teori Kependudukan

Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama dinegara-negara yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami agar faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalah-masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial.

Menurut Robert Thomas Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan yang lebih popular disebut prinsip kependudukan (the principle of


(15)

population) menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan akan berkembangbiak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini dan dia juga menyatakan bahwa manusia untuk hidup membutuhkan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk dan apabila tidak ada pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia.

2.3 Rasio Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya jumlah penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut:

SR = x k

Dimana:

SR = Sex Ratio(Rasio Jenis Kelamin)

K = konstanta, biasanya nilainya 100 (Ida Bagus Mantra, 2004)

Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh: 1. Sex Ratio at birth

Dibeberapa negara umumnya berkisar antar 103-105 bagi laki-laki per 100 bagi perempuan.

2. Pola Mortalitas anatara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan Jika kematian laki-laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan, maka rasio jenis kelamin semakin kecil.


(16)

Jika disuatu daerah sex ratio˃ 100 berarti di daerah tersebut lebih banyk penduduk laki-laki, sedangkan jika sex ratio˂ 100 berarti di daerah tersebut

lebih banyak penduduk perempuan.

2.4 Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukan rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, biasanya dinyatakan dengan persen. Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk, yaitu:

1. Pertumbuhan Goemetri = . ( 1 + )

2. Pertumbuhan Eksponensial

= .

log = log + log

rt log e = log + log

r =

atau

r =

dimana :

= jumlah penduduk pada tahun t

= jumlah penduduk pada tahun dasar

r = tingkat pertumbuhan penduduk

t = jangka waktu antar P0 dan Pt


(17)

BAB 3

GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negar Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan dan keagamaan. Selain hal-hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran lainnya.

Berikut ini adalah beberapa masa peralihan pada BPS, yaitu :

a. Masa pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en Hendle) dan berkedudukan di bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan memublikasikan data statistik.

Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti dengan nama Centraal kantoor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistic perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer en accijinsen (IUA) yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai.


(18)

b. Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1942 pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chasasitsu geunseikanbu.

c. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik diganti oelh lembaga baru sesuai dengan susunan kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

Berdasarkan surat edaran Kementerian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 No.219/S.C;KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada di bawah Kementrian Kemakmuran.

Dengan surat mentri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.P/44, lembaga KPS berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Mentri Perekonomian, dan pada tanggal 24 Desember 1953 dengan surat Mentri Perekonomian No. 18.099/M, KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian research yang disebut Afdeling A, dan bagian penyelenggaraan dan tata usaha yang disebut Afdeling B.

Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 131 tahun 1957, Kementrian Perekonomian dipecah menjadi Kementrian perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 172 tahun 1957 KPS diubah menjadi BPS dan urusan statistik yang semula dibawah tanggung jawab dan wewenang Mentri Perekonomian dialihkan menjadi dibawah dan bertanggung jawab kepada


(19)

Perdana Mentri. Berdasarkan KEPPRES ini pula secara formal nama BPS dipergunakan.

Memenuhi anjuran PBB agar setiap Negara anggota menyelengarakan sensus penduduk secara serentak, maka pada tanggal 24 September 1960 telah diundangkan UU No.6 tahun 1960 tentang Sensus, sebagai pengganti Volk Stelling Ordonnantie 1930.

Dalam rangka memperhatikan kebutuhan dana bagi perencanaan pembangunan semesta berencana dan mengingat materi statistiek ordonnantie 1934 dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan-kemajuan yang cepat dicapai oleh Negara kita, maka tanggal 26 September 1960 telah diundangkan UU No. 7 tahun 1960 tentang Statistik.

Berdasarkan keputusan Presidium Kabinet RI No. Aa/C/9 tahun 1965, maka tiap-tiap daerah Tingakt I dan Tingkat II dibentuk kantor-kantor cabang BPS dengan nama Kantor Sensus Statistik Daerah (KKS) yang menpunyai tugas menjalankan kegiatan-kegiatan statistik di daerah-daerah. Disetiap daerah administrasi kecamatan, dapat diangkat seorang atau lebih pegawai yang merupakan pegawai KKS ditingkat II dan dibawah pengawasan Kepala Kecamatan.

d. Masa Orde Baru sampai sekarang

Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendaoatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi BPS.

Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi, yaitu :

a. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1969 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik


(20)

b. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik.

c. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan, Reorganisasi dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

d. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik.

e. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik. f. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja

BPS.

g. PP No. tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.

Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1988 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Provinsi dan di Kabupaten/Kota terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kota. Pada tanggal 1 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur BPS yang baru.

3.2 Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Menurut Keputusan Kepala BPS No. 121 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja perwakilan BPS di daerah.

a. Tugas

BPS mempunyai tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistic sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(21)

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan fungsi :

1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan di bidang statistik. 2. Pengkoordinasikan kegiatan statistic nasional dan regional.

3. Penetapan dan penyelenggaraan statistic dasar.

4. Pembinaan dan fasilitas terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statisti; dan

5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum. Ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegaaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hokum, perlengkapan, dan rumah tangga.

c. Kewenangan

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS mempunyai kewenangan :

1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.

3. Penetapan system informasi di bidangkannya; 4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional.

5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik. 2. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survey statistik sektoral.


(22)

a. Visi

Pelopor data statistic terpercaya untuk semua.

b. Misi

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistic untuk penyelenggaraan statistic yang efektif dan efisien

2. Menciptakan insane statistic yang komponen dan professional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.

5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkoronisasi kegiatan statistic yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.


(23)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPS Provinsi a. Deskripsi

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 001 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja BPS pasal 5, susunan organisasi BPS terdiri dari: 1. Kepala; 2. Sekretariat Utama; 3. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik; 4. Deputi Bidang Statistik Sosial; 5. Deputi Bidang Statistik Ekonomi; 6. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik; 7. Pusat Pendidikan dan Pelatihan; 8. Inspektorat.

BPS dipimpin oleh seorang Kepala yang mempunyai tugas memimpin BPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas BPS; menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BPS yang menjadi tanggung jawabnya; serta membina dan melaksanakan kerja sama dengan instansi dan organisasi lain. Kepala dibantu oleh seorang Sekretaris Utama dan 4 Deputi.


(24)

Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan BPS. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan di bidang metodologi dan informasi statistik. Deputi Bidang Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan di bidang statistik sosial. Deputi Bidang Statistik Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan di bidang statistik ekonomi. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan melaksanakan kebijakan di bidang neraca dan analisis statistik. Sekretariat Utama terdiri dari beberapa Biro, setiap Biro terdiri dari beberapa Bagian dan setiap Bagian terdiri dari beberapa Subbagian. Sekretariat Utama terdiri dari Biro Bina Program, Biro Keuangan, Biro Kepegawaian dan Hukum, dan Biro Umum. Setiap Deputi terdiri dari beberapa Direktorat, setiap Direktorat terdiri dari Subdirektorat, dan setiap Subdirektorat membawahi beberapa Seksi.

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik terdiri dari Direktorat Metodologi Statistik, Direktorat Diseminasi Statistik, dan Direktorat Sistim Inf ormasi Statistik.

Deputi Bidang Statistik Sosial terdiri dari Direktorat Statistik Kependudukan, Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat, dan Direktorat Statistik Ketahanan Sosial.

Deputi Bidang Statistik Produksi terdiri dari Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura dan Tanaman Perkebunan, Direktorat Kehutanan, Peternakan dan Perikanan dan Direktorat Statistik Industri.

Deputi Bidang Statistik Distribusi terdiri dari Direktorat Statistik Harga, dan Direktorat Statistik Distribusi.


(25)

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik terdiri dari Direktorat Neraca Produksi, Direktorat Neraca Konsumsi, dan Direktorat Analisis Statistik.

Disamping Biro dan Direktorat, juga terdapat Inspektorat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional di lingkungan BPS; Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) yang mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang komputer, bidang statistik, serta pendidikan dan pelatihan fungsional dan kepemimpinan serta sekolah tinggi yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) yang pembentukannya berlandaskan pada Keputusan Presiden Nomor 163 tahun 1998 tentang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik sebagai perguruan tinggi kedinasan di lingkungan Badan Pusat Statistik yang berkedudukan di Jakarta. Struktur organisasi STIS didasarkan pada Keputusan Kepala BPS Nomor 101 tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja STIS. STIS dipimpin oleh seorang Ketua.


(26)

BAB 4

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data

Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya, kemudian diambil kesimpulan.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen yang kecil agar dapat :

a. Mengetahui komponen yang menonjol.

b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya.

c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan.

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitas dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya.

4.2 Model Proyeksi

Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau Negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis

menggunakan model matematis yang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur tahun 2015.

Model tersebut adalah model eksponensial. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

= .


(27)

rt log e = log + log

r

=

atau

r =

dimana :

= jumlah penduduk pada tahun t

= jumlah penduduk pada tahun dasar

r = tingkat pertumbuhan penduduk

t = jangka waktu antar P0 dan Pt

e = bilangan pokok dari sistem logaritma, besarnya 2, 718282

a. Keadaan Jumlah Penduduk

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Timur Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 1999 – 2009

TAHUN

PENDUDUK

JUMLAH LAKI-LAKI

(jiwa)

PEREMPUAN (jiwa)

1999 944891 957609 1902500 2000 954847 958426 1904273 2001 960477 966043 1926520 2002 979106 984776 1963882 2003 990216 1003386 1993602 2004 995968 1010174 2006142 2005 1012040 1024145 2036185 2006 1027607 1039681 2067288 2007 1034696 1048460 2083156 2008 1039707 1062398 2102105 2009 1049457 1071596 2121053


(28)

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara

Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Timur

1. Analisis Persentase Perubahan Penduduk Laki-laki Secara Manual

= ( )

, = 0,0105 x 100 = 1,05 = ( )

, = 0.0059 x 100 = 0,59 =

( )

, = 0,0192 x 100 = 1,92 =

( )

, = 0,0113 x 100 = 1,13 =

( )

, = 0,0058 x 100 = 0,58 = ( )

, = 0,0160 x 100 = 1,60 = ( )

, = 0,0153 x 100 = 1,53 0

500000 1000000 1500000 2000000 2500000

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

LAKI-LAKI

PEREM PUAN


(29)

=

( )

, = 0,0069 x 100 = 0,69 =

( )

, = 0,0048 x 100 = 0,48 = ( )

, = 0,0093 x 100 = 0,93

2. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Dengan Menggunakan Microsoft Excel

Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki

Tahun Jumlah

penduduk

Bilangan Pokok Logaritma

Perubahan Jumlah Penduduk

Persentase Jumlah Penduduk

1999 944891 2,71828

2000 954847 2,71828 0,01048 1,04815

2001 960477 2,71828 0,00588 0,58789

2002 979106 2,71828 0,01921 1,92099

2003 990216 2,71828 0,01128 1,12832

2004 995968 2,71828 0,00579 0,5792

2005 1012040 2,71828 0,01601 1,60082

2006 1027607 2,71828 0,01526 1,52647

2007 1034696 2,71828 0,00687 0,68749


(30)

2009 1049457 2,71828 0,00933 0,93339

3. Analisis Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Secara Manual

=

( )

, = 0,0009 x 100 = 0,09 =

( )

, = 0,0079 x 100 = 0,79 = ( )

, = 0,0192 x 100 = 1,92 = ( )

, = 0,0187 x 100 = 1,87 =

( )

, = 0,0067 x 100 = 0,67 =

( )

, = 0,0137 x 100 = 1,37 = ( )

, = 0,0151 x 100 = 1,51 =

( )

, = 0,0084 x 100 = 0,84 =

( )

, = 0,0132 x 100 = 1,32 =

( )

, = 0,0086 x 100 = 0,86

4. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan dengan Menggunakan Microsoft Excel

Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan

Tahun Jumlah

penduduk Bilangan Pokok Perubahan Jumlah Persentase Jumlah


(31)

Logaritma Penduduk Penduduk

1999 944891 2,71828

2000 954847 2,71828 0,01048 1,04815

2001 960477 2,71828 0,00588 0,58789

2002 979106 2,71828 0,01921 1,92099

2003 990216 2,71828 0,01128 1,12832

2004 995968 2,71828 0,00579 0,5792

2005 1012040 2,71828 0,01601 1,60082

2006 1027607 2,71828 0,01526 1,52647

2007 1034696 2,71828 0,00687 0,68749

2008 1039707 2,71828 0,00483 0,48313

2009 1049457 2,71828 0,00933 0,93339

5. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk

= ( )

, = 0,0009 x 100 = 0,09 = ( )

, = 0,0116 x 100 = 1,16 = ( )

, = 0,0192 x 100 = 1,92 = ( )


(32)

= ( )

, = 0,0063 x 100 = 0,63 =

( )

, = 0,0149 x 100 = 1,49 =

( )

, = 0,0152 x 100 = 1,52 =

( )

, = 0,0076 x 100 = 0,76 =

( )

, = 0,0091 x 100 = 0,91 =

( )

, = 0,0090 x 100 = 0,90

6. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk dengan Menggunakan Microsoft Excel

Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk

Tahun Jumlah

Penduduk Bilangan Pokok Logaritma Perubahan Jumlah Penduduk Persentase Perubahan Jumlah Penduduk

1999 1902500 2,71828

2000 1904273 2,71828 0,00093 0,09315

2001 1926520 2,71828 0,01161 1,1615

2002 1963882 2,71828 0,01921 1,92079

2003 1993602 2,71828 0,01502 1,50199


(33)

2005 2036185 2,71828 0,01486 1,48645

2006 2067288 2,71828 0,01516 1,51596

2007 2083156 2,71828 0,00765 0,76465

2008 2102105 2,71828 0,00906 0,90552

2009 2121053 2,71828 0,00897 0,89734

Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan, dan Jumlah Keseluruhan Penduduk

Tahun

Jumlah Penduduk

Laki-laki (%)

Jumlah Penduduk Perempuan (%)

Jumlah Keseluruhan Penduduk (%)

1999

2000 1,05 0,09 0,09

2001 0,59 0,79 1,16

2002 1,92 1,92 1,92

2003 1,13 1,87 1,5

2004 0,58 0,67 0,63

2005 1,6 1,37 1,49

2006 1,53 1,51 1,52

2007 0,69 0,84 0,76

2008 0,48 1,32 0,91

2009 0,93 0,86 0,9


(34)

Dari Perubahan angka-angka diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk di Kecamatan Medan Timur selalu berubah, terkadang jumlahnya meningkat dan juga menurun. Keadaan seperti ini kemungkinan dikarenakan adanya program pemerintah seperti Keluarga Berencana (KB), dimana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha menekan angka kelahiran serendah mungkin. Faktor-faktor lain adalah perpindahan penduduk baik untuk menetap selamanya ataupun hanya sementara waktu.

4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk

a. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki

̅= = , = 1,50

b. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Perempuan

̅= = , = 1,125

c. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Keseluruhan Penduduk

̅= = , = 1,087

Dari rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk diatas diharapkan perubahan penduduk yaitu:

r < 1,087

Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase penduduk Kecamatan Medan Timur, maka dapat diproyeksikan jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur 6 tahun mendatang yang ditentukan dengan rumus pertumbuhan eksponensial yaitu:

= 0 .

1. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Kecamatan Medan Timur Secara Manual

2010 = 2009 .


(35)

= 1065318

2011 = 2009 .

= 1049457 . 2,718282 0,015 . 2 = 1081418

2012 = 2009 .

= 1049457 . 2,718282 0,015 . 3 = 1097761

2013 = 2009 .

= 1049457 . 2,718282 0,015 . 4 = 1114352

2014 = 2009 .

= 1049457 . 2,718282 0,015 . 5 = 1131193

2015 = 2009 .

= 1049457 . 2,718282 0,015 . 6 = 1148289

Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2010-2015

Tahun Penduduk E R

1999 944891 2,71828 0,015 2000 954847 2,71828 0,015 2001 960477 2,71828 0,015 2002 979106 2,71828 0,015 2003 990216 2,71828 0,015 2004 995968 2,71828 0,015 2005 1012040 2,71828 0,015 2006 1027607 2,71828 0,015 2007 1034696 2,71828 0,015 2008 1039707 2,71828 0,015 2009 1049457 2,71828 0,015 2010 1065318 2,71828 0,015


(36)

2011 1081418 2,71828 0,015 2012 1097761 2,71828 0,015 2013 1114352 2,71828 0,015 2014 1131193 2,71828 0,015 2015 1148289 2,71828 0,015

2. Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Kecamatan Medan Timur Secara Manual

2010 = 2009 .

= 11071596 . 2,718282 0,01125 . 1 = 1083720

2011 = 2009 .

= 11071596 . 2,718282 0,01125 . 2 = 1095980

2012 = 2009 .

= 11071596 . 2,718282 0,01125 . 3 = 1108380

2013 = 2009 .

= 11071596 . 2,718282 0,01125 . 4 = 1120919

2014 = 2009 .

= 11071596 . 2,718282 0,01125 . 5 = 1133601

2015 = 2009 .

= 11071596 . 2,718282 0,01125 . 6 = 1146426

Tabel 4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2015

Tahun Penduduk E R

1999 957609 2,71828 0,01125 2000 958426 2,71828 0,01125


(37)

2001 966043 2,71828 0,01125 2002 984776 2,71828 0,01125 2003 1003386 2,71828 0,01125 2004 1010174 2,71828 0,01125 2005 1024145 2,71828 0,01125 2006 1039681 2,71828 0,01125 2007 1048460 2,71828 0,01125 2008 1062398 2,71828 0,01125 2009 1071596 2,71828 0,01125 2010 1083720 2,71828 0,01125 2011 1095980 2,71828 0,01125 2012 1108380 2,71828 0,01125 2013 1120919 2,71828 0,01125 2014 1133601 2,71828 0,01125 2015 1146426 2,71828 0,01125

3. Proyeksi Jumlah Keseluruhan Penduduk Kecamatan Medan Timur Secara Manual

2010 = 2009 .

= 2121053 . 2,718282 0,01087 . 1 = 2144235

2011 = 2009 .

= 2121053 . 2,718282 0,01087 . 2 = 2167670

2012 = 2009 .

= 2121053 . 2,718282 0,01087 . 3 = 2191361

2013 = 2009 .

= 2121053 . 2,718282 0,01087 . 4 = 2215311


(38)

2014 = 2009 .

= 2121053 . 2,718282 0,01087 . 5 = 2239522

2015 = 2009 .

= 2121053 . 2,718282 0,01087 . 6 = 2263999

Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Keseluruhan Penduduk Tahun 2010-2015

Tahun Penduduk E R

1999 1902500 2,71828 0,01087

2000 1904273 2,71828 0,01087

2001 1926520 2,71828 0,01087

2002 1963882 2,71828 0,01087

2003 1993602 2,71828 0,01087

2004 2006142 2,71828 0,01087

2005 2036185 2,71828 0,01087

2006 2067288 2,71828 0,01087

2007 2083156 2,71828 0,01087

2008 2102105 2,71828 0,01087

2009 2121053 2,71828 0,01087

2010 2144235 2,71828 0,01087

2011 2167670 2,71828 0,01087

2012 2191361 2,71828 0,01087


(39)

2014 2239522 2,71828 0,01087

2015 2263999 2,71828 0,01087

Untuk lebih jelasnya, hasil proyeksi (perkiraan) jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur dari tahun 2010-2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.9 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Timur Tahun 2010-2015

Tahun

Jumlah Penduduk Laki-laki

(jiwa)

Jumlah Penduduk Perempuan

(jiwa)

Jumlah Keseluruhan Penduduk

(jiwa) 2010 1065318 1083720 2144235

2011 1081418 1095980 2167670

2012 1097761 1108380 2191361

2013 1114352 1120919 2215311

2014 1131193 1133601 2239522

2015 1148289 1146426 2263999

Dari tabel 4.9 dapat diketahui proyeksi jumlah penduduk tahun 2015

mendatang adalah sebesar 2263999 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 1148289 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan adalah sebesar 1146426 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun-tahun sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai tahun 2015 yang akan datang, jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat terjadi apabila tingkat kelahiran tinggi, dan juga semakin meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kecamatan Medan Timur dan sebagainya.


(40)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam

programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh desain dituangkan kedalam bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan desain tertulis.

Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan Software Microsoft Excel. Sebagai berfungsi sebagai manipulasi atau pengolah angka, Microsoft Excel juga dapat digunakan untuk memanipulasi teks komputer. Untuk dapat menggunakan Microsoft Excel secara maksimal kita juga harus menguasai sistem operasi Microsoft Windows.

5.2 Pengaktifan Microsoft Excel

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Dari Windows, klik start pada taksbar, lalu klik program maka item menu program aplikasi yang telah diinstal akan tampil


(41)

Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows

5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel

Sebuah pengaktifan akan tampil lembar kerja Microsoft Excel yang sudah siap untuk dipergunakan, lembar kerja Microsoft Excel tersebut dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini:


(42)

Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri atas 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris. Disamping itu lembar kerja Microsoft Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.

5.4 Pengisiannya

Pengisiannya kedalam lembar kerja Microsoft Excel adalah sama dengan memasukan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternative pengisian data, yakni

menggunakan keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada Microsoft Excel. Dan pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Letakkan pointer pada sel yang akan diisi data 2. Ketik data yang diinginkan

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengaktifkannya, sedangkan alternative kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub menu pada menu edit di Microsoft Excel. Dengan alternative ini akan memiliki banyak pilihan, yaitu: down, up, right, left, dan series (autofill).

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada Microsoft Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lebar grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada Microsoft Excel bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah:


(43)

1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik

2. Klik Insert, lalu pilih chart atau klik chart pada toolbar, maka akan tampil kotak dialog chart tipe.

Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe

3. Klik tipe grafik yangdiinginkan kemudian klik next, maka kotak dialog chart source data akan tampil

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka akan tampil kotak dialog chart options.

5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka kotak dialog chart options akan tampil.

6. Anda dapat melihat tempat untuk meletakan grafik ini, kemudian klik finish. Maka grafik analisis data akan ditempatkan di lembar kerja yang dipilih.


(44)

(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur tahun 1999-2009, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan penduduk eksponensial, dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, dan persentase jumlah keseluruhan penduduk sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kecamatan Medan Timur enam tahun mendatang.

2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan, maka dapat diketahui rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar 1,50% setiap tahun, dan rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar 1,125% setiap tahun, serta rata-rata (r) perubahan persentase jumlah keseluruhan penduduk adalah sebesar 1,087% setiap tahun.

3. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur yang berjenis kelamin laki-laki pada tahun 2015 sebesar 1148289 jiwa, jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan sebesar 1146426 jiwa, sedangkan jumlah keseluruhan penduduk sebesar 2263999 jiwa.

4. Setelah memperlihatkan data jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk perempuan dan dari hasil ramalan penduduk tahun 2010-2015 di Kecamatan Medan Timur, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk meningkat setiap tahunnya.


(46)

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kecamatan Medan Timur sebagai berikut:

1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya pada tahun-tahun mendatang, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi, misalnya dengan menggalangkan program KB yang terarah dan berkesinambungan kepada masyarakat.

2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kecamatan Medan Timur.

3. Pemerataan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.

4. Penambahan dan penciptaan lapangan pekerjaan dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Disamping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik.2010.Kecamatan Medan Timur dalam angka.BPS Sumatera Utara:Medan

Mantra, Ida Bagus. 2004. Demografi Umum. Jakarta:Pustaka Pelajar Munir, Rozy DRS. 1985. Pendidikan Kependudukan. Jakarta:Bumi Aksara FEUI. 1981. Dasar-dasar Demografi. Jakarta:Lembaga Demografi

Arifin, Johan. 2008. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

Panduan Tatacara Penulisan Skripsi & Tugas Akhir. 2012. Dokumen Nomor: Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara


(1)

Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri atas 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris. Disamping itu lembar kerja Microsoft Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.

5.4 Pengisiannya

Pengisiannya kedalam lembar kerja Microsoft Excel adalah sama dengan memasukan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternative pengisian data, yakni

menggunakan keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada Microsoft Excel. Dan pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Letakkan pointer pada sel yang akan diisi data 2. Ketik data yang diinginkan

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengaktifkannya, sedangkan alternative kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub menu pada menu edit di Microsoft Excel. Dengan alternative ini akan memiliki banyak pilihan, yaitu: down, up, right, left, dan series (autofill).

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada Microsoft Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lebar grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada Microsoft Excel bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah:


(2)

1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik

2. Klik Insert, lalu pilih chart atau klik chart pada toolbar, maka akan tampil kotak dialog chart tipe.

Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe

3. Klik tipe grafik yangdiinginkan kemudian klik next, maka kotak dialog chart source data akan tampil

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka akan tampil kotak dialog chart options.

5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka kotak dialog chart options akan tampil.

6. Anda dapat melihat tempat untuk meletakan grafik ini, kemudian klik finish. Maka grafik analisis data akan ditempatkan di lembar kerja yang dipilih.


(3)

(4)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur tahun 1999-2009, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan penduduk eksponensial, dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, dan persentase jumlah keseluruhan penduduk sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kecamatan Medan Timur enam tahun mendatang.

2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan, maka dapat diketahui rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar 1,50% setiap tahun, dan rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar 1,125% setiap tahun, serta rata-rata (r) perubahan persentase jumlah keseluruhan penduduk adalah sebesar 1,087% setiap tahun.

3. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur yang berjenis kelamin laki-laki pada tahun 2015 sebesar 1148289 jiwa, jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan sebesar 1146426 jiwa, sedangkan jumlah keseluruhan penduduk sebesar 2263999 jiwa.

4. Setelah memperlihatkan data jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk perempuan dan dari hasil ramalan penduduk tahun 2010-2015 di Kecamatan Medan Timur, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk meningkat setiap tahunnya.


(5)

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kecamatan Medan Timur sebagai berikut:

1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya pada tahun-tahun mendatang, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi, misalnya dengan menggalangkan program KB yang terarah dan berkesinambungan kepada masyarakat.

2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kecamatan Medan Timur.

3. Pemerataan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.

4. Penambahan dan penciptaan lapangan pekerjaan dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Disamping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik.2010.Kecamatan Medan Timur dalam angka.BPS Sumatera Utara:Medan

Mantra, Ida Bagus. 2004. Demografi Umum. Jakarta:Pustaka Pelajar Munir, Rozy DRS. 1985. Pendidikan Kependudukan. Jakarta:Bumi Aksara FEUI. 1981. Dasar-dasar Demografi. Jakarta:Lembaga Demografi

Arifin, Johan. 2008. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

Panduan Tatacara Penulisan Skripsi & Tugas Akhir. 2012. Dokumen Nomor: Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

http://www.BPS.go.id. Diakses tanggal 16 Mei 2012