Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Pematangsiantar Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Pada Tahun 2013
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA
PEMATANGSIANTAR BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN
KELOMPOK UMUR PADA TAHUN 2013
TUGAS AKHIR
YOHANA MANALU
092407077
PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA PEMATANGSIANTAR BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PADA
(2)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
YOHANA MANALU 092407077
PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2012
(3)
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTAMADYA
PEMATANGSIANTAR BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PADA TAHUN 2013
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : YOHANA MANALU
Nim : 092407077
Program Studi : D-3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2012
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing,
Ketua,
Prof. Dr. Tulus, M.Si
NIP. 19620901 198803 1 002 NIP. 19560815 198503 1 005
(4)
PERNYATAAN
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA PEMATANGSIANTAR BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PADA TAHUN
2013
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2012
YOHANA MANALU 092407077
(5)
PENGHARGAAN
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih, karena penyertaan dan anugrah-Nya yang sungguh luar biasa memampukan penulis menyelesaikan tugas akhir ini selesai tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang sangat berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat waktu. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Pengarapen Bangun, M.Si, selaku dosen pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan pada saya untuk menyempurnakan tugas akhir ini.
2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si, selaku Ketua Program Studi D-3 STATISTIKA FMIPA USU.
3. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi D-3 STATISTIKA FMIPA USU.
4. Bapak Prof. DR. Tulus, M.Si, selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA USU.
5. Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si, selaku Sekertaris Departemen atematika FMIPA USU.
6. Bapak DR. Sutarman, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU .
7. Ibu DR. Marpongahtun, M.Si, selaku Pembantu Dekan I FMIPA USU.
8. Orang tua yang terkasih, H.Manalu dan L. Pandiangan, yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh cinta kasih dan selalu memberikan dukungan Doa, semangat serta materi yang tak ternilai dengan apapun.
(6)
9. Untuk Saudaraku yang terkasih, Candra Manalu, Jitro Manalu, Leonardo Manalu, Juniati Manalu, Boi M.P Manalu, Lastri W Manalu yang telah memberikan inspirasi, semangat dan Doa.
10.Untuk teman-teman seperjuangan Stat ’09, terkhusus Stat C ’09 yang selalu memberikan inspirasi, mendukung lewat Doa dan kerjasamanya.
11.Untuk Heri Sinurat yang selalu memberikan dukungan Doa.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan kepada setiap orang yang membacanya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Daftar Isi iv
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vi
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Maksud dan Tujuan 3
1.4 Tinjauan Pustaka 4
1.5 Metodologi Penelitian 5
1.6 Sistematika Penulisan 6
Bab 2 Landasan Teori
2.1 Pengertian Dasar Demografi 8
2.1.1 Ruang Lingkup Demografi dan Kependudukan 10 2.1.2 Tujuan-Tujuan dan Penggunaan Demografi 11
2.2 Masalah Kependudukan 12
2.3 Proyeksi 12
2.3.1 Angka Pertumbuhan Penduduk 14
2.3.2 Rasio Jenis Kelamin 16
2.4 Perkembangan Penduduk 17
Bab 3 Sejarah Singkat Daerah Riset
3.1 Sejarah Kota Pematangsiantar 18
3.1.1 Visi dan Misi 19
3.1.2 Slogan dan Motto 20
(8)
3.2 Jumlah Penduduk 23
3.3 Ketenagakerjaan 24
Bab 4 Analisis Dan Pembahasan
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data 25
4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2013 26
4.3 Keadaan Jumlah Penduduk 29
4.3.1 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Per Tahun 29 4.3.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Per Tahun31 4.3.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Per Tahun 33
4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk 35
4.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Kotamadya Pematangsiantar
Tahun 2013 36
4.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Kotamadya Pematangsiantar
Tahun 2013 37
4.4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kotamadya
Pematangsiantar Tahun 2013 38
4.5 Keadaan Laju Pertumbuhan Penduduk 40
Bab 5 Implementasi Sistem
5.1 Pengertian Implementasi 59
5.2 Pengertian Microsoft Excel 59
5.2.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 60
5.2.2 Tampilan Microsoft Excel 61
5.3 Formula dan Fungsi Statistik 63
5.3.1 Fungsi Statistik 64
Bab 6 Kesimpulan Dan Saran
6.1 Kesimpulan 65
6.2 Saran 66
Daftar Pustaka Lampiran
(9)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Jenis Kelamin Tahun
2000-2010
26 Tabel 4.2 Pertumbuhan Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin Tahun
2000-2010 27
Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Jenis
kelamin tahun 2000-2010 28
Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Pertahun 31 Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan
per-tahun 32
Tabel 4.6 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan
per-tahun 34
Tabel 4.7 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar
menurut Jenis kelamin Tahun 2000-2010 34
Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2013 37 Tabel 4.9 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2013 38 Tabel 4.10 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun 2013 39 Tabel 4.11 Hasil Proyeksi (perkiraan) Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar
tahun 2013 39
Tabel 4.12 Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Kelompok Umur
tahun 2009 Dan Tahun 2010 45
(10)
Tabel 4.14 Perkiraan Jumlah Perubahan Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut
(11)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar 27 Gambar 4.3 Tabel Analisis Perubahan Jmlah Penduduk Laki-laki 30 Gambar 4.11 Diagram Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Tahun
2013 Berdasarkan Jenis Kelamin 39
Gambar 5.1 Tampilan saat membuka Microsoft excel pada windows 61 Gambar 5.2 Tampilan worksheet excel 2007 for windows 61 Gambar 5.3 Tampilan Memasukkan data angka ke worksheet excel 62 Gambar 5.4 Tampilan tahap pengolahan data angka ke bentuk diagram 62
Gambar 5.5 Tampilan data angka dalam bentuk diagram 63
(12)
mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau Negara diperlukan kajian demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk.
(13)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk merupakan gambaran keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus-menerus, penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian (mortalitas) yang dapat terjadi kepada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau Negara. Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau Negara diperlukan kajian demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk.
Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur jumlah penduduk yang diinginkan akan menimbulkan masalah social ekonomi dengan
(14)
segala akibatnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ke tahun memerlukan tambahan investasi dan sarana di bidang pendidikan, kesehatan, perumahan dan sebagainya. Hal ini tentu saja merupakan masalah yang rumit bagi pemerintah dalam usahanya untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup rakyatnya.
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk diketahui oleh masyarakat luas yang mana dapat merangsang timbulnya kesadaran dan membina tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan, sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama.
Berkurang atau bertambahnya penduduk disuatu daerah mempunyai hubungan erat dengan perkembangan teknologi yang dimiliki oleh suatu golongan penduduk. Semakin tinggi kemampuan dan pengetahuan penduduk penduduk tentang teknologi, maka semakin luas kemungkinan meningkatkan hasil-hasil produksi untuk kebutuhan hidup dan semakin luas pula mata pencaharian untuk pertambahan penduduk. Setiap pendapatan baru dalam lapangan teknologi sangatlah besar pengaruhnya terhadap perkembangan penduduk.
Untuk mengetahui banyaknya jumlah penduduk suatu daerah atau Negara pada waktu tertentu maka dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah atau survey, serta catatan-catatan untuk dianalisis disusun menjadi angka. Data inilah yang
(15)
akan dipergunakan sebagai bahan untuk perencanaan ataupun sasaran-sasaran pembangunan dimasa yang akan datang.
Dari hal diatas, maka penulis mengadakan penelitian terhadap pertumbuhan penduduk Kotamadya Pematangsiantar tahun 2000-2010 sebagai bahan dasar penulisan Tugas Akhir dengan judul “PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PADA TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000-2010”. Dengan tujuan agar penulis tahu seberapa besar pertumbuhan penduduk pertahun dan memproyeksikannya pada tahun-tahun berikutnya di Pematangsiantar.
1.2Identifikasi Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Untuk lebih mengarahkan penguraian sesuai dengan latarbelakang dan tuntutan menetapkan masalahnya, sehingga ada yang menjadi arahan sebagai pedoman yang jelas dan tegas dalam mengambil keputusan. Sehubungan dengan itu penulis membatasi hanya menghitung
(16)
proyeksi laju pertumbuhan penduduk untuk tahun 2013 yang berdasarkan data jumlah penduduk tahun 2000-2010.
1.3Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kota Pematangsiantar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan dan jumlah penduduk di Kota Pematangsiantar dan memproyeksikannya pada tahun berikutnya.
1.4Tinjauan Pustaka
1. Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D “Pengantar Demografi Umum”, dari buku ini dikutip bahwa kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “grafein” yang berarti menulis. Jadi dapat disimpulkan bahwa Demografi adalah tulisan-tulisan atau
(17)
karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Secara umum, Demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan atau keadaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan perkataan lain hal inilah yang berhubungan dengan komponen perubahan seperti kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perpindahan (migrasi) sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
2. Lembaga Demografi FE. UI “Dasar-dasar Demografi”, pada buku ini menyatakan bahwa sumber data kependudukan dipusatkan pada tiga sumber utama yaitu sensus, survey dan registrasi penduduk. Kemudian ketiga sumber data ini dibandingkan satu dengan yang lainnya, dan akan dilihat kelebihan dan kekurangan masing-masing sumber data. Untuk tujuan perencanaan pembangunan dan penilaian program baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diperlukan data-data kependudukan tidak hanya besar jumlahnya saja tetapi komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin serta karakteristik social ekonomi baik pada masa sekarang maupun dimasa akan dating. Untuk tujuan tersebut diperlukan teknik estimasi ataupun proyeksi jumlah penduduk beserta struktur umurnya.
1.5Metodologi Penelitian
(18)
1. Metode Kepustakaan, yaitu metode pngumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku-buku, referensi dan bahan lainnya yang bersifat teoritis yang berkaitan dengan kependudukan di Kota Pematangsiantar.
2. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pematangsiantar. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai sekumpulan data tersebut.
3. Teknik dan analisa data yang digunakan untuk menghitung jumlah penduduk di tahun yang akan dating digunakan rumus pendekatan pada model matematis yakni “Model Eksponensial” dengan rumus sebagaiberikut :
�
�=�
0.
�
�.�Dengan :
�� = Jumlah Penduduk pada t tahun
�0= Jumlah Penduduk pada awal tahun
�= Tingkat Pertumbuhan Penduduk
� = Periode Waktu (tahun)
�= Jumlah konstanta (2,718282)
(19)
�
��= ����� ℎ����� ℎ����������������������������� −����x 100%
Rasio jenis kelamin menurut kelompok umur dapat dituliskan sebagai berikut :
�
��= ��� �x k
Dengan :
�
��= Rasio jenis kelamin pada golongan umur i tahun��
=
Jumlah penduduk laki-laki pada golongan umur i tahun��
=
Jumlah penduduk perempuan pada golongan umur i tahun�
=
Konstanta, biasanya=1001.6Sistematika Penulisan
Sistematika diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini, yaitu sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latarbelakang, ruang lingkupnya, maksud dan tujuan, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematis penulisan.
(20)
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menguraikan tentang sumber-sumber data kependudukan yang berhubungan dengan kependudukan. Dalam bab ini juga dijelaskan tentang metode yang digunakan untuk proyeksi serta atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan. BAB 3 : SEJARAH KOTA PEMATANGSIANTAR
Bab ini menguraikan tentang sejarah Kota Pematangsiantar. BAB 4 : ANALISIS PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang perhitungan yang dilakukan untuk memproyeksikan jumlah penduduk pada tahun 2013, persentase Pertumbuhan penduduk dan sex ratio.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menguraikan tentang implementasi system yang digunakan dalam penyelesaian tugas akhir ini, yaitu Microsoft Excel.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan dan saran saran yang didapat setelah pengolahan data dan analisis perhitungan.
(21)
(22)
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Dasar Demografi
Kata demografi berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “demo” adalah rakyat atau penduduk dan “grafein” menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini pertama kali oleh Achille Guillard dalam karangannya yang berjudul “Elements The Statistique Humaine on
Demographic Compares” pada tahun 1885.
Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982), defenisi demografi adalah sebagai berikut : Demography is the scientific study of human population in primilary with the rsepecto their size, their structure (composition) and
their development (change). Terjemahannya yakni ;Demografi mempelajari penduduk
(suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (kmposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).
(23)
Philip M.Hauser dan Duddley Duncan (1959) mengusulkan defenisi demografi sebagai berikut ; Demography is the study of the size, territorial distribution and composition of population, changes there in and components of a such changes which maybe identified as natality, territorial movement (migration) and social mobility
(changes of state). Terjemahannya sebagai berikut ; Demografi mempelajari jumlah
persebaran,territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan penyebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (kelahiran), mortalitas dan gerak territorial.
Masih banyak lagi yang menjelaskan tentang pengertian demografi. Maka dari kedua defenisi diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Struktur ini selalu berubah-ubah dan perubahan itu disebabkan oleh proses demografi seperti kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi penduduk.
2. Demografi dalam pengetian yang sempit dinyatakan sebagai “Demografi formal” yang memperhatikan ukuran atau jumlah penduduk, distribusi atau persebaran penduduk, struktur penduduk atau komposisi, dan dinamika atau perubahan penduduk. Ukuran penduduk menyatakan jumlah orang dalam suatu wilayah pada suatu waktu tertentu, baik berdasarkan wilayah geografi maupun konsentrasi daerah permukiman.
(24)
Struktur penduduk menyatakan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin atau kelompok umur. Sedangkan perubahan penduduk secara implicit menyatakan pertambahan penduduk atau penurunan jmlah penduduk secara parsial ataupun keseluruhan akibat berubahnya tiga komponen utama perubahan penduduk yakni kelahiran, kematian dan migrasi.
3. Dalam pengertian yang lebih luas, demografi juga memperhatikan bebagai karakteristik individu maupun kelompok yang meliputi tingkat social, budaya dan ekonomi. Karakteristik social dapat mencakup status keluarga, tempat lahir, tingkat pendidikan dan sebagainya. Karakteristik ekonomi meliputi aktivitas ekonomi, jenis pekerjaan dan pendapatan. Sedangkan aspek budaya berkaitan dengan persepsi, aspirasi dan harapan-harapan.
2.1.1 Ruang Lingkup Demografi dan Kependudukan
Jhon Graunt, seorang pedagang kain yang hidup pada abad ke-17 di London, dianggap sebagai Bapak Demografi. Ia melakukan analisa data kelahiran dan kematian. Dari hasil analisa tersebut dikemukakan batasan-batasan umum tentang kematian (mortalitas), kelahiran (fertilitas), migrasi dan perkawinan dalam kaitannya dengan proses penduduk.
(25)
Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai pembagian cabang ilmu ini. Methorst dan Sirks membedakan masalah kependudukan menjadi dua yaitu yang bersifat kuantitatif (demografi) dan kualitatif yang membahas masalah penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Oleh karena demografi menggunakan banyak hitungan tetapi dapat juga bersifat kualitatif. Dengan demikian hal tersebut meninggalkan kesan bahwa demografi hanyalah penyusunan statistik penduduk.
Demografi murni atau disebut juga demografi formal menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik-teknik-teknik-teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan penduduk di masa depan atau di masa lampau. Data demografi, pengukuarn, teknik-teknik dan model-model adalah alat yang penting, tetapi mereka hanya sebagian dari gambaran analitik. Jadi, determinan-determinan dan konsekuensi-konsekuensi dari pertambahan penduduk harus dianalisa. Para ahli demografi yang lebih mengenal proses sosial dimana terjadi perubahan penduduk tentu lebih mengerti dinamika penduduk.
2.1.2 Tujuan-tujuan dan Penggunaan Demografi
Menurut para ahli demografi, tujuan demografi dibagi menjadi 4 tujuan pokok yaitu : 1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
(26)
2. Menjelaskan pertumbuhan di masa lampau, penurunan dan persebarannya dengan data yang ada.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan berbagai macam-macam aspek organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan melihat kemungkinan konsekuensinya.
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah baik ditingkat daerah maupun nasional. Perencanaan-perencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang dan jasa akan menjadi lebih tepat apabila semuanya didasarkan pada data kependudukan yang akurat.
2.2 Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan solusi segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama lain, yaitu :
(27)
2. Tingkat pertumbuhan penduduk cukup tinggi 3. Penyebaran penduduk tidak merata
4. Komposisi penduduk yang timpang 5. Masalah mobilitas penduduk
Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lainnya. Apabila tidak segera ditanggulangi maka akan mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan dapat mengganggu proses pertumbuhan perekonomian nasional.
2.3 Proyeksi
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau orang yang berdomisili kurang dari enam bulan dengan menetap. Sedangkan proyeksi adalah perhitungan dengan meramalkan atau menduga kejadian-kejadian tau hal-hal yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Proyeksi penduduk adalah perhitungan yang menunjukkan angka fertilitas, mortalitas dan migrasi di masa yang akan dating. Perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun tetapi bias saja perkiraan beberapa puluh tahun yang akan dating.
(28)
Semua perencanaan pembagunan sangat membutuhkan data penduduk. Proyeksi penduduk merupakan perhitungan ilmiah dari ketiga komponen yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi.
Untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian dan migrasi di masa yang akan datang, diperlukan data yang menggambarkan keadaan di masa lalu hingga kini dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi masa komponen serta hubungan antara satu komponen dengan yang lainnya. Proyeksi penduduk ini perlu direvisi karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk yang melandasi proyeksi lama tidak lagi sesuai dengan kenyataan atau sudah out to date.
Pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau Negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000-2010.
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai berikut:
(29)
1. Menghitung tingkat pertumbuhan di Kota Pematangsiantar menurut jenis kelamin dan kelompok umur berdasarkan tingkat pertumbuhan tahun 2000-2010.
2. Memproyeksikan jumlah penduduk Kota Pematangsiantar menurut jenis kelamin dan kelompok umur berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2000-2010 dan juga menghitung rasio jenis kelamin dengan metode pertumbuhan eksponensial.
Pertumbuhan eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara terus-menerus (kontinu). Ukuran penduduk secara eksponensial ini lebih tepat mengingat bahwa dalam kenyataannya pertumbuhan penduduk juga berlangsung secara terus-menerus. Metode ini menggunakan rumus sebagai berikut :
�
�=�
0.
�
�.�Dengan :
�� = Jumlah Penduduk pada t tahun
�0= Jumlah Penduduk pada awal tahun
�= Tingkat Pertumbuhan Penduduk
� = Periode Waktu (tahun)
(30)
2.3.1 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertumbuhan penduduk per-tahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen (%).
Dalam menghitung proyeksi pertumbuhan penduduk digunakan beberapa asumsi-asumsi, yaitu :
1. Pertumbuhan Aritmatika
Pertumbuhan secara aritmatika adalah pertumbuhan penduduk dengan jumlah pertumbuhan setiap tahun adalah sama. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
�
�=�
0 (1+�.�)Dengan :
Pt = Jumlah penduduk pada t tahun
P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Tingkat pertumbuhan penduduk t = Periode waktu dalam tahun 2. Pertumbuhan Geometri
(31)
Pertumbuhan geometri adalah pertumbuhan penduduk secara bertahap, yaitu dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu periode. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
�
�=�
0(1+�)�Dengan :
Pt = Jumlah penduduk dalam t tahun
P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu dalam tahun 3. Pertumbuhan Eksponensial
Pertumbuhan penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara terus-menerus (kontinu). Ukuran penduduk secara eksponensial ini adalah lebih tepat mengingat dalam kenyataannya pertumbuhan penduduk juga akan terus berlangsung terus-menerus. Dan dihitung dengan menggunakan rumus :
�
�=�
0.
�
�.�Dengan :
�� = Jumlah Penduduk pada t tahun
�0= Jumlah Penduduk pada awal tahun
�= Tingkat Pertumbuhan Penduduk
(32)
�= Jumlah konstanta (2,718282)
2.3.2 Rasio Jenis Kelamin
Rasio adalah perbandingan dua perangkat yang dinyatakan dalam satu satuan tertentu. Dala pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini sangat sering dipakai.
Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Secara umum dapat ditulis :
�
��=����� ℎ�������� ���� −����
����� ℎ�������� ���������
x 100%
Rasio jenis kelamin menurut kelompok umur dapat dituliskan sebagai berikut :
�
��= ����
x k
Dengan :
�
��= Rasio jenis kelamin pada golongan umur i tahun��
=
Jumlah penduduk laki-laki pada golongan umur i tahun(33)
�
=
Konstanta, biasanya=1002.4 Perkembangan Penduduk
Perkembangan penduduk sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahapan perkembangan peradaban manusia hingga kini ; pertama, zaman ketika manusia mulai mempergunakan alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Kedua, zaman ketika manusia mulai mengembangkan usaha pertanian menetap. Zaman ini mengubah kehidupan pertanian atau kehidupan yang sifatnya nomaden menjadi kehidupan menetap disekitar daerah pertanian. Ketiga, Zaman mulai era industrialisasi, yaitu sekitar pertengahan abad ke-17 SM. Zaman ini ditandai dengan tumbuhnya pusat-pusat perindustrian dan semakin berkembangnya kota-kota sebagai tempat permukiman manusia.
Sejalan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi dalam mengolah sumber daya alam yang ada tingkat kehidupan manusia semakin baik. Hal ini sangat mempengaruhi tingkat kematian penduduk. Maka dari itu, ledakan penduduk yang terjadi pada abad akhir ini terutama karena menurunnya
(34)
tingkat kematian penduduk dengan cepat sementara tingkat kelahiran belum dapat dikontrol dengan baik.
(35)
BAB 3
SEJARAH KOTA PEMATANGSIANTAR
3.1 Sejarah Kota Pematangsiantar
Sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar merupakan daerah Kerajaan Siantar. Pematangsiantar yang berkedudukan di Pulau Holing dan raja terakhir dari dinasti keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sangnawaluh Damanik, yang memegang kekuasaan sebagai raja tahun 1906.
Disekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Kahean, Pantoan, Suhi Bah Bosar dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi daerah hukum kota Pematangsiantar yaitu :
1.Pulau Holing menjadi Kampung Pematang. 2.Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota.
(36)
3.Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melay, Martoba, Sukadame dan Bane.
4.Suhu Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Tomuan,Toba dan Martimbang.
Setelah Belanda memasuki daerah Sumatera Utara, Simalungun menjadi daerah kekuasaan Belanda hingga tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-raja. Controleur Belanda yang semula berkedudukan di perdagangan pada tahun 1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru.
Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan stad blad No.285 Pematangsiantar berubah menjadi Geemente yang mempunyai otonomi sendiri. Sejak Januari 1939 berdasarkan stad blad No.717 berubah menjadi Geemente yang mempunyai dewan. Pada zaman Jepang berubah menjadi Siantar estate dan dewan dihapus. Setelah proklamasi kemerdekaan, Pematangsiantar kembali menjadi daerah otonomi. Berdasarkan UU No.22/1948 status geemente menjadi kota Kabupaten Simalungun dan walikota dirangkap oleh Bupati Simalungun samapi tahun 1957. Berdasarkan UU No.1/1957 berubah lagi menjadi kota Praja Penuh dan dengan keluarnya UU No.18/1965 berubah menjadi Kotamadya, dan dengan keluarnya UU No.5/1974 tentang pokok-pokok
(37)
pemerintahan di daerah berubah menjadi daerah tingkat II Pematangsiantar sampai sekarang.
3.1.1 Visi dan Misi
Visi
Terwujudnya tata pemerintahan yang bertanggungjawab dan terkontrol demi terciptanya system pelayanan rakyat yang lebih baik.
Misi
1. Memulihkan hubungan politik dan fungsional antara eksekutif dan legislative. 2. Menata sistem alokasi dan penggunaan anggaran yang lebih adil dan merata. 3. Menata sistem regulasi pelayanan publik yang lebih baik.
4. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur fisik dan nonfisik yang lebih baik. 5. Penguatan sistem ekonomi, kualitas pendidikan dan kesehatan terhadap elemen
masyarakat marginal (pekerja, petani, pedagang) dan masyarakat miskin kota. 6. Penguatan sistem ekonomi atas, UKM dan koperasi.
7. Pembangunan akses informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan tata kelola pemerintahan.
(38)
3.1.2 Slogan/Motto
Adapun slogan/motto pemerintahan Kota Pematangsiantar adalah sebagai berikut : MANTAP
M :Mandiri A : Aman N : Nyata T : Transparan A : Akuntabel P : Partisipasif Keterangan : Mandiri
Membangun Kota Pematangsiantar dengan memaksimalkan potensi daerah termasuk potensi masyarakat dengan segenap aspek religious, ekonomi, sosial dan budaya. Aman
Kondisi aman berarti program pembangunan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata sesuai dengan analisis dari masyarakat dapat diredam.
(39)
Nyata berarti bahwa program pembangunan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan alokasi anggaran yang ditetapkan. Masyarakat merasakan langsusng manfaat pembangunan tersebut.
Transparan
Seluruh proses pembangunan mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan serta evaluasi dilakukan secara terbuka kepada publik.
Akuntabel
Pelaksanaan program pembangunan dan penggunaan anggaran dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kaidah hukum dan peraturan serta rasa keadilan masyarakat.
Partisipasif
Peran serta masyarakat dan lainnya akan dilibatkan secara aktif untuk mendukung pembangunan kota.
Program
Program pembangunan ditujukan untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi serta mencapai motto yang diinginkan. Program pembangunan akan diprioritaskan pada sektor-sektor yang menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar dan hajat hidup.
(40)
Wajib bersekolah duabelas tahun yaitu mulai dari pendidikan pra-sekolah atau taman kanak-kanak (TK), Sekolah dasar (SD/MI), SLTP/MTs, SMU/SMK/MA.
3.1.3 Sarana
Di Kota Pematangsiantar terdapat berbagai sarana pendidikan, kesehatan dan lainnya. Di Kota Pematangsiantar terdapat Sekolah Tinggi Teologia HKBP, terletak di Jl. Sangnawaluh No.6. Juga terdapat Universitas Simalungun (USI). Selain itu di kota ini juga terdapat Amik Multicom, Amik Tunas Bangsa dan Amik Parbina Nusantara. Terdapat juga sekolah-sekolah swasta besar seperti Yayasan perguruan Metodist, Kalam Kudus, Sultan Agung, Taman Asuhan, Taman Siswa, SMK Parbina Nusantara, SMA Budi Mulia, SMA Bintang Timur, SMA Seminari. Sekolah-sekolah swasta tersebut telah menghasilkan murid berprestasi secara nasional. Secara total, Pematangsiantar memiliki 160 Sekolah Dasar, 43 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 28 Sekolah Menengah Umum dan 7 Universitas/Akademi.
Dikota ini juga terdapat Museum Simalungun yang berisi koleksi peninggalan sejarah dan budaya Simalungun. Museum ini dikelola oleh Yayasan Museum Simalungun dan berlokasi di Jl. Jendral Sudirman, Pematangsiantar.
(41)
Sarana kesehatan yakni terdapat 7 buah rumah sakit dari berbagai kategori di Pematangsiantar. Salah satu yang terbesar adalah Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Djasamen Saragih.
Pematangsiantar dapat diakses melalui dua sarana transportasi darat, Bus dan Kereta api. Secara umum, transportasi dalam kota dilayani oleh sarana angkutan kota dan becak motor atau becak sepeda. Terminal Bus terbesar di Pematangsiantar terdapat di Terminal Parluasan yang merupakan titik transit bagi hampir seluruh angkutan dalam dan luar kota.
3.2 Jumlah Penduduk
Pada dasarnya penduduk adalah merupakan modal dasar dalam pembangunan. Oleh karena itu data statistik kependudukan mutlak diperlukan untuk kepentingan perencanaan pembangunan dengan segala aspeknya. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kesempatan kerja mengakibatkan meningkatnya jumlah pengangguran.
Pada tahun 2010, penduduk Kota Pematangsiantar mencapai 234.698 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.935 jiwa per satuan luas. Penduduk perempuan di Kota Pematangsiantar lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2010 pemduduk
(42)
Kota Pematangsiantar yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 120.137 jiwa dan penduduk laki-laki 114.561 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota Pematangsiantar sebesar 95,36%.
3.3 Ketenagakerjaan
Pertumbuhan tenaga kerja di Kota Pematangsiantar sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Namun pertumbuhan ini tidak sebanding dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan tingginya jumlah pengangguran.
Pada tahun 2010, jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar sebanyak 1.042 orang, dimana pencari kerja terbesar dari tingkat pendidikan Sarjana sebanyak 408 orang atau sekitar 39,16% dari total pencari kerja.
(43)
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data
Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:
1. Membandingkan dua atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat:
a. Mengetahui komponen menonjol.
b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya. c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan
keseluruhannya.
3. Memperkirakan atau memperbandingkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu kejadian lainnya serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabelnya.
(44)
4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2013
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan biasanya dinyatakan dalam persentase. Hampir semua negara maju telah menyusun perkiraan jumlah seluruh penduduk setiap tahun. Dalam hal ini prosedur untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk boleh dikatakan cukup sederhana, karena perhitungannya dilakukan dengan membagi pertambahan jumlah penduduk selama tahun yang bersangkutan dengan jumlah penduduk pada awal tahun.
Pada kenyataannya banyak negara tidak mempunyai angka yang tepat mengenai kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk dan akhirnya jumlah penduduk yang paling tepat banyak diketahui dari hasil sensus. Dalam pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan model matematis yang sesuai. Model yang digunakan adalah “Model Eksponensial” dengan rumus sebagai berikut:
P
t= P
o.�
�.� r =(��� Pt−Log Po) ���� �
(45)
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2010
TAHUN JENIS KELAMIN JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
(1) (2) (3) (4)
2000 118.126 122.705 240.831
(1) (2) (3) (4)
2001 119.667 121.813 241.480
2002 119.985 122.139 242.124
2003 120.369 122.530 242.899
2004 120.453 123.982 244.435
2005 121.354 124.923 246.277
2006 122.098 125.739 247.837
2007 122.548 126.277 248.825
2008 122.986 126.999 249.985
2009 123.481 127.516 250.997
2010 114.561 120.137 234.698
(46)
Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar
Tabel 4.2 Pertumbuhan Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000 - 2010
TAHUN JENIS KELAMIN JUMLAH PERTUMBUHAN
(%)
LAKI-LAKI PEREMPUAN
(1) (2) (3) (4) (5)
2000 118.126 122.705 240.831 0,97
(1) (2) (3) (4) (5)
2001 119.667 121.813 241.480 0,27
2002 119.985 122.139 242.124 0,27
2003 120.369 122.530 242.899 0,32
2004 120.453 123.982 244.435 0,63
2005 121.354 124.923 246.277 0,75
2006 122.098 125.739 247.837 0,63
(47)
1 2 3 4 5
2008 122.986 26.999 249.985 0,47
2009 123.481 127.516 250.997 0,40
2010 114.561 120.137 234.698 -
*) Pertumbuhan tahun 2010 tidak dapat dihitung Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pematangsiantar
Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2010
TAHUN JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH
PERUBAHAN/TAHUN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
(1) (2) (3) (4) (5)
2000 118.126 122.705 - -
2001 119.667 121.813 0,012961 -0,007296
2002 119.985 122.139 0,002654 0,002673
2003 120.369 122.530 0,003195 0,003196
2004 120.453 123.982 0,000698 0,011781
2005 121.354 124.923 0,007452 0,007561
2006 122.098 125.739 0,006112 0,006511
2007 122.548 126.277 0,003679 0,004270
2008 122.986 126.999 0,003568 0,005701
2009 123.481 127.516 0,004017 0,004063
2010 114.561 120.137 -0,074981 -0,005961
(48)
4.3 Keadaan Jumlah Penduduk
Adapun perhitungan jumlah penduduk didahului dengan menghitung tingkat pertumbuhan penduduk, yang nantinya dengan tingkat pertumbuhan tersebut digunakan sebagai peramalan jumlah penduduk di masa yang akan datang.
Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah penduduk sebagai berikut :
r =
��� P oP t
���� �
Dengan t log e = 0,43429
Dan rumus menghitung jumlah penduduk yaitu :
P
t= P
o.
�
��4.3.1 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Pertahun
�2001=
��� (119 .667 118 .126)
(49)
�2002=
��� (119 .985 119 .667)
0,43429 = 0,002654 = 0,27 %
�2003=
��� (120 .369 119 .985)
0,43429 = 0,003195 = 0,32 %
�2004=
��� (120 .453 120 .369)
0,43429 = 0,000698 = 0,07 %
�2005=
��� (121 .354 120 .453)
0,43429 = 0,007452 = 0,75 %
�2006=
��� (122 .098 121 .354)
0,43429 = 0,006112 = 0,61 %
�2007=
��� (122 .548 122 .098)
0,43429 = 0,003679 = 0,37 %
�2008=
��� (122 .986 122 .548)
0,43429 = 0,003568 = 0,36 %
�2009=
��� (123 .481 122 .986)
0,43429 = 0,004017 = 0,40 %
�2010=
��� (114 .561 123 .481)
(50)
Gambar 4.3 Tabel Analisis Perubahan Jumlah Penduduk Penduduk Laki-laki
Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Pertahun
Tahun Penduduk
Laki-laki
Bilangan Pokok Logaritma
Perubahan Jumlah Penduduk
Persentase Jumlah Perubahan
Penduduk ( % )
2000 118.126 2,718282 - -
2001 119.667 2,718282 0,012961 1,30
2002 119.985 2,718282 0,002654 0,27
2003 120.369 2,718282 0,003195 0,32
2004 120.453 2,718282 0,000698 0,07
(51)
2006 122.098 2,718282 0,006112 0,61
2007 122.548 2,718282 0,003679 0,37
2008 122.986 2,718282 0,003568 0,36
2009 123.481 2,718282 0,004017 0,40
2010 114.561 2,718282 -0,074981 -7,50
4.3.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Pertahun
�2001=
��� (121 .813 122 .705)
0,43429 = - 0,007296 = -0,73 %
�2002=
��� (122 .139 121 .813)
0,43429 = 0,002673 = 0,27 %
�2003=
��� (122 .530 122 .139)
0,43429 = 0,003196 = 0,32 %
�2004=
��� (123 .982 122 .530)
0,43429 = 0,011781 = 1,18 %
�2005=
��� (124 .923 123 .982)
0,43429 = 0,007561 = 0,76 %
�2006=
��� (125 .739 124 .923)
(52)
�2007=
��� (126 .277 125 .739)
0,43429 = 0,004270 = 0,43 %
�2008=
��� (126 .999 126 .277)
0,43429 = 0,005701 = 0,57 %
�2009=
��� (127 .516 126 .999)
0,43429 = 0,004063 = 0,41 %
�2010=
��� (120 .137 127 .516)
0,43429 = - 0,059610 = -5,96 %
Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Pertahun
Tahun Penduduk
Perempuan Bilangan Pokok Logaritma Perubahan Jumlah Penduduk Persentase Jumlah Perubahan Penduduk ( % )
(1) (2) (3) (4) (5)
2000 122.705 2,718282 - -
2001 121.813 2,718282 -0,007296 -0,73
2002 122.139 2,718282 0,002673 0,27
2003 122.530 2,718282 0,003196 0,32
2004 123.982 2,718282 0,011781 1,18
(53)
(1) (2) (3) (4) (5)
2006 125.739 2,718282 0,006511 0,65
2007 126.277 2,718282 0,004270 0,43
2008 126.999 2,718282 0,005701 0,57
2009 127.516 2,718282 0,004063 0,41
2010 120.137 2,718282 -0,005961 -5,96
4.3.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Per Tahun
�2001=
��� (241 .480 240 .831)
0,43429 = 0,002691 = 0,27 %
�2002=
��� (242 .124 241 .480)
0,43429 = 0,002663 = 0,27 %
�2003=
��� (242 .899 242 .124)
0,43429 = 0,003196 = 0,32 %
�2004=
��� (244 .435 242 .899)
0,43429 = 0,06304 = 0,63 %
�2005=
��� (246 .277 244 .435)
0,43429 = 0,007508 = 0,75 %
�2006=
��� (247 .837 246 .277)
0,43429 = 0,006314 = 0,63 %
�2007=
��� (248 .825 247 .837)
0,43429 = 0,003979 = 0,40 %
�2008=
��� (249 .985 248 .825)
(54)
�2009=
��� (250 .997 249 .985)
0,43429 = 0,004040 = 0,40 %
�2010=
��� (234 .698 250 .997)
0,43429 = - 0,067142 = -6,71 %
Tabel 4.6 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Pertahun
Tahun Penduduk
Keseluruhan Bilangan Pokok Logaritma Perubahan Jumlah Penduduk Persentase Jumlah Perubahan Penduduk ( % )
2000 240.831 2,718282 - -
2001 241.480 2,718282 0,002691 0,27
2002 242.124 2,718282 0,002663 0,27
2003 242.899 2,718282 0,003196 0,32
2004 244.435 2,718282 0,006304 0,63
2005 246.277 2,718282 0,007508 0,75
2006 247.837 2,718282 0,006314 0,63
2007 248.825 2,718282 0,003979 0,40
2008 249.985 2,718282 0,004651 0,47
2009 250.997 2,718282 0,004040 0,40
(55)
Tabel 4.7 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2010
Tahun Jumlah Laki-laki
( % )
Jumlah Perempuan ( % )
Jumlah Laki-laki dan Perempuan
( % )
(1) (2) (3) (4)
2000 - - -
2001 1,30 -0,73 0,27
2002 0,27 0,27 0,27
2003 0,32 0,32 0,32
2004 0,07 1,18 0,63
2005 0,75 0,76 0,75
2006 0,61 0,65 0,63
2007 0,37 0,43 0,40
2008 0,36 0,57 0,47
2009 0,40 0,41 0,40
2010 -7,50 -5,96 -6,71
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel
Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan secara keseluruhan meningkat, namun di tahun tertentu ada yang menurun. Dan dari hasil survei, peningkatan ini terjadi karena belum menyeluruhnya kesadaran untuk melaksanakan program KB (Keluarga Berencana) yang diselenggarakan pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan keluarga dan
(56)
ada ada kemungkinan dikarenakan oleh imigrasi, mortalitas yang terjadi dikarenakan kesehatan yang kurang memadai.
Dari perubahan angka-angka tersebut diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk di Kota Pematangsiantar selalu berubah, terkadang jumlahnya meningkat dan juga menurun. Hal ini mungkin ada kaitannya dengan program Keluarga Berencana (KB) yang telah disarankan pemerintah, yaitu dengan kebijakan menekan angka kelahiran.
4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk a. Untuk Laki-laki
r2010 =
��� (�2010
�2000) 10 � 0,43429 =
����114 .561 118 .126�
4,3429 = −0,003064 = -0,31 %
b. Untuk Perempuan
r2010 =
��� (�2010
�2000) 10 � 0,43429 =
����120 .137122 .705�
4,3429 = −0,002115 = -0,21 %
c. Untuk Laki-laki dan Perempuan
r2010 =
��� (��2010 2000) 10 � 0,43429 =
����234 .698240 .831�
(57)
Dengan diperolehnya persentase jumlah penduduk Kota Pematangsiantar maka ramalan atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan harga perubahan jumlah penduduk Kota Pematangsiantar dengan menggunakan rumus :
Pt = PO ���
4.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Kota Pematangsiantar Tahun 2013
a. Untuk tahun 2011
�2011 = �2010. ���
= 114.561 . 2,718282−0,003064 (1) = 114.561 . 0,996941
= 114.211 b. Untuk tahun 2012
�2012 = �2011. ���
= 114.211 . 2,718282−0,003064 (2) = 114.211 . 0,993891
= 113.513 c. Untuk tahun 2013
�2013 = �2012. ���
= 113.513 . 2,718282−0,003064 (3) = 113.513 . 0,990850
(58)
Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2013
Tahun Jumlah
Penduduk Laki-laki e R
2011 114.211 2,718282 -0,003064
2012 113.513 2,718282 -0,003064
2013 113.474 2,718282 -0,003064
4.4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Kota Pematangsiantar Tahun 2013
a. Untuk tahun 2011
�2011 = �2010. ���
= 120.137 . 2,718282−0,002115 (1) = 120.137 . 0,997887
= 119.883 b.Untuk tahun 2012 �2012 = �2011. ���
= 119.883 . 2,718282−0,002115 (2) = 119.883 . 0,995779
= 119.377 c. Untuk tahun 2013 �2013 = �2012. ���
= 119.377 . 2,718282−0,002115 (3) = 119.377 . 0,993675
(59)
= 118.622
Tabel 4.9 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2013
Tahun
Jumlah Penduduk Perempuan
e R
2011 119.883 2,718282 -0,002115
2012 119.377 2,718282 -0,002115
2013 118.622 2,718282 -0,002115
4.4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kota Pematangsiantar Tahun 2013
a. Untuk tahun 2011
�2011 = �2010 . ���
= 234.698 . 2,718282−0,002580 (1) = 234.698 . 0,997423
= 234.093 b. Untuk tahun 2012 �2012 = �2011. ���
= 234.698 . 2,718282−0,002580 (2) = 234.698 . 0,994853
(60)
= 232.888 c. Untuk tahun 2013 �2013 = �2012. ���
= 232.888 . 2,718282−0,002580 (3) = 232.888 . 0,994853
= 231.689
Tabel 4.10 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun 2013
Tahun Jumlah Penduduk
Keseluruhan e R
2011 234.093 2,718282 -0,002580
2012 232.888 2,718282 -0,002580
2013 231.689 2,718282 -0,002580
Tabel 4.11 Hasil Proyeksi (Perkiraan) Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar tahun 2013
Tahun Jumlah Penduduk Jumlah
Laki-laki Perempuan
2011 114.211 119.883 234.093
(61)
2013 113.474 118.622 231.689
Gambar 4.11 Diagram Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Tahun 2013 Berdasarkan Jenis Kelamin
4.5 Keadaan Laju Pertumbuhan Penduduk
Adapun perhitungan laju pertumbuhan penduduk dihitung berdasarkan rumus berikut : Pt = PO( 1 +� )�
Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan asumsi lima tahun sekali, yaitu tahun 2000-2005, 2001- 2006, 2002-2007, 2003-2008, 2004-2009, 2005-2010, 2006-2011, 2007-2012, 2008-2013. Maka dapat kita peroleh :
1. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2000-2005 Pt = PO (1 +�)�
(62)
�2005 = �2000(1 +�)5 246.277 = 240.831 (1 +�)5
(1 +�)5 = 246.277
240.831 (1 +�)5 = 1,022613 5 log (1 + r) = log 1,022613 log (1 + r) = 0,009711
5 log (1 + r) = 0,001942
(1 + r) = antilog 0,001942 (1 + r) = 1,004482
r = 1,004482 – 1
r = 0,004482
r = 0,45 %
2. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2001-2006 Pt = PO (1 +�)�
�2006 = �2001(1 +�)5 247.837 = 241.480 (1 +�)5
(1 +�)5 = 247.837
241.480 (1 +�)5 = 1,026325 5 log (1 + r) = log 1,026325 log (1 + r) = 0,011285
5 log (1 + r) = 0,002257
(1 + r) = antilog 0,002257 (1 + r) = 1,005210
(63)
r = 0,005210
r = 0,52 %
3. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2002-2007
�� = ��(1 +�)�
�2007 = �2002(1 +�)5 248.825 = 242.124 (1 +�)5
(1 +�)5 = 248.825
242.124 (1 +�)5 = 1,027676 5 log (1 + r) = log 1,027676 log (1 + r) = 0,011856
5 log (1 + r) = 0,002371
(1 + r) = antilog 0,002371 (1 + r) = 1,005475
r = 1,005475 – 1
r = 0,005475
r = 0,55 %
4. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2003-2008
�� = ��(1 +�)�
�2008 = �2003(1 +�)5 249.985 = 242.899 (1 +�)5
(1 +�)5 = 249.985
242.899
(1 +�)5 = 1,029173
(64)
log (1 + r) = 0,012488
5
log (1 + r) = 0,002498
(1 + r) = antilog 0,002498 (1 + r) = 1,005768
r = 1,005768 – 1
r = 0,005768
r = 0,58 %
5. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2004-2009
�� = ��(1 +�)�
�2009 = �2004(1 +�)5 250.997 = 244.435 (1 +�)5
(1 +�)5 = 250.997
244.435
(1 +�)5 = 1,026846 5 log (1 + r) = log 1,026846 log (1 + r) = 0,011505
5
log (1 + r) = 0,002301
(1 + r) = antilog 0,002301 (1 + r) = 1,005312
r = 1,005312 – 1
r = 0,005312
r = 0,53 %
6. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2005-2010
(65)
�2010 = �2005(1 +�)5 234.698 = 246.277 (1 +�)5
(1 +�)5 = 234.698
246.277
(1 +�)5 = 0,952984 5 log (1 + r) = log 0,952984 log (1 + r) = −0,020914
5
log (1 + r) = -0,004183
(1 + r) = antilog -0,004183 (1 + r) = 0,990415
r = 0,990415 – 1
r = -0,009585
r = -0,96 %
7. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2006-2011
�� = ��(1 +�)�
�2011 = �2006(1 +�)5 234.093 = 247.837 (1 +�)5
(1 +�)5 = 234.093
247.837
(1 +�)5 = 0,944544 5 log (1 + r) = log 0,944544 log (1 + r) = −0,024778
5
log (1 + r) = -0,004956
(1 + r) = antilog -0,004956 (1 + r) = 0,988654
(66)
r = -0,011346
r = -1,13 %
8. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2007-2012
�� = ��(1 +�)�
�2012 = �2007(1 +�)5 232.888 = 248.825 (1 +�)5
(1 +�)5 = 232.888
248.825
(1 +�)5 = 0,935951 5 log (1 + r) = log 0,935951 log (1 + r) = −0,028747
5
log (1 + r) = -0,005749
(1 + r) = antilog -0,005749 (1 + r) = 0,986849
r = 0,986849 – 1
r = -0,013151
r = -1,32 %
9. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2008-2013
�� = ��(1 +�)�
�2013 = �2008(1 +�)5 231.689 = 249.985 (1 +�)5
(1 +�)5 = 231.689
249.985
(1 +�)5 = 0,926811 5 log (1 + r) = log 0,926811
(67)
log (1 + r) = −0,033009
5
log (1 + r) = -0,006602
(1 + r) = antilog -0,006602 (1 + r) = 0,984914
r = 0,984914 – 1
r = -0,015086
r = -1,51 %
Kita juga dapat menghitung Rasio Jenis Kelamin, yaitu sebagai berikut : 1. Untuk Rasio Jenis Kelamin 2011
���= ����� ℎ����� ℎ����������������������������� −���� x 100 %
��� =
114.211
119.883 x 100 %
��� = 95,27 %
2. Untuk Rasio Jenis Kelamin 2012
��� = ����� ℎ����� ℎ����������������������������� −���� x 100 %
���= 113119..513377 x 100 %
��� = 95,09 %
3. Untuk Rasio Jenis Kelamin 2013
(68)
���= 112118..474622 x 100 %
��� = 94,82 %
Tabel 4.12 Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Kelompok Umur Tahun 2009 dan Tahun 2010
Golongan Umur ( Tahun ) Jumlah Penduduk Tahun 2009
Jumlah Penduduk Tahun 2010
(1) (2) (3)
0-4 24.399 21.914
5-9 26.152 23.286
10-14 29.432 23.699
15-19 33.469 25.667
20-24 20.464 20.064
25-29 19.540 18.455
30-34 18.929 16.713
35-39 17.656 16.274
40-44 15.846 26.021
45-49 12.126 14.176
50-54 8.892 12.328
55-59 7.242 8.747
60-64 6.125 5.771
(1) (2) (3)
65-69 4.294 4.533
70+ 6.431 7.050
Jumlah 250.997 234.698
(69)
Berdasarkan tabel 4.12 diatas dapat diperhitungkan untuk mengetahui laju pertumbuhan penduduk di Kota Pematangsiantar berdasarkan kelompok umur untuk tahun 2011 – 2013 sebagai berikut :
Umur 0-4
r =
log( �� �� )
� log�
r = log(
21.914 24.399 )
0,43429
r = -0,107418= -10,74 %
Umur 5-9 Tahun
r =
log( �� �� )
� log�
r = log(
23.286 26.152 )
0,43429
r = -0,116075= -11,61 %
Umur 10-14 Tahun
r = log
( �� �� )
� log�
r = log(
23.699 29.432 )
0,43429
r = -0,216652= -21,67 %
Umur 15-19 Tahun
r =
log( �� �� )
(70)
r = log(
25.667 33.469 )
0,43429
r = -0,265416 = -25,54 %
Umur 20-24 Tahun
r =
log( �� �� )
� log�
r = log(
20.064 20.464 )
0,43429
r = -0,019740= -1,97 %
Umur 25-29 Tahun
r = log ( ��
�� )
� log�
r = log(
18.455 19.540 )
0,43429
r = -0,057129= -5,71 %
Umur 30-34 Tahun
r = log( �� �� )
� log �
r = log(
16.713 18.929 )
0,43429
r = -0,12451= -12,45 %
Umur 35-39 Tahun
r = log( �� �� )
� log �
r = log(
16.274 17.656 )
(71)
r = -0,081508 = -8,15 %
Umur 40-44
r = log( �� �� )
� log �
r = log(
16.021 15.846 )
0,43429
r = -0,010983 = 1,10 %
Umur 45-49 Tahun
r = log( �� �� )
� log �
r = log(
14.176 12.126 )
0,43429
r = -0,156200 = 15,62 %
Umur 50-54 Tahun
r = log( �� �� )
� log �
r = log(
12.328 8.892 )
0,43429
r = -0,326724 = 32,67 %
Umur 55-59 Tahun
r = log( �� �� )
� log �
r = log(
8.747 7.242 )
0,43429
r = -0,188815 = 18,88 %
(72)
r = log( �� �� )
� log �
r = log(
5.771 6.125 )
0,43429
r = -0,059534= -5,95 %
Umur 65-69 Tahun r = log(
�� �� )
� log �
r = log(
4.533 4.294 )
0,43429
r = 0,054166 = 5,42 %
Umur 70+ Tahun
r = log( �� �� )
� log �
r = log(
7.050 6.431 )
0,43429
r = 0,091899 = 9,19
Tabel 4.13 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Pematangsiantar Tahun 2011-2013
Golongan Umur ( Tahun ) Laju Pertumbuhan Penduduk
0-4 -0,107418
5-9 -0,116075
10-14 -0,216652
15-19 -0,265416
(73)
25-29 -0,057129
30-34 -0,124510
35-39 -0,081508
40-44 0,010983
45-49 0,156200
50-54 0,326724
55-59 0,188815
60-64 -0,059534
65-69 0,054166
70+ 0,091899
Jumlah -0,21995
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan penduduk kelompok umur 50-54 tahun adalah pertumbuhan yang paling besar, sedangkan kelompok umur 15-19 memiliki pertumbuhan yang lebih kecil atau sedikit yaitu sebesar -0,265416.
Maka untuk jumlah penduduk di Kota Pematangsiantar menurut kelompok umur untuk tahun 2011-2013 dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Umur 0-4 Tahun Pt = ��.���
�2010 = 24.399 x 2,718282−0,107418 (1 ) = 24.399 x 0,898150
(74)
�2011 = 24.399 x 2,718282−0,107418 (2 ) = 24.399 x 0,806674
= 19.682
�2012 = 24.399 x 2,718282−0,107418 (3 ) = 24.399 x 0,724514
= 17.677
�2013 = 24.399 x 2,718282−0,107418 (4 ) = 24.399 x 0,650722
= 15.877
Umur 5-9 Tahun Pt = ��.���
�2010 = 26.125 x 2,718282−0,116075 (1 ) = 26.125 x 0,890408
= 23.286
�2011 = 26.125 x 2,718282−0,116075 (2 ) = 26.125 x 0,0,792827
= 20.734
�2012 = 26.125 x 2,718282−0,116075 (3 ) = 26.125 x 0,705940
= 18.462
�2013 = 26.125 x 2,718282−0,116075 (4 ) = 26.125 x 0,628575
= 16.438
(75)
Pt = ��.���
�2010 = 29.432 x 2,718282−0,216652 (1 ) = 29.432 x 0,805210
= 23.699
�2011 = 29.432 x 2,718282−0,216652 (2 ) = 29.432 x 0,648363
= 19.083
�2012 = 29.432 x 2,718282−0,216652 (3 ) = 29.432 x 0,522069
= 15.366
�2013 = 29.432 x 2,718282−0,216652 (4 ) = 29.432 x 0,420375
= 12.372 Umur 15-19 Tahun Pt = ��.���
�2010 = 33.469 x 2,718282−0,265416 (1 ) = 33.469 x 0,766887
= 25.667
�2011 = 33.469 x 2,718282−0,265416 (2 ) = 33.469 x 0,588115
= 19.684
�2012 = 33.469 x 2,718282−0,265416 (3 ) = 33.459 x 0,451018
= 15.095
�2013 = 33.469 x 2,718282−0,265416 (4 ) = 33.469 x 0,345880
(76)
= 11.576 Umur 20-24 Tahun Pt = ��.���
�2010 = 20.464 x 2,718282−0,019740 (1 ) = 20.464 x 0,980454
= 20.064
�2011 = 20.464 x 2,7818282−0,019740 (2 ) = 20.464 x 0,961289
= 19.672
�2012 = 20.464 x 2,718282−0,019740 (3 ) = 20.464 x 0,942499
= 19.287
�2013 = 20.464 x 2,718282−0,019740 (4 ) = 20.464 x 0,924077
= 18.910 Umur 25-29 Tahun Pt = ��.���
�2010 = 19.540 x 2,718282−0,057129 (1 ) = 19.540 x 0,944472
= 18.455
�2011 = 19.540 x 2,718282−0,057129 (2 ) = 19.540 x 0,892028
= 17.430
�2012 = 19.540 x 2,718282−0,057129 (3 ) = 19.540 x 0,705940
(77)
�2013 = 19.540 x 2,718282−0,057129 (4 ) = 19.540 x 0,795714
= 15.548 Umur 30-34 Tahun Pt = ��.���
�2010 = 18.929 x 2,718282−0,124510 (1 ) = 18.929 x 0,882929
= 16.713
�2011 = 18.929 x 2,718282−0,124510 (2 ) = 18.929 x 0,779564
= 14.756
�2012 = 18.929 x 2,718282−0,124510 ( 3 ) = 18.929 x 0,688300
= 13.029
�2013 = 18.929 x 2,718282−0,124510 (4 ) = 18.929 x 0,607721
= 11.504 Umur 35-39 Tahun Pt = ��.���
�2010 = 17.656 x 2,718282−0,081508 (1 ) = 17.656 x 0,921725
= 16.274
�2011 = 17.656 x 2,718282−0,081508 (2 ) = 17.656 x 0,849578
= 15.000
(78)
= 17.656 x 0,783077 = 13.826
�2013 = 17.656 x 2,718282−0,081508 (4 ) = 17.656 x 0,721782
= 12.744 Umur 40-44 Tahun Pt = ��.���
�2010 = 15.846 x 2,718282−0,010983 (1 ) = 15.846 x 1,011044
= 16.021
�2011 = 15.846 x 2,718282−0,010983 (2 ) = 15.846 x 1,022209
= 16.198
�2012 = 15.846 x 2,718282−0,010983 (3 ) = 15.846 x 1,033498
= 16.377
�2013 = 15.846 x 2,718282−0,010983 (4 ) = 15.846 x 1,044911
= 16.558 Umur 45-49 Tahun Pt = ��.���
�2010 = 12.126 x 2,718282−0,156200 (1 ) = 12.126 x 1,169060
= 14.176
�2011 = 12.126 x 2,718282−0,156200 (2 ) = 12.126 x 1,366701
(79)
= 16.573
�2012 = 12.126 x 2,718282−0,156200 (3 ) = 12.126 x 1,597756
= 19.374
�2013 = 12.126 x 2,718282−0,156200 (4 ) = 12.126 x 1,867872
= 22.650 Umur 50-54 Tahun Pt = ��.���
�2010 = 8.892 x 2,7182820,326724 (1 ) = 8.892 x 1,386419
= 12.328
�2011 = 8.892 x 2,7182820,326724 (2 ) = 8.892 x 1,922157
= 17.092
�2012 = 8.892 x 2,7182820,326724 (3 ) = 8.892 x 2,664915
= 23.696
�2013 = 8.892 x 2,7182820,326724 (4 ) = 8.892 x 3,694688
= 32.853
Umur 55-59 Tahun Pt = ��.���
�2010 = 7.242 x 2,718282−0,188815 (1 ) = 7.242 x 1,207818
(80)
= 8.747
�2011 = 7.242 x 2,718282−0,188815 (2 ) = 7.242 x 1,458823
= 10.565
�2012 = 7.242 x 2,718282−0,188815 (3 ) = 7.242 x 1,761992
= 12.760
�2013 = 7.242 x 2,718282−0,188815 (4 ) = 7.242 x 2,128165
= 15.412 Umur 60-64 Tahun Pt = ��.���
�2010 = 6.125 x 2,718282−0,054166 (1 ) = 15.846 x 0,947275
= 5.802
�2011 = 6.125 x 2,718282−0,054166 (2 ) = 6.125 x 0,897330
= 5.496
�2012 = 6.125 x 2,718282−0,054166 (3 ) = 6.125 x 0,850018
= 5.206
�2013 = 6.125 x 2,718282−0,054166 (4 ) = 6.125 x 0,805201
= 4.932 Umur 65-69 Tahun Pt = ��.���
(81)
�2010 = 4.294 x 2,7182820,054166 (1 ) = 4.294 x 1,055660
= 4.533
�2011 = 4.294 x 2,7182820,054166 (2 ) = 4.294 x 1,114418
= 4.785
�2012 = 4.294 x 2,7182820,054166 (3 ) = 4.294 x 1,176446
= 5.052
�2013 = 4.294 x 2,7182820,054166 (4 ) = 4.294 x 1,241927
= 5.333 Umur 70+ Tahun Pt = ��.���
�2010 = 6.431 x 2,7182820,091899 (1 ) = 6.431 x 1,096254
= 7.050
�2011 = 6.431 x 2,7182820,091899 (2 ) = 6.431 x 1,201773
= 7.729
�2012 = 6.431 x 2,7182820,091899 (3 ) = 6.431 x 1,317596
= 8.473
�2013 = 6.431 x 2,7182820,367596 (4 ) = 6.431 x 1,444258
(82)
Tabel 4.14 Perkiraan Jumlah Perubahan Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Kelompok Umur Tahun 2010-2013
Umur Jumlah Penduduk 2010 Jumlah Penduduk 2011 Jumlah Penduduk 2012 Jumlah Penduduk 2013
0-4 21.914 19.682 17.677 15.877
5-9 23.286 20.734 18.462 16.438
10-14 23.699 19.083 15.366 12.372
15-19 25.667 19.684 15.095 11.576
20-24 20.064 19.672 19.287 18.910
25-29 18.455 17.430 16.462 15.548
30-34 16.713 14.756 13.029 11.504
35-39 16.274 15.000 13.826 12.744
40-44 16.021 16.198 16.377 16.558
45-49 14.176 16.573 19.374 22.650
50-54 12.328 17.092 23.696 32.853
55-59 8.747 10.565 12.760 15.412
60-64 5.802 5.496 5.206 4.932
65-69 4.533 4.785 5.052 5.333
70+ 7.050 7.729 8.473 9.288
Jumlah 234.729 224.479 220.142 221.995
(83)
Pada Tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk mengalami penurunan pada tahun 2009 jumlah penduduk adalah sebesar 250.997 jiwa, dan pada tahun 2010 sebesar 234.698 jiwa (sumber data BPS). Setelah dilakukan perkiraan jumlah penduduk untuk tahun 2011-2013 di kota Pematangsiantar mengalami pergeseran jumlah penduduk dengan angka yang tidak terlalu drastis tiap tahunnya.
Jumlah penduduk suatu daerah cenderung berubah menurut perubahan waktu karena adanya pengaruh faktor kelahiran, kematian dan perpindahan.
(84)
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian implementasi
Implementasi sistem merupakan prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki.
Tahapan implementasi sistem merupakan tahapan-tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming. Dalam pengolahan data ini menggunakan
Microsoft Excel for windows sebagai implementasi sistem dalam memperoleh hasil
perhitungan dan Penyajian Diagram.
5.2 Pengertian Microsoft Excel
Microsoft Excel (MS-Excel) merupakan program aplikasi spreadsheet (pengolahan angka) canggih yang paling populer dan paling banyak digunakan saat ini. Excel akan
(85)
sangat membantu kita dalam hal menghitung, memproyeksikan, menganalisa dan mampu mempresentasikan data dalam bentuk tabel maupun diagram/ grafik dengan berbagai jenis yang disediakannya.
Salah satu fasilitas Microsoft Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart) sehingga data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam bentuk grafik bentuk batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk grafik lainnya. Grafik ini sering digunakan untuk menunjukkan presentasi dari sebuah penelitian atau menampilkan hasil data.
5.2.1 Mengaktifkan Microsoft Excel
Cara mengaktifkan lembar kerja excel yaitu Cara 1 :
1. Klik tombol start
2. Pilih dan klik program, Microsoft Office, Microsoft Excel Cara 2 :
1. Klik tombol start 2. Pilih dan klik Run
(86)
Cara 3 :
1. Klik tombol Start
2. Pilih dan klik Open, double klik pada Program File, Microsoft Office, Excel.exe (biasanya folder program file berada di direktori C)
5.2.2 Tampilan Microsoft Excel
Tampilan Microsoft excel adalah sebagai berikut:
(87)
Gambar 5.2 Tampilan worksheet excel 2007 for windows
Selanjutnya data angka yang ada dimasukkan ke excel untuk diolah menjadi dalam bentuk diagram yakni seperti pada gambar berikut :
(88)
Lalu pilih bentuk diagram yang diinginkan dari menu insert,klik column :
Gambar 5.4 Tampilan tahap pengolahan data angka ke bentuk diagram
(89)
Gambar 5.5 Tampilan data angka dalam bentuk diagram
5.3 Formula dan Fungsi Statistik
Microsoft Excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi seperti fungsi statistik, financial, data base, teks, matematika dan trigonometri, logika, referensi dan pencarian yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti autosum, currency, percent style dan sebagainya.
Fungsi-fungsi Excel digunakan dalam penulisan formula atau rumus yang dapat dikomendasi dengan alamat sel, range, data konstanta atau gabungan beberapa fungsi.
(90)
5.3.1 Fungsi Statistik
Fungsi ini bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk penganalisaan data, beberapa fungsi sering digunakan antara lain :
1. SUM ( Range ) : mencari total sekumpulan data angka
2. MAX ( Range ) : mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data angka 3. MIN ( Range ) : mencari nilai terendah dari sekumpulan data angka 4. AVERAGE : mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data angka 5. COUNT : mencari banyak data dari sekumpulan data angka
(91)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa pembahasan dari Perhitungan Jumlah Penduduk Kotamadya Pematangsiantar berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur pada tahun 2013, dapatlah diambil kesimpulan, yaitu :
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) dan juga berdasarkan kelompok umurnya sehingga dapat diproyeksikan jumlah penduduk di Kotamadya Pematangsiantar di masa yang akan datang.
2. Pertumbuhan penduduk di Kota Pematangsiantar berubah-ubah, artinya laju pertumbuhan di saat tertentu naik dan turun tetapi tidak terlalu drastis dari angka penduduk pada tahun sebelumnya.
(92)
3. Diperkirakan Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar menurut jenis kelamin laki-laki pada tahun 2013 adalah 113.474 jiwa, jenis kelamin perempuan sebesar 118.622 jiwa, secara keseluruhan yakni sebesar 231.689. Berdasarkan kelompok umur yakni ; kelompok umur 0-4 tahun sebesar 15.877 jiwa, umur 5-9 tahun sebesar 16.438 jiwa, umur 10-14 tahun sebesar 12.372 jiwa, umur 15-19 tahun sebesar 11.576 jiwa, umur 20-24 tahun sebesar 18.910 jiwa, umur 25-29 tahun sebesar 15.548 jiwa, umur 30-34 sebesar 11.504 jiwa, umur 35-39 sebesar 12.744 jiwa, umur 40-44 sebesar 16.558 jiwa, umur 45-49 sebesar 22.650 jiwa, umur 50-54 sebesar 32.853 jiwa, umur 55-59 sebesar 15.412 jiwa, umur 60-64 sebesar 4.932 jiwa, umur 65-69 sebesar 5.333, dan kelompok umur 70+ sebesar 9.288 jiwa.
4. Laju pertumbuhan penduduk di Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2013 berdasarkan jenis kelamin diperkirakan sebesar -1,51 %.
5. Berdasarkan keseluruhan perhitungan, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2013 mengalami penurunan jumlah penduduk.
(93)
Berdasarkan hasil analisa pembahasan dari Perhitungan Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur pada tahun 2013, penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menjadi beban bagi proses pembangunan dan perbaikan ekonomi. Oleh karena itu khususnya di Kota Pematangsiantar yang jumlah penduduknya pada tahun yang akan datang diperkirakan mengalami penurunan jumlah penduduk, supaya terus tetap disosialisasikan penerapan Keluarga Berencana agar lebih menekan jumlah penduduk pada tahun berikutnya.
2. Selain saran diatas, Pemerintah juga harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan atau penurunan jumlah penduduk yang terjadi di Kota Pematangsiantar tersebut.
3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.
(94)
DAFTAR PUSTAKA
Ida Bagoes Mantra, Demografi Umum, Yogyakarta, 2000
Kantor Badan Pusat Statistik Pematangsiantar, Pematangsiantar Dalam Angka 2010. BPS
Moh. Yasin, Dasar-dasar Demografi, Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta, 1981
(95)
L
A
M
P
I
R
A
(96)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN MATEMATIKA
Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Telp. (061) 8211050, Fax (061) 8214290 Medan 20155
Hasil Uji Implementasi Sistem Tugas Akhir SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma 3 Statistika :
Nama Mahasiswa : Yohana Manalu Nomor Induk Mahasiswa : 092407077
Judul Tugas Akhir : Proyeksi pertumbuhan penduduk Kotamadya Pematangsiantar berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur pada tahun 2013
Telah melaksanakan test Implementasi Sistem Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas pada tanggal : 06 Juni 2012
Dengan Hasil : Sukses / Gagal
Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.
Medan, 06 Juni 2012 Dosen Pembimbing,
Drs. Pengarapen Bangun, M.Si NIP. 19560815 198503 1 005
(97)
DAFTAR PUSTAKA
Ida Bagoes Mantra, Demografi Umum, Yogyakarta, 2000
Kantor Badan Pusat Statistik Pematangsiantar, Pematangsiantar Dalam Angka 2010. BPS
Moh. Yasin, Dasar-dasar Demografi, Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta, 1981
(98)
L
A
M
P
I
R
A
(99)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN MATEMATIKA
Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Telp. (061) 8211050, Fax (061) 8214290 Medan 20155
Hasil Uji Implementasi Sistem Tugas Akhir SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma 3 Statistika :
Nama Mahasiswa : Yohana Manalu Nomor Induk Mahasiswa : 092407077
Judul Tugas Akhir : Proyeksi pertumbuhan penduduk Kotamadya Pematangsiantar berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur pada tahun 2013
Telah melaksanakan test Implementasi Sistem Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas pada tanggal : 06 Juni 2012
Dengan Hasil : Sukses / Gagal
Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.
Medan, 06 Juni 2012 Dosen Pembimbing,
Drs. Pengarapen Bangun, M.Si NIP. 19560815 198503 1 005
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Ida Bagoes Mantra,
Demografi Umum,
Yogyakarta, 2000
Kantor Badan Pusat Statistik Pematangsiantar,
Pematangsiantar Dalam Angka 2010
.
BPS
Moh. Yasin,
Dasar-dasar Demografi,
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi
Universitas
Indonesia, Jakarta, 1981
(2)
L
A
M
P
I
R
A
(3)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN MATEMATIKA
Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Telp. (061) 8211050, Fax (061) 8214290 Medan 20155
Hasil Uji Implementasi Sistem Tugas Akhir SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma 3 Statistika :
Nama Mahasiswa : Yohana Manalu
Nomor Induk Mahasiswa : 092407077
Judul Tugas Akhir : Proyeksi pertumbuhan penduduk Kotamadya Pematangsiantar
berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur pada tahun 2013
Telah melaksanakan test Implementasi Sistem Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas pada tanggal : 06 Juni 2012
Dengan Hasil : Sukses / Gagal
Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.
Medan, 06 Juni 2012 Dosen Pembimbing,
Drs. Pengarapen Bangun, M.Si NIP. 19560815 198503 1 005
(4)
Ida Bagoes Mantra,
Demografi Umum,
Yogyakarta, 2000
Kantor Badan Pusat Statistik Pematangsiantar,
Pematangsiantar Dalam Angka 2010
.
BPS
Moh. Yasin,
Dasar-dasar Demografi,
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi
Universitas
Indonesia, Jakarta, 1981
(5)
L
A
M
P
I
R
A
(6)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN MATEMATIKA
Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Telp. (061) 8211050, Fax (061) 8214290 Medan 20155
Hasil Uji Implementasi Sistem Tugas Akhir SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma 3 Statistika :
Nama Mahasiswa : Yohana Manalu
Nomor Induk Mahasiswa : 092407077
Judul Tugas Akhir : Proyeksi pertumbuhan penduduk Kotamadya Pematangsiantar
berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur pada tahun 2013
Telah melaksanakan test Implementasi Sistem Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas pada tanggal : 06 Juni 2012
Dengan Hasil : Sukses / Gagal
Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.
Medan, 06 Juni 2012 Dosen Pembimbing,
Drs. Pengarapen Bangun, M.Si NIP. 19560815 198503 1 005